Anda di halaman 1dari 29

TUGAS

SISTEM INTEGUMEN
MATA KULIAH ANATOMI HEWAN

1. MEGI SAIDA LEKAMA (1701040032)


2. NINDA Y. DAE PANIE
KELOMPOK : 10
KELAS :A
PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2018

SISTEM INTEGUMEN
1. SISTEM INTEGUMEN
Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi,dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan
sekitarnya. Sistem ini seringkalimerupakan bagian sistem organ yang
terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik,kuku, kelenjar keringat
dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasaLatin
"integumentum", yang berarti "penutup”
FUNGSI INTEGUMEN
1. Penerima sensasi. Didapat dari sentuhan ,tekanan nyeri dan
2. Perlindung. Berfungsi melindungi kulit dari kekeringan,invasi
mikroorganisme,sinar ultraviolet, dan gangguan mekanik,kimia
atau suhu
3. Fungsi Metabolisme. Dengan bantuan radiasi sinar matahari atau
sinar ultraviolet, proses sintesis vitamin D yang penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan tulang, dimulai dari sebuah
molekul prekusor (dehidrokolestrol – 7) yang ditemukan di kulit
dan menyimpan energi melalui cadangan lemak
4. Pengaturan suhu tubuh. Pembuluh darah dan kelenjar keringat
dalam kulit berfungsi untuk mempertahankan dan mengatur suhu
tubuh.
5. Ekskresi. Zat berlemak, air dan ion – ion, seperti Na+ disekresikan
melalui kelenjar – kelenjar pada kulit.
6. Komunikasi.
a. Semua stimulasi dari lingkungan diterima oleh kulit melalui
sejumlah reseptor khusus mendeteksi sensasi yang berkaitan
dengan suhu, sentuhan, tekanan, dan nyeri.
2. STRUKTUR INTEGUMEN PADA HEWAN VERTEBRATA
A. PISCES (IKAN)
Lapisan epidermis pada ikan selalu basah karena adanya lendir yang
dihasilkan oleh sel-sel yang berbentuk piala yang terdapat di seluruh
permukaan tubuhnya.Epidermis merupakan bagian tubuh yang
berhubungan langsung dengan lingkungan dan sistem somatis,
mempunyai sejarah evolusi yang kompleks. Integumen sekalian hewan
merupakan lapisan protektif yang menjaga lalulintas air dan zat-zat yang
terlarut di dalamnya secara bebas. Epidermis tidak dilengkapi dengan
pembuluh-pembuluh darah, keperluan metabolisme diperoleh secara
difusi, karena itu kecenderungan dari sel-sel yang paling di luar untuk
menjadi mati dan lepas sangat besar sekali.Epidermis bagian dalam
terdapat lapisan sel yang disebut stratum germinativum (lapisan
malphigi).Lapisan ini sangat giat dalam melakukan pembelahan untuk
menggantikan sel-sel bagian luar yang lepas dan untuk persediaan
pengembangan tubuh.
Dermis yang didalamnya terkandung pembuluh darah, saraf dan jaringan
pengikat memiliki struktur yang lebih tebal dan sel-sel yang susunannya
lebih kompak dari pada epidermis.Derivat-derivat kulit juga juga dibentuk
dalam lapisan ini.Lapisan dermisi berperan dalam pembentukan sisik pada
ikan yang bersisik, dan derivat-derivat kulit lainnya.
a) Sisik
Pada tubuh dan ekor di epidermis terdapat sisik yang masing-
masing tertanam dalam saku dermal dan tumbuh sepanjang hidup.
Berdasarkan bentuk dan bahan yang terkandung di dalamnya, sisik
ikan dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu Placoid, Cosmoid,
ganoid, Cycloid dan Ctenoid.
 Sisik Placoid
Jenis sisik ini karakteristik bagi golongan ikan bertulang
rawan (Chondrichthyes).Bentuk sisik tersebut menyerupai
bunga mawar dengan dasar yang bulat atau bujur
sangkar.Sisik macam ini terdiri dari keping basal yang
letaknya terbenam di bagian dermis kulit, dan suatu bagian
yang menonjol berupa duri keluar dari permukaan
epidermis.Sisik tersebut merupakan struktur exoskeleton
yang primitif yang mempunyai titik perkembangan menuju
ke lembaran sisik yang biasa terdapat pada osteichthyes
yang terdiri atas lempeng dasar, tangkai sentral dan
duri.Bagian yang lunak dari sisik ini (pulp) berisikan
pembuluh darah dan saraf yang berasal dari dermis.
Sisik placoid dibangunkan oleh dentine sehinnga sering
disebut dermal denticle yang di dalamnya terdapat rongga
pulpa. Pertumbuhan dari sisik placoid menyerupai
pertumbuhan gigi, yaitu dimulai dengan adanya
pengelompokan dari sel-sel dermis yang seterusnya akan
tumbuh menjadi lebih nyata membentuk papila dermis
yang mendesak epidermis yang ada di sebelah permukaan.
Gigi ikan hiu merupakan derivate dari sisik.

 Sisik Cosmoid
Sisik ini hanya ditemukan pada ikan fosil dan ikan
primitive yang sudah punah dari kelompok Crossopterygii
dan Dipnoi.Sisik ikan ini terdiri dari beberapa lapisan,
yang berturut-turut dari luar adalah vitrodentine, yang
dilapisi semacam enamel, kemudian cosmine yang
merupakan lapisan terkuat dan noncellular, terakhir
isopedine yang materialnya terdiri dari substansi
tulang.Pertumbuhan sisik ini hanya pada bagian bawah,
sedangkan pada bagian atas tidak terdapat sel-sel hidup
yang menutup prmukaan. Tipe sisik ini ditemukan pada
jenis ikan Latimeria chalumnae.
 Sisik Ganoid
Sisik ganoid berbentuk belah ketupat dengan bagian kecil
yang tertanam dalam saku dermis, permukaan sebelah luar
dilapisi oleh zat ganoine, yang materialnya berupa garam-
garam anorganik, kemudian lapisan berikutnya dalah
cosmine, dan lapisan yang paling dalam adalah
isopedine.Pertumbuhan sisik ini dari bagian bawah dan
bagian atas. Ikan bersisik type ini adalah antara
lain, Polypterus, Lepisostidae, Acipenceridae dan
Polyodontidae.
 Sisik Cycloid dan Ctenoid
Sisik cycloid berbentuk bulat. Pada sisik ini akan tampak
lingkaran yang berbeda-beda pada ikan yang hidup di
daerah yang berempat musim. Sisik ctenoid, berbentuk
bulat agak lonjong, berduri kecil-kecil pada bagian
anterior, sedang pada posterior memecah diri menjadi
beberapa bagian.Perbedaan antara sisik cycloid dengan
ctenoid hanya meliputi adanya sejumlah duri-duri halus
yang disebut ctenii beberapa baris di bagian
posteriornya.Pertumbuhan pada tipe sisik ini adalah bagian
atas dan bawah, tidak mengandung dentine atau enamel
dan kepipihannya sudah tereduksi menjadi lebih tipis,
fleksibel dan transparan.Penempelannya secara tertanam
ke dalam sebuah kantung kecil di dalam dermis dengan
susunan seperti genting yang dapat mengurangi gesekan
dengan air sehingga dapat berenang lebih cepat
Gambar integument pices
Meskipun berbagai jenis ikan memiliki struktur tubuh yang berbeda-
beda,namun pada umumnya ikan memiliki beberapa persamaan ciri.
Persamaan ciri itu sebagai berikut :
 Habitat (tempat hidup) ikan adalah di air tawar, air laut,dan air
payau
 Alat pernapasan berupa insang yang berbentuk seperti sisir
dibagian kepala dengan pembuluh-pembuluh darah yang mengikat
oksigen yang terlarut dalam air
 Alat gerak ikan berupa sirip (sirip belakang,sirip dada, sirip
perut,& sirip ekor)
 Mempunyai gurat sisi untuk mengetahui perubahan tekanan air
 Gurat sisi terlihat seperti garis yang tersamar dari kepala kearah
ekor dibagian samping tubuh
 Berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar)
 Pembuahan umumnya terjadi diluar tubuh(fertilisasi eksternal)
 Bersifat poikiloterm(artinya,memiliki suhu tubuh yang dapat
berubah-ubah bergantung pada pengaruh suhu lingkungannya)
 Tubuh ditutupi sisik yang berwarna berkilat seperti perak

Berbagai macam ikan memiliki persamaan dan perbedaan ciri. Persamaan dan
perbedaan ciri tersebut digunakan sebagai dasar dalam mengklasiikasikan ikan.
Berdasarkan behan penyusun rangka tubuhnya, ikan diklasifikasikan menjadi 2
kelompok besar, yaitu ikan bertulang rawan dan ikan bertulang keras.
Ciri-ciri ikan bertulang rawan(Chondrichthyes), antara lain memiliki rangka
tubuh yang tersusun atas tulang rawan, mulut yang terletak dibagian
depan(ventral)kepala,insang membentuk celah dengan jelas,klasper pada hewan
jantan sebagai alat untuk menyalurkan sperma kedalam tubuh hewan betina,
contohnya ikan hiu dan ikan pari.
Adapun ciri-ciri ikan bertulang keras(Osteichthyes),antara lain rangka tubuh
sebagian besar tersusun dari tulang keras,mulut terletak diujung depan
kepala(terminal),tutup insang(operkulum),terletak dibagian samping kepala,sirip
ekor simetris,sirip punggung,sirip dada dan sirip perut umumnya berpasangan.
Ikan bertulang keras meliputi berbagai jenis ikan. Ikan-ikan tersebut ada yang
hidup diair tawar,air laut dan ada pula yang hdup di air payau. Contoh ikan
bertulang keras yaitu ikan mas,ikan karper,ikan gurami,kuda laut,ikan terbang dan
belut.

b). Lendir
Umumnya ikan yang tidak bersisik memproduksi lendir yang lebih
banyak dan tebal dibanding dengan ikan yang bersisik. Ketebalan lendir
yang meliputi kulit ikan dipengaruhi oleh kegiatan sel kelenjar yang
berbentuk piala yang terletak di dalam epidermis. Kelenjar ini akan
memproduksi lendir lebih banyak pada saat tertentu, misalnya pada saat
ikan berusaha melepaskan diri dari bahaya/ genting dibanding pada saat
atau keadaan normal.
Lendir berguna untuk mengurangi gesekan dengan air supaya ia dapat
berenang dengan lebih cepat, mencegah infeksi dan menutup luka,
berperan dalam osmoregulasi sebagai lapisan semi-permiable yang
mencegah keluar masuknya air melalui kulit.
Pada beberapa ikan tertentu menggunakan lendir sebagai alat perlindungan
pada saat terjadi kekeringan, misalnya ikan paru-paru (Protopterus) yang
menanamkan diri pada lumpur selama musim panas dengan membungkus
tubuhnya dengan lendir hingga musim penghujan tiba. Beberapa ikan
yang menggunakan lendirnya untuk melindungi telur dari gangguan luar,
misalnya anggota dari genus Trichogaster
B. AMFIBI
Amfibi bernapas dengan kulitnya yang lembut dan bersih, tanpa bulu,
tanpa Sisik. Kulit tersusun atas , epidermis, dan dermis yang terbagi atas
jaringan lain. Pada epidermis sebelah bawah merupakan lapisan sel germ
yang selalu menghasilkan lapisan jangat yang setiap waktu bisa
terkelupas.Tiap bulan selama musim hujan di bawah lapisan jagat
dibentuk lapisan jangat baru, swaktu lapisan jangat yang lama terkelupas
telah ada penggantinya.Biasanya kulit jangat yang terlepas ditelan
kembali.
Pada dermis terdapat jaringat ikat, di sebelah luar jaringan tersebut
terdapat jaringan seperti karet busa yang mengandung banyak kelenjar
dan pigmen.Bagian sebelah dalam dari dermis terdapat jaringat-jaringan
padat berupa jaringan ikat selanjutnya disebalh bawah jaringan dermis
terdapat saraf dan pembuluh darah.
Kulit Amfibi/Amphibia sangat penting dalam respirasi dan proteksi. Pada
kulit amphibi terdapat kelenjar kulit yang terbagi atas dua macam yaitu:
a) Glandulae mucosa (kelenjar lendir ) yang menghasilkan lendir bening
untuk memudahkan katak melepaskan diri bila ditangkap.
b) Glandulae toxicon (kelenjar racun) yang menghasilkan zat racun pada
tingkat tertentu dapat secara efektif mematikan hewan lain
 Anura
Urutan ordo Anura meliputi katak dan kodok. Anggota dari order dengan
kulit halus yang sering disebut sebagai katak sementara mereka dengan
kulit warted dikenal sebagai kodok.

 Caudata
Urutan ordo Caudata meliputi salamander dan salah satu
penyusunnya keluarga , family Salamandridae , meliputi salamander
benar dan kadal air. Mereka mungkin darat atau air tetapi banyak
menghabiskan bagian dari tahun di habitat masing-masing. Ketika di
darat, mereka kebanyakan menghabiskan hari tersembunyi di bawah batu
atau kayu bulat atau di vegetasi padat, yang muncul pada sore dan malam
untuk pakan untuk cacing, serangga dan invertebrata lain. Gymnophiona
Urutan ordo Gymnophiona termasuk caecilian. Ini adalah panjang,
silinder, binatang tanpa kaki yang menyerupai ular atau cacing . Kulit
mereka memiliki lipatan melingkar yang meningkatkan kesamaan mereka
untuk segmen cacing tanah. Beberapa di air tapi kebanyakan hidup di
bawah tanah di liang mereka melubangi
C. REPTIL
Tubuh reptil umumnya tertutupi oleh sisik-sisik yang beraneka
bentuk,terkecuali anggota suku Amphisbaenidae yang tak bersisik. Sisik-
sisik itu dapat berukuran amat halus, seperti halnya sisik-sisik yang menutupi tubuh
cecak, ataupun berukuran besar seperti yang dapat kita amati pada
tempurung kura-kura. Sisik-sisik itu berupa modifikasi lapisan kulit luar
(epidermis) yang mengeras oleh zat tanduk, dan terkadang dilengkapi
dengan pelat-pelat tulang di lapisan bawahnya, yang dikenal sebagai
osteoderm.Beberapa bentuk sisik yang umum pada reptil adalah:
sikloid(cenderung datar membundar), granular (berbingkul-bingkul), dan
berlunas (memilikigigir memanjang di tengahnya, seperti lunas perahu).
Perbedaan bentuk dan komposisi sisik-sisik ini pada berbagai bagian
tubuh reptil biasa digunakan untuk mengidentif ikasispesies hewan
tersebut.Integument pada reptilia umumnya juga tidak
mengandungkelenjar keringat.Lapisan terluar dari integument yang
menanduk tidak mengandungsel-sel saraf dan pembuluh darah. Bagian ini mati,
dan lama-lama akan mengelupas.Permukaan lapisan epidermal mengalami
keratinisasi. Lapisan ini akan ikut hilangapabila hewan berganti kulit.
Pada Calotes (bunglon) integument mengalami modif ikasiwarna.
Perubahan warna ini dikarenakan adanya granulea pigment dalam dermis
yangterkumpul atau menyebar karena pengaruh yang bermacam-macam.
Pada calotes(bunglon) perubahan ini relatif cepat, karena selalu dibawah
kontrol system
Reptilia merupakan salah satu kelas dari vertebrata yang terdiri dari tiga
ordo , yaitu ordo Testudinata (Chelonia), Ordo squamata, ordo
Crocodilia/Loricata
 Ordo Chelonia
Kura-kura dan penyu adalah hewan bersisik berkaki empat yang
termasuk golongan reptil.Bangsa hewan yang disebut (ordo)
Testudinata (atau Chelonians) ini khas dan mudah dikenali dengan
adanya ‘rumah’ atau batok (bony shell) yang keras dan
kaku.Batok kura-kura ini terdiri dari dua bagian.Bagian atas yang
menutupi punggung disebut karapas (carapace) dan bagian bawah
(ventral, perut) disebut plastron.Kemudian setiap bagiannya ini
terdiri dari dua lapis.Lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar
dan keras, dan tersusun seperti genting; sementara lapis bagian
dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti
tempurung.Perkecualian terdapat pada kelompok labi-labi
(Trionychoidea) dan jenis penyu belimbing, yang lapis luarnya
tiada bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian luar
tempurung tulangnya.
 Integumen Chelonia sp/kura-kura
1.Carapace (dorsal)
Pada bagian carapace (dorsal) terdiri atas nukhal yang merupakan
suatu seri dari pelat-pelat tanduk yang letaknya di tengah dari
depan belakang berturut-turut yang terletak di bagian atas (antara
marginal) berjumlah satu buah. Marginal yang merupakan bagian-
bagian yang menjadi pinggir perisai yang berbentuk segi empat
dan berjumlah 22.Kostal yang terletak diantara neural dan
marginal dan bersatu dengan rusuk. Pigal yang terletak dibagian
belakang di antara marginal dan berjumlah dua buah serta neural
yang terletak di tengah dan diantara pelat-pelat konstrak, dibagian
depan juga berbatasan dengan pigal dan neural berjumlah lima.
2.Plastron
Plastron (ventral) terdiri atas gular yang merupakan bagian luar
yang paling kecil dan letaknya paling depan dan berjumlah dua
buah. Humeral yang merupakan bagian yang terletak diantara
gular dan pectoral yang berjumlah dua buah.Pectoral yang terletak
diantara humeral dan abdominal serta memiliki jumlah
sepasang.Dimana abdominal terletak diantara pectoral dan femoral
yang merupakan bagian yang paling besar dari plastron dan
berjumlah dua buah serta anal yang terletak paling belakang
(setelah femoral) dan berjumlah dua buah.
 Ordo squamata
Ular, sebagaimana reptil lainnya, memiliki sisik-sisik yang
menutupi kulitnya.Tubuh ular tertutupi seluruhnya oleh sisik-sisik,
yang memiliki beraneka bentuk dan ukuran, tersebut.Sisik-sisik itu
berfungsi untuk melindungi tubuh, membantu pergerakan ular,
mempertahankan kelembaban, berguna dalam kamuflase dan
mengubah penampilan, dan untuk beberapa kasus juga membantu
dalam menangkap mangsa (misalnya pada ular kadut).
Sisik ular juga berevolusi dan berubah untuk melayani fungsi-
fungsi tertentu, misalnya sisik bening serupa kaca arloji yang
melindungi mata ular.Serta yang paling aneh mungkin adalah
‘kerincingan’ di ekor ular derik Amerika Utara, yang terbentuk
dari sisik-sisik mati yang tertinggal ketika ular melungsung
(berganti kulit). Sisik-sisik ular terutama berguna manakala ular
bergerak, yakni untuk mengurangi gesekan dengan substrat atau
lingkungannya.Gesekan adalah sumber utama kehilangan energi
pada pergerakan (lokomosi) ular. Sisik-sisik ventral (perut), yang
berukuran besar dan lebar, licin dan minim friksi; sementara pada
beberapa jenis ular pohon, sisik-sisik ini memiliki lekuk atau lunas
di tepinya yang berguna untuk ‘memegang’ cabang dan ranting
pepohonan. Kulit dan sisik-sisik ular membantu mempertahankan
kelembaban tubuhnya.Ular juga dapat merasai getaran baik yang
berasal dari tanah maupun dari udara, dan mampu
membedakannya dengan menggunakan sistem resonansi internal
yang rumit, yang kemungkinan melibatkan peranan sisik di
dalamnya.Sebagian ular-ular primitif seperti boa memiliki kepala
yang tertutupi oleh sisik-sisik kecil tak beraturan. Namun
kebanyakan ular memiliki sisik-sisik besar yang menutupi
kepalanya, yang disebut perisai (shields).Pola dan susunan perisai-
perisai ini berbeda-beda dari spesies ke spesies, sehingga dapat
dimanfaatkan untuk mengidentifikasi jenisnya. Sisik ular
merupakan modifikasi dan diferensiasi dari lapisan kulit terluar
atau epidermis.Sisik-sisik ini terbuat dari keratin, bahan yang
sama yang menyusun kuku dan rambut.Tiap sisik memiliki
permukaan luar dan dalam, sisik-sisik ini saling menutupi pada
pangkalnya, seperti susunan genting. Setiap individu ular menetas
dengan jumlah sisik yang tetap; sisik-sisik ini tidak bertambah
atau berkurang sejalan dengan bertambahnya umur ular.Meski
demikian, sisik-sisik ini bertambah besar ukurannya, dan kadang-
kadang berubah bentuknya, setiap kali melungsung.Sisik-sisik ini
tertancap sedemikian rupa di kulit di sekitar mulut dan sisi tubuh,
memungkinkan kulit itu mengembang sehingga ular dapat
menelan mangsa yang berukuran lebih besar dari diameter
tubuhnya.
Sisik-sisik ular memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-
beda.Sisik-sisik ini bisa jadi berbutir-butir (granular), datar dan
halus, atau berlunas, yakni memiliki tonjolan memanjang serupa
lunas perahu. Sering pula sisik-sisik ini memiliki pori, lubang,
bintil, atau bentuk-bentuk halus yang dapat diamati dengan mata
telanjang maupun yang harus menggunakan mikroskop. Sisik-sisik
ular mungkin juga berubah bentuk dengan fungsi khusus,
sebagaimana halnya kerincingan (rattle) pada ekor ular derik.
Contoh modifikasi yang lain adalah sisik tansparan yang menutupi
mata ular. Sisik yang serupa kaca arloji ini dikenal sebagai brille
atau spectacle.Sisik ini dianggap sebagai kelopak mata yang
menyatu, dan turut mengelupas ketika ular berganti kulit. Sisik-
sisik pada tubuh bagian atas atau punggung dikenal sebagai sisik
dorsal atau kostal (costal).Sisik-sisik ini tersusun sebagai genting,
yang disebut susunan imbrikata (imbricate), serupa dengan
susunan sisik pada tubuh kadal dan bunglon. Sisik-sisik dorsal
tersusun berderet-deret di sepanjang tubuhnya, deretan berikutnya
terletak sedikit bergeser, sehingga sisik-sisik ini –dari satu deret ke
deret sebelahnya- nampak lurus pada garis diagonal. Kebanyakan
jenis ular memiliki deretan sisik yang ganjil jumlahnya, kecuali
pada beberapa spesies semisal ular sapi (Zaocys).
 Ordo Crocodilia/Loricata
Ordo crocodylia mencakup hewan reptil yang berukuran paling
besar di antara reptil lain. Kulit mengandung sisik dari bahan
tanduk.Di daerah punggung sisik-sisik itu tersusun teratur berderat
ke arah ternversal dan mengalami penulangan membentuk perisai
dermal.Sisik pada bagian dorsal berlunas, pada bagian lateral bulat
dan pada bagan ventral berbentuk segi empat. Contoh buaya irian,
Panjang tubuhnya sampai sekitar 3,35 m pada yang jantan,
sedangkan yang betina hingga sekitar 2,65 m. Buaya ini memiliki
sisik-sisik yang relatif lebih besar daripada buaya lainnya apabila
disandingkan. Di bagian belakang kepala terdapat 4–7 sisik lebar
(post-occipital scutes) yang tersusun berderet melintang, terpisah
agak jauh di kanan-kiri garis tengah tengkuk. Sisik-sisik besar di
punggungnya (dorsal scutes) tersusun dalam 8–11 lajur dan 11–18
deret dari depan ke belakang tubuh. Sisik-sisik perutnya dalam
23–28 deret (rata-rata 25 deret) dari depan ke belakang.

D. AVES (BURUNG)
Tubuh dibungkus oleh kulit yang seolah-olah tak melekat pada otot. Dari kulit akan
muncul bulu, yang merupakan hasil pertumbuhan epidermis menjadi bentuk ringan,
fleksibel, dan sebagai pembungkus tubuh sangat resisten. Pertumbuhan serupa pada
sisik reptilia.Pada mulanya bulu sebagai papil dermal yang selanjutnya mencuat
menutupi epidermis.Dasar kuncup bulu itu melekuk kedalam pada tepinya sehingga
terbentuk foliculus yang merupakan lubang bulu pada kulit.Selaput epidermis sebelah
luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus yang sangat halus, sedang
epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu. Sentral kuncup bulu itu
mempunyai bagian epidermis yang lunak yang mengandung pembuluh darah sebagai
pembawa zat-zat makanan dalam proses pengeringan pada perkembangan selanjutnya.
Berdasarkan susunan anatomis bulu dibagi menjadi tiga macam yakni :
a) Filoplumae, sebagai rambut yang diujungnya bercabang-cabang pendek halus
(hair feather);
b) Plumulae, berbentuk hampir sebagai filoplumae dengan perbedaan detail (down
feathers);
c) Plumae, merupakan bulu yang sempurna (contour feather).
Menurut letaknya bulu digolongkan menjadi :
 Tectrices, yang menutupi badan.
 Reetrices, yang berpangkal pada ekor, vexillumnya simetris karena berfungsi
sebagai komudi.
 Remiges, yang terdapat pada sayap dan dibagi atas :
- Remiges primariae yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara
metacarpal pada metacapalia.
- Remiges secundariae yang melekatya secara cubital pada radiol ulna.
- Parapterum, yang menutupi daerah bahu.
- Ala spuria, sebagai bulu kecil yang menempel pada poluk (ibu jari).
E. MAMALIA
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang
terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina
menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya. Mamalia memliki
integumen yang terdiri dari tiga lapisan: paling luar adalah epidermis,
yang tengah adalah dermis, dan paling dalam adalah hipodermis.
A. Epidermis
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan vaskuler.Tersusun
atas epitelium berlapis dan terdiri dari atas sejumlah lapisan sel yang
disusun atas dua lapis yang jelas tampak, yaitu selapis lapisan tanduk
dan selapis zona germinalis, epidermis tidak berisi pembuluh darah,
saluran kelenjar keringat menembus epidermis dan mendampingi
rambut.Sel epidermis membatasi folikel rambut, dan di atas epidermis
terdapat garis lekukan yang berjalan sesuai dengan papil dermis di
bawahnya. Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang
paling atas sampai yang terdalam):
a. Stratum Komeum, terdiri dari sel keratinosit yang bisa
mengelupas dan berganti.
b. Stratum Lusidum, lapisan ini berupa garis translusen, biasanya
terdapat pada kulit tebal telapak kaki dan telapak tangan, tidak
tampak pada kulit tipis.
c. Stratum Granulosum lapisan ini ditandai oleh 3-5 lapis sel
polygonal gepeng yang intinya di tengah dan sitoplasma terisi
oleh granula basofilik kasar yang dinamakan granula
keratohialin yang mengandung protein kaya akan histidin.
d. Stratum Spinosum, pada lapisan ini terdapat berkas-berkas
filamen yang dinamakan tonofibril, dianggap filamen-filamen
tersebut memegang peranan penting untuk mempertahankan
kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi. Epidermis
pada tempat yang terus mengalami gesekan dan tekanan
mempunyai stratum spinosum dengan lebih banyak tonofibril.
Stratum basale dan stratum spinosum disebut sebagai lapisan
malfigi, dan juga terdapat sel langerhans.
e. Stratum Germinativum, pada lapisan ini terdapat aktifitas
mitosis yang hebat dan bertanggung jawab dalam
pembaharuan sel epidermis secara konstan. Epidermis
diperbaharui setiap 28 hari untuk migrasi ke permukaan, hal
ini tergantung letak, usia dan faktor lain. Lapisan stratum
germinativum ini merupakan satu lapis sel yang mengandung
melanosit
B. Dermis
Pada lapisan dermis terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe, folikel
rambut, kelenjar keringat, syaraf dan sel fibroblast. Fibroblast ini
berfungsi menghasilkan kollagen, yang sangat penting peranannya
terhadap kekenyalan dan elastisitas kulit.Selain itu pada lapisan ini
juga terdapat reseptor yang berfungsi untuk merasakan sensasi raba
dan nyeri.

C. Hipodermis
Merupakan bagian terdalam dari kulit, yang terdiri dari banyak sel
lemak sehingga berfungsi sebagai bantalan terhadap cedera dan
membantu dalam mempertahankan panas tubuh.

Gambar integument mamalia(manusia)

Sistem Integumen pada Avertebrata


Pada avertebrata, misalnya arthropoda, annelida, mollusca, dan beberapa
yang lain, kulit terdiri dari satu lapisan sel yang disebut epidermis, dan pada
bagian luarnya tertutup oleh lapisan non selular yang disebut kutikula.
Lapisan kutikula ini di sekresikan oleh sel-sel epidermis, dapat sangat tipis,
misalnya pada annelida, tetapi dapat pula merupakan lapisan yang tebal yang
tersusun dari khitin, kapur, atau substansi lain. Pada arthropoda kutikula
yang kaku dapat berfungsi sebagai endoskeleton

Pola Kulit Avertebrata


Kulit terdiri atas satu lapisan sel yang disebut epidermis, sedangkan pada
bagian luar tertutup oleh lapisan non seluler yang disebut kutikula (kitin,
kapur) yang disekresikan oleh epidermis.

1. Protozoa
Pada tubuh bagian luar (integumen)terdapat membransel
(membran plasma )

2. Porifera
Seluruh tubuhnyaberlubang-lubang,halus,
rangkanyatersusun dari zatkapur, kersik/zattanduk.
3. Coelenterata
Satu lapisan sel : epidermis, ditambah lapisan kutikula

4. Mollusca
Dilindungioleh cangkang keras yang terbuat dari zat kapur,
satu lap[isan sel : epidermis ditambah lapisan kutikula
5. Echinodermata
Seluruh tubuh tertiutupi oleh duri, tidak berkepala, dan
mempunya kerangka yang tersusum dari zat kapur dari luar
tubuhnya (eksoskeleton)

6. Antropoda
Terdiri atas: lapisan epidermis. Fungsi; sel-sel
mensekresikan material yang esksoskeleton. Dilapisi oleh
kulit luar yang tersusun dari zat kitin, protein, dan zat kapur
membentuk rangka luar
DERIVAT INTEGUMEN
A. Kuku
Kuku adalah bagian tubuh hewan yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku
tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras dan kemudian terbentuk
saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi
melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang
lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia,
kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang
kaya akan sulfur. Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler
yang memiliki suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-
merahan. Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh
karena kandungan airnya sangat sedikit.
Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 – 1,5 mm, empat
kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga
dipengaruhi oleh panas tubuh. Nutrisi yang baik sangat penting bagi
pertumbuhan kuku. Sebaliknya, kalau kekurangan gizi atau menderita anoreksia
nervosa, pertumbuhan kuku sangat lamban dan rapuh.

B. Rambut
Rambut atau pili ada pada hamper seluruh bagian tubuh, tetapi sebagian
besar berupa rambut vellus yang kecil dan tidak berwarna atau tersamar.
Rambut termibal biasanya kasar dan dapat dilihat. Rambut ini tertanam di
kulit kepala, alis dan bulu mata., ketika masa pubertas rambut ini akan
menggantikan rambut vellus di area ketiak dan pubis (dan di wajah laki-
laki) sebagai bagian dari karakteristik seksual sekunder.
1. Rambut berasal dari folikel yang terbentuk sebelum lahir melalui
pertumbuhan dari epidermis ke dalam dermis.
a. Folikel rambut tubular membengkak padabagian dasarnya,
kemudian membentuk bulbulus rambut. Bulbulus rambut ini
kemudian diinvaginasi suatu massa yang tersusun dari jaringan
ikat renggang, pembuluh darah, dan saraf yang disebut papilla
dermal yang memberikan nutrisi untuk pertumbuhan rambut.
b. Sel-sel bulbulus rambut yang terletak tepat di atas papilla
disebut matriks germinal rambut dan analog dengan sel-sel
stratum basalis papilla, sel-sel matriks germinal kemudian
membelah dan terdorong kearah permukaan kulit untuk
menjadi rambut yang terkaratinasi penuh.
2. Rambut terdiri dari akar, bagian yang tertanam dalam folikel dan
batang, baian datas permukaan kulit. Akar dan batang rambut tersusun
atas tiga lapisan epithelium.
a. Kutikel adalah lapisan terluar yang tersusun dari sel-sel mati
yang bersisik.
b. Korteks adalah lapisan tengah yang berkeratinasi, membentuk
bagian utama batang rambut. Bagian ini mengandung jumlah
pigmen beragam yang menentukan warna rambut.
c. Sebuah medulla atau aksis sentral, tersusun dari dua sampai
tiga lapisan sel. Pertumbuhan medulla buruk bahkan sering
kali tidak terjadi, terutam pada rambut pirang.
3. Otot arektor pili adalah pita tipis otot polos yang berhubungan dengan
folikel rambut. Kontraksi otot ini menyebabkanujung-ujung rambut
berdiri (merinding)dan mengakibatkan keluarnua sekresi kelenjar
sebasea.
4. Pertumbuhan rambut bersifat siklik (siklus)
C. Kelenjar Pada Kulit
1. Kelenjar keringat (sudoriferus) terbagi menjadi dua jenis berdasarkan
struktur dan lokasinya.
a. Kelenjar keringat ekrin adalah kelenjar tubular simple dan
berpilin serta tidak berhubungan dengan folikel rambut.
Kelenjar ini penyebarannya meluas ke seluruh tubuh, terutama
pada telapak tangan, telapak kaki dan dahi. Sekresi dari
kelenjar air dan membantu pendinginan evaporative tubuh
untuk memperthankan suhu tubuh.
b. Kelnjar keringat apokrin adalah kelenjar keringat
terspesialisasi yang besar dan bercabang dengan penyebaran
yang terbatas. Kelenjar ini ditemukan pada aksila, areola
payudara dan regia anogenital.
2. Kelenjar sebasea mengeluarkan sebum yang biasa dialirkan ke folikel
rambut. Kelenjar sebasea, rambut dan kelenjjar keringat apokrin
membentuk unit pilosebasea, tetapi hanya terbentuk apada rambut di
area genitalia, bibir, putting susu, dan aerola payudara.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, A Nell. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Pagarra, Halifah. 2004. Struktur Hewan. Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Makassar.
Radiopetra. 1999. Anatomi. Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai