BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menjunjung tinggi hak asasi manusia. Polisi harus bersikap netral dalam
tumbuh dan berkembang dari rakyat, untuk rakyat, memang harus berinisiatif
dan bertindak sebagai abdi sekaligus pelindung dan pengayom rakyat. Harus
jauh dari tindak dan sikap sebagai penguasa. Sesuai dengan paham kepolisian
citranya akan baik dan jika berkomunikasinya kurang baik maka citranya akan
jelek pula.
menampilkan citra yang baik dihadapan masyarakat agar sesuai dengan tugas
perkembangannya, Polisi yang memegang kuasa penuh atas hal tersebut bukan
saja menjadi sosok bak pelindung namun juga kerap sebagai momok yang
Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah alat negara yang berperan dalam
senjata yang kapan saja siap disodorkan ke semua pihak jika melanggar
hukum, tapi juga karena moral dan etika dasar Polisi sudah luntur di institusi
besar ini. Ketika sosok Polisi tampil dengan wajah yang seram, atribut yang
pemukul, penegak hukum kaku, dan sosok yang memiliki perilaku keras,
sehingga polisi disimbolkan sebagai sosok yang menyeramkan. Selain itu pula
dengan banyaknya kasus yang terjadi yang melibatkan oknum polisi yang
beberapa kejadian yang terjadi di lingkungan institusi Polri, banyak kasus yang
terjadi. Diantaranya, seorang Polisi ikut pesta miras yang dilakukan warga,
pemukulan terhadap salah satu masyarakat, beberapa kali terlihat satu hingga
tiga orang Polisi lewat menggunakan seragam dan motor patroli dengan
penegak hukum tesebut. Bahkan timbul pemeo dalam masyarakat, ketika anak
kecil menangis atau berbuat nakal, usaha orang tua untuk meredakannya
sejenis.
sejak tahun 2005, dengan diterbitkannya keputusan Kapolri No. Pol: Skep/737/
tugas pokok dan peran polisi. Dengan demikian, masyarakat akan mampu
Kamtibmas dan pada akhirnya mau dan mampu bersama dengan Polisi
Kelurahan.
Solok ini harus mampu menjalankan tugas dan fungsinya dalam menjaga
5
kepada masyarakat melalui tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh politik
ada pada masyarakat serta lebih mendekatkan jarak antara polisi dan
masyarakat sehingga polisi tidak dipandang sebagai figur yang sulit dipercaya
dan otoriter. Dalam membangun citra positif tersebut Polsek Hiliran Gumanti
pengayoman dan pelayan kepada masyarakat. Namun fungsi ini ternyata tidak
1
M Linggar Anggoro, Teori & Profesi Kebinmasan, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2001,
hlm,5.
2
Hesti Rahmawati, Strategi Binmas Polres Wonogiri (Deskriptif Kualitif Devisi Binmas
Polres Wonogiri Dalam Memperbaiki Citri Polisi Terhadap Kasus Tertangkapnya Anggota Polres
Wonogiri Memakan Narkoba), dalam Skripsi, Program Sarjana Sarjana Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Komunikasi dan Informatika, Surakarta, 2018, hlm, 1.
6
harus menjadi tugas dan kerja keras Bhabinkamtibmas Polsek Hiliran Gumanti
Kabupaten Solok”.
B. Perumusan Masalah
3
Christina, Aleida Tolan, Elfie Mingkid, dan Edmon Royan Kalesaran, Peranan
Komunikasi Dalam Membangun Citra Polisi Republik Indonesia (POLRI) Pada Masyarakat
(Studi Pada Masyarakat Kelurahan Kleak, Kecamatan Malayang, Kota Manado, Dalam Jurnal
Acta Diuma. Vol VI. No 1. 2017
4
Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm, 17.
7
Kabupaten Solok?
C. Tujuan Penelitian
Kabupaten Solok
D. Kegunaan Penelitian
hal yang menjadi permasalahan baik secara teoritis maupun praktis, yaitu:
8
1. Secara Teoritis
2. Manfaat Praktis
E. Metode Penelitian
1. Spesifikasi Penelitian
2. Metode Pendekatan
3. Sumber data
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi data sekunder
a. Data Primer
dari objek yang diteliti oleh orang atau organisasi yang melakukan
b. Data Sekunder
catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan
10
terdiri dari:
1945
Acara Pidana.
a) Buku-buku/literatur;
c) Jurnal
sekunder, misalnya:
a) Ensiklopedia;
c) Kamus Hukum.
penelitian.
5. Analisis Data
6. Lokasi Penelitian
memberikan keamanan.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Polisi
defenisi dari berbagai hal yang berkaitan dengan Polisi, termasuk pengertian
Indonesia yang dimaksud Kepolisian adalah segala hal ihwal yang berkaitan
undangan. 5
Sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata Polisi
5
H. Pudi Rahardi, Hukum Kepolisian [Profesionalisme dan Reformasi Polri],
penerbit Laksbang Mediatama, Surabaya, 2007, hlm.53.
6
W.J.S Purwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka Jakarta,
Jakarta, 1986, hlm. 763.
14
diketahui di abad sebelum masehi negara Yunani terdiri dari kota-kota yang
dinamakan “Polis”. Jadi pada jaman itu arti “Polisi” demikian luasnya
dewanya. 7 Di karenakan pada zaman itu masih kuatnya rasa kesatuan dalam
Belanda dalam rangka Catur Praja dari Van Vollenhoven maka istilah
a. Bestuur
b. Politie
c. Rechtspraak
d. Regeling
Menurut ajaran Catur Praja maka polisi tidak lagi termasuk dalam
7
Momo Kelana, Hukum Kepolisian, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta,
1994, hlm 13
8
Ibid
15
jelasnya tentang arti “Politei” dapat kita temukan dalam defenisi Van
pengawasan dan bila perlu dengan paksaan bahwa yang diperintah berbuat
umum. 10
sebagai organ atau lembaga pemerintah yang ada dalam negara, sedangkan
9
Ibid, hlm. 14-16.
10
Sadjijono, Fungsi Kepolisian Dalam Pelaksanaan Good Govenance, Laksbang
Pressindo, Yogyakarta, 2005, hlm 39.
16
pelayan masyarakat.11
negeri.
atas maka dapat dimaknai sebagai berikut : istilah Polisi adalah sebagai
organ atau lembaga pemerintah yang ada dalam negara. Sedangkan istilah
Kepolisian sebagai organ dan fungsi. Sebagai organ, yakni suatu lembaga
oleh undang-undang diberi tugas dan wewenang dan tanggung jawab untuk
11
Sadjijono, Hukum Kepolisian, Perspektif Kedudukan Dan Hubungan Dalam Hukum
Administrasi, Laksbang Pressindo, Yogyakarta, 2006, hlm. 6.
17
rangka penegakan hukum. Dan apabila dikaitkan dengan tugas maka intinya
2. Fungsi Kepolisian
dimensi sosiologis. Dalam dimensi yuridis fungsi kepolisian terdiri dari atas
yang oleh atau kuasa undang-undang secara khusus ditentukan untuk satu
12
H. Pudi Rahardi, Op. Cit,. hlm.57.
18
peraturan negara.
13
H. Pudi Rahardi, Op. Cit,. hlm.58.
14
Awaloedi Djamin, Administasi Kepolisian Republik Indonesia: Kenyataan dan
Harapan, POLRI, Bandung, 1995, hlm. 255.
19
umum.
meliputi:
dalam undang-undang.
menemukan tersangka.
bertugas :
yang aman dan tertib di dalam mayarakat. Mengenai paham dan pandangan
15
Momo Kelana, Op. Cit., hlm. 35.
21
bertugas :
Asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti
adat istiadat/ kebiasaan yang baik. Etika adalah ilmu tentang apa yang baik
dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral. Etika juga dapat
diartikan sebagai kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak,
Secara umum dalam garis besarnya, etika atau ethis merupakan suatu
menjadi patokan tentang baik buruk tingkah laku dalam masyarakat. Untuk
menjawab ini juga harus membahas norma yang membahas tentang kaidah.
16
Soetandyo Wignjosoebroto, Hukum Dalam Masyarakat, Penerbit Bayumedia
Publishing, Jatim, 2008, hlm 218.
17
Jimly Asshiddigie, Peradilan Etika dan Etika Konstitusi, Penerbit Sinar Grafika,
Jakarta, 2014, hlm 42.
25
tidak luhur atau tidak mulia. 18 Nilai baik dan buruk adalah sebuah cerminan
Istilah profesional berasal dari kata Profesi yang berasal dari kata
pelindung masyarakat.
18
Ibid, hlm 49.
19
TAP MPR No.VI/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa Yang Sangat Mulia.
20
1 Soetandyo Wignjosoebroto, Op. Cit, hlm 212.
21
Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Rafika Aditama,
Bandung, 2014, hlm 324.
26
profesinya.
Menjalani hidup atas dasar moral Profesi itu tidak akan bekerja
yang dibantu dan mengabdi pada tuntutan luhur Profesi 24. Tanpa ada niat
baik bagi setiap orang dalam menjalankan profesinya maka hal tersebut
22
Ibid, hlm 133.
23
Pudi Rahardi, Op.Cit, hlm 155
24
Frans Magnes Suseno, Etika abad ke 20, Penerbit Kanisius Yokyakarta, 2006, hlm
35.
27
untung rugi. Sementara Profesi adalah panggilan jiwa atau panggilan hati
Kode Etik Profesi adalah system norma, nilai dan aturan professional
tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa
yang tidak benar dan tidak baik bagi professional Kepolisian. Kode Etik
menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus
dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan Kode Etik yaitu agar
orang yang dilayani. Adanya Kode etika Profesi ini akan melindungi
seorang pasien datang kepada dokter untuk berobat, dokter harus memeriksa
Kedokteran.
adalah suatu tuntunan bimbingan atau pedoman moral atau kesusilaan untuk
suatu profesi yang disusun oleh para anggota profesi itu sendiri dan
norma sosial, namun bila ada Kode Etik yang memiliki sanksi yang agak
25
Pudi Rahardi, Op. Cit, hlm 156.
28
Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda,
pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode Etik
merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan
nya supaya tidak terjadi pelanggaran, dan jika terjadi pelanggaran maka
untuk memulihkan Kode Etik yang dilanggar itu supaya ditegakkan kembali
yang semuanya kegiatan tersebut tidak terlepas dari hukum yang telah
dibuat dan disediakan oleh Badan Pembuat Hukum (law making) itu. Berarti
bahwa penegakan Kode Etik disebut juga masalah peradilan suatu kegiatan
dengan substansi yang diadili berbagai macam perkara. Oleh karena itu
lain-lain.
tidak dengan Fair Trial (proses peradilan yang jujur sejak awal sampai
ditopang oleh sikap mental agar hasil optimal dan suasana kondusif dapat
diwujudkan. Hal ini dapat menjadi umpan balik (feed back) yaitu sebagai
tindakan tersebut dilakukan, dengan dalil atau dasar sebuah aturan yang
dan bukan mesin atau objek pasif yang rigid serta tertutup.26
kritik yang berlangsung di sekitarnya oleh karena itu masalah peradilan ini
aktivitasnya tidak terlepas dari hukum yang telah dibuat dan disediakan oleh
Badan Pembuat Hukum itu, maka dengan adanya hukum itu barulah bisa
26
Anthon F. Susanto, Wajah Peradilan Kita Kontruksi Sosial Tentang Penyimpangan,
Mekanisme Kontrol dan Akuntabilitas Peradilan Pidana, Penerbit Rafika Aditama, 2004, hlm 7.
30
perintah bagi masyarakat yang terdiri dari berbagai macam latar belakang.
Di samping itu juga hukum merupakan suatu alat kontrol sosial dalam
bentuk tertentu dan sekaligus merupakan alat bagi pemerintah dan hukum
dan sosial. Di satu pihak, etika politik sekaligus adalah etika individual dan
dan institusi yang adil. Di lain pihak, etika politik sekaligus etika
27
Lawrence Friedman, What The Legal System, W.W. Norton & Company, London,
1984, hlm 4.
28
Haryatmoki, Etika Politik dan Kekuasaan, PT. Kompas Media Nusantara, Jakarta,
2014, hlm 33.
31
etika Profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari Kode Etik
Profesi:
Profesional IT, ada beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa
32
cracker, dan lain-lain). Jika para profesional melanggar Kode Etik, mereka
29
Charles B.Fleddermann, Etika Enjiniring (Asli Engineering Ethics), Penerbit
Erlangga, Jakarta, tt, hlm 29
30
Pasal 5 ayat (1)UU No 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian.
31
Pasal 2 UU No 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian.
32
Pasal 4 UU No 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian.
33
pada situasi, kondisi masyarakat dan lingkungan yang dihadapi karena pada
tinggi hak asasi manusia”. Ketiganya dirumuskan ke dalam satu istilah yang
33
Jhonny Lamintang, Et al, Pendidikan Kewarganegaraan, Penerbit Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2002, hlm 106
34
(membangun kepercayaan).
benar, serta menjungjung tinggi hak asasi manusia dan keseimbangan hak
dirinya telah melanggar kaidah dan sistem nilai ataupun dianggap tidak
Istilah Kode Etik Profesi dan etika sering dicampur adukan, karena
muatan substansi yang hampir sama. Hanya kalau Kode Etik Profesi itu
telah konkrit dan terwujud dan menjadi norma tribrata dan catur prasetya
sedang etika belum kongkrit benar walaupun acuannya selalu hal yang baik
dan terbaik. Semua orang berpendapat bahwa di dunia ini tiada satupun
35
selama ini relatif statis, sedang tuntutan masyarakat akan pelayanan Polri
kata lain Citra Polri yang semakin merosot. Secara kuantitatif kehidupan
Polri itu relatif tetap, namun dijawab masyarakat masih dapat diupayakan
kualitas sistem dan etika itu, akan dapat dihadirkan Polri yang profesional,
efektif, efisien dan modern. Wujud nyata dari peningkatan etika adalah
berubah oleh karena itu kaitannya dengan ini apa yang dikatakan tidak dapat
disebut profesi apabila tidak ada Kode etiknya. Jadi profesi harus dilandasi
oleh etika khusus sebagai tiang akan merupakan ukuran maju mundurnya
Etika setiap profesi tercermin dari Kode etiknya dan berupa suatu
ikatan, suatu aturan (tata) atau norma yang harus diindahkan (kaedah) yang
larangan yaitu apa yang tidak boleh diperbuat atau dilakukan dan, tidak saja
tingkah pada umumnya dalam masyarakat. Pada asasnya Kode Etik Profesi
itu hanya dapat ditetapkan oleh suatu organisasi dari suatu profesi untuk
telah ditetapkan baginya, hal mana berguna dan berpengaruh yang kuat
karena rasa tanggung jawab yang tulus dan ikhlas dari kelompok-kelompok
tertentu misalnya hakim, jaksa, Polri, advokat, dokter dan lain-lain, ini
semuanya merupakan pula suatu hasil dari aspirasi suatu kelompok oleh
karena itu Polri harus memenuhi syarat unsur-unsur sebagai suatu profesi
pembatasan tingkah laku yang tidak pantas atau jujur terhadap rekannya.
Oleh karena itu secara sinkron suatu Kode Etik dalam profesi hukum
seluk beluk profesi tersebut dan para ahli etika selain itu agar Kode Etik
dilakukan oleh penyandang profesi tersebut eksistensi Kode Etik bagi suatu
profesi sangat berguna karena isinya mengandung suatu prinsip yang wajib
ditegakkan.
34
Majalah Polisi Rastrasewakottama, Menyongsong Lima Puluh Tahun Polri,
Melayani Masyarakat, Edisi April – Mei, 1995, hlm 58.
38
Polri harus memiliki Kode Etik sebagai cermin etika dari profesinya. Oleh
pelanggaran Kode Etik profesi telah dibentuk Komisi Kode Etik Polri sesuai
dan tatacara kerja Komisi Kode Etik Kepolisian Negara Republik Indonesia.
yang dilanggar itu supaya ditegakkan kembali. Karena Kode Etik Profesi
35
Abdul Kadir Muhammad, Etika Profesi Hukum, Penerbit PT. Ctra Aditya Bakti,
Bandung, 2001, hlm 121.
39
bunyi peraturan yang ada proses tersebut tidak berasal dari asas ke bawah
undangan adalah milik Bangsa Indonesia. Oleh karena itulah pada dasarnya
semua pelaku dari suatu tidak pidana harus dituntut di muka sidang
yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum. Dengan demikian
4. Hukum Administratif
tersebut ditekan seminimal mungkin oleh karena itulah dalam hal ini
dirasakan oleh manusia bahwa hukum itu sangat berfungsi dan berkenaan
bagi rasa tenteram dan damai, maka peranan dari penegakan hukum itu
akan tetapi lunak dalam mengikat para pembuat peraturan sendiri, hukum
tunduk pada politik kekuasaan, tuntutan untuk patuh bersifat mutlak dan
dalam orde yang ada maupun orde yang hendak dicapai. Hukum otonom
36
Ronny Hanitiyo Soemitro, Studi Hukum dan Masyarakat, Penerbit Alumni,
Bandung, 1982, hlm 17.
42
reaksireaksi terhadap hukum yang otonom ini yaitu dalam bentuk kritik
terhadap rasa puas yang bersifat dogmatis, terhadap kekakuan legislatif dan
37
Ibid, hlm. 18
43
bentuk fungsionalisasi/operasionalisasi.
sering juga disebut hukum pidana mengenai pengaturan atau hukum pidana
dari aturanaturan (ordening straf recht) karena selain itu masalah hukum
kata lain istilah hukum pidana administratif juga ada yang menyebut
kaidah hukum publik yang telah ada”. Sedangkan bagi anggota Polri apabila
Dinas Polri yang berarti bahwa anggota Polri tersebut hak-haknya sebagai
mereka terikat yang satu pada yang lainnya, karena perkawinan, dan
38
Bachsan Mustafa, Pokok-Pokok Hukum Administratif Negara, Penerbit Alumni,
Bandung, 1985, hlm 64.
39
Ibid, hlm 65.
40
Ibid,
45
membuat segera tentang itu suatu akta dalam daftar yang diperuntukkan
untuk itu”.
olehnya suatu perkawinan untuk dengan segera membuat akta nikah dalam
catatan sipil ini lalai mencatatkan akta nikah ini dalam daftar perkawinan
tersebut atau menulisnya pada sehelai kertas yang terlepas, maka ia dapat
sebagai berikut :41 “Pegawai Catatan Sipil, yang alpa menuliskan suatu akta
dalam daftar atau yang menuliskan suatu akta pada sehelai kertas yang
rupiah”.
KUHP tersebut diatas, dari uraian dan pendapat para ahli tersebut di atas
Negara dengan hukum pidana terjadi dalam hal : “apabila ada kaidah hukum
41
R. Sugandhi, KUHP dengan Penjelasan Penerbit Usaha Nasional, Surabaya
Indonesia, 1981, hlm 559.
46
yang satu dari yang lainnya, tetapi tidak dapat dipisahkan yang satu dari
yang lainnya.
42
Barda Nawawi Arief, Kapita Selekta Hukum Pidana, Penerbit PT. Cipta Aditya
Bakti Bandung, 2003, hlm 16-17.
47
umum bagi anggota Polri yang sudah mendapat putusan berupa sanksi
tindak pidana serta sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap (in krach
van gewisjde) dilakukan kembali sidang Komisi Kode Etik profesi Polri
bagi anggota Polri yang melakukan tindak pidana dinyatakan bebas dari
pengadilan umum untuk tindak pidana yang dilakukan oleh anggota Polri
disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku dan personil Polri tersebut dapat
48
rehabilitasi apabila :
BAB III
HASIL PENELITIAN
SOLOK
43
http://www.polri.go.id, diakses tanggal 5 Juni 2021
51
a. Unit Reskrim
uang palsu serta dokumen palsu koordinasi PPNS dan tindak pidana
kriminal.
b. Unit Sabhara
masyarakat;
umum lainnya;
keamanan masyarakat;
penegakan perda);
c. Unit Intelkam
d. Unit Binmas
berlaku.
penggerak masyarakat.
54
citra positif, peneliti mengadakan yaitu kepada bagian Binmas yang dalam hal ini
1. Komunikator
tidak benar, dan menjawab semua pertanyaan atau menerima masukan dari
komunikasi tidak selamanya mudah. Pada saat tertentu, kita menyadari bahwa
perbedaan latar belakang sosial budaya antar individu telah menjadi faktor
bentuk kegiatan Pers yang dapat dilakukan antara lain penyusunan press
release, press conference, press briefing, press tour, press events, press
Polsek dalam mencapai citra akan dapat terlaksana. Dalam kegiatan menjalin
hubungan dengan Pers terjadilah mitra kerja diantara kedua belah pihak.
Jaringan komunikasi dan kerja sama yang baik merupakan pintu gerbang
44
Hasil wawancara dengan BRIPTU Syaiful Hamdi Selaku Bhabinkamtibmas Polsek
Hiliran Gumanti, tanggal 1 Desember 2021
56
untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa berita hoax yang dibuat oleh
oknum yang tidak menyukai Kepolisian itu tidaklah benar. Banyaknya berita
membangun citra positif, menanggapi setiap berita yang negatif dengan cara
57
lebih ikhlas dan tetap meluruskan atas berita tersebut. Hal ini tentunya tidak
45
Hasil wawancara dengan BRIPTU Syaiful Hamdi Selaku Bhabinkamtibmas Polsek
Hiliran Gumanti, tanggal 1 Desember 2021
58
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
dengan apa yang ditetapkan oleh organisasi. Berikut beberapa macam strategi:
kelompok yang berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam
masyarakat yang tidak terkendali itu, ada pemerintah dan berbagai kelompok
lain seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok sosial lainnya.
Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara Polsek Hiliran Gumanti
Kabupaten Solok dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu dilakukan sehingga
sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang terbaik terhadap
masyarakat.
akan percaya kepada Bhabinkamtibmas Polsek Hiliran Gumanti. Oleh dari itu,
yang mantap agar dapat membina hubungan yang baik dengan publik internal
Strategi ini berkaitan dengan misi yang ingin di capai oleh Polsek
berikut:
Hal ini terbukti pada pembagian wilayah kerja dan bidang masing-masing
46
Hasil wawancara dengan Briptu Syaiful Hamdi Selaku Bhabinkamtibmas Polsek
Hiliran Gumanti, tanggal 1 Desember 2021
47
Hasil wawancara dengan Briptu Syaiful Hamdi Selaku Bhabinkamtibmas Polsek
Hiliran Gumanti, tanggal 1 Desember 2021
60
pengetahuan lebih tentang wilayah Kec. Hiliran Gumanti maka bidang yang
dijalani oleh Briptu Syaiful Hamdi saat ini yaitu sebagai Bhabinkamtibmas.
biasa saja, tetapi Pers pun juga sangat berperan penting untuk menjadi salah
satu strategi membangun citra positif. Selain menjadi mitra kerja antara satu
sama lain, menjalin hubungan dengan pers dapat mengatasi SDM yang ada
e. Memberikan pelayanan
pelayanan secara prima, hal ini benar adanya ketika penulis melakukan riset
di Unit Binmas Polsek. Pelayanan yang diberikan sesuai dengan apa yang
diharapkan. 48
mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang
yang sudah ditetapkan. Adapula yang menyebut strategi sebagai rencana dan
48
Hasil wawancara dengan Briptu Syaiful Hamdi Selaku Bhabinkamtibmas Polsek
Hiliran Gumanti, tanggal 1 Desember 2021
62
memberi penjelasan atas metode yang dipakai untuk mencapai tujuan yang
sudah ditetapkan.49
Pada setiap strategi atau rencana selalu ada kelemahan dan kita harus
media sosial dapat mengetahui kendala serta opini atau pemberian informasi
terkait dari Bhabinkamtibmas Polsek Hiliran Gumanti. Media sosial tidak dapat
upaya yang dapat dilakukan agar citra positif itu sendiri tetap terus ada dalam
jangka waktu panjang hal ini di tegaskan lagi oleh Briptu Syaiful Hamdi yang
mengatakan:
49
Hasil wawancara dengan Briptu Syaiful Hamdi Selaku Bhabinkamtibmas Polsek
Hiliran Gumanti, tanggal 1 Desember 2021
50
Hasil wawancara dengan Briptu Syaiful Hamdi Selaku Bhabinkamtibmas Polsek
Hiliran Gumanti, tanggal 1 Desember 2021
63
atau penyesuaian yang dibutuhkan bagi sosial harmoni. Komunikasi yang baik
diharapkan akan menimbulkan citra positif dengan adanya kerja sama dan
saling percaya satu sama lain. Setiap lembaga sekolahperlu juga mengevaluasi
apa saja yang sedang terjadi dilingkungan sekolah atau yang sedang terjadi
semudah apa yang diharapkan. Media yang digunakan tidak secanggih instansi-
instansi lain, namun pihak Bhabinkamtibmas Polsek mengatakan hal ini tidak
51
Hasil wawancara dengan Briptu Syaiful Hamdi Selaku Bhabinkamtibmas Polsek
Hiliran Gumanti, tanggal 1 Desember 2021
64
Kadang kita sering merasa kesal dengan masyarakat awam yang gak tau
permasalahan, malah dia berlaku sok paham. Ada juga yang memberikan
komentar atau masukan tapi tidak nyambung dengan apa yang kita
informasikan, jadi disini terdapat kesalah pahaman. Tapi kembali lagi ke
tugas Bhabinkamtibmas tadi ya melayani dengan baik, tetap terus
berusahalah biar bisa menggiring masyarakat itu ke opini yang benar
Tidak semua masyarakat khususnya masyarakat sekitar Hiliran Gumanti,
bisa melakukan komunikasi dengan baik. Komunikasi merupakan salah
satu hambatan dari Bhabinkamtibmas Polsek tersebut, Karena dasarnya
orang memiliki persepsi masing-masing. Informasi yang diberikan oleh
Bhabinkamtibmas Polsek, tidak semua netizen bisa mencermati dengan
baik, bahkan terkadang ada yang menganggap semua itu hanya
pencitraan. 52
bahwasanya apa yang ditanggapi oleh masyarakat tersebut tidaklah benar adanya.
perkembangan dari masyarakat yang memiliki persepsi seperti itu. Jika terus
berguna untuk masyarakat lain atau menjadi pembelajaran agar tidak terulang
kembali hal seperti itu. Menjelaskan masyarakat yang demikian, Briptu Syaiful
Hamdi mengatakan:
52
Hasil wawancara dengan Briptu Syaiful Hamdi Selaku Bhabinkamtibmas Polsek
Hiliran Gumanti, tanggal 1 Desember 2021
65
Kita akan terus menggiring masyarakat yang awam dan masih belum
paham tentang Polsek, namun kalau masyarakat tersebut sudah kelewatan
batas dan melakukan pencemaran nama baik maka dia harus ikut jalur
yang kita tentukan ya.. itu kejalur hukum Masyarakat awam yang kurang
memiliki pengetahuan luas memang cukup sulit untuk mengarahkannya,
masyarakat yang seperti ini akan terus memiliki pandangan buruk
terhadap polsek walaupun polsek melakukan kegiatan yang positif.
Tetapi tidak sedikit pula masyarakat yang selalu memberikan apresiasi
terhadap kinerja Polsek, mereka selalu memberikan masukan yang baik
dan ikut serta mendukung atas kegiatan-kegiatan yang telah
dilakukan.Terlepas dari itu semua, bidang Bhabinkamtibmas Polsek akan
tetap terus menjalankan kegiatan sebagaimana mestinya yang menjadi
tugas dan kewajibannya sendiri. Menjadi pelindung masyarakat tentunya
banyak menuai kritikan, baik itu kritikan positif maupun negatif. 53
alat transportasi yang kurang memadai disesuaikan dengan medan. Memang pada
digunakan untuk turun ke lapangan. Melihat keterbatasan SDM yang ada, maka
53
Hasil wawancara dengan BRIPTU Syaiful Hamdi Selaku Bhabinkamtibmas Polsek
Hiliran Gumanti, tanggal 1 Desember 2021
66
saja ada belum dilengkapinya kamera dinas yang berfungsi untuk mengambil
itu sendiri. Karena seharusnya ada beberapa orang yang mengambil dokumentasi
sebaik mungkin walaupun terdapat kendala yang ada pada bidang tersebut. Ini
berfungsi untuk menunjang visi dan misi Bhabinkamtibmas Polsek itu sendiri, tak
kendalanya. Hanya saja bagaimana caranya supaya kendala tersebut bisa tertutupi
dengan hal lain yang bisa membantu. Seperti halnya Briptu Syaiful Hamdi
mengatakan:
Setiap kerjaan itukan pasti ada kendalanya, ada hambatannya. Nah disini
bagaimana cara kitalah untuk menutupi kendala tersebut supaya kegiatan
yang kita lakukan tidak terhambat cuman karna kendala kecil aja. Selagi
masih bisa kita tutupi kenapa tidak, ya.. kuncinya ikhlas ajalah dengan
pekerjaan yang dijalani Hal tersebut ditegaskan Briptu Syaiful Hamdi,
karena pada dasarnya apapun jenis pekerjaannya tentulah ada
hambatan. 54
54
Hasil wawancara dengan BRIPTU Syaiful Hamdi Selaku Bhabinkamtibmas Polsek
Hiliran Gumanti, tanggal 1 Desember 2021
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah diuraikan
saja, tetapi Pers pun juga sangat berperan penting untuk menjadi salah
satu strategi membangun citra positif. Selain menjadi mitra kerja antara
satu sama lain, menjalin hubungan dengan pers dapat mengatasi SDM
c) Mengelola akun resmi kepolisian: Hal ini benar adanya dikelola oleh
medsos mulai dari facebook, twitter, sampai official website pun aktif.
agar bisa untuk memberikan pelayanan secara prima, hal ini benar
sendiri yang digunakan untuk turun ke lapangan dan hanya terdapat satu
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian penulis menyarankan:
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Abdul Kadir Muhammad, Etika Profesi Hukum, Penerbit PT. Ctra Aditya
Bakti, Bandung, 2001,
Barda Nawawi Arief, Kapita Selekta Hukum Pidana, Penerbit PT. Cipta
Aditya Bakti Bandung, 2003,
Frans Magnes Suseno, Etika abad ke 20, Penerbit Kanisius Yokyakarta, 2006,
Lawrence Friedman, What The Legal System, W.W. Norton & Company,
London, 1984,
B. Peraturan Perundang-Undangan
Christina, Aleida Tolan, Elfie Mingkid, dan Edmon Royan Kalesaran, Peranan
Komunikasi Dalam Membangun Citra Polisi Republik Indonesia
(POLRI) Pada Masyarakat (Studi Pada Masyarakat Kelurahan Kleak,
Kecamatan Malayang, Kota Manado, Dalam Jurnal Acta Diuma. Vol
VI. No 1. 2017
LAMPIRAN