Anda di halaman 1dari 6

UJIAN PRAKTEK

B.INDONESIA ASPEK MENULIS

NAMA:KHOERUNISA AINIYYAH

KELAS:6 MADRID
HARI TERAKHIR BERSAMA
SAHABAT

Namaku Citra,aku duduk di kelas 8.Aku mempunyai


sahabat namanya Annisa,Rayya,Caca.
Annisa itu orangnya baik,cantik,dan berhijab.
Rayya itu orangnya baik,cantik,dan cerewet.
Terakhir Caca,dia itu pendiam,kalem,tapi cantik.
Kata orang aku anak orang kaya,tapi menurutku aku
sama seperti yang lain,aku tidak ingin menjadi orang
yang sombong,dan aku ingin mempunyai banyak
teman,karena dengan itu aku selalu merasa senang dan
bahagia.
Di pagi hari yang cerah,aku terbangun karena sinar
matahari menembus jendela kamarku.Aku langsung pergi
ke kamar mandi dan bergegas berangkat ke
sekolah.Sesampainya di sekolah,aku melihat 3 orang
yang mengobrol di depan kelas.

Ternyata itu sahabatku “selamat pagi.”


Ucapku.”Selamat pagi juga” jawab mereka
bersamaan.Sepulang sekolah aku mengajak ketiga
sahabatku untuk main dirumahku “Kalian mau gak main
ke rumahku?”ucapku.”Memang tidak apa-apa

kita main kerumahmu?”ucap Annisa.”Gak apa-apa


kok”jawabku.”Ya sudah,tapi jam berapa?”ucap
Caca.”Sekarang juga,kita pulang bareng”ucapku.”Oke”
jawab mereka bersamaan.
Setelah sampai dirumah,aku langsung mengajak
Mereka ke kamarku.”Wah,bagus sekali”puji
Rayya.”Gak kok sama aja kayak kamar
kalian.”Ucapku.setelah itu aku langsung mengajak
mereka bermain.Saking asyiknya bermain aku sampai
lupa bahwa hari sudah mulai gelap.
Aku segera mengantarkan mereka pulang.setelah
selesai mengantarkan mereka,aku bergegas menuju
ruang makan karena orang tuaku sudah menunggu dari
tadi.setelah selesai makan malam,aku menuju kamarku
untuk mandi,setelah selesai mandi aku langsung memakai

baju dan mempersiapkan pelajaran untuk besok


Malam berganti menjadi pagi,aku langsung mandi dan
memakai seragam dan berangkat ke sekolah.Setelah
sampai di depan kelas aku langsung masuk dan menyapa
ketiga sahabatku.”Hai,tumben datangnya
awal?”ucapku.”Hai juga,iya dong”ucap mereka
serempak.setelah pulang sekolah aku langsung menuju
kamar dan tidur siang. Pada malam hari,tiba-tiba saja
badanku terasa lemas,dan setelah itu aku tak sadarkan
diri.setelah terbangun dari pingsan,aku melihat ayah
dan ibuku disampingku dan aku bertanya kepada
mereka.”Ibu aku dimana?”ucapku.”Kamu ada di rumah
sakit nak”jawab ibu.”Memang aku sakit apa
bu?”ucapku.tiba-tiba saja ibuku menangis dan ayahku
yang menjawabnya.”Kata dokter kamu mengidap
penyakit leukemia”.aku terdiam sejenak dan langsung
menangis,karena aku tidak menyangka bahwa aku
mengidap penyakit yang serius.Setelah diperbolehkan
pulang aku langsung beristirahat dan aku meminta izin
pada ibuku agar besok aku bisa sekolah.”Bu besok boleh
gak aku sekolah?”ucapku pelan.”Kamu harus istirahat
dulu nak”ucap ibuku lembut.”Tapi aku mau sekolah
bu,aku kangen sama sahabatku.”timbalku.”ya sudah,tapi
kalau ada apa-apa kamu bilang saja sama gurumu supaya
pak Cecep jemput”ucap ibuku.”baik
bu,trimakasih”ucapku.”ya
sama-sama”jawab ibuku.keesokan harinya aku
berangkat kesekolah dengan rasa lemas,setelah sampai
di kelas Rayya langsung bertanya kepadaku.”Citra kamu
kenapa?”ucap Rayya resah.”tidak apa-apa
kok”jawabku.bel pulang berbunyi aku langsung
menaiki mobil tanpa berpamitan kepada ketiga
sahabatku karena badanku terasa sangat
lemas.Ditengah perjalanan aku mengeluarkan buku
kesayangan ku,dan aku menulis surat untuk ketiga
sahabatku,setelah menulis surat itu aku langsung tak
sadarkan diri dan tubuhku terasa melayang dan
hilang.Disekolah ”Rayya,Annisa mau gak kita kerumah
Citra?”ucap Caca.”mau,aku mau banget kerumah
Citra”jawab mereka bersamaan.Setelah sampai di rumah
Citra mereka melihat tenda,bangku berjejeran dan
bendera kuning.Tanpa berfikir panjang mereka
bergegas masuk kedalam rumah Citra,mereka melihat
jasad yang terbaring kaku di ruang tengah,disampingnya
ada 2 orang yang menangis tersedu-sedu dan itu adalah
orang tua Citra.Ibu Citra yang melihat kedatangan
mereka langsung mendekati mereka.”Citra telah
meninggal”ucap ibu Citra sambil menangis.”apa citra
meninggal?”ucap Rayya lalu mereka pun menangis karena
menyangka bahwa citra akan pergi begitu cepatnya.”ibu
menemukan surat ini di di tas Citra dan ini surat
untuk kalian”ucap ibu Citra.mereka pun langsung
membaca surat itu dan setelah membacanya mereka
langsung menangis dan saling berpelukan,lalu mereka
mendoakan Citra agar tenang di alam sana dan ini adalah
hari terakhir mereka bersama Citra.setelah jenazah
Citra dimandikan dan dishalatkan mereka ikut dalam
proses penguburan Citra sampai selesai.setelah itu
mereka bertiga berjanji tidak akan melupakan Citra
sampai kapan pun.

Anda mungkin juga menyukai