Anda di halaman 1dari 7

Don`t Worry! This report is 100% safe & secure.

It`s not available publically and it`s not accessible by search engines
(Google, Yahoo. Bing, etc)

Sentence
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN Data Sejarah Singkat Kepolisian Negara Republik Indonesia, oleh masyarakat lebih
dikenal dengan sebutan Polri. Merupakan Kepolisian Nasional di Indonesia yang punya tanggung jawab besar dalam
menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Mereka juga menjadi penegak hukum yang bijak, melindungi dan
mengayomi masyarakat serta harus menjadi pelayan yang baik bagi masyarakat. Polri sendiri punya tanggung jawab
langsung di bawah presiden, tentu tugas yang dipikul cukup berat. Polres Banyuasin dibentuk berdasarkan Surat
Keputusan Kapolri Nomor : Skep/1881/X/2003 tanggal 17 Oktober 2003 dan diresmikan pada tanggal 12 maret 2004,
Polres Banyuasin merupakan pemekaran dari Polres Musi Banyuasin. Pada tanggal 21 september 2011 dengan
Keputusan Kapolri Nomor : Kep/485/IX/2011 tanggal 21 September 2011 tentang Pembentukan 49 (empat puluh
sembilan) Satuan Kepolisian Perairan (satpolair) pada tingkat Polres, di Polres Banyuasin dibentuk Satuan Kepolisian
Perairan. Pada tanggal 23 Juli 2014 dengan Keputusan Kapolda Sumsel Nomor : 319/VII/2014 tanggal 23 Juli 2014
tentang Pembentukan Polsubsektor jajaran Polda Sumsel, di Polres Banyuasin dibentuk 3 (tiga) Polsubsektor, masing-
masing : Polsubsektor Cinta Manis Polsek Mariana; Polsubsektor Tanjung Lago Polsek Talang Kelapa; dan Polsubsektor
Tungkal Ilir Polsek Pulau Rimau. Visi dan Misi Visi Untuk Visi dari Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Polri
setidaknya ada 3 macam, di antaranya: Terwujudnya pelayanan ketertiban dan keamanan masyarakat yang optimal.
Inilah visi yang paling utama dan paling ditekankan oleh Polri. Hukum dan keamanan di Indonesia yang tegak dan
terlaksana secara maksimal. Sinergi polisional yang proaktif terjalin secara mantap dan opitimal. Misi Sementara untuk
Misi yang diharus dilaksanakan oleh setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia terdiri dari 8 macam. Adapun
Misi Polri selengkapnya, antara lain: Setiap anggota Polri harus memberi pengayoman, perlindungan serta pelayanan
terbaik untuk masyarakat. Semua ini harus dilaksanakan secara cepat, mudah, dan tidak diskriminatif. Mendeteksi dan
memperingati sedini mungkin kepada masyarakat dalam bentuk kegiatan atau operasi penyelidikan, penggalangan
serta pengamanan. Kepolisian Negara Republik Indonesia juga wajib menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat.
Serta juga memastikan kelancaran di lalu lintas sebagai jaminan keselamatan bagi setiap orang dan barang. Bertugas
menanggulangi gangguan dalam negeri yang terjamin keberhasilannya. Membangun serta melakukan pengembangan
perpolisian masyarakat. Di mana perpolisian tersebut berbasis masyarakat yang patuh terhadap hukum. Polri harus dan
wajib menegakkan hukum secara objektif, proporsional, akuntabel, transparan serta profesional. Ini dilakukan dengan
tujuan untuk menjamin kepastian hukum serta rasa adil di masyarakat. Mampu mengelola semua sumber daya Polri
secara profesional, akuntabel, transparan dan juga modern. Hasil pengelolaan sumber daya ini nantinya akan digunakan
sebagai dukungan untuk operasional tugas dari Polri. Membangun kemitraan dan jejaring kerja dengan cara
menciptakan sistem sinergi perpolisian interdepartemen dan lembaga international atau juga komponen masyarakat.
Struktur Organisasi Gambar 4.1 Struktur Organisasi POLRES Banyuasin Tugas Wewenang Dan Tanggung Jawab POLRI
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Kepolisian, perlu ditata dahulu rumusan tugas pokok, wewenang Kepolisian RI
dalam Undang -undang No.2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Peran dan Fungsi Kepolisian
Negara Republik Indonesia Fungsi Kepolisian Pasal 2 :” Fungsi Kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan Negara
di bidang pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, penegak hukum, perlindungan, pengayoman dan
pelayanan masyarakat”. Sedangkan Pasal 3: Pengemban fungsi Kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia
yang dibantu oleh : Kepolisian khusus, Pegawai negri sipil dan/atau bentuk-bentuk pengamanan swakarsa. Pengemban
fungsi Kepolisian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a,b, dan c, melaksanakan fungsi Kepolisian sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum masing-masing. Tugas pokok Kepolisian Pasal 13: Tugas
Pokok Kepolisian Negara Rrepublik Indonesia dalam UU No.2 tahun 2002 adalah sebagai berikut: Memelihara keamanan
dan ketertiban masyarakat Menegakkan hukum Memberikan perlindungan,pengayoman dan pelayanan kepada
masyarakat. “, penjabaran tugas Kepolisian di jelaskan lagi pada Pasal 14 UU Kepolisian RI. Kewenangan Kepolisian Pada
Pasal 15 dan 16 UU Kepolisian RI adalah perincian mengenai tugas dan wewenang Kepolisian RI, sedangkan Pasal 18
berisi tentang diskresi Kepolisian yang didasarkan kepada Kode Etik Kepolisian. Sesuai dengan rumusan fungsi, tugas
pokok, tugas dan weweang Polri sebagaimana diatur dalam UU No. 2 tahun 2002, maka dapat dikatakan fungsi utama
kepolisian meliputi : Tugas Pembinaan masyarakat (Pre-emtif) Segala usaha dan kegiatan pembinaan masyarakat untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum dan peraturan perundang-undangan. Tugas Polri dalam bidang
ini adalah Community Policing, dengan melakukan pendekatan kepada masyarakat secara sosial dan hubungan
mutualisme, maka akan tercapai tujuan dari community policing tersebut. Namun, konsep dari Community Policing itu
sendiri saat ini sudah bias dengan pelaksanaannya di Polres-polres. Sebenarnya seperti yang disebutkan diatas, dalam
mengadakan perbandingan sistem kepolisian Negara luar, selain harus dilihat dari administrasi pemerintahannya,
sistem kepolisian juga terkait dengan karakter sosial masyarakatnya. Konsep Community Policing sudah ada sesuai
karakter dan budaya Indonesia ( Jawa) dengan melakukan sistem keamanan lingkungan ( siskamling) dalam komunitas-
komunitas desa dan kampong, secara bergantian masyarakat merasa bertangggung jawab atas keamanan wilayahnya
masing-masing. Hal ini juga ditunjang oleh Kegiatan babinkamtibmas yang setiap saat harus selalu mengawasi
daerahnya untuk melaksanakan kegiata-kegiatan khusus. Tugas di bidang Preventif Segala usaha dan kegiatan di
bidang kepolisian preventif untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, memelihara keselematan orang,
benda dan barang termasuk memberikan perlindungan dan pertolongan , khususnya mencegah terjadinya pelanggaran
hukum. Dalam melaksanakan tugas ini diperlukan kemampuan professional tekhnik tersendiri seperti patrolil, penjagaan
pengawalan dan pengaturan. Tugas di bidang Represif Di bidang represif terdapat 2 (dua) jenis Peran dan Fungsi
Kepolisian Negara Republik Indonesia yaitu represif justisiil dan non justisiil. UU No. 2 tahun 2002 memberi peran Polri
untuk melakukan tindakan-tindakan represif non Justisiil terkait dengan Pasal 18 ayat 1(1) , yaitu wewenang ” diskresi
kepolisian” yang umumnya menyangkut kasus ringan. Hasil Penelitian Analisis Regresi Sederhana Analisis Regresi Linier
Sederhana digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas, yaitu kualitas pelayanan (X) terhadap
tingkat kepuasan masyarakat (Y). Tabel 4.1 Hasil Analisis Regresi Sederhana Coefficientsa Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 19.005 1.981 9.595 .000 X .425 .071 .517
5.974 .000 a. Dependent Variable: Y Sumber : Data hasil SPSS 2022 Berdasarkan dari hasil pengolahan dengan
menggunakan program SPSS maka diperoleh persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut: Y = a + bx + e Y=
19,005+ 0,425 + e Bilangan konstanta variabel Kualitas Pelayanan benilai positif sebesar 19,005 artinya Kualitas
Pelayanan yang dilakukan Polres Banyuasin akan mempengaruhi Kepuasan Masyarakat sebesar 0,425. Uji Kualitas Data
Uji Reabilitas Uji reliabilitas dilakukan dengan menghitung cronbach alpha dari masing-masing instrumen dalam setiap
variabel. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60. Uji reliabilitas
dilakukan dengan menghitung Cronbach Alpha dari masing-masing instrumen dalam setiap variabel. Suatu konstruk
atau variabel dikatakan tidak reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha < 0> 0,60. Uji Validitas Uji validitas data
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kevalidan pertanyaan dari penyebaran kuesioner. Uji validitas data dapat
dilakukan dengan menggunakan korelasi bivariate antar masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk
dengan melihat nilai signifikansi (Asig.2-tailed), yaitu suatu item dikatakan valid jika memiliki nilai signifikan terhadap
nilai < 0> 0,196. Dengan demikian, alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini sesuai untuk mengukur variabel
Kualitas Pelayanan. Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas (Y) Pertanyaan rxy Critical Value Status Y1 0,441 0,196 Valid Y2 0,528
0,196 Valid Y3 0,447 0,196 Valid Y4 0,566 0,196 Valid Y5 0,472 0,196 Valid Y6 0,496 0,196 Valid Y7 0,608 0,196 Valid Y8
565 0,196 Valid Sumber: Data Olahan, 2022 Critical value untuk sampel pada taraf signifikan 5�alah 0,196. Pada tabel
diatas menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan 1 sampai 8 adalah valid, karena nilai > 0,196. Dengan demikian,
alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini sesuai untuk mengukur variabel Kepuasan Masyarakat. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik harus dilakukan untuk menguji layak tidaknya model analisis regresi yang digunakan dalam penelitian.
Uji ini meliputi: Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi di
temukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Tabel 4.5 Uji Multikolinieritas Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1
(Constant) 19.005 1.981 9.595 .000 X .425 .071 .517 5.974 .000 1.000 1.000 a. Dependent Variable: Y Vif (Variance
Inflation Factor) Jika Vif Dibawah Atau 0,1 Maka tidak terjadi multikolinieritas. Interpretasi berdasarkan tabel 4.5 variabel
Kualitas Pelayanan (X) dan variabel Kepuasan Masyarakat (Y) adalah 1,000 < 10> 0,1 maka data tersebut tidak terjadi
multikolinieritas. Uji Heteroskedastisitas Heterokodeskedastisitas bertujuan apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance residual satu
pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berada disebut Heteroskedastisitas. Model regresi
yang baik Homokedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan Gambar 4.2 dapat disimpulkan Titik Pada Hasil Analisis menyebar diatas dan dibawah dan Titik Membentuk
Suatu Pola Tertentu Maka Tidak Terjadi Heteroskedastisitas.

Report Title: BAB IV

Report Link: https://www.check-plagiarism.com/plag-report/923908c09dbaa0ffd69c4a9c989e749


(Use this link to send report to anyone) 86cc721663498259

Report Generated Date: 18 September, 2022

Total Words: 1329

Total Characters: 10705

Keywords/Total Words Ratio: 0%

Excluded URL: No

Unique: 42%

Matched: 58%
Sentence wise detail:
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN Data Sejarah Singkat Kepolisian Negara Republik Indonesia, oleh masyarakat lebih
dikenal dengan sebutan Polri. Merupakan Kepolisian Nasional di Indonesia yang punya tanggung jawab besar dalam
menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. (0)
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN Data Sejarah Singkat Kepolisian Negara Republik Indonesia, oleh masyarakat lebih
dikenal dengan sebutan Polri. Mereka juga menjadi penegak hukum yang bijak, melindungi dan mengayomi masyarakat
serta harus menjadi pelayan yang baik bagi masyarakat. (0)
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN Data Sejarah Singkat Kepolisian Negara Republik Indonesia, oleh masyarakat lebih
dikenal dengan sebutan Polri. Polri sendiri punya tanggung jawab langsung di bawah presiden, tentu tugas yang dipikul
cukup berat. (0)
Polres Banyuasin dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kapolri Nomor : Skep/1881/X/2003 tanggal 17 Oktober 2003
dan diresmikan pada tanggal 12 maret 2004, Polres Banyuasin merupakan pemekaran dari Polres Musi Banyuasin.
Pada tanggal 21 september 2011 dengan Keputusan Kapolri Nomor : Kep/485/IX/2011 tanggal 21 September 2011
tentang Pembentukan 49 (empat puluh sembilan) Satuan Kepolisian Perairan (satpolair) pada tingkat Polres, di Polres
Banyuasin dibentuk Satuan Kepolisian Perairan.
Pada tanggal 23 Juli 2014 dengan Keputusan Kapolda Sumsel Nomor : 319/VII/2014 tanggal 23 Juli 2014 tentang
Pembentukan Polsubsektor jajaran Polda Sumsel, di Polres Banyuasin dibentuk 3 (tiga) Polsubsektor, masing-masing :
Polsubsektor Cinta Manis Polsek Mariana; Polsubsektor Tanjung Lago Polsek Talang Kelapa; dan Polsubsektor Tungkal Ilir
Polsek Pulau Rimau.
Visi dan Misi Visi Untuk Visi dari Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Polri setidaknya ada 3 macam, di antaranya:
Terwujudnya pelayanan ketertiban dan keamanan masyarakat yang optimal. Inilah visi yang paling utama dan paling
ditekankan oleh Polri. (0)
Visi dan Misi Visi Untuk Visi dari Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Polri setidaknya ada 3 macam, di antaranya:
Terwujudnya pelayanan ketertiban dan keamanan masyarakat yang optimal. Hukum dan keamanan di Indonesia yang
tegak dan terlaksana secara maksimal. (0)
Visi dan Misi Visi Untuk Visi dari Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Polri setidaknya ada 3 macam, di antaranya:
Terwujudnya pelayanan ketertiban dan keamanan masyarakat yang optimal. Sinergi polisional yang proaktif terjalin
secara mantap dan opitimal. (0)
Misi Sementara untuk Misi yang diharus dilaksanakan oleh setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia terdiri
dari 8 macam. Adapun Misi Polri selengkapnya, antara lain: Setiap anggota Polri harus memberi pengayoman,
perlindungan serta pelayanan terbaik untuk masyarakat. (0)
Misi Sementara untuk Misi yang diharus dilaksanakan oleh setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia terdiri
dari 8 macam. Semua ini harus dilaksanakan secara cepat, mudah, dan tidak diskriminatif. (0)
Misi Sementara untuk Misi yang diharus dilaksanakan oleh setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia terdiri
dari 8 macam. Mendeteksi dan memperingati sedini mungkin kepada masyarakat dalam bentuk kegiatan atau operasi
penyelidikan, penggalangan serta pengamanan. (0)
Misi Sementara untuk Misi yang diharus dilaksanakan oleh setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia terdiri
dari 8 macam. Kepolisian Negara Republik Indonesia juga wajib menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat. (0)
Misi Sementara untuk Misi yang diharus dilaksanakan oleh setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia terdiri
dari 8 macam. Serta juga memastikan kelancaran di lalu lintas sebagai jaminan keselamatan bagi setiap orang dan
barang. (0)
Misi Sementara untuk Misi yang diharus dilaksanakan oleh setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia terdiri
dari 8 macam. Bertugas menanggulangi gangguan dalam negeri yang terjamin keberhasilannya. (0)
Misi Sementara untuk Misi yang diharus dilaksanakan oleh setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia terdiri
dari 8 macam. Membangun serta melakukan pengembangan perpolisian masyarakat. (0)
Misi Sementara untuk Misi yang diharus dilaksanakan oleh setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia terdiri
dari 8 macam. Di mana perpolisian tersebut berbasis masyarakat yang patuh terhadap hukum. (0)
Misi Sementara untuk Misi yang diharus dilaksanakan oleh setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia terdiri
dari 8 macam. Polri harus dan wajib menegakkan hukum secara objektif, proporsional, akuntabel, transparan serta
profesional. (0)
Misi Sementara untuk Misi yang diharus dilaksanakan oleh setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia terdiri
dari 8 macam. Ini dilakukan dengan tujuan untuk menjamin kepastian hukum serta rasa adil di masyarakat. (0)
Misi Sementara untuk Misi yang diharus dilaksanakan oleh setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia terdiri
dari 8 macam. Mampu mengelola semua sumber daya Polri secara profesional, akuntabel, transparan dan juga modern.
(0)
Misi Sementara untuk Misi yang diharus dilaksanakan oleh setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia terdiri
dari 8 macam. Hasil pengelolaan sumber daya ini nantinya akan digunakan sebagai dukungan untuk operasional tugas
dari Polri. (0)
Misi Sementara untuk Misi yang diharus dilaksanakan oleh setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia terdiri
dari 8 macam. Membangun kemitraan dan jejaring kerja dengan cara menciptakan sistem sinergi perpolisian
interdepartemen dan lembaga international atau juga komponen masyarakat. (0)
Misi Sementara untuk Misi yang diharus dilaksanakan oleh setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia terdiri
dari 8 macam. Struktur Organisasi Gambar 4. (12)
1 Struktur Organisasi POLRES Banyuasin Tugas Wewenang Dan Tanggung Jawab POLRI Dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi Kepolisian, perlu ditata dahulu rumusan tugas pokok, wewenang Kepolisian RI dalam Undang -undang No. 2 tahun
2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. (12)
1 Struktur Organisasi POLRES Banyuasin Tugas Wewenang Dan Tanggung Jawab POLRI Dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi Kepolisian, perlu ditata dahulu rumusan tugas pokok, wewenang Kepolisian RI dalam Undang -undang No. Peran
dan Fungsi Kepolisian Negara Republik Indonesia Fungsi Kepolisian Pasal 2 :” Fungsi Kepolisian adalah salah satu fungsi
pemerintahan Negara di bidang pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, penegak hukum, perlindungan,
pengayoman dan pelayanan masyarakat”. (12)
Sedangkan Pasal 3: Pengemban fungsi Kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh :
Kepolisian khusus, Pegawai negri sipil dan/atau bentuk-bentuk pengamanan swakarsa. Pengemban fungsi Kepolisian
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a,b, dan c, melaksanakan fungsi Kepolisian sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang menjadi dasar hukum masing-masing. (12)
Sedangkan Pasal 3: Pengemban fungsi Kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh :
Kepolisian khusus, Pegawai negri sipil dan/atau bentuk-bentuk pengamanan swakarsa. Tugas pokok Kepolisian Pasal 13:
Tugas Pokok Kepolisian Negara Rrepublik Indonesia dalam UU No. (12)
Sedangkan Pasal 3: Pengemban fungsi Kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh :
Kepolisian khusus, Pegawai negri sipil dan/atau bentuk-bentuk pengamanan swakarsa. 2 tahun 2002 adalah sebagai
berikut: Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat Menegakkan hukum Memberikan perlindungan,pengayoman
dan pelayanan kepada masyarakat. (12)
Sedangkan Pasal 3: Pengemban fungsi Kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh :
Kepolisian khusus, Pegawai negri sipil dan/atau bentuk-bentuk pengamanan swakarsa. “, penjabaran tugas Kepolisian di
jelaskan lagi pada Pasal 14 UU Kepolisian RI. (12)
Sedangkan Pasal 3: Pengemban fungsi Kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh :
Kepolisian khusus, Pegawai negri sipil dan/atau bentuk-bentuk pengamanan swakarsa. Kewenangan Kepolisian Pada
Pasal 15 dan 16 UU Kepolisian RI adalah perincian mengenai tugas dan wewenang Kepolisian RI, sedangkan Pasal 18
berisi tentang diskresi Kepolisian yang didasarkan kepada Kode Etik Kepolisian. (12)
Sedangkan Pasal 3: Pengemban fungsi Kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh :
Kepolisian khusus, Pegawai negri sipil dan/atau bentuk-bentuk pengamanan swakarsa. Sesuai dengan rumusan fungsi,
tugas pokok, tugas dan weweang Polri sebagaimana diatur dalam UU No. (12)
Sedangkan Pasal 3: Pengemban fungsi Kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh :
Kepolisian khusus, Pegawai negri sipil dan/atau bentuk-bentuk pengamanan swakarsa. 2 tahun 2002, maka dapat
dikatakan fungsi utama kepolisian meliputi : Tugas Pembinaan masyarakat (Pre-emtif) Segala usaha dan kegiatan
pembinaan masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum dan peraturan perundang-
undangan. (12)
Sedangkan Pasal 3: Pengemban fungsi Kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh :
Kepolisian khusus, Pegawai negri sipil dan/atau bentuk-bentuk pengamanan swakarsa. Tugas Polri dalam bidang ini
adalah Community Policing, dengan melakukan pendekatan kepada masyarakat secara sosial dan hubungan
mutualisme, maka akan tercapai tujuan dari community policing tersebut. (12)
Sedangkan Pasal 3: Pengemban fungsi Kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh :
Kepolisian khusus, Pegawai negri sipil dan/atau bentuk-bentuk pengamanan swakarsa. Namun, konsep dari Community
Policing itu sendiri saat ini sudah bias dengan pelaksanaannya di Polres-polres. (12)
Sedangkan Pasal 3: Pengemban fungsi Kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh :
Kepolisian khusus, Pegawai negri sipil dan/atau bentuk-bentuk pengamanan swakarsa. Sebenarnya seperti yang
disebutkan diatas, dalam mengadakan perbandingan sistem kepolisian Negara luar, selain harus dilihat dari administrasi
pemerintahannya, sistem kepolisian juga terkait dengan karakter sosial masyarakatnya. (12)
Sedangkan Pasal 3: Pengemban fungsi Kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh :
Kepolisian khusus, Pegawai negri sipil dan/atau bentuk-bentuk pengamanan swakarsa. Konsep Community Policing
sudah ada sesuai karakter dan budaya Indonesia ( Jawa) dengan melakukan sistem keamanan lingkungan ( siskamling)
dalam komunitas-komunitas desa dan kampong, secara bergantian masyarakat merasa bertangggung jawab atas
keamanan wilayahnya masing-masing. (12)
Sedangkan Pasal 3: Pengemban fungsi Kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh :
Kepolisian khusus, Pegawai negri sipil dan/atau bentuk-bentuk pengamanan swakarsa. Hal ini juga ditunjang oleh
Kegiatan babinkamtibmas yang setiap saat harus selalu mengawasi daerahnya untuk melaksanakan kegiata-kegiatan
khusus. (12)
Sedangkan Pasal 3: Pengemban fungsi Kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh :
Kepolisian khusus, Pegawai negri sipil dan/atau bentuk-bentuk pengamanan swakarsa. Tugas di bidang Preventif Segala
usaha dan kegiatan di bidang kepolisian preventif untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, memelihara
keselematan orang, benda dan barang termasuk memberikan perlindungan dan pertolongan , khususnya mencegah
terjadinya pelanggaran hukum. (12)
Sedangkan Pasal 3: Pengemban fungsi Kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh :
Kepolisian khusus, Pegawai negri sipil dan/atau bentuk-bentuk pengamanan swakarsa. Dalam melaksanakan tugas ini
diperlukan kemampuan professional tekhnik tersendiri seperti patrolil, penjagaan pengawalan dan pengaturan. (12)
Sedangkan Pasal 3: Pengemban fungsi Kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh :
Kepolisian khusus, Pegawai negri sipil dan/atau bentuk-bentuk pengamanan swakarsa. Tugas di bidang Represif Di
bidang represif terdapat 2 (dua) jenis Peran dan Fungsi Kepolisian Negara Republik Indonesia yaitu represif justisiil dan
non justisiil. (12)
Sedangkan Pasal 3: Pengemban fungsi Kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dibantu oleh :
Kepolisian khusus, Pegawai negri sipil dan/atau bentuk-bentuk pengamanan swakarsa. UU No. 2 tahun 2002 memberi
peran Polri untuk melakukan tindakan-tindakan represif non Justisiil terkait dengan Pasal 18 ayat 1(1) , yaitu wewenang
” diskresi kepolisian” yang umumnya menyangkut kasus ringan. (12)
Hasil Penelitian Analisis Regresi Sederhana Analisis Regresi Linier Sederhana digunakan untuk mengetahui besarnya
pengaruh variabel bebas, yaitu kualitas pelayanan (X) terhadap tingkat kepuasan masyarakat (Y). Tabel 4.
1 Hasil Analisis Regresi Sederhana Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B
Std.
Error Beta 1 (Constant) 19.005 1.981 9.595 .000 X .425 .071 .517 5.974 .000 a.
Dependent Variable: Y Sumber : Data hasil SPSS 2022 Berdasarkan dari hasil pengolahan dengan menggunakan
program SPSS maka diperoleh persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut: Y = a + bx + e Y= 19,005+ 0,425 +
e Bilangan konstanta variabel Kualitas Pelayanan benilai positif sebesar 19,005 artinya Kualitas Pelayanan yang
dilakukan Polres Banyuasin akan mempengaruhi Kepuasan Masyarakat sebesar 0,425.
Uji Kualitas Data Uji Reabilitas Uji reliabilitas dilakukan dengan menghitung cronbach alpha dari masing-masing
instrumen dalam setiap variabel. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha
&gt; 0,60. (12)
Uji Kualitas Data Uji Reabilitas Uji reliabilitas dilakukan dengan menghitung cronbach alpha dari masing-masing
instrumen dalam setiap variabel. Uji reliabilitas dilakukan dengan menghitung Cronbach Alpha dari masing-masing
instrumen dalam setiap variabel. (12)
Suatu konstruk atau variabel dikatakan tidak reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha &lt; 0,60 . Tabel 4.
2 Pengujian Reliabilitas Variabel ∝Cronbachα StandarKeterangan Kualitas Pelayanan (X) 0,763 0,600 Reliabel Kepuasan
Masyarakat (Y) 0,604 0,600 Reliabel Sumber: Data Olahan 2022 Pada tabel diatas menunjukkan bahwa semua variabel
reliabel, karena Cronbach Alpha &gt; 0,60.
Uji Validitas Uji validitas data bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kevalidan pertanyaan dari penyebaran
kuesioner. Uji validitas data dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi bivariate antar masing-masing skor
indikator dengan total skor konstruk dengan melihat nilai signifikansi (Asig. (12)
2-tailed), yaitu suatu item dikatakan valid jika memiliki nilai signifikan terhadap nilai &lt; 0,05 (Ghozali, 2009). Tabel 4.
3 Hasil Uji Validitas (X) Pertanyaan rxy Critical Value Status X1 0,534 0,196 Valid X2 0,606 0,196 Valid X3 0,720 0,196
Valid X4 0,607 0,196 Valid X5 0,752 0,196 Valid X6 0,622 0,196 Valid X7 0,523 0,196 Valid X8 0,568 0,196 Valid
Sumber: Data Olahan, 2022 Critical value untuk sampel pada taraf signifikan 5�alah 0,196.
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan 1 sampai 8 adalah valid, karena nilai &gt; 0,196.
Dengan demikian, alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini sesuai untuk mengukur variabel Kualitas Pelayanan.
Tabel 4.
4 Hasil Uji Validitas (Y) Pertanyaan rxy Critical Value Status Y1 0,441 0,196 Valid Y2 0,528 0,196 Valid Y3 0,447 0,196
Valid Y4 0,566 0,196 Valid Y5 0,472 0,196 Valid Y6 0,496 0,196 Valid Y7 0,608 0,196 Valid Y8 565 0,196 Valid Sumber:
Data Olahan, 2022 Critical value untuk sampel pada taraf signifikan 5�alah 0,196.
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan 1 sampai 8 adalah valid, karena nilai &gt; 0,196.
Dengan demikian, alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini sesuai untuk mengukur variabel Kepuasan Masyarakat.
Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik harus dilakukan untuk menguji layak tidaknya model analisis regresi yang digunakan
dalam penelitian. (12)
Uji ini meliputi: Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi di
temukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Tabel 4.5 Uji Multikolinieritas Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. (12)
Uji ini meliputi: Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi di
temukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Collinearity Statistics B Std. (12)
Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 19.005 1.981 9.595 .000 X .425 .071 .517 5.974 .000 1.000 1.000 a.
Dependent Variable: Y Vif (Variance Inflation Factor) Jika Vif Dibawah Atau 0,1 Maka tidak terjadi multikolinieritas.
5 variabel Kualitas Pelayanan (X) dan variabel Kepuasan Masyarakat (Y) adalah 1,000 &lt; 10 dan nilai tolerance value
1,000 &gt; 0,1 maka data tersebut tidak terjadi multikolinieritas. Uji Heteroskedastisitas Heterokodeskedastisitas
bertujuan apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. (12)
Jika variance residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berada disebut
Heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik Homokedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Gambar 4. 2 Hasil Uji
Heteroskedastisitas Berdasarkan Gambar 4. (12)
2 dapat disimpulkan Titik Pada Hasil Analisis menyebar diatas dan dibawah dan Titik Membentuk Suatu Pola Tertentu
Maka Tidak Terjadi Heteroskedastisitas.

Match Urls:
0: https://www.pospolisi.com/visi-dan-misi-kepolisian-indonesia/
1:
https://text-id.123dok.com/document/7qvx0xmgy-struktur-organisasi-gambar-4-1-struktur-organisasi-pt-tjiwi-kimia-mojo
kerto-tugas-dan-tanggung-jawab-karyawan.html
2: https://sumbawa.ntb.polri.go.id/profil/tugas-fungsi-kewenangan-polri/
3: https://buku.kompas.com/read/2302/polisi-ganteng-di-dunia-pesonanya-bikin-cewek-klepek-klepek
4: https://tribratanewsenrekang.com/tugas-fungsi-dan-kewenangan-polri/
5: https://humas.polri.go.id/tugas-dan-fungsi/
6: https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14639/2/T1_312012077_BAB%20II.pdf
7: https://pid.kalbar.polri.go.id/page/tugas--fungsi
8:
https://text-id.123dok.com/document/6zkvr9m4q-1-kategori-nilai-cronbach-alpha-menurut-sekaran-pengaruh-corporate-i
mage-dan-trust-terhadap-customer-loyalty-dengan-variabel-moderasi-switching-cost.html
9: https://123dok.com/article/metode-analisis-data-metode-penelitian-hasil-dan-pembahasan.qoo5ex0q
10: http://eprints.dinus.ac.id/22747/12/bab3_19763.pdf
11:
https://123dok.com/article/pengolahan-jenis-kelamin-faktor-faktor-mempengaruhi-pembiayaan-bermasalah.zpxvn9oq
12: https://text-id.123dok.com/document/6zkvkomqx-uji-autokorelasi-uji-heteroskedastisitas.html
Keywords Density

One Word 2 Words 3 Words

kepolisian 2.31% kepolisian negara 0.7% negara republik indonesia 0.56%

masyarakat 1.89% republik indonesia 0.63% kepolisian negara republik 0.56%

akan 1.75% 196 valid 0.56% keamanan dan ketertiban 0.35%

yang 1.68% negara republik 0.56% 2 tahun 2002 0.28%

dengan 1.4% fungsi kepolisian 0.56% dan ketertiban masyarakat


0.28%

Plagiarism Report
By check-plagiarism.com

Anda mungkin juga menyukai