Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fadhliah

Nim : 210407535010
“Guru Inspirasi”
Suasana masih sangat sepi ketika untuk pertama kalinya aku melangkah ke sekolah
ini. Kulirik jam di handphone, jam menunjukkan pukul 07.00 WITA. Alhamdulillah aku
tidak terlambat dari jadwal interview yang ditetapkan hari ini, ucapku dalam hati. Aku baru
sadar kalau hari Sabtu ini, guru-guru tidak masuk karena jadwal belajar mereka hanya
sampai hari Jum’at.
“Pagi ini ibu ada janji interview yah? ” sapa salah seorang karyawan yang masuk hari.
Aku hanya tersenyum sambil mengangguk.
“Apa di sini semuanya masuk jam 07.00 yah pak? ” tanyaku.
“Iya semua masuk jam 07.00 ramai kalau pagi, ” sahutnya sambil membuka pintu
gerbang yang belum terbuka sepenuhnya.
Aku diarahkan menunggu di hall sekolah ini, baru aku sendiri yang hadir di tempat
ini. Rasa canggung dan bingung menghampiri, karena untuk pertama kalinya aku mengikuti
wawancara kerja.
Aku yang bukan seorang lulusan PGSD, mencoba untuk menjadi seorang guru.
Berbekal bahwa saya senang dengan anak-anak dan mengajar. Jadilah kuberanikan diri untuk
mencobanya. Dalam hati kuyakinkan diri bahwa Aku bisa!
“Assalamualaikum wr.wb, ku dengar suara salam spontan aku menjawabnya
Waalaikum salam”
“Saya mau wawancara guru hari ini, ”ucapnya.
“Oh, iya silahkan, saya pun sedang menunggu wawancara hari ini”, ucapku .Hari ini
kami ternyata ada bertiga yang akan mengikuti wawancara. Hari pertama 1 Januari 2009.
Kelak ini kuingat sebagai tanggal dimana Aku mulai belajar menjadi seorang guru. Pertama
kali aku di beri amanah mengajar kelas 1 SD.
“Assalamualaikum Ibu, kenalkan nama saya Ibu Wati, ” salam kenal ya dan selamat
sudah bergabung bersama kami di sekolah ini.
“Anak-anak , kenalkan ini ibu guru baru yang akan menemani kita namanya Bu Lia”
ramah sekali guru partner kelas ku ini.
“Assalamualaikum anak-anak, mulai hari ini ibu akan membantu bu Wati untuk
belajar bersama kalian” ucapku.
“Ibu guru akan mengajar apa dikelas ini?” ucap salah seorang siswa. Memecahkan
kekakuan saat masuk pertama tadi.
“Ibu akan mengajar mengajar di kelas 1, bahasa Indonesia, Matematika dan Pkn?” ,
ucapku pada seorang siswa yang menghampiri tadi. Yah, itu adalah amanah pertamaku ketika
mengajar di sekolah ini.
Melewati banyak pembelajaran dan hal-hal yang menarik bersama dengan mereka ,
membuat saya menyukai dunia mengajar ini. Setiap hari selalu berdiskusi dengan guru-guru
yang lebih lama berkiprah di sini, bagaimana menghadirkan pembelajaran yang
menyenangkan dan bermakna.
Suatu ketika saya sedang sakit, betapa terharunya saya ketika masuk sekolah di
dinding meja guru saya mendapati beberapa surat dari siswa .
“Ibu semoga segera sembuh dan kembali lagi bersama kami belajar bersama”, Ya
Allah betapa tulusnya mereka akan do’anya.
*********
Suatu hari saya membaca sebuah artikel yang menginspirasi saya dan berdoa menjadi
inspirasi pula bagi mereka. Artikel itu menghadirkan dua orang Ibu yang sedang berjalan
dengan anaknya di sebuah taman kota. Seorang tukang sampah,nampak sedang
membersihkan tong sampah.
Ibu yang pertama berkata “Kamu harus sekola dengan baik , supaya jika besar nanti
tidak menjadi tukang sampah”, sambil menunjukkan ke anaknya tukang sampah tersebut
Lalu ibu yang kedua berkata “Kamu harus sekolah dengan baik , supaya jika besar
nanti kamu bisa mengubah profesi mereka menjadi lebih baik di mata orang-orang,
menjadikan bahwa mereka adalah orang yang berjasa dalam menciptkan lingkungan yang
sehat bagi kita semua, kehidupan mereka menjadi lebih layak. ”
Kisah diatas menjadikan sebuah pelajaran yang penting bagi saya bagaimana
mengajarkan nilai kepada anak didik saya. Sambil terus berdo’a semoga Allah mengijabah
harapan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai