LOST IN PESANTREN
“Tugas Drama Bahasa Indonesia”
Peran :
*Ivan : Ustadz
Adegan 1:
Maya: “Naj, gue males banget nih dipesantren. Kesel banget setiap hari
selalu saja ada masalah yang datang, rasanya aku pengen kabur
Naja: “Iya sama gue juga. Lah gue ngaji, tidur sedikit diomelin, aku gak
Maya: “Iya benar naj! Gue juga kesel karena santri-santri lain yang selalu
Naja: “Apalagi sama dua mudabbir itu tuh , kerjaannya Cuma nyari kesalahan
orang mulu, mereka berdua itu gak ngaca apa? Mereka berdua
Maya: “Iya tuh benar, mereka tuh Cuma punya pangkat saja, makannya
Naja: “Sudahlah pokoknya gue sudah enggak tahan di sini, gue pengen
pulang”.
Adegan 2 :
Naja: “Iya-iya..”
Maya: “Naj, jam segini jarang ada kendaraan umum yang lewat,mending
Adegan 3 :
Adegan 4 :
Ivan: “Sebelum pengajian di mulai, mau tanya dulu kemana Naja dan
Adegan 5 :
Ivan: “Kabur?. Cepat cari dulu mereka sampai ketemu, pengajian hari ini
diliburkan dulu, yang penting mereka harus ketemu”.
Adegan 6 :
Khoerunisa: “Gimana kalau kita carinya keluar kompleks saja , bisa jadi
Adegan 7 :
Yessi: “Khoe-khoe itu kaya Naja dan Maya deh”.
Khoerunisa: “Mana-mana?’.
Khoerunisa: “Bapak tadi lihat dua orang perempuan lewat sini gak?.
Khoerunisa: “Kalau kita turun mereka lolos, tapi kalau kita diam di sisni
jatuh)
Khoerunisa: “Biasa aja kali gak usah pake dorong-dorong kita juga baru
Khoerunisa: “Iya-iya”.
Yessi: “Kenapa jadi maksa? Kalau kita bilang gak beli ya gak beli Bang. Ini
pereman apa pedagang asongan sih galak amat”.
Naja: “Euhm....euhm”.
Khoerunisa: “Kita disuruh sama Pak Kyai, kalian juga kan masih
Khoerunisa: ”Gimana donk? Gara-gara kalian sih kita jadi gak bisa bayar
ongkos”.
Firdan: “Ya sudah lain kali jangan maen kabur-kaburan lagi ya!”.
Adegan 8 :
Khoerunisa: “Assalamualaikum?”.
Kalian sudah nyusahin semuanya, mau kalian apa? Sudahlah sekarang kalian
harus menerima ta`jiran atas perbuatan kalian ini.
Naja: “Ya Alloh May gue nyesel banget ngelakuin ini semua”.
Maya: “Iya gue juga nyesel, mana malu lagi diliatin banyak orang”.
Naja: “Iya gue juga malu, gue janji bakalan berubah gak akan kayak gini
lagi”.
Cerita ini diambil dari sebuah peribahasa “dimana bumi dipijak, disana langit dijunjung”