1. Kualitas
Utamakanlah kualitas dalam produk yang akan dijual. Ini dilakukan agar pelanggan
merasa percaya untuk terus berlangganan di tempat Anda. Apabila kualitas bagus, maka
peminatnya pun akan semakin banyak. Jika sudah banyak peminat, brand anda akan
mulai dikenal di khalayak umum.
Selain Anda harus mengetahui bagaimana pesaing lain menarik perhatian konsumen,
Anda juga harus mempelajari kapan mereka ramai atau sepi dikunjungi konsumen. Bisa
jadi, ketika mempelajari saingan Anda dapat melihat celah kesalahannya dan dapat
memperbaiki kekurangan itu demi kelancaran bisnis Anda.
Keramahan dan kesopanan akan membuat setiap orang menetap lama apalagi jika
disediakan fasilitas yang mumpuni. Contohnya seperti Wi-Fi gratis.
4. Aktif melakukan promosi
Alasan utama sebuah kegiatan promosi adalah untuk mengenalkan produk Anda kepada
orang lain agar produk yang Anda pasarkan kian dikenal di kalangan masyarakat luas.
Promosi dapat dilakukan di sosial media atau menawarkannya kepada teman-teman
Anda.
5. Melakukan Inovasi
Inovasi ini penting dilakukan dalam bisnis, karena di era globalisasi ini memungkinkan
banyak pengusaha yang mengembangkan bisnisnya dengan kreatif. Selain itu, jika
sebuah bisnis tidak dikembangkan, maka para pesaing akan meniru bisnis tersebut,
bahkan membuat sebuah bisnis yang lebih baik dari bisnis Anda.
PERAN PEMERINTAH :
Dalam sistem ini, manusia berperan sebagai produsen dan konsumen. Sebab, transaksinya
dilakukan dengan barter atau pertukaran barang. Peran pemerintah dalam sistem ekonomi
tradisional hanyalah sebagai penjaga ketertiban dan tidak terlibat langsung dalam
kegiatannya.
PERAN PEMERINTAH :
sistem ekonomi di mana seluruh kebijakan perekonomian ditentukan oleh pemerintah,
sedangkan masyarakat hanya menjalankan peraturan yang ditentukan. Artinya, dalam sistem
perekonomian komando atau terpusat ini, pemerintah bertanggung jawab penuh atas segala
kegiatan ekonomi
5 titik keseimbangan fungsi permintaan/ penawaran beserta perubahan jumlah dan harga
penawaran/permintaan
Titik perpotongan antara kurva permintaan dan kurva penawaran ini terjadi pada titik
keseimbangan yang disebut equilibrium price.
Dalam ilmu ekonomi, keseimbangan didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana jumlah
penawaran sama besar dengan jumlah permintaan. Atau jumlah barang yang diminta sesuai
dengan besaran harga yang ditawarkan
8. Jenis-Jenis Badan Usaha dalam Perekonomian Indonesia. Terdapat tiga jenis badan usaha di
Indonesia yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS).
peran bumn :
1. Sebagai salah satu media bagi pemerintah
2. Sebagai lahan untuk menciptakan lapangan kerja baru
3. Sebagai salah satu sumber pemasukan negara
4. Penyedia barang dan jasa
5. Pencegah adanya monopoli usaha oleh kapitalis.
6. Mengelola Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia dengan bijak dan benar
7. Pembina untuk pengembangan UMKM, koperasi, dan masyarakat.
8. Stimulator atau pioneer
9. Katalisator
peran bumd
a. Meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah khususnya dan perekonomian nasional
pada umumnya.
b. Sebagai sumber pendapatan daerah.
c. Membuka lapangan kerja sehingga menyerap tenaga kerja dan dapat mengurangi
pengangguran yang ada di daerah.
d. Memenuhi kebutuhan masyarakat.
e. Memeratakan pembangunan dan hasil-hasilnya secara adil dan merata di daerah.
peran bums :
1. Bekerja sama dengan BUMN
2. Menyediakan produksi nasional
3. Membuka lapangan kerja
4. Menambah kas negara
Adapun yang secara umum berada di Manajemen Puncak ini adalah seperti Dewan Direktur atau
Dewan Eksekutif, Presiden Direktur, Direktur, Kepala Perwakilan, Kepala Divisi, CEO (Chief
Executive Officer), CFO (Chief Financial Officer), dan juga COO (Chief Operating Officer).
Adapun jabatan yang masuk ke dalam Manajemen Menengah ini mencakup Manajer Cabang,
Kepala Pengawas, Kepala Departemen, Kepala Bagian, Plant Manager, Factory Manager,
Regional Manager, dan lain sebagainya.
Adapun pihak-pihak yang secara umum bisa masuk ke dalam tingkatan manajemen satu ini
mencakup Kepala Produksi, Mandor Produksi atau Mandor Pabrik, Kepala Seksi untuk sebuah
perusahaan besar dan punya banyak administrasi, Pengawas Teknis untuk perusahaan otomotif,
Supervisor, dan lain-lain.
Jenis Kebijakan Moneter
Menaikkan suku bunga (kebijakan diskonto)
Menjual surat-surat berharga (kebijakan pasar terbuka)
Menaikkan cadangan kas (kebijakan cash ratio)
Membatasi atau memperketat pemberian kredit.
2. Pengeluaran Belanja
Instrumen kebijakan fiskal yang kita bahas selanjutnya ialah pengeluaran belanja
negara, Hal ini seperti konsep dasar dari apapun yang terjadi, bahkan dalam hidup kita
sendiri. Misal pendapatan keluarga menurun, tentunya kita akan berusaha untuk
berhemat dan menekan pengeluaran agar terjadi keseimbangan antara pendapatan
dan pengeluaran. Dalam konteks negara, nilai belanja negara dapat dikurangi atau
ditambah sesuai kebutuhan. Apabila neraca pembayaran negara defisit, maka
pemerintah bisa mengurangi pengeluaran belanjanya di sektor tertentu, misalnya
penundaan pembayaran THR bagi PNS.
3. Obligasi Publik
Instrumen kebijakan fiskal yang terakhir yakni tentang penerbitan obligasi atau surat
utang bagi warga negara. Surat utang ini terkenal dalam bidang investasi, dimana
rakyat yang memiliki dana, ditawarkan untuk membeli surat utang dari negara, dan
negara akan mencicil hutang tersebut beserta bunga pinjaman.
13. 1. Belanja negara Belanja pemerintah pusat adalah belanja yang digunakan untuk membiayai
kegiatan pembangunan pemerintah pusat, baik yang dilaksanakan di pusat maupun di daerah. Belanja
pemerintah pusat dalam APBN antara lain belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, pembiayaan
bunga utang, subsidi BBM dan subsidi non-BBM, belanja hibah, belanja sosial (termasuk
penanggulangan bencana), dan belanja lainnya.
2. Pembiayaan negara Pembiayaan negara terbagi menjadi dua jenis pembiayaan, yakni pembiayaan
dalam negeri dan luar negeri. Pembiayaan dalam negeri meliputi pembiayaan perbankan dalam negeri
dan pembiayaan non perbankan dalam negeri (hasil pengelolaan aset, pinjaman dalam negeri neto,
kewajiban penjaminan, surat berharga negara neto, dan dana investasi pemerintah). Baca juga: Ekonomi
Makro: Pengertian, Tujuan, dan Bedanya dengan Ekonomi Mikro Sedangkan pembiayaan luar negeri
meliputi penarikan pinjaman luar negeri yang terdiri atas pinjaman program dan pinjaman proyek,
penerusan pinjaman, dan pembayaran cicilan pokok utang luar negeri yang terdiri atas jatuh tempo dan
moratorium.
3. Pendapatan pajak Pendapatan pajak dalam negeri terdiri dari pendapatan pajak penghasilan (PPh),
pendapatan pajak pertambahan nilai (PPN) dan jasa dan pajak penjualan atas barang mewah,
pendapatan pajak bumi dan bangunan, pendapatan cukai, pendapatan pajak lainnya. Selanjutnya
pendapatan pajak internasional pendapatan bea masuk dan pendapatan bea keluar. Lihat Foto APBN
adalah rincian daftar yang dibuat secara sistematis berisi rencana penerimaan dan pengeluaran negara
selama satu tahun periode anggaran(PIXABAY)
4. Pendapatan negara Pendapatan negara didapat melalui penerimaan perpajakan dan penerimaan
bukan pajak. Penerimaan perpajakan untuk APBN adalah biasanya melalui kepabean dan cukai,
penerimaan pajak, dan hibah.
5. Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) PNBP berasal dari penerimaan sumber daya alam dan gas
bumi (SDA migas), penerimaan sumber daya alam non-minyak bumi dan gas bumi (SDA non migas),
pendapatan bagian laba BUMN. Kemudian pendapatan laba BUMN perbankan, pendapatan laba BUMN
non perbankan, PNBP lainnya, pendapatan dari pengelolaan BMN, pendapatan jasa pendapatan bunga
pendapatan kejaksaan dan peradilan dan hasil tindak pidana korupsi dan lain-lain. Baca juga: Motif
Ekonomi: Pengertian, Sifat, Tujuan dan Macam-macamnya
6. Penyusunan APBN Proses penyusunan dan penetapan APBN adalah dapat dikelompokkan dalam dua
tahap. Pertama pembicaraan pendahuluan antara pemerintah dan DPR, dari bulan Februari sampai
dengan pertengahan bulan Agustus. Kedua, pengajuan pembahasan dan penetapan APBN, dari
pertengahan bulan Agustus sampai dengan bulan Desember.
Dampak negatif :
16. dampak positif
1. Produk lokal asli buatan dalam negeri mengalami
1. Mendorong pertumbuhan ekonomi
penurunan penjualan
2. Menjadi sumber devisa negara 2. Cenderung ketergantungan pada negara-negara maju
3. Meningkatkan kemakmuran negara 3. Industri kecil kalah bersaing
4. Menambah lapangan kerja 4. Menyebabkan turunnya nilai mata uang rupiah
5. Mempererat hubungan antarnegara
6. Menarik investor asing
7. Kualitas produksi semakin baik
8. Transfer teknologi Kedelapan
9. Menstabilkan harga
10. Memajukan lembaga keuangan
Sumber pengeluaran devisa Indonesia: 1. Kegiatan impor atau membeli barang dari luar negeri. 2.
Membayar jasa dari luar negeri. 3. Wisatawan dalam negeri yang melakukan perjalanan ke luar negeri.
4. Pemberian dana bantuan dan hibah ke luar negeri.
20.