PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Demak termasuk dalam wilayah Propinsi Jawa Tengah bagian
utara. Demak merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Kota
Semarang, yang merupakan pusat pemerintahan dan perekonomian di Jawa
Tengah. Hal tersebut sangat menguntungkan, karena Demak potensial menjadi
daerah penyangga roda perekonomian Jawa Tengah. Wilayah Kabupaten
Demak jika dilihat dari sisi perhubungan darat juga berada pada lalu lintas
yang strategis, yaitu jalur Pantai Utara Jawa.
Kabupaten Demak mempunyai potensi perikanan yang sangat melimpah,
baik perikanan laut maupun perikanan darat, dengan garis pantai sepanjang
72,14 km dan panjang pantai sebesar 34,10 km yang menyebar di 4 kecamatan
(Sayung, Karangtengah, Bonang dan Wedung). Luas perairan umum yang
mencapai 915,66 km2 membuat Pemkab Demak menjadikan sektor kelautan
dan perikanan sebagai prioritas, disamping sektor pertanian.
Luas wilayah laut di Kabupaten Demak sebesar 2.455,2 km2, tersebar di
12 desa. Salah satu desa pesisir yang terdapat di Kabupaten Demak adalah
Desa Bedono yang mempunyai garis pantai sepanjang 8,50 km dan panjang
pantai 3 km. Desa Bedono sama seperti desa pesisir lain di Indonesia yang
dihadapkan pada empat persoalan pokok, yakni: (1) tingginya tingkat
kemiskinan masyarakat pesisir; pada tahun 2010 kemiskinan di desa-desa
pesisir mencapai angka 7,8 juta jiwa (BPS,2010); (2) tingginya kerusakan
sumberdaya pesisir; (3) rendahnya kemandirian organisasi sosial desa dan
lunturnya nilai-nilai budaya lokal; dan (4) minim dan rendahnya kualitas
infrastruktur desa dan kesehatan lingkungan pemukiman. Keempat
persoalan pokok ini juga memberikan andil terhadap tingginya tingkat
kerentanan terhadap bencana alam dan perubahan iklim yang cukup tinggi
pada desa-desa pesisir.
Dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, untuk menyelesaikan
persoalan di daerahnya wajib disusun Rencana Pengembangan Desa Pesisir
(RPDP) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Desa, dimana terdapat sinkronisasi dan sinergitas.
Penyusunan perencanaan pengembangan desa tersebut disusun berdasarkan
profil desa yang memiliki rentang waktu pelaksanaan lima tahun dengan
uraian waktu tiap tahunnya. Pelaksanaan rencana tersebut nantinya akan
menghasilkan kegiatan fisik sesuai dengan rencana pengembangan desa di
lokasi kegiatan serta peningkatan kapasitas kelembagaan dan masyarakat.
C. Ruang Lingkup
Secara umum ruang lingkup Penyusunan Rencana Pengembangan Desa
Pesisir meliputi metode pelaksanaan, proses pelaksanaan, hasil dokumen dan
mekanisme pelaksanaan. Lingkup dari metode pelaksanaan mencakup :
1. Prinsip-prinsip perencanaan, meliputi penerapan konsep bina manusia,
bina usaha, bina kelembagaan, bina lingkungan dan bina siaga bencana
serta perubahan iklim
A. Deskripsi Umum
1. Sejarah desa
Dahulu Desa Bedono merupakan daratan tandus, hingga akhirnya
datang seorang kiai bernama K. H. Ahmad Abdulloh Mudzakir. Beliau
mengubah daerah tersebut menjadi lahan pertanian yang subur. Banyak
orang yang mengetahui kesuksesan tersebut, sehingga lambat laun banyak
orang yang menetap di Desa Bedono. K. H. Ahmad Abdulloh Mudzakir juga
menyebarkan syiar agama di wilayah Sayung. Nama Bedono berasal dari
bahasa jawa, yakni ambet dan ono yang berarti bau dan ada. Bedono dapat
diartikan menjadi desa yang muncul karena baunya seorang kiai yang dapat
mengubah lahan gersang menjadi subur dan ajaran agama Islam dapat
tersebar luas di daerah tersebut.
Desa Bedono pertama kali dimpimpin oleh Lasi (1932-1952),
penggantinya berturut-turut adalah Sakibin (1952-1964), Ahmad (1964-1989),
Nur Rozi (1989-1999), Sajimin (1999-2009), dan yang terakhir Mualipin (2009-
sekarang). Sejak terbentuknya, Desa Bedono terdiri dari tujuh dusun, yaitu
Dusun Bedono, Mondoliko, Rejosari, Pandansari, Tambaksari, Morosari dan
Tonosari.
Visi Pemerintah Desa Bedono yang telah dicanangkan sejak tahun 2007
adalah bangun deso, noto susilo, bantu wong rekoso telah menjadi cita-
cita tertinggi masyarakat Desa Bedono. Misi Pemerintahan Desa Bedono antara
lain:
a. Meningkatkan sumberdaya manusia;
b. Mewujudkan keamanan;
c. Meningkatkan sarana dan prasarana dasar pemukiman;
d. Meningkatkan kesehatan lingkungan masyarakat;
e. Melestarikan adat istiadat dan budaya asli desa;
f. Mengutamakan pelayanan masyarakat miskin.
BPD
Sekretaris Desa
4. Sarana prasarana
Kondisi jalan utama Desa Bedono masih sedikit yang berupa jalan beton,
yakni sepanjang 2 km dengan kondisi sedang. Jalan beraspal di desa ini
panjangnya 1 km dengan kondisi rusak. Sebagian besar jalan masih berupa
jalan tanah sepanjang 2 km dengan kondisi baik dan 4,5 km dengan
kondisi rusak. Jenis prasarana pemerintahan Desa Bedono dapat dilihat pada
Tabel 2.
Fasilitas kesehatan yang dimiliki Desa Bedono adalah hanya satu unit
puskesmas pembantu dan empat unit posyandu. Hal ini sangat
memprihatinkan, karena peralatan medis yang ada masih sederhana dan
petugas jaga hanya seorang bidan saja. Kegiatan posyandu masih
dilaksanakan di rumah-rumah warga, desa belum mempunyai gedung khusus
untuk pelaksanaan kegiatan posyandu. Sarana kesehatan yang terdapat di
desa Bedono dapat dilihat pada Tabel 4.
5. Kependudukan
Data kependudukan di Desa Bedono menurut profil desa adalah:
Jumlah total : 3.790 orang
Jumlah laki-laki : 1.899 orang (50,11%)
Jumlah perempuan : 1.891 orang (49,89%)
Jumlah KK : 1.081 KK
Desa Bedono merupakan desa pesisir yang masih memegang teguh adat-
istiadat. Tokoh masyarakat dan pemuka agama bersama-sama menjaga teguh
norma agama dan budaya yang ada di dalamnya. Rembug desa yang diadakan
untuk menjalin kebersamaan antarwarga terus dijaga, seperti adat shalawat
dan doa bersama dipesisir pada bulan apit hitungan bulan hijriyah dan Khoul
sesepuh desa pada ahir bulan dzulqodah hitungan bulan hijriyah. Ciri khas
kedesaan juga masih kental, hal ini ditandai dengan beberapa aktivitas sosial
masyarakat antara lain kumpulan pedukuhan, selapanan (35 harian sesuai
kalender Jawa), kelompok tani, pengajian, karang taruna, PKK, yasinan, dll.
C. Permasalahan
Beberapa permasalahan yang terdapat di Desa Bedono yang merupakan
dasar dalam penyusunan rencana pengembangan desa pesisir adalah:
1. Lingkungan dan infrastruktur
Desa Bedono dilanda bencana rob dan abrasi. Akibat bencana tersebut
banyak infrastruktur di Desa Bedono yang rusak. Jalan dan jembatan
penghubung dari Dusun Pandansari, Rejosari, Mondoliko dan Bedono putus,
tidak dapat dilewati oleh kendaraan. Hal tersebut membuat transportasi
terganggu. Warga Dusun Mondoliko dan Bedono harus memutar melewati desa
lain untuk sampai ke pusat pemerintahan Desa Bedono.
Jalan dan jembatan skala kecil di daerah dusun posisinya rendah,
sehingga akan tergenang air saat rob. Hal ini membahayakan warga karena
antara jalan, jembatan dan sungai terlihat sama kenampakannya. Jalan yang
tergenang juga akan menghambat transportasi. Beberapa warga juga ada yang
belum sadar akan kebersihan, sehingga masih membuang sampah di
sembarang tempat dan melakukan kegiatan MCK di sungai.
2. Sosial budaya
Seiring perkembangan zaman, nilai gotong royong di Desa Bedono mulai
memudar. Hal ini dikarenakan perubahan mata pencaharian warga. Warga
yang dulu sering berada di lingkungan desa, karena bekerja sebagai petani,
nelayan, maupun petambak, kini harus bekerja di luar desa sebagai buruh
bangunan maupun industri. Waktu yang dimiliki warga untuk berinteraksi
Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 11
dengan sesama warga menjadi berkurang. Kesenian rebana yang dulu menjadi
budaya khas Desa Bedono sekarang sudah tidak terdengar lagi gaungnya. Hal
ini dikarenakan pemuda-pemudi Desa Bedono tidak melestarikan budaya
tersebut dan alat rebana yang dimiliki warga sebagian sudah rusak karena
terkena rob.
3. Ekonomi
Kemiskinan masyarakat termasuk masalah utama Desa Bedono.
Hilangnya tambak dan lahan pertanian yang merupakan sumber pendapatan
utama warga berdampak pada keterpurukan ekonomi masyarakat. Warga yang
dulu menjadi petambak dan petani yang sukses harus beralih profesi menjadi
buruh serabutan jika mempunyai keahlian dan kesempatan, jika tidak
memiliki keahlian maka warga memilih untuk tidak bekerja. Alternatif mata
pencaharian bagi warga juga terbatas. Masalah tersebut dikarenakan
pendidikan warga yang masih rendah, sehingga sedikit lowongan pekerjaan
yang tersedia.
4. Perikanan
Desa Bedono memiliki potensi perikanan yang besar, baik perikanan
tangkap maupun budidaya. Sayangnya, potensi perikanan tangkap tersebut
belum dimanfaatkan secara maksimal. Nelayan Desa Bedono hanya
merupakan nelayan skala kecil dengan alat tangkap terbatas dan jalur
penangkapan yang pendek (<4 mil), sehingga hasil tangkapan yang didapat
hanya sedikit. Kedatangan nelayan luar daerah yang menggunakan alat
tangkap tidak ramah lingkungan juga menjadi permasalahan di Desa Bedono.
Kegiatan di bidang perikanan seperti penangkapan ikan yang menggunakan
bahan peledak, racun dan alat-alat tangkap yang membahayakan kelestarian
sumberdaya ikan merupakan salah satu faktor yang merusak lingkungan
perairan.
Komoditas yang umum dibudidayakan di Desa Bedono antara lain:
bandeng, kerang darah, dan udang. Di bidang perikanan budidaya teknologi
budidaya yang dikuasai para petambak juga masih rendah. Teknik budidaya
yang digunakan masih tradisional dengan mengandalkan pakan alami.
Penguasaan teknologi pengolahan hasil perikanan juga masih terbatas. Hal
tersebut dicerminkan oleh nelayan maupun petambak yang langsung menjual
mentah hasil produksinya, tanpa mengolahnya terlebih dahulu untuk
meningkatkan nilai jualnya.
A. Kerangka Perencanaan
Dalam tahap ketiga kegiatan PDPT 2013 disebutkan proses RPDP, proses
penyusunan ini mempunyai alur tersendiri yang cukup kompleks sehingga bisa
didapatkan keluaran yang diinginkan. Seperti digambarkan dalam alur berikut
ini:
2. Pelembagaan RPDP
Rancangan RPDP ditetapkan dalam forum BPD yang diselenggarakan oleh
dan sesuai peraturan tata tertib BPD dan dipimpin oleh pimpinan BPD. Peserta
rapat BPD untuk penetapan rancangan peraturan desa tentang RPDP adalah
semua anggota BPD, kepala desa, sekretaris desa, perangkat desa, anggota
LPMD dan anggota tim penyusun rancangan RPDP. Rapat BPD untuk
penetapan peraturan desa tentang RPDP bersifat terbuka dan umum.
Rancangan RPDP ditetapkan dan disahkan dengan peraturan desa. Tahapan
kegiatan penetapan dan pengesahan rancangan RPDP antara lain:
a. Pengajuan rancangan peraturan desa tentang RPDP oleh kepala desa
kepada BPD setelah pelaksanaan pembahasan rancangan RPDP.
b. Penetapan jadwal pembahasan dan penetapan oleh BPD
Selambat-lambatnya satu minggu setelah Rancangan Peraturan Desa
dimaksud diterima, BPD menetapkan jadwal pelaksanaan rapat penetapan
rancangan peraturan desa tentang RPDP. Rapat penetapan tersebut
dilaksanakan selambat-lambatnya dua minggu setelah rancangan peraturan
desa tentang RPDP diterima.
c. Proses rapat penetapan
Proses rapat penetapan antara lain: pembukaan dan pengantar rapat oleh
pimpinan rapat, penyampaian nota pengantar rancangan peraturan desa
tentang RPDP oleh kepala desa, tanggapan anggota BPD, jawaban kepala desa,
pengambilan keputusan/penetapan peraturan desa tentang RPDP,
penandatanganan naskah persetujuan bersama terhadap peraturan desa
tentang RPDP oleh kepala desa dan ketua BPD. Rapat penetapan akan
menghasilkan peraturan desa tentang RPDP.
B. Fokus
PDPT merupakan aksi yang menitikberatkan pada coastal resilient village
dimana partisipasi komunitas desa pesisir sangat menentukan keberhasilan
dan keberlanjutan program ini. Namun demikian, peran pemerintah (pusat
C. Pendekatan
Untuk RPDP dilakukan dengan menggunakan kombinasi pendekatan
partisipatif, top down dan buttom up. Pendekatan top down dengan
memperhatikan perencanaan yang dibuat pemerintah kabupaten/kota, antara
lain seperti Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (WP3K) di
kabupaten/kota, Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten/kota, Rencana
Zonasi WP3K di kabupaten/kota, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD), Rencana Pengelolaan WP3K di kabupaten/kota, dan Rencana
Aksi Pengelolaan WP3K di kabupaten/kota.
Perencanaan dengan pendekatan partifipatif dilaksanakan dengan
melibatkan semua yang berkepentingan (stakeholders), diantaranya tokoh
masyarakat, tokoh agama, pengurus RW/RT, tim penggerak PKK dan unsur
generasi muda/ karang taruna. Pelibatan mereka untuk mendapatkan aspirasi
dan menciptakan rasa memiliki. Perencanaan dengan pendekatan top down
(atas bawah), bahwa perencanaan program secara berjenjang dari tingkatan
pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kecamatan. Perencanaan dengan
pendekatan bottom up (bawah-atas), bahwa perencanaan berseumber dari
masukan masyarakat secara berjenjang melalui musrenbang desa ke atas.
Selain pendekatan top down, PDPT ini juga menggunakan pendekatan
bottom up dimana penyusunan profil dan rencana masyarakat desa
berdasarkan masukan masyarakat hasil Participation Rural Appraisal (PRA) dan
Dokumen Rencana Pengembangan Desa Bedono 17
Focus Group Discussion (FGD) untuk menghasilkan Rencana Pengembangan
Desa Pesisir.
A. Fokus
B. Spirit Perencanaan
Desa Pesisir di Indonesia dihadapkan pada empat persoalan pokok,
yakni: (1) tingginya tingkat kemiskinan masyarakat pesisir; (2) tingginya
kerusakan sumberdaya pesisir; (3) rendahnya kemandirian organisasi sosial
desa dan lunturnya nilai-nilai budaya lokal; dan (4) minim dan rendahnya
C. Pengukuran Kinerja
Indikator kinerja adalah merupakan kunci dalam pelaksanaan
pemantauan dan evaluasi kinerja. Dalam menyusun indikator kinerja perlu
ditentukan data apa saja yang mesti dikumpulkan, hal ini untuk mengetahui
apakah kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan bila
dibandingkan terhadap hasil perencanaan yang hendak dicapai dapat
terpenuhi. Jadi indikator-indikator kinerja merupakan alat yang sangat
D. Evaluasi
Evaluasi hasil Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) bermanfaat
sebagai :
1. Bahan penyusunan RPDP untuk periode selanjutnya;
2. Indikator penilaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa;
3. Indikator penilaian kinerja masyarakat desa;
4. Bahan penilaian pencapaian rencana aksi program dan kegiatan
pembangunan daerah dalam rangka mendukung pencapaian sasaran
pembangunan nasional.
______________________________________________________________________________
_______________________. 2013. Panduan Penyusunan Rencana
Pengembangan Desa Pesisir Tangguh. Jakarta.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
Tabel Penentuan Peringkat Tindakan Desa Bedono
PEMENUHAN DUKUNGAN DUKUNGAN JUMLAH URUTAN
NO TINDAKAN YANG LAYAK
KEBUTUHAN PENINGKATAN POTENSI NILAI PERINGKAT
Desa : Bedono
Kecamatan : Sayung
Kabupaten : Demak
Tambaksari - APBD
RT.7 RW.5
Pembangunan bak Mendukung perilaku Masyarakat DKP
23 Dusun 5 unit X 3 unit 2 unit 10.000 APBN TP
sampah hidup bersih desa PDPT
Tonosari
Pengurukan dan
Mengamankan dari Dusun Masyarakat DKP
24 pembuatan talud 147x0,45x1 X X 15.000 APBN TP
rob Morosari desa PDPT
makam
- APBN - DKP
Pembuatan lapangan Menyediakan Dusun Masyarakat
25 15x25m X 15m 10.000 TP PDPT
olahraga lapangan olahraga Morosari desa
- APBD Dindikpora
RT.03 RW.05
Meningkatkan Masyarakat DKP
26 Pembuatan pos jaga Dusun 1 unit X 1 unit 20.000 APBN TP
keamanan desa PDPT
Morosari
RT.01 dan
Memperlancar RT.02 RW.05 Masyarakat - APBD I
27 Perbaikan jalan aspal 330x2m X X 140m 100m 90m 100.000 DPU
transportasi Dusun desa - APBD II
Morosari
APBN - DKP
Peninggian halaman Mengamankan dari Dusun Murid dan
28 100m2x1,5m X X 100m 30.000 TP - PDPT
sekolah rob Morosari guru SD
APBD - DPU
Mengamanka - KLH
Mengamankan RT.2 RW.5 APBN
Talud n lingkungan 100 - DPU
29 kampung dari abrasi Dusun 100x0,5x2m X X 400.000 APBD I
lingkungan & sekolah m - Dindikpor
dan rob Morosari APBD II
dasar a
Pembangunan MCK Mendukung perilaku RW.5 Dusun Masyarakat DKP
30 1 unit X 1 unit 22.500 APBN TP
umum hidup sehat Morosari desa PDPT
Pos serbaguna (pos
siaga bencana,
Sebagai sarana RW.5 Dusun Masyarakat DKP
31 posyandu, 1 unit X 1 unit 45.000 APBN TP
pendukung kegiatan Morosari desa PDPT
poskamling,
poskumdu, dll)
RT. 04 RW.05 Masyarakat DKP
32 Peninggian jalan Transportasi lancar 300x2m X 300m 30000 APBN TP
Dusun desa PDPT
Sifat Waktu Pelaksanaan Biaya
No. Program Kegiatan Tujuan Kegiatan Lokasi Sasaran Target Rp Ket.
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber
(x1000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Morosari
RT. 04 dan
APBN
Pembuatan Memenuhi kebutuhan RT. 05 RW. Masyarakat
33 1 unit X 1 unit APBD I DPU
desalinator RO air tawar 05 Dusun desa
Morosari APBD II
RT. 05 dan - APBN
- DKP
Agar air sungai tidak RT. 06 RW. Masyarakat 400x0,5x1,5 100 1.600.00 TP
34 Talud sungai X X 160m 140m - LH
meluap ke jalan 05 Dusun desa m m 0 - APBD I
- DPU
Morosari - APBD II
RT.7 RT.3 - APBN
Memudahkan akses Masyarakat
35 Betonisasi jalan RT.4 200x6x0,15m X 200m 60.000 - APBD I DPU
jalan antar Dusun desa
RW. 5 - APBD II
Meningkatkan Perangkat,
Pemasangan lantai Dusun
36 kenyamanan masyarakat 15m2 X 15m2 5.000 APBDes
keramik balai desa Morosari
pelayanan desa
Meningkatkan Perangkat,
Rehabilitasi balai Dusun Diperbaikinya
37 kenyamanan masyarakat X 1 unit 50.000 APBD II ADD
desa Morosari balai desa
pelayanan desa
KLH
Mengamankan jalan RT.5, RT.6, - APBN
Masyarakat 400x0,75x1,5 DPU
38 Talud jalan agar tidak terkena RW.5 X 400m 400.000 - APBD I
desa m Dinlutka
erosi Morosari APBD II
n
Dusun - APBN
Memudahkan akses Masyarakat 1.000x4x0,15 1000
39 Betonisasi jalan Morosari- X 500.000 - APBD I DPU
jalan antar Dusun desa m m
Purwosari - APBD II
- APBN
Memudahkan akses Masyarakat 20.00 2.000.00
40 Pembuatan jalan RW.1,2,3,4 20.000x5x2m X - APBD I DPU
jalan antar Dusun desa 0m 00
- APBD II
- APBN
Memudahkan akses Masyarakat
41 Betonisasi jalan RW.4, RW.5 550x6x0,15m X 550m 250.000 - APBD I DPU
jalan antar Dusun desa
- APBD II
Menghidupkan Dusun - APBN KLH
42 Perbaikan jembatan 6 unit 25x5x3m X X 2 unit 2 unit 2 unit 250.000
kembali akses Bedono - APBD I DPU
Sifat Waktu Pelaksanaan Biaya
No. Program Kegiatan Tujuan Kegiatan Lokasi Sasaran Target Rp Ket.
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber
(x1000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
B. BINA MANUSIA
Agar bisa melakukan
Pelatihan pengolahan 20 - APBN
pengolahan sampah Dusun - DKP
1 sampah dan limbah Masyarakat 20 orang X oran 20.000 - APBD I
dan limbah rumah Tonosari - DPU
rumah tangga g - APBD II
tangga
20 orang 20 - APBN
Pelatihan servis Agar bisa melakukan Dusun
2 Masyarakat X oran 20.000 - APBD I DKP
mesin perahu servis perahu Morosari
g - APBD II
20 orang - APBD I
Agar bisa melakukan 20
Pelatihan pembibitan Dusun - APBD II - DKP
3 pembibitan mangrove Masyarakat X oran 20.000
mangrove Morosari - APBN - Dinpert
dengan baik g
TP
Pelatihan pembuatan 20 orang 20 - APBD I - Disperi
Menumbuhkan Masyarakat
4 ketrampilan souvenir Desa Bedono X oran 20.000 - APBD II ndagko
kreativitas usaha desa
kerang g - APBN p
Sifat Waktu Pelaksanaan Biaya
No. Program Kegiatan Tujuan Kegiatan Lokasi Sasaran Target Rp Ket.
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber
(x1000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
TP - DKP
- Dinparb
ud
Meningkatkan 20 orang 20 - Disperi
Pelatihan pembuatan, - APBD I
kemampuan produsen oran ndagko
pengemasan dan Perempuan - APBD II
5 dalam mengemas dan Desa Bedono X g 20.000 p
pemasaran peyek Desa Bedono - APBN
memasarkan peyek - DKP
udang TP
udang PDPT
Meningkatkan 20 orang
Pelatihan pembuatan, - APBD I - Disperi
kemampuan produsen 20
pengemasan dan Perempuan - APBD II ndagko
6 dalam mengemas dan Desa Bedono oran 20.000
pemasaran bandeng Desa Bedono - APBN p
memasarkan bandeng g
presto TP - DKP
presto
Meningkatkan
Pelatihan pembuatan, - APBD I - Disperi
kemampuan produsen 20
pengemasan dan Perempuan - APBD II ndagko
7 dalam mengemas dan Desa Bedono 10 orang X oran 20.000
pemasaran kerupuk Desa Bedono - APBN p
memasarkan kerupuk g
udang TP - DKP
udang
Meningkatkan 20 orang - APBD I
Pelatihan pembuatan, 20 - Disperind
kemampuan produsen Perempuan - APBD II
8 pengemasan dan Desa Bedono oran 20.000 agkop
dalam mengemas dan Desa Bedono - APBN
pemasaran terasi g - DKP
memasarkan terasi TP
Meningkatkan 20 orang
Pelatihan pembuatan,
kemampuan produsen - APBD I
pengemasan dan 20 - Disperind
dalam membuat, Perempuan - APBD II
9 pemasaran sirup Desa Bedono oran 20.000 agkop
mengemas dan Desa Bedono - APBN
pidada (Sonneratia) g - DKP
memasarkan sirup TP
pidada (Sonneratia)
Pelatihan pembuatan, Meningkatkan 20 orang
- APBD I
pengemasan dan kemampuan produsen 20 - Disperind
Perempuan - APBD II
10 pemasaran kain batik dalam membuat, Desa Bedono X oran 20.000 agkop
Desa Bedono - APBN
dengan pewarna dari mengemas dan g - DKP
TP
mangrove memasarkan kain
Sifat Waktu Pelaksanaan Biaya
No. Program Kegiatan Tujuan Kegiatan Lokasi Sasaran Target Rp Ket.
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber
(x1000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
alternatif wisata
20 orang - Dinsosn
20 - APBD I akertra
Pembinaan karang Menjadikan remaja Pemuda-
20 Desa Bedono oran 20.000 - APBD II ns
taruna yang ulet dan tangguh pemudi desa
g - APBN - Dindikp
ora
20 orang 20 20 - APBD I - DKP
Pelatihan karang Menjadikan remaja Pemuda-
21 Desa Bedono X X orang oran 40.000 - APBD II - Dinsosna
taruna pesisir yang ulet dan tangguh pemudi desa
g - APBN kertrans
TP
Memudahkan proses
Perbaikan jembatan Dusun Masyarakat DKP
8 evakuasi saat terjadi 18x2x4m X 18m 13.000 APBN TP
kayu evakuasi Mondoliko desa PDPT
bencana
Menahan air rob agar RT.4 RW.4
Pembuatan talud Masyarakat DKP
9 tidak masuk ke Dusun 50x0,5x1,5m X 50m 14.590 APBN TP
penahan air desa PDPT
pemukiman warga Pandansari
Menunjang kegiatan Dusun Masyarakat DKP
10 Pengadaan perahu 1 unit X 1 unit 15.000 APBN TP
evakuasi Pandansari desa PDPT
Memudahkan proses
evakuasi saat terjadi
bencana, RT.1 RW.4
Perbaikan jembatan Masyarakat DKP
11 Menghubungkan Dusun 15x2,5x4m X 15m 18.280 APBN TP
evakuasi desa PDPT
Dusun Tambaksari Pandansari
dengan Dusun
Pandansari
RT.3 RW.4
Peninggian jembatan Penghubung antar dengan RT.4 Masyarakat DKP
12 15x1,5x5m X 15m 11.290 APBN TP
evakuasi lingkungan warga RW.4 Dusun desa PDPT
Pandansari
Menahan air rob agar RT.2 RT.3
Pembuatan talud Masyarakat 650x0,5x1,5 151.599, DKP
13 tidak masuk ke Dusun X X 175m 175m 150m 150m APBN TP
penahan air desa m 5 PDPT
pemukiman warga Pandansari
Memudahkan proses RT.4 RT.5
Peninggian jalan Masyarakat 700x2,5x0,5 DKP
14 evakuasi saat terjadi RW.4 Dusun X X 400m 300m 55.000 APBN TP
evakuasi desa m PDPT
bencana Pandansari
Memudahkan proses RT.7 RW.5
Perbaikan jalan Masyarakat DKP
15 evakuasi saat terjadi Dusun 25x2,5x2,5 m X 25m 20.000 APBN TP
evakuasi desa PDPT
bencana Tonosari
Memudahkan proses RT.7 RW.5
Perbaikan jembatan Masyarakat DKP
16 evakuasi saat terjadi Dusun 8x1,5x2,5m X 8m 15.000 APBN TP
evakuasi desa PDPT
bencana Tonosari
17 Perbaikan jembatan Memudahkan proses RT.7 RW.5 Masyarakat 20x1x2 m X 20m 15.000 APBN TP DKP
Sifat Waktu Pelaksanaan Biaya
No. Program Kegiatan Tujuan Kegiatan Lokasi Sasaran Target Rp Ket.
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber
(x1000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
RT. 1 RW.4
Masyarakat
39 Pembuatan APO Menahan gelombang Dusun 56x1x3m X 56m 322.585 APBD II DPU PPE
desa
Tambaksari
RT.7 RW.5
Masyarakat
40 Pembuatan APO Menahan gelombang Dusun 44x0,5x3 m X 44m 130.000 APBD II KLH
desa
Tonosari
Pembuatan jembatan Mempermudah proses RW.2 Dusun Masyarakat
41 X X 225.000 DAK DKP
evakuasi evakuasi Mondoliko desa
RT.1,3 RW.5
Peninggian jalan Mempermudah proses Masyarakat DKP
42 Dusun X X 45.000 APBN TP
evakuasi evakuasi desa PDPT
Morosari
D. BINA USAHA
10 - APBN
Meningkatkan RW.1Dusun
1 Pembesaran kepiting Pembudidaya 10 orang X oran 25.000 - APBD I DKP
pendapatan Bedono
g - APBD II
Mengurangi resiko RW.1 Dusun
2 Normalisasi irigasi Petani Petani X petani 5.000 APBDes
banjir Bedono
- APBN - DKP
Perbaikan tempat Meningkatkan Dusun Masyarakat
3 10x5m X X 10m 5.000 - APBD I - Dinparb
parkir wisata religi pendapatan Pandansari desa
- APBD II ud
- APBN - DKP
Perbaikan tempat Meningkatkan Dusun Masyarakat
4 10x5m X X 10m 5.000 - APBD I - Dinparb
parkir wisata religi pendapatan Tambaksari desa
- APBD II ud
- Disperi
Masyarakat - APBN
Pembuatan warung Meningkatkan RW.4 Dusun ndagko
5 desa, 1 unit X X 1 unit 20.000 - APBD I
untuk usaha perekonomian Tambaksari p
wisatawan - APBD II
- DKP
10 10 10 10 - APBN
Meningkatkan Dusun
6 Bantuan alat tangkap Nelayan 40 orang X X oran oran oran oran 10.000 - APBD I DKP
pendapatan Tonosari
g g g g - APBD II
Meningkatkan Dusun 10 DKP
7 Pembesaran kerang Pembudidaya 10 orang X 26.200 APBN TP
pendapatan Tonosari orang PDPT
Sifat Waktu Pelaksanaan Biaya
No. Program Kegiatan Tujuan Kegiatan Lokasi Sasaran Target Rp Ket.
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber
(x1000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
E. BINA SUMBERDAYA
Penanaman tanaman Masyarakat
Memberikan peneduh RW.5 Dusun DKP
1 menjalar sebagai desa, 700 m X 500m 11.101 APBN TP
jalan Tambaksari PDPT
peneduh wisatawan
- APBN
Pengadaan peralatan Melestarikan kearifan Dusun Masyarakat 10
2 10 unit X X 5.000 - APBD I Dinparbud
rebana lokal Pandansari desa unit
- APBD II
- APBN
Pengadaan peralatan Sebagai fasilitas Dusun Masyarakat
3 1 unit X X 1 unit 5.000 - APBD I Dindikpora
tenis meja kegiatan masyarakat Tonosari desa
- APBD II
Sifat Waktu Pelaksanaan Biaya
No. Program Kegiatan Tujuan Kegiatan Lokasi Sasaran Target Rp Ket.
B L R P 2013 2014 2015 2016 2017 Sumber
(x1000)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
- APBN
Pengadaan peralatan Sebagai fasilitas Dusun Masyarakat
4 1 unit X X 1 unit 5.000 - APBD I Dindikpora
tenis meja kegiatan masyarakat Morosari desa
- APBD II
2 Aslor Sekdes 2.
5 H. M. Subijono LKMD 5.
9 Mashudi KPM 9.