Anda di halaman 1dari 46

1

MATERI KINGDOM ANIMALIA


A. STANDAR KOMPETENSI
3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati
B. KOMPETENSI DASAR
3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kehidupan
D. IGCSE
1. Describe the characteristics, structure of invertebrata
E. A Level
1. List the mainfeatures used in the classifyca tion of the following groups:
flowering plants (mo nocotyledons and dico tyledons),arthropods (insects, crustaceans ,
arachnids and myri adpods) , annelids, nematodes and molluscs, using visible, external
characteristic features only
Kingdom Animalia
Filum porifera

Filum coelenterata

Filum plathyhelminthes
Kingdom animalia Sub kingdom
invertebrata Filum nemathelminthes

Filum Annelida

Filum mollusca

Filum Arthropoda

Filum Echinodermata

Subkingdom chordata Filum Hemichordata

Filum Urochordata

Filum Cephalochordata

Filum Vertebrata

SuperKelas Pisces Kelas Amphibi Kelas Reptil Kelas aves Kelas mamalia
3

Pengantar Animalia
Dalam pengamatan diperlukan konsep untuk memahami :
1. Simetri tubuh

2. Lapisan tubuh
Diploblastik (dua lapisan tubuh – ektoderm dan endoderm)
Contohnya pada filum Porifera dan Coelenterata

Triploblastik (tiga lapisan tubuh- ektoderm, mesoderm, dan endoderm)


Hewan triploblastik memiliki tubuh yang padat, hewan ini ada yang memiliki rongga dana da yang
tidak berongga. Sehingga dibedakan menjadi
a. Aselomata (tidak berongga)
Tubuh padat, tidak berongga dan diisi dengan sel. Contohnya filum Platyhelminthes
b. Pseudoselomata (rongga semu)
Tubuh padat, memiliki rongga namun tidak semuanya dilapisi dengan mesoderma. Contohnya
filum: Nematoda atau Nemathelminthes
c. Selomata (rongga sejati)
Tubuh padat, memiliki rongga yang dilapisi oleh mesoderm. Contohnya Annelida, Mollusca,
Echinodermata, Arthropoda, dan kordata.
4

SUB KINGDOM INVERTEBRATA


Invertebrata  hewan tidak bertulang belakang
Terdiri atas:
1. Porifera (Latin: porus = pori,fer = membawa) artinya hewan yang berpori atau spons
adalah hewan multiseluler yang paling sederhana. Kelas Calcarea: tersusun atas
kalsium karbonat CaCO3
Berdasarkan penyusun
Filum portifera spikula dibagi menjadi
Kelas Hexactinellida: tersusun atas

silikat atau zat kaca Si3O2 dan

Kelas Demospongiae: ada yang


memiliki spikula dan ada yang tidak,
tersususn atas spongin
Ciri umum Porifera:
1. Simetri radial namun kebanyakan asimetri
2. Diploblastik
3. Memiliki saluran air
4. Memiliki spikula
5. Memiliki ostium atau pori
6. Berbentuk seperti vas bunga, mangkuk atau tumbuhan
5

Berdasarkan tipe saluran air dibedakan atas:


Tiga tipe saluran air

Askonoid Sikonoid Leuconoid

 Hewan Porifera yang telah dewasa tidak dapat berpindah tempat (sesil), hidupnya menempel
pada batu atau benda lainya di dasar laut.Karena porifera yang bercirikan tidak dapat
berpindah tempat, kadang porifera dianggap sebagai tumbuhan.
 mempunyai sel porosit yang berbentuk kubus
 tubuh terdiri dari 2 lapisan (diploblastik) , yaitu epidermis dan endodermis
 endodermis terdiri dari sel-sel leher (choanosit) untuk pencernaan yang dilengkapi dua
flagel
 spongocoel (rongga tubuh) dikelilingi oleh dinding tubuh yang terdapat choanosit ,
epidermis, dan mesenkim (lapisan gelatin)
 Di antara lapisan ektoderm dan endoderm terdapat rongga yang disebut mesenkim atau
mesoglea tempat dari sel amoeboid dan skleroblast yang merupakan penyusun rangka atau
spikula berada di mesoglea juga terdapat sel archeosit
 Porifera tidak mempunyai sel saraf.
 Sel-sel pada Porifera sensitif terhadap rangsang antara lain choanocyt dan myocyt, karena
itu gerakan dari flagellum pada choanocyt tergantung pada keadaan lingkungan.
 Kemampuan myocyt terhadap stimulus adalah gerakan mengkerut/ mengendurnya sel tubuh
sehingga porocyt ataupun osculum bisa menutup dan membuka
6

 Lapisan ektoderm yang terdiri atas selapis sel yang pipih dan tebal yang berfungsi sebagai
kulit yang disebut pinakosit.sel pinakosit berfungsi sebagai pelindung
 oksigen selalin digunakan oleh koanosit, sebagian juga ditransfer secara difusi ke sel-sel
yang selalu bergerak seperti amoeba, yaitu amoebosit (sel amoeboid)
 mempunyai sel porosit yang berbentuk kubus
 Sel amubosit atau amuboid yang berfungsi untuk mengambil makanan yang telah dicerna di
dalam koanosit.
 Sel skleroblas berfungsi membentuk duri (spikula) sebagai kerangka
 Spikula terbuat dari kalsium karbonat ,silikat atau spongin

 Sedangkan spongin tersusun dari serabut-serabut spongin yang lunak, berongga seperti spon.
lihat pada demospongia
 Sedangkan sel arkheosit berfungsi sebagai sel reproduktif, misalnya pembentuk tunas,
pembentukan gamet, pembentukan bagian-bagian yang rusak dan regenerasi.

 Reproduksi Porifera bisa secara aseksual maupun seksual.Reproduksi secara aseksual terjadi
dengan pembentukan tunas dan gemmule.Gemmule disebut juga tunas internal.Gemmule
dihasilkan hanya menjelang musim dingin di dalam tubuh porifera yang hidup di air
tawar.Porifera dapat membentuk individu baru dengan regenerasi.Reproduksi seksual
dilakukan dengan pembentukan gamet (antara sperma dan ovum).Ovum dan sperma
dihasilkan oleh koanosit.Sebagian besar Porifera menghasilkan ovum dan juga sperma pada
individu yang sama sehingga porifera bersifat Hemafrodit.
 Jadi Perkembangbiakan Porifera dapat dilakukan secara vegetatif dan generatif.
Perkembangbiakan secara vegetatif dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Pembentukan tunas. Tunas yang terbentuk memisahkan diri dari induknya kemudian
terbentuk individu baru.
2. Gemmulae (butir benih). Gemmulae adalah sejumlah sel mesenkim yang berkelompok
dan berbentuk seperti bola yang dilapisi kitin serta diperkuat spikula. Gemmulae terbentuk
jika keadaan lingkungan sedang tidak menguntungkan. Ketika keadaan lingkungan
membaik, gemmulae akan terbentuk menjadi individu baru. Gemmulae hanya dimiliki oleh
porifera air tawar.

Proses pembentukan gemmulae adalah sebagai berikut


 Pertama-tama arkeost mengumpulkan nutrient dengan memfagosit sel lain untuk
dikumpulkan dalam rongga tubuh.
 Sel tertentu kemudian mengelilingi secret kumpulan tersebut dan membungkusnya.
 Terbentuklah kumpulan/cluster dan kapsul yang mengelilingi.
 Pada kondisi yang tepat gemmulae menetas dan sel-sel di dalamnya keluar dan
berdiferensiasi membentuk spons baru
 Sedangkan perkembangbiakan generatif berlangsung secara anisogami, yaitu dengan
peleburan gamet jantan (mikrogamet) dengan gamet betina (makrogamet).
 Dari peleburan ini dihasilkan zigot yang kemudian berkembang menjadi larva bersilia.
7

Manfaat Porifera:

1. Sebagai bahan penggosok


2. Sebagai hiasan atau ornamen pada akuarium
3. Spons adalah salah satu biota laut yang menghasilkan senyawa bioaktif. Senyawa bioaktif
yang dihasilkan oleh spons laut telah banyak diketahui manfaatnya. Manfaat tersebut antara lain
adalah sebagai antibakteri, antijamur, antitumor, antivirus, antifouling dan menghambat aktivitas
enzim. Senyawa antibakteri telah diisolasi dari spons laut jenis: Discodermia kiiensis, Cliona
celata, lanthella basta, lanlhellcr ardis, Psammaplysila purpurea, .4gelas sceptrum,
Phakelia .flabellata. Senyawa antijamur telah diisolasi dari spons laut jenis: Jaspis sp, Jaspis
johnstoni, Geodia sp. Senyawa anti tumor/anti kanker telah diisolasi dari spons laut jenis: Aplysina
fistularis, A. Aerophoba. Senyawa antivirus telah diisolasi dari spons laut jenis: Cryptotethya
crypta, Ircinia
variabilis. Senyawa sitotoksik diisolasi dari spons laut jenis: Axinella cannabina, Epipolasis
kuslumotoensis, Spongia officinalis, Igernella notabilis, Tedania ignis, Axinella verrucosa, Ircinia
sp. Senyawa antienzim tertentu telah diisolasi dari spons laut jenis: Psammaplysilla purea
4. Peranan yang paling penting yaitu berperan dalam keseimbangan ekosistem laut. Jika Porifera
hilang tentu akan berpengaruh terhadap rantai makanan.


8

Ingat: Porifera adalah hewan yang paling sederhana karena belum memiliki
jaringan tubuh sejati sehingga semua proses fisiologinya bekerja pada tingkat sel
belum pada tingkat jaringan atau organ.
Berdasarkan penyusun spikula Filum Porifera terbagi 3 kelas yaitu Hexactinellida,
Calcarea, dan Demospongiae
Tuhan menciptakan Porifera untuk berperan dalam ekosistem laut dan zat bioaktif yang
dihasilkan dapat sebagi obat (berperan dalam dunia farmasi)

“Saya sangat yakin bahwa prinsip-prinsip


semesta akan sangat indah dan sederhana”
-Albert Einstein-
9

2. Filum Coelenterata
Coelenterata berasal dari kata KOILOS = rongga tubuh atau selom dan ENTERON =
usus. Jadi COELENTERON artinya rongga yang berfungsi sebagai usus

Kelas Hydrozoa
Hydra

Filum Coelenterata Kelas Schypozoa Ubur-ubur

Kelas Anthozoa Bunga karang

Diploblastik
Ciri umum
- Respirasi : difusi kulit
Ciri :
- Sistem pencernaan : ekstrasel karena
- Habitat : air tawar dan laut
mempunyai rongga gastrovaskuler
- Bentuk tubuh :
- Mengalami metagenesis
- polip
- Reproduksi :
- medusa (bisa renang)
a. aseksual : tunas
b. seksual : fertilisasi
Simetri : radial
10

Dapat bertunas
Berumah 1 atau 2

Daur hidup Obelia


11

2. Scyphozoa
3. Anthozoa
- hidup di
laut - bunga karang
- bentuk spt - hidup di laut
mangkok - bentuk polip
- fase polip Contoh : Acropora
dan medusa
Contoh :
Aurelia
aurita

Skifistoma

Daur hidup Aurelia aurita

1. Sebagai bahan makanan, contoh : ubur-ubur


2. Anemon laut/mawar laut sebagai hiasan di bawah laut atau akuarium air laut.
3. Terumbu karang yang bagus dan eksotik bisa menarik wisatawan berkunjung untuk wisata
laut dengan menyelam, contoh : Taman Laut Bunaken
4. Terumbu karang juga berfungsi sebagai tempat berkembang biak ikan-ikan laut dan tempat
berlindung satwa laut lainnya
12

Ingat : Coelenterata merupakan hewan yang memiliki ciri-ciri mempunyai


tentakel yang terdiri atas sel-sel knidoblast, sel-sel ini mengandung
nematokist (racun). Sehingga kadang disebut dengan Cnidophora. Disebut
Coelenterata karena memiliki rongga gastrovaskuler, yaitu rongga usus yang
digunakan sebagai alat pencernaan sekaligus berfungsi sebagai pengedar
sari-sari makanan.
Coelenterata dibedakan menjadi tiga kelas yaitu Hydrozoa, Schypozoa, dan
Anthozoa.
Tuhan menciptakan Coelenterata supaya berperan dalam ekosistem laut yaitu
berperan dalam proses rantai makanan. Selain itu ada pula yang berperan
dalam menjaga pantai dari erosi misalnya kelas Anthozoa.

Tahukah kamu, terumbu karang di lautan Indonesia sudah banyak yang rusak?
Bagaimana cara melestarikannya?
Peneliti menemukan suatu cara yang disubut tranplantasi terumbu karang. Tranplantasi
terumbu karang yaitu pemotongan karang hidup untuk dicangkok di tempat lain atau
tempat yang mengalami kerusakan dengan tujuan untuk pemulihan atau membentuk
terumbu karang alami. Untuk lebih jelasnya silakan mencari jurnal penelitian Laporan
Akhir Ekologi Terumbu Karang oleh Yayasan Lanra Link Makassar di internet

“ Perjalanan ribuan mil dimulai dari satu


langkah”

-Peribahasa Cina-
13

3. Platyhelminthes
Berasal dari kata Plathy (pipih), dan helminth(cacing), jadi cacing yang berbentuk pipih.
Ciri-ciri umum cacing ini yaitu
 Tubuh simetri bilateral
 Belum memiliki sistem peredaran darah
 Belum memiliki anus
 Belum memiliki rongga badan Þ termasuk
kelompok Triploblastik Aselomata
 Memiliki basil isap (sucker)
 Sistem saraf terdiri dari ganglion otak dan saraf-saraf tepi Þ Saraf Tangga Tali.
 Beberapa ada yang mempunyai alat keseimbangan Statotista.
 memiliki struktur tubuh pipih
 ada yang berbentuk seperti pita, seperti daun dan turbelaria style
 lunak dan tidak bersegmen. pada cacing pita terlihat bersegmen sebenarnya bagian
dari Proglotidnya
 Anggota hewan ini bersifat hemafrodit.
 tidak memiliki system peredaran darah dan sistem respirasi.
 alat pencernaannya belum sempurna , umumnya hanya mempunyai mulut dan tidak
memiliki anus. cacing pita tidak terdapat mulut dan alat pencernaan.
 alat ekskresi berupa sel api.
 pada bagian epidermisnya yang lunak terdapat silia atau lapisan lilin (kutikula).

Turbelaria

Platyhelminthes Trematoda

Cestoda
14

Kelas Turbelaria Cacing Planaria tergolong dalam kelompok cacing .Platyhelminthes . Satu-
satunya kelas yang hidup bebas (non-parasit), mempunyai sistem ekskresi dari sel-sel api (Flame
Cell). Bersifat Hermafradit dan berdaya regenerasi cepat.

Cara Berkembang Biak Planaria .

 Cacing Planaria umumnya berkembang biak secara aseksual dan seksual.


 Cacing Planaria monoecious organ kelamin testes dan ovarium nya membentuk ovotestes atau lebh
dikenal dengan Hermaphhroditus, sehingga melakukan pembuahan sendiri.
 Perkembangan cacing ini ada dua macam, yaitu langsung(telur menetas menjadi cacing kecil tetapi
menyerupai cacing dewasa) dan tidak langsung(melalui bentuk larva yang bersilia).
 Asexual nya dengan fragmentasi memutuskan bagian tubuhnya membentuk individu baru atau
meregenerasi dengan cepat yang terlihat pada planaria dan cacing pita
 Sedangkan reproduksi seksual (generatif) dengan peleburan dua sel kelamin pada hewan yang
bersifat hemafrodit. Sistem reproduksi seksual pada Planaria terdiri atas sistem reproduksi betina
meliputi ovum, saluran ovum, kelenjar kuning telur.

Turbellaria - Cacing berbulu getar - Planaria.


15

 Anggota Turbellaria merupakan kelompok cacing pipih yang memiliki silia(bulu getar).
 Salah satu turbellaria yang sering dipelihara Planaria naculata/ Dugesia sp.
 Planaria biasanya hidup di air tawar (kolam/ sungai)yang jernih, melekat pada batu-batuan,
atau daun.

 Panjang tubuh planaria dapat mencapai 2-3 cm.


 tubuhnya ditutupi oleh lapisan epidermis yang mengandung kelenjar-kelenjar unisel yang
terbuka.
 Pada epidermis bagian permukaan ventral terdapat bulu getar(silia) yang bangun untuk
pergerakan.
 Bagian kepala planaria tampak berbentuk segitiga.
 Pada bagian tersebut terdapat dua bintik mata yang berfungsi untuk membedakan intensitas
cahaya.
 Kedua bintik mata tersebut belum dikatakan sebagai alat penglihatan.

 System pencernaan makanan planaria terdiri atas mulut, kerongkongan dan usus.
 Faring dapat dijulurkan untuk menangkap makanan.
 Memiliki usus yang bercabang tiga, satu cabang kearah anterior dan dua cabang kea rah
posterior.
 Alat ekskresi jenis cacing ini berupa sel api.
 Susunan sarafnya merupakan system tangga tali.
 Planaria bereproduksi dengan cara generatif dan vegetatif.
16

 Reproduksi secara generatif terjadi melalui pembuahan sel telur oleh spermatozoid.Lubang
kelamin terdapat di sebelah bawah mulut.
 Planaria bersifat hermafrodit.
 Reproduksi secara vegetatif dilakukan melalui fragmentasi.
 Planaria dikenal dengan memiliki daya regenerasi yang tinggi.
 Jika tubuhnya dipotong-potong, maka setiap potongan tubuhnya akan tumbuh dan
berkembang menjadi individu baru.

 Sel-sel api (Flame Cell), dimiliki oleh organisme Platyhelmintes, seperti planaria. Sel-sel api
didistribusikan sepanjang sistem tabung bercabang. Cairan tubuh disaring melalui sel-sel
api, dengan cara memindahkan cairan ke dalam sistem tabung yang dimiliki organisme
tesebut. Zat buangan (air dan garam) disekresi dari sistem tabung melalui lubang-lubang
(pori-pori) yang ke luar tubuh.

Sel-sel Api Planaria

Kelas Trematoda (CACING HISAP )

 Trematoda disebut sebagai cacing isap karena cacing ini memiliki alat pengisap.
 Alat pengisap terdapat pada mulut di bagian anterior
 Alat hisap (Sucker) ini untuk menempel pada tubuh inangnya berupa ternak , dan jika hati
ternak yang ada cacingnya ini kita makan maka kita akan kena Fasciolasis
 Pada saat menempel cacing ini mengisap makanan berupa cairan tubuh inangnya atau
jaringan tubuhnya
 Trematoda kebanyakan merupakan hewan parasit karena berada pada tubuh mahkluk hidup ,
merugikan karena mengambil bahan organik yang tersedia di inangnya
 Trematoda dewasa pada umumnya hidup di dalam hati, usus, paru-paru, ginjal, dan
pembuluh darah vertebrata .Ternak , Ikan , Manusia
 Trematoda berlindung di dalam tubuh inangnya dengan melapisi permukaan tubuhnya
dengan kutikula
17

 Permukaan tubuhnya tidak memiliki silia.Contoh Trematoda adalah cacing hati Fasciola
hepatica di ternak , Chlonorsis sinensis di Ikan

Fasciola hepatica

 Cacing hati ini memiliki daur hidup yang kompleks karena melibatkan sedikitnya dua jenis
inang,
 dua inang itu yaitu inang utama berupa ternak / ikan dan manusia dan inang sebagai
perantara siput air Lymnea truncatula .

Daur hidup Cacing hati terdiri dari


1. Fase seksual : di inang utama (saat cacing hati dewasa)
2. Fase aseksual : di inang perantara ( tubuh siput) dengan
membelah diri terjadi saat larva ayau sering dikenal dengan istilah Paedogenesis
Larvanya berubah 5 kali , 3 kali perubahan dan terjadi Paedogenesis di tubuh siput
Lymnea yaitu berupa larva Sporosis - Redia dan Cercaria

. Urutan cyclusnya agar mudah sbb

Cyclusnya : T-M-S-R - C- MC ( Tumisir Calon MC )

Telur - Mirasidium - Sporosis - Redia - Cercaria - MetaCercaria


Metacercaria berekor berenang ke tanaman sekitar air - dimakan
Inang utama - masuk jadi Cacing Dewasa .

CYCLUS HIDUP - ( Fasciola hepatica )

 Di tubuh inang utama ternak , ikan , manusia Cacing dewasa hidup di hati bertelur di usus -
ikut faeces
 buang air besar sembarangan di lingkungan
 telur bersama faeces terbuang ke air
 telur menetas jadi larva dengan cilia (rambut getar ) diseluruh permukaan tubuhnya
membentuk larva Mirasidium yang kemudian berenang mencari siput Lymnea Mirasidium
akan mati bila tidak masuk ke dalam tubuh siput air tawar (Lymnea truncatula)
 Mirasidium setelah berada di siput berubah menjadi Sporosis (menetap dalam tubuh siput
selama 2 minggu).
 Larva larva itu punya kemampuan reproduksi secara asexual dengan cara Paedogenesis
didalam tubuh siput sehinga terbentuk banyak larva ,
 larva sporosis melakukan paedogenesis menjadi beberapa redia
 larva Redia melakukan paedogenesis menjadi Serkaria
18

 Larva serkaria kemudian berekor menjadi metacercaria dan segera keluar dari siput
berenang mencari tanaman yang ada di pinggir perairan misalnya rumput . Metaserkaria
membungkus diri berupa kista yang dapat bertahan lama menempel pada rumput atau
tumbuhan air sekitarnya
 Apabila rumput tersebut termakan oleh domba, maka kista dapat menembus dinding
ususnya, kemudian masuk ke dalam hati, saluran empedu dan dewasa di sana untuk
beberapa bulan. Cacing dewasa bertelur kembali dan siklus ini terulang lagi.
Daur hidup Chlonorchis sinensis

 Daur hidup Chlonorchis sinensis sama seperti Fasciola hepatica,


 TuMiSiR Calon MC ( Telur - Mirasidium - Sporosis - Redia - Cercaria - MetaCercaria )
hanya saja metaserkaria pada cacing ini masuk ke dalam daging ikan air tawar yang
berperan sebagai inang sementara
 Struktur tubuh Chlonorchis sinensis sama seperti tubuh pada Fasciola hepatica hanya
berbeda pada cabang usus lateral yang tidak beranting.

Daur hidup Schistosoma japonicum.

 Cacing darah ini bertelur pada pembuluh balik (vena) manusia


 kemudian menuju ke poros usus (rektum) dan ke kantong air seni (vesica urinaria),
 lalu telur keluar bersamatinja dan urine.
 Telur akan berkembang menjadi mirasidium dan masuk ke dalam tubuh siput.
 Kemudian dalam tubuh siput akan berkembang menjadi larva sporosis - redia dan serkaria
 serkaria menjadi metacercaria yang ekornya bercabang.
 meta serkaria dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman atau
menembus kulit dan dapat menimbulkan penyakit Schistomiasis (banyak terdapat di Afrika
dan Asia). Penyakit ini menyebabkan kerusakan dan kelainan fungsi pada hati, jantung,
limpa, kantong urine dan ginjal.

Beberapa jenis cacing hati yang dapat menginfeksi manusia antara lainsebagai berikut :

1. Opisthorchis sinensis ( Cacing hati cina ) cacing dewasa hidup pada organ hati
manusia.Inang perantaranya adalah siput air dan ikan.
2. Schistosoma japonicum Cacing ini hidup di dalam pembuluh darah padasaluran pencernaan
manusia.
3. Oncomelania hupensis.Cacing ini menyebabkan penyakit skistosomiasis dengan ciri demam,
anemia, disentri,berat badan turun, dan pembengkakan hati.
4. Paragonimus westermaniCacing ini hidup dalam paru-paru manusia.Inang perantaranya
adalah udang air tawar.

Kelas Cestoda
Ciri Cestoda

 Semua anggota cestoda memiliki struktur pipih dan tertutup oleh kutikula
 Cestoda juga disebut sebagai cacing pita karena bentuknya pipih panjang seperti pita.
 Tubuhnya terdiri dari bagian anterior yang disebut skoleks, leher (strobilus), dan rangkaian
proglotid.
 Panjang bisa antara 2 - 3m di usus halus
 Pada skoleks terdapat alat pengisap.
19

 Skoleks pada jenis Cestoda tertentu selain memiliki alat pengisap, juga memiliki kait
(rostelum)
 Rostellum berfungsi untuk melekat pada organ tubuh inangnya.
 Dibelakang skoleks pada bagian leher terbentuk proglotid.
 Setiap proglotid mengandung organ kelamin jantan (testis) dan organ kelamin betina
(ovarium).
 Tiap proglotid dapat terjadi fertilisasi sendiri.dan mempunyai rumah tangga sendiri
( metameri)
 Makin ke posterior segmen makin melebar dan setiap segmen (proglotid) merupakan satu
individu dan bersifat hermafrodit.
 Proglotid yang dibuahi ( yang matang ) terdapat di bagian posterior / paling bawah tubuh
cacing.
 Proglotid dapat melepaskan diri (strobilasi) dan keluar dari tubuh inang utama bersama
dengan tinja.
 Cacing ini biasanya hidup sebagai parasit dalam usus vertebrata dan tanpa alat pencernaan.
 Sistem eksresi terdiri dari saluran pengeluaran yang berakhir dengan sel api.
 Sistem saraf sama seperti Planaria dan cacing hati, tetapi kurang berkembang.
 Cestoda bersifat parasit karena menyerap sari makanan melalui permukaan tubuhnya secara
osmosis
 Penyerapan sari makanan terjadi dari usus halus inangnya melalui seluruh permukaan
proglotid
 Jadi sari makanan diserap langsung oleh seluruh permukaan tubuhnya karena cacing ini
tidak memiliki mulut dan system pencernaan , skolex hanya untuk menempelkan dirinya ke
usus
 Manusia dapat terinfeksi Cestoda saat memakan daging hewan yang dimasak tidak
sempurna, belum matang
 Daging hewan hospes ( inang perantara ) yang mengandung Cysticercus
 Inang pernatara Cestoda adalah hewan ternak misalnya Sapi yang tubuhnya terdapat
Cisticercus jenis Taenia saginata yang ada pada ototnya dan Babi yang tubuhnya terdapat
Cisticercus jenis Taenia solium yang ada pada ototnya.
 di Kedua ternak itu Cacing pita hanya sementara terjadi cyclus ditubuhnya hingga
membentuk Cysticercus
 Jadi di sapi dan babi tidak dijumpai dala bentuk Dewasa ( yang dewasa di tubuh manusia)
hanya bentuk larva
 di Ternak berurutan cyclusnya : Telur - Oncosfer - Hexacant - Cysticercus ( T-O-H-C),
 T-O-H-ada di Ususnya dan C(cysticercus) meninggalkan usus ke otot( daging )
 Agar kita tidak kena Taeniasis ini dimasak yang matang dagingnya, dan manusia yang kena
Taeniasis jangan buang air besar ke lingkungan , karena Faecesnya yang ada telurnya sangat
kuat di lingkungan yang mungkin di rumput akan dimakan sam ternak tersebut .
 pemberian obat anti cacing sangat dianjurkan. Obat-obatan ini bisa diminum golongan obat
anticacing albendazole dosis sehari 500 mg lebih baik , biasanya dosis 250 cacing mati
dalam bentuk utuh
 Contoh cacing golongan Cestoda ini adalah
1. Taenia saginata (dalam usus manusia) di bawa oleh sapi
2. Taenia solium (dalam usus manusia) dibawa oleh babi
3. Choanotaenia infudibulum (dalam usus ayam)
4. Echinococcus granulosus (dalam usus anjing)
5. Diphyllobothrium latum (menyerang manusia melalui inang katak , ikan, Cyclops
Udang udangan)
6. Hymnelopsis nana ( di usus manusia , tikus tanpa inang perantara)
20

Taenia solium

 Taenia solium dewasa hidup parasit pada saluran pencernaan manusia (usus).
 Inang perantaranya (hospes intermediet) adalah babi.
 Tubuhnya berbentuk pipih, ukuran panjang tubuhnya dapat mencapai 3m.
 struktur tubuh cacing ini terdiri atas kepala (skoles) dan rangkaian segmen yang masing-
masing disebut proglotid.
 Pada bagian kepala terdapat 4 alat isap (Rostrum) dan alat kait (Rostellum) yang dapat
melukai dinding usus.
 Disebelah belakang skoleks terdapat leher/daerah perpanjangan (strobilus).

Taenia saginata

 Taenia saginata dewasa hidup sebagai parasit dalam usus manusia.


 Cacing ini masuk kedalam tubuh manusia melalui perantara sapi (sebagai hospes
intermediet).
 Skoleks taenia saginata terdapatrostrum tetapi tidak mempunyai Rostelum (kait).
 Jenis cacing ini kurang berbahaya bagi manusia dibandingkan taenia solium.
21

Gejala atau tanda terinfeksi cacing pita antara lain :

 perut terasa mulas dan mual,


 kadang perih dan tajam menusuk-nusuk tetapi akan hilang sesudah makan
 Selain itu muka pucat
 sering pusing
 kurang nafsu makan
 feses berlendir

PERBANDINGAN MORFOLOGI CACING PITA

Diphyllobothrium latum

 Merupakan jenis cacing pita yang hidup sebagai parasit pada manusia, anjing, kucing dan
serigala.
 Sebagai inang perantaranya adalah katak sawah (Rana cancrivora), ikan dan
Cyclops.
 Menyebabkan Diphyllobothriasis.
 Daerah penyebarannya meliputi wilayah eropa, afrika, amerika utara dan jepang.

Echinococcus granulosus

 Jenis cacing pita berukuran kecil (berkisar antara 3-6mm) dan hidup sebagai parasit pada
usus anjing liar / serigala dan karnivora lainnya.
 Inang perantaranya adalah babi, biri-biri dan manusia.
 Daerah penyebaran utama Australia, argentina dan pulau es.
22

 Terlihat bahwa oncosfer yang berkembang menjadi Cysticercus di Biri biri (herbivora)
dimakan sama hewan carnivora sehingga di tubuh Carnivora ( anjing / serigala ) menjadi
cacing pita dewasa. cacing pita dewasa yang berada di tubuh carnivora akan melepaskan
proglotidnya yang mengandung telur yang mature ke lapangan/ rumput untuk dimakan
kembali hewan herbivora. OK

Hymnelopsis nana

 Jenis cacing pita kerdil yang hidup sebagai parasit pada manusia dan tikus.
 Daerah penyebarannya meliputi seluruh dunia
 Tanpa inang perantara

Jadi

 Manusia yang Ususnya terdapat cacing pita dewasa , di usus halusnya itu dipastikan Cacing
pita tersebut pada Proglotid segmen terakhir yang masak “mature” banyak mengandung
telur yang sudah dibuahi membentuk Zygot.
 Dimana telur yang ada di Proglotid itu dilepaskan (Fragmentasi) sehingga mengikuti sisa
makanan ke usus besar dan ke anus .
 Telur yang berada bersama kotoran itu bisa bertahan selama berhari-hari atau berbulan bulan
di lingkungannya .
 Vegetasi yang ada di lingkungan misalnya rumput yang terkontaminasi oleh kotoran yang
berisi proglotid berisi telur itu bila termakan oleh ternak ( Babi , Sapi) maka masukklah telur
tersebut ke pencernaaan nya
 Dalam usus ternak telur tergesek sehinngga menetas membentuk larva yang disebut
Oncospheres
 Oncosfer segera tumbuh membentuk larva Hexacant ( larva dengan 6 kait yang tajam)
 Hexacant menginvasi dinding usus, dan bermigrasi ke otot lurik ( daging)
 Di jaringan Otot ( daging) itulah larva bertahan membentuk cacing gelembung yang disebut
Cysticercus
 Sebuah cysticercus dapat bertahan hidup selama beberapa tahun di daging Ternak.
 Manusia terinfeksi karena menelan mentah atau setengah matang daging yang terinfeksi / di
dalamnya ada Cysticercusnya .
23


 Dalam usus manusia Cysticercus berkembang lebih dari 2 bulan menjadi cacing pita dewasa
, yang dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun.
 Cacing pita dewasa melekat pada usus halus dengan Scolexnya { kepala) dan scolex mereka
berada menancap di dinding usus halus
 Panjang cacing dewasa Taenia saginata bisa mencapai sampai 25 m, sedang T. solium lebih
pendek
 Proglottids atau bagian segment nya dari cacing pita bagian posterior yang paling belakang (
paling dewasa) menghasilkan telur yang matang,
 Proglotid itu kemudian dilepaskan dari cacing pita, dan bermigrasi ke usus besar , bersama
kotoran segera le anus (sekitar 6 per hari) begitu seterusnya

Ingat: Platyhelminthes merupakan cacing pipih yang paling sederhana karena


triploblastik aselomata. Kebanyakan cacing ini bersifat parasit. Platyhelminthes
dibedakan atas tiga kelas yaitu Turbelaria, Trematoda, dan Cestoda. Trematoda dan
Cestoda mrngalami metagenesis dalam reproduksinya. Yaitu mengalami pergiliran
keturunan antara fas generatif dan fase vegetatif.
Kebanyakan cacing ini merugikan karena bersifat parasit.

“Tidak ada yang tidak mungkin, selalu ada jalan ke mana pun,
dan jika kita memiliki keinginan berarti kita memiliki kekayaan.
Hampir tiada alasan untuk mengatakan sesuatu itu mustahil”

Francois de La Rochefoucauld, Sastrawan Prancis abad 17


24

4. Filum Nemathelminthes /cacing gilig/ cacing gelang


Filum Nemathelminthes

Nama Nemathelminthes berasal dari bahasa Latin nematos yang berarti benang dan nelminthes yang
berarti cacing, Nemathelminthes berarti cacing benang. Pernahkah Anda mendengar orang sakit
cacingan atau kremi dan pernahkah Anda melihat bentuk cacingnya? Golongan cacing kebanyakan
bersifat mikroskopis

Jenis-Jenis Nemathelminthes

Selain cacing tanah yang hidup bebas dalam air dan tanah, sebagian besar cacing ini hidup
sebagai parasit pada makhluk hidup.Beberapa contohnya sebagai berikut.

1. Oxyuris vermicularis (cacing kremi)


2. Trichinella spiralis ( cacing otot)
3. Ascaris lumbricoides (cacing Perut)
4. Wucheria brancroftii ( cacing filaria)
5. Ankylostoma duodenale ( cacing tambang)

 Cacing Perut (Ascaris lumbricoides)

Cacing ini hidup sebagai parasit dalam usus manusia dan sering disebut sebagai cacing usus atau
cacing gelang

1. mempunyai panjang sekitar 20 cm, dengan kedua ujungnya meruncing dan berwarna merah
muda.
2. cacing ini mengisap sari makanan yang ada di dalam usus. Pada penderita cacingan, kadang-
kadang cacing ini akan keluar bersama feses (kotoran manusia).
25

Cyclus hidupnya

 Telur yang telah membentuk embrio mula-mula keluar bersama feses ,


 ketika faeces kering maka terbanglah telur ke mana mana ,
 akhirnya termakan oleh manusia bersama-sama makanan atau minuman.
 Selanjutnya, akan menetas di dalam perut manusia
 dan larva tersebut menuju ke dinding usus masuk dalam pembuluh darah menuju ke jantung.
 Dari jantung kemudian menuju paru-paru.
 dari paru paru Larva akan bergerak ke faring/kerongkongan.
 Apabila larva tersebut tertelan, maka masuk lagi ke dalam usus dan menetap hingga menjadi
dewasa.

Cacing Tambang (Ancylostoma duodenale)

1. banyak ditempat yang becek / daerah pertambangan


2. menginfeksi melalui kulit kaki.
3. cacing ini hidup di dalam usus manusia yang mempunyai alat kait untuk mencengkeram dan
mengisap darah.

Daur hidupnya hampir sama dengan cacing perut, hanya telurnya menetas di tempat yang becek.
Apabila ada seseorang yang menginjak tanah tersebut, maka larva akan menempel dan menembus
kaki kemudian masuk ke peredaran darah, selanjutnya akan mengalami daur hidup seperti cacing
perut. Seseorang yang menderita penyakit cacing ini bisa terserang anemia. karena cacing ini
mengkonsumsi darah untuk makanannya

 Ancylostoma duodenale hidup di Afrika


 Necator americanus hidup di Amerika.

Cacing Kremi (Enterobius vermicularis/Oxyuris vermicularis)

1. cacing kremi ini sering diderita anak-anak kecil


2. menyebabkan rasa gatal terus-menerus di sekitar dubur.
3. cacing tersebut bertelur di sekitar dubur karena telurnya bersifat aerob
4. infeksi ke tubuh secara autoinfeksi yaitu saat bertelur cacing itu akan mengeluarkan zat yang
menyebabkan rasa gatal. Apabila digaruk, maka telur tersebut akan menempel pada jari.
Bagaimana jika penderitanya lupa mencuci jarinya kemudian makan? Bila itu terjadi, maka
telur akan masuk ke dalam perut kemudian masuk ke dalam usus.
26

Wuchereria bancrofti (Fillaria Brancroftii)

Cacing ini dapat menyebabkan penyakit kaki gajah (filariasis). Penularannya melalui gigitan
nyamuk Culex. Cacing ini hidup dalam saluran limfe (getah bening) yang ada di kaki. Karena
pembuluh getah bening yang ada di kaki tersumbat maka kaki penderita akan membesar seperti kaki
gajah atau elephantiasis.

Cara penularan

 Seseorang dapat tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah apabila orang tersebut digigit
nyamuk Culex
 Nyamuk yang mengandung larva infektif atau larva stadium III (L3).
 Nyamuk tersebut mendapat cacing filaria kecil(mikrofilaria) sewaktu menghisap darah
penderita yang mengandung mikrofilaria atau binatang reservoar yang mengandung
mikrofilaria

Gejala klinis
 Gejala klinis akut filariasis, berupa : Demam berulang ulang selama 3-5 hari. Demam dapat
hilang bila istirahat dan timbul lagi setelah bekerja berat.
 Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha,
ketiak(lymphadentitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit.
 Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit menjalar dari pangkal kaki
atau pangkal lengan ke arah ujung (retrograde lymphangitis).
 Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah
dan mengeluarkan nanah serta darah.
 Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, kantong zakar yang terlihat agak kemerahan dan
terasa panas (Early Imphodema).

Pemeriksaan laboratorium
 Dengan pemeriksaan sediaan darah jari yang diambil waktu malam ( jam 20.00 ).
 Seseorang dinyatakan sebagai penderita filariasis, apabila dalam sediaan darah tebal
ditemukan mikrofilaria.

Pencegahan
Usaha pencegahan Filariasis yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah sebagai berikut :
Berusaha menghindarkan dari gigitan nyamuk vektor (mengurangi kontak dengan vektor) dengan
cara :

 Menggunakan kealmbu sewaktu tidur


 Menutup lubang ventilasi rumah dengan kawat kasa nyamuk.
 Menggunakan obat nyamuk semprot atau obat nyamuk bakar
 Mengoles kulit dengan obat anti nyamuk (repellen)

Pemberantasan nyamuk :
 Pembersihan tanaman air pada rawa rawa yang merupakan tempat sarang nyamuk
 Menimbun mengeringkan atau mengalirkan genangan air sebagai tempat sarang nyamuk
 Pembersihan semak semak disekitar rumah.
27

MEKANISME INFEKSI

CACING PERUT-ASCARIS LUMBRICOIDES


Cacing Perut (Ascaris lumbricoides)

 Cacing Perut tergolong dalam kelompok Nemathelminthes (cacing gilig) berdasarkan lapisan
embryonal yang membentuk tubuhnya tergolong organisme Triploblastik Pseudocoelomata
(triploblastik yang berongga semu ) sistem pencernaan sudah ada diawali dari mulut dan berakhir
di anus namun organ itu berada dalam rongga sehingga ada rongga tetapi digunakan untuk organ
sehingga punya rongga tetapi semu (pseudo) Cacing Perut atau yang dikenal dengan sebutan
Ascaris lumbricoides (hampir terdapat di belahan bumi)terkhususkan di daerah yang sanitasinya
kurang , tempat yang kurang higienis , tempat yang habis banjir sehingga septictank tempat
kotoran meluap keluar jenis cacing ini cukup dan termasuk parasit. ia menempati usus halus dan
mempunyai hobby memakan sari makanan yang ada di sekitar usus tersebut sehingga tubuhnya
gembul bisa mencapai 20 - 40 cm , maka cenderung orang yang terinfeksi cacing ini tubuhnya
kurus , bagaimana supaya tidak kurus ? makan harus porsinya double, misalnya sarapan ya harus
2 piring , 1 piring untuk sel sel tubuh anda dan 1 piring untuk cacingnya OK hahaha

 Hidup parasit di usus halus


 Struktur tubuh berukuran makroskopis 20 – 30 cm untuk yang dewasa
 Individu betina berukuran lebih besar daripada individu jantan.
28

 Tubuh berbentuk bulat panjang gilig dengan permukaan tubuh tidak bersegmen segmen
dengan ujung-ujung yang meruncing.
 Permukaan tubuh dilapisi kutikula yaitu semacam lilin untuk melindungi tubuh dari
pencernaan kimiawi enzim
 Sistem pencernaan yang berkembang dengan baik terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus.

 Mulut terdapat pada ujung anterior sisi depan , sedangkan anus terdapat pada ujung posterior
ujung belakang .
 tidak memiliki pembuluh darah, makanan diedarkan ke seluruh tubuh melalui cairan pada
ruang antar organ secara peredaran terbuka
 tidak memiliki sistem respirasi, oksigen dan carbon dioksida keluar masuk sel tubuh secara
difusi melalui permukaan tubuh.
 Organ reproduksi jantan dan betina terpisah dalam individu berbeda.
 Jenis jantan berukuran 15 cm dengan diameter 3-4mm dan memiliki ekor melengkung
 Jenis betina berukuran lebish besar sekitar 25 cm dengan diameter 5mm dengan ujung
posterior lurus

Cacing ini hidup sebagai parasit dalam usus manusia dan sering disebut sebagai cacing usus atau
cacing gelang

1. mempunyai panjang sekitar 20 - 30 cm, dengan kedua ujungnya meruncing dan berwarna
merah muda.
2. cacing ini mengisap sari makanan yang ada di dalam usus. Pada penderita cacingan, kadang-
kadang cacing ini akan keluar bersama feses (kotoran manusia).

Cyclus hidupnya
 Telur yang telah membentuk embrio mula-mula keluar bersama feses ,
 ketika faeces kering maka terbanglah telur ke mana mana ,
 akhirnya termakan oleh manusia bersama-sama makanan atau minuman.
 Selanjutnya, akan menetas di dalam perut manusia
 dan larva tersebut menuju ke dinding usus masuk dalam pembuluh darah menuju ke jantung.
 Dari jantung kemudian menuju paru-paru.
 dari paru paru Larva akan bergerak ke faring/kerongkongan.
 Apabila larva tersebut tertelan, maka masuk lagi ke dalam usus dan menetap hingga menjadi
dewasa.

Gejala atau tanda terinfeksi cacing Perut / Ascaris lumbricoides /Cacing gelang yaitu
 perut terasa tidak enak
 lesu
 tidak napsu makan
 muka pucat
 mual
29

 badan kurus
 perut buncit
 Fesesnya encer, kadang bercampur lendir dan darah
 cacing tampak keluar dalam feses

Langkah pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari infeksi cacing usus, antara lain :

1. Jagalah kebersihan pribadi, makanan dan lingkungan dengan baik.


2. Mencuci tangan dengan bersih terutama sebelum makan dan setelah buang air besar.
3. Menggunting kuku dan hindari kebiasaan menggigit kuku.
4. Cuci sayur dengan bersih dan masak daging hingga benar-benar matang.
5. Sediakan fasilitas jamban yang memadai, jangan buang air besar sembarangan.
6. Sebaiknya anak-anak diberi obat cacing setiap 6 bulan sekali.

Gejala klinis akan ditunjukkan pada stadium larva maupun dewasa.

Pada stadium larva, Ascaris dapat menyebabkan gejala ringan di hati dan di paru-paru akan
menyebabkan sindrom Loeffler. Sindrom Loeffler merupakan kumpulan tanda seperti demam,
sesak nafas, eosinofilia, dan pada foto Roentgen thoraks terlihat infiltrat yang akan hilang selama 3
minggu.

Pada stadium dewasa, di usus cacing akan menyebabkan gejala khas saluran cerna seperti tidak
nafsu makan, muntah-muntah, diare, konstipasi, dan mual. Bila cacing masuk ke saluran empedu
makan dapat menyebabkan kolik atau ikterus. Bila cacing dewasa kemudian masuk menembus
peritoneum badan atau abdomen maka dapat menyebabkan akut abdomen.

Cara diagnosis
Diagnosis askariasis dilakukan dengan menemukan telur pada tinja pasien atau ditemukan cacing
dewasa pada anus, hidung, atau mulut.

Pengobatan
Pengobatan askariasis dapat digunakan obat-obat sepreti pirantel pamoat, mebendazol, albendazol,
piperasin.

Prognosis
Pada umumnya, askariasis memiliki prognosis yang baik. Kesembuhan askariasis mencapai 70
hingga 99%.

Epidemiologi
Di Indonesia, prevalensi askariasis tinggi, terutama pada anak-anak. Penyakit ini dapat dicegah
30

dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan yang baik. Pemakaian jamban keluarga dapat
memutus rantai siklus hidup Ascaris lumbricoides ini.

CACING TAMBANG

Cacing tambang tergolong dalam kelompok Nemathelminthes (cacing gilig) berdasarkan lapisan
embryonal yang membentuk tubuhnya tergolong organisme Triploblastik Pseudocoelomata
(triploblastik yang berongga semu ) sistem pencernaan sudah ada diawali dari mulut dan berakhir di
anus .
Cacing tambang atau yang dikenal dengan sebutan Ancylostoma duodenale (yang terdapat di daerah
tropika Asia dan Afrika) dan Necator americanus (terdapat di daerah amerika) adalah jenis cacing
yang berbahaya dan termasuk parasit.

Disebut cacing tambang karena dahulunya banyak ditemukan pada buruh tambang di eropa.
Necator americanus menyebabkan penyakit nekatoriasis dan Ancylostoma duodenale menyebabkan
penyakit ankilostomiasis. Kedua jenis cacing ini banyak menginfeksi orang-orang di sekitar
pertambangan dan perkebunan.

Daur hidup cacing tambang:

 Telur keluar bersama feses dari dalam usus manusia.


 Dalam waktu 1-1,5 hari,di tempat lembab dan becek, telur menetas menjadi larva yang
disebut rhabditiform.
31

 Kemudian larva ini berubah menjadi filariform


 Filariform dalam waktu tiga hari dapat menembus kulit kaki
 dari kulit masuk ke pembuluh darah , larva mengikuti aliran darah, menuju jantung, paru-
paru, faring, tenggorok, kemudian tertelan dan masuk ke dalam usus
 Peristiwa ini disebut infeksi aktif.
 Di dalam usus, larva menjadi cacing dewasa yang siap menghisap darah kembali.
 Setiap ekor cacing N. americanus akan menghilangkan 0,005-1 cc darah per hari
 sedangkan setiap ekor cacing A. duodenale akan menyebabkan manusia kehilangan 0,08-
0,34 cc per hari.
 Cacing dewasa dapat hidup di usus selama satu hingga lima tahun di mana cacing betina
memproduksi telur
 Pada infeksi ringan hanya sedikit sekali kehilangan darahnya tetapi pada infeksi berat dapat
menimbulkan pendarahan hebat, kekurangan zat besi dan berat badan turun drastis
 Oleh karena itulah, cacing tambang menjadi berbahaya karena dapat menyebabkan anemia
berat pada manusia
 Cara penularan penyakit cacing tambang adalah melalui larva cacing yang terdapat di tanah
yang menembus kulit (biasanya diantara jari-jari kaki), cacing ini akan berpindah ke paru
kemudian ke tenggorokan dan akan tertelan masuk saluran cerna.
Gejala Penyakif cacing tambang (ankilostomiasis dan nekatoriasis)
 Gangguan pencernaan berupa mual, muntah, diare dan nyeri di ulu hati.
 Pusing, nyeri kepala.
 Lemas dan lelah.
 Anemia.
 Gatal didaerah masuknya cacing.
 Kadang-kadang tanpa ada gejala
 Keluhan tidak spesifik, kelelahan dan berat badan menurun
 Jarang terjadi: sakit perut, kembung dan sumbatan usus.
 Biasanya dikenali setelah beberapa lama misal antara 4-5 tahun setelah infeksi. dan telah
menjadi gejala akut.
32

PENCEGAHAN

 Infeksi cacing tambang bisa dihindari dengan selalu mengenakan alas kaki.
 Gunakan desinfektan setiap hari di tempat mandi dan tempat buang air besar
 hati bila makan makanan mentah atau setengah matang terutama pada tempat-tempat
dimana sanitasi masih kurang
 Masak bahan makanan sampai matang
 Selalu mencuci tangan setelah dari kamar mandi/WC atau sebelum memegang makanan

Ingat: Nemathelminthes merupakan cacing yang berbentuk seerti benang dan


kebanyakn bersifat parasit. Cacing ini mengalami siklus hidup namun tidak
mengalami metagenesis.
Cacing ini tidak terbagi dalam kelas-kelas, contohnya yaitu: cacing kremi,
cacing tambang, dan cacing perut.

“Kebahagiaan adalah mereka yang berani


bermimpi dan berani berkorban demi
mewujudkannya”
-Leon Joseph, seniman Prancis abad 19-
33

5. Filum Annelida
Annelida berasal dari kata Annulus = cincin kecil.Artinya tubuh menyerupai cincin kecil atau ruas.
Cacing ini paling maju dibandingkan kelompok Platyhekminthes ataupun Nemathelminthes ,
Karena dilihat dari lapisan embryonalnya sewaktu terbentuknya individu Anelida tergolong dalam
Triploblastik Coelomata (Triploblastik berongga).
Cacing gelang merupakan kelompok yang paling sederhana dari hewan yang sama yang
mempunyai tipe triploblastik Coelomata misalnya Mollusca , Arthropoda , Echinodermata maupun
Chordata.

Ciri-ciri umum Annelida:

 Sistem saraf terdiri dari ganglion otak dihubungkan dengan tali saraf yang memanjang
sehingga berupa tangga tali.
 Alat eksresi disebut nephridium.
 Alat pencernaan makanan sempurna mulai dari mulut, saluran pencernaan dan anus.
 Mulut dilengkapi gigi kitin yang berada di ujung depan sedangkan anus berada di ujung
belakang.
 Respirasi dengan menggunakan epidermis pada seluruh permukaan tubuh dan berlangsung
secara difusi. Sistem peredaran darah tertutup.
 Hewan ini bersifat hermafrodit dan memiliki klitelum sebagai alat kopulasi.
 Tempat hidup air tawar, air laut dan darat. Sebagian ada yang bersifat parasit (merugikan
karena menempel pada inangnya).
 Simetri tubuhnya Bilateral simetris karena sudah ada punggus di dorsal dan Sisi Perut
( ventral)
 Ruas tubuhnya (segmen) disebut Metameri
 Metameri merupakan bentuk segmen segmen yang antara segmen itu memiliki organ organ
yang sama
 Organ organ yang dimiliki pada setiap segmennya sama itu antara lain alat ekskresie
(nefridium) lubang reproduksi, otot dan pembuluh darah , Sistem pencernaan Þ
lengkap/sempuna
 Sistem peredaran darah tertutup

Kelas Polychaeta Nereis

Berdasarkan
seta
Filum Annelida Kelas Oligochaeta Cacng
tanah

Kelas Hirudinae Lintah


34

ANELLIDA TERBAGI MENJADI 3 KELASBerdasarkan keadaan rambut di permukaan


tubuh), yaitu

1. POLYCHAETA

 Polychaeta hidup dalam pasir atau menggali batu-batuan di daerah pasang surut
air laut.
 Tubuh memanjang dan mempunyai segmen.
 Setiap segmen mempunyai parapodia dan setiap parapodia memiliki setae, kecuali
pada segmen terakhir.


 Habitatnya di lautan, tubuhnya terdiri dari banyak rambut Þ (poly = banyak, chaeta
= rambut/bulu).
 Contoh cacing tersebut adalah : Nereis viren, Eunice viridis (cacing wawo) dan
Lysidice oele (cacing palolo). Dua jenis terakhir sering dikonsumsi oleh orang-
orang di Kepulauan maluku.

2. OLIGOCHAETA

 Habitatnya di tanah,
 memiliki sedikit rambut (oligo = sedikit, chaeta = rambut/bulu).
 Mempunyai organ KIitellum yang berisi semua kelenjar, termasuk kelenjar kelamin.
 Pernafasan dilakukan oleh pemukaan tubuhnya.
 Makanan diedarkan ke seluruh tubuh dengan sistem peredaran darah
 Contoh lain Þ Moniligaster houtenii (endemik di Sumatera
 Contoh cacing tersebutadalah : Lumbricus terestris dan Pheretima sp.
(keduanya disebut cacing tanah).
 CACING TANAH

Spesies cacing tanah Lumbricus terrestris, L. adalah jenis cacing yang tergolong
dalam kelompok Phyllum Anellida , Kelas Oligochaeta , family Lumbricidae. cacing
sejenis yang tergolong dalam kelompok yang sama adalah Pheretima asiatica dari
35

family Megascolecidae,

STRUKTUR TUBUH

 Bagian luar tubuh terdiri atas segmen-segmen yang jumlah dan lebarnya berbeda
menurut spesies.
 Cacing tanah adalah hermaprodit dengan alat kelamin jantan dan betina pada
bagian ventral atau ventro lateral.
 Cacing dewasa kelamin ditandai dengan adanya klitelum ( seperti cincin atau
pelana berwarna muda mencolok melingkari tubuh sepanjang segmen tertentu)
pada umur 2,5 bulan.
 Klitelum terkait dengan produksi kokon.
 Klitelum dimulai pada segmen 22 memanjang 4 sampai 10 segmen ke posterior.
 Alat kelamin jantan dan betina terdapat mulai segmen 9 sampai 15 menurut
spesies.

 Untuk menghasilkan telur fertil, cacing harus mencari pasangan dan saling
menukar sperma yang akan membuahi sel telur.
 Pembuahan akan terjadi dalam masing-masing lubang kelamin betina.
 Setelah pembuahan, sepanjang permukaan klitelum akan mengeluarkan lendir
yang akan mengeras dan bergerak ke belakang terdorong oleh gerak maju cacing.
 Pada saat melewati lubang kelamin betina, telur-telur yang sudah dibuahi akan
masuk ke dalam selubung kokon tersebut.
 Kokon yang diletakkan pada kondisi lingkungan yang cocok akan menetas dalam
14 - 21 hari. Jumlah telur dalam kokon beragam, biasanya lebih dari 10 butir.
 Tergantung spesies, cacing dewasa mampu menghasilkan lebih dari 2 kokon setiap
5 - 10 hari.
 Perhitungan kasar menunjukkan setiap 100 cacing dewasa dalam kurun waktu 1
tahun dapat menghasilkan 100.000

3. HIRUDINAE

 Tidak memiliki rambut atau parapodia / setae


 Banyak terdapat di air tawar, air laut atau di darat,
 memiliki alat penghisap pada bagian anterior dan posterior.
36

 Pada hewan hermafrodit, lubang genetalia jantan terletak di muka lubang genetalia
betina.
 Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung, rektum, anus.
 Anus terletak pada bagian dorsal.
 Peredaran darah tertutup
 Pernafasan berlangsung melalui kulit.
 Pengeluaran (eksresi) melalui nefridium yang terdapat pada setiap segmen.
 Hewan ini mempunyai kelenjar ludah yang mnghasilkan sekret yang mengandung
bahan anti koagulasi (mencegah penggumpalan darah) dinarnakan Hirudin..

Peranan Annelida
1. Beberapa jenis Annelida mengandung protein yang tinggi, sehingga dapat digunakan
sebagai bahan makanan, misalnya cacing wawo dan palolo.
2. Cacing tanah bermanfaat menyuburkan tanah pertanian, menggemburkan lahan, dan sisa
metabolismenya dapat menambah unsur hara tanah.
3. Lintah bermanfaat bagi dunia pengobatan untuk membersihkan nanah pada luka. Selain itu
bermanfaat dalam penyimpanan darah untuk keperluan transfusi darah.

“ Kesuksesan mendatangi mereka yang tidak takut gagal”

Winston Churchill, salah satu tokoh terpenting sejarah Inggris


Modern dan sejarah dunia
37

6. Filum Mollusca
Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak. Jadi
mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas.
Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Hewan
ini tergolong triploblastik selomata.
Ciri-ciri Mollusca
Merupakan hewan triploblastik selomata;
Tubuhnya simetri bilateral dan tidak beruas-ruas;
Umumnya tubuh ditutupi oleh cangkang yang terbuat dari zat kapur yang berfungsi untuk
melindungi organ-organ dalam;
Dapat ditemukan di air laut, air tawar, dan daratan, akan tetapi umumnya terdapat di laut;
Semuanya mempunyai mantel. Pada beberapa jenis mantel dapat membentuk cangkok atau rumah;
Mempunyai struktur berotot yang disebut “kaki” yang bentuk dan fungsinya berbeda untuk tiap
kelas
Tubuhnya mengeluarkan lendir untuk membantu berjalan;
Berkembang biak secara seksual dengan cara pembuahan didalam tubuh (fertilisasi internal);
Ada yang berumah satu dan ada juga yang berumah dua.
Struktur dan Fungsi Tubuh 
Tubuh mollusca terdiri dari tiga bagian utama :
Ø  Kaki merupakan penjulur bagian ventral tubuhnya yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak
merayap atau menggali.Pada beberapa mollusca kakinya ada yang termodifikasi menjadi tentakel
yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
Ø  Massa viseral adalah bagian tubuh mollusca yang lunak. Massa viseral merupakan kumpulan
sebagian besar organ tubuh seperti pencernaan, ekskresi, dan reproduksi.
Ø  Mantel membentuk rongga mantel yang berisi cairan.Cairan tersebut merupakan lubang insang,
lubang ekskresi, dan anus.Selain itu, mantel dapat mensekresikan bahan penyusun cangkang pada
mollusca bercangkang.

Kerang
Bivalvia
Mollusca Siput
Gastropoda

Cephalopoda Cumi-cumi
38

BIVALVIA
Hewan ini memiliki dua katup/valve (bi = dua, valve = katup) yang dihubungkan oleh semacam
engsel, sehingga disebut Bivalvia.

 Bivalvia adalah kelas dalam moluska yang mencakup semua kerang-kerangan (Kerang Cs) :
memiliki sepasang cangkang (nama "bivalvia" berarti dua cangkang).
 Nama lainnya adalah Lamellibranchia, Pelecypoda.
 Hewan yang masuk kedalam kelompok ini termasuk berbagai kerang, kupang, remis, kijing,
lokan, simping, tiram, serta kima; meskipun variasi di dalam bivalvia sebenarnya sangat
luas.
 Kerang-kerangan banyak bermanfaat dalam kehidupan manusia sejak zaman purba.
 Dagingnya dimakan sebagai sumber protein (First class protein). Cangkangnya
dimanfaatkan sebagai perhiasan, bahan kerajinan tangan, Nisan kubur, serta alat
pembayaran pada masa lampau.
 sebagai perhiasan misalnya pada kalung mutiara yang dihasilkan oleh beberapa jenis tiram
Meleagrina margaritivera (kerang mutiara).
 Pemanfaatan modern juga menjadikan kerang-kerangan sebagai biofilter terhadap polutan
( Bioremediasi)
 Bivalvia yang mempunyai dua cangkok ini , cangkoknya dapat membuka dan menutup
dengan menggunakan otot aduktor dalam tubuhnya ( lihat gambar cara membuka
menutupnya)

 Cangkok / cangkang ini berfungsi untuk melindungi tubuh karena tidak menghasilkan zat
tinta seperti temennya Chepalopoda
 Cangkok di bagian dorsal tebal dan di bagian ventral tipis, di bagian anterior ditemukan
umbo (bagian yang membesar/menonjol) dan dibagian posterior berupa punggung.
 Kepalanya tidak nampak dan kakinya berotot.
 Kakinya pipih menyerupai kapak yang pipih (Pelecypoda) yang dapat dijulurkan ke luar,
sesuai dengan arti Pelecypoda (pelekis = kapak kecil; podos = kaki).berfungsi untuk
merayap dan menggali lumpur atau pasir. OK
39

 Cangkok tersusun dari zat kapur dan terdiri dari tiga lapisan, yaitu:

1. Periostrakum (luar)
2. Prismatik (tengah, tebal)
3. Nakreas (dalam, disebut pula sebagai lapisan mutiara)

1. Periostrakum adalah lapisan terluar dari zat kitin yang berfungsi sebagai
pelindung warna gelap
2. lapisan prismatik, tersusun dari kristal-kristal kapur yang berbentuk prisma,
3. dan lapisan nakreas atau sering disebut lapisan induk mutiara, tersusun dari lapisan kalsit
(karbonat) yang tipis dan paralel textur warna mengkilat

 Pada tiram mutiara (Meleagrina margaritivera) , jika di antara mantel dan cangkangnya
kemasukan benda asing seperti pasir, lama-kelamaan mengeras akan terbentuk mutiara.
Mutiara terbentuk karena benda asing tersebut terbungkus oleh hasil sekresi palisan
cangkang nakreas yang dikeluarkan dari rongga mantel pembungkus tubuhnya .
 Dari hasil riset inilah kemudian dikembangkan pembuatan mutiara dengan memperkosa
kerang mutiara dimasuki benda asing secara sengaja diantara mantel dan lapisan
nakreasnya . Dan bahkan sekarang para kerang mutiara ini diberi makanan yang
mengandung pigmen sehingga hasil ekskresinya menjadi mengandung pigmen, dan tentu
mutiara yang terbentuk menjadi bervariasi warna warni dan ngejreng OK
40

 Hewan Bivalvia bersifat kosmopolitan bisa hidup di air tawar, dasar laut, danau, kolam, atau
sungai yang lainnya banyak mengandung zat kapur yang digunakan untuk membuat
cangkoknya.
 Kerang bernafas dengan dua buah insang dan bagian mantel. Insang ini berbentuk lembaran-
lembaran (lamela) yang banyak mengandung batang insang (branchia), maka kerang juga
disebut Lamelibranchiata
 Antara tubuh dan mantel terdapat rongga mantel. Rongga ini merupakan jalan masuk
keluarnya air
 Sistem pencernaan dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan akhirnya
bermuara pada anus. Anus ini terdapat di saluran yang sama dengan saluran untuk keluarnya
air.
 Makanan golongan hewan kerang ini adalah hewan-hewan kecil yang terdapat dalam
perairan berupa protozoa diatom, dll.
 Makanan ini dicerna di lambung dengan bantuan getah pencernaan dan hati. Sisa-sisa
makanan dikeluarkan melalui anus.
 Kelompok Kerang hijau , mutiara hidup di laut , sedang jenis Remis (kerang air tawar)
hidup di air tawar

Struktur dalam kerang air tawar (Remis)

 Hewan seperti kerang air tawar ini memiliki kelamin terpisah atau berumah dua.
 Umumnya pembuahan dilakukan secara eksternal.
 Untuk memudahkan memahami daur hidup Bivalvia dapat digambarkan melalui contoh daur
hidup kerang air tawar pada

Diagram daur hidup kerang air tawar

 Dalam kerang air tawar, sel telur yang telah matang akan dikeluarkan dari ovarium.
 Kemudian masuk ke dalam ruangan suprabranchial.
 Di sini terjadi pembuahan oleh sperma yang dilepaskan oleh hewan jantan.
 Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi larva glochidium.
41

 Larva ini pada beberapa jenis ada yang memiliki alat kait dan ada pula yang tidak.
 Selanjutnya larva akan keluar dari induknya dan menempel pada ikan sebagai parasit, lalu
menjadi kista.
 Setelah beberapa hari kista tadi akan membuka dan keluarlah Mollusca muda.
 Akhirnya Mollusca ini hidup bebas di alam.

System Syaraf

 Sistem saraf Pelecypoda terdiri dari tiga pasang ganglion yang saling berhubungan.
 Tiga ganglion tersebut adalah ganglion anterior, ganglion pedal, dan ganglion posterior hal
ini sama juga ditemukan pada Gastropoda

Contoh jenis dari kelas tersebut adalah kerang-kerangan, misalnya:

 Mytilus viridis (kerang hijau)


 Anadara granosa (kerang darah)
 Asaphis derlorata (remis )
 Meleagrina margaritivera (kerang mutiara)
 Tridagna gigas (kima)

SKETSA PELECYPODA BIVALVIA


42

CUMI CUMI

STRUKTUR TUBUH DAN PERAN

 Cumi-cumi termasuk hewan tak bertulang belakang yang tidak mempunyai tulang pada
tubuhnya, meskipun salah kaprah disebut dengan ikan.
 Mereka mempunyai kemampuan untuk bergerak lincah karena adanya sistem yang sangat
menarik yaitu air dalam jumlah besar disedot dan disemburkan oleh otot-otot yang kuat,
sehingga memungkinkannya bergerak mundur.
 Pada kedua sisi kepala hewan ini terdapat lubang yang menyerupai kantung.
 Air disedot masuk melalui lubang ini menuju suatu rongga berbentuk tabung di dalam
tubuhnya.
 Kemudian ia menyemprotkan air tersebut keluar dari pipa sempit tepat di bawah kepalanya
dengan tekanan tinggi, sehingga dengannya ia mampu bergerak cepat ke arah yang
berlawanan akibat gaya reaksi.
 Ketika menyemburkan air keluar, otot-otot jenis melingkar menegang dengan cara
memanjang. Namun, karena mempunyai kecenderungan mempertahankan volumenya,
lebarnya meningkat, yang biasanya akan memanjangkan tubuhnya.
 Sementara itu, otot-otot bujur yang meregang mencegah pemanjangan .
 Otot-otot jari-jari tetap meregang selama kejadian ini yang menyebabkan selubung
pelindung menebal.
 Setelah semburan air yang amat cepat, otot-otot jari-jari mengerut dan menyusutkan
panjangnya, yang menyebabkan selubung kembali menipis, dan rongga selubung terisi air
kembali.
 Seekor sumi-cumi dapat menghindar dari pemangsanya dengan gerak sangat cepat karena
pengerutan otot yang cepat ini.
 Ketika kecepatannya saja tidak cukup untuk melindungi dirinya, mereka menyemprotkan
tinta pekat dan berwarna gelap yang diolah di dalam tubuhnya.
 Tinta ini mengejutkan pemangsa beberapa detik, yang biasanya cukup bagi cumi-cumi untuk
melarikan diri. Ikan-ikan yang tak diketahuinya di belakang gumpalan tinta tersebut segera
menghindari wilayah ini.
 Di bawah kulit cumi-cumi tersusun sebuah lapisan padat kantung-kantung pewarna lentur
yang disebut kromatofora.
 Dengan menggunakan lapisan ini, cumi-cumi dapat mengubah penampakan warna kulitnya,
yang tidak hanya membantu dalam penyamaran akan tetapi juga sebagai sarana komunikasi.
 Misalnya, seekor cumi-cumi jantan menunjukkan warna yang berbeda ketika kawin dengan
warna yang digunakan ketika berkelahi dengan seekor penantang.
43

 Tubuh lunaknya diselimuti oleh lapisan pelindung tebal yang disebut mantel

Sistem pertahanan dan gaya berenang reaksi pada cumi-cumi juga berguna bagi mereka selama
berburu. Mereka dapat menyerang dan mengejar mangsanya dengan kecepatan tinggi. Sistem saraf
yang begitu rumit mengatur pengerutan dan pengenduran yang dibutuhkan untuk gaya renang
reaksinya. Oleh karenanya, sistem pernapasan mereka juga sempurna, yang menghasilkan
metabolisme tubuh yang tinggi yang diperlukan untuk semburan air berkecepatan tingginya.

 Cumi-cumi sangat terbantu selama berburu dengan adanya alat peraba (tentakel) pada
mulutnya.
 Tentakel yang seperti cambuk ini biasanya tetap tergulung dalam kantung yang terletak di
bawah lengan-lengannya.
 Ketika menemukan mangsa, cumi-cumi menjulurkan tentakel untuk menyergapnya.
 Makhluk ini bergantung pada lengan-lengannya (keseluruhan berjumlah delapan) yang telah
dirancang dengan tepat.
 Ia mampu dengan mudah mencabik-cabik seekor kepiting menjadi serpihan kecil dengan
menggunakan paruhnya.
 Cumi-cumi menggunakan paruhnya dengan begitu terampil sehingga mampu dengan baik
melubangi kulit cangkang kepiting dan mengeluarkan dagingnya dengan lidah.
 Bentuk mata cumi-cumi sangat rumit. Cumi-cumi dapat memusatkan pupil dengan
membawa lensa mendekati retina.

 Ia juga bisa menyesuaikan volume cahaya yang dimasukkan ke dalam matanya dengan
menutup atau membuka lidah kecil di samping matanya.
 Saat cumi-cumi jantan bercumbu dengan cumi-cumi betina, kulitnya berwarna kebiruan.
 Jika jantan lain datang mendekat pada waktu ini, ia menampakkan warna kemerahan pada
separuh tubuhnya yang terlihat oleh jantan yang datang itu.
 Merah adalah warna peringatan yang digunakan saat menantang atau melakukan serangan.

Lapisan tipis kulit yang menutupi lengan dan tubuh makin membantu sistem berenang reaksi pada
cumi-cumi. Cumi-cumi mengapung dalam air dengan cara melambai-lambaikan selaput berbentuk
menyerupai tirai ini. lengannya, di pihak lain, berguna menyeimbangkan tubuh selama
mengambang. Lengan-lengan juga berguna mengerem untuk menghentikan laju.
Cumi-cumi memiliki lapisan urat otot (tendon) yang disebut jubah, sebagai pengganti otot bujur
yang terdapat pada gurita. Jubah ini terdiri atas dua lapisan yang menutupi bagian dalam dan luar
tubuhnya, seperti halnya otot-otot bujur. Di antara kedua lapisan tersebut terdapat otot-otot
melingkar. Otot-otot jari-jari terletak di antara keduanya, dalam arah tegak lurus.
44

STRUKTUR ANATOMI CUMI CUMI

 Faring : bagian depan kerongkongan berfungsi untuk mengisap makanan dari mulut dan
membasahinya dengan lendir.
 Mulut : tempat masuknya makanan.
 Mata : sebaga alat penglihatan
 Tentakel : berfungsi sebagai alat gerak ,merasa, memeriksa dan alat penagkap mangsa.
 Anus : mengeluarkan sisa metabolisme.
 Hati : mengambil sari-sari makanan dalam darah dan sebagai tempat penghasil empedu.
 Esofagus : saluran di belakang rongga mulut berfungsi menghubungkan rongga mulut dan
lambung.
 Insang : sebagai organ pernapasan.
 Lambung : sebagai bagian dari organ pencernaan.
 Cangkang dalam : sebagai pelindung organ tubuh bagian dalam.
 Ovarium : penghasil sel telur.Rektum : sebagai bagian usus belakang yang membuka ke
anus.
 Kantung tinta : kantung selaput yang terdapat pada cumi,yang mengandung tinta. Tinta akan
di semprotkan bila cumi merasa terganggu akan kedatangan / beretemu pemangsa/predator.

Manfaat bagi kehidupan manusia Cumi-cumi merupakan sumber protein hewani yang cukup tinggi.

KARAKTER CIRI CUMI

 Cumi-cumi termasuk hewan tak bertulang belakang yang tidak mempunyai tulang pada
tubuhnya. Mampu bergerak lihai.
 Kakinya terletak di kepala disebut dengan tentakel.panjang tentakel dapat mencapai 1,5
panjang tubuh.
 Tempat hidup di air laut.
 Tubuh terdiri atas kepala, badan dan leher. Kepala dilengkapi dengan sepasang mata dan
tentakel.
 Tubuh lunaknya diselimuti oleh lapisan pelindung tebal yang di bawahnya air dalam jumlah
besar disedot dan disemburkan oleh otot-otot yang kuat, sehingga memungkinkannya
bergerak mundur.
45

 Memiliki delapan tangan,dan dua tentakel pengisap dan tubuh relatif langsing.

MEMBEDAKAN CUMI JANTAN DAN BETINA


46

Gastropoda

Gastropoda

Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster = perut, podos = kaki) adalah kelompok hewan yang
menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya.Misalnya, siput air (Lymnaea sp.), remis
(Corbicula javanica), dan bekicot (Achatia fulica).Hewan ini memiliki ciri khas berkaki lebar dan
pipih pada bagian ventrel tubuhnya.Gastropoda bergerak lambat menggunakan kakinya.

Gastropoda darat terdiri dari sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek.Pada ujung
tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan terang.Sedangkan pada
tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan pembau.Gastropoda akuatik bernapas dengan
insang, sedangkan Gastropoda darat bernapas menggunakan rongga mantel.

Manfaat:

1. Sebagai sumber makanan


2. Penghasil mutiara
Bagaimanakah kerang dihasilkan?

“Jagalah agar mimpimu tetap hidup. Untuk menggapai mimpimu


dibutuhkan keyakinan, visi, misi, kerja keras, determinasi, dan
dedikasi. Ingat, semua itu menjadi mungkin bagi orang yang
punya keyakinan teguh”

Gail Devers, atlit Atletik kelas dunia asal AS dan mengidap


kelainan tyroid

Anda mungkin juga menyukai