Anda di halaman 1dari 6

Pekerjaan plat injak untuk jembatan bagian kiri sama dengan pembuatan plat injak jembatan

sebelah kanan.
12. Elastomer
Pekerjaan elastomer dilakukan setelah pekerjaan abutment dan pier selesai.
13. Tembok sayap, Timbunan oprit, Pasangan batu, LPB & LPA
Pekerjaan tembok sayap, timbunan oprit, LPB & LPA dilakukan secara bertahap. Dimana
pekerjaan timbunan terlebih dahulu dikerjakan, setelah itu kemudian dilakukan penimbunan
dibelakang tembok sayap. Selanjutnya dilakukan perletakan pasangan batu, kemudiian
menyusul
pekerjaan LPB dan terakhir pekerjaan LPA. 5 pekerjaan tersebut dilakukan secara bersamaan
pada
jembatan kanan dan jembatan kiri. Pekerjaan ini dilakukan dengan alat berat yaitu untuk
timbunan
digunakan excavator , dan untup perataan LPB & LPA menggunakan bulldozer kemudian
diikuti
dengan pemadatan dengan menggunakan tandem roller.
14. Pemasangan Balok induk , balok Diafragma & Gelagar memanjang
Pemasangan balok induk , balok diafragma & gelagar memanjang jembatan dilakukan
dengan
system perancah (Falsework) Pada metode ini, balok jembatan di cor (cast in situ) atau di
pasang
(precast) diatas landasan yang didukung sepenuhnya oleh sistem perancah kemudian setelah
selesai
perancah dibongkar. Urutan Metode Perancah pada Jembatan (Bridge) antara lain:
 Melakukan pekerjaan persiapan.
 Tanah disekitar perancah diratakan dan dipadatkan.
 Membuat bantalan beton untuk tempat berdirinya perancah sekaligus untuk penyesuaian
tinggi perancah.
 Mendirikan Steel Scaffolding sesuai dengan gambar rencana, dengan memperhatikan:
 Penggunaan adjustable elevasi pada jack base dan U-head jack secukupnya.
 Jarak tiap scaffolding.
 Joint pin antar frame scaffolding harus bertumpu merata.
 Bracing pipa dipasang pada dua arah.
 Membuat flat deck yang cukup kuat untuk meletakkan form-work.
15. Plat lantai
Pekerjaan plat lantai jembatan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: tahap
persiapan, pembesian lantai, dan pengecoran plat lantai. Pekerjaan persipan
dimulai dari penyiapan material besi di stockyard untuk selanjutnya potongan
besi dibawa ke lokasi pembesian dengan menggunakan truk. Besi yang sudah
difabrikasi di gudang diletakkan atau ditata berdasarkan tipe yang ada pada .
Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses pemasangan tulangan. Untuk
menghindari adanya karat akibat angin dan air laut, besi ditutup dengan
menggunakan terpal. Selain itu disiapkan scupper juga dan pipa PVC. Untuk
mengetahui posisi dan elevasi pembesian, dilakukan pengukuran, dengan
menggunakan teodolit dan waterpass. Yang pertama dipasang adalah tulangan
dalam arah lebar jembatan kemudian dalam arah memanjang. Selanjutnya
adalah pembesian pembatas jembatan pada bagian tepi. Sebagai proses
terakhir pembesian dilakukan pemasangan dudukan untuk kanal dan baja WF
yang berfungsi untuk memudahkan pelaksanaan pengecoran dan
menghindarkan terinjaknya tulangan pada saat pengecoran. Persiapan terakhir
sebelum dilakukan pengecoran adalah pembersihan lokasi pembesian dari
kotoran berupa sisa-sisa kawat bendrat maupun kotoran lain yang dapat
mengganggu pada saat pengecoran.
16. Pekerjaan pengaspalan (HRS – WC)
Setelah selesai penghamparan material untuk lapisan pondasi bawah baru dilakukan
proses selanjutnya adalah penghamparan asphalt yang sebelumnya telah dipanaskan terlebih
dahulu hingga mencair. Untuk menghamparkan asphalt digunakan alat asphalt finisher.
Setelah
asphalt berhasil dilemparkan dengan elevasi jalan raya yang telah diukur mengunakan
theodolit
sesuai pekerjaan perencanaan selanjutnya adalah pemadatan dengan buldozer hingga
memenuhi
kepadatan dan elevasi yang direncanakan. Pekerjaan selanjutnya adalah finishing pemadatan
dan perataan jalan raya dengan alat peneumatic roller.
Keterangan: Perkerasan jalan raya dibuat berlapis-lapis seperti kue lapis, dengan tujuan
untuk
dapat menerima beban dan menyebarkan beban serta meneruskan beban kebawahnya.
Biasanya
material yang dipakai untuk perkerasan lapisan jalan raya adalah semakin kebawah semakin
berkurang kwalitasnya. Karena lapisan yang ada dibawahnya semakin sedikit menerima
beban.
Lapisan tersebut dapat dilihat seperti yang ada dibawah ini.
17. Demobilisasi
Demobilisasi yaitu proses pengeluaran seluruh peralatan milik kontraktor dikeluarkan dari
dalam lokasi pekerjaan. Demobilisasi akan dianggap selesai jika seluruh peralatan, bahan,
personil, atau lainnya milik kontraktor telah dikeluarkan dari lokasi pekerjan, dan persyaratan

persyaratan penyelesaian pekerjaan sebagaimana diatur dalam kontrak telah
terpenuhi.Demobilisasi mencakup penyiapan pengajuan yang diperlukan sebelum
pengakhiran
pekerjaan

b. Pembesian Pile Cap.


Urutan pelaksanaan pembesian Pile Cap adalah sebagai berikut :

 Kebutuhan panjang dan diameter besi rencana diukur.

 Semua besi yang telah diukur diberi tanda

 Besi dipotong sesuai dengan kebutuhan.

 Masing-masing jenis pemotongan dikelompokkan, diikat dan diberi tanda.


 Dibuat denah pembantu dengan kayu hingga diperoleh jarak antara besi pada lokasi
pekerjaan.

 Penulangan dimulai dari arah tepi pada jarak yang telah ditentukan.

 Tulangan pokok diikat dan dibagi dengan kawat pengikat.

 Beton decking dipasang dengan ketebalan sesuai rencana.


c. Pekerjaan Bekisting.
Untuk cetakan beton pada abutmen digunakan multipleks diperkuat kayu kayu stut,agar
memudahkan pembongkaran bekisting dan juga untuk menjaga permukaan beton maka
permukaan bekisting dilapisi dengan minyak bekisting.
d. Pekerjaan Cor beton
Urutan pelaksanaan cor beton antara lain :

 Pengukuran / check posisi dan marking / tanda As kolom serta dimensinya.

 Membuat sepatu kolom.

 Memasang besi struktur kolom.

 Chek-list pembesian kolom,bersama direksi / pengawas.

 Memasang panel bekisting dan perkuatan yang diperlukan.

 Chek list bersama dengan pihak terkait terhadap posisi,dimensi serta kekokohan
bekisting.

 Memasang perancah untuk alat bantu kerja.

 Menyiapkan beton Ready Mix.

 Pelaksanaan cor beton.


7. Plat injak kanan
Pembuatan plat injak dilakukan setelah pembesian badan abutment yang kemudian
dilakukan pembesian plat injak lalu kemudian dilakukan pekerjaan cor beton.
8. Pengalihan sungai ke 2
Pengalihan sungai ini dilakukan kesebelah kanan untuk pengerjaan pondasi dan abutment
sebelah kiri
9. Pemancangan pondasi abutment kiri
Pemancangan pondasi kiri sama dengan yang pada pondasi pier dan pondasi abutment
kanan.
10. Pembuatan Abutment kiri
Pengerjaan abutment kiri sama dengan yang dilakukan pada pengerjaan abutment kanan
dan
pier.
11. Plat injak kiri
Pekerjaan plat injak untuk jembatan bagian kiri sama dengan pembuatan plat injak
jembatan
sebelah kanan.
12. Elastomer
Pekerjaan elastomer dilakukan setelah pekerjaan abutment dan pier selesai.
13. Tembok sayap, Timbunan oprit, Pasangan batu, LPB & LPA
Pekerjaan tembok sayap, timbunan oprit, LPB & LPA dilakukan secara bertahap. Dimana
pekerjaan timbunan terlebih dahulu dikerjakan, setelah itu kemudian dilakukan
penimbunan
dibelakang tembok sayap. Selanjutnya dilakukan perletakan pasangan batu, kemudiian
menyusul
pekerjaan LPB dan terakhir pekerjaan LPA. 5 pekerjaan tersebut dilakukan secara
bersamaan pada
jembatan kanan dan jembatan kiri. Pekerjaan ini dilakukan dengan alat berat yaitu untuk
timbunan
digunakan excavator , dan untup perataan LPB & LPA menggunakan bulldozer kemudian
diikuti
dengan pemadatan dengan menggunakan tandem roller.
14. Pemasangan Balok induk , balok Diafragma & Gelagar memanjang
Pemasangan balok induk , balok diafragma & gelagar memanjang jembatan dilakukan
dengan
system perancah (Falsework) Pada metode ini, balok jembatan di cor (cast in situ) atau di
pasang
(precast) diatas landasan yang didukung sepenuhnya oleh sistem perancah kemudian
setelah selesai
perancah dibongkar. Urutan Metode Perancah pada Jembatan (Bridge) antara lain:

 Melakukan pekerjaan persiapan.


 Tanah disekitar perancah diratakan dan dipadatkan.

 Membuat bantalan beton untuk tempat berdirinya perancah sekaligus untuk penyesuaian
tinggi perancah.

 Mendirikan Steel Scaffolding sesuai dengan gambar rencana, dengan memperhatikan:

 Penggunaan adjustable elevasi pada jack base dan U-head jack secukupnya.

 Jarak tiap scaffolding.

 Joint pin antar frame scaffolding harus bertumpu merata.

 Bracing pipa dipasang pada dua arah.

 Membuat flat deck yang cukup kuat untuk meletakkan form-work.


15. Plat lantai
Pekerjaan plat lantai jembatan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: tahap
persiapan, pembesian lantai, dan pengecoran plat lantai. Pekerjaan persipan
dimulai dari penyiapan material besi di stockyard untuk selanjutnya potongan
besi dibawa ke lokasi pembesian dengan menggunakan truk. Besi yang sudah
difabrikasi di gudang diletakkan atau ditata berdasarkan tipe yang ada pada .
Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses pemasangan tulangan. Untuk
menghindari adanya karat akibat angin dan air laut, besi ditutup dengan
menggunakan terpal. Selain itu disiapkan scupper juga dan pipa PVC. Untuk
mengetahui posisi dan elevasi pembesian, dilakukan pengukuran, dengan
menggunakan teodolit dan waterpass. Yang pertama dipasang adalah tulangan
dalam arah lebar jembatan kemudian dalam arah memanjang. Selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai