Anda di halaman 1dari 3

Skenario Praktik Segitiga Restitusi

Oleh : Ruri Wijayanti S.Pd


CGP Angkatan 8 Kota Padang

Skenario 1

Seorang siswa sebut saja bernama bunga yang mencontek saat ulangan IPAS ,
kemudian guru memanggil Bunga dan melakukan segitiga restitusi terhadap kasus bunga :

Guru : "Selamat pagi Wina."


Wina : "Selamat pagi bu."
Guru : "Apakah Wina tahu kenapa ibu meminta Wina untuk datang menemui ibu?"
Wina : "Tidak Tahu bu."
Guru : "Baiklah Wina, Ibu memanggil Wina karena ibu ingin bertanya bahwa tadi saat
ulangan IPAS ibu Nampak Wina melihat jawaban teman, apakah benar begitu?”
Wina :”Iya bu.”
Guru : “Boleh ibu tahu kenapa Wina melakukan hal tersebut?”
Wina : “Saya tidak tahu jawabannya bu, kalau saya tidak mengisinya nanti nilai ulangan
saya jelek”
Guru : “Oo begitu. Tidak apa-apa. Dulu waktu ibu seusia Wina ibu juga pernah
melakukannya. Setiap orang bisa saja melakukan hal tersebut.” “Tapi, ada hal yang
lebih baik yang bisa kita lakukan untuk mendapat nilai yang bagus, apakah Wina
tahu bagaimana caranya?
Wina : “Tahu bu, Wina harus belajar sebelum ujian.”
Guru : “Bagus Nak, kamu bisa menyebutkan cara yang lebih baik untuk mendapat nilai
yang bagus.”
“Wina ingat tidak keyakinan kelas kita yang kita sepakati di awal semester kemaren?”
Wina : “Ingat bu, kita harus jujur dalam mengerjakan ujian.”
Guru : “Bagus, ternyata Wina masih ingat ya. Apakah Wina yakin Wina adalah anak yang
jujur?”
Wina : “Yakin bu, saya adalah anak yang jujur.”
Guru : “Nah, setelah ini Wina ingin menjadi anak yang seperti apa?”
Wina : “Saya ingin menjadi anak yang jujur dan tidak mencontek lagi saat ujian bu.”
Guru : “Terimakasih Wina, ibu berharap bunga tetaap menjadi anak yang jujur dan rajin
belajar agar Wina bisa memperoleh nilai yang Wina ingin kan.”\
Skenario 2

Seorang siswa sebut saja bernama Zikri yang suka sekali keluar masuk kelas saat
belajar tanpa seizin guru. Zikri selalu keluar disaat guru tidak memperhatikannya, seperti saat
guru menulis di papan tulis. Guru memanggil Zikri untuk melakukan segitiga restitusi :

Guru : “Zikri, hari ini sudah berapa kali Zikri keluar disaat pelajaran berlangsung?”
Zikri : “Empat atau lima kali bu”
Guru : “Kalau boleh ibu tau apa yang Zikri lakukan di luar saat jam pelajaran?”
Zikri : “ Tidak ada bu”
Guru : “Jika Zikri tidak melakukan apa-apa di luar kelas, sebaiknya Zikri berada di dalam
kelas mengikuti pelajaran. Apakah Zikri merasa bosan berada di dalam kelas?”
Zikri : “Iya bu”
Guru : “Sekarang Ibu paham, Zikri merasa jenuh berada didalam kelas dan ingin keluar
menghilangkan jenuh, jika ibu mengalami hal tersebut mungkin ibu juga akan
melakukan hal yang sama dengan Zikri, karena kita juga butuh untuk
menghilangkan rasa jenuh dan bosan.” “Nah sekarang ibu ingin tau kenapa Zikri
merasa bosan atau jenuh di dalam kelas?”
Zikri : “Saya tidak suka belajar Bahasa Indonesia bu.” Saya tidak suka membaca, membaca
membuat saya mengantuk.”
Guru : “Begitu rupanya. Nah, sekarang agar tidak bosan belajar bahasa Indonesia kira-kira
apa yang ingin Zikri lakukan, tentunya, pilihlah kegiatan yang tidak meninggalkan
kelas saat pelajaran dan Zikri tetap bisa mengikuti pelajaran.”
Zikri : “Saya lebih paham pelajaran jika orang lain yang membacakannya untuk saya bu.”
Guru : :Baiklah, untuk pelajaran berikutnya ibu akan meminta teman lain membaca dengan
suara yang nyaring agar Zikri dapat mendengarkan pelajaran dengan baik. Adakah
hal lain yang bisa dilakukan agar Fahri tidak lagi merasa bosan?”
Zikri : “Tidak bu”
Guru : “Bisakah Zikri menyebutkan keyakinan kelas mana yang belum Zikri miliki pada
hari ini?”
Zikri : “Saya belum disiplin dalam belajar bu”
Guru : “Betul sekali, apakah Zikri yakin bahwa kedepannya Zikri akan lebih disiplin lagi
dalam belajar?”
Zikri : “Ya bu, saya akan displin dalam belajar.”
Guru : “Kira-kira setelah ini Zikri ingin menjadi orang yang seperti apa?”
Zikri : “Saya ingin belajar dengan baik dan displin bu, agar saya menjadi anak yang pintar”
Guru : “Baiklah, semoga Zikri bisa menjadi seperti apa yang Zikri Harapkan ya.”
Zikri : “Terimakasih bu”

Anda mungkin juga menyukai