Anda di halaman 1dari 4

A.

Globalisasi bisnis
Globalisasi telah mendorong proses kegiatan ekonomi dan perdagangan di seluruh dunia
menjadi satu kesatuan pasar tanpa rintangan batas territorial negara. Globalisasi juga
menyebabkan hubungan antara ekonomi nasional dan perekonomian internasional makin
erat. Globalisasi menawarkan kepada banyak perusahaan, karyawan, dan pengusaha untuk
mencari pasar baru, memperluas produk lini, dan mencari biaya produksi yang rendah di
negara-negara lain. Pengenalan praktik bisnis baru dan cara melakukan bisnis akan
memperbaiki standar hidup negara-negara miskin, tetapi pada sisi lain juga memunculkan
masalah-masalah etika bisnis. Permasalahan etika yang muncul merupakan fungsi dari
perbedaan perkembangan ekonomi, politik, system hukum, dan budaya di masing-masing
negara.

Keunggulan
1. Meningkatnya produksi di negara negara yang memiliki kesiapan teknis, factor
produksi murah dan keahlian sumber daya manusia.
2. Memperluas pasar ke negara lain dan menjadikan produk domestic mampu bersaing
di negara lain.
3. Membuat peluang masuknya produk produk global ke dalam pasar domestic.
4. Perusahaan besar akan berproduksi di berbagai negara agar biaya produksi menjadi
lebih rendah sehingga semua negara dapat memperoleh lebih banyak modal dan
teknologi yang baik.
5. Besok global memiliki kesempatan yang besar untuk menerima pinjaman atau
investasi di semua negara sehingga menyediakan dana tambahan untuk
pembangunan ekonomi.
6. Kesempatan kerja menjadi makin luas sehingga pengangguran berkurang.
7. Terbukanya pasar bebas yang membuat makin mudah mengimpor dan mengekspor
barang.
Kelemahan
1. Pengamat pertumbuhan sector industry tertentu di negara sedang berkembang.
Selain itu, nikahkan ke tangan Tuhan kepada industry industry yang dimiliki
perusahaan multinasional.
2. Bagi negara negara yang belum mampu memproduksi sendiri harus mengantar
barang/ bahan baku yang dibutuhkan.
3. Sektor keuangan mejadi kurang stabil. Hari ini disebabkan oleh banyak dana yang
mengalir keluar negeri yang menyebabkan ketidakstabilan jangan memperburuk
pertumbuhan ekonomi negara.
4. Menyebabkan terjadinya kesenjangan ekonomi global karena tidak mampu
berkompetisi dan ketertinggalan di bidang teknologi.
5. Negara yang kuat akan berafiliasi untuk mendapatkan keuntungan sebesar besarnya.
6. Kecendrungan berlakunya kapitalisme di Indonesia di mana perkelahian dikuasai
oleh mereka yang memiliki modal yang besar sehingga membuatnya lemah akan
terpinggirkan.
7. Produk produk local dapat kalah bersaing dengan produk produk impor sehingga
membuat perusahaan lu kan gulung tikar karena masyarakat banyak yang beralih ke
produk bermerek internasional.
8. Bila banyak tenaga kerja asing yang masuk ke dunia kerja di Indonesia, lapangan
pekerjaan akan semakin sempitnya pengangguran akan bertambah.

Perilaku bisnis yang tidak Etis

Keberadaan bisnis adalah untuk menciptakan nilai (value) untuk pelanggan serta
laba(profit) untuk para pemegang saham. Manajemen perusahaan berkepentingan
untuk memperoleh pendapatan dari pekerjaan pribadi dan keluarga pendapatan dan
bonus manajemen dan karawan akan meningkat jika berkemampuan meningkatkan
pendapatan perusahaan dan menekan produksi dan operasional tujuan menyimpan
untuk meningkatkan lapas harus tidak mengabaikan standar etika yang belaku tidak
merugikan perusahaan, konsumen, dan karyawan.

1. Faktor penentu perilaku tidak Etis


1. Etika pribadi : etika bisnis tidak terpisahkan dari etika pribadi Ketika pribadi
mengatur Idealisme, prinsip prinsip, dan nilai nilai kehidupan yang dianut oleh
setiap individu. Nilai dan etika yang dianut oleh seorang individu akan tersirat
dan tersurat pada kebijakan, keputusan, dan kamu jejak pada kehidupan
sehari-hari, Bahkan pada bisnis domestic dan international yang dikelolanya.
2. Proses pengambilan keputusan : beberapa studi perilaku yang tidak Etis dalam
basis menyimpulkan bahwa pembisnis sering tidak menyadari telah
berperilaku tidak Etis. Ke salah manajer terjadi Ketika dirinya mengabaikan
pertimbangan Etis dan hanya melibatkan pertimbangan ekonomi dalam
proses pengambilan keputusan. Contoh, ketiga produsen sepatu Naik mencari
sub kontraktor di negara negara lain, berdasarkan pada logika ekonomi yang
baik kontraktor di pilihannya berdasarkan variable bisnis rumah seperti biaya
pengiriman, biaya produksi dan kualitas produk. Nah di sini manajer Nike tidak
akan pernah bertanya, “bagaimana bekerja?”, berapa “gaji dan uang lembur
mereka?”
3. Budaya organisasi : pemilik dan pemimpin perusahaan local penting memiliki
nilai nilai budaya organisasi yang itu secara konsisten& kontinu di negara
manapun mereka beroperasi. Nilai nilai budaya organisasi yang kritis dan
selalu dilekatkan dengan kebijakan, system dan prosedur akan menjadi
Panutan bagi seluruh karyawan. Sama halnya masyarakat yang memiliki
budaya, begitu juga organisasi bisnis nilai nilai dan norma norma akan
membentuk budaya bisnis dan budaya memiliki pengaruh penting terhadap
etika pengamalan keputusan bisnis.
4. Harapan atas kinerja yang tidak realistis : adanya tekan dari perusahaan induk
untuk memenuhi tujuan kinerja yang tidak realistis seringkali hanya dapat
dicapai dengan jalan pintas atau bertindak yang tidak Etis. Sebagai contoh
untuk memenuhi target produksi telepon pintar iPhone, Foxconn yang
berlokasi di Cina didakwa telah melakukan pangeran jam pelajaran ke mana
buruk.
5. Kepemimpinan : dalam sodorkan nasi pemimpin berperan dalam membangun
budaya organisasi melalui contoh contoh pelakunya bayangkan diikuti oleh
orang lain (bawahan). Dengan demikian pindahkan pimpinan organisasi, baik
gratis maupun tidak, Akan menginspirasi bawahan untuk melakukan hal yang
sama.

Isu isu etika dalam bisnis international

1. Praktik ketenagakerjaan
Bekerja dalam bisnis international ada rapat sama pekerjaan oleh tenaga
kerja di perusahaan yang baru koperasi di berbagai negara. Isu isu yang
muncul terkait dengan praktik kerja meliputi mempekerjakan karyawan di
bawah usia, Waktu kerja sangat Panjang, gaji yang rendah, komisi kerja
buruk, lingkungan dan Sanitasi yang buruk, Serta perlindungan dan
keselamatan kerja yang buruk.

2. Hak asasi manusia dan keragaman tenaga kerja


Hak asasi manusia (HAM) adalah hak semua manusia untuk memiliki
kebebasan berserikat, Berbicara, berkumpul, bergerak, memilih,
kebebasan dari penindasan politik, Dan lain sebagainya. Perusahaan yang
mempedulikan HAM umumnya juga menerima keragaman tenaga kerja.
Hal ini bermakna perusahaan dilarang melakukan diskriminasi terhadap
tenaga kerja, sesuai dengan UU No 21 tahun 1999 yang mengacu kepada
konferensi organisasi buruh internasional No. 111 tentang diskriminasi
dalam hal pekerjaan dan jabatan.

3. Pencemaran lingkungan
Isu isu Etis muncul Ketika peraturan lingkungan di negara negara tujuan
lebih Longgar di mandikan di negara asal. Banyak negara maju yang
memiliki peraturan substansial untuk mengatur ambisi polutan,
Pembuangan bahan bahan kimia beracun, penggunaan bahan bahan
beracun di tempat kerja dan lain sebagainya. Berbagai peraturan yang
ditetapkan negara maju seringkali diabaikan di negara negara tujuan
sehingga tingkat pencemaran perusahaan multinasional yang berprofesi
di sana melebihi ketentuan atau lebih tinggi menekan standar yang telah
ditetapkan di negara asal.

4. Korupsi
Korupsi telah menjadi masalah pada hamper seluruh masyarakat yang
terus negeri sel satu masalah terbesarnya saat ini telah ada dan akan
selalu ada pejabat pemerintah yang menjadi koruptor. Korupsi tetap
terjadi dengan alas an perusahaan multinasional dapat memperoleh
keuntungan ekonomi dengan melakukan pembayaran kepada sejumlah
pejabat, semntara undang undang antikorupsi belum menentukan
hukuman yang menimbulkan efek jera.

5. Tanggung jawab social perusahaan perusahaan multinasional memiliki


kekuatan modal dan kemampuan teknis untuk mengendalikan sumber
daya dan memindahkan produksi dari satu negara ke negara lain.
Tanggungjawab social perusahaan adalah Tindakan mempedulikan
lingkungan social sekitar perusahaan melalui pembangunan fasilitas,
beasiswa Pendidikan, pinjaman, Modal kepada UMKM dengan ansuran
ringan, dan lain sebagainya, yang akan menjadi sarana bagi perusahaan
untuk dapat mencapai tujuan jangka Panjang agar memperoleh laba dan
memiliki kesinambungan usaha di wilayah tersebut.

6. Kemajuan teknologi farmasi dan, dikasih telah memberkan kemudahan


dan manfaat yang besar dengan biaya yang efisien kepada konsumen.
Namun di Sisi lain, teknologi turut pula berperan dalam kasus kasus
pelanggaran etika, seperti penipuan, pembobolan dana nasabah bank,
Atau pelanggaran hak privasi pengguna teknologi.

Anda mungkin juga menyukai