Pagi hari yang cerah dan ceria sekolah yang selalu ramai dengan keceriaan para siswa yang
bersemangat untuk menyambut teman-teman dan gurunya. Keramaian yang tercipta menambah syahdu
suasana dipagi hari penuh warna, siswa dan guru mulai memasuki halaman sekolah. Tepat pukul 07.00,
bel sekolah berbunyi menandakan waktu jam pelajaran segera dimulai para siswa berlarian menuju ke
ruang kelas masing – masing yang nantinya akan disusul oleh ibu guru yang bertugas dikelas masing –
masing.
Seluruh siswa dari mulai kelas 1 hingga kelas 6 mulai melakukan proses belajar mengajar,
adapun siswa kelas 3 sekolah dasar merah putih bergegas masuk ke kelas dan mengikuti pelajaran.
Suara langkah kaki yang familiar mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu kelas. Bu Nala berjalan
menuju depan kelas dan memerhatikan setiap siswa yamg duduk.
“Selamat pagi, Bu guru” suara kompak dari anak-anak kelas 3 dengan penuh semangat
Bu Nala: “Sebelum pelajaran dimulai, seperti biasa kita berdoa terlebih dahulu, Athar pimpin doa ya!”
Athar: “ Teman-teman sebelum memulai pelajaran mari kita berdoa terlebih dahulu sesuai dengan
agama dan keyakinan masing-masing, berdoa mulai”
“Aamiin... Berdoa selesai” Ucap Athar ketika waktu berdoa telah usai
Bu Nala: “Baik anak-anak, sebelum kita melanjutkan bab 2 apa kalian masih ingat kemarin kita belajar
tentang lambang simbol-simbol pancasila? ”
Bu Nala: “Coba zahra bunyikan pancasila dari sila kesatu sampai sila kelima dan sebutkan apa saja
lambang simbol-simbol pacasila?”
Zahra: “Sila ke-1 ketuhanan yang maha esa, lambang simbolnya adalah bintang.
Sila ke-2 kemanusiaan yang adil dan beradab, lambang simbolnya adalah rantai
Sila ke-4 kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan
Sila ke-5 keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, lambang simbol kelima dalah padi dan kapas”
Bu Nala: “karena kemarin kita sudah belajar tentang lambang simbol-simbol pancasila, sekarang di bab
2 ini kita akan belajar tetang pengamalan nilai-nilai sila pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pada
sila pertama pancasila berbunyi ketuhanan yang maha esa, contoh mengamalkan sila ke-1 pada
kehidupan sehari-hari kita harus senanatiasa menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan
masing-masing”
Athar mengangkat tangannya karena ia ingin mengajukan sebuah pertanyaan kepada Bu Nala
Athar: “Bu menghormati orang yang berbeda agama saat mereka beribadah apakah termasuk
mengamalkan nilai pancasila sila pertama?”
Bu Nala: “iya Athar itu juga termasuk mengamalkan nilai pancasila pertama, karena dalam menyikapi
keberagaman agama atau keyakinan harus didasarkan dengan nilai-nilai pancasila yakni pada sila
pertama yang berbunyi ketuhanan yang maha esa”
“ Baik anak-anak untuk pengamalan sila pertama pancasila ini apa semua sudah faham? ” ucap Bu Nala
kepada semua murid kelas 3
Bu nala : “ Anak - anak apasih bunyi sila kedua pancasila? Coba siapa yang bisa sebutkan”
“Kemanusiaan yang adil dan beradab” Ucap semua siswa kelas 3 dengan penuh semangat
Bu Nala : “Benar sekali, anak – anak ibu hebat semua tepuk tangan yeee …”
Bu Nala: “ Baik ibu akan menjelaskan contoh mengamalkan sila kedua di kehidupan sehari – hari, untuk
sila kedua ini adalah perwujudan nilai kemanusiaan yang dimiliki oleh bangsa indonesia. Seperti
membatu orang yang sedang kesusahan atau menolong orang yang terkena musibah bencana alam”
“Bu Nala saya izin bertanya” ucap zahra sembari mengangkat tangan kanannya
Zahra: “Bu kalo kita menjenguk teman kita yang sedang sakit apa sudah termasuk mengamalkan nilai
pancasila sila kedua?”
Bu Nala: “ iya zahra itu juga termasuk mengamalkan nilai pancasila sila kedua karena itu termasuk
perwujudan nilai kemanusiaan”
Bu Nala: “Baik anak-anak sudah waktunya jam istirahat kita lanjutkan pada pertemuan minggu depan
ya. Sampai jumpa semua”
“Terima kasih Bu guru, sampai jumpa kembali” ucap semua murid kelas 3 dengan kompak.
Jam sudah menunjukan waktu istirahat tidak terasa pembelajaran telah usai para siswa berseragam
merah putih dengan bersemangat berhamburan keluar kelas, seluruh siswa dengan gembira melakukan
aktivitasnya masing – masing dengan berbagai kegiatan ada siswa yang sedang bermain di lapangan,
mereka terlihat senang bermain bersama. Ada juga yang pergi ke kantin untuk membeli jajan sembari
mengisi jam istirahat.
Kring…Kring…Kring…Bel berbunyi kembali. Semua siswa berlarian masuk ke dalam kelas. Terlihat
Athar dan zahra sedang mengobrol.
Zahra: “Ehh..Athar, sudah 5 hari ini Arga tidak masuk sekolah ya? Kamu tahu dia kenapa?”
Athar: “iya zahra, tadi pas aku jemput waktu mau berangkat sekolah bersama ibunya bilang kalau Arga
masih sakit”
Zahra: “Arga sakit ya, bagaimana kalau nanti kita sehabis pulang sekolah menjenguknya?, kata Bu Nala
tadi kan menjenguk teman yang sakit juga termasuk mengamalkan nilai pancasila sila kedua”
Athar: “Ehh.. iya ya zar, yasudah ayo aku setuju, nanti sehabis pulang sekalah kita kerumahnya”
Sepulang sekolah….
Athar dan Zahra sudah pulang dan sudah berganti pakaian. Kemudian mereka berdua berjalan bersama
menuju rumah Arga.
“ayo! Athar kita ke rumah Arga sekarang” Ucap zahra pada Athar
Tak lama, Athar dan Zahra sampai di rumah Arga. Arga terlihat duduk di atas tempat tidurnya dengan
keadaan wajah yang masih pucat dan badan yang masih lemas, terlihat bahwa Arga masih sakit
“ Terima kasih ya Athar, Zahra atas doanya” Ucap Arga dengan senyum sumriangahnya karena dia
bahagia dijenguk oleh teman-temannya.
TAMAT