Anda di halaman 1dari 24

TUGAS MATA KULIAH PERENCANAAN JEMBATAN

Dosen Pengampu : Slamet Budirahardjo, S.T., M.T

Disusun Oleh :
Kelompok 7 Kelas 5C

Arie Kris Irawan NPM. 22646004


Afza Aufani Aksho NPM. 23646004
Edi Ujang Pramono NPM. 23646005
Randy Adidaya Eliza NPM. 23646006
Andika Mochamad Azizi NPM. 23646035
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Perencanaan teknis pada laporan ini adalah
perencanaan detail struktur jembatan
rangka baja yang merupakan bagian dari
kegiatan Pembangunan Jalan Akses.
Perencanaan struktur jembatan terdiri dari
perencanaan bangunan atas berupa
perencanaan rangka baja warren truss dan
bangunan bawah berupa struktur abutmen
beton-bertulang cor di tempat. lokasi dari
rencana jembatan pada peta di samping ini.
LAYOUT JEMBATAN
 Panjang Jembatan, L, (jarak
antar tumpuan) = 40000 mm
 Lebar badan jalan,
width_carriage = 5000 mm
 Tebal pelat lantai, ts (rata-rata
pinggir dan tengah) = 250 mm
Tampak penampang
KOMPONEN JEMBATAN MELINTANG & MEMANJANG
Pondasi Tiang Pancang Beton (Spun pile)

Spun pile merupakan sebuah tiang pancang berbahan beton prategang


dan memiliki ciri khas berupa bagian berlubang melingkar di tengahnya
ABUTMENT
Abutment merupakan elemen struktural atau konstruksi di bawah permukaan tanah yang bertindak
sebagai penyangga untuk struktur utama atau bangunan yang berada di atas permukaan tanah.
Peran abutment ini adalah untuk mendukung struktur bagian bawah bangunan. Abutment berfungsi
sebagai dinding penahan untuk mengendalikan pergerakan lateral tanah di kedua ujungnya
SAYAP
Sayap (wing wall) berfungsi untuk
melindungi bagian belakang abutment
dari tekanan tanah yang bekerja
sehingga abutment tidak mengalami
gaya horizontal akibat dorongan atau
tekanan tanah yang bekerja
PLAT INJAK
Plat injak adalah suatu konstruksi beton pada jalan pendekat di ujung bibir
jembatan (oprit) yang berada sebelum konstruksi utama jembatan. Plat injak
(structural transition slab) harus dipasang diantara jalan pendekat dan kepala
jembatan.
PLAT LANTAI
Pelat lantai merupakan elemen
structural yang menerima
beban hidup dan beban mati
pada lantai yang selanjutnya
akan disalurkan ke balok dan
kolom sampai ke struktur
bawah
PELAKSANAAN
Metoda Pelaksanaan Pondasi
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Berupa pembuatan shop drawing, pengadaan material dan
alat, serta pengukuran titik titik posisi pemancangan oleh
surveyor. Pekerjaan survey ditujukan untuk menentukan
elevasi galian, menentukan posisi spun pile, pile cap, posisi
tersebut ditandai dengan menggunakan potongan besi atau
patok kayu, titik ini merupakan hasil perhitungan dengan
menggunakan alat total station. Titik yang dibuat dijaga
agar tidak bergerak atau bergeser.

2. PEKERJAAN GALIAN PONDASI


Proses pekerjaan galian diawali dengan menggunakan alat
excavator. Selanjutnya proses galian dilakukan secara
manual. Tanah digali hingga mencapai elevasi yang
diperlukan untuk membentuk dimensi rencana pada pilecap
abutment.

3. PEKERJAAN PONDASI SPUN PILE


Proses pekerjaan meliputi Pabrikasi Tiang Pancang Spun
Pile, kemudian setelah tiang pancang mencapai umur yang
direncanakan, dibawa menuju lokasi pekerjaan, dan
dilakukan pemancangan dengan Crane dan Hammer Pile
PELAKSANAAN
Metoda Pelaksanaan Pondasi
3. PEKERJAAN PEMBESIAN PONDASI
Besi tulangan yang akan digunakan pada pilecap difabrikasi
sesuai spesifikasi yang tertera pada gambar, sebelum besi
tulangan difabrikasi oleh tim lapangan, tim engineer
melakukan bestat pada besi yang akan difabrikasi
sehingga pemakaian besi dilapangan akan menjadi lebih
efisien, adapun contoh detail pemotongan pembesian dapat
dilihat pada gambar di samping ini.

4. PEKERJAAN PEMASANGAN BEKISTING


Pemasangan bekisting ini memakai sistem multiplek dan
baja ringan yang sudah difabrikasi untuk bekisting terlebih
dahulu dilakukan pengecekan terhadap dimensi pilecap,
multiplek dipasang dan disusun mengikuti dimensi pilecap
rencana, setelah bekisting dipasang maka selanjutya pilecap
sudah siap untuk di cor.
PELAKSANAAN
Metoda Pelaksanaan Pondasi
5. PENGECORAN PILE CAP
Pekerjaan pengecoran pilecap menggunakan beton mutu Fc’ 30 Mpa.
Proses pengecoran menggunakan concrete pump dikarenakan luasan
pilecap yang besar. Penyiapan lahan untuk mobilisasi alat harus
dipersiapkan dengan baik agar proses pengecoran dapat berlangsung
secara kontinyu dan tidak boleh ada jeda saat proses pengecotan
berlangsung. Proses pengecoran yang tidak kontinyu dikhawatirkan dapat
membuat pilecap tidak monolid.

6. PEMBESIAN DAN BEKISTING ABUTMENT


Pemasangan bekisting pier leg dapat dimulai setelah ceklis pembesian
sudah sesuai. Proses pengangkutan besi tulangan dan bekisting
menggunakan bantuan mobile crane. Pada permukaan bekisting bagian
diberi pelumas agar mempermudah pembongkaran nantinya. Konfigurasi
bekisting pier leg dihitung terlebih dahulu agar kebutuhan material dapat
diketahui.

7. PENGECORAN ABUTMENT
Pengecoran Pier leg dilakukan dengan menggunakan beton ready mix
sesuai spesifikasi proyek yaitu mutu Fc’ 30 Mpa, sebelum dilaksanakan
pengecoran pastikan dilakukan cek verticality agar hasil pengecoran lurus
dan tegak, pengecoran dilakukan dengan bantuan concrete pump, setelah
proses pengecoran selesai maka dilakukan curing pada kolom, curing
dilakukan dengan membungkus kolom dengan plastic agar mutu beton
terjaga
PELAKSANAAN
Metoda Pelaksanaan Lantai Injak dan Plat Lantai
1. PERSIAPAN
Pada tahap ini dilakukan pekerjaan persiapan meliputi mobilisasi
peralatan dan personil, serta dilakukan pengukuran terhadap rencana
area pekerjaan lantai jembatan dan parapet.

2. INSTALASI DECK SLAB


Instalasi deck slab yang merupakan elemen non- struktural, berfungsi
sebagai lantai kerja dan bekisting bagi plat lantai jembatan. Lantai kerja
ini diperlukan untuk meratakan dasar dari rencana lantai peron,
sekaligus untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan di lapangan..

3. BEKISTING PLAT JEMBATAN


Dilanjutkan dengan pekerjaan bekisting pelat lantai jembatan sesuai
gambar rencana. Proses pemasangan bekisting menggunakan bantuan
mobile crane. Pada permukaan bekisting bagian diberi pelumas agar
mempermudah pembongkaran nantinya. Konfigurasi bekisting dihitung
terlebih dahulu agar kebutuhan material dapat diketahui

4. PEMBESIAN PLAT LANTAI


Besi tulangan yang akan digunakan difabrikasi sesuai spesifikasi yang
tertera pada gambar. Tim engineer melakukan bestat pada besi yang
akan difabrikasi sehingga pemakaian besi dilapangan akan menjadi lebih
efisien
PELAKSANAAN
Metoda Pelaksanaan Lantai Injak dan Plat Lantai

5. PENGECORAN LANTAI JEMBATAN


Setelah bekisting dan tulangan terpasang,
selanjutnya dapat dilakukan pengecoran lantai peron
dengan mutu Fc’30 Mpa. Pengecoran dilakukan
menggunakan concrete pump.

6. PEMASANGAN RANGKA BAJA


Pekerjaan pemasangan akan mencakup
sebagaimana yang diperlukan, penanganan,
pemeriksaan, identifikasi dan penyimpanan semua
bahan pokok lepas, pemasangan perletakan, pra-
perakitan, peluncuran dan penempatan posisi akhir
struktur jembatan, pencocokan komponen lantai
jembatan (deck) dan operasi lainnya yang diperlukan
untuk pemasangan struktur jembatan rangka baja
sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi ini.
PELAKSANAAN
Metoda Pelaksanaan Lantai Injak dan Plat Lantai
a. Pemasangan Dengan Cara Peluncuran
Seluruh panel rangka utama termasuk batang-batang penulangan
jika diperlu-kan, semua trasom, ikatan angin, pengaku vertikal, alat
penggaru, patok dan perletakan sendi bersama dengan semua
perlengkapan pengaku, pengangkat, penyambung, perangkat
penyambung antar struktur rangka (linking steel), perkakas kecil
untuk merakit dan komponen peluncuran tambahan seperti rol
perakitan, rol peluncur, rol pendaratan, peralatan dongkrak hidrolik
dan bahan untuk perakitan kerangka pengimbang dan ujung
peluncuran (launching nose)

b. Pemasangan Dengan Perakitan Bertahap


Seluruh kerangka utama termasuk bagian elemen-elemen batang,
diagonal, gelagar melintang, pengaku (bracing), patok, balok
(stringer), pelat buhul, pelat sambungan, sandaran (railing),
perletakan jenis neoprene, bersama dengan seluruh penyambung
yang diperlukan, perangkat penyambung antar struktur rangka,
dongkrak hidrolik, perkakas kecil untuk merakit dan bahan untuk
perakitan struktur rangka jangkar
PERAWATAN DAN PERBAIKAN JEMBATAN
Pemeriksaan Jembatan

 Memeriksa keamanan jembatan pada saat umur layanan


 Menjaga terhadap ditutupnya jembatan
 Mencatat kondisi jembatan pada saat tersebut
 Menyediakan data bagi personil perencanaan teknis,
konstruksi dan pemeliharaan
 Memeriksa pengaruh dari beban yang bekerja di atasnya.
 Memantau keadaan jembatan secara jangka panjang
PERAWATAN DAN PERBAIKAN JEMBATAN
Pemeliharaan dan Perbaikan Jembatan
 Pemeliharaan Rutin dan Perbaikan Minor

 Pembersihan secara umum


 Membuang tumbuhan liar dan sampah
 Pembersihan dan melancarkan
 Penanganan kerusakan ringan drainase
 Pengecatan sederhana
 Pemeliharaan permukaan lantai kendaraan

 Pemeliharaan Berkala
 Pengecatan ulang
 Penggantian lapisan permukaan
 Pembersihan jembatan secara keseluruhan
 Pemeliharaan peletakan/landasan
 Penggantian siar mual (expansion joint)
PERAWATAN DAN PERBAIKAN JEMBATAN
Pengujian dan Perkiraan Kondisi Teknis Serta
Daya Dukung Jembatan

Secara umum pengujian yang dilakukan meliputi :


 Pengujian axis line dari pilon dan girder utama jembatan
 Pengujian retak dari dek slab beton. Pemeriksaan akan dilakukan
terutama untuk retak- retak pada beton, pemekaran beton, karat pada
tulangan, kekencangan dari sambuangn baut mutu tinggi pada
sambuang baja, sambuangan las, retak- retak dan pemekaran pada
permukaan pada perternuan antara struktur baja dan pelat lantal
beton
 Pemeriksaan lapis permukaan jembatan, perletakan, expansion joint,
sistim drainase, guardrail, penangkal petir dan fasilitas lainnya
 Pengujian self-vibration characteristic dan tingkat getaran dari
jembatan.
PERAWATAN DAN PERBAIKAN JEMBATAN
Pengujian dan Perkiraan Kondisi Teknis Serta Daya Dukung Jembatan

Pada kasus-kasus berikut, daya dukung jembatan perlu dievaluasi :


 Setelah jembatan beroperasi beberapa tahun dengan disertai
dengan program pemeliharaan dan perawatan yang
direncanakan, kapasitas daya dukung jembatan perlu
dievaluasi

 Setelah terjadi kejadian darurat seperti tabrakan kapal, tabrakan


kendaraan, gempa bumi, maka daya dukung jembatan perlu
diperiksa
 Ketiga, jembatan diperkuat, ditingkatkan/upgrade
 Ketika kendaraan dengan beban berlebih rencana akan melewati
jembatan. Hanya jika daya dukung jembatan masih memenuhi,
kendaraan tersebut boleh melewati jembatan.
PERAWATAN DAN PERBAIKAN JEMBATAN
Pengujian dan Perkiraan Kondisi Teknis Serta Daya Dukung Jembatan

Metode pemeriksaan kapasitas daya dukung jembatan adalah sebagai berikut :


 Untuk jembatan panjang yang sedang beroperasi, jika tidak dimungkin melakukan pengujian
beban, kapasitas daya dukung jembatan dapat dievalusi dengan perhitungan dan analisis.
Pertama-tama untuk komponen penting dan utama dari jembatan dilakukan investigasi teknis
dengan menggunakan peralatan dan insturmen yang perlu untuk, mendapatkan data bentang,
kekuatan material, retak, tingkat korosi, balok, dan perletakan. Selanjutnva perhitungan dibuat
sesuai dengan spesiflkasi. Setelah itu daya dukung dan persyaratan kelayanan jembatan harus
dianalisis dan dievaluasi secara komprehensif
 Uji beban merupakan metode langsung dan paling blsa diandalkan untuk mendapatkan daya
dukung jembatan. Secara umum, besarnya beban uji harus sesuai atau ekuivalensi dengan
beban lalu lintas standar. Untuk jembatan yang mengalami kerusakan, uji beban harus
dilaksanakan pada bentang yang rusak atau bagian yang mengalami kerusakan untuk
menentapkan reduksi terhadap kapasitas daya dukung jembatan akibat kerusakan yang terjadi
 Pada jembatan tanpa loading test, secara umum penyesuaian kondisi teknis jembatan dan
perhitunagn teoriti harus dilakukan dan hasilnya dibandingkan dengan hasil pengukuran di
lapangan untuk mendapatkan penilain yang dapat dipercaya.
PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
STRUKTUR BAWAH PONDASI

Pemeliharaan dan perbaikan minor dari pondasi adalah sebagai berikut :


 Dasar laut/sungai 50 sampai 100 m di arah hulu dari jembatan harus stabil. Di lokasi
tersebut aktivitas seperti pelaksanaan kontruksi, penggalian pasir, pengambilan bahan
galian, dan peledakan tidak boleh dilakukan
 Jika akan dilakukan pemasangan pipa di bawah tanah, pembuatan berbagai jenis
sumur atau struktur dibawah tanah lainnya disekitar tepi pile cap, harus dilakukan
analisis dan perhitungan terlebih dahulu, dan dilakukan perkuatan jika diperlukan.
Setelah selesai, galian harus ditimbun kembali..
PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
STRUKTUR BAWAH PONDASI

Perbaikan dan perkuatan dari pondasi harus memenuhi persyaratan berikut :


 Enam bulan setelah jembatan beroperasi, penggerusandan ke dalam
penggerusan yang terjadi di sekitar pondasi harus diukur dan data tersebut
harus disimpan. Setelah kedalaman scouring stabil, data tersebut harus
disarnpalkan kepada perencana untuk menentukan apakan diperlukan
penimbunan atau tidak
 Setelah scouring stabil, kedalaman scouring harus di ukur sekali dalam 1
tahun dan data tersebut harus disimpan. Jika diketahui terdapat perubahan
besar terhadap kedalaman skuring, data tersebut harus disampaikan
kepada designer untuk menentukan apakah diperlukan penimbunan atau
tidak.
PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN STRUKTUR
BAWAH SISTEM PROTEKSI KATODIK

 Sistem Proteksi katodik adalah suatu sistim yang menggunakan sel elektrokimia untuk
mengendalikan korosi dengan mengkonsentrasikan reaksi oksigen pada sel galvanik dan
menekan korosi pada katoda dalam sel yang sama. Pada proteksi katodik, logam yang
akan dilindungi dijadikan katoda dan reaksi oksldasi terjadi di anoda. Anoda adalah
elektroda tempat berlangsungnya reaksi oksidasi sedangkan katoda adalah tempat
berlangsungnya reaksi reduksi.
 Dalam perancangan yang tepat laju oksidasi pada logam yang dilindungi dapat ditekan
sehingga laju oksidasi tersebut dapat diabaikan. Jika hal itu terjadi maka dapat dikatakan
proteksi katodik telah efektif. Proteksi katodik tercapai dengan menyuplai elektron ke
struktur logam yang dilindungi. Hubungan di atas menunjukkan bahwa penambahan
elektron ke struktur akan menekan penguraian logam dan meningkatkan laju pembentukan
hidrogen. Jika arus mengalir dari kutub (+) ke (-), maka struktur terlindungi. Jika arus
memasuki struktur/logammelalui elektrolit, maka sebaliknya. Konvensi arus ini diadopsi
dalam teknologi proteksi katodik. Sistem proteksi katodik mensyaratkan adanya anoda,
katoda, serta elektrolit yang menghubungkan keduanya sehingga membentuk sirkuit listrik
PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
STRUKTUR BAWAH PILE CAP
Pemeliharaan dan Perbaikan minor dari Pile cap adalah sebagai berikut :
 Permukaan pile cap harus selalu bersih. Kotoran yang ada harus segera dibersihkan
 Jika permukaan beton dari pile cap diatas muka air mengalami erosi, spalling,
honeycomb, dan kerusakan lainnya, pengkasaran dan pembersihan harus segera
dilakukan dan dilakukan finishing dengan beton atau mortar untuk rnenjamln beton
lama dan baru menyatu.

Perbaikan dan perkuatan dari pile cap adalah sebagai berikut :


 Jika permukaan beton yang berada dibawah muka air mengalami erosi , spalling,
honeycomb, dan kerusakan lainnya, pengkasaran harus segera dilakukan pada saat
kondisi pasang, dibersihkan dengan air bersih dan dilakukan finishing dengan beton
yang cepat mengeras atau mortar untuk menjamin beton lama dan baru menyatu;
 Jika permukaan beton yang berada dibawah muka air mengalami erosi, spalling,
honeycomb, dan kerusakan lainnya dengan kedalarnan lebih dari 3 cm dan luas lebih
dari 0.5 m2, pengkasaran harus segera dilakukan pada saat kondisi pasang, dibersihkan
dengan air bersih, anyaman tulangan segera dipasang dan dilakukan finishing dengan
beton yang cepat mengeras atau mortar untuk menjamin beton lama dan baru menyatu
 Jika pile cap mengalami retak yang melebih batasan dibawah, penyebab dari retak
tersebut harus diketahui dan langkah penangan harus segera dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai