Anda di halaman 1dari 20

HABITAT DAN RELUNG

Kelompok 1
1.SILVIA INDRA DEWI (1710421001)
2. DEA SYARANITA (1710421003)
3. OKTAVIA NISA (1710421005)
4. PANJI CHRISTY (1710422007)
Sub pokok bahasan

Definisi dan klasifikasi habitat

Relung dan pemisahan relung

Equivalen ekologi
Definisi habitat

 tempat organisme itu hidup, atau tempat kemana seseorang


harus pergi untuk menemukan organisme tersebut. Istilah habitat
banyak digunakan , tidak saja dalam ekologi tetapi dimana saja.
Tetapi pada umumnya istilah ini diartikan sebagai tempat hidup
suatu makhluk hidup. Contohnya habitat Notonecta (sejenis
binatang air) adalah daerah-daerah kolam, danau dan perairan
yang dangkal yang penuh ditumbuhi vegetasi. Habitat ikan mas
(Cyprinus carpio) adalah di perairan tawar, habitat pohon durian
(Durio zibhetinus) adalah di tanah darat dataran rendah. Pohon
enau tumbuh di tanah darat dataran rendah sampai pegunungan,
dan habitat eceng gondok di perairan terbuka.
Habitat organisme bisa lebih dari
satu tempat.Misalnya burung ppit
mempunyai habitat di sawah untuk
aktivitas mencari makan, juga
mempunyai habitat di atas
pepohonan untuk bertelur

Klasifikasi habitat
 Dari sudut pandang dan kepentingan popuasi-populasi hewan yang
menempatinya,pemilihan tipe-tipe habitat itu terutama didasarkan pada segi
variasinya menurut waktu dan ruang.

 Berdasarkan variasi habitat menurut ruang,dapat dikenal 4 macam habitat.


1. Habitat yang konstan,yaitu suatu habitat yang kondisinya terus-menerus
relatip baik atau kurang baik.
2. Habitat yang bersifat memusim,yaitu suatu habitat yang kondisinya secara
relative teratur berganti-ganti antara baik dan kurang baik.
3. Habitat yang tidak menentu,yaitu suatu habitat yang mengalami suatu
priode dengan kondisi baik yang lamanya berfariasi ,sehingga kondisinya
tidak dapat diramalkan.
4. Habitat yang efemeral,yaitu suatu habitat yang mengalami priode kondisi
baik yang berlangsung relative singkat,diikuti oleh suatu priode dengan
kondisi yang kurang baik yang berlangsung relative lama sekali.
 Berdasarkan variasi kondisi habitat menurut ruang,habitat dapat
diklasifikasi menjadi 3 macam.
 1. Habitat yang bersinambung,yaitu apabila suatu habitat mengandung
area dengan kondisi baik yang luas sekali,yang melebihi luas area yang
dapat di jelajahi populasi hewan pengaruhinya .Sehingga contoh yang luas
sebagai habitat dari populasi rusa yang berjumlah 10 ekor.
 2. Habitat yang berputus-putus,merupakan suatu habitat
yang mengandung area dengan kondisi baik letaknya berselang-seling
dengan area yang berkondisi kurang baik,hewan penghuninya dengan
mudah dapat menyebardari area berkondisi baik yang satu ke yang lainnya.
 3. Habitat yang terisolasi, merupakan suatu habitat yang mengandung area
terkondisi baik yang terbatas luasnya dan letaknya terpisah jauh dariarea
berkondisi baik yang lain, sehingga hewan-hewan tidak dapat menyebar
untuk mencapainya, kecuali bila didukung oleh faktor-faktor kebetulan.
Misal suatu pulau kecil yang di huni oleh populasi rusa. Jika makanan habis
rusa tersebut tidak dapat berpindah ke pulau lain. Pulau kecil tersebut
merupakan bukan habitat terisolasi bagi suatu populasi burung yang dapat
dengan mudah pindah ke pulau lainnya, tetapi lebih cocok disebut habitat
yang terputus.
Berdasarkan kondisi habitat:
 Habitat makro merupakan habitat bersifat global
dengan kondisi lingkungan yang bersifat umum dan
luas,contohnya : gurun pasir, hutan hujan tropika.

 Habitat mikro merupakan habitat lokal dengan


kondisi lingkungan yang bersifat setempat yang tidak
terlalu luas, contohnya: kolam, rawa payau,danau.
Makrohabitat dan mikrohabitat
 Mikrohabitat adalah Bagian dari habitat yang merupakan
lingkungan yang kondisinya paling cocok dan paling akrab
berhubungan dengan hewan /suatu bagian terkecil dari suatu
bioma dengan variasi-variasi lokal,termasuk diantaranya iklim dan
cuaca yang akan menghasilkan jumlah ataupun tipe-tipe yang
berbeda (Encarta,2004).
 Contoh:Burung colibri akan
Membangun sarang dibawah
Rerimbunan cabang agar terli
Ndung dari udara secara lang
Sung.hal ini terkait dengan
Suhu mikro
makrohabitat

Sudut pandang definisi habitat/makrohabitat sangat bergantung


bagaimana kita melihatnya,intinya adalah bila suatu lokasi sudah
ditetapkan sebagai mikrohabitat ,maka bisa diprediksi mikrohabitatnya
Contoh makrohabitat dan mikrohabitat
 Contoh makrohabitat dan mikrohabitat : Organisme
penghancur (pembusuk) daun hanya hidup pada
lingkungan sel-sel daun lapisan atas fotosintesis,
sedangkan spesies organisme penghancur lainnya
hidup pada sel-sel daun bawah pada lembar daun
yang sama hingga mereka hidup bebas tidak saling
mengganggu. Lingkungan sel-sel dalam selembar
daun di atas disebut mikrohabitat sedangkan
keseluruhan daun dalam lingkungan makro disebut
makrohabitat.
Relung Ekologi (Ecological Niche)
 Relung adalah status fungsional hewan itu dalam habitat
yang ditempatinya berkaitan dengan adaptasi-adaptasi
fisiologis, struktural/morfologi, dan pola perilaku hewan
itu. Atau relung ekologi merupakan posisi atau status
suatu organisme dalam suatu komunitas dan ekosistem
tertentu yang merupakan akibat adaptasi struktural,
tanggap fisiologis serta perilaku spesifik organisme itu.
Jadi relung suatu organisme bukan hanya ditentukan
oleh tempat organisme itu hidup, tetapi juga oleh
berbagai fungsi yang dimilikinya. Dapat dikatakan,
bahwa secara biologis, relung adalah profesi atau cara
hidup organisme dalam lingkungan hidupnya.
Contoh relung:suatu populasi
kadal pohon tropis,terdiri dari
banyak variabel,antara lain kisaran
suhu yang dapat ia tolerir, ukuran
pohon dimana ia
bertengger,waktu siang hari
ketika ia aktif,serta ukuran dan
jenis serangga yang ia majkan
 Niche (relung) ekologi mencakup ruang fisik yang diduduki organisme ,
peranan fungsionalnya di dalam masyarakatnya (misal: posisi trofik)
serta posisinya dalam kondisi lingkungan tempat tinggalnya dan
keadaan lain dari keberadaannya itu. Ketiga aspek relung ekologi itu
dapat dikatakan sebagai relung atau ruangan habitat, relung trofik dan
relung multidimensi atau hypervolume. Oleh karena itu relung ekologi
sesuatu organisme tidak hanya tergantung pada dimana dia hidup
tetapi juga apa yang dia perbuat (bagaimana dia merubah energi,
bersikap atau berkelakuan, tanggap terhadap dan mengubah
lingkungan fisik serta abiotiknya), dan bagaimana jenis lain menjadi
kendala baginya.

 Hutchinson (1957) telah membedakan antara niche pokok (fundamental


niche) dengan niche yang sesungguhnya (relized niche). Niche pokok
didefinisikan sebagai sekelompok kondisi-kondisi fisik yang
memungkinkan populasi masih dapat hidup. Sedangkan niche
sesungguhnya didefinisikan sebagai sekelompok kondisi-kondisi fisik
yang ditempati oleh organisme-organisme tertentu secara bersamaan.
Relung fundamental dan realized
Dimensi relung

 Dimensi relung adalah toleransi terhadap kondisi-kondisi


yang bervariasi(kelembapan,Ph,temperatur,kecepatan
angin,aliran air)dan kebutuhanya akan sumber daya alam
yang bervariasi.
 Di alam ,dimensi relung suatu suatu spesies bersifat
multidemensi.relung 2 dimensi contohnya adalah hubungan
temperatur dan salinitas sebagai bagain dari relung kerang
di pasir.untuk relung 3 dimensi ,contohnya adalah
hubungan temperatur,Ph,dan ketersediaan makanan
sebagai bagian dari relung suatu organisme
Faktor-faktor yang mempegaruhi
keberadaan relung

Kedudukan yang ditempati oleh suatu


spesies di dalam jaringan –jaring
makanan (relung trofik)

Kisaran suhu,kelembaban,salinitas yang


diterima oleh setiap spesies dalam suatu
habitat (relung multidemensional)

Tempat atau ruang spesies hidup relung


habitat
Asas eklusi persaingan dan Pemisahan Relung

 Asas eklusi persaingan atau aturan gause menyatakan bahwa suatu


relung ekologi tidak dapat ditempati secara stimulan dan sempurna
oleh populasi stabil lebih dari satu spesies.
 Sehubung dengan asas diatas, menurut asas koeksistensi beberapa
spesies yang dapat hidup secara langgeng dalam habitat yang sama
ialah spesies-spesies yang relung ekologinya berbeda-beda.

 Dari uraian tersebut di atas tampak bahwa aspek relung ekologi yang
menyangkut dimensi sumberdaya, khususnya yang vital untuk
pertumbuhan dan perkembangbiakan, dari beberapa spesies harus
berbeda (terpisah) agar dapat berkoeksistensi dalam habitat yang
sama. Perbedaan atau pemisahan relung itu juga mencakup aspek
waktu aktif.
 Contoh dari kasus pemisahan relung antara berbagai spesies
yang berkohabitasi dapat dilihat dari contoh berikut ini.
Serumpun padi dapat menjadi sumberdaya berbagai jenis
spesies hewan. Orong-orong (Gryllotalpa africana) memekan
akarnya, walang sangit (Leptocorisa acuta) memakan
buahnya, ulat tentara kelabu (Spodoptera maurita) yang
memakan daunnya, ulat penggerek batang (Chilo
supressalis) yang menyerang batangnya, hama ganjur
(Pachydiplosis oryzae) menyerang pucuknya, wereng coklat
(Nilaparvata lugens) dan wereng hijau (Nephotettix apicalis)
yang menghisap cairan batangnya. Tiap jenis hama tersebut
masing-masing telah teradaptasi khusus untuk
memanfaatkan tanaman padi sebagai sumberdaya makanan
pada bagian-bagian yang berbeda-beda.
Ekivalen Ekologi
 Ekivalen Ekologi adalah Jenis-jenis hewan yang menempati
relung ekologi yang sama (ekivalen) dalam habitat yang
serupa di daerah zoogeografi yang berbeda.

 Contoh dari ekivalen ekologi adalah Kita dapat menemukan


cacing tanah di mana saja, misal di Indonesia, di Amerika, di
Eropa, di Australia dan tempat lainnya. Cacing-cacing tanah
tersebut secara morfologi serupa, namun sebenarnya
mereka berbeda spesies. Cacing tanah di jawa (Pheretima
javanica) serupa dengan cacing tanah di Amerika (Lumbricus
terestris). Kedua jenis cacing tanah tersebut menempati
habitat tanah lembab dengan relung ekologi yang serupa
Thank you

Anda mungkin juga menyukai