Anda di halaman 1dari 65

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kabupaten Demak termasuk dalam wilayah Propinsi Jawa Tengah bagian
utara. Demak merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Kota
Semarang, yang merupakan pusat pemerintahan dan perekonomian di Jawa
Tengah. Hal tersebut sangat menguntungkan, karena Demak potensial menjadi
daerah penyangga roda perekonomian Jawa Tengah. Wilayah Kabupaten
Demak jika dilihat dari sisi perhubungan darat juga berada pada lalu lintas
yang strategis, yaitu jalur Pantai Utara Jawa.
Kabupaten Demak mempunyai potensi perikanan yang sangat melimpah,
baik perikanan laut maupun perikanan darat, dengan garis pantai sepanjang
72,14 km dan panjang pantai sebesar 34,10 km yang menyebar di 4 kecamatan
(Sayung, Karangtengah, Bonang dan Wedung). Luas perairan umum yang
mencapai 915,66 km2 membuat Pemkab Demak menjadikan sektor kelautan
dan perikanan sebagai prioritas, disamping sektor pertanian.
Luas wilayah laut di Kabupaten Demak sebesar 2.455,2 km2, tersebar di
12 desa. Salah satu desa pesisir yang terdapat di Kabupaten Demak adalah
Desa Bedono yang mempunyai garis pantai sepanjang 8,50 km dan panjang
pantai 3 km. Desa Bedono sama seperti desa pesisir lain di Indonesia yang
dihadapkan pada empat persoalan pokok, yakni: (1) tingginya tingkat
kemiskinan masyarakat pesisir; pada tahun 2010 kemiskinan di desa-desa
pesisir mencapai angka 7,8 juta jiwa (BPS,2010); (2) tingginya kerusakan
sumberdaya pesisir; (3) rendahnya kemandirian organisasi sosial desa dan
lunturnya nilai-nilai budaya lokal; dan (4) minim dan rendahnya kualitas
infrastruktur desa dan kesehatan lingkungan pemukiman. Keempat
persoalan pokok ini juga memberikan andil terhadap tingginya tingkat
kerentanan terhadap bencana alam dan perubahan iklim yang cukup tinggi
pada desa-desa pesisir.
Dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, untuk menyelesaikan
persoalan di daerahnya wajib disusun Rencana Pengembangan Desa Pesisir
(RPDP) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Desa, dimana terdapat sinkronisasi dan sinergitas.
Penyusunan perencanaan pengembangan desa tersebut disusun berdasarkan
profil desa yang memiliki rentang waktu pelaksanaan lima tahun dengan
uraian waktu tiap tahunnya. Pelaksanaan rencana tersebut nantinya akan
menghasilkan kegiatan fisik sesuai dengan rencana pengembangan desa di
lokasi kegiatan serta peningkatan kapasitas kelembagaan dan masyarakat.

Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 1


Nantinya pelaksanaan program akan menghasilkan kemandirian dan
keberlanjutan program oleh para pemangku kepentingan (stakeholders).
Rencana Pengembangan Desa Pesisir merupakan rencana yang tidak
terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa).
Dalam penyusunannya, rencana pengembangan desa mengacu pada ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, termasuk Peraturan Pemerintah No, 72
Tahun 2005 tentang Desa dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 66 tahun
2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa.

B. Maksud dan Tujuan


1. Maksud
a. Secara mendasar penyusunan RPDP Desa dimaksudkan untuk
menumbuhkan partisipasi aktif masyarakat dalam setiap proses
pembangunan desanya, sehingga ketika partisipasi itu muncul maka
akan melahirkan perasaan ikut memiliki dari masyarakat terhadap
hasil pembangunan desa.
b. Secara umum masyarakat akan bertanggung jawa terhadap hasil
hasil pembangunan tersebut untuk selalu menjaga, merawat dan
melestarikan keberadaannya. Disamping itu keberadaan RPDP Desa
dapat digunakan sebagai gambaran konkrit tentang programprogram
yang akan dilaksanakan dalam jangka menengah, sehingga dapat
dijadikan arahan bagi desa untuk menentukan prioritas terpenting
dari proses pembangunan didesa agar tepat sasaran, tidak salah
perencanaan serta berkesinambungan.
2. Tujuan
a. Mewujudkan perencanaan pengembangan desa sesuai dengan
kebutuhan dan potensi desa.
b. Menjamin keterkaitan dan konsistensi, antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.

C. Ruang Lingkup
Secara umum ruang lingkup Penyusunan Rencana Pengembangan Desa
Pesisir meliputi metode pelaksanaan, proses pelaksanaan, hasil dokumen dan
mekanisme pelaksanaan. Lingkup dari metode pelaksanaan mencakup :
1. Prinsip-prinsip perencanaan, meliputi penerapan konsep bina manusia,
bina usaha, bina kelembagaan, bina lingkungan dan bina siaga bencana
serta perubahan iklim

Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 2


2. Kerangka pikir perencanaan, meliputi kegiatan penyusunan rencana
pengembangan desa, mulai dari persiapan, pelaksanaan penyusunan
sampai dengan penetapan, pengendalian serta evaluasi program
3. Metode penyusunan meliputi metode pengumpulan data, metode analisis
data dan metode penyusunan rencana.
Lingkup dari proses pelaksanaan pengembangan desa pesisir meliputi,
sosial budaya, ekonomi, sumberdaya alam lingkungan dan infrastruktur,
kelembagaan, siaga bencana dan perubahan iklim.

Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 3


II. GAMBARAN UMUM WILAYAH

A. Deskripsi Umum
1. Sejarah desa
Dahulu Desa Bedono merupakan daratan tandus, hingga akhirnya
datang seorang kiai bernama K. H. Ahmad Abdulloh Mudzakir. Beliau
mengubah daerah tersebut menjadi lahan pertanian yang subur. Banyak
orang yang mengetahui kesuksesan tersebut, sehingga lambat laun banyak
orang yang menetap di Desa Bedono. K. H. Ahmad Abdulloh Mudzakir juga
menyebarkan syiar agama di wilayah Sayung. Nama Bedono berasal dari
bahasa jawa, yakni ambet dan ono yang berarti bau dan ada. Bedono dapat
diartikan menjadi desa yang muncul karena baunya seorang kiai yang dapat
mengubah lahan gersang menjadi subur dan ajaran agama Islam dapat
tersebar luas di daerah tersebut.
Desa Bedono pertama kali dimpimpin oleh Lasi (1932-1952),
penggantinya berturut-turut adalah Sakibin (1952-1964), Ahmad (1964-1989),
Nur Rozi (1989-1999), Sajimin (1999-2009), dan yang terakhir Mualipin (2009-
sekarang). Sejak terbentuknya, Desa Bedono terdiri dari tujuh dusun, yaitu
Dusun Bedono, Mondoliko, Rejosari, Pandansari, Tambaksari, Morosari dan
Tonosari.
Visi Pemerintah Desa Bedono yang telah dicanangkan sejak tahun 2007
adalah bangun deso, noto susilo, bantu wong rekoso telah menjadi cita-
cita tertinggi masyarakat Desa Bedono. Misi Pemerintahan Desa Bedono antara
lain:
a. Meningkatkan sumberdaya manusia;
b. Mewujudkan keamanan;
c. Meningkatkan sarana dan prasarana dasar pemukiman;
d. Meningkatkan kesehatan lingkungan masyarakat;
e. Melestarikan adat istiadat dan budaya asli desa;
f. Mengutamakan pelayanan masyarakat miskin.

2. Letak geografis dan administrasi


Desa Bedono termasuk dalam wilayah Kecamatan Sayung Kabupaten
Demak. Desa Bedono memiliki luas wilayah sebesar 551,673 ha yang terdiri
dari tujuh dusun. Luas Desa Bedono 7% dari luas wilayah Kecamatan Sayung
(7880 ha). Desa ini memiliki jarak tempuh 26 km dari ibukota kabupaten
(Demak). Lama tempuh ke ibukota kabupaten dengan kendaraan bermotor
adalah sekitar satu jam. Kenampakan citra satelit Desa Bedono dapat dilihat
pada Gambar 1. Desa Bedono mempunyai batas wilayah sebagai berikut :

Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 4


Sebelah Timur : Desa Purwosari dan Desa Sidogemah
Sebelah Barat : Laut Jawa
Sebelah Utara : Desa Timbulsloko
Sebelah Selatan : Desa Sriwulan

Gambar 1. Citra Satelit Desa Bedono

Rincian penggunaan lahan di Desa Bedono adalah sebagai berikut:


pekarangan 61 ha, tambak seluas 490,673 ha, hutan lindung seluas 166,876
ha, lapangan olahraga seluas 10,59 ha, taman rekreasi 5 ha, pemakaman 2,02
ha, sarana ibadah 0,40 ha, sarana pendidikan 0,50 ha dan sarana kesehatan
0,02 ha. Akan tetapi, saat ini tambak yang dapat berproduksi hanya seluas 96
ha. Tambak tersebut ditebar bandeng dengan hasil produksi sekitar 800
kg/tahun. Tanah di Desa Bedono merupakan tanah kering.
Desa Bedono terbagi menjadi tujuh dusun, yaitu Bedono, Mondoliko,
Rejosari, Tambaksari, Pandansari, Morosari dan Tonosari. Jumlah RW di Desa
Bedono sebanyak 6 dan RT sebanyak 23. Pemerintahan Desa Bedono dipimpin
oleh seorang kepala desa yang dibantu oleh seorang sekretaris desa, lima orang
kepala dusun, seorang kepala urusan (kaur) pemerintahan, seorang kaur
keuangan, seorang kaur pembangunan, seorang kaur umum, seorang kaur
kesra, tiga orang bayan, seorang jogo boyo dan tiga orang modin. Aktivitas
pemerintahan desa telah berjalan dengan lancar. Struktur pemerintahan desa
dapat dilihat pada Gambar 2.

Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 5


Kepala Desa

BPD

Sekretaris Desa

Kaur Kaur Kaur Kaur Kaur


Pemerintahan Keuangan Kesra Umum Pembangunan

Bayan I Bayan II Bayan III Jogo Boyo

Modin I Modin II Modin III

Bekel Bekel Bekel Bekel Bekel


Bedono Mondoliko Rejosari Pandansari Morosari

Gambar 2. Struktur Pemerintahan Desa Bedono

3. Topografi dan penggunaan lahan


Desa Bedono merupakan desa pantai yang memiliki panjang pantai
sebesar 3 km. Tipe wilayah pesisir Bedono termasuk pantai berpasir dan pantai
berlumpur. Pantai ini terbentuk oleh proses di laut akibat erosi gelombang,
pengendapan sedimen, dan material organik. Material yang menyusun pantai
tersebut biasanya terdiri dari pasir bercampur batu, yang umumnya berasal
dari daratan, yang selain dibawa oleh aliran sungai ataupun yang berasal dari
daratan di belakang pantai tersebut. Di samping berasal dari daratan, material
yang menyusun pantai ini juga dapat berasal dari berbagai jenis biota laut
yang ada di daerah pantai itu sendiri. Pantai tipe ini mudah berubah bentuk,
mengalami deformasi, dan tererosi/abrasi.
Desa ini tidak berbatasan langsung dengan kabupaten atau kota lain.
Desa Bedono merupakan dataran rendah dengan topografi wilayah yang datar.
Elevasi wilayah Bedono yang rendah antara 0,3-2,82 meter dan tanahnya pasir
lempungan. Saat pasang tertinggi permukaan air dapat mencapai 40-60 cm di
atas permukaan tanah perumahan dan dapat bertahan selama 4-6 jam.
Peruntukan lahan di Desa Bedono sebagai berikut:

Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 6


Tabel 1. Peruntukan Lahan Desa Bedono
No. Penggunaan Lahan Luas (ha) Keterangan
1 Tanah Kering
a. Pekarangan/bangunan 61
2 Tanah Basah
a. Tambak 490,673 Produktif hanya 96 ha
3 Tanah Hutan
a. Hutan lindung 166,876
4 Tanah Fasilitas Umum
a. Lapangan olahraga 10,59
b. Tempat rekreasi 5
c. Pemakaman 2,02
5 Tanah Fasilitas Sosial
a. Sarana ibadah 0,4
b. Sarana pendidikan 0,5
c. Sarana kesehatan 0,02
6 Bengkok perangkat desa
a. Tambak/kolam 49,031

Jarak pusat pemerintahan Desa dengan:


a. Desa terjauh : 3 km 0,5 jam
b. Ibukota kecamatan : 2 km 0,25 jam
c. Ibukota kabupaten : 26 km 1 jam

4. Sarana prasarana
Kondisi jalan utama Desa Bedono masih sedikit yang berupa jalan beton,
yakni sepanjang 2 km dengan kondisi sedang. Jalan beraspal di desa ini
panjangnya 1 km dengan kondisi rusak. Sebagian besar jalan masih berupa
jalan tanah sepanjang 2 km dengan kondisi baik dan 4,5 km dengan
kondisi rusak. Jenis prasarana pemerintahan Desa Bedono dapat dilihat pada
Tabel 2.

Tabel 2. Prasarana Pemerintahan Desa Bedono


No. Jenis Prasarana Jumlah
1 Gedung kantor desa 1
2 Ruang rapat 1
3 Mesin ketik 1
4 Kursi kerja 25
5 Meja kerja 7
6 Meja kursi tamu 5
7 Lemari 2

Fasilitas pendidikan yang terdapat di Desa Bedono masih terbatas pada


tingkat dasar saja, yakni tiga TK dan tiga SD. Hal tersebut dapat menghambat
pendidikan masyarakat karena akses terhadap fasilitas pendidikan tingkat
menengah dan atas yang sulit. Jenis sarana pendidikan Desa Bedono dapat
dilihat pada Tabel 3.

Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 7


Tabel 3. Sarana Pendidikan Desa Bedono
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Luas (m2)
1 PAUD
2 TK 3 150
3 SD 3 12.668
4 SMP/MTs
5 SMA/SMK/MA

Fasilitas kesehatan yang dimiliki Desa Bedono adalah hanya satu unit
puskesmas pembantu dan empat unit posyandu. Hal ini sangat
memprihatinkan, karena peralatan medis yang ada masih sederhana dan
petugas jaga hanya seorang bidan saja. Kegiatan posyandu masih
dilaksanakan di rumah-rumah warga, desa belum mempunyai gedung khusus
untuk pelaksanaan kegiatan posyandu. Sarana kesehatan yang terdapat di
desa Bedono dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Sarana Kesehatan Desa Bedono


No. Jenis Jumlah (unit)
1 Puskesmas pembantu 1
2 Posyandu 4

Tabel 5. Sarana Keagamaan Desa Bedono


No. Jenis Jumlah (unit)
1 Masjid 6
2 Mushala 17

5. Kependudukan
Data kependudukan di Desa Bedono menurut profil desa adalah:
Jumlah total : 3.790 orang
Jumlah laki-laki : 1.899 orang (50,11%)
Jumlah perempuan : 1.891 orang (49,89%)
Jumlah KK : 1.081 KK

Tabel 6. Jumlah penduduk Desa Bedono setiap RW


No. RW L P Jumlah Penduduk Jumlah KK
1 1 447 471 918 288
2 2 300 319 619 155
3 3 13 16 29 6
4 4 407 385 792 222
5 5 732 700 1.432 391
TOTAL 1.899 1.891 3.790 1.081

Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 8


Mayoritas penduduk Desa Bedono bekerja sebagai buruh (tani dan
bangunan) serta nelayan dan petambak. Hal ini dilatarbelakangi oleh tingkat
pendidikan penduduk yang rendah. Tingkat pendidikan yang rendah tidak
menawarkan pekerjaan yang tinggi. Penduduk Desa Bedono juga banyak yang
bekerja sebagai buruh di bidang industri, karena banyak pabrik di sekitar
Kecamatan Sayung dan Karangtengah.
Sebagai desa pantai tentunya dapat ditemukan penduduk yang bekerja
sebagai nelayan dan petambak. Nelayan di Desa Bedono merupakan nelayan
kecil, yang hanya menggunakan sampan berukuran kecil untuk mencari ikan
dengan alat tangkap berupa jaring yang sederhana. Jangkauan nelayan
tersebut mencari ikan hanya di sekitar kawasan pantai di dekat tempat tinggal
mereka saja. beragam mata pencaharian penduduk Desa Bedono pada tahun
2010 dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Mata Pencaharian Penduduk Desa Bedono Tahun 2010


Mata pencaharian Jumlah Persentase (%)
Buruh tani 617 24,65
Buruh bangunan 546 21,81
Nelayan/ petambak 530 21,17
Buruh industri 406 16,22
Pedagang 251 10,03
Petani 92 3,68
Sopir/ kernet angkutan umum 33 1,32
PNS/ TNI 28 1,12
Jumlah 2.503 100
Sumber : Kecamatan Sayung dalam Angka (2011).

Tabel 8. menunjukkan tingkat pendidikan formal penduduk Desa Bedono


masih rendah. Lebih dari 50% penduduknya belum tamat SD atau hanya
tamat SD, bahkan ada pula yang tidak bersekolah. Penduduk Desa Bedono
yang berpendidikan SMP sebanyak 593 orang (25,24%) dan SMA sebanyak 542
orang (23,07%). Hanya sedikit dari penduduk Desa Bedono yang berpendidikan
akademi atau sarjana (0,68%). Hal ini disebabkan oleh faktor ekonomi. Banyak
orangtua yang merasa tidak sanggup menanggung biaya untuk menyekolahkan
anaknya ke akademi maupun perguruan tinggi.

Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 9


Tabel 8. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Formal Tahun 2010
Tingkat pendidikan Jumlah Persentase (%)
Tidak sekolah 309 13,15
Belum tamat SD 321 13,67
Tidak tamat SD 292 12,43
Tamat SD 276 11,75
Tamat SMP 593 25,24
Tamat SMA 542 23,07
Akademi/ sarjana 16 0,68
Jumlah 2.349 100
Sumber : Kecamatan Sayung dalam Angka (2011).

Desa Bedono merupakan desa pesisir yang masih memegang teguh adat-
istiadat. Tokoh masyarakat dan pemuka agama bersama-sama menjaga teguh
norma agama dan budaya yang ada di dalamnya. Rembug desa yang diadakan
untuk menjalin kebersamaan antarwarga terus dijaga, seperti adat shalawat
dan doa bersama dipesisir pada bulan apit hitungan bulan hijriyah dan Khoul
sesepuh desa pada ahir bulan dzulqodah hitungan bulan hijriyah. Ciri khas
kedesaan juga masih kental, hal ini ditandai dengan beberapa aktivitas sosial
masyarakat antara lain kumpulan pedukuhan, selapanan (35 harian sesuai
kalender Jawa), kelompok tani, pengajian, karang taruna, PKK, yasinan, dll.

B. Dampak Perubahan Iklim/Bencana


Dampak perubahan iklim telah dirasakan di Desa Bedono. Bencana
abrasi dan rob yang terjadi di Desa bedono merupakan contoh akibat dari
perubahan iklim yang saat ini sedang berlangsung. Abrasi dan rob yang terjadi
telah mengakibatkan penambahan panjang garis pantai di Desa Bedono.
Rumah-rumah warga langsung berbatasan dengan laut. Rob setiap hari
menggenangi rumah warga, bahkan dua dusun di desa ini (Rejosari dan
Tambaksari) sampai direlokasi ke desa lain karena telah menjadi lautan. Lahan
pertanian dan pertambakan milik warga ikut tergenang air laut, sehingga
menghilangkan mata pencaharian utama warga. Warga Bedono saat ini banyak
yang beralih pekerjaan menjadi buruh bangunan dan industri.
Dampak rob dan abrasi tidak hanya menghilangkan sumber mata
pencaharian warga saja, tapi juga berdampak pada hilangnya akses jalan,
rusaknya rumah, sarana peribadatan dan sarana sosial lainnya. Rob dan
abrasi tidak hanya mengubah kondisi fisik lingkungan, tapi juga berpengaruh
pada kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Dampak rob dan abrasi sangat terasa di Dusun Tambaksari. Pada tahun
1997 mayoritas penduduk Dusun Tambaksari memutuskan untuk pindah ke
desa lain, karena tidak mampu lagi bertahan hidup di dusunnya karena rob
selalu menggenangi wilayahnya dalam waktu 24 jam dan banyak rumah yang

Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 10


rusak. Mereka memilih untuk pindah agar lebih tenang dalam melakukan
rutinitas sehari-hari dan tidak lagi khawatir terkena abrasi dan rob.
Pada tahun 2004 Dusun Rejosari (Senik) juga mengalami nasib yang
sama dengan Dusun Tambaksari. Masyarakat Dusun Rejosari memilih relokasi
ke desa tetangga, yakni Desa Daleman dan Sidogemah. Saat ini banyak
mangrove yang terkena ombak dan mengakibatkan kerusakan hutan
mangrove. Hal tersebut menyebabkan gelombang besar langsung menghatam
pemukiman warga. Pemukiman warga rusak akibat terjangan gelombang
besar. Jika tidak ada kesadaran dari pemerintah dan masyarakat untuk
menjaga kelestarian mangrove, maka tidak dipungkiri lima dusun yang masih
bertahan juga akan menyusul relokasi.
Dampak lain yang terasa adalah gelombang besar yang intensitas
kedatangannya menjadi meningkat. Gelombang besar terjadi karena adanya
angin kencang yang berhembus di lautan dan cuaca yang tidak menentu.
Keadaan ini memaksa nelayan untuk tidak pergi melaut. Hal tersebut
mengakibatkan penurunan pendapatan nelayan. Angin kencang tersebut juga
menyebabkan kerusakan pada rumah-rumah warga.

C. Permasalahan
Beberapa permasalahan yang terdapat di Desa Bedono yang merupakan
dasar dalam penyusunan rencana pengembangan desa pesisir adalah:
1. Lingkungan dan infrastruktur
Desa Bedono dilanda bencana rob dan abrasi. Akibat bencana tersebut
banyak infrastruktur di Desa Bedono yang rusak. Jalan dan jembatan
penghubung dari Dusun Pandansari, Rejosari, Mondoliko dan Bedono putus,
tidak dapat dilewati oleh kendaraan. Hal tersebut membuat transportasi
terganggu. Warga Dusun Mondoliko dan Bedono harus memutar melewati desa
lain untuk sampai ke pusat pemerintahan Desa Bedono.
Jalan dan jembatan skala kecil di daerah dusun posisinya rendah,
sehingga akan tergenang air saat rob. Hal ini membahayakan warga karena
antara jalan, jembatan dan sungai terlihat sama kenampakannya. Jalan yang
tergenang juga akan menghambat transportasi. Beberapa warga juga ada yang
belum sadar akan kebersihan, sehingga masih membuang sampah di
sembarang tempat dan melakukan kegiatan MCK di sungai.
2. Sosial budaya
Seiring perkembangan zaman, nilai gotong royong di Desa Bedono mulai
memudar. Hal ini dikarenakan perubahan mata pencaharian warga. Warga
yang dulu sering berada di lingkungan desa, karena bekerja sebagai petani,
nelayan, maupun petambak, kini harus bekerja di luar desa sebagai buruh
bangunan maupun industri. Waktu yang dimiliki warga untuk berinteraksi
Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 11
dengan sesama warga menjadi berkurang. Kesenian rebana yang dulu menjadi
budaya khas Desa Bedono sekarang sudah tidak terdengar lagi gaungnya. Hal
ini dikarenakan pemuda-pemudi Desa Bedono tidak melestarikan budaya
tersebut dan alat rebana yang dimiliki warga sebagian sudah rusak karena
terkena rob.
3. Ekonomi
Kemiskinan masyarakat termasuk masalah utama Desa Bedono.
Hilangnya tambak dan lahan pertanian yang merupakan sumber pendapatan
utama warga berdampak pada keterpurukan ekonomi masyarakat. Warga yang
dulu menjadi petambak dan petani yang sukses harus beralih profesi menjadi
buruh serabutan jika mempunyai keahlian dan kesempatan, jika tidak
memiliki keahlian maka warga memilih untuk tidak bekerja. Alternatif mata
pencaharian bagi warga juga terbatas. Masalah tersebut dikarenakan
pendidikan warga yang masih rendah, sehingga sedikit lowongan pekerjaan
yang tersedia.
4. Perikanan
Desa Bedono memiliki potensi perikanan yang besar, baik perikanan
tangkap maupun budidaya. Sayangnya, potensi perikanan tangkap tersebut
belum dimanfaatkan secara maksimal. Nelayan Desa Bedono hanya
merupakan nelayan skala kecil dengan alat tangkap terbatas dan jalur
penangkapan yang pendek (<4 mil), sehingga hasil tangkapan yang didapat
hanya sedikit. Kedatangan nelayan luar daerah yang menggunakan alat
tangkap tidak ramah lingkungan juga menjadi permasalahan di Desa Bedono.
Kegiatan di bidang perikanan seperti penangkapan ikan yang menggunakan
bahan peledak, racun dan alat-alat tangkap yang membahayakan kelestarian
sumberdaya ikan merupakan salah satu faktor yang merusak lingkungan
perairan.
Komoditas yang umum dibudidayakan di Desa Bedono antara lain:
bandeng, kerang darah, dan udang. Di bidang perikanan budidaya teknologi
budidaya yang dikuasai para petambak juga masih rendah. Teknik budidaya
yang digunakan masih tradisional dengan mengandalkan pakan alami.
Penguasaan teknologi pengolahan hasil perikanan juga masih terbatas. Hal
tersebut dicerminkan oleh nelayan maupun petambak yang langsung menjual
mentah hasil produksinya, tanpa mengolahnya terlebih dahulu untuk
meningkatkan nilai jualnya.

Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 12


III. METODE PENYUSUNAN RPDP

A. Kerangka Perencanaan
Dalam tahap ketiga kegiatan PDPT 2013 disebutkan proses RPDP, proses
penyusunan ini mempunyai alur tersendiri yang cukup kompleks sehingga bisa
didapatkan keluaran yang diinginkan. Seperti digambarkan dalam alur berikut
ini:

Gambar 4. Alur Kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir


(RPDP)

Perencanaan pengembangan desa pesisir disusun secara partisipatif oleh


Pemerintah Desa sesuai dengan kewenangannya. Dalam menyusun
perencanaan pengembangan desa pesisir wajib melibatkan kelembagaan
masyarakat desa serta tokoh masyarakat.

1. Tahapan kegiatan penyusunan RPDP


Tahapan kegiatan penyusunan RPDP antara lain:
a. Persiapan
Pada tahap ini, kegiatan yang harus dilakukan adalah:
1) Pembentukan Tim Penyusun RPDP;
2) Menyusun jadwal dan agenda pelaksanaan kegiatan penyusunan
RPDP;
3) Mengumumkan secara terbuka kepada masyarakat mengenai agenda
musrenbang desa;
Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 13
4) Mengundang peserta musrenbang desa ;
5) Menyiapkan sarana,alat dan kegiatan penyusunan RPDP.
b. Pengkajian Keadaan Desa
Pengkajian Keadaan desa adalah proses penggalian dan pengumpulan
data mengenai keadaan masyarakat, masalah, potensi dan berbagai informasi
terkait, yang menggambarkan secara jelas dan lengkap kondisi dan dinamika
masyarakat desa.
Kegiatan ini bertujuan untuk menggali potensi desa, permasalahan yang
dihadapi dan kebutuhan masyarakat secara objektif, lengkap dan cermat.
Kegiatan pengkajian keadaan desa difasilitasi oleh fasilitator. Pengkajian
keadaan desa dilakukan secara partisipatif dengan menggunakan metode
P3MD (Perencanaan Partisipatif Pembangunan Masyarakat dan Desa).
Proses dan alat kaji dalam tahap pengkajian keadaan desa antara lain: 1)
Memfasilitasi masyarakat dalam pertemuan untuk mengenali potensi, masalah
dan kebutuhan masyarakat dengan menggunakan dokumen profil desa; 2)
Memfasilitasi masyarakat dalam pertemuan melakukan pengelompokan
potensi dan masalah; 3) Memfasilitasi masyarakat dalam pertemuan
melakukan pengkajian Tindakan Pemecahan Masalah; 4) Memfasilitasi
masyarakat dalam pertemuan melakukan penentuan peringkat tindakan.
Durasi (lamanya) waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengkajian
keadaan desa disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan desa yang
bersangkutan. Hasil dari kegiatan ini merupakan penggabungan dari proses
pengkajian keadaan di tingkat desa, yang meliputi Data Potensi Desa, Data
Permasalahan dan Data Kebutuhan Peringkat Tindakan.
c. Penyusunan Rancangan RPDP
Rancangan RPDP terdiri dari Naskah rancangan kebijakan pembangunan
desa dan Rencana kegiatan Pembangunan Desa. Naskah rancangan kebijakan
pembangunan desa disusun sesuai alur kegiatan penyusunan RPDP (Gambar
4.). Rencana kegiatan Kebijakan Pembangunan Desa meliputi semua aspek
dan kegiatan yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan berhubungan
secara langsung dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat/indeks
pembangunan manusia, mencakup bidang dan kegiatan sosial budaya dan
kegiatan yang sesuai dengan kondisi dan potensi setempat, antara lain
mencakup aspek pertanian, kehutanan, pertambangan, pariwisata serta
kelautan dan perikanan. rencana kegiatan tersebut disusun sesuai tabel
rencana. Rencana kegiatan dirumuskan dengan menggunakan bahasa yang
lugas dan mudah dimengerti. Rumusan rencana kegiatan bersifat khusus,
terukur dapat diterima realitis dan jelas kerangka waktunya.

Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 14


Penyusunan RPDP dilakukan dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD)
atau musyawarah desa yang dipimpinan oleh seorang ketua (kepala desa),
seorang wakil ketua dan seorang sekretaris (sekretaris desa). Wakil Ketua
Rapat dipilih dari dan oleh peserta penyusunan RPDP secara demokratis.
Setiap rapat dimaksud membahas agenda yang telah ditetapkan secara jelas.
Pembahasan dilakukan beberapa kali sampai tersusun Rancangan RPDP yang
lengkap dan layak. Penyusunan rancangan dilakukan setelah pengkajian
keadaan desa sampai dengan sebelum pelembagaan rancangan RPDP. Kegiatan
penyusunan akan menghasilkan Dokumen Rancangan (awal) RPDP.

2. Pelembagaan RPDP
Rancangan RPDP ditetapkan dalam forum BPD yang diselenggarakan oleh
dan sesuai peraturan tata tertib BPD dan dipimpin oleh pimpinan BPD. Peserta
rapat BPD untuk penetapan rancangan peraturan desa tentang RPDP adalah
semua anggota BPD, kepala desa, sekretaris desa, perangkat desa, anggota
LPMD dan anggota tim penyusun rancangan RPDP. Rapat BPD untuk
penetapan peraturan desa tentang RPDP bersifat terbuka dan umum.
Rancangan RPDP ditetapkan dan disahkan dengan peraturan desa. Tahapan
kegiatan penetapan dan pengesahan rancangan RPDP antara lain:
a. Pengajuan rancangan peraturan desa tentang RPDP oleh kepala desa
kepada BPD setelah pelaksanaan pembahasan rancangan RPDP.
b. Penetapan jadwal pembahasan dan penetapan oleh BPD
Selambat-lambatnya satu minggu setelah Rancangan Peraturan Desa
dimaksud diterima, BPD menetapkan jadwal pelaksanaan rapat penetapan
rancangan peraturan desa tentang RPDP. Rapat penetapan tersebut
dilaksanakan selambat-lambatnya dua minggu setelah rancangan peraturan
desa tentang RPDP diterima.
c. Proses rapat penetapan
Proses rapat penetapan antara lain: pembukaan dan pengantar rapat oleh
pimpinan rapat, penyampaian nota pengantar rancangan peraturan desa
tentang RPDP oleh kepala desa, tanggapan anggota BPD, jawaban kepala desa,
pengambilan keputusan/penetapan peraturan desa tentang RPDP,
penandatanganan naskah persetujuan bersama terhadap peraturan desa
tentang RPDP oleh kepala desa dan ketua BPD. Rapat penetapan akan
menghasilkan peraturan desa tentang RPDP.

B. Fokus
PDPT merupakan aksi yang menitikberatkan pada coastal resilient village
dimana partisipasi komunitas desa pesisir sangat menentukan keberhasilan
dan keberlanjutan program ini. Namun demikian, peran pemerintah (pusat

Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 15


maupun daerah) sebagai fasilitator tidak dapat diabaikan sebagai faktor
pendorong untuk mewujudkan desa pesisir yang tangguh.
Desa pesisir memiliki kerentanan ekonomi, sosial, lingkungan dan fisik.
Masyarakat pesisir rentan secara ekonomi, ditandai dengan tingginya tingkat
kemiskinan masyarakat pesisir. Pengetahuan masyarakat desa pesisir tentang
bencana dan ancaman perubahan iklim di wilayah pesisir masih rendah,
demikian pula tingkat kesehatan masyarakat yang rendah, serta rendahnya
tingkat kemandirian organisasi sosial desa yang semuanya itu mempertinggi
tingkat kerentanan desa pesisir secara sosial. Desa pesisir juga rentan secara
lingkungan dan fisik. Secara umum kualitas infrastruktur desa tergolong
rendah, seperti kondisi jalan yang rusak, kekurangan energi listrik, kesulitan
air bersih, sanitasi yang buruk, serta kondisi lingkungan yang mengalami
kerusakan, baik akibat bencana maupun aktivitas manusia. Kondisi vegetasi
dan ekosistem di pesisir secara umum telah mengalami kerusakan.
Oleh karenanya, untuk mewujudkan ketangguhan desa diperlukan
kebijakan berupa fokus pengembangan kegiatan yang berorientasi pada
penyelesaian persoalan-persoalan pokok yang dihadapi masyarakat desa
pesisir. Adapun fokus pengembangan kegiatan yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
1. Bina Manusia, yaitu kegiatan yang mencakup peningkatan kualitas
sumberdaya manusia dalam rangka mendorong peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), dan peningkatan kapasitas kelembagaan
masyarakat baik formal maupun informal, memperluas dan
meningkatkan kerja sama, memperbaiki budaya kerja, gotong royong,
tanggung jawab, disiplin dan hemat serta menghilangkan sifat negatif
boros dan konsumtif;
2. Bina Usaha, yaitu kegiatan yang mencakup peningkatan keterampilan
usaha, perluasan mata pencaharian alternatif, pengelolaan bisnis skala
kecil dan penguasaan teknologi. Selain itu, program ini meningkatkan
dan mempermudah akses terhadap sumber daya, teknologi, modal, pasar
dan informasi pembangunan. Dengan dilaksanakannya program ini
diharapkan terbangun kemitraan dengan pelaku usaha dan
terbangunnya sistem insentif administrasi serta pendanaan secara
formal dan informal;
3. Bina Sumber Daya, yaitu kegiatan yang menitikberatkan pada upaya
memperkuat kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya, revitalisasi
hak ulayat dan hak masyarakat lokal, penerapan monitoring, controlling
and surveillance dengan prinsip partisipasi masyarakat lokal, penerapan

Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 16


teknologi ramah lingkungan, mendorong pengembangan teknologi asli,
merehabilitasi habitat, konservasi, dan memperkaya sumber daya;
4. Bina Lingkungan atau Infrastruktur, yaitu kegiatan yang mencakup
pembangunan infrastruktur, rehabilitasi vegetasi pantai dan
pengendalian pencemaran melalui pendekatan perencanaan dan
pembangunan secara spasial dalam rangka mendorong peningkatan
peran masyarakat pesisir dalam penataan dan pengelolaan lingkungan
sekitarnya;
5. Bina Siaga Bencana atau Perubahan Iklim, yaitu kegiatan yang
mencakup usaha-usaha pengurangan risiko bencana dan dampak
perubahan iklim, rencana aksi desa dalam pengurangan risiko bencana,
penyadaran masyarakat, gladi/latihan secara reguler, memudahkan
akses data dan informasi bencana, pembangunan sarana dan prasarana
penanggulangan bencana (antara lain jalur evakuasi, shelter, struktur
pelindung terhadap bencana, fasilitas kesehatan, dan cadangan strategis
desa) yang menekankan pada partisipasi dan keswadayaan dari
kelompok-kelompok sosial yang terdapat pada masyarakat/komunitas
pesisir.

C. Pendekatan
Untuk RPDP dilakukan dengan menggunakan kombinasi pendekatan
partisipatif, top down dan buttom up. Pendekatan top down dengan
memperhatikan perencanaan yang dibuat pemerintah kabupaten/kota, antara
lain seperti Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (WP3K) di
kabupaten/kota, Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten/kota, Rencana
Zonasi WP3K di kabupaten/kota, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD), Rencana Pengelolaan WP3K di kabupaten/kota, dan Rencana
Aksi Pengelolaan WP3K di kabupaten/kota.
Perencanaan dengan pendekatan partifipatif dilaksanakan dengan
melibatkan semua yang berkepentingan (stakeholders), diantaranya tokoh
masyarakat, tokoh agama, pengurus RW/RT, tim penggerak PKK dan unsur
generasi muda/ karang taruna. Pelibatan mereka untuk mendapatkan aspirasi
dan menciptakan rasa memiliki. Perencanaan dengan pendekatan top down
(atas bawah), bahwa perencanaan program secara berjenjang dari tingkatan
pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kecamatan. Perencanaan dengan
pendekatan bottom up (bawah-atas), bahwa perencanaan berseumber dari
masukan masyarakat secara berjenjang melalui musrenbang desa ke atas.
Selain pendekatan top down, PDPT ini juga menggunakan pendekatan
bottom up dimana penyusunan profil dan rencana masyarakat desa
berdasarkan masukan masyarakat hasil Participation Rural Appraisal (PRA) dan
Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 17
Focus Group Discussion (FGD) untuk menghasilkan Rencana Pengembangan
Desa Pesisir.

Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 18


IV. KETERKAITAN DENGAN RENCANA LAIN

Selain berasal dari masukan masyarakat hasil Participation Rural


Appraisal (PRA) dan Focus Group Discussion (FGD), sebagai sebuah dokumen
perencanaan desa maka RPDP tidak dapat terlepas dari dokumen rencana lain
agar tidak terjadi tumpang tindih maupun pertentangan dengan dokumen
rencana tersebut. RPDP ini terkait dengan beberapa dokumen penting, antara
lain:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 Tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006
Tentang Tata Cara Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2006
Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 Tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 Tentang
Perencanaan Pembangunan Desa.
6. RPJM Kabupaten Demak tahun 2011-2016.
7. Rencana Strategis Pengelolaan Wilayah Pesisir Kabupaten Demak tahun
2011-2031.
8. Profil Desa Pesisir.
9. Musyawarah Perencanaan Dan Pengembangan Desa (musrenbangdes)
10. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa).

Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 19


V. RENCANA PENGEMBANGAN DESA

A. Fokus

No. Topik Sebelum Tahun 1997 Setelah Tahun 1997


1 Mata pencaharian Laki-laki: Laki-laki:
utama - Petani - Petambak
- Petambak - Nelayan
Perempuan: - Buruh (industri dan
- Tidak bekerja bangunan)
Perempuan:
- Bekerja
2 Sumberdaya alam - Hutan mangrove dan - Sebagian besar hutan
pohon kelapa menjadi bakau dan pohon
sumber kayu dan kelapa mulai
pendapatan tumbang dan mati
karena terkena
gelombang besar
- Hasil perikanan - Hasil perikanan
tangkap banyak tangkap sedikit
dengan spesies yang
sama
3 Pemanfaatan SDA - Jumlah alat tangkap - Jumlah alat tangkap
sedikit banyak
- Mangrove ditebangi - Mangrove telah
sembarangan dikonservasi
4 Sosial ekonomi - Taraf hidup baik - Taraf hidup
masyarakat memburuk

Rencana Pengembangan Desa Pesisir di Desa Bedono difokuskan pada


bina mitigasi bencana dan perubahan iklim. Mitigasi bencana adalah upaya
untuk mengurangi risiko bencana, baik secara struktur atau fisik melalui
pembangunan fisik alami dan/atau buatan maupun nonstruktur atau nonfisik
melalui peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana di wilayah
pesisir dan pulau-pulau kecil. Perubahan iklim adalah berubahnya iklim yang
diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga
menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara global dan perubahan
variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat
dibandingkan.

B. Spirit Perencanaan
Desa Pesisir di Indonesia dihadapkan pada empat persoalan pokok,
yakni: (1) tingginya tingkat kemiskinan masyarakat pesisir; (2) tingginya
kerusakan sumberdaya pesisir; (3) rendahnya kemandirian organisasi sosial
desa dan lunturnya nilai-nilai budaya lokal; dan (4) minim dan rendahnya

Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 20


kualitas infrastruktur desa dan kesehatan lingkungan pemukiman. Keempat
persoalan pokok ini juga memberikan andil terhadap tingginya tingkat
kerentanan terhadap bencana alam dan perubahan iklim yang cukup tinggi
pada desa-desa pesisir.
Undang-undang No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir
dan Pulau Pulau Kecil dibuat oleh pemerintah agar wilayah pesisir dan
pulaupulau kecil dapat terjaga dan dapat digunakan untuk pengembangan di
bidang sosial, ekonomi, budaya, lingkungan, dan penyangga kedaulatan
bangsa sampai generasi Indonesia seterusnya. Pengelolaan wilayah pesisir dan
pulaupulau kecil meliputi kegiatan perencanaan, pemanfaatan, pengawasan,
dan pengendalian terhadap interaksi manusia dalam pemanfaatannya serta
proses alamiah secara berkelanjutan dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

C. Perencanaan Pengembangan Desa

Gambar 5. Model Pengembangan Desa Pesisir Tangguh

Proses yang dilakukan dalam penyusunan dokumen RPDP adalah


membuat daftar masalah dan potensi desa, kemudian dilakukan
pengelompokan masalah, penentuan peringkat masalah, pengkajian tindakan
pemecahan masalah, dan penentuan peringkat tindakan. Berdasarkan daftar
masalah tersebut kemudian disusun bentuk program yang dibutuhkan
masyarakat disertai perencanaan waktu pelaksanaan program kegiatan.
Program-program tersebut dibuat dalam kurun waktu lima tahun. Program
yang tercantum di RPDP merupakan kumpulan kebutuhan dan harapan

Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 21


masyarakat yang disesuaikan dengan fokus program pembangunan desa
pesisir tangguh.
Perencanaan pengembangan Desa Bedono, dibagi ke dalam lima bagian,
meliputi: (1) perencanaan bina program manusia; (2) perencanaan bina
program usaha; (3) perencanaan bina program lingkungan dan infrastruktur;
dan (4) perencanaan bina program siaga bencana dan perubahan iklim (5)
perencanaan bina program sumberdaya. Kelima aspek ini merupakan
cerminan dari aktivitas yang dijalankan oleh masyarakat menuju ketangguhan
dan kesejahteraan desa pesisir. Kelima bina tersebut digambarkan pada
Gambar 6. Rincian program rencana pembangunan Desa Bedono pada tahun 2013-
2017 dapat dilihat di lampiran.

Gambar 6. Fokus Rencana Pengembangan Desa Pesisir

Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 22


VI. PEMANTAUAN DAN EVALUASI

A. Konsep dan Definisi Pemantauan dan Evaluasi


Dalam sistem yang baru, tahapan perencanaan pembangunan terdiri dari
4 (empat) tahapan, yakni: (1) penyusunan rencana; (2) penetapan rencana; (3)
pengendalian pelaksanaan rencana; dan (4) evaluasi pelaksanaan rencana.
Kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
rencana merupakan bagian-bagian dari fungsi manajemen, yang saling terkait
dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Keempatnya saling melengkapi dan
masing-masing memberi umpan balik serta masukan kepada yang lainnya.
Perencanaan yang telah disusun dengan baik, tidak ada artinya jika
tidak dapat dilaksanakan. Setiap pelaksanaan rencana tidak akan berjalan
lancar jika tidak didasarkan kepada perencanaan yang baik. Sejalan dengan
itu, dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas alokasi sumberdaya,
serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan program
pembangunan, perlu dilakukan upaya pengendalian dan evaluasi terhadap
pelaksanaan rencana pembangunan.
1. Pemantauan
Pemantauan adalah kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan
rencana pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan
yang timbul dan/atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini
mungkin.
2. Evaluasi
Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan
(input), keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar.
Evaluasi dilakukan dengan maksud untuk dapat mengetahui dengan pasti
apakah pencapaian hasil, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam
pelaksanaan rencana pembangunan dapat dinilai dan dipelajari untuk
perbaikan pelaksanaan rencana pembangunan di masa yang akan datang.
Fokus utama evaluasi diarahkan kepada keluaran (outputs), hasil (outcomes),
dan dampak (impacts) dari pelaksanaan rencana pembangunan. Oleh karena
itu, dalam perencanaan yang transparan dan akuntabel, harus disertai dengan
penyusunan indikator kinerja pelaksanaan rencana, yang sekurang-kurangnya
meliputi; (i) indikator masukan, (ii) indikator keluaran, dan (iii) indikator
hasil/manfaat.
Proses pelaksanaan evaluasi dilaksanakan secara:
a. Sistematis, kegiatan evaluasi dilaksanakan sesuai dengan tata urut
sehingga hasil dan rekomendasi dapat dipertanggungjawabkan.

Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 23


b. Obyektif, hasil evaluasi tidak dipengaruhi oleh kepentingan pelaksana
kegiatan dan/atau program.
c. Transparan, proses perencanaan, pelaksanaan serta
pertanggungjawaban hasil evaluasi harus diketahui oleh pemangku
kepentingan (stakeholders).

Maksud dan tujuan dari pemantauan dan evaluasi antara lain:


1. Memperoleh gambaran capaian target kinerja dan pendanaan RPDP
tahun 2013.
2. Mengidentifikasi permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan RPDP.
3. Merumuskan rekomendasi dan saran tindak lanjut untuk digunakan
sebagai masukan dalam penyusunan RPDP periode berikutnya

B. Rantai Pemantauan dan Evaluasi


Di dalam pelaksanaannya, kegiatan evaluasi dapat dilakukan pada
berbagai tahapan yang berbeda, yaitu;
1. Evaluasi pada Tahap Perencanaan (ex-ante), yaitu evaluasi dilakukan
sebelum ditetapkannya rencana pembangunan dengan tujuan untuk
memilih dan menentukan skala prioritas dari berbagai alternatif dan
kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya;
2. Evaluasi pada Tahap Pelaksanaan (on-going), yaitu evaluasi dilakukan
pada saat pelaksanaan rencana pembangunan untuk menentukan
tingkat kemajuan pelaksanaan rencana dibandingkan dengan rencana
yang telah ditentukan sebelumnya, dan
3. Evaluasi pada Tahap Pasca-Pelaksanaan (ex-post), yaitu evaluasi yang
dilaksanakan setelah pelaksanaan rencana berakhir, yang diarahkan
untuk melihat apakah pencapaian (keluaran/hasil/dampak) program
mampu mengatasi masalah pembangunan yang ingin dipecahkan.
Evaluasi ini digunakan untuk menilai efisiensi (keluaran dan hasil
dibandingkan masukan), efektivitas (hasil dan dampak terhadap
sasaran), ataupun manfaat (dampak terhadap kebutuhan) dari suatu
program.

C. Pengukuran Kinerja
Indikator kinerja adalah merupakan kunci dalam pelaksanaan
pemantauan dan evaluasi kinerja. Dalam menyusun indikator kinerja perlu
ditentukan data apa saja yang mesti dikumpulkan, hal ini untuk mengetahui
apakah kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan bila
dibandingkan terhadap hasil perencanaan yang hendak dicapai dapat
terpenuhi. Jadi indikator-indikator kinerja merupakan alat yang sangat

Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 24


dibutuhkan untuk melihat apakah suatu strategi, program, atau kegiatan
berhasil/gagal dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Secara sederhana, indikator kinerja adalah uraian ringkas yang
menggambarkan tentang suatu kinerja yang akan diukur dalam pelaksanaan
suatu program terhadap tujuannya. Mengingat pernyataan suatu hasil
menyatakan apa yang ingin dicapai, indikator menyampaikan secara spesifik
apa yang diukur untuk menentukan apakah tujuannya telah tercapai.
Indikator biasanya merupakan ukuran kuantitatif, tetapi bisa juga berupa
pengamatan kualitatif. Indikator tersebut menentukan bagaimana kinerja akan
diukur menurut suatu skala atau dimensi, tanpa menjelaskan secara spesifik
suatu tingkat pencapaian tertentu.
Manfaat dan sasaran indikator kinerja adalah sebagai berikut:
1. Memperjelas tentang informasi program.
2. Menciptakan kesepakatan untuk menghindari kesalahan interpretasi dan
perbedaan pendapat selama pelaksanaan program/kegiatan.
3. Membangun dasar bagi pemantauan dan evaluasi.
4. Untuk mengenalkan dan memotivasi pelaksana program dalam
pencapaian hasil.
5. Untuk mengkomunikasikan dan melaporkan hasil yang telah dicapai
kepada stakeholders termasuk kepada Dewan Perwakilan Rakyat dan
masyarakat.

Penetapan indikator kinerja desa merupakan cerminan keberhasilan


pencapaian visi dan misi kepala desa terpilih dari sisi keberhasilan
penyelenggaraaan pemerintahan desa, khususnya dalam memenuhi kinerja
pada aspek kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum dan daya saing
daerah. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian outcome program
pembangunan desa setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri
setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode
RPDP dapat dicapai.
Suatu indikator kinerja desa dapat dirumuskan berdasarkan hasil
analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja program
(outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja desa berkenaan.
Pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan merupakan keberhasilan
dari pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan desa periode 2013-2017
yang telah direncanakan. Hal ini menuntut adanya berbagai indikator kinerja
pemerintah desa terutama dalam kaitannya pelaksanaan desentralisasi dan
otonomi daerah. Ukuran kemajuan yang diperoleh desa membutuhkan
indikator yang mampu menggambarkan kemajuan desa. Kemampuan
pengukuran kinerja tersebut, di antaranya sangat bergantung kepada data dan
Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 25
informasi yang mengolah hasil-hasil atau kinerja pembangunan sehingga dapat
diperbandingkan kondisi-kondisi awal yang diinginkan dengan hasil yang
dicapai. Indikator kinerja tersebut juga diperlukan oleh publik dalam rangka
perwujudan transparansi dan akuntanbilitas penyelenggaraan pemerintah dan
pembangunan desa.
Dalam Permendagri 54 Tahun 2010 Penetapan Indikator
penyelenggaraan urusan pemerintahan dibagi menjadi 3 (tiga) aspek yaitu:
1. Aspek kesejahteraan masyarakat, meliputi:
Fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi;
Fokus kesejahteraan masyarakat.
2. Aspek Pelayanan Umum, meliputi:
Fokus Layanan Urusan Wajib;
Fokus Layanan Urusan Pilihan.
3. Aspek kesejahteraan masyarakat, meliputi:
Fokus kemampuan ekonomi daerah;
Fokus fasilitas daerah / infrastruktur;
Fokus iklim berinfestasi;
Fokus sumber daya manusia.

D. Evaluasi
Evaluasi hasil Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) bermanfaat
sebagai :
1. Bahan penyusunan RPDP untuk periode selanjutnya;
2. Indikator penilaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa;
3. Indikator penilaian kinerja masyarakat desa;
4. Bahan penilaian pencapaian rencana aksi program dan kegiatan
pembangunan daerah dalam rangka mendukung pencapaian sasaran
pembangunan nasional.

Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 26


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Profil Desa Bedono.

Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian


Kelautan dan Perikanan. 2013. Pedoman Teknis Pengembangan Desa
Pesisir Tangguh. Jakarta.

______________________________________________________________________________
_______________________. 2013. Panduan Penyusunan Rencana
Pengembangan Desa Pesisir Tangguh. Jakarta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata


Cara Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2006 Tentang Tata


Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 Tentang Perencanaan


Pembangunan Desa.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 Tentang


Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil.

Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 27


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan seluruh


rahmat dan karunia-Nya, Dokumen Rencana Pengembangan Desa Pesisir
(RPDP) ini dapat tersusun dengan baik. Perencanaan pengembangan desa
pesisir disusun secara partisipatif oleh Pemerintah Desa sesuai dengan
kewenangannya. Dokumen ini berisi penelusuran masalah dan pencermatan
potensi yang ada di Desa Bedono, sehingga tersusunlah perencanaan kegiatan
pembangunan yang ada di Desa Bedono selama 5 tahun yang tertuang dalam
dokumen Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) Tahun 2013-2017.
Rencana Pengembangan Desa Pesisir merupakan rencana yang tidak
terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM
Desa). Dokumen RPDP Desa Bedono merupakan acuan Pemerintahan Desa
Bedono dalam perencanaan pembangunan tahunan desa.
Rangkaian proses penyusunan dokumen RPDP Desa Bedono tentu
melibatkan banyak pihak yang sangat membantu, sehingga akhirnya
dokumen ini dapat terselesaikan. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang teramat dalam kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan RPDP Desa Bedono. Penulis sebagai manusia biasa pasti tidak
dapat luput dari kesalahan, begitu pula dalam penulisan dokumen RPDP ini.
Oleh sebab itu, penulis mengharap saran dan krtitik untuk penyempurnaan
dokumen ini.

Bedono, Juli 2013

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................. ......................... i


KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Maksud dan Tujuan ...................................................................... 2
1. Maksud.................................................................................... 2
2. Tujuan...................................................................................... 2
C. Ruang Lingkup .............................................................................. 2
BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH ...................................................... 4
A. Deskripsi Umum ........................................................................... 4
1. Sejarah Desa ........................................................................... 4
2. Letak Geografis dan Administrasi ........................................... 4
3. Topografi dan Penggunaan Lahan............................................ 6
4. Sarana Prasarana .................................................................... 7
5. Kependudukan........................................................................ 8
B. Dampak Perubahan Iklim .............................................................. 10
C. Permasalahan................................................................................ 11
BAB III. METODE PENYUSUNAN RPDP .................................................... 13
A. Kerangka Perencanaan................................................................... 13
1. Tahapan kegiatan penyusunan RPDP....................................... 13
2. Pelembagaan RPDP................................................................... 15
B. Fokus............................................................................................. 15
C. Pendekatan..................................................................................... 17
BAB IV. KETERKAITAN DENGAN RENCANA LAIN ................................... 19
BAB V. RENCANA PENGEMBANGAN DESA .............................................. 20
A. Fokus Perencanaan ....................................................................... 20
B. Spirit Perencanaan ........................................................................ 20
C. Perencanaan Pengembangan Desa................................................. 21
BAB VI. PEMANTAUAN DAN EVALUASI .................................................... 23
A. Konsep dan definisi Pemantauan dan Evaluasi ............................. 23
B. Rantai Pemantauan dan Evaluasi.................................................. 24
C. Pengukuran Kinerja ...................................................................... 24
D. Evaluasi ........................................................................................ 26
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 27
LAMPIRAN ................................................................................................. 28

iii
Tabel Penentuan Peringkat Tindakan Desa Bedono
PEMENUHAN DUKUNGAN DUKUNGAN JUMLAH URUTAN
NO TINDAKAN YANG LAYAK
KEBUTUHAN PENINGKATAN POTENSI NILAI PERINGKAT

Peninggian dan pelebaran jalan di Dusun Bedono,


Pandansari, Tonsari, Morosari
1 Sangat Sangat Sangat
Betonisasi jalan di Dusun Mondoliko 30 1
Peninggian halaman SDN 2 Bedono di Dusun Morosari

Pembuatan talud sebagai pelindung perumahan dipesisir


laut dan area makam
2 Pembuatan talud sebagai pelindung jalan dari erosi air Sangat Sangat Sangat
30 2
sungai di Dusun Mondoliko, talud pandan sari, tonosari,
morosari

Perbaikan Jembatan penghubung antar dusun yang


terbuat dari bambu di Dusun Bedono, Pandansari dan
3 Sangat Sangat Sedang
tonosari 30 3
Perbaikan Pemecah ombak di tonosari dalam kondisi

Pengadaan bibit kepiting di Dusun Bedono


4 Pengadaan bibit kerang di Dusun Tonosari, Morosari Sangat Sangat
20 8
Pengadaan sarana penangkapan di Dusun Tonosari

Perbaikan Sarana MCK di Dusun Bedono, Pandansari,


Tonosari dan Morosar
Menyediakan bak sampah di Dusun Bedono, Pandansari,
5 Sangat Sangat
Tonosari dan Morosari 20 5
Pembuatan sumur artetis di Dusun Mondoliko
Pegadaan desalinator untuk keperluan air tawar morosari
PEMENUHAN DUKUNGAN DUKUNGAN JUMLAH URUTAN
NO TINDAKAN YANG LAYAK
KEBUTUHAN PENINGKATAN POTENSI NILAI PERINGKAT

Diperlukan perahu penyeberangan dari Dusun Tambak


Sari menuju Dusun Pandan Sari sebagai jalur alternatif
Diperlukan sarana penunjang wisata diantaranya perahu
6 Sangat Sangat
20 6
wisata Morosari, tempat parkir di area makam simbah
mudzakir dusun pandansari beserta tanaman peneduh di
sepanjang jalan menuju makam. Tersebut
Bangunan serbaguna untuk sarana dan prasarana
kesenian Rebana di Morosari, sarana olah raga di Dusun
7 sangat
10 9
Tonosari dan Dusun Morosari.
Pengadaan lapangan di morosari
8 Diperlukan penanaman Mangrove di Dusun Tonosari, Sangat Sangat sangat
30 4
Diperlukan pelatihan servis mesin perahu dan pembibitan
mangrove di morsari
Diperlukan pelatihan pembuatan kain batik dengan
9 Sangat Sangat
20 7
pewarna dari mangrove.
Diperlukan pelatihan Penanaman vertikultur pengemasan
dan pemasaran peyek udang di morosari
Sumber: Analisis tim penyusun, 2013
Peringkat Usulan Kegiatan Perencanaan Pembangunan Desa Berdasarkan RPJM Desa Tahun 2013 s/d 2017

Desa : Bedono

Kecamatan : Sayung

Kabupaten : Demak

Kriteria dan Nilai Pembobotan


Jumlah Uraian
No Masalah Dirasakan Sangat Sering Kriteria Keterangan
Menghambat Nilai Peringkat
oleh orang Parah terjadi lainnya
1 Peninggian makam di Dusun Bedono 50 6
Pembuatan talud makam di Dusun 30 83
2
Bedono
Pembangunan pos serbaguna di 30 82
3
Dusun Bedono
Pembangunan MCK umum di RW.1 40 54
4
Dusun Bedono
Pembangunan bak sampah di RW.1 40 55
5
Dusun Bedono
Betonisasi jalan di RT.6 RW.1 Dusun 50 1
6
Bedono
Lampu penerangan jalan di Dusun 40 56
7
Bedono - Purwosari
Perbaikan jalan penghubung Desa 40 57
8
Bedono Timbulsloko
Betonisasi jalan di RT.4 RW.1 Dusun 50 2
9
Bedono
Pembuatan jembatan menuju makam 40 58
10
di Dusun Bedono
Pembangunan bak sampah di RW.2 40 59
11
Dusun Mondoliko
Kriteria dan Nilai Pembobotan
Jumlah Uraian
No Masalah Dirasakan Sangat Sering Kriteria Keterangan
Menghambat Nilai Peringkat
oleh orang Parah terjadi lainnya
Pembuatan talud bambu jalan 30 81
12 kampong di RT.03 dan 04 RW.2
Dusun Mondoliko
Penyediaan sumur pompa di RW.2 40 60
13
Dusun Mondoliko
Pembuatan talud dan penggurugan 50 7
14 makam di RT.2 RW.2 Dusun
Mondoliko
Pembangunan MCK umum di RW.2 20 84
15
Dusun Mondoliko
Pembuatan talud bambu jalan 40 61
16 kampung di RT.1 dan 2 RW.2 Dusun
Mondoliko
Pembuatan talud jalan di RT.1 RW.4 40 62
17
Dukuh Pandansari
Peninggian jalan di RT.4 RT.5 RW.4 30 80
18
Dusun Pandansari
Pembangunan MCK umum di RW.4 30 79
19
Dusun Pandansari
Pembangunan bak sampah di RW.4 40 63
20
Dusun Pandansari
Talud jalan di RT.5 RW.4 Dusun 40 64
21
Pandansari
Peningkatan jalan di Dusun 50 3
22
Pandansari
Pembangunan bak sampah di RT.7 30 78
23
RW.5 Dusun Tonosari
Pengurukan dan pembuatan talud 30 77
24
makam di Dusun Morosari
Pembuatan lapangan olahraga di 10 107
25
Dusun Morosari
Kriteria dan Nilai Pembobotan
Jumlah Uraian
No Masalah Dirasakan Sangat Sering Kriteria Keterangan
Menghambat Nilai Peringkat
oleh orang Parah terjadi lainnya
Pembuatan pos jaga di RT.03 RW.05 20 85
26
Dusun Morosari
Perbaikan jalan aspal di RT.01 dan 40 32
27
RT.02 RW.05 Dusun Morosari
Peninggian halaman sekolah di 30 76
28
Dusun Morosari
29 Talud lingkungan RT.2 RW.5 10 106
Pembangunan MCK umum di RW.5 30 75
30
Dusun Morosari
Pos serbaguna (pos siaga bencana, 40 33
31 posyandu, poskamling, poskumdu,
dll) di RW.5 Dusun Morosari
Peninggian jalan di RT. 04 RW.05 30 74
32
Dusun Morosari
Pembuatan desalinator RO di RT. 04 20 86
33
dan RT. 05 RW. 05 Dusun Morosari
Talud sungai di RT. 05 dan RT. 06 30 73
34
RW. 05 Dusun Morosari
Pemasangan lantai keramik balai 50 13
35
desa di Dusun Morosari
Rehabilitasi balai desa di Dusun 40 34
36
Morosari
Talud jalan di RT.5, RT.6, RW.5 40 35
37
Morosari
Betonisasi jalan di Dusun Morosari- 40 36
38
Purwosari
39 Pembuatan jalan di RW.1,2,3,4 40 37
40 Betonisasi jalan di RW.4, RW.5 40 38
41 Betonisasi jalan depan balai desa- 40 39
Kriteria dan Nilai Pembobotan
Jumlah Uraian
No Masalah Dirasakan Sangat Sering Kriteria Keterangan
Menghambat Nilai Peringkat
oleh orang Parah terjadi lainnya
Dusun Pandansari
Perbaikan jalan penghubung 40 40
42
Tonosari-Sriwulan
Pembuatan sumur artetis di RT. 1 50 14
43
RW.4 Dusun Pandansari
Pelatihan pengolahan sampah dan 10 105
44 limbah rumah tangga di Dusun
Tonosari
Pelatihan servis mesin perahu di 10 104
45
Dusun Morosari
Pelatihan pembibitan mangrove di 40 41
46
Dusun Morosari
Pelatihan pembuatan ketrampilan 30 72
47
souvenir kerang
Pelatihan pembuatan, pengemasan 20 87
48
dan pemasaran peyek udang
Pelatihan pembuatan, pengemasan 10 103
49
dan pemasaran bandeng presto
Pelatihan pembuatan, pengemasan 50 15
50
dan pemasaran kerupuk udang
Pelatihan pembuatan, pengemasan 20 88
51
dan pemasaran terasi
Pelatihan pembuatan, pengemasan 10 102
52 dan pemasaran sirup pidada
(Sonneratia)
Pelatihan pembuatan, pengemasan 30 71
53 dan pemasaran kain batik dengan
pewarna dari mangrove
Pelatihan pembuatan, pengemasan 20 89
54
dan pemasaran keripik mangrove
Kriteria dan Nilai Pembobotan
Jumlah Uraian
No Masalah Dirasakan Sangat Sering Kriteria Keterangan
Menghambat Nilai Peringkat
oleh orang Parah terjadi lainnya
Pelatihan pembuatan dan perawatan 40 42
55
tanaman vertikultur
56 Pembiayaan operasional TK di RW.5 50 16
57 Pembiayaan operasional posyandu 50 17
58 Pembelajaran buta aksara 30 70
59 Pelatihan komputer 20 90
60 Pembelajaran bahasa asing 30 69
61 Pembinaan karang taruna 50 18
Pembuatan talud bambu penahan 50 8
62 gelombang di RT.02, 03, 04 dan 05
Dusun Bedono
Perbaikan jembatan evakuasi di RT.4 50 19
63
RT.5 RW.1 Dusun Bedono
Peninggian jalan evakuasi di RT. 02, 40 43
64
03, 04 dan 05 Dusun Bedono
Peningkatan jalan evakuasi di RT.04 40 44
65
RW.02 Dusun Mondoliko
Pelebaran jalan evakuasi dan talud 50 4
66
bambu di RW.2 Dusun Mondoliko
Perbaikan jembatan kayu evakuasi di 30 68
67
Dusun Mondoliko
Pembuatan talud penahan air di RT.4 50 29
68
RW.4 Dusun Pandansari
Pengadaan perahu di Dusun 10 101
69
Pandansari
Perbaikan jembatan evakuasi di RT.1 50 30
70
RW.4 Dusun Pandansari
71 Peninggian jembatan evakuasi di 50 31
Kriteria dan Nilai Pembobotan
Jumlah Uraian
No Masalah Dirasakan Sangat Sering Kriteria Keterangan
Menghambat Nilai Peringkat
oleh orang Parah terjadi lainnya
RT.3 RW.4 dengan RT.4 RW.4
Dusun Pandansari
Talud penahan air di RT.2 RT.3 50 9
72
Dusun Pandansari
Perbaikan jembatan dan jalan 40 45
73 evakuasi di RT.7 RW.5 Dusun
Tonosari
Perbaikan talud jalan evakuasi di 20 91
74
RT.7 RW.5 Dusun Tonosari
Perbaikan APO RT.7 RW.5 Dusun 10 100
75
Tonosari
Peninggian jalan evakuasi di RT.2 40 46
76
RW.5 Dusun Morosari
Pengadaan perahu di RT.6 RW.5 20 92
77
Dusun Morosari
Pembuatan talud penahan ombak 50 10
78 dan abrasi di RT.4, RT.6, RW.5,
Dusun Morosari
Pembuatan talud penahan rob di 40 47
79
RT.3 RW.5 Dusun Morosari
Penanaman mangrove di Desa 50 20
80
Bedono
Pembuatan talud penahan ombak di 50 11
81
RT.1&2 RW.5 Dusun Morosari
Pembuatan APO di RT.1 RW.4 50 21
82
Dusun Tambaksari
Pembuatan talud penahan air di RT.1 50 12
83
RW.2 Dusun Mondoliko
Peningkatan jalan evakuasi di RT. 1 50 5
84
RW.4 Dusun Tambaksari
Kriteria dan Nilai Pembobotan
Jumlah Uraian
No Masalah Dirasakan Sangat Sering Kriteria Keterangan
Menghambat Nilai Peringkat
oleh orang Parah terjadi lainnya
Pembesaran kepiting di RW.1 Dusun 40 48
85
Bedono
Normalisasi irigasi di RW.1 Dusun 50 22
86
Bedono
Perbaikan tempat parkir wisata religi 40 49
87
di Dusun Pandansari
Perbaikan tempat parkir wisata religi 30 67
88
di Dusun Tambaksari
Pembuatan warung untuk usaha di 20 92
89
RW.4 Dusun Tambaksari
Bantuan alat tangkap di Dusun 40 50
90
Tonosari
Pembesaran kerang di Dusun 50 23
91
Tonosari
Wisma singgah di RW.4 Dusun 10 99
92
Tambaksari
Pembesaran kerang di Dusun 40 51
93
Morosari
Penambahan modal untuk kegiatan 50 24
94
simpan pinjam di 4 Dusun
95 Peningkatan UEB 50 25
Pengadaan alat pengemasan dan 40 52
96
pemasaran peyek udang
Pengadaan alat pengemasan dan 10 98
97
pemasaran bandeng presto
Pengadaan alat produksi dan 10 97
98
pengemasan kerupuk udang
Pengadaan alat pengemasan dan 30 66
99
pemasaran terasi
100 Pengadaan alat pembuatan, 10 96
Kriteria dan Nilai Pembobotan
Jumlah Uraian
No Masalah Dirasakan Sangat Sering Kriteria Keterangan
Menghambat Nilai Peringkat
oleh orang Parah terjadi lainnya
pengemasan dan pemasaran sirup
pidada (Sonneratia)
Pengadaan alat pembuatan, 30 65
101 pengemasan dan pemasaran kain
batik dengan pewarna dari mangrove
Pengadaan alat pembuatan, 50 26
102 pengemasan dan pemasaran keripik
mangrove
Pengadaan alat pembuatan dan 40 53
103
perawatan tanaman vertikultur
Pengadaan alat produksi dan 50 27
104
pengemasan kerupuk terasi
Penanaman tanaman menjalar 50 28
105 sebagai peneduh di RW.5 Dusun
Tambaksari
Pengadaan peralatan rebana di 10 95
106
Dusun Pandansari
Pengadaan peralatan tenis meja di 10 94
107
Dusun Tonosari
Pengadaan peralatan tenis meja di 10 93
108
Dusun Morosari
Sumber: Analisis tim penyusun, 2013
Penentuan Peringkat Masalah Desa Bedono

DIRASAKAN MENGHAMBAT SERING TERSEDIA JUMLAH URUTAN


NO MASALAH SANGAT
OLEH ORANG PENINGKATAN TERJADI POTENSI NILAI PERINGKAT

1. Sebagian besar jalan di Desa Bedono memiliki kondisi yang


kurang memadai dimana jalan dalam kondisi yang rusak,
tergenang rob sehingga perlu dilakukan peninggian dan
pelebaran jalan di Dusun Bedono, Pandansari, Tonsari, 50 1
Morosari dan betonisasi di Dusun Mondoliko dan.
Peninggian halaman SDN 2 Bedono di Dusun Morosari

2 Belum ada talud sebagai pelindung perumahan dipesisir


laut dan area makam dari rob maupun ombak, Selain itu
diperlukan talud sebagai pelindung jalan dari erosi air
sungai di Dusun Mondoliko, talud pandan sari, tonosari, 50 2
morosari

3 Jembatan penghubung antar dusun yang terbuat dari


bambu dan kondisinya rusak di Dusun Bedono. Pandansari
dan tonosari. Pemecah ombak di tonosari dalam kondisi 50 3
rusak

4 Diperkukan pengadaan bibit kepiting di Dusun Bedono,


bibit kerang di Dusun Tonosari, Morosari, dan pengadaan
sarana tangkap di Dusun Tonosari 30 8

5 Sarana sanitasi seperti MCK dan pengumpulan sampah


warga yang ada di Dusun Bedono, Pandansari, Tonosari dan 40 5
DIRASAKAN MENGHAMBAT SERING TERSEDIA JUMLAH URUTAN
NO MASALAH SANGAT
OLEH ORANG PENINGKATAN TERJADI POTENSI NILAI PERINGKAT

Morosari tidak memadai, Kebutuhan air sumur pompa di


Dusun Mondoliko karena selama ini menyalur dari rumah
warga yang lain

6 Diperlukan perahu penyeberangan dari Dusun Tambak Sari


menuju Dusun Pandan Sari. Selain itu diperlukan sarana
prasana penunjang wisata diantaranya perahu wisata
Morosari, tempat parkir di area makam simbah mudzakir 40 6
dusun pandansari beserta tanaman peneduh di sepanjang
jalan menuju makam. Tersebut.

7 Pos serbaguna untuk sarana dan prasarana kesenian


Rebana di Morosari, sarana olah raga di Dusun Tonosari
dan Dusun Morosari, serta peningkatan kapasitas pemuda 20 9
karang taruna, Pengadaan lapangan di morosari

8 Diperlukan penanaman Mangrove di Dusun Tonosari,


Pegadaan desalinator untuk keperluan air tawar morosari 50 4

9 Diperlukan pelatihan servis mesin perahu di morsari,


pembibitan mangrove di morosari, keterampilan khas
bedono Pembuatan kain batik dengan pewarna dari
mangrove. Penanaman vertikultur Bantuan peralatan, 40 7
pengemasan dan pemasaran peyek udang di morosari

Sumber: Analisis tim penyusun, 2013


Perencanaan Pembangunan Desa
Desa : Bedono
Kecamatan : Sayung
Kabupaten : Demak
Sifat Waktu Pelaksanaan Biaya
No. Program Kegiatan Tujuan Kegiatan Lokasi Sasaran Target Rp Ket.
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber
(x1000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
A. BINA LINGKUNGAN DAN INFRASTRUKTUR
42x16 42x1
Agar makam tidak Dusun Masyarakat DKP
1 Peninggian makam 50x50x1m X X ,5x0,8 6,5x0 195.000 APBN TP
tergenang saat rob Bedono desa PDPT
m ,8m
Pembuatan talud Agar makam tidak Dusun Masyarakat 52x0, 60x0, DKP
2 150x0,5x1m X 58.610 APBN TP
makam tergenang saat rob Bedono desa 5x1m 5x1m PDPT
Pembangunan pos Sebagai sarana Dusun Masyarakat DKP
3 1 unit X 1 unit 45.000 APBN TP
serbaguna pendukung kegiatan Bedono desa PDPT
Pembangunan MCK Mendukung perilaku RW.1 Dusun Masyarakat DKP
4 1unit X 1 unit 22.500 APBN TP
umum hidup sehat Bedono desa PDPT
Pembangunan bak Mendukung perilaku RW.1 Dusun Masyarakat DKP
5 5 unit X 5 unit 10.000 APBN TP
sampah hidup bersih Bedono desa PDPT
RT.6
Memudahkan akses Masyarakat 1000x2x0,15 APBD II Bapermas
6 Betonisasi jalan RW.1Dusun X X 600m 400m 100.000
jalan antar Dusun desa m /ADD KB
Bedono
Dusun
Lampu penerangan Menerangi jalan antar Masyarakat 1
7 Bedono - 1 paket X 10.000 APBD II DPU PPE
jalan Dusun desa paket
Purwosari
Menghidupkan
kembali akses jalan APBN
Perbaikan jalan
yang putus (Bedono- Masyarakat 800 7.500.00 APBD I
8 penghubung Desa Desa Bedono 3000x0,2 m X 650m 850m 700m DPU
Mondoliko desa m 0 APBD II
Bedono Timbulsloko
Mondoliko-
Pandansari)
RT.4 RW.1
Memudahkan akses Masyarakat
9 Betonisasi jalan Dusun X X 245.000 APBD DPU
jalan antar Dusun desa
Bedono
1
Sifat Waktu Pelaksanaan Biaya
No. Program Kegiatan Tujuan Kegiatan Lokasi Sasaran Target Rp Ket.
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber
(x1000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Pembuatan jembatan Memudahkan akses Dusun Masyarakat DKP


10 22x2x4m X 22 m 10.000 APBN TP
menuju makam menuju makam Bedono desa PDPT
Pembangunan bak Mendukung perilaku RW.2 Dusun Masyarakat DKP
11 5 unit X 5 unit 10.000 APBN TP
sampah hidup bersih Mondoliko desa PDPT
Mengamankan jalan RT.03 dan 04
Pembuatan talud Masyarakat DKP
12 agar tidak terkena RW.2 Dusun 45x1x0,5 m X 45 m 4.838 APBN TP
bambu jalan kampung desa PDPT
abrasi Mondoliko
Penyediaan sumur Menyediakan sumber RW.2 Dusun Masyarakat DKP
13 2 unit X 1 unit 1 unit 50.000 APBN TP
pompa air bersih Mondoliko desa PDPT
Mengamankan makam RT.2 RW.2
Pembuatan talud dan Masyarakat DKP
14 agar tidak tergenang Dusun 45x25x1 m X X 45m 45m 60.320 APBN TP
penggurugan makam desa PDPT
air Mondoliko
Pembangunan MCK Mendukung perilaku RW.2 Dusun Masyarakat DKP
15 1 unit X 1 unit 22.500 APBN TP
umum hidup sehat Mondoliko desa PDPT
Mengamankan jalan RT.1 dan 2
Pembuatan talud Masyarakat DKP
16 agar tidak terkena RW.2 Dusun 45x1x0,5 m X 45m 4.838 APBN TP
bambu jalan kampung desa PDPT
abrasi Mondoliko
Mengamankan jalan RT.1 RW.4
Masyarakat 170x0,4x1;1, DKP
17 Pembuatan talud jalan agar tidak terkena Dukuh X X 170m 30.000 APBN TP
desa 5m PDPT
abrasi Pandansari
Pembangunan MCK Mendukung perilaku RW.4 Dusun Masyarakat DKP
18 1 unit X X 1 unit 22.500 APBN TP
umum hidup sehat Pandansari desa PDPT
Pembangunan bak Mendukung perilaku RW.4 Dusun Masyarakat DKP
19 5 unit X X 3 unit 2 unit 10.000 APBN TP
sampah hidup bersih Pandansari desa PDPT
RT.5 RW.4
Mengamankan dari Masyarakat DKP
20 Talud makam Dusun 50x50x1m X X 50m 45.000 APBN TP
rob desa PDPT
Pandansari
Mengamankan jalan
Dusun Masyarakat 1400 1.260.00 - KLH
21 Talud jalan agar tidak terkena 1400x1x2m X APBN
Pandansari desa m 0 - DPU
abrasi
Memudahkan akses - APBD/ - Dinlutkan
Dusun Masyarakat
22 Peningkatan jalan jalan antara Dusun 700m X X 700m 200.000 DAK - Dinpar
Pandansari desa
Pandansari dan - APBN - DPU
Sifat Waktu Pelaksanaan Biaya
No. Program Kegiatan Tujuan Kegiatan Lokasi Sasaran Target Rp Ket.
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber
(x1000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Tambaksari - APBD
RT.7 RW.5
Pembangunan bak Mendukung perilaku Masyarakat DKP
23 Dusun 5 unit X 3 unit 2 unit 10.000 APBN TP
sampah hidup bersih desa PDPT
Tonosari
Pengurukan dan
Mengamankan dari Dusun Masyarakat DKP
24 pembuatan talud 147x0,45x1 X X 15.000 APBN TP
rob Morosari desa PDPT
makam
- APBN - DKP
Pembuatan lapangan Menyediakan Dusun Masyarakat
25 15x25m X 15m 10.000 TP PDPT
olahraga lapangan olahraga Morosari desa
- APBD Dindikpora
RT.03 RW.05
Meningkatkan Masyarakat DKP
26 Pembuatan pos jaga Dusun 1 unit X 1 unit 20.000 APBN TP
keamanan desa PDPT
Morosari
RT.01 dan
Memperlancar RT.02 RW.05 Masyarakat - APBD I
27 Perbaikan jalan aspal 330x2m X X 140m 100m 90m 100.000 DPU
transportasi Dusun desa - APBD II
Morosari
APBN - DKP
Peninggian halaman Mengamankan dari Dusun Murid dan
28 100m2x1,5m X X 100m 30.000 TP - PDPT
sekolah rob Morosari guru SD
APBD - DPU
Mengamanka - KLH
Mengamankan RT.2 RW.5 APBN
Talud n lingkungan 100 - DPU
29 kampung dari abrasi Dusun 100x0,5x2m X X 400.000 APBD I
lingkungan & sekolah m - Dindikpor
dan rob Morosari APBD II
dasar a
Pembangunan MCK Mendukung perilaku RW.5 Dusun Masyarakat DKP
30 1 unit X 1 unit 22.500 APBN TP
umum hidup sehat Morosari desa PDPT
Pos serbaguna (pos
siaga bencana,
Sebagai sarana RW.5 Dusun Masyarakat DKP
31 posyandu, 1 unit X 1 unit 45.000 APBN TP
pendukung kegiatan Morosari desa PDPT
poskamling,
poskumdu, dll)
RT. 04 RW.05 Masyarakat DKP
32 Peninggian jalan Transportasi lancar 300x2m X 300m 30000 APBN TP
Dusun desa PDPT
Sifat Waktu Pelaksanaan Biaya
No. Program Kegiatan Tujuan Kegiatan Lokasi Sasaran Target Rp Ket.
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber
(x1000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Morosari
RT. 04 dan
APBN
Pembuatan Memenuhi kebutuhan RT. 05 RW. Masyarakat
33 1 unit X 1 unit APBD I DPU
desalinator RO air tawar 05 Dusun desa
Morosari APBD II
RT. 05 dan - APBN
- DKP
Agar air sungai tidak RT. 06 RW. Masyarakat 400x0,5x1,5 100 1.600.00 TP
34 Talud sungai X X 160m 140m - LH
meluap ke jalan 05 Dusun desa m m 0 - APBD I
- DPU
Morosari - APBD II
RT.7 RT.3 - APBN
Memudahkan akses Masyarakat
35 Betonisasi jalan RT.4 200x6x0,15m X 200m 60.000 - APBD I DPU
jalan antar Dusun desa
RW. 5 - APBD II
Meningkatkan Perangkat,
Pemasangan lantai Dusun
36 kenyamanan masyarakat 15m2 X 15m2 5.000 APBDes
keramik balai desa Morosari
pelayanan desa
Meningkatkan Perangkat,
Rehabilitasi balai Dusun Diperbaikinya
37 kenyamanan masyarakat X 1 unit 50.000 APBD II ADD
desa Morosari balai desa
pelayanan desa
KLH
Mengamankan jalan RT.5, RT.6, - APBN
Masyarakat 400x0,75x1,5 DPU
38 Talud jalan agar tidak terkena RW.5 X 400m 400.000 - APBD I
desa m Dinlutka
erosi Morosari APBD II
n
Dusun - APBN
Memudahkan akses Masyarakat 1.000x4x0,15 1000
39 Betonisasi jalan Morosari- X 500.000 - APBD I DPU
jalan antar Dusun desa m m
Purwosari - APBD II
- APBN
Memudahkan akses Masyarakat 20.00 2.000.00
40 Pembuatan jalan RW.1,2,3,4 20.000x5x2m X - APBD I DPU
jalan antar Dusun desa 0m 00
- APBD II
- APBN
Memudahkan akses Masyarakat
41 Betonisasi jalan RW.4, RW.5 550x6x0,15m X 550m 250.000 - APBD I DPU
jalan antar Dusun desa
- APBD II
Menghidupkan Dusun - APBN KLH
42 Perbaikan jembatan 6 unit 25x5x3m X X 2 unit 2 unit 2 unit 250.000
kembali akses Bedono - APBD I DPU
Sifat Waktu Pelaksanaan Biaya
No. Program Kegiatan Tujuan Kegiatan Lokasi Sasaran Target Rp Ket.
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber
(x1000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

jembatan yang roboh Dusun APBD II Dinlutka


karena hantaman Mondoliko n
ombak Dusun
pandansari
Jalan depan
- APBN
Memudahkan akses balai desa- Masyarakat 220
43 Betonisasi jalan 1000m X X 300m 250m 230m 500.000 - APBD I DPU
jalan antar Dusun Dusun desa m
- APBD II
Pandansari
Perbaikan jalan - APBN
Memudahkan akses Tonosari- Masyarakat 220
44 penghubung 1000m X 300m 250m 230m 500.000 - APBD I DPU
jalan antar Dusun Sriwulan desa m
Tonosari-Sriwulan - APBD II
RT.4 RW.1 - APBN
Memudahkan akses Masyarakat
45 Betonisasi jalan Dusun 100m X 100m 50.000 - APBD I DPU
jalan antar Dusun desa
Bedono - APBD II
RT. 1 RW.4
Pembuatan sumur Menyediakan sumber Masyarakat
46 Dusun 1 unit X 1 unit 165.000 APBD II DAK DKP
artetis air bersih desa
Tambaksari

B. BINA MANUSIA
Agar bisa melakukan
Pelatihan pengolahan 20 - APBN
pengolahan sampah Dusun - DKP
1 sampah dan limbah Masyarakat 20 orang X oran 20.000 - APBD I
dan limbah rumah Tonosari - DPU
rumah tangga g - APBD II
tangga
20 orang 20 - APBN
Pelatihan servis Agar bisa melakukan Dusun
2 Masyarakat X oran 20.000 - APBD I DKP
mesin perahu servis perahu Morosari
g - APBD II
20 orang - APBD I
Agar bisa melakukan 20
Pelatihan pembibitan Dusun - APBD II - DKP
3 pembibitan mangrove Masyarakat X oran 20.000
mangrove Morosari - APBN - Dinpert
dengan baik g
TP
Pelatihan pembuatan 20 orang 20 - APBD I - Disperi
Menumbuhkan Masyarakat
4 ketrampilan souvenir Desa Bedono X oran 20.000 - APBD II ndagko
kreativitas usaha desa
kerang g - APBN p
Sifat Waktu Pelaksanaan Biaya
No. Program Kegiatan Tujuan Kegiatan Lokasi Sasaran Target Rp Ket.
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber
(x1000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

TP - DKP
- Dinparb
ud
Meningkatkan 20 orang 20 - Disperi
Pelatihan pembuatan, - APBD I
kemampuan produsen oran ndagko
pengemasan dan Perempuan - APBD II
5 dalam mengemas dan Desa Bedono X g 20.000 p
pemasaran peyek Desa Bedono - APBN
memasarkan peyek - DKP
udang TP
udang PDPT
Meningkatkan 20 orang
Pelatihan pembuatan, - APBD I - Disperi
kemampuan produsen 20
pengemasan dan Perempuan - APBD II ndagko
6 dalam mengemas dan Desa Bedono oran 20.000
pemasaran bandeng Desa Bedono - APBN p
memasarkan bandeng g
presto TP - DKP
presto
Meningkatkan
Pelatihan pembuatan, - APBD I - Disperi
kemampuan produsen 20
pengemasan dan Perempuan - APBD II ndagko
7 dalam mengemas dan Desa Bedono 10 orang X oran 20.000
pemasaran kerupuk Desa Bedono - APBN p
memasarkan kerupuk g
udang TP - DKP
udang
Meningkatkan 20 orang - APBD I
Pelatihan pembuatan, 20 - Disperind
kemampuan produsen Perempuan - APBD II
8 pengemasan dan Desa Bedono oran 20.000 agkop
dalam mengemas dan Desa Bedono - APBN
pemasaran terasi g - DKP
memasarkan terasi TP
Meningkatkan 20 orang
Pelatihan pembuatan,
kemampuan produsen - APBD I
pengemasan dan 20 - Disperind
dalam membuat, Perempuan - APBD II
9 pemasaran sirup Desa Bedono oran 20.000 agkop
mengemas dan Desa Bedono - APBN
pidada (Sonneratia) g - DKP
memasarkan sirup TP
pidada (Sonneratia)
Pelatihan pembuatan, Meningkatkan 20 orang
- APBD I
pengemasan dan kemampuan produsen 20 - Disperind
Perempuan - APBD II
10 pemasaran kain batik dalam membuat, Desa Bedono X oran 20.000 agkop
Desa Bedono - APBN
dengan pewarna dari mengemas dan g - DKP
TP
mangrove memasarkan kain
Sifat Waktu Pelaksanaan Biaya
No. Program Kegiatan Tujuan Kegiatan Lokasi Sasaran Target Rp Ket.
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber
(x1000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

batik dengan pewarna


dari mangrove
Meningkatkan
Pelatihan pembuatan, kemampuan produsen - APBD I
20 - Disperind
pengemasan dan dalam membuat, Perempuan - APBD II
11 Desa Bedono 20 orang X oran 20.000 agkop
pemasaran keripik mengemas dan Desa Bedono - APBN
g - DKP
mangrove memasarkan keripik TP
mangrove
20.000 - APBD I
Pelatihan pembuatan Agar bisa membuat 20 - Dinpert
Perempuan - APBD II
12 dan perawatan dan merawat tanaman Desa Bedono 20 orang X oran - DKP
Desa Bedono - APBN
tanaman vertikultur vertikultur g PDPT
TP
Pembiayaan Meningkatkan Murid, guru
13 RW.5 3 unit X 3 unit 1000 APBDes
operasional TK pelayanan TK TK
Balita,
Pembiayaan Meningkatkan
14 Desa Bedono masyarakat 4 unit X 4 unit 1000 APBDes
operasional posyandu pelayanan posyandu
desa
Pembiayaan Meningkatkan Murid, guru
15 RW.5 3 unit X 3 unit 5000 APBDes
operasional TK pelayanan TK TK
Balita,
Pembiayaan Meningkatkan
16 Desa Bedono masyarakat 4 unit X 4 unit 1000 APBDes
operasional posyandu pelayanan posyandu
desa
Mengentaskan Desa Warga yang 20 orang 20 - APBD I
Pembelajaran buta
17 Bedono dari buta Desa belum dapat X oran 20.000 - APBD II Dindikpora
aksara
aksara membaca g - APBN
Meningkatkan 20 orang 20 - APBD I
Masyarakat
18 Pelatihan komputer pengetahuan tentang Desa Bedono X oran 20.000 - APBD II Dindikpora
desa
komputer g - APBN
Meningkatkan mutu 20 orang
- Dinparb
kualitas berbahasa 20 - APBD I
Pembelajaran bahasa Masyarakat ud
19 asing dalam Desa Bedono X oran 20.000 - APBD II
asing desa - Dindikp
menghadapi Desa g - APBN
ora
Bedono sebagai tujuan
Sifat Waktu Pelaksanaan Biaya
No. Program Kegiatan Tujuan Kegiatan Lokasi Sasaran Target Rp Ket.
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber
(x1000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

alternatif wisata
20 orang - Dinsosn
20 - APBD I akertra
Pembinaan karang Menjadikan remaja Pemuda-
20 Desa Bedono oran 20.000 - APBD II ns
taruna yang ulet dan tangguh pemudi desa
g - APBN - Dindikp
ora
20 orang 20 20 - APBD I - DKP
Pelatihan karang Menjadikan remaja Pemuda-
21 Desa Bedono X X orang oran 40.000 - APBD II - Dinsosna
taruna pesisir yang ulet dan tangguh pemudi desa
g - APBN kertrans

C. BINA SIAGA BENCANA DAN PERUBAHAN IKLIM


Pembuatan talud Mengamankan rumah RT.02, 03, 04
Masyarakat DKP
1 bambu penahan warga agar tidak dan 05 Dusun 1200x0,3x1m X 500m 41.280 APBN TP
desa PDPT
gelombang terkena gelombang Bedono
Memudahkan proses RT.4 RT.5
Perbaikan jembatan Masyarakat DKP
2 evakuasi saat terjadi RW.1 Dusun 25x2x4m X 25m 15.300 APBN TP
evakuasi desa PDPT
bencana Bedono
Mengamankan rumah RT.02, 04
Pembuatan talud Masyarakat DKP
3 warga agar tidak Dusun 170x0,5x1m X 170m 51.500 APBN TP
penahan gelombang desa PDPT
terkena gelombang Bedono
Memudahkan proses RT. 02, 03, 04
Peninggian jalan Masyarakat DKP
4 evakuasi saat terjadi dan 05 Dusun 105x2x0,3m X 105m 20.000 APBN TP
evakuasi desa PDPT
bencana Bedono
Memudahkan proses RT.04 RW.02
Peningkatan jalan Masyarakat DKP
5 evakuasi saat terjadi Dusun 60x0,6 m X 60m 30.000 APBN TP
evakuasi desa PDPT
bencana Mondoliko
- APBN
Memudahkan proses
Pelebaran jalan RW.2 Dusun Masyarakat 1200x0,6X0, - APBD I
6 evakuasi saat terjadi X X 575m 375M 250m 120.000 - ADD
evakuasi Mondoliko desa 12 m - APBD
bencana
II
- APBD I
Talud bambu Mengamankan dari Dusun Masyarakat 155 - LH
7 1.225 m X X 400m 370m 300m 120.000 - APBD II
penahan ombak ombak Mondoliko desa m - DKP
- APBN
Sifat Waktu Pelaksanaan Biaya
No. Program Kegiatan Tujuan Kegiatan Lokasi Sasaran Target Rp Ket.
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber
(x1000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

TP
Memudahkan proses
Perbaikan jembatan Dusun Masyarakat DKP
8 evakuasi saat terjadi 18x2x4m X 18m 13.000 APBN TP
kayu evakuasi Mondoliko desa PDPT
bencana
Menahan air rob agar RT.4 RW.4
Pembuatan talud Masyarakat DKP
9 tidak masuk ke Dusun 50x0,5x1,5m X 50m 14.590 APBN TP
penahan air desa PDPT
pemukiman warga Pandansari
Menunjang kegiatan Dusun Masyarakat DKP
10 Pengadaan perahu 1 unit X 1 unit 15.000 APBN TP
evakuasi Pandansari desa PDPT
Memudahkan proses
evakuasi saat terjadi
bencana, RT.1 RW.4
Perbaikan jembatan Masyarakat DKP
11 Menghubungkan Dusun 15x2,5x4m X 15m 18.280 APBN TP
evakuasi desa PDPT
Dusun Tambaksari Pandansari
dengan Dusun
Pandansari
RT.3 RW.4
Peninggian jembatan Penghubung antar dengan RT.4 Masyarakat DKP
12 15x1,5x5m X 15m 11.290 APBN TP
evakuasi lingkungan warga RW.4 Dusun desa PDPT
Pandansari
Menahan air rob agar RT.2 RT.3
Pembuatan talud Masyarakat 650x0,5x1,5 151.599, DKP
13 tidak masuk ke Dusun X X 175m 175m 150m 150m APBN TP
penahan air desa m 5 PDPT
pemukiman warga Pandansari
Memudahkan proses RT.4 RT.5
Peninggian jalan Masyarakat 700x2,5x0,5 DKP
14 evakuasi saat terjadi RW.4 Dusun X X 400m 300m 55.000 APBN TP
evakuasi desa m PDPT
bencana Pandansari
Memudahkan proses RT.7 RW.5
Perbaikan jalan Masyarakat DKP
15 evakuasi saat terjadi Dusun 25x2,5x2,5 m X 25m 20.000 APBN TP
evakuasi desa PDPT
bencana Tonosari
Memudahkan proses RT.7 RW.5
Perbaikan jembatan Masyarakat DKP
16 evakuasi saat terjadi Dusun 8x1,5x2,5m X 8m 15.000 APBN TP
evakuasi desa PDPT
bencana Tonosari
17 Perbaikan jembatan Memudahkan proses RT.7 RW.5 Masyarakat 20x1x2 m X 20m 15.000 APBN TP DKP
Sifat Waktu Pelaksanaan Biaya
No. Program Kegiatan Tujuan Kegiatan Lokasi Sasaran Target Rp Ket.
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber
(x1000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

evakuasi evakuasi saat terjadi Dusun desa PDPT


bencana Tonosari
Mengamankan jalan RT.7 RW.5
Perbaikan talud jalan Masyarakat DKP
18 evakuasi dari Dusun 26x1,2x4 m X 26m 6.000 APBN TP
evakuasi desa PDPT
rob&abrasi Tonosari
RT.7 RW.5
Memperbaiki APO Masyarakat 89xla 0,5xlb DKP
19 Perbaikan APO Dusun X 89m 20.000 APBN TP
yang sudah rusak desa 1x0,75m PDPT
Tonosari
Pembuatan talud RT.7 RW.5
Masyarakat DKP
20 penahan air dan Menahan air dan erosi Dusun 50x1x1m X 50m 27.199 APBN TP
desa PDPT
abrasi Tonosari
RT.7 RW.5 - APBN
Penghijauan Masyarakat 0,5 DKP
21 Mengurangi abrasi Dusun 0,5 km X X 1.500 - APBD I
mangrove desa km PDPT
Tonosari - APBD II
Memudahkan proses RT.7 RW.5 - APBN - DKP
Perbaikan jalan Masyarakat
22 evakuasi saat terjadi Dusun 75x0,5x0,5 m X 75m 25.000 - APBD I PDPT
evakuasi desa
bencana Tonosari - APBD II - DPU
RT.7 RW.5 - APBN
Peembuatan talud Mengamankan desa Masyarakat
23 Dusun 50x0,7x2m X 50m 22.000 - APBD I DPU
penahan rob dari rob&abrasi desa
Tonosari - APBD II
RT.7 RW.5 - APBN
Pembuatan alat Mengamankan Masyarakat 63xlb 2,5m,la
24 Dusun X 63m 130.000 - APBD I LH
pemecah gelombang lingkungan dari ombak desa 1,5x2,5m
Tonosari - APBD II
RT.7 RW.5 - APBN - LH
Masyarakat 180xla 1,5xlb
25 Pembuatan APO Memecah gelombang Dusun X X 100m 80m 400.000 - APBD I - DKP
desa 3x2,5m
Tonosari - APBD II PDPT
Memudahkan proses RT.7 RW.5
Pembuatan jembatan Masyarakat DKP
26 evakuasi saat terjadi Dusun 35x2x2,5m X 35m 20.000 APBN TP
evakuasi desa PDPT
bencana Tonosari
Memudahkan proses RT.7 RW.5
Peningkatan jalan Masyarakat DKP
27 evakuasi saat terjadi Dusun 40x2x0,75 X 40m 25.000 APBN TP
evakuasi desa PDPT
bencana Tonosari
28 Peninggian jalan Memudahkan proses RT.2 RW.5 Masyarakat 105x2x0,75m X 105m 54.667 APBN TP DKP
Sifat Waktu Pelaksanaan Biaya
No. Program Kegiatan Tujuan Kegiatan Lokasi Sasaran Target Rp Ket.
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber
(x1000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

evakuasi evakuasi saat terjadi Dusun desa PDPT


bencana Morosari
RT.6 RW.5
Menunjang kegiatan Masyarakat DKP
29 Pengadaan perahu Dusun 1 unit X 1 unit 20.000 APBN TP
evakuasi desa PDPT
Morosari
- DKP
Pembuatan talud Mengamankan rumah RT.4, RT.6,
Masyarakat 200 -APBN TP PDPT
30 penahan ombak dan warga agar tidak RW.5, Dusun 700x3x2 m X X 100m 100m 100m 200m 367.500
desa m -APBD II - BLH
abrasi terkena abrasi Morosari
Pov
RT.4, RT.6, - APBN - LH
Pembuatan talud Mengamankan desa Masyarakat
31 RW.5 Dusun 700x2,5x3m X X 300m 200m 120m 80m 695.800 - APBD I - PU
penahan ombak dari rob&abrasi desa
Morosari - APBD II - DKP
RT.3 RW.5 - APBN - LH
Pembuatan talud Mengamankan dari Masyarakat 500x0,65x1,5 500
32 Dusun X 150.000 - APBD I - DKP
penahan rob rob desa m m
Morosari - APBD II PDPT
- APBN - LH
Penanaman Masyarakat 100.000 20.00 20.00 20.00 20.00 20.0
33 Mengurangi abrasi Desa Bedono X 75.000 - APBD I - DKP
mangrove desa batang 0 0 0 0 00
APBD II - Dinpert
RT.1&2 RW.5
Pembuatan talud Mengamankan agar Masyarakat
34 Dusun 700m X 700m 105.000 PNPM Bapermas
penahan ombak tidak terkena ombak desa
Morosari
RT.4 RT.6
Pembuatan talud Mengamankan agar Masyarakat
35 RW.5 Dusun 700m X 700m 105.000 PNPM Bapermas
penahan ombak tidak terkena ombak desa
Morosari
RT.1 RW.4 - APBN
Masyarakat 6.000.00
36 Pembuatan APO Memecah gelombang Dusun 480 m X 480m - APBD I LH
desa 0
Tambaksari APBD II
Menahan air rob agar RT.1 RW.2
Pembuatan talud Masyarakat 180.694, DKP
37 tidak masuk ke Dusun 700x0,2x1 m X 200m 170m 170m 160m APBN TP
penahan air desa 2 PDPT
pemukiman warga Mondoliko
RT. 1 RW.4
Peningkatan jalan Mempermudah proses Masyarakat
38 Dusun 578x2m X 578m 261.022 APBD II DKP
evakuasi evakuasi desa
Tambaksari
Sifat Waktu Pelaksanaan Biaya
No. Program Kegiatan Tujuan Kegiatan Lokasi Sasaran Target Rp Ket.
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber
(x1000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

RT. 1 RW.4
Masyarakat
39 Pembuatan APO Menahan gelombang Dusun 56x1x3m X 56m 322.585 APBD II DPU PPE
desa
Tambaksari
RT.7 RW.5
Masyarakat
40 Pembuatan APO Menahan gelombang Dusun 44x0,5x3 m X 44m 130.000 APBD II KLH
desa
Tonosari
Pembuatan jembatan Mempermudah proses RW.2 Dusun Masyarakat
41 X X 225.000 DAK DKP
evakuasi evakuasi Mondoliko desa
RT.1,3 RW.5
Peninggian jalan Mempermudah proses Masyarakat DKP
42 Dusun X X 45.000 APBN TP
evakuasi evakuasi desa PDPT
Morosari

D. BINA USAHA
10 - APBN
Meningkatkan RW.1Dusun
1 Pembesaran kepiting Pembudidaya 10 orang X oran 25.000 - APBD I DKP
pendapatan Bedono
g - APBD II
Mengurangi resiko RW.1 Dusun
2 Normalisasi irigasi Petani Petani X petani 5.000 APBDes
banjir Bedono
- APBN - DKP
Perbaikan tempat Meningkatkan Dusun Masyarakat
3 10x5m X X 10m 5.000 - APBD I - Dinparb
parkir wisata religi pendapatan Pandansari desa
- APBD II ud
- APBN - DKP
Perbaikan tempat Meningkatkan Dusun Masyarakat
4 10x5m X X 10m 5.000 - APBD I - Dinparb
parkir wisata religi pendapatan Tambaksari desa
- APBD II ud
- Disperi
Masyarakat - APBN
Pembuatan warung Meningkatkan RW.4 Dusun ndagko
5 desa, 1 unit X X 1 unit 20.000 - APBD I
untuk usaha perekonomian Tambaksari p
wisatawan - APBD II
- DKP
10 10 10 10 - APBN
Meningkatkan Dusun
6 Bantuan alat tangkap Nelayan 40 orang X X oran oran oran oran 10.000 - APBD I DKP
pendapatan Tonosari
g g g g - APBD II
Meningkatkan Dusun 10 DKP
7 Pembesaran kerang Pembudidaya 10 orang X 26.200 APBN TP
pendapatan Tonosari orang PDPT
Sifat Waktu Pelaksanaan Biaya
No. Program Kegiatan Tujuan Kegiatan Lokasi Sasaran Target Rp Ket.
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber
(x1000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Masyarakat - APBN - DKP


Mendukung potensi RW.4 Dusun
8 Wisma singgah desa, 1 unit X X 1 unit 50.000 - APBD I - Dinparb
pariwisata desa Tambaksari
wisatawan - APBD II ud
10
Meningkatkan Dusun DKP
9 Pembesaran kerang Pembudidaya 10 orang X oran 20.400 APBN TP
pendapatan Morosari PDPT
g
Penambahan modal Mengembangkan
Masyarakat Masyarakat 4
10 untuk kegiatan kegiatan simpan 4 Dusun X 15000 PNPM Bapermas
miskin miskin dusun
simpan pinjam pinjam
Penambahan modal Mengembangkan 4
Masyarakat Masyarakat
11 untuk kegiatan kegiatan simpan 4 Dusun X dusu 80.000 PNPM Bapermas
miskin miskin
simpan pinjam pinjam n
7 - APBN
12 Peningkatan UEB Permodalan Desa Pembudidaya 7 Kelompok X kelom 40.000 - APBD I
pok - APBD II
Pengadaan alat
10 - APBN
pengemasan dan Meningkatkan Perempuan - DKP
13 Desa Bedono 10 orang X oran 25.000 - APBD I
pemasaran peyek pendapatan Desa Bedono PDPT
g - APBD II
udang
Pengadaan alat - Disperi
10 - APBN
pengemasan dan Meningkatkan Perempuan ndagko
14 Desa Bedono 10 orang X oran 25.000 - APBD I
pemasaran bandeng pendapatan Desa Bedono p
g - APBD II
presto - DKP
Pengadaan alat - Disperi
10 - APBN
produksi dan Meningkatkan Perempuan ndagko
15 Desa Bedono 10 orang X oran 14.670 - APBD I
pengemasan kerupuk pendapatan Desa Bedono p
g - APBD II
udang - DKP
- Disperi
Pengadaan alat 10 - APBN
Meningkatkan Perempuan ndagko
16 pengemasan dan Desa Bedono 10 orang X oran 25.000 - APBD I
pendapatan Desa Bedono p
pemasaran terasi g - APBD II
- DKP
Pengadaan alat Meningkatkan Perempuan 10 - APBN - Disperi
17 Desa Bedono 10 orang X 25.000
pembuatan, pendapatan Desa Bedono oran - APBD I ndagko
Sifat Waktu Pelaksanaan Biaya
No. Program Kegiatan Tujuan Kegiatan Lokasi Sasaran Target Rp Ket.
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber
(x1000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

pengemasan dan g - APBD II p


pemasaran sirup - DKP
pidada (Sonneratia)
Pengadaan alat
pembuatan, - Disperi
10 - APBN
pengemasan dan Meningkatkan Perempuan ndagko
18 Desa Bedono 10 orang X oran 25.000 - APBD I
pemasaran kain batik pendapatan Desa Bedono p
g - APBD II
dengan pewarna dari - DKP
mangrove
Pengadaan alat
- Disperi
pembuatan, 10
Meningkatkan Perempuan - APBN ndagko
19 pengemasan dan Desa Bedono 10 orang X oran 25.000
pendapatan Desa Bedono TP p
pemasaran keripik g
- DKP
mangrove
Pengadaan alat
10 - APBN
pembuatan dan Meningkatkan Perempuan - Dinpert
20 Desa Bedono 10 orang X oran 20.000 - APBD I
perawatan tanaman pendapatan Desa Bedono - DKP
g - APBD II
vertikultur
Pengadaan alat
produksi dan Meningkatkan Perempuan 10 DKP
21 Desa Bedono 10 orang X 19.870 APBN TP
pengemasan kerupuk pendapatan Desa Bedono orang PDPT
terasi

E. BINA SUMBERDAYA
Penanaman tanaman Masyarakat
Memberikan peneduh RW.5 Dusun DKP
1 menjalar sebagai desa, 700 m X 500m 11.101 APBN TP
jalan Tambaksari PDPT
peneduh wisatawan
- APBN
Pengadaan peralatan Melestarikan kearifan Dusun Masyarakat 10
2 10 unit X X 5.000 - APBD I Dinparbud
rebana lokal Pandansari desa unit
- APBD II
- APBN
Pengadaan peralatan Sebagai fasilitas Dusun Masyarakat
3 1 unit X X 1 unit 5.000 - APBD I Dindikpora
tenis meja kegiatan masyarakat Tonosari desa
- APBD II
Sifat Waktu Pelaksanaan Biaya
No. Program Kegiatan Tujuan Kegiatan Lokasi Sasaran Target Rp Ket.
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber
(x1000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

- APBN
Pengadaan peralatan Sebagai fasilitas Dusun Masyarakat
4 1 unit X X 1 unit 5.000 - APBD I Dindikpora
tenis meja kegiatan masyarakat Morosari desa
- APBD II

Keterangan= B: Baru R: Rehab


L: Lanjutan P: Perluasan
TIM PENYUSUN
RENCANA PENGEMBANGAN DESA

Desa Bedono Kecamatan Sayung Kabupaten Demak


NO. NAMA UNSUR TANDA TANGAN
1 Mualipin Kades 1.

2 Aslor Sekdes 2.

3 Abdul Wahid Ketua BPD 3.

4 Zamrudi Sekretaris BPD 4.

5 H. M. Subijono LKMD 5.

6 Mashuri Tokoh masyarakat 6.

7 Subiyanto Tokoh masyarakat 7.

8 Mustaji Tokoh masyarakat 8.

9 Mashudi KPM 9.

10 Muniroh Ketua PKK 10.

Anda mungkin juga menyukai