Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Fadlol Setyo Wibowo

Kelas :2

Sekolah : Sekolah Dasar Islam YAMASSA

Sekolahku Idolaku

Namaku adalah Muhammad Fadlol Setya Wibowo. Aku sekolah di SD Islam


Yamassa. Sekolah yang berbasis islam ini berlokasi di Surabaya tepatnya di Jl. Kedung Asem
No. 80 Rungkut Surabaya. Sekolahku ini memiliki visi dan misi yang sangat bagus. Isi dari
visi sekolahku adalah mencetak insan yang berakhlakul kharimah, cerdas, kreatif, inovatif,
berprestasi, dan peduli lingkungan. Adapun misi dari sekolahku adalah sebagai berikut :

1. Mencetak peserta didik mampu menjalankan ajaran agama islam ala ahlusunnah wal
jama’ah
2. Membentuk pondasi berkarakter guru dan peserta didik untuk mencetak prestasi
berwawasan peduli  lingkungan
3. Mengkader peserta didik untuk berbudaya lingkungan hidup di sekolah dan sekitarnya
4. Mengembangkan bakat dan kreatifitas siswa dalam pengelolaan pemanfaatan limbah
sampah basah dan kering.
5. Melaksanakan pengembangan pelestarian terhadap lingkungan hidup.
6. Melaksanakan pencegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

Selain itu sekolahku juga punya banyak sekali tujuan yang ingin dicapai seperti,
memeNurhi standar kompetensi maksimal dalam prestasi akademis maupun non akademis
melalui bakat,minat,kreatifitas dan keterampilan, memeNurhi hasil kelulusan yang cerdas
bertakwa dan memiliki daya saing tinggi, menciptakan individu yang mampu mengelola
lingkungan hidup dengan baik dan masih banyak tujuan-tujuan yang lainnya. Namun diantara
banyak tujuan, salah satu yang aku suka adalah mewujudkan pemanfaatan dan pengelolaan
limbah sampah basah dan kering. Karena aku sendiri pernah diminta oleh guru saya
memanfaatkan limbah kering untuk dijadikan sesuatu yang berguna. Saat itu saya dibantu
oleh ayah saya untuk membuat baju yang terbuat dari limbah sampah plastik yang sudah
tidak terpakai seperti rinso, snack ciki-cikian, shampo dan lain-lain.

Sekolahku juga memiliki seperti motto yang sangat bagus. Isi dari motto sekolahku
adalah “Sekolahnya anak cerdas & yang ingin cerdas berakhlaqul karimah”. Seolah saya
kalau sekolah disitu saya termotifasi untuk menjadi anak yang cerdas dan ingin memiliki
perilaku yang baik. Apalagi saya disitu dibimbing oleh guru-guru yang baik dan berkarakter
semua, sehingga saya jadi betah belajar dan menimba ilmu di yayasan tersebut.

Waktu menurnjukkan pukul 05.30 yang artinya aku harus bersiap untuk berangkat ke
sekolah. “Dlol, cepat siap-siap. Bapak sebentar lagi juga mengantar ibumu kerja lo”. Perintah
bapakku. “iya bapak.”sahutku sambil membawa tas. Akupun segera naik motor agar segera
diantar bapak kesekolah. Jarak rumahku dengan sekolah cukup dekat, jadi hanya dengan
memakan waktu 5 menit sudah sampai ketempat tujuan. Meskipun dekat, namun aku gak
berani untuk berangkat sendiri dikarenakan banyak kendaraan yang lalu lalang sehingga
bapak kawatir kalau terjadi apa-apa dengan aku. Oleh sebab itu aku diantar bapak sampai
ketempat sekolah naik motor.

Sampai disana, aku salim dengan bapak. “yang rajin ya le.” Pesan bapak kepadaku. “iya
bapak.” Jawabku. Alhamdulillah selama ini saya bisa dibilang anak yang rajin dan pintar,
sebab nilaiku ketika kelas 1 bisa dibilang bagus. Aku masuk peringkat 3 besar dari 33 siswa
dikelasku. Sehingga waktu itu aku diberi hadiah mobil-mobilan dan komputer untuk aku
gunakan belajar.

“assalamualaikum dlol” sapa Bu Yantir kepadaksu. “waalaikumsalam Bu” jawabku


sambil cium tangan beliau. Setelah itu aku masuk kelas dengan hati gembira sebab sa’at itu
pelajarannya adalah matematika. Aku sangat senang dengan pelajaran itu, sehingga nilai
matematikaku bagus-bagus. Kesukaanku dengan pelajaran matematika adalah karena saya
senang menghitung dan melihat angka-angka yang membuatku merasa tertantang untuk
mengerjakannya. Disamping itu aku juga sering diajari oleh pamanku matematika. Sebab
pamanku itu juara matematika tingkat nasional. Pamanku kalau ngajarin aku selalu
menggunakan langkah-langkah yang mudah untuk aku pahami. Sehingga membuatku tambah
suka dan menyenangi pelajaran matematika.

“Anak-anak keluarkan buku matematikanya” perintah Bu Yanti kepada siswa-siswanya.


“iya Bu Yanti.”jawab serentak semua siswa. “Hari ini kita akan belajar tentang penjumlahan
dan pengurangan bialangan ratusan” terang Bu Yanti kepada siswa. Beruntung sekali aku
tadi malam sudah belajar dengan bapak tentang pengurangan dan penjumlahan dan sekaligus
telah mempelajari materi dan soal-soal yang ada di buku. Sebelum masuk ke materi, Bu Yanti
memberikan pertanyaan tentang penjumlahan bialangan puluhan. “ayo siapa yang masih
ingat cara mengerjakan hasil dari 35+15 berapa hasilnya?”tanya Bu Yanti sambil meNurlis di
papan tulis. Dengan cepat aku menjawab “50 Bu” jawabku dengan suara lantang. “Bagus
dlol,” puji Bu Yanti. Karena sebelumnya aku sudah belajar, jadi aku bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari Bu Yanti dengan mudah.

Selain diajarin matematika oleh pamanku, aku juga diajarin oleh guru lesku. Aku les di
ACI yang merupakan singkatan dari Ayo Cerdas Indonesia. Disitu saya belajar dengan Kak
Nita yang merupakan guru lesku yang baik dan menyenangkan. Kak Nita kalau ngajarin juga
sama dengan pamanku, sehingga aku mudah untuk memahami setiap soal dan bisa
menyelesaikan soal itu dengan mudah. Disitu saya juga diajarin cara capat dan jitu untuk
menjawab soal-soal yang berkaitan dengan pelajaran matematika.

Waktu kelas satu saya sering mendapat nilai bagus-bagus dan tidak jarang saya dapat
nilai sempurna alias 100. Namun saya sangat sedih kalau mendapat nilai matematika dibawah
80 karena saya malu dengan pamanku yang jao matematika.

Jam sudah menurnjukkan pukul 11.00, pertanda kalau pembelajaran disekolahku sudah
selesai. “Duduk siap......berdo’a mulai”pimpin ketua kami yang bernama Tata. Kamipun
langsung bedo’a “wal asyhri innal.........”lafal do’a yang kami ucapkan ketika hendak pulang.
Dilanjutkan semua siswa salim dengan Bu Yanti secara urut dan bergantian.

Sambil nunggu bapak jemput, aku mainan denga teman-teman yang juga belum dijemput
oleh orang tua mereka. Selang beberapa waktu bapak datang. “bremmm...brem.....”suara
motor bapak. “Ayo dlol pulang”ajak bapak. Akupun langsung menghampiri bapak dan naik
motor. “gimana tadi belajarnya?” tanya bapak. “Alhamdulillah lancar Bapak.”
jawabku.”pelajarannya tadi ada yang sulit gak?” tambah bapak. “pelajarannya tadi masih
mudah-mudah kok bapak, jadi aku tadi bisa memahami pelajaran yang disampaikan Bu
Guru”. Terangku. “Alhamdulillah kalau gitu nak, semangat terus yo nak, biar besok bisa jadi
anak yang berguna” terang bapak. “nggeh bapak”. Jawabku. “Bapak menjanjikanmu
komputer kecil (Laptop) kalau kamu bisa peringkat 1” tutur Bapak kepadaku. Mendengar
janji bapak aku jadi semakin rajin belajar dan rajin berangkat ke sekolah tepat waktu. Aku
juga tidak boleh malas untuk berangkat ke sekolah karena sekolahku yang merupakan salah
satu perantara untuk bisa menjadikanku semakin pintar dan cerdas. Disamping itu sekolahku
juga bangunannya bagus dan tempatnya nyaman untuk dipakai belajar. Sehingga aku semakin
betah sekolah di Yamassa. Meskipun sekolah swasta tapi bisa bersaing dengan sekolah SD
negeri lainnya. Kualitas lulusannya pun tidak kalah dengan negeri. Bisa aku bilang sekolahku
memang swasta tapi kualitasnya negeri. Sekolahku idolaku. Aku sangat suka sekolah di
Yamassa. Yamassa paling okey. Aku ingin bisa meraih kesuksesan melalui sekolah ini.

Anda mungkin juga menyukai