Anda di halaman 1dari 5

Nama : Gusti Ray Hardiyanti Matakuliah: BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE

NIM : 55119120164 Tugas : Ke 13

Question :
Anda diminta memberikan contoh etika bisnis untuk memasuki pasar global/pasar
internasional..

Answer :

Contoh 1 : bisnis dengan Afrika Selatan yang rasistis

Kasus ini sebagai contoh usaha memperdamaikan pandangan menyesuaikan diri dengan
pandangan rigorisme moral. Karena sampai pemilu multi-ras yang pertama berlangsung
tahun 1994, Afrika Selatan mempunyai sistem politik yang didasarkan atas diskriminasi ras
(apartheid). Kebijakan itu menimbulkan kesulitan moral yang besar untuk perusahaan-
perusahaan asing yang mengadakan bisnis di Afrika Selatan. Mereka diwajibkan untuk
mengikuti sistem apartheid juga dalam pabrik-pabrik dan kantor-kantor. Mengelola
perusahaan atas dasar diskriminasi merupakan hal yang tidak etis. Maka jalan keluarnya
banyak perusahaan Barat memegang pada The Sullivan Principles yang untuk pertama
kalinya dirumuskan dan dipraktekan oleh perusahaan mobil Amerika, General Motors. Leon
Sullivan adalah pendeta Baptis (kulit hitam) dan anggota dewan direksi General Motors di
Amerika Serikat mengusulkan untuk meneruskan perusahaannya di Afrika Selatan dengan
ditambah 2 syarat yang bertujuan untuk memperbaiki nasib golongan kulit hitam di sana.
Pertama, General Motors dan pabriknya tidak akan menerapkan UU apartheid karena tidak
adil. Kedua, General Motors akan berusaha terus pada kesempatan apa saja di Afrika Selatan
sendiri maupun dalam forum internasional, agar UU apartheid itu dihapus.

Contoh 2 : Masalah Dumping dalam Bisnis Internasional


Dumping adalah menjual sebuah produk dalam kuantitas besar di suatu negara lain dengan
harga di bawah harga pasar dan kadang-kadang malah di bawah biaya produksi. Para
konsumen justru merasa beruntung sekurang-kurangnya dalam jangka pendek karena dapt
membeli produk dengan harga murah, sedangkan para produsen menderita kerugian karena
tidak sanggup menawarkan produk dengan harga semurah itu.
Nama : Gusti Ray Hardiyanti Matakuliah: BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE
NIM : 55119120164 Tugas : Ke 13

Dumping produk bisa terjadi karena si penjual mempunyai persediaan terlalu besar,
sehingga ia memutuskan untuk menjual produk bersangkutan di bawah harga saja. Motif
lebih jelek adalah berusaha untuk merebut monopoli dengan membanting harga. Sebenarnya
praktek dumping produk itu tidak etis karena melanggar etika pasar bebas. Kelompok bisnis
yang ingin terjun ke dalam bisnis internasional dengan sendirinya melibatkan diri untuk
menghormati keutuhan sistem pasar bebas.

Kriteria yang dipakai untuk menentukan ada tidaknya dumping, Kwik Kian Gie menegaskan
bahwa menekan harga ekspor dengan memberikan upah yang tidak adil menurutnya
tergolong dumping juga. Jika faktor penyusutan aktiva sepenuhnya dibebankan kepada
harga produk yang dijual di dalam negeri sedangkan faktor itu tidak dikalkulasikan dalam
harga ekspor, keadaan itu harus dinilai sebagai dumping. Dalam hal dumping satu faktor
biaya tertentu yaitu penyusutan aktiva tetap harus sama standarnya. Untuk standar upah
buruh harus ada batasan minimumnya.

Sulit memang menentukan adanya dumping. Bertumpu pada kesadaran tidaklah cukup,
dibutuhkan suatu pengertian jelas yang diterima secara internasional dan suatu prosedur
obyektif yang menerapkannya. Meskipun dalam organisasi perdagangan dunia (WTO) telah
dibuat sebuah dokumen tentang dumping, tetapi hanya sebagai model untuk membuat
peraturan hukum di negara-negara anggotanya.
Contoh ke 3
Di Arab Saudi, semua periklanan harus melewati badan sensor, peraturan melarang daftar
panjang subyek termasuk yang berikut ini.

• Iklan horoskop atau buku ramalan, publikasi, atau majalah mengenai ramalan dilarang.
• Hindari iklan yang menakutkan atau mengganggu anak-anak.
• Hindari penggunaan pendahuluan untuk iklan, yang mungkin tampak seperti berita
atau pernyataan resmi.
• Penggunaan iklan yang membandingkan dilarang.
• Wanita hanya boleh muncul dalam iklan dalam hubungan dengan kegiatan keluarga
dan penampilan sikapnya harus yang memastikan sifat feminin.
Nama : Gusti Ray Hardiyanti Matakuliah: BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE
NIM : 55119120164 Tugas : Ke 13

• Anak-anak wanita dibawah usia enam tahun boleh tampil dalam iklan asalkan peran
mereka terbatas pada kegiatan anak-anak.
• Seorang wanita harus mengenakan pakaian panjang yang sesuai, badannya tertutup
kecuali wajah dan telapak tangan. Pakaian olahraga atau pakaian serupa tidak
diperkenankan.

Pentingnya etika dalam dunia bisnis adalah superlatif dan global. Tren baru dan masalah
timbul setiap hari yang dapat membuat beban penting untuk organisasi dan konsumen. Saat
ini, kebutuhan untuk perilaku etis dalam organisasi telah menjadi penting untuk menghindari
tuntutan hukum. Mungkin skandal sosial penyimpangan perusahaan dan praktek
menyesatkan telah mempengaruhi persepsi publik dari banyak organisasi
Morf (1999:265) berpendapat: "Etika adalah prinsip moral bahwa individu menyuntikkan ke
mereka proses pengambilan keputusan dan yang membantu ke arah hasil terakhir untuk
menyesuaikan diri dengan norma-norma mereka dalam masyarakat". Selain itu, prinsip-
prinsip etika memiliki fungsi yang mendalam untuk membentuk perilaku.

Perusahaan-perusahaan yang benar-benar global harus datang untuk mengatasi dengan


hukum dan moral.moral yang suasana di mana mereka beroperasi. Tetapi di atas semua itu,
mereka perlu membangun suatu lingkungan yang menumbuhkan perilaku etis, karena dalam
analisis akhir, melakukan hal sebaliknya memotong ke profitabilitas mereka. Getz (1990:567)
menganalisis kode etik internasional dalam empat entitas: (1) Organization for Economic
Cooperation and Development (OECD) yang merupakan kebijakan utama untuk Negara-
negara industri (2) The International Chamber of Commerce (ICC), yang peduli dengan
perlakuan yang adil antara perusahaan multinasional, (3) The International Labor
Organization (ILO), yang berkaitan dengan investasi langsung di negara-negara berkembang,
dan (4) The Center for Transnational Corporations (CTC), yang bertujuan untuk
memaksimalkan kontribusi perusahaan transnasional untuk pembangunan ekonomi dan
pertumbuhan dan untuk meminimalkan efek negatif dari kegiatan perusahaan tersebut.
Namun, sebuah momentum yang berkembang untuk gerakan semacam itu dapat diamati,
organisasi internasional, terutama mereka yang terlibat dalam bisnis internasional, keuangan,
tenaga kerja, ekonomi dan lingkungan sedang mengembangkan aturan dan kebijakan yang
dapat dianggap sebagai blok bangunan suatu kode universal etika bisnis. Sampai seperti
Nama : Gusti Ray Hardiyanti Matakuliah: BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE
NIM : 55119120164 Tugas : Ke 13

tubuh seragam aturan yang ditarik, ditandatangani dan diberlakukan, perusahaan global dan
organisasi akan melakukan dengan baik untuk mengembangkan mereka sendiri kode
etik,berlaku untuk semua perwira mereka terlepas dari lokasi. Banyak persoalan etika dan
dilema dalam bisnis internasional yang berakar pada sistem politik, hukum, kemajuan
ekonomi, dan budaya yang sangat berbeda antar Negara. Akibatnya, apa yang dianggap baik
di satu negara belum tentu dianggap baik di negara lain. Karena manajer bekerja untuk
institusi yang melebihi batas negara dan budaya, maka manager dari perusahaan
multinasional harus peka terhadap perbedaan dan harus memilih kegiatan etika dalam
berbagai keadaan karena berpotensi menimbulkan masalah dalam etika. Dalam tatanan bisnis
internasional, persoalan etika yang paling umum adalah kebiasaan pekerja, hak asasi
manusia, peraturan lingkungan, korupsi, dan kewajiban moral dari perusahaan multinasional.
Dalam berbisnis ada beberapa tanggung jawab yang di emban oleh para pelaku bisnis antara
lain tanggung jawab terhadap konsumen, investor, pegawai serta kepada masyarakat luas dan
lingkungan (Dias & Shah, 2009:122). Tanggung jawab pertama adalah tanggung jawab kepada
konsumen karena suatu perusahaan harus mampu memuaskan konsumen dengan
memberikan produk-produk baik berupa barang dan jasa yang bagus serta berkualitas.

Ada beberapa perusahaan BUMN yang sudah memiliki nama di pasar global
1. PT Garuda Indonesia Tbk
Maskapai penerbangan asal Indonesia ini sangat terkenal secara global dan diakui sebagai
maskapai yang memiliki pelayanan kabin yang ramah pada tahun 2018. Walaupun kinerja
keuangannya belum memuaskan, perusahaan pelat merah ini masih banyak diminati oleh
wisatawan asing yang memilih Garuda untuk perjalanan bisnisnya maupun berwisata.

2. Biofarma
Perusahaan yang berbasis di bidang farmasi dan pencegahan penyakit ini patut menjadi
kebanggaan Indonesia. Bagaimana tidak, BUMN ini termasuk ke dalam 30 perusahaan farmasi
di dunia yang bisa mengekspor vaksin ke 131 negara. Bio Farma memang dalam proses
produksinya begitu bergantung pada pasar global, dengan 65% produknya diekspor ke
berbagai negara. Berkiprah selama 124 tahun, perusahaan global ini terus melakukan inovasi
dalam bidang vaksin. Pada 2015 lalu, Bio Farma telah diberik ijin oleh World Health
Organization (WHO) untuk melakukan ekspor vaksin Pentavalen ke seluruh dunia. Vaksin ini
Nama : Gusti Ray Hardiyanti Matakuliah: BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE
NIM : 55119120164 Tugas : Ke 13

terbilang inovatif, karena merupakan gabungan dari enam vaksin dasar seperti difteri, polio,
pertusis, tetanus, hepatitis B, dan juga Haemophylus influenza B. Dengan temuan ini,
imunisasi yang dilakukan kepada bayi tidak perlu sebanyak 9 kali seperti pada umumnya,
namun hanya perlu 3 kali.
3. PT Pertamina Lubricants
Perusahaan ini berfokus pada produksi pelumas dan melakukan ekspor hingga 25 negara di
lima benua. Perluasan pasar memang menjadi visinya karena industri pelumas yang cukup
rentan. Pertamina Lubricants kemudian mengincar konsumen kelas atas melalui berbagai
pameran otomotif, rally, maupun touring level dunia. Perusahaan ini menggandeng supercar
– Automobili Lamborghini – untuk meningkatkan brand image dari Pertamina sendiri.

4. Semen Indonesia
Semen Indonesia bisa disebut sebagai BUMN pertama yang berstatus perusahaan
multinasional karena telah berhasil mengakuisisi perusahaan asing – Thang Long Cement,
Vietnam – pada tahun 2012. Upaya ini dilakukan oleh Semen Indonesia untuk memperkuat
brand image. Sasaran pasarnya pun kini begitu luas, terutama di ASEAN dan juga Asia
Selatan. Bahkan pabriknya di Myanmar kapasitas produksinya 500.000 ton dan sedang dalam
proses pengembangan menuju 1,5 juta ton. Pengembangan ini cukup menjanjikan karena
pasarnya yang juga luas.

5. Bank Rakyat Indonesia (BRI)


Bank terbesar di Indonesia ini tercatat memiliki kapitalisasi pasar (market cap) USD38,8
miliar. Forbes mencatat, bank yang fokus membiayai sektor mikro dan ritel terutama UMKM
ini memiliki aset hingga USD90,2 miliar.

Anda mungkin juga menyukai