Anda di halaman 1dari 6

Nama : Elsi Sri Mulyani

NPM : 230210130052

Merkuri Sebagai Salah Satu Bahan Pencemaran Laut

Latar Belakang
Menurut berita (Jitunews, 13/8/2015) menyebutkan bahwa studi kasus
yang dilakukan oleh Greenpeace Indonesia dan peneliti Universitas Harvard di
sejumlah lokasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara
mendapatkan temuan terkait emisi yang dihasilkan dari PLTU tersebut. PLTU
yang berlokasi di Cilacap menghasilkan emisi logam berat beracun dan
mematikan

seperti

merkuri,

arsen,

nikel,

kromium,

dan

timbal.

Sejumlah PLTU yang sudah beroperasi sebagian besar terletak di dekat


laut, terutama Jawa dan Bali. Kondisi ini dapat meningkatkan partikel beracun di
udara sebagian besar di pantai utara (pantura) Jawa dan sekitarnya.
Pada PLTU Cilacap yang menjadi objek penelitian Greenpeace Indonesia
ditemukan logam beracun seperti merkuri. Selain berbahaya bagi kesehatan
manusia logam tersebut dapat mengancam ekosistem laut.

Bahan Pencemar
Logam berat merupakan salah satu unsur pencemar perairan yang bersifat
toksik dan harus terus diwaspadai keberadaaannya. Penyebab utama logam berat
menjadi bahan pencemar berbahaya yaitu logam berat tidak dapat dihancurkan
(non degradable) oleh organisme hidup di lingkungan dan terakumulasi ke
lingkungan, terutama mengendap di dasar perairan membentuk senyawa kompleks

bersama bahan organik dan anorganik secara adsorbsi dan kombinasi (Djuangsih
dkk., 1982 dalam Pagoray 2001).
Beberapa jenis logam yang termasuk katagori logam berat antara lain
sebagai berikut : Alminium (Al), Antimony (Sb), Cadmium (Cd), Chromium (Cr),
Cobalt (Co), Cufrum (Cu), Ferrum (Fe), Manganese (Mn), Merkuri (Hg),
Molybdenum (Mo), Salenium (Se), Silver (Ag), Tin (Sn), Plumbum (Pb),
Vanadium (V) dan Zinc (Zn).
Merkuri merupakan unsur yang stabil jika terdapat dalam bentuk alami
dengan berbagai senyawa seperti Cinnabar (HgS). Berbentuk cair pada suhu
kamar dan mampu menghantarkan arus sangat baik. Logam ini digunakan sebagai
katalis untuk berbagai industry dan juga campuran untuk bahan industry plastic.
Penggunaan besar-besaran dimulai sejak digunakan pada industry khlor alkali
dalam bentuk methyil merkuri.
Sifat-sifat kimia dan fisik logam merkuri dibutuhkan untuk berbagai
keperluan industri maupun penelitian. Menurut Sunu (2001) merkuri mempunyai
beberapa sifat, diantaranya :
1)

Merkuri dan komponen-komponennya bersifat racun terhadap semua

makhluk hidup.
2)

Merkuri merupakan satu-satunya logam yang berbentuk cair pada suhu 25 o

C dan mempunyai titik beku terendah dari semua logam yaitu sekitar 39 oC.
3)

Bentuk murninya, zat cair putih keperakan yang mudah menguap seperti

banyak digunakan dalam thermometer.

Sumber Bahan Pencemar


Menurut Mukhtator (2002), bahan pencemar yang masuk ke lingkungan laut
berasal dari berbagai sumber :

a. Limbah Rumah Tangga


Limbah rumah tangga masuk ke perairan laut secara langsung dari outfall
di pinggir pantai, dari sungai yang bermuara di laut dan dari aliran sungai.
b. Limbah Lumpur
Limbah lumpur tersusun oleh padatan yang terpisah dari limbah rumah
tangga namun seringkali mengandung logam berat dengan konsentrasi
lebih tinggi. Limbah lumpur merupakan salah satu limbah yang
mendominasi buangan ke laut.
c. Limbah Industri
Limbah industri berasal dari bermacam-macam pabrik, termasuk industri
makanan dan minuman, penyulingan minyak, perhiasan logam, pabrik
baja/logam, pabrik kertas serta pabrik kimia organik maupun anorganik
lainnya. Beberapa diantaranya mengandung unsur yang sangat beracun,
biasanya berupa bahan yang asam, basa, logam berat, dan bahan organik
yang beracun.
d. Limbah Pengerukan
Pengerukan, terutama untuk kegiatan navigasi dan pelabuhan, merupakan
aktivitas manusia yang terbesar dalam melimpahkan bahan-bahan buangan
ke dalam laut. Kebanyakan bahan kerukan (dredgespoils) diambil dari
daerah pelabuhan yang biasanya sudah sangat tercemar oleh sampahsampah pemukiman, bahan organik, dan sisa buangan industri termasuk
logam berat dan minyak. Di samping itu, limbah pengerukan
menghasilkan masalah pengeruhan air oleh karena padatan terlarut
(suspended solid) yang dikandungnya.
e. Limbah Eksplorasi dan Produksi Minyak
Kegiatan operasi indutri minyak lepas pantai mengakibatkan beban
pencemaran yang serius pada lokasi tertentu, mulai dari pencemaran
panas, kekeruhan akibat padatan terlarut, sampai dengan pencemaran
panas, kekeruhan akibat padatan terlarut, sampai dengan pencemaran
kimiawi dari bahan organik dan logam-logam berbahaya.
f. Tumpahan minyak
Tumpahan minyak ke laut dapat berasal dari kapal tanker yang mengalami
tabrakan atau kandas, atau dari proses yang disengaja seperti pencucian
tangki halas, transfer minyak antarkapal maupun kelalaian awak kapal.

Dampak Bahan Pencemaran


Logam berat yang dilimpahkan ke perairan, baik sungai ataupun laut akan
mengalami proses-proses seperti pengendapan, adsorpsi dan absorpsi oleh
organisme-organisme perairan. Sedangkan pengaruh logam berat terhadap
organisme-organisme tersebut atas dasar daya racunnya dibagi menjadi 2 yaitu
bersifat lethal atau mematikan LC50 (median lethal concentration) dan yang
bersifat sublethal.
Pengaruh sublethal dibedakan atas 3 macam yaitu :
a. Menghambat pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi
b. Menyebabkan terjadinya perubahan morfologi
c. Merubah tingkah laku organisme.
Manusia sebagai makhluk hidup memerlukan beberapa logam seperti :
Mn, Fe, Cu, Zn dalam jumlah yang sangat kecil. Tetapi ada beberapa logam lain
yang tidak dibutuhkan oleh tubuh, yaitu Hg, Cd, Pb, dan Ni. Logam-logam
tersebut bersifat sangat toksik (beracun). Logam berat dapat masuk ke dalam
tubuh manusia melalui rantai makanan, inhalasi, maupun penetrasi melalui kulit.
Logam tersebut terakumulasi dalam tubuh, dan meracuni manusia.
Limbah merkuri yang terbuang ke sungai, danau dan laut dapat
mengkontaminasi ikan-ikan dan makhluk air lainnya seperti ganggang dan
tanaman air. Ikan-ikan kecil dan makhluk air lainnya yang telah terkontaminasi
merkuri dimakan hewan air yang lebih besar, atau merkuri masuk masuk ke tubuh
melalui insang. Sementara merkuri masuk ke dalam tubuh manusia dapat lewat
udara, air, atau makanan yang terserap dalam jumlah yang bervariasi. Biota air
yang paling banyak mengkonsumsi merkuri adalah ikan dan kerang. Tubuh
manusia tidak dapat mengolah bentuk-bentuk merkuri monometil sehingga
merkuri tersebut tinggal dalam tubuh relatif lama, tinggal dalam hati, ginjal, otak,
dan darah yang dapat menimbulkan dampak kesehatan akut dan kronis.

Metode Penanganan Bahan Pencemar


Dalam upaya menangani pencemaran laut oleh logam berat, dapat
dilakukan hal-hal berikut yaitu:
1.

Melakukan proses bioremediasi yaitu penggunaan mikroba untuk

menghilangkan senyawa yang tidak diinginkan dari tanah, lumpur, air tanah atau
air permukaan sehingga lingkungan tersebut kembali bersih dan alamiah.
Bioremediasi sangat aman untuk digunakan karena menggunakan mikroba yang
tidak berbahaya bagi lingkungan atau masyarakat.
2.

Fitoremediasi dengan menggunakan tumbuhan yang mampu menyerap

logam berat juga ditempuh. Salah satu tumbuhan yang digunakan tersebut adalah
pohon api-api (Avicennia marina). Pohon Api-api memiliki kemampuan
akumulasi logam berat yang tinggi.
3.

Melakukan pembersihan laut secara berkala dengan melibatkan peran

serta masyarakat.

Sumber Pustaka:
Heryanto, Herry. 2015. Kontributor Merkuri Terbesar, PLTU Batu Bara Ancam
Ekosistem Laut

http://www.jitunews.com/read/19409/kontributor-merkuri-terbesar-pltu-batu-baraancam-ekosistem-laut#ixzz3lAHZhUJL
(Diakses pada Hari Selasa pukul 21.22 WITA)
Pranoto. 2011. Pengaruh Pencemaran Air Oleh Logam Berat Terhadap Manusia.
http://www.bppp-tegal.com/v1/index.php?
option=com_content&view=article&id=125:pengaruh-pencemaran-air-olehlogam-berat-terhadap-manusia&catid=44:artikel&Itemid=85
(Diakses pada Hari Selasa pukul 20.00 WITA)

Anda mungkin juga menyukai