PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya.
Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ terbesar yang mencakup
kulit, rambut, bulu, sisk, kuku, kelenjar keringat, dan produknya keringat atau
lendir. Kata ini berasal dari bahasa Latin integumenum yang berarti
penutup (Suripto, 1994).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Integumen
Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya, dan
menjadi penghubung antara tubuh hewan dan lingkungan luar (Tenzer, dkk,
2001). Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang
mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya
(keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumenum", yang
berarti "penutup" (Suripto,1994). Sistem integumen merupakan suatu sistem yang
sangat bervariasi, sehingga strukturya tersusun oleh organ atau struktur tertentu
dengan memiliki fungsi yang bermacam-macam. Sistem integumen dapat
dianggap terdiri dari kulit yang sebenarnya dan derivate-derivat dari kulit
(Fawcett, 2002; Elaine & Hoehn, 2007). Kulit yang sebenarnya terdiri dari lapisan
utama yaitu epidermis dan dermis, derivat integumen adalah struktur tertentu
dimana secara ebriyo genetik yang berasal dari salah satu atau kedua lapisan dari
kulit yang sebenarnya. Integumen menutupi seluruh permukaan luar tubuh hewan.
Integumen vertebrata mempunyai berbagai macam fungsi, antara lain:
1. Proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik, misalnya
tekanan, gesekan, tarikan, zat-zat kimia terutama yang bersifat iritan,
gangguan yang bersifat panas, misalnya radiasi, sengatan UV, gangguan
infeksi luar terutama kuman maupun jamur.
2. Regulasi suhu tubuh
Pada suhu lingkunga tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan
pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya pembuluh kapiler akan
memudahkan proses pembuangan air dan sisa metabolisme. Aktifnya
kelenjar keringat mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan kulit
dengan cara penguapan. Penguapan mengakibatkan suhu di permukaan
kulit turun sehingga kita tidak merasakan panas lagi. Sebaliknya, saat suhu
lingkungan rendah, kelenjar keringat tidak aktid dan pembuluh kapiler di
kulit menyempit. Pada keadaan ini darah tidak membuang sisa
metabolisme dan air, akibatnya penguapan sangat berkurang, sehingga
suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami kendinginan. Keluarnya
keringat dikontrol oleh hipotamulus.
3. Mencegah masuknya mikroorganisme
Sel-sel kulit juga mampu menghasilkan protein kuat yang disebut keratin.
Senyawa keratin mempunyai struktur yang sangat kuat dan keras sehingga
sulit didekomposisi oleh berbagai mikroorganisme patogen. Kulit selain
memberikan perlindungan secara fisik, kulit juga memberi perlindungan
secara kimia. Kulit menghasilkan keringat dan minyak yang memberikan
suasana asam pada kulit. Hal itu dapat mencegah tumbuhnya
mikroorganisme patogen pada kulit. Keringat menyediakan zat makanan
bagi bakteri dan jamur tertentu yang hidup sebagai mikroflora normal pada
bersisik
keras
terutama
ditemukan
pada
ikan-ikan
yang
masih
hanya
terdapat
pada
ikan
bertulang
rawan
(Chondrichthyes). Bentuk sisik tersebut hampir seperti duri bunga mawar dengan
dasar yang bulat atau bujur sangkar.Bagian yang menonjol seperti duri keluar dari
epidermis.Susunannya hampir seperti gigi manusia.Pulp (bagian yang lunak)
berisikan pembuluh darah dan saraf yang berasal dari dermis.Sisik placoid sering
disebut juga dermal denticle.
lapisan
seperti
cosmine,
dan
lapisan
paling
dalam
adalah
isopedine.Berbeda dengan sisik cosmoid, sisik ganoid tumbuh dari atas dan
bawah.Ikan yang memiliki sisik tipe ganoid ini antara lain Polypterus,
Lapisostidae, Acipenceridae, dan Polyodontidae.
5. Pigmen Warna
Ikan-ikan yang hidup di perairan bebas mempunyai warna tubuh yang
sederhana. Ikan yang hidup didaerah dasar, bagian dasar perutnya bewarna pucat
dan bagian punggungnya bewarna gelap. Warna tubuh yang cemerlang dan cantik
biasanya dimiliki oleh ikan-ikan yang hidup di sekitar karang. Warna ikan tersebut
dikarenakan oleh schemachrome (karena konfigurasi fisik) dan biochrome
(pigmen pembawa warna). Schemachrome putih terdapat pada rangka, gelembung
renang sisik; biru dan ungu pada iris mata; warna-warna pelangi pada sisik, mata
dan membran usus. Yang termasuk biochrome ialah :
a) Carotenoid; berwarna kuning, merah dan corak lainnya
b) Chromolipoid; berwarna kuning sampai coklat
c) Indigoid; berwarna biru, merah dan hijau
d) Melanin; kebanyakan berwarna hitam atau coklat
e) Porphyrin atau pigmen empedu; berwarna merah, kuning, hijau, biru dan
coklat
f) Flavin; berwarna kuning tetapi sering dengan fluoresensi kehijau-hijauan
g) Purin; berwarna putih atau keperak-perakan
h) Pterin; berwarna putih, kuning, merah dan jingga
Sel khusus yang memberikan warna pada ikan ada dua macam yaitu :
racun
ikan
ini
dinamakan
ichthyotoxisme,
yang
meliputi
10
Pada amfibi, kulit merupakan organ yang penting. Kulit katak memiliki
sifat permeabilitas, dimana air dan gas dapat keluar-masuk. Kulit katak juga
berfungsi sebagai alat pernafasan dan harus lembab sehingga tidak kekeringan.
Oleh karena itu katak harus mengembangkan adaptasi yang berhubungan erat
dengan sifat dari kulit mereka. Untuk mengurangi kemungkinan kulit mengering
maka adaptasi yang dilakukan antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
mongering,
Hidup dekat badan air,
Berlindung di tumbuhan teduh atau permukaan batu,
Menutupi kulit dengan bahan licin dan
Masuk ke dalam tanah.
Seperti juga pada beberapa jenis reptil (yang terlihat jelas adalah ular)
yang mengelupaskan kulitnya maka pada waktu-waktu tertentu katak juga akan
mengelupaskan kulit bagian atas (stratum corneum) secara berkala, terutama saat
tumbuh. Kebanyakan dari jenis amfibi akan memakan kulit lamanya, yang
merupakan sumber air dan unsur hara. Kulit yang lemas sebagai penutup tubuh
berfungsi menutupi tubuh terhadap gangguan yang bersifat fisis dan pathologis.
Disamping itu sebagai alat untuk mengisap air karena katak tidak minum
(Sriyono,dkk. 2005).
Kulit tersusun atas epidermis, dermis yang terbagi atas jaringan lain. Pada
epidermis sebelah bawah merupakan lapisan germ yang selalu menghasilkan
lapisan jangat yang setiap waktu bisa terkelupas. Tiap bulan selama musim hujan
11
di bsawah lapisan jangat baru, sehingga setiap waktu lapisan jangat yang lama
terlepas sudah siap penggantinya. Pada dermis terdapat jaringan ikat, di sebelah
luar jaringan tersebut terdapat jaringan seperti karet busa yang mengandung
banyak kelenjar dan pigmen. Bagian sebelah dalam dari dermis terdapat saraf dan
pembuluh darah yang mempunyai peranan penting dalam proses pernafasan
melalui kulit (Fawcett, 2002). Kelenjar kulit menghasilkan sekresi yang berupa
cairan untuk membasahi kulit luar. Ini merupakan derivat dari epidermis katak.
Kelenjar kulit terbagi atas 2 yaitu:
a) Glandulae mucosa (kelenjar lendir) yang menghasilkan lendir bening
untuk memudahkan katak melepaskan diri bila ditangkap.
b) Glandulae toxicon (kelenjar racun) yang menghasilkan zat racun yang
pada tingkat tertentu dapat secara efektif mematikan hewan lain.
Dalam kulit terdapat butir-butir pigmen pada epidermis dan sel pigmen
pada dermis. Beberapa jenis katak mempunyai kelenjar beracun (glanular gland)
pada kulit yang pada saat terganggu akan mengeluarkan cairan berwarna susu
ataupun bening (kadang-kadang berbau dan lengket) yang bersifat racun yang
secara kimiawi terdiri dari bicyclic dan steroid alkaloid. Kelenjar ini biasanya
terkonsentrasi pada kepala atau pada bintil-bintil di sepanjang tubuh dan disebuat
sebagai kelenjar paratoid. Jenis-jenis katak dari Amerika Selatan memiliki racun
yang sangat kuat yang dapat mematikan manusia. Katak Dendrobates memiliki
warna yang indah sebagai tanda bahwa mereka beracun. Hasil penelitian
menunjukan bahwa racun ini sebagian besar berasal dari serangga yang dimakan
mereka, oleh karena itu katak-katak Dendrobatidae yang ditangkarkan dan diberi
makana biasa akan kehilangan daya racunnya. Racun kodok umumnya memiliki
kandungan kimiawi berupa Biogenic amines yaitu epinephrine, nor epinephrine,
dopamine, epinine, indolealkylamines yang dapat mengakibatkan halusinasi dan
melembutkan otot.
12
13
Kulit amfibi memiliki kelenjar mucus. Sekresi mucus membuat kulit tetap
lembab, mencegah masuknya bakteri dan pathogen lainnya.
Kulit reptilia menunjukkan adaptasi untuk membuat kulit menjadi kedap
air dengan terbentuknya penutup tubuh berupa sisik tanduk. Hubungan antara
sisik berupa daerah-daerah dimana bahan tanduk tipis dan dapat melipat. Pada
lepidosauria seluruh generasi epidermis menyilih menjadi satu.. Dalam stadium
istirahat, epidermis terdiri atas stratum germinativum dan suatu generasi
epidermis luar yang khas terdiri atas 5 lapisan. Lapisan ini dari luar ke dalam
mula-mula tebal dengan sel-sel yang menanduk oleh B-keratin. Lapisan
permukaan mempunyai duri-duri yang mikroskopis. Lapisan ini
disebut
14
bermula dari
papil
dermal
yang selanjutnya
mencuat
menutupi
tampak terdiri dari shaft yang ramping dan beberapa barbulae di puncak.
Plumulae, Berbentuk berbentuk hampir sama dengan filoplumae dengan
perbedaan detail.
Plumae, Bulu yang sempurna.
Barbae
Barbulae, ujung dan sisi bawah tiap barbulae memiliki filamen kecil disebut
barbicels yang berfungsi membantu menahan barbula yang saling
bersambungan.
sebagai kemudi.
Remiges, bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi:
remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara metacarpal
pada metacarpalia.
Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital pada radial ulna.
Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan sekunder
daerah siku.
Parapterum, bulu yang menutupi daerah bahu.
Ala spuria, bulu kecil yang menempel pada ibu jari
16
Capital tract yaitu bulu yang menutup bagian atas, samping dan belakang
17
saat mengeram bulu pada brood patch akan rontok dan kulitnya tipis.
Humeral tract yaitu sepasang pterilae yang sejajar seperti pita sempit yang
aksillaria.
Femoral tract, bulu yang meluas sepanjang permukaan luar paha dekat
akibat oksidasi dan gesekan. Bulu-bulu yang telah lama akan lepas secara periodik
dan digantikan oleh bulu yang baru. Pelepasan dan pergantian bulu ini disebut
dengan molting. Pergantian bulu terjadi pada waktu tertentu dalam satu tahun dan
diselesaikan dalam satu periode (selama beberapa minggu).
2.6 Sistem integumen mamalia
Mamalia memliki integumen yang terdiri dari 3 lapisan: paling luar
adalah epidermis, yang tengah adalah dermis, dan paling dalam adalah
hipodermis. Epidermis biasanya terdiri atas 30 lapis sel yang berfungsi menjadi
lapisan tahan air. Sel-sel terluar dari lapisan epidermis ini sering terkelupas;
epidermis bagian paling dalam sering membelah dan sel anakannya terdorong ke
atas (ke arah luar). Bagian tengah, dermis, memiliki ketebalan 15-40 kali
dibanding epidermis. Dermis terdiri dari berbagai komponen seperti pembuluh
darah dan kelenjar. Hipodermis tersusun atas jaringan adiposa dan berfungsi untuk
menyimpan lemak, penahan benturan, dan insulasi. Ketebalan lapisan ini
bervariasi pada setiap spesies (Fawcett, 2002).
18
Kulit semua hewan vertebrata tersusun atas dua lapisan utama, yaitu
pidermis di sebelah luar yang merupakan derivat ektoderm, dan dermis di sebelah
dalam yang merupakan derivat mesoderm.
Epidermis tersusun atas epitel berlapis banyak pipih. Epidermis dapat
tumbuh terus, karena pada lapisan terbawahnya terdapat sel-sel induk yang terus
melakukan mitosis. Tipe sel yang menyusun epidermis adalah keranosit, sel
langerhands, sel merkel, dan melanosit.
1. Keranosit adalah sel terbanyak yang ditemukan di epidermis. Keranosit, yang
merupakan hasil pembelahan sel pada lapisan epidermis yang paling dalam
lapisan basal, tumbuh terus ke arah permukaan kulit, dan seiring waktu bergerak
ke atas keranosit mengalami proses yang disebut 'deferensiasi terminal' untuk
membentuk sel-sel lapian permukaan (stratum korneum) (Brown & Burns, 2002).
2. Melanosit ditemukan pada ujung saraf, memproduksi pigment melanin yang
memberikan warna coklat pada kulit. Bentuknya silindris, bulat dan panjang.
Mengandung tirosinase yang dihasilkan oleh REG, kemudian tirosinase tersebut
diolah oleh Aparatus Golgi menjadi oval granules (melanosomes). Ketika asam
amino tirosin berpindah ke dalam melanosomes, melanosomes berubah menjadi
melanin. Enzim tirosinase yang diaktifkan oleh sinar ultra violet. Kemudian
melanin meninggalkan badan melanisit dan menuju ke sitoplasma dari sel-sel
dalam lapisan stratum spinosum. Dan pada akhirnya pigmen melanin didegradasi
oleh keratinosit (UCC).
3. Sel merkel banyak terdapat pada daerah kulit yang sedikit rambut (ujung jari,
oral mucosa, daerah dasar folikel rambut). Menyebar di lapisan stratum basal
yang banyak mengandung keratinosit (UCC).
4. Sel langerhansdisebut juga sel dendrit karena sering bekerja di daerah lapisan
stratum spinosum. Merupakan sel yang mengandung antibodi. Berkisara 2% 4
% dari keseluruhan sel epidermis. Selain itu, juga banyak terdapat di bagian
dermis pada lubang mulut, esophagus, dan vagina. Fungsi dari langerhans cells
adalah untuk melakukan responi terhadap imun karena mempunyai antibody
(UCC).
Dari luar kedalam, epidermis terbagi menjadi lima lapisan, yaitu: stratum
korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum
19
germinativum (Browne, 2014). Stratum korneum terdiri dari sel-sel pipih, tidak
berinti, dan mengalami penandukan (keranitisasi). Stratum lusidum: terdiri dari
beberapa lapis sel yang sangat pipih dan bening. Biasanya terdapat pada kulit
yang tebal (kulit tak berambut). Stratum granulosum terdisi 3-5 lapis sel-sel
poligonal pipih yang mengandung granula-granula leratohialin. Lapisan ini
berfungsi sebagai perintang masuknya benda-benda asing. Stratum spinosum yang
terdiri dari sel-sel kubus, poligonal atau gelendong yang saling berlekatan.
Memiliki fungsi untuk menahan gesekan dan tekanan dari luar. Stratum
germinativum (statum basal) yang terdiri dari sel-sel yang berbentuk silindris atau
kubus, langsung berbatasan dengan dermis. Sel-sel inilah yang aktif bermitosis
untuk menghasilkan sel-sel korneum yang mengelupas. Diantara sel-sel pada
lapisan germinativum terdapat sel-sel melanosit, yang berisi melanin yaitu pigmen
cokelat tua. Sel pigmen pada epidermis merupakan ciri hewan homoioterm.
Gambar lapisan pada epidermis kulit dan sel penyusun epidermis (sumber:
http://anatomybodygallery.com/)
Dermis beberapa kali lebih terbal dari epidermis. Tersusun atas jaringan
ikat fibrous yang memberikan kekuatan, extensibility (kemampuan untuk
20
21
22
terdapat
pada
mammalia
dan biasanya
23
2. Rambut
Ciri khas dari Mamalia adalah rambut penutup tubuh yang merupakan
derivat dari stratum korneum. Bagian telapak tangan dan telapan kaki tidak
tertutup rambut. Pada bagain tubuh yang rambutnya jarang-jarang dan bagian
yang sering terkena gesekan atau tekanan, epidermisnya mengalami penebalan.
Pada trenggiling (Manis sp) rambut bermodifikasi menjadi sisik-sisik
tanduk yang menutup seluruh tubuh. Pada Armandilo, seluruh tubuhnya tertutup
oleh keping-keping tanduk yang di dalamnya terdapat keping-keping tulang. Ekor
tikus (Rattus sp) ditutupi oleh sisik-sisik tanduk yang halus, meskipun diantaranya
masih terdapat rambut. Pada landak, rambut bermodifikasi menjadi duri (quil).
Bagian dalam duri landak tidak berongga, tertapi duri tersebut menjadi sangat
kaku. Duri-duri ini merupakan modifikasi dari rambut yang terbuat dari protein
keratin. Istimewanya, di setiap rambutnya, terdapat poros berongga dan otot
24
tersendiri. Hal inilah yang menyebabkan duri landak dapat muncul saat landak
merasa terancam (Mulyana, 2014).
Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan,
terutama mamalia.Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal
dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis (Suripto,1994). Struktur
mirip rambut, yang disebut trikoma, juga ditemukan pada tumbuhan. Rambut
pada manusia tumbuh di seluruh permukaan kulit, kecuali pada telapak kaki,
telapak tangan dan bibir. Bagian tubuh yang memiliki rambut terpekat adalah
permukaan dan bagian belakang kepala, alis, bulu mata dan bagian lainnya.
Susunan Rambut:
a. Shaft, yaitu rambut di permukaan
kulit.
b. Akar, Rambut yang terrtanam
di bawah kulit.
c. Folikel, pori-pori kulit yang dilalui
rambut.
d. Papilla, ujung yang bertumbuh.
e. Medulla, Bagian tengah yang
berlubang seperti selang.
f. Korteks, Bagian utama dari
rambut.
g. Kutikula, lapisan keras.
h. Kelenjar minyak
i. Arector pili musle, membuat
rambut bisa berdiri.
j. Pembuluh saraf
k. Saraf.
Gambar struktur folikel rambut dan rambut (sumber: en.wikipedia.org)
Terdiri dari benang bertanduk yang berasal dari epidermis, terdiri
dari batang dan akar yang meluas ke bawah hingga menyerupai umbi yang
bertakik pada lapisan di bawahnya.Ruang dalam takik terdapat jaringan
25
Seludang akar epitel dalam, terdiri dari kutikula, lapisan Huxley, henle.
b. Seludang akar epitel luar yang berasal dari epidermis, merupakan
perpanjangan lapisan malpighi (stratum basale dan spinosum)
c.
dalam jaringan.
Selubung atas, berfungsi mengangkut rambut dalam epidermis.
3. Kuku
Kuku adalah bagian tubuh binatang yang terdapat atau tumbuh di ujung
jari. Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian
terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi
melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang
lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku
sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya
akan sulfur. Terdiri dari sel tanduk yang mengalami modifikasi yang bersatu
dengan kuat. Pada bagian proksimal kuku terbentuk dalam matriks kulit. Dasar
kuku terdiri dari sel Prickle yang mengalami modifikasi dimana kuku melekat
dengan kuat. Kuku sebagian memperoleh warna dari darah dan sebagian dari
pigmen dalam epidermis, terutama melanin. Sebagai penutup bagian luar maka
selain sebagai protektif ia juga bertindak sebagai barier terhadap infeksi, ketahana
jaringan (pelindung di bawahnya), sebagai insulator dan suhu tubuh (Junquiera,
2007).
Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang
memiliki suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan.
Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh karena
kandungan airnya sangat sedikit.
26
dan atas
Dasar kuku (nail bed): bagian kulit yang ditutupi kuku
Alur kuku (nail grove): celah antar dinding dan dasar kuku
Akar kuku (nail root): bagian proksimal kuku
Lempeng kuku (nail plate): bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku
Lunula: bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar kuku
Derivat yang lain dari epidermis pada Mamalia adalah kuku, telapok (pada
(kuda), cula (pada badak) yang dibangun oleh sebaut keratin yang kompak, dan
tanduk. Tanduk sebenarnya terdapat pada Ruminansia (sapi, kambing, dan biribiri). Di dalam tanduk terdapat rongga yang diisi oleh bahan tanduk tulang
sebagai sumbu. Rongga (tanduk rusa) dan tanduk jerapah bukan derivat dari
epidermis, karena merupakan penonjolan dari tulang tengkorak yang diselaputi
oleh kulit (Tenzer, dkk, 2001)
2.7. Perbandingan Anatomi Sistem Integumen Vertebrata
27
Pisces
Amfibi
Reptil
Aves
Mamalia
pertumbuhan epidermis
Terdapat lapisan epidermis, dermis, dan
hypodermis.
Derivat : kelenjar kulit, rambut, kuku,
telapok (pada (kuda), cula (pada badak)
yang dibangun oleh sebaut keratin yang
kompak, dan tanduk.
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa diambil dari makalah ini adalah :
1. Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya.
2. Sistem integumen atau penutup tubuh ikan adalah kulit beserta drivatdrivatnya, seperti sisik dan kelenjar beracun
3. Kulit amfibi adalah permeabel terhadap air dan sarat dengan kelenjar lendir,
mencegah kulit dari kekeringan
4. Tubuh reptil umumnya tertutupi oleh sisik-sisik yang beraneka bentuk, sisiksisik itu dapat berukuran amat halus
5. Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik
berasal dari epidermal tubuh
6. Mamalia memliki integumen yang terdiri dari tiga lapisan: paling luar adalah
epidermis, yang tengah adalah dermis, dan paling dalam adalah hipodermis.
7. Perbandingan susunan kulit pada hewan cukup jelas. Pada pisces terdapat
lendir dan sisik. Pada amphibi tersusun atas epidermis, dermis yang terbagi
atas jaringan lain seperti kelenjar lendir dan kelenjar racun. Pada kulit
reptilia terdapat adaptasi dengan terbentuknya penutup tubuh berupa sisik
tanduk. Pada aves kulit terbungkus bulu sebagai hasil pertumbuhan
epidermis. Sedangkan pada mamalia (manusia) terdiri atas lapisan epidermis
dan dermis.
B. Saran
Sistem integumen merupakan sistem yang sangat penting dalam tubuh.
Dalam sistem banyak dibahas mengenai kulit, rambut dan kelenjar kulit. Makalah
ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta informasi mengenai sistem
integumen.
DAFTAR RUJUKAN
29
30
31