Anda di halaman 1dari 3

1. Apa pengertian Bisnis?

2. Jelaskan Ruang Lingkup Aktivitas Bisnis!


3. Apa tujuan aktivitas bisnis?
4. Apa yang dimaksud Etika Bisnis?
5. Coba Jelaskan keterkaitan Etika dengan aktivitas bisnis!
6. Jelaskan cara bisnis yang di perbolehkan dalam Islam
7. Kenapa pelaku usaha diharuskan mejaga lingkungan agar tidak tercemari akibat kegiatan
produksi?
8. Apa Yang dimaksud dengan Kesejahteraan Sosial Umum
9. Apa yang dimaksud dengan intervensi Negara terhadap kegiatan bisnis?
10. Sebutkan contoh Lembaga Hisbah yang ada di Indonesia dan apa tugas pokoknya?
11. Menurut ada bagaimana cara mencegah atau meminimalisir praktek kegiatan bisnis di
lingkungan kita yang sudah meninggalkan etika bisnis! (Sebutkan terlebih dahulu contoh
kegiatan bisnis yang kurang ber-Etika)

Jawaban :
1. Bisnis adalah serangkaian usaha yang dilakukan individu atau kelompok dengan menawarkan
barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan (laba). Arti bisnis juga bisa didefinisikan
sebagai menyediakan barang dan jasa guna untuk kelancaran sistem perekonomian.

2. Ruang lingkup aktivitas bisnis sangat luas, akan tetapi kegiatan bisnis dapat digolongkan
menjadi tiga aspek, antara lain:
1. Aspek Produksi
Produksi (Production) merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengolah suatu
bahan baku atau sumber-sumber yang ada agar tercipta suatu produk yang mempunyai nilai
guna yang lebih tinggi.
2. Aspek Distribusi
Distribusi (Distribution) adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen
ke konsumen dan para pemakai, saat barang atau jasa tersebut diperlukan.
3. Aspek Konsumsi
Konsumsi (Consumtion) adalah Penggunaan barang/jasa yg dihasilkan dari proses produksi.

3. Aktivitas bisnis bertujuan untuk mendapatkan keuntungan secara finansial.


Adapun beberapa tujuan aktivitas bisnis adalah sebagai berikut:
 Mendapatkan banyak keuntungan
 Memberikan kesejahteraan bagi produsen
 Menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen
 Membuka lapangan kerja untuk banyak orang
 Menunjukkan eksistensi perusahaan
 Menunjukkan prestasi dan prestise perusahaan

4. Etika bisnis adalah tindakan yang dilakukan dalam kegiatan bisnis dengan tidak menyalahi


aturan organisasi dan masyarakat. Dalam etika bisnis, setiap kegiatan harus dalam keadaan
wajar dan sesuai dengan norma dan etika yang berlaku. 

5. Dalam jangka pendek, perusahaan dengan etika yang baik akan mendapatkan nilai dan
pandangan positif sehingga lebih dianggap tepercaya.  Selain itu, berbisnis dengan
menggunakan etika akan menciptakan hubungan yang baik antara perusahaan dan karyawan,
perusahaan dan konsumen, serta perusahaan dengan perusahaan lain. Tanpa suatu etika yang
menjadi acuan, para pebisnis akan lepas tidak terkendali, mengupayakan segala cara,
mengorbankan apa saja untuk mencapai tujuannya.
6. Cara Bisnis yang Diperbolehkan
Berbisnis dengan etika seperti yang diajarkan Rasulullah SAW, diantaranya :
1. Kejujuran
2. Amanah
3. Tidak Melakukan Sumpah Palsu
4. Ramah-tamah
5. Tidak menjelekkan bisnis orang lain, agar orang membeli kepadanya
6. Takaran, ukuran dan timbangan yang benar.
7. Bisnis tidak boleh menggangu kegiatan ibadah kepada Allah.
8. Membayar upah sebelum kering keringat karyawan
9. Bisnis dilakukan dengan suka rela, tanpa paksaan
10. Segera melunasi kredit yang menjadi kewajibannya.
11. Memberi tenggang waktu apabila pengutang (kreditor) belum mampu membayar.

7. Oleh karenanya merupakan tanggung jawab bagi perusahaan untuk bisa meminimalisir dampak
buruk tersebut dan juga memberikan kompensasi atas berbagai dampak negatif yang timbul.
Tanggung jawab perusahaan terhadap dampak lingkungan tersebut terutama ditujukan bagi
lingkungan yang ada di sekitar tempat usahanya terlebih dahulu, baru meluas ke lokasi yang
lainnya.

8. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial
warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat
melaksanakan fungsi sosialnya.

9. Intervensi Negara dalam kegiatan Bisnis


Dalam kegiatan bisnis, ini sering terjadi dalam permasalahan kerjasama dan pekerjaan. Hal ini
tentu dapat berdampak positif dan negatif bagi beberapa pihak. Dalam bidang ekonomi,
pemerintah juga dapat melakukan campur tangan sebagai penyedia dan pengelola kondisi
pasar. Tetapi jika kondisi pasar sudah stabil, ikut campur tangan pemerintah akan semakin
sedikit. Karena kondisi pasar yang berubah-ubah seiring berjalannya waktu, ikut campur tangan
pemerintah juga harus adaptif. Pemerintah juga dapat mencegah penipuan, melaksanakan
kontrak, dan menyediakan barang agar kegiatan ekonomi berjalan lancar. Selain itu, lembaga
internasional juga dapat melakukan campur tangan terhadap ekonomi yang sedang tidak stabil
Intervensi dalam dunia bisnis tidak hanya terkait permasalahan kerjasama dan pekerjaan saja.
Alat kerja seperti aplikasi yang dapat membantu kegiatan operasional perusahaan juga
merupakan sebuah intervensi. Tentu saja ini merupakan dampak positif bagi perusahaan atau
bisnis yang menggunakan aplikasi tersebut

10. Contoh Badan Hisbah di Indonesia


a. DSN dan DPS
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), yaitu Dewan yang dibentuk
oleh Majelis Ulama Indonesia yang bertugas dan memiliki kewenangan untuk menetapkan
fatwa tentang produk, jasa, dan kegiatan bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah.
DPS adalah suatu badan yang bertugas mengawasi pelaksanaan keputusan DSN di lembaga
keuangan syariah.
b. BPKN
Fungsi dan tugas Badan Perlindungan Konsumen Nasional dalam menerima pengaduan dari
berbagai pihak mengenai pelanggaran hak-hak konsumen akan dapat membantu upaya
perlindungan konsumen melalui rekomendasi kepada pemerintah mengenai perlunya
penyelesaian pelanggaran hak-hak konsumen pada level atas dan pada level bawah akan
saling melengkapi dengan rekomendasi Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya
Masyarakat atas pengaduan-pengaduan yang perlu segera diselesaikan melalui prosedur
hukum yang berlaku.
11. Contoh Perusahaan yang melanggar Etika Bisnis
Kasus PT.PLN
Usaha PT. PLN termasuk kedalam jenis monopoli murni. Hal ini ditunjukkankarena PT.
PLN merupakan penjual atau produsen tunggal, produk yang unik dan tanpa barang pengganti
yang dekat, serta kemampuannya untuk menerapkan harga berapapun yang mereka kehendaki.
Kasus ini menjadi menarik karena disatu sisi kegiatan monopoli mereka dimaksudkan untuk
kepentingan mayoritas masyarakat dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sesuai UUD 1945
Pasal 33, namun disisi lain tindakan PT. PLN justru belum atau bahkan tidak menunjukkan
kinerja yang baik dalam pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat
Solusinya dari masalah di atas adalah untuk memenuhi kebutuhan listrik
bagimasyarakat secara adil dan merata, sebaiknya Pemerintah membuka kesempatan bagi
investor untuk mengembangkan usaha di bidang listrik. Akan tetapi Pemerintah harus tetap
mengontrol dan memberikan batasan bagi investor tersebut, sehingga tidak
terjadipenyimpangan yang merugikan masyarakat serta Pemerintah dapat memperbaiki
kinerjaPT. PLN saat ini, sehingga menjadi lebih baik demi tercapainya kebutuhan
dankesejahteraan masyarakat banyak sesuai amanat UUD 1945 Pasal 33. Selain daripada
itubukan hanya pihak pemerintahan yang harus berpartisipati kita sebagai masyarakat yang
cerdas sudah seharusnya berpikir terbuka dan cerdas untuk masa depan, gunakanlah sumber
daya alam yang terdapat di negeri ini secukupnya agar sumber daya alam kita tetap terjaga
sehingga penerus bangsa nanti bisa merasakan sumber daya alam yang sama.

Cara mencegah atau meminimalisir praktek kegiatan bisnis di lingkungan kita yang sudah
meninggalkan etika bisnis :
Inilah saatnya Pendidikan Etika berperan untuk memerangi pelanggaran etika bisnis di era digital
seperti sekarang. Seperti contoh di level perguruan tinggi, penting untuk menghadirkan satu mata
kuliah yang fokus membahas etika bisnis. Lebih baik lagi, saya menyarankan agar perguruan tinggi
menyisipkan pemahaman-pemahaman etika bisnis di setiap mata kuliah, utamanya yang berkaitan
langsung dengan dunia usaha dan ekonomi. Menurut saya, hal ini penting karena membangun proses
untuk menuju perilaku yang etis harus diawali dengan membangun kesadaran. Sebab, banyak orang
yang tidak sadar bahwa dirinya melanggar etika bisnis. Setelah membangun kesadaran, penting
kemudian memahami tentang berbagai pelanggaran etika, sampai memunculkan niat untuk tidak
melanggar etika. Namun, tentu saja niat tersebut butuh dukungan dari lingkungan. Untuk itu,
lingkungan bisnis maupun pemerintah sudah selayaknya mempunyai regulasi yang baik untuk
mengatur hal ini

Anda mungkin juga menyukai