sahabat namanya Annisa,Rayya,Caca. Annisa itu orangnya baik,cantik,dan berhijab. Rayya itu orangnya baik,cantik,dan cerewet. Terakhir Caca,dia itu pendiam,kalem,tapi cantik. Kata orang aku anak orang kaya,tapi menurutku aku sama seperti yang lain,aku tidak ingin menjadi orang yang sombong,dan aku ingin mempunyai banyak teman,karena dengan itu aku selalu merasa senang dan bahagia. Di pagi hari yang cerah,aku terbangun karena sinar matahari menembus jendela kamarku.Aku langsung pergi ke kamar mandi dan bergegas berangkat ke sekolah.Sesampainya di sekolah,aku melihat 3 orang yang mengobrol di depan kelas.
Ternyata itu sahabatku “selamat pagi.”
Ucapku.”Selamat pagi juga” jawab mereka bersamaan.Sepulang sekolah aku mengajak ketiga sahabatku untuk main dirumahku “Kalian mau gak main ke rumahku?”ucapku.”Memang tidak apa-apa
kita main kerumahmu?”ucap Annisa.”Gak apa-apa
kok”jawabku.”Ya sudah,tapi jam berapa?”ucap Caca.”Sekarang juga,kita pulang bareng”ucapku.”Oke” jawab mereka bersamaan. Setelah sampai dirumah,aku langsung mengajak Mereka ke kamarku.”Wah,bagus sekali”puji Rayya.”Gak kok sama aja kayak kamar kalian.”Ucapku.setelah itu aku langsung mengajak mereka bermain.Saking asyiknya bermain aku sampai lupa bahwa hari sudah mulai gelap. Aku segera mengantarkan mereka pulang.setelah selesai mengantarkan mereka,aku bergegas menuju ruang makan karena orang tuaku sudah menunggu dari tadi.setelah selesai makan malam,aku menuju kamarku untuk mandi,setelah selesai mandi aku langsung memakai
baju dan mempersiapkan pelajaran untuk besok
Malam berganti menjadi pagi,aku langsung mandi dan memakai seragam dan berangkat ke sekolah.Setelah sampai di depan kelas aku langsung masuk dan menyapa ketiga sahabatku.”Hai,tumben datangnya awal?”ucapku.”Hai juga,iya dong”ucap mereka serempak.setelah pulang sekolah aku langsung menuju kamar dan tidur siang. Pada malam hari,tiba-tiba saja badanku terasa lemas,dan setelah itu aku tak sadarkan diri.setelah terbangun dari pingsan,aku melihat ayah dan ibuku disampingku dan aku bertanya kepada mereka.”Ibu aku dimana?”ucapku.”Kamu ada di rumah sakit nak”jawab ibu.”Memang aku sakit apa bu?”ucapku.tiba-tiba saja ibuku menangis dan ayahku yang menjawabnya.”Kata dokter kamu mengidap penyakit leukemia”.aku terdiam sejenak dan langsung menangis,karena aku tidak menyangka bahwa aku mengidap penyakit yang serius.Setelah diperbolehkan pulang aku langsung beristirahat dan aku meminta izin pada ibuku agar besok aku bisa sekolah.”Bu besok boleh gak aku sekolah?”ucapku pelan.”Kamu harus istirahat dulu nak”ucap ibuku lembut.”Tapi aku mau sekolah bu,aku kangen sama sahabatku.”timbalku.”ya sudah,tapi kalau ada apa-apa kamu bilang saja sama gurumu supaya pak Cecep jemput”ucap ibuku.”baik bu,trimakasih”ucapku.”ya sama-sama”jawab ibuku.keesokan harinya aku berangkat kesekolah dengan rasa lemas,setelah sampai di kelas Rayya langsung bertanya kepadaku.”Citra kamu kenapa?”ucap Rayya resah.”tidak apa-apa kok”jawabku.bel pulang berbunyi aku langsung menaiki mobil tanpa berpamitan kepada ketiga sahabatku karena badanku terasa sangat lemas.Ditengah perjalanan aku mengeluarkan buku kesayangan ku,dan aku menulis surat untuk ketiga sahabatku,setelah menulis surat itu aku langsung tak sadarkan diri dan tubuhku terasa melayang dan hilang.Disekolah ”Rayya,Annisa mau gak kita kerumah Citra?”ucap Caca.”mau,aku mau banget kerumah Citra”jawab mereka bersamaan.Setelah sampai di rumah Citra mereka melihat tenda,bangku berjejeran dan bendera kuning.Tanpa berfikir panjang mereka bergegas masuk kedalam rumah Citra,mereka melihat jasad yang terbaring kaku di ruang tengah,disampingnya ada 2 orang yang menangis tersedu-sedu dan itu adalah orang tua Citra.Ibu Citra yang melihat kedatangan mereka langsung mendekati mereka.”Citra telah meninggal”ucap ibu Citra sambil menangis.”apa citra meninggal?”ucap Rayya lalu mereka pun menangis karena menyangka bahwa citra akan pergi begitu cepatnya.”ibu menemukan surat ini di di tas Citra dan ini surat untuk kalian”ucap ibu Citra.mereka pun langsung membaca surat itu dan setelah membacanya mereka langsung menangis dan saling berpelukan,lalu mereka mendoakan Citra agar tenang di alam sana dan ini adalah hari terakhir mereka bersama Citra.setelah jenazah Citra dimandikan dan dishalatkan mereka ikut dalam proses penguburan Citra sampai selesai.setelah itu mereka bertiga berjanji tidak akan melupakan Citra sampai kapan pun.