Anda di halaman 1dari 4

APAKAH AKU BISA ?

Pagi pun tiba sudah saatnya aku memaksa mataku untuk terbuka , sinar matahari yang sudah
menembus dan menyinari dari arah jendela , aku melihat jam sudah menunjukkan pukul 05.50 . Aku
memulai aktivitas dipagi hari dengan membuka jendela lalu aku bergegas untuk mandi , hari ini adalah
hari dimana aku naik ke jenjang smp , jiwa-jiwa semangat ku seketika muncul . Setelah mandi aku
langsung memakai baju seragam , tiba-tiba saja aku teringat atas keinginan kedua Orang tuaku .
Semenjak aku lulus kelas 6 keinginan kedua Orang tuaku mulai menyerang pikiranku " apakah aku bisa
mewujudkannya ? " gumamku sambil melamun . Tiba-tiba lamunanku buyar saat mama menyuruh ku
untuk cepat bersiap-siap lalu sarapan bersama di bawah aku pun bergegas mengambil tas yang sudah ku
siapkan sejak malam dan langsung pergi ke bawah untuk sarapan . Hari ini aku pergi ke sekolah bersama
ayah.

• • •

" kring - kring - kring " bel yang berbunyi di SMP IT Al- Furqon sudah menandakan gerbang
akan di tutup dan pembelajaran akan di mualai, "para murid-murid di perkenankan untuk masuk ke
kelas masing-masing dan untuk murid baru akan di dampingi oleh anak osis untuk masuk ke ruang aula"
ucap guru tersebut untuk memberi informasi melalui pengeras suara. Di sekolah ini sangat nyaman
karena lingkungannya sangat bersih dan semua murid maupun guru sangat ramah sekali. "Selamat pagi
semuanya" ucap guru itu sambil melambaikan tangan kepada murid-murid, murid-murid yang ada di
aula pun membalas sapaan dari guru itu. " Bagaimana kabarnya hari ini anak-anak?" tanya guru
tersebut, semua murid pun menjawab " Alhamdulillah baik", " Hari ini Ibu ingin tahu nama kalian,
hmm... dimulai dari depan yaa". Aku duduk di barisan yang kedua, aku mendengarkan dengan seksama,
setelahnya aku pun memperkenalkan diri " Hai perkenalkan namaku Laura Azzahra Ramadhani bisa
dipanggil Laura Bisa juga dipanggil Azza" ucapku sambil menenangkan rasa gugupku, kebiasaanku saat
perkenalan di depan semua orang adalah tidak bisa menghilangkan rasa gugupku. Setelah para murid
memperkenalkan diri kemudian para guru yang memperkenalkan diri mereka secara bergantian.
Sesudah berkenalan, para guru mempersilahkan murid-murid untuk istirahat dan setelahnya mereka
memasuki kelas yang sudah disiapkan. Aku mau memasuki kelas 7A dan langsung memilih duduk di
bangku tengah, aku duduk bersama sarah. Saat di kelas kegiatan yang aku lakukan bersama teman-
temanku dan didampingi wali kelas adalah mencatat jadwal pelajaran, membuat struktur kelas, memilih
ketua, wakil dan anggota lainnya". Anak-anak apakah kalian sudah mendapatkan sragam dan buku-
buku?" tanya wali kelasku kepada murid-murid, jawaban dari murid-murid adalah "sudah bu", wali
kelasku menyuruh para murid membereskan barang-barang ke dalam tas dan menunggu sampai berl
pulang berbunyi. "Kring kring kring" bel pun berbunyi, "oke anak-anak sebelum pulang mari kita berdoa
yaa" ucap guruku tersebut. Setelah berdoa selesai, anak-anak pun sudah ramai di gerbang sekolah
karena menunggu jemputan masing-masing. Ayahku sudah menungguku di depan gerbang sekolah dan
melambaikan tangan kepadaku, aku pun berlari menuju kearah ayah dan ayah langsung mengajakku
pulang sambil betanya bertanya tentang bagaimana aku tadi disekolah.
• • •

Sesampainya aku di rumahmu aku menghampiri mama setelah aku mengganti seragam dengan
pakaian santai ku, "coba cerita tadi di sekolah seru nggak?" ucap mama dan bertanya, "seru banget,
terus Laura dapet temen-temen yang ramah dan mempunyai hati yang baik, oh ya Laura juga dapet
buguru yang cantik, baik namanya itu bu fatimah" jawabku untuk mama. Setelah aku banyak bercerita
sama mama aku di suruh mama makan siang lalu beristirahat. Saat di kamar kegiatan yang aku lalukan
setelah pulang sekolah itu aku menulis cerita saat aku sekolah, sesudahnya aku langsung tidur dan
meletakkan buku di meja berlajarku. Aku berharap di sekolah kedepannya akan baik-baik saja dan seru
seperti tadi.

• • •

Sudah 2 bulan berlalu dan aku menjalalni sekolah seperti biasanya dengan teman-teman. Tiba
saatnya sekolah mengadakan ujian tengah semester, hari ini adalah hari yang aku takut, takut dengan
hasil yang aku kerjakan nanti. "Selamat pagi anak-anak , apakah semuanya sudah siap mengerjakan ? "
ucap bu fatimah saat masuk ke kelasku . Semua murid pun menjawab " siap bu " dengan rasa campur
aduk , " okh anak-anak , silahkan kalian menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk ujian , jangan
sampai ada yang meminjam barang temannya , mengerti ? " ucap bu Fatimah sambil membagikan kertas
ujian kepada anak-anak , lalu anak-anak menjawab dengan anggukan . Setelah berjalannya waktu , di
kelasku masih hening tanpa adanya suara sedikitpun , setelah ujian anak-anak selesai bu Fatimah
menyuruh anak-anak untuk mengemas barang-barang ke dalam tas karna bel pulang sudah berbunyi
dan juga tidak lupa berdoa sebelum pulang . Aku sedang berjalan bersama teman-temanku di halaman
sekolah , lalu aku melihat ada mobil ayah yang sudah menungguku dan akupun berpamitan ke pada
teman-temanku " teman-teman aku balik dulu ya " ucapku kemudian aku berjalan mendahului mereka .
Saat aku berada di dalam mobil untuk perjalanan pulang tiba-tiba saja aku memikirkan keinginan kedua
Orang tuaku , keinginan mereka sangat membuatku takut atas kegagalan nantinya .

• • •

Ujian tengah semester telah usai , sudah 2 minggu ini pikiranku dipenuhi oleh ujian-ujian
sekolah dan hafalan lainnya . Hari ini para guru akan membagikan hasil ujian para murid , "
Assalamualaikum anak-anak" ucap bu Fatimah. "Wa'alaikumsalam ibu" jawab serentak semua penghuni
kelas 7a, "hari ini ibu akan membagikan hasil ujian kalian, nantinya kalian harus memperlihatkan kepada
orang tua kalian ya!" ucap bu Fatimah kepada anak-anak. Lalu bu Fatimah memanggil nama muridnya
satu persatu. Saat namaku di panggil, aku sudah memikirkan hal yang aku takuti dan aku langsung
berdiri dari tempat duduk, lalu aku maju untuk melihat hasil ujianku. Tenyata aku kecewa dengan hasil
ujian matematika dan ipa ku, "ya allah, bagaimana nanti kalau mama sama ayah marah ke aku" ucapku
dalam hati sambil melamun dan memandang kearah kertas ujian. "Hei kamu kenapa Laura, apakah
kamu ada masalah?" Tanya Sarah, "eh, aku nggak kenapa-kenapa kok" jawabku dengan gugup. Setelah
bu Fatimah membagikan ke semua anak, Bu Fatimah memulai pembelajaran sampai bel istirahat
berbunyi. "Oke anak-anak jam mengajar ibu sudah habis dan sekarang kalian boleh istirahat,
Wassalamualaikum Wr.Wb" ucap bu Fatimah saat hendak pergi dari kelas. Aku dan Sarah segera menuju
ke kantin dan memilih makanan yang aku dan sarah inginkan. Setelahnya aku duduk bersama teman-
temanku, tidak lama kemudian aku dan teman-teman kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran.
"oh iya, aku baru ingat kalau kita jam kos soalnya Pak Ahmad kemarin menyampaikan informasi lewat
Bu Fatimah" ucap ketua kelasku, akhirnya kegiatan anak-anak di kelas ada yang membaca novel atau
membuka buki pelajaran, ada yang tidur, ada yang membersihkan kelas dan ada masih banyak lagi
kerandom an anak kelas 7a saat ga ada guru . Sudah 2 jam di kelas dan jam kos masih berlanjut , aku
memilih untuk diam dan memikirkan bagaimana jika nanti aku menunjukkan hasil ujian matematika dan
ujian ipaku ke mereka , apakah aku akan di marahi oleh mama dan ayah ? , lamunanku seketika buyar di
karnakan bel sudah berbunyi , aku segera memakai tas dan langsung meninggal kan kelas . Seperti biasa
aku di jemput oleh ayah , sebelum pulang aku ingin menghampiri sebuah tokoh alat tulis di dekat area
sekolah . Sesudahnya aku menghampiri ayah dan ayah langsung menancap gas mobil untuk menuju ke
rumah .

• • •

Sesampainya di rumah aku sudah mengganti pakaianku lalu aku makan siang bersama
ayah , mama masih keluar bersama temannya alhasil aku harus menunda melihat kan hasil ujianku ke
mama . Setelah berjam-jam aku menunggu di kamar , ternyata mama sudah berada di ruang tamu
sambil melihat televisi . Aku bergegas mengambil kertas ujian ku dan langsung pergi ke bawah , " Hai ,
gimana hasil ujian kamu laura ? , coba mama liat " ucap mama membuat ku tegang , " ini ma " ucapku
sambil memberikan kertas ujianku dengan rasa sedikit. tegang dan rasa campur aduk . Setelah mama
melihat hasilnya " kenapa ujian matematika sama ipa kamu hasilnya jelek banget , mama tu malu punya
anak yang ga pinter matematika , coba lihat anak-anak yang lainnnya pinter terus orang tuanya juga
bangga dan ga malu malahan bangga punya anak kayak mereka , kalau ada ujian lagi terus nilai kamu
masih kayak gini jangan harap mama nurutin kamauman kamu lagi " ucap mama dengan membentak
dan sedikit munusuk hati lalu melenggang pergi meninggalkan aku sendirian di ruang tamu , aku
menangis tersedu-sedu kemudian aku berlali menuju kamar untuk meluapkan semuanya dengan
menangis sekeras mungkin , untung saja kamar ku kedap suara . Sesaatnya di kamar aku menangis
sambil memegang foto ayah dan mama , aku terduduk di kasur dan masih membayangkan kejadian di
ruang tamu tadi . " ya Allah , laura harus bagaimana ini , beri aku alasan untuk tidak menyerah , laura
juga udah berusaha semampu laura sendiri , laura juga ga nyontek " ucapku saat menangis sambil
tersedu-sedu . Setelah berjam-jam aku menangis , aku pun tertidur sungguh lelahnya menangis
berlebihan .

• • •

Ke esokan harinya aku terbangun dengan mata sembabku , aku melihat jam di hpku sudah
menunjukkan pukul 05.10 , segeralah aku turun dari tempat tidurku untuk sholat subuh setelahnya aku
mandi biar nanti tidak males-malesan . Ternyata kemaren aku tertidur sangat pulas sampai pagi ini .
Sudah beberapa menit aku mandi , aku menyiapkan buku pelajaran lalu pergi ke ruang makan untuk
sarapan bersama . Hari ini di meja makan sangat hening tidak ada suara apapun hanya ada suara sendok
dan garpu , tiba-tiba saja mama bilang kalau mama ingin pergi selama sebulan ke bali bersama
temannya untuk kepentingan kantor , " Ayo nak , nanti kamu terlambat ke sekolah nya " ucap ayah saat
aku hendak meminum susu , " okh ayah sebentar , laura mau naroh piring kotor ke dapur dulu " .
Setelah menaroh piring-piring kotor , aku berpamitan ke mama sebelum berangkat ke sekolah , tetapi
mama hanya membalas dengan singkat lalu pergi untuk membersihkan koper dan baju yang akan di
bawanya nanti , aku sedih jika mama mendiamiku seperti ini , tetapi ini juga salah ku karena sudah
mengecewakan nya . Lamunanku buyar ketika klakson mobil berbunyi , aku pun tersadar jika ayah sudah
menunggu ku di depan lalu aku cepat-cepat mengambil tas yang berada di ruang makan dan langsung
berlari keluar rumah menuju mobil . Saat di mobil tiba-tiba saja ayah memanggil ku " laura " , aku
menoleh ke arah ayah " ya ayah? " ucapku dengan rasa penasaran , " kemaren ayah ga lihat kamu keluar
kamar , apa laura ada masalah ? , coba cerita ke ayah " ucap ayah sambil fokus menyetir mobil , " mmm..
ga kenapa- napa kok yah , aku hanya kecapean aja kok " jawabku sangat lirih dan memandang ke arah
jendela mobil , " beneran nihh ? " ucap ayah sambil menggodaku, " ih apa sih ayah , mendingan ayah
fokus sama jalanan aja deh , geli tauu !" ucapku sangat geli jika ayah menggodaku seperti ini , ayah
hanya terkekeh melihat ku jika di goda . Setelah berjalannya waktu , mobil yang aku naiki dan dikendarai
oleh ayah akhirnya sampai di depan gerbang sekolah ku , untung nya aku tidak telat pergi ke sekolah . "
semangat ya belajarnya, jangan tidur di kelas atau bolos pelajaran . Okh ! " ucap ayah saat aku
berpamitan dengan ayah, "siap ayah, ayah juga harus semangat ya kerjanya" ucapku lalu di balas dengan
anggukan. Setelah mobil ayah hilang dari pandanganku, aku pun pergi menuju ke kelas karena setelah
ini bel akan berbunyi. Saat di kelas anak-anak melakukan aktivitas randomnya karna para guru tengah
rapat dan para murid pun di harapkan untuk tidak keluar kelas, aku sedang memikirkan kepergian mama
untuk kembali bersama teman-temannya, "aku akan berusaha dengan caraku sendiri untuk
mengembalikan sifat mama yang dulu" gumamku sambil melamun ke arah jendela. Semenjak mama
punya keinginan lebih dan ayah pun juga menginginkannya tetapi ayah tidak menuntutku secara
berlebihan. Sudah berjam-jam terlewati, guru-guru pun juga sudah selesai mengadakan rapatnya.
"Assalamualaikum anak anak, bagaimana keadaan di kelas?, apakah aman?" ucap pak ahmad ketika
sudah berada di kelas. "Aman kok pak" jawab sebagian murid, "oke bapak mulai pelajarannya,
dengarkan dengan seksama ya". Pelajaran pun telah berakhir dan para murid sedang mengemasi
barang-barang mereka kedalam tas lalu seperti biasa sebelum pulang dianjurkan untuk berdo'a setelah
berdo'a barulah anak-anak keluar kelas secara bergantian. Aku sudah berada di dalam mobil bersama
dengan ayahku, aku ingin mengajak ayah makan di luar tapi aku takut jika ayah sudah masak di rumah,
"kenapa Laura? Kok diam terus dari tadi, ada yang kamu sembunyiin yaa dari ayah?" ucap ayah, ternyata
sejak tadi ayah melihat raut wajahku yang ingin yang ingin berbicara tetapi tidak di bicarakan. "Hehehe...
Laura mau ngajak ayah makan di luar tapi kalau ayah udah masak yaudah nggak jadi" ucapku sambil
bermain hp, "ayah aja mau bilang ke kamu kalau ayah nggak masak hahahah" ucap ayah sambil tertawa
ria.

Anda mungkin juga menyukai