1.1.1
1.1.2
Manual
Kapasitas
Jalan
Indonesia/MKJI;
Perencanaan
Persimpangan bersignal.
1.1.3
POKOK BAHASAN
PERT. KE
POKOK BAHASAN
10
11
12
13
14
15
16
Sasaran belajar dan materi kuliah masing-masing pokok bahasan ada di (SAP) Satuan
Acara Perkuliahan.
1.1.4
1.1.5
= 5%
Nilai Tugas
15%
Nilai UTS
35%
Nilai UAS
45%
Jumlah
100%
DAFTAR PUSTAKA:
Referensi:
Bonsaal, P.W, Young, Taylor, Understanding Traffic System, Data, Analysis and
Prensentation, Avebury Technical, Cambridge, Great Britain,1996.
Direktorat Bina Sistem Lalu lintas Angkutan Kota, Rekayasa Lalu lintas, Dirjen.
Perhubungan Darat, Jakarta, 1999.
Martin Wohl, Brian V. Martin, Traffic System Analysis for Engineers and Planners,
Mc.Graw-Hill, lnc, 1967.
May,A.D, Lecturer notes, Institute for Transport Studies, Univ. of Leeds, UK, 1993.
1.2
MATERI KULIAH:
Pengertian tentang dasar hukum prasarana dan karakteristik,elemen-elemen
didalam arus lalu-lintas.
1.3
POKOK BAHASAN:.
1.4.
1.4.1. Pendahuluan
yang
bersifat
seragam
dan
berlaku
secara
nasional
serata
kepentingan
masyarakat
maupun
pemerintah,
maka
diatur
ketentuan ketentuan mengenai prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, yang
antara lain meliputi kelas jalan, jaringan lalu lintas angkutan barang, fasilitas
pejalan kaki, terminal penumpang dan barang, fasilitas penyebrangan, fasilitas
parkir, rambu-rambu, marka-marka, alat pemberi isyarat lalu lintas dll yang
merupakan unsur penting dalam menyelenggarakan lalu lintas dan angkutan
jalan guna memberikan perlindungan keselamatan, keamanan, kemudahan
serta kenyamanan bagi pengguna jalan.
1.4.2. Peraturan perundangan yang terkait dengan Prasarana dan Lalu lintas
Ketentuan yang digunakan sebagai landasan hokum mengenai prasarana dan
lalu lintas ditunjukan dalam bagan kerikut ini:
1.5.
1.5.1. Pendahuluan.
1.5.1.1 Tujuan dan sasaran.
Secara umum sasaran dan rekayasa lalu lintas adalah untuk mengatur lalu lintas
dijalan raya yang ditimbulkan oleh adanya pergerakan dari alat-alat angkutan,
dengan menggunakan prinsip-prisip ilmiah, alat-alat, cara-cara, teknik-teknik dan
penemuan-penemuan, sehingga dapat dijamin pergerakan manusia dan barang
dengan aman, cepat, leluasa dan nyaman, sehingga apabila ditinjau dan sudut
ekonomi akan diperoleh suatu biaya angkutan yang minimum.
5.1.2 Tinjauan masa kini.
Latar belakang kebutuhan akan perpindahan dalam suatu masyarakat, baik
orang maupun barang menimbulkan pengangkutan. Untuk itu diperlukan alat-alat
angkut,
dan
pergerakan
alat-alat
angkut
tersebut
secara
keseluruhan
1.6.1. Manusia.
Manusia sebagai pengemudi dan pejalan kaki dalam keadaan normal
mempunyai kemampuan dan kesiagaan yang berbeda-beda (waktu reaksi,
konsentrasi dll). Perbedaan-perbedaan tersebut masih dipengaruhi oleh keadaan
phisik dan psykologi, umur serta jenis kelamin dan pengaruh-pengaruh luar
seperti cuaca, penerangan dan land use. Dalam suatu arus lalu lintas jalan raya
tabiat dan kelakuan seseorang merupakan faktor yang sangat penting yang
menentukan karakter dari lalu lintas tersebut.
menjalankan
kendaraannya
diluar
kendali,
melakukan
pengemudi
sangat
berpengaruh
pada
design,
traffic
2)
Membaca
Melihat jelas
Sensitive
dapat
melihat
objek
secara
kabur
tanpa
dapat
b)
Pendengaran.
Untuk pengemudi pendengaran tidak begitu penting, akan tetapi
merupakan suatu masalah untuk pejalan kaki.
4) Waktu reaksi.
Waktu reaksi adalah waktu yang dipergunakan antara melihat, mendengar atau
merasakan dan mengerjakan sesuatu sebagai tanggapan terhadap sesuatu
rangsangan. Sering disebut waktu PIEV (Perception, Intellection, Emotion,
Volition time) juga sering disebut perception-reaction time.
a)
Perception.
Rangsangan-rangsangan yang cukup kuat baik melalui mata, telinga
maupun badan, sedemikian rupa sehingga memerlukan untuk ditelaah.
Waktu yang diperlukan untuk proses ini disebut waktu sadar.
b)
Intelection.
Penelaahan terhadap rangsangan sering tidak langsung berhasil, tetapi
melalui proses pemikiran, proses ini disebut intelection proces.
c)
Emotion.
Emosi adalah merupakan proses penanggapan terhadap rangsangan
setelah proses perception dan intelection. reaksi yang diambil oleh
pengemudi sangat dipengaruhi oleh proses emosi.
d)
Volition.
Kemampuan
untuk
mengambil
sesuatu
tindakan
sesuai
dengan
Waktu PIEV berkisar 2.5 detik untuk rangsangan yang sukar. Untuk
keperluan perencanaan digunakan waktu PIEV sebesar 2.5 detik.
(AASHO). Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya waktu reaksi
antara lain, keadaan cuaca, waktu, penerangan, kondisi badan, kondisi
mental, penyakit, mabuk, keinginan, kelainan jasmani, kebiasaan dll.
Dalam kondisi yang komplex atau situasi daerah yang baru/belum dikenal
maka waktu PIEV antara 2-6 detik.
5) Jarak pandangan.
Jarak pandangan adalah panjang bagian jalan didepan pengemudi yang masih
dapat dilihat dengan jelas, diukur dan titik kedudukan pengemudi. Untuk mendapat
jarak pandangan yang cukup, siperencana harus menyesuaikan rencana pada 2
hal yaitu:
b) Jarak rem/mengerern.
dimana:
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
1) Jarak PIEV.
dimana:
d1
2)
Jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang menyalip selama berada dijalur
kanan.
d2 = 0.278 v.
dimana:
t2
waktu dimana kendaraan yang menyalip berada dijalur kanan (9.3 10.4 detik)
3)
Jarak bebas yang harus ada antara kendaraan yang menyalip dengan
kendaraan yang datang.
Dari hasil penyelidikan C.13 berkisar 30 - 100 meter.
4)
Jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang datang selama gerakan menyalip
d4 = 2/3 d2
Kecepatan
Jarak
Daerah
(km/h)
pandang (m)
pandang()
40
180
100
50
230
90
75
365
60
100
500
400