Di susun :
O
L
E
H
Kelompok 1 :
1. Deril bintang
2. Gutnandar ismail
3. Jodrival orangi
4. Ziyad tanip
5. Amelia P saido
6. Fitrahayu rivai
7. Hariyati ladunta
8. Milda djafar
9. Yurlian lamato
Kelas : XI MIA 2
Tahun pelajaran
2019-2020
MAN.1 BOALEMO
Kesombongan Itu Membunuhmu
Pemeran :
Ziyad tanip (Revan ) Pintar, bijak, baik, mempunyai rasa ingin tau yang tinggi, mempunyai tekad
yang kuat
Milda djafar (Felly) Pintar, sombong, tidak mau kalah, selalu menjaga image.
Hariyati ladunta (Nigi) Penurut, pendiam.
Amelia P. saido (Lavi) Cuek, jutek, ceroboh.
Jodrival orangi (Raffa) Cuek, benci sama Felly, cowo yang ‘dingin’.
Deril bintang (Raka) Sengak, troublemaker, berandal, genit.
Fitrahayu rivai (ibu ayu) Baik, lemah lembut.
Yurlian lamato ( ibu ika ) Galak, tegas.
Gutnandar ismail ( Rendy ) Arogan,genit
Babak 1
(di koridor kelas)
Nigi : Fel, udah ngerjain PR belum?
Felly : Udahlah, Felly gitu. (menepuk dadanya) (menhampiri pintu kelas) yailah masih dikunci.
Nigi : Ajarin dong, Fel! (memasang muka pengen)
Felly : Enak aja! Kerjain aja sendiri! (duduk deket Teman Felly)
Nigi : Yaelah Fel, pelit amat. Yaudah deh ajarin gue dong. Gue nggak ngerti cara gunain rumusnya.
Felly : Males ah! Usaha sendiri aja gih! (membuka HP-nya cuek)
Nigi : (mendengus) Ampun dah Felly. Sama temen sendiri nggak mau berbagi ilmu.
Felly : Lo temen gue? (menatap polos temannya)
Nigi : Tau ah!
Felly : (bersikap cuek)
Nigi : Felly, ajarin dong. (mengatup kedua tangan)
Felly : Makanya jadi orang pinter biar bisa ngerjain PR! (tersenyum sinis)
Nigi : Terserah lo lah, Fel. Yang penting, ajarin gue sekarang. Sebelum bel bunyi.
Felly : Lo tau kan, ini tuh PR. Perkerjaan Rumah. Jadi ngerjainnya ya dirumah. Kalo nggak bisa, ya
usaha. Nyari di buku atau internet kan bisa. Jaman udah canggih. Jangan kaya orang susah deh.
Nigi : (memotong pembicaraan Felly) Ini gue juga lagi usaha kok. Nanya sama lo.
Felly : Ini kan udah ada rumusnya. Makanya kalo guru jelasin dengerin!
Nigi : (menyengir)
Felly : (berdecak) Kalian niat sekolah nggak sih, PR udah dari minggu lalu.
Lavi : (masih sibuk menyalin jawaban dari buku Nigi) Niatlah, Fel. Kalo nggak niat, kita nggak sekolah
sekarang.
Nigi : (menyengir)
Lavi : Yaudahlah, Fel. Lo nggak akan rugi kok karena sifat gue. (Masih menyalin)
Lavi : Yaelah, yang penting PR kelar sebelum bel. Masalah dapet dari mana jawabannya mah bodo amat.
(merapikan bukunya) Thanks, Gi!
Siswa : waalaikumussalam
Ibu ika : Baiklah,semuanya tolong tinggalkan tugas yang saya berikan dimeja saya ,felly tolong kumpulin
semuanya ya
Felly : iya bu
Ibu ika : Sebelum kita menyudahi kelas hari ini,saya ingin mengingatkan kalian bahwa minggu depan
adalah ujian akhir,tolong persiapkan diri kalian dan belajar yang rajin akhir pekan ini.
Siswa : Siap Bu !
Ibu ayu : Sedikit lagi akan diadakan rapat Bu,Ibu Ika di undang segera
Siswa : Waalaikumussalam
(Di koridor kelas)
Babak 2
(Di kantin)
Revan : (menghampiri temannya) weitss bro! Berdua aja? Mana si Raka? (duduk disebelah raffa)
Raffa : Yoi
Raffa : Bisalah. Orang kayak dia mah udah biasa berhadapan sama guru.
Revan : Hahaha... Eh, ternyata ini sekolah gede juga ya? (menatap kagum kesekitar)
Revan : yayaya..
Revan : Bro, itu siapa? (mengarahkan kepalanya ke arah Felly yang asik sama minumannya)
Rendy : Hah? Eng, cantik sih. Tapi belom tau aja lo sifatnya. (mendengus kesal)
Rendy : Sok tau. Samperin aja, nanti juga tau sifatnya. (bersikap cuek)
Revan : Hmm... oke deh. (bangun dari duduk, melangkah ke arah Felly)
Felly : (diam)
Revan : Oke gue anggap diem lo itu iya. (duduk di dekat Felly)
Revan : Hmm... Nama lo siapa? Gue- (terpotong karena tepukan teman Revan)
Raffa : (menepuk pundak Revan) Hoi! Balik kekelas yok! (menarik Revan)
Revan : Eh, selow dong. (melepas tarikan temannya) Gue duluan ya!
Raffa : Terserah.
(lavi datang)
Felly : Berisik!
Felly : Kayaknya nggak ada yang ngizinin situ minum itu deh. (sinis)
Felly : (mendengus)
Lavi : Eh, tadi gue liat ada si Raffa ,Rendy sama Revan deh disini.
Felly : Ooohh
Lavi : Felly, yang di kelas reguler itu nggak bodoh, hanya saja mereka masih menyembunyikan
kemampuannya.
Felly : Yayaya
Felly : Hah?
Felly : (cuek)
Babak 3
(Di koridor kelas)
Revan : Hahaha... eh si Raka belom selesai juga berhadapan sama pak Retno?
Revan : Aneh dah tuh orang. sekarang kita ditinggal. (garuk – garuk kepala heran)
Raka : Ketiduran.
Raka : Yayaya
Revan : kemana?
Revan : oklah..
Revan : Yap!
Raka : Kenallah, siapa coba yang nggak kenal dia? (senyum – senyum) Apalagi cewek cantik kayak
Felly.
Raka : Cuma orang buta yang nggak naksir dia. (tersenyum membayangkan Felly)
Raka : Ohh
Revan : Yagitu kenapa? (memutar bola mata, lelah mendengar jawaban temannya)
Revan : Toilet.
Raka : Oohh. Eh mending deketin si Felly aja, kalo mau tau gimana dia.
ibu ika : kalian kenapa tidak masuk? Tidak dengar bel masuk?
Ibu ika : apa ? apa kamu bilang barusan ?( sambil membalikan badan )
Ibu ika : saya nggak tuli ya,saya dengar kamu mengatakan sesuatu
(Esoknya di koridor)
Nigi : Hoi! Vi! Tumben udah dateng?
Lavi : Gimana bisa akur, liat mukanya bikin naik darah terus.
Nigi : Berubah? Emang bisa ya? Felly kan bukan power rangers. (garuk tengkuk bingung)
Lavi : Ish... bodoh banget sih! Maksud gue berubah sifatnya, bukan tubuhnya.
(Mereka berpikir)
(berpikir)
Nigi : hehehe... Gimana kalo kita geser Felly dari peringkat 1 paralel?
Lavi : Gi, meski kita dikelas bilingual, tapi otak kita nggak se jenius Felly.
Nigi : Bisa aja, kalo kita beli otak kayak punya Felly.
Lavi : (menoyor kepala Nigi) Cari orang yang setara kejeniusan sama Felly.
(saling pandang)
(tertawa)
Babak 5
(Di koridor)
Revan : (menghampiri ketiga temannya) Bro! Ada kabar baik! (duduk)
Revan : gue mau cari tau sifat aslinya dan bisa nyadarin si felly
Revan : di cerdas cermat itu gue mau tau gimana sifat felly sebenarnya
Revan : gue minta bantuan sama kalian,bantuin gue untuk ikut lomba cerdas cermat itu
Raka : kalau gue si bisa aja,kita cari satu lagi,Raffa rendy kalian nggak mau?
Revan : biasa aja kali,gue cuma mau tau sifat felly sebenarnya
Rendy : okelah
( selesai acara cerdas cermat.felly,nigi dan lavi sedang berjalan di koridor kelas)
Felly : ya jelas menanglah,siapa juga yang bisa ngalahin gue?.nggak ada kali
Di kelas
Revan : Hai Broo..!
Revan : Dengerin dulu. Jadi gue bakalan nge-geser Felly dari ranking 1 paralel.
Raka : Yoi.
(Ber-high five)
(Kedalam kelas)
Babak 6
Rendy : begini Bu,saya dapat amanah dari papi,katanya proposal pameran yang ibu ajukan sudah dibaca
Rendy : ya Bu
(bersenggolan)
Revan : yee enak aja main salahin orang. Lo juga salah jalan kok nunduk.
Felly : ck (liat Revan dari atas kebawah) oh situ anak baru? Nggak nyangka anak baru hobi nge-judge
orang.
Revan : tapi emang bener kan, Felly murid pintar tapi belagu.
Felly : heh?! tau apa lo tentang gue? Jangan main ambil kesimpulan!
Revan : (melirik Felly) Felly, murid terpintar yang selalu menempati ranking satu paralel. Asik juga kalo
bisa nge-geser lo. (tersenyum misterius)
Felly : (mengangkat dagunya sombong) (melipat kedua tangan didepan dada) nggak usah sok pinter deh!
Felly : lo tuh cuma anak biasa yang beruntung masuk sekolah favorit. Jangan banyak gaya mas.
Revan : kita liat aja nanti pengumuman hasil UAS 1. (Tersenyum misterius)
Felly : jangan mimpi bisa dapetin posisi pertama. Karena anak sekelas gue aja susah geser gue
Revan : hmm.
Felly : ish terserah deh, males nanggepin orang nggak jelas. (Beranjak pergi dari tempat)
Revan : (menghampiri Felly) kalo nggak takut, seharusnya mau dong terima tantangan gue.
Revan : penakut!
Felly : (mendumel memotong omongan Revan) cih katanya anak baru itu alim ternyata tukang taruhan.
Revan : siapa yang bisa nempati ranking satu paralel dialah pemenang-
Felly : ck sok.
Felly : lebay.
Revan: Ya
Felly: (berpikir)
Revan : iya bu, kalo gitu kami permisi masuk kekelas bu. Assalamualaikum.
Babak 7
Revan: hmm
Raffa : terserah.
(Rendy datang )
Felly : nggak sih. Cuma gue yakin lo belajar pun juga percuma.
Revan : satu hal yang harus lo tau, usaha keras tidak pernah berkhianat.
Babak 8
(Di koridor)
(Ujian telah usai)
Nigi : Fel.
Felly: Ya? Ada apa sih? Kok daritadi orang-orang mandang gue aneh gitu?
Lavi : Sebenernya-
Nigi : Mending lo ke lobby deh. Kita ke kelas dulu ya. Dahh (sambil menarik temannya)
Felly: Apasih tuh anak, aneh banget. Ngapain juga harus ke lobby? Liat hasil UAS? Udah pasti gue juara
1, hahahaha.
(Menghampiri Felly)
Felly: Haahahahaha, tanpa di liat juga ketauan kali siapa pemenangnya. Ya gue lah.
Felly: (Berdiri) Gue Felly, murid yang selalu menempati ranking 1 paralel. Nggak ada yang bisa
nyingkirin gue. Apalagi lo yang hanya dari kelas biasa.
Revan: (menghela napas berat) Gue nggak ada maksud buat lo sedih gini, gue cuma mau lo sadar.
Kesombongan lo membuat lo terlihat buruk dimata teman lo.
Revan: Ya, lo memang pintar hanya saja lo terlalu tinggi hati. Lo jarang mau bantu teman lo yang
kesusahan.
Felly: (merenung)
Felly: Apa?
Revan: pertama, jangan sombong. Hal yang lo miliki sekarang hanya sementara. Berbagi ilmu dengan
teman itu lebih baik.
Felly: Oke.
Revan: Kedua, mulai berteman dengan siapapun dan bersikap baik. Mencari teman tak semudah mencari
musuh.
Revan: tapi kenyataannya, lo cuma punya 2 teman setia lo itu, yang lain menghindari lo karena sikap lo
selalu meremehkan orang lain.
Felly: Hah?
Revan: Ya selama inikan lo anggep gue musuh gitu. Jadi kita temenan sekarang. (tersenyum puas)
(terdiam sejenak)
Tamat.