SKENARIO DRAMA :
1. Tema Drama:Pemborosan
I. Eksposisi: : Rafi
: Rizki
:Bobby
:Wahyu
II. Permasalahan
Rafi yang selalu menghambur-hamburkan uangnya untuk membeli sesuatu yang tidak terlalu bermanfaat.
III. Komplikasi
Rizki yang selalu mengajak Rafi untuk selalu nongkrong dan melakukan hal-hal yang tidak berguna.
IV. Catatan I
V. Catatan II
VI. Kesimpulan
Akhirnya Rafi dan Rizki sadar bahwa hidup boros selain melukai seorang juga akan membuat mereka
menyesal di kemudian hari.
Karakter
a. Protagonis: Bobby
c. Tritagonis:Wahyu
Latar
a. Tempat :
Di dalam kelas
b. Waktu :
c. Sosial :
Rafi tidak peka terhadap lingkungan sehingga dia bertindak sesuka hati dengan uang yang dimilikinya.
NASKAH DRAMA
Masih dalam suasana istirahat,Bobby tengah asyik belajar membaca buku di dalam kelas.Kemudian,datanglah
teman yang gaya hidupnya cukup jauh berbeda dengan Bobby, yaitu Rafi.Mereka pun asyik dalam
pembicaraan.
Bobby : nggak, ya mau gimana lagi, gue kan nggak mampu beli buku jadi satu-satunya cara ya minjam ke
perpus.
Rafi : tapi nggak harus ngorbanin waktu istirahat loe juga kali...
Bobby : Nah, loe sendiri kenapa kemari..?, kan di kantin banyak makanan.
Rafi : ah, gue bosen makanannya itu-itu mulu, mendingan main laptop aja.
Bobby : iya...kalau gue perhatiin segala yang loe butuhkan semua bisa terpenuhi, seperti smartphone, mobil,
laptop, ipod, dan lainnya.
Rafi : ya...gimana ya...habisnya orang tua gue selalu nurutin apa yang gue minta, kan orang tua gue
pengusaha (sambil asyik main game di laptop).
Bobby : emang, nggak ada keinginan gitu dalam hudup lu membantu orang lain yang membutuhkan, kan bisa
tuh, sisa uang jajan lu di sisihkan buat mereka.
Dalam keadaan keduanya asyik ngobrol di kelas, datanglah Rizki, teman Rafi yang selalu menghasut rafi untuk
selalu menghabiskan waktu bermain seperti nongkrong di mall,nonton bioskop,shopping, dan lainnya.
Rafi : di suruh nabung, terus uang tabungannya di bagiin ke yang nggak mampu, kayak dia gitu..
Bobby : ya...saya kan hanya sekedar ngasih saran, urusan mau atau nggak nya itu terserah Rafi.
Rizki : sudah, jangan urusin kehidupan kita, urusin aja hidup lu,kenapa hingga saat ini lu nggak mampu
seperti kami (nada sinis).
Sepuluh menit menjelang waktu masuk tiba, datanglah Wahyu sahabat Bobby sambil membawa makanan
siomay untuk di berikan kepada Bobby teman sebangkunya.
Wahyu : wah... ada apa ini kayaknya seru bener ngobrolnya...tumben kalian istirahat di kelas?
Wahyu : ya terserah, nggak ada yang larang, cuman keliatannya aneh aja.
Rafi : urusin tuh temen lu!
Rizki : gini loh, si bobby udah nyuruh sahabat sejati gue buat nyumbangin sisa uang jajannya, ya Rafi nggak
mau lah,,
Wahyu :kaya itu aja di permasalahannya, niat boby kan baik sebagai temen,ya...ada baiknya saling
mengingatkan.
Dan merekapun asyik beradu argumen mempertahankan apa yang menurut mereka benar.Akan tetapi, dalam
obrolan tersebut, rafi mulai sedikit terbuka bahwa gaya hidupnya yang selama ini ia jalani tidak mencerminkan
seseorang yang simpati maupun empati kepada lingkungannya.
Wahyu : temen yang baik adalah temen yang selalu mengajak kepada kebaikan,temen yang selalu
mengingatkan jika temannya melakukan kesalahan, teman yang menjadi inspirasi bagi teman-teman
lainnya.Itulah Bobby....
Wahyu : sebagai makhluk sosial yakni saling membutuhkan satu sama lain , pastinya kita tidak bisa hidup
sendiri, pasti suatu saat membutuhkan bantuan orang lain.
Wahyu : apalagi jika kita di titipkan rezeki yang banyak oleh tuhan, apakah kita tidak malu jika uang titipan
tersebut kita habiskan dengan hal-hal yang tidak perlu...
Rafi : berarti yang selama ini gue lakuin salah di mata kalian?
Wahyu : nggak ada yang salah, akan tatapi ada baiknya kita memikirkan juga kepentingan orang lain
ketimbang harus memenuhi nafsu serta hasrat kita.Ada baiknya kita bisaa hidup lebih sederhana
supaya terhindar dari sifat sombong.
Rizki : ah...lu raf mau aja di ceramahin sama mereka,mending kita ke kantin yuk...
Pada saat itu pula rafi pun mulai berfikir bahwa yang selama ini ia lakukan telah membuat dirinya di cap
sombong oleh teman-temannya.Dan akhirnya,rafi tersadar kemudian langsung meminta maaf kepada Wahyu
dan Bobby terutama, sedangkan Rizki masih belum menyadari kesalahannya.
Rafi : ia juga ya...kalau begitu gw minta maaf bob,terimakasih juga buat Wahyu yang udah nyadarin gw.
Dan akhirnya,mereka bertiga saling berpelukan,dan tak lama bel masuk pun
erbunyi...ting....tung.....ting.....tung....