Anda di halaman 1dari 28

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................ i


Kata Pengantar ............................................................................................... ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 2

BAB I PEMBAHASAN .................................................................................. 3


2.1 Pengertian Sistem Integumentum .............................................................. 3
2.2 Kulit Pada Mamalia .................................................................................... 3
2.3 Kulit Pada Invertebrata .............................................................................. 10
2.4 Bulu Pada Aves ..........................................................................................11
2.5 Rambut ........................................................................................................ 14
2.6 Kuku ........................................................................................................... 18
2.7 Macam Paruh Pada Aves ............................................................................ 21

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 25


3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 27

Makalah-Struktur Hewan Page 3


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Struktur hewan merupakan matakuliah yang membahas tentang

struktur makro dan mikroanatomi pada hewan Invertebrata dan Vertebrata.

Anatomi berasal dari bahasa Yunani “anatome (ana= ke atas, temnein =

memotong). Anatomi berarti membuka dengan jalan memotong. Dengan

membuka tubuh hewan, maka orang akan dapat melihat alat-alat di dalam

tubuh hewan tersebut.

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan,

memisahkan, melindungi, dan menginformasika hewan terhadap

lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem

organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku,

kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal

dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup".

Secara ilmiah kulit adalah lapisan terluar yang terdapat diluar

jaringan yang terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi

permukaan tubuh, kulit merupakan organ yang paling luas permukaan

yang membungkus seluruh bagian luar tubuh sehingga kulit sebagai

pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia, dan juga berperan penting

dalam pengaturan suhu dan keseimbangan air. Seluruh permukaan tubuh

Vertebrata maupun invertebrata di tutupi oleh kulit. Pada vertebrata kulit

Makalah-Struktur Hewan Page 4


terdiri atas dua lapisan utama yaitu epidermis disebelah luar, dan dermis

disebelah dalam. Pada avertebrata misalnya arthropoda, annelida,

mollusca, dan beberapa yang lain, kulit terdiri dari satu lapisan sel yang

disebut epidermis, dan pada bagian luarnya tertutup oleh llapisan non

seluler yang disebut kutikula. \

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah struktur kulit pada mamalia ?

2. Bagaimanakah struktur kulit pada invertebrata ?

3. Bagaimanakah bulu-bulu yang terdapat pada aves ?

4. bagaimanakah struktur rambut ?

5. bagaimanakah struktur kuku ?

6. Bagaimanakah macam-macam paruh pada aves ?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui struktur kulit pada mamalia

2. Untuk mengetahui struktur kulit pada invertebrata

3. Untuk mengetahui macam-macam bulu pada aves

4. Untuk mengetahui struktur rambut

5. Untuk mengetahui struktur kuku

6. Untuk mengetahui macam-macam paruh aves

Makalah-Struktur Hewan Page 5


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Integumentum

Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti

"penutup". Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan,

memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan

sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang

terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan

produknya (keringat atau lendir)

2.2. Kulit Pada Mamalia

Kulit adalah organ tunggal yang terberat di tubuh, dengan berat sekitar

16 % dari berat badan total. Kulit terdiri atas dua lapisan utama, epidermis

yaitu lapisan epitel yang berasal dari ektoderm, dan dermis yaitu suatu lapisan

Makalah-Struktur Hewan Page 6


jaringan ikat yang berasal dari mesoderm. Batas epidermis dan dermis tidak

teratur, dan tonjolan dermis disebut papila saling mengunci dengan tonjolan

epidermis yang disebut epidermal ridges (rabung epidermis).

1. Epidemis

Pada permukaan tubuh, ketebalan epidermis bervariasi dari 0,07-0,12

mm. Epidermis terutama terdiri atas epitel berlapis gepeng dengan lapisan

tanduk, tetapi juga mengandung tiga jenis sel yang jumlahnya tidak sebanyak

jumlah sel epitel, melanosit, sel Langerhans, dan sel merkel. Sel epidermis

yang mempunyai lapisan tanduk disebut keratinosit. Berdasarkan ketebalan

epidermis, dapat dibedakan kulit tebal dan kulit tipis. Pemakaian kata :tebal”

dan “tipis” disesuaikan dengan ketebalan lapisan epidermis.

Pada mamalia, kulit tebal terdapat pada telapak tangan dan telapak

kaki, sedangkan kulit tipis menutupi seluruh permukaan tubuh kecuali dua

tempat tersebut. Struktur kulit tebal mempunyai alur yang selalu konstan

polanya. Dilihat dari penampang melintangnya nampak merata karena adanya

papila dermis yang menonjol ke epidermis.

Makalah-Struktur Hewan Page 7


Gambar. sediaan kulit tipis. Stratum korneumnya lebih tipis daripada stratum

korneum kulit tebal , dan lempeng- lempeng keratinnya tersusun lebih padat.

Kulit tebal

Makalah-Struktur Hewan Page 8


Lapisan epidermis kulit tebal terdiri dari :

1. Stratum germinativum terdiri atas selapis sel kuboid atau silindris

basofilik yang terletak di atas lamina basalis pada perbatasan

epidermis-dermis.

2. Stratum spinosum

Terdiri atas sel-sel kuboid, atau agak gepeng dengan inti di tengah

dan sitoplasma dengan cabang-cabang yang terisi berkas filamen.

Sel-sel spinosum saling terikat erat mealui spina sitoplasma yang

berisi filamen dan desmosom, sehingga memberikan corak berduri

pada permukaan selnya.

Gambar. stratum spinosum kulit dari telapak kaki (kulit tebal) yang memperlihatkan

projeksi spina yang mengikat sel lapisan ini bersama-sama dengan kuat untuk mencegah abrasi.

Makalah-Struktur Hewan Page 9


3. Stratum granulosum

Terdiri atas 3-5 lapis sel pologonal gepeng yang sitoplasmanya

berisikan granul basofilik kasar yang disebut granul keratohialin.

4. Stratum lusidum

Stratum lusidum bersifat translusens dan terdiri atas lapisan tipis

sel epidermis eosinofilik yang sangat gepeng dan sel yang

mengandung zat eleidin (zat yang membantu membentuk zat

keratohialin).

5. Stratum korneum

Terdiri atas banyak lapis sel sangat gepeng penuh keratin tanpa inti

atau organel sitoplasma.

Kulit tipis

Pada mamalia kulit yang paling tipis terdapat pada kelopak mata

dan yang tertebal di bagian punggung. Pada kulit tips dapat dijumpai

adanya kelenjar keringat, kelenjar lemak atau minyak yang

berhubungan dengan akar rambut, selain itu terdapat juga kelenjar

minyak yang tidak berhubungan dengan rambut seperti ditemukan pada

kelopak mata, papila mamae, dan labio minora. Struktur epidermis kulit

tipis terdiri dari stratum germinativum, stratum spinosum (tipis),

stratum granulosum dan stratum korneum, pada kulit tipis tidak ada

stratum lusidum.

Makalah-Struktur Hewan Page 10


Gtambar. Fotomikrograf kulit tipis yang dipulas untuk serta-serat sistem elastis.

2. Dermis

Dermis terdiri atas jaringan ikat yang menunjang epidermis dan

mengikatnya pada jaringan subkutan (hipodermis) tersusun atas jaringan

lemak dan berperan dalam melekatkan kulit dengan bagian tubuh yang lebih

Makalah-Struktur Hewan Page 11


dalam atau otot. Ketebalan dermis bervariasi, bergantung pada daerah

tubuh, dan mencapai tebal maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis

terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu :

a. stratum papilare disebelah luar dan stratum retikulare yang lebih

dalam. Stratum papilare tipis terdiri atas jaringan ikat longgar,

fibriblas dan sel jaringan ikat lainnya terdapat di stratum ini seperti sel

mast dan makrofag.

b. Serabut retikuler, sifatnya lebih padat daripada stratum papilare,

elemen seluler lebih sedikit dibandingkan dengan lapisan di atasnya.

Gambar. sediaan stratum retikulare dermis

Pada lapisan dermis dapat di jumpai adanya akar rambut, muskulus

arektor pilorum, kelenjar keringat, pembuluh darah serta akhiran-akhiran

saraf sensoris, seperti badan-badan misner dan vater Pacini.

Makalah-Struktur Hewan Page 12


Dermis kaya dengan jaring-jaring pembuluh darah dan limfe. Di

daerah kulit tertentu, darah dapat langsung mengalir dari arteri ke dalam

vena melalui anastomosisa atau pirau arteriovenosa. Pirau ini berperan

sangat penting pada pengaturan suhu. Selain komponen-komponen tersebut,

dermis mengandung beberapa turunan epidermis, yaitu folikel rambut,

kelenjar keringat dan kelenjar sebasea. Terdapat banyak serabut saraf dalam

dermis, dan saraf efektor yang berjalan ke kulit merupakan serabut

pascaganglionik dari ganglia simpatis rantai paravertebral. Tidak ada

persarafan parasimpatis. Ujung saraf aferen membentuk jalinan superfisial

dermis dengan ujung saraf bebas, suatu jalinan folikel rambut, dan

persarafan organ sensorik bersimpai.

2.3. Kulit pada Invertebrata

Pada avertebrata, misalnya arthropoda, annelida, mollusca, dan

beberapa yang lain, kulit terdiri dari satu lapisan sel yang disebut epidermis,

dan pada bagian luarnya tertutup oleh lapisan non selular yang disebut

Makalah-Struktur Hewan Page 13


kutikula. Lapisan kutikula ini di sekresikan oleh sel-sel epidermis, dapat

sangat tipis, misalnya pada annelida, tetapi dapat pula merupakan lapisan

yang tebal yang tersusun dari khitin, kapur, atau substansi lain. Pada

arthropoda kutikula yang kaku dapat berfungsi sebagai endoskeleton.

2.4. Bulu Pada Aves

Bulu adalah suatu struktur epidermis yang membentuk penutup luar.

Bulu merupakan suatu struktur karatin yang karakteristik terdapat pada

bangsa burung, serta merupakan modifikasi dari sisik, karena bangsa burung

mempunyai nenek moyang dari bangsa reptile. Pertumbuhan awal dari bulu

sama dengan pertumbuhan sisik yang berawal dari papilla dermis.Bulu khas

dimiliki oleh Aves, berfungsi melindungi kulit terhadap cuaca yang tidak

cocok, dan untuk terbang. Menurut struktur anatominya dibedakan menjadi

3 macam yaitu plumae, plumulae, dan filoplumae.

Makalah-Struktur Hewan Page 14


a. Plumae, merupakan bulu yang memberi dasar bentuk tubuh yang berada

pada sayap dan ekor, berfungsi untuk terbang.

Plumae terdiri atas bagian-bagian :

- Kalamus, menrupakan tangkai bulu yang kosong

- Rachis (shaft = batang bulu) merupakan sumbu longitudinal bendera

bulu (vexillum), sebagai lanjutan kalamus dan di dalamnya tidak

berongga.

- Vexillum (vane = bendera bulu), merupakan pelebaran bagian distal

kalamus, terbentuk oleh barbae = rami yaitu suatu cabang lateral

(kanan dan kiri) dari rachis. Tiap barbae/rami mempercabangkan

menjadi banyak barbulae = radii. Pada radii terdapat kait-kait

(radioli). Terdapat 2 macam barbulae/radii, yaitu barbulae distal

yang menuju kearah ujung bulu, dan barbulae proksimal yang

menuju ke arah pangkal bulu. Radioli dan radii proksimal berkaitan

Makalah-Struktur Hewan Page 15


dengan radioli dan radii distal, dengan demikian membentuk bendera

bulu.

- Umbilicus inferior, lubang pada pangkal / proksimal kalamus.

- Umbilicus superior, merupakan lubang pada bagian distal kalamus

yang terletak pada pertemuan kalamus dengan bendera bulu di

permukaan ventral. Umbilicus superior dan inferior ini dilalui

pembuluh darah untuk memberi makan pada bulu.

b. Plumulae, bulu yang terdapat pada burung yang masih muda dan pada

burung yang sedang mengerami telur, berfungsi sebagai isolator

(misalnya, suhu). Bagian-bagiannya terdiri dari kalamus pendek, rachis

tereduksi, barbae / rami panjang dan barbulae / radii pendek, tidak

memiliki radioli, sehingga tidak dapat membentuk bendera bulu.

c. Filoplumae, bulu yang tumbuh di seluruh permukaan tubuh. Berfungsi

sebagai sensor. Bentuknya seperti rambut, mempunyai sumbu panjang,

pada ujung distalnya terdapat barbae/rami.

Makalah-Struktur Hewan Page 16


2.4. Rambut

Rambut adalah struktur berkeratin panjang yang berasal dari

invaginasi epitel epidermis. Warna, ukuran, dan penyebarannya bervariasi

sesuai ras, umur, jenis kelamin, dan bagian tubuh. Rambut ditemukan di

seluruh tubuh kecuali pada telapak tangan, telapak kaki, bibir, glans penis,

klitoris, dan labia minor. Dibandingkan dengan lapisan bulu hewan, sisa

rambut manusia hampir tidak berfungsi sebagai isolator suhu, namun

penting untuk sensasi taktil. Fungsi utama rambut adalah untuk pengatur

panas tubuh (termoregulasi), pada mamalia tertentu rambut berfungsi

sebagai organ indra, karena adanya anyaman akhiran saraf, misalnya

vibrissae atau rambut sinus, dapat bergerak bukan karena adanya muskulus

arektor pilorum tetapi adanya sinus-sinus darah. Pada penampang

memanjang rambut dapat ditemukan bagian-bagian berikut :

Makalah-Struktur Hewan Page 17


- Batang rambut

- Akar rambut

- Bulbus rambut

- Folikel rambut

- Matriks rambut

- Papila rambut

- Muskulus arektor pilorum

Makalah-Struktur Hewan Page 18


Setiap rambut berkembang dari suatu invaginasi epidermis, yakni

folikel rambut, yang selama masa pertumbuhannya mempunyai pelebaran di

bagian ujung yang disebut bulbus rambut. Pada dasar bulbus rambut dapat

dilihat papila dermis. Papila dermis mengandung jalinan kapiler yang vital

bagi kelangsungan hidup folikel rambut. Sel epidermis yang menutupi

papila dermis membentuk akar rambut, yang menonjol di atas kulit.

Selama masa pertumbuhan, sel-sel epitel yang menyusun bulbus

tersebut setara dengan sel epitel dalam stratum germinativum. Pada jenis

rambut tebal tertentu, sel-sel bagian pusat akar rambut pada puncak papila

dermis menghasilkan sel-sel besra bervakuola dengan cukup keratin, yang

akan membentuk medula rambut. Sel-sel akar rambut membelah dan

berkembang menjadi sel-sel fusiform berkelompok padat yang berkeratin

banyak, yang akan membentuk korteks rambut.

Lebih ke tepi, terdapat sel-sel yang menghasilkan kutikula rambut,

yakni suatu lapisan yang terdiri atas sel-sel kuboid sampai pertengahan

bulbus, dan bentuk sel ini kemudian menjadi tinggi dan silindris. lebih ke

atas lagi, sel-sel tersebut berubah posisi dari horizontal menjadi vertikal

sehingga di tempat tersebut sel-sel ini membentuk suatu lapisan sel gepeng

berkeratin banyak dan mirip sisik, yang menutupi korteks. Sel kutikula ini

merupakan lapisan sel terakhir dalam folikel rambut yang berkembang.

Makalah-Struktur Hewan Page 19


Sel-sel terluar menghasilkan sarung akar rambut dalam, yang

mengelilingi bagian awal batang rambut sepenuhnya. Sarung akar rambut

dalam ini merupakan struktur peralihan dengan sel-sel yang berdegenerasi

dan menghilang di atas kelenjar sebasea. Sarung akar rambut luar

berhubungan langsung langsung dengan sel epidermis dan dekat permukaan

sarung akar rambut luar terdapat semua lapisan epidermis. Di dekat papila

dermis, sarung akar rambut luar lebih tipis dan terdiri atas sel-sel yang

sesuai dengan stratum germinativum epidermis.

Yang memisahkan folikel rambut dari dermis adalah lapisan hialin

nonselular, yaitu membran kaca(glassy membrane) yang terbentuk dari

lamina basalis yang menebal. Dermis yang mengelilingi folikel tersebut

lebih padat, yang membentuk sarung jaringan ikat khusus. Struktur yang

terikat pada sarung ini dan menghubungkan struktur tersebut pada stratum

papilare dermis adalah berkas-berkas sel otot polos, yaitu muskulus

Makalah-Struktur Hewan Page 20


arektor pili. Otot ini tersusun miring, dan kontraksinya akan menegakkan

batang rambut. Kontraksi muskulus arektor pili juga menimbulkan apa yang

disebut sebagai “berdirinya bulu roma”.

Warna rambut disebabkan oleh aktifitas melanosit yang terdapat

antara papila dan sel-sel epitel akar rambut. Sel epitel akar rambut

menghasilkan pigmen yang terdapat dalam sel-sel medula dan korteks

batang rambut.

2.5. Kuku

Kuku adalah lempeng sel epitel berkertain pada permukaan dorsal

setiap falang distal. Kuku pada mamalia (manusia) merupakan lempeng-

lempeng yang mengalami penandukan, yang terdapat pada permukaan

Makalah-Struktur Hewan Page 21


dorsal ujun-ujung jari-jari dan ibu jari. Dasar kuku merupakan penebalan

permukaan epitel jari-jari.

Kuku dibentuk melalui proliferasi dan keratinasi sel-sel epitel

dalam matriks kuku namun susunannya lebih sederhana. Akar kuku dan

matriksnya terletak di bawah lipatan kulit yang disebut lipat kuku

proksimal. Stratum korneum epidermis lipat ini dapat meluas sedikit di

permukaan atas kuku, membentuk pelapis tipis bagian proksimal 0,5-1

mm, yang disebut eponichium. Di tempat lipat kuku lateral melipat ke

dalam alur kuku lateral, epidermisnya tidak berstratum korneum dan

berlanjut dibawah batang lempeng kuku sebagai dasar kuku. Hanya

stratum basal dan stratum spinosum yang terdapat dalam dasar kuku.

Makalah-Struktur Hewan Page 22


Epitel lempeng kuku timbul dari matriks kuku. Ujung proksimal matriks

meluas ke dalam akar kuku. Sel-sel matriks membelah, bergeser ke distal,

dan akhirnya mengalami kornifikasi, yang membentuk bagian proksimal

lempeng kuku. Lempeng kuku kemudian bergeser ke depan di atas dsar

kuku (yang tidak ikut dalam pembentukan lempeng). Ujung distal lempeng

menjadi bebas dari dasar kuku dan habis terkikis atau terpotong. Bagian

anterior dasar kuku terlihat berbayang melalui kuku semitransparan

sebagai bangunan bentuk sabit putih disebut lunula. Namun, seringkali

lunula ini tertutup lipat kuku proksimal dan eponichium.

Seperti pada matriks rambut, sel-sel matriks kuku mensintesis

banyak keratin dan granul keratohialin. Sewaktu terikat pada dasar kuku,

mereka ditransformasi menjadi unsur-unsur sangat pipih tanpa inti, terdiri

atas keratin dalam matrei interfibrilar keras. Dermis dasar kuku sangat

vaskular dan hal ini tercermin dari warna merah muda yang tampak

Makalah-Struktur Hewan Page 23


melalui kuku translusen. Warna ini secara klinik berguna sebagai

gambaran kasar derajat oksigenasi darah.

2.6. Macam Paruh Aves

Bentuk paruh burung dapat dibedakan dari berbagai faktor, yakni

habitatnya, morfologinya, dan lain sebagainya sehingga menghasilkan

perbedaan pada bentuk dan fungsinya. Bentuk paruh sesuai dengan jenis

makanannya, sehingga strruktur paruh juga disebut adaptasi morfologi.

Tipe paruh burung yang dikenal antara lain :

Makalah-Struktur Hewan Page 24


- Pemakan biji pada merpati dan pipit

Burung pipit mempunyai paruh pendek dan kuat. Bentuk paruh

ini sesuai untuk memakan jenis biji - bijian. Paruh ini berfungsi

menghancurkan biji tersebut.

- Pemakan serangga (jalak)

Bentuk paruh burung ini pada umumnya agak panjang dan

sedikit runcing. Bentuk seperti itu, akan memudahkan burung

Makalah-Struktur Hewan Page 25


untuk menagkap serangga yang dijadikan mangsanya sekalipun

serangga tersebut berada di celah yang sempit.

- Tipe pancing/kait (pelikan/elang)

Burung pelikan merupakan yang mempunyai bentuk paruh yang

panjang. Kedua bagian atas dan bawahnya memiliki ukuran yang

sama besra dengan perbedaan kantong pada bagian paruh bawah

yang berfungsi untuk menyimpan ikan dan anak-anaknya.

Burung Elang merupakan burung yang memiliki bentuk paruh

yang kuat dengan yang bagian ujung yang runcing, serta bagian

Makalah-Struktur Hewan Page 26


atas yang lebih besar dan berfungsi secara penuh untuk memakan

mangsanya dengan cara dicabik dan dirobek.

- Tipe pemotong (haliaster/hantu)

- Tipe penghisap (burung penghisap madu), bentuk paruh

burung pengisap madu umumnya panjang dan runcing.

Kolibri, yang memiliki bentuk paruh lancip dan panjang yang

berfungsi untuk mencari madu yang terdapat di dalam berbagai

jenis bunga.

- Tipe sieving/penyaring, pada angsa atau itik.

Paruh jenis ini memiliki bentuk lebar yang berfungsi intu

mencari mangsanya di lumpur atau di air.

Makalah-Struktur Hewan Page 27


BAB III

PENUTUP

2.7. Kesimpulan

a. Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan,

memisahkan, melindungi, dan menginformasika hewan terhadap

lingkungan sekitarnya.

b. Komponen dari Sistem ini merupakan bagian sistem organ yang


terbesar,yakni Mencakup:
- Kulit, merupakan lapisan terluar pada tubuh manusia. Terdiri
dari dua bagian yaitu kulit tipis dan kulit tebal.
- Rambut merupakan struktur tipis bertanduk yang berasal dari
invaginasi epitel epidermis.
- Bulu merupakan struktur keratin yang karakteristiknya terdapat
pada bangsa aves, dan di anggap sebagai modifikasi dari sisik.
- kuku, adalah bagian tubuh binatang yang terdapat atau tumbuh di
ujung jari. Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati,
mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung
jari.
c. Kulit pada mamalia terdiri atas dua lapisan yakni lapisan epidermis
dan lapisan dermis.
d. Kulit pada beberapa invertebrata terdiri atas satu lapisan sel yang
disebut epidermis, dan bagian luar disebut kutikula.
e. Terdapat 3 macam buli pada aves, yakni Plumae, plumulae, dan
filoplumae.
f. Rambut terdiri atas bagian-bagian yaitu batang rambut, akar rambut,
bulbus rambut, folikel rambut, matriks rambut, papila rambut, dan
muskulus arektor pilorum.

Makalah-Struktur Hewan Page 28


g. Kuku terdiri atas bagian-bagian akar kuku, eponikium, lempeng
kuku, dasar kuku, dan matriks kuku.
h. Terdapat beberapa tipe paruh pada aves, yakni pemakan biji,
pemakan serangga, tpe pancing/kait, tipe pemotong, tipe pengisap,
dan tipe penyaring.

Makalah-Struktur Hewan Page 29


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Bentuk Paruh Aves. (Diakses dari

http://asagenerasiku.blogspot.com pada hari Sabtu 18 Januari

2014 pukul 21.10 WITA).

Anonim. 2013. Characteristik of Aves. (Diakses dari

http://vertebrataaves2013.blogspot.com pada hari Sabtu 18

Januari 2014 pukul 21.15 WITA).

Anonim. 2013. Bulu Plumae. Diakses dari

http://biologieducationasik.blogspot.com pada hari sabtu 18

Januari 2014 pukul 21.30 WITA).

Fawcett,Don W. 2002. Buku Ajar Histologi Edisi12. Jakarta : EGC.

Junquiera,Luiz Carlos. 2007. Histologi Dasar,Teks dan Atlas Edisi 10.

Jakarta : EGC.

Makalah-Struktur Hewan Page 30

Anda mungkin juga menyukai