Anda di halaman 1dari 20

ETIKA BISNIS

dalam
INVESTASI

Mukti Fajar ND
muktifajar_umy@yahoo.ac.id
081 2294 2781
Mengapa perlu etika dalam bisnis
dan Investasi ?
Karena tidak semua dapat diatur dalam
paraturan-perundangan atau kontrak
Adanya nilai-nilai universal yang diakui
secara moral memberikan panduan
perilaku
Adanya perbedaaan berbagai sistem
hukum
Bisnis cenderung bersifat tamak dan
memmetingkan dirinya sendiri (?)
Laut adalah kawan keseharian yang
menyenangkan, namun memiliki rasa yang
payau dan pahit. Dekatnnya ibukota dengan laut
akan mengakibatkan kota dibanjiri oleh para
pedagang serta pemilik toko, dan akan
menanamkan dalam setiap jiwa masyarakat
kebiasaan seperti ketidaksetiaan dan penipuan
Plato
Aristoteles menyebut sifat para pedagang adalah
krematistik ( Khremata = kekayaan), yaitu cara
melakukan pertukaran barang dengan uang yang
bermaksud menambah kekayaan
Bisnis cenderung bersifat tamak dan
mementingkan dirinya sendiri ketika mencari
keuntungan adalah tujuan utamanya
Joel Bakan
ETIKA
ilmu normatif penuntun manusia, yang memberi
perintah apa yang mesti kita kerjakan dalam batas-
batas kita sebagai manusia, dengan segala
tanggungjawabnya.
Frans Magnis Suseno
a set of moral principles or value that governs the
conduct of an individual or a group
Henry Cheeseman
Ethics may be defined as the set of moral
principles that distinguish what is right from what is
wrong. It is a normative field because it prescribes
what one should do or abstain from doing.
Rafik Issa Beekun
Moral
Ajaran yang menunjukan tentang yang
baik dan benar untuk dilakukan
morality means a code of conduct held to
be authoritative in matters of right and
wrong, whether by society, philosophy,
religion, or individual conscience.
Ensiklopedia
Etika Bisnis
Panduan perilaku untuk melakukan bisnis
dengan cara yang baik dan benar dan
meninggalkan cara yang buruk dan
curang
Perbedaaan antara
hukum dan moral
Moral bersumber dari ajaran tuhan (devine law)
atau nilai nilai universal sedangkan hukum
berasal dari buatan manusia
Dalam moral, penegakan dilakukan oleh
manusia itu sendiri sedangkan, dalam hukum
ada sanksi yang dipaksakan oleh penegakan
hukum.
Dalam penerapannnya, seseorang berbohong
adalah melanggar ajaran moral, sedangkan
menurut hukum berbohong itu baru disalahkan
jika melanggar aturan hukum atau merugikan
orang lain
Ilustrasi Kasus
Kasus Nike
Kasus pemutusan kontrak produksi sepatu Nike dengan PT
Naga Sakti Pharama Shoes Indonesia (Nasa) dan PT
Hardaya Aneka Shoes Indonesia (HASI), milik pengusaha
Hartati Murdaya yang mempekerjakan sekitar 14 ribu
karyawan yang terancam terkena pemutusan hubungan kerja.
Memang terdapat kesepakatan Nike akan mengalihkan order
ke perusahaan lain. Soal pemutusan hubungan kerja
memang hak mutlak dan tanggung jawab perusahaan.
Prinsipal asing pada dasarnya adalah kapitalis tulen. Mereka
selalu akan memaksimalkan laba. Karena menghadapi
persaingan yang makin ketat, pilihan logis mereka adalah
mencari kos produksi yang paling rendah. Mereka
membandingkan para pemilik pabrik di suatu negara dengan
pabrik di luar negeri.
14.000 Karyawan tak jelas nasibnya
Kasus Sony
Banyak pengamat mengatakan sebenarnya
investasi teknologi sudah tidak kondusif,
khususnya sektor industri elektronik. Terlebih lagi
untuk teknologi tinggi, raksasa elektronik Jepang
menganggap investasi di Indonesia tidak pantas
karena sumber daya manusianya sangat
terbatas yang mampu menguasai teknologi
tinggi.
jumlah mereka yang korupsi semakin banyak
dan berbagai pungutan yang tidak jelas semakin
marak. Hal ini mengakibatkan beban biaya
produksi pengusaha semakin tinggi sehingga
kegiatan operasional di Indonesia makin tidak
menguntungkan.
1.000 karyawan pabriknya terancam PHK
Kasus Nestle
Nestle adalah perusahaan yang
mempelopori pemakaian susu formula di
eropa
Dia mengatakan bahwa susu formula lebih
baik dari ASI
Setelah ditemukannnya hasil penelitian
yang mengatakan ASI lebih baik dari susu
formula nestle memindahkan pabriknya ke
Afrika dan Asia yang masyarakatnya
belum memahami.
Kasus Ford v Dodge
Henry Ford digugat oleh rekanannya
Dodge atas tindakan menjual harga mobil
dengan murah. Alasan Ford adalah ;
general purpose of corporation is plan
benefit mankind by lowering prices and
making cars available to the masses.
Tetapi pengadilan Michigan memutuskan
bahwa tujuan utama korporsi adalah untuk
memaksimalkan kepentingan pemegang
saham dari pada kepentingan masyarakat
umum
Kasus Patricia Anderson v General Motor
Setelah menghadiri misa pada malam natal 1993, Patricia
beserta empat anaknya mengendarai Chevrolet Malibu 1979
buatan General Motor (GM). Tiba tiba sebuah mobil menabrak
dari belakang dan membuat mobil patricia terbakar. Tidak ada
korban jiwa , tetapi semua mengalami luka bakar yang serius.
Kecelakaan ini sepintas karena kelalaian sopir truk yang
menabrak sedang agak sedikit mabuk. Tetapi pengacara Patricia
justru menuntut GM, dengan argumen bahwa GM telah
mendesain mobil tersebut, dengan meletakaan tangki bahan
bakar yang tidak cukup terlindungi dari dampak tabrakan.
Dalam persidangan, Jaksa Mahkamah Agung Los Angeles,
Ernest G William mengajukan bukti bahwa peletakan tangki
bahan bakar tersebut dilakukan dengan alasan untuk efisiensi
dan meningkatkan laba. Seharusnya tangki diletakan 20 inci dari
bemper belakang , tapi jenis mobil produksi GM hanya berjarak
11 inci .Disain ini menghemat biaya produksi sebesar US dollar
6,19 per mobil. Dan jika dikalikan dengan 41.000.000 jumlah
mobil produksi GM akan terjadi efisisensi biaya sebesar : US
Dollar 253.790.000. Sebuah keuntungan yang menggiurkan
tanpa memperhitungakan keselamatan publik
Kasus GE
General Electric Corp antara tahun 1990
sampai tahun 2001 telah melakukan
pelanggaran hukum sebanyak 42 kali dan
dihukum untuk membayar ganti rugi ratusan juta
dollar dan merehabilitasi lingkungan,
Namun sampai hari ini GE Corp tetap eksis dan
tidak bangkrut.. Jadi, melangggar hukum dan
membayar denda akan terus dilakukan, jika
dari sisi perhitungan tetap memberi keuntungan
bagi korporsi
Pentingnya Etika Bisnis
Dampak operasional investasi korporasi yang
sangat luas
Ketimpangan sosial ekonomi
Lemahnnya kaum buruh
Lemahnnya hukum di negara penerima investasi
(corporate law)
Dampak lingkungan yang merugikan secara global
Semakin sedikitnya intervensi pemerintah dalam
sistem ekonomi pasar
Apakah Korporasi Moral Agent ?
Moral agent secara sederhana dapat
diartikan : pihak yang mengemban
kewajiban untuk berperilaku sesuai ajaran
moral
ada beberapa individu yang secara
terpisah yang menentukan perilaku dari
korporasi.
Etika bisnis dalam Investasi Global
Sering disebut code of conduct (pedoman
perilaku)
Sering disebut softlaw , karena lemah
dalam penegakannya
Banyak dibuat oleh NGo, Organisasi
Bisnis, atau para cendekia dan pejuang
moral sebagai doctrine
Berbagai Code of Conduct dalam
Investasi Global
Caux Round Table Principles
The Global Sullivan Principles
The OECD Guidelines for Multinational Enterprises
Voluntary Corporate Codes of Conduct
Principles, Labels, and Standards,
EU's Green Paper and the Ecomanagement and Audit S
cheme
U.N. Global Compact
U.N. Human Rights Norms
ILO Declaration.
The MacBride principles
The Slepak Principles
International Standardization Organization (ISO)
Caux Round Table Principles
The responsibilities of business: beyond shareholders toward stakeholders.
Bisnis punya peranan untuk memperbaiki hubungan dengan semua
pelanggan, karyawan, dan pemegang saham. Yaitu dengan berbagi
atas kekayaan yang didapat mereka. Mereka harus melakukan bisnis
dengan semangat kejujuran dan fairnes, dan berlaku sebagai warga
negara yang bertanggung jawab terhadap masyarakat dimana mereka
beroperasi . Bisnis harus menjadi bagian dalam membentuk masa
depan semua komunitas
The economic and social impact of business: towards innovation, justice
and world community.
Bisnis harus ikut mengembangkan dan berperan untuk kemajuan sosial
negara dimana mereka bekerja, dengan membuat produktif tenaga
kerja dan membantu menaikkan daya beli dari warga negara. Bisnis
juga harus berperan untuk hak azasi manusia, pendidikan dan
kesejahteraan. Bisnis harus ikut berperan dalam pembangunan sosial
dengan dan berhati-hati gunakan sumber daya secara efektif, hati-hati
dan kompetisi yang adil.
Business behaviour: beyond the letter of law, towards a spirit of trust
Dengan hak-hak pengelolaan yang dimiliki, bisnis harus
dilakukan secara transparan dan menjaga kestabilan setiap
urusan dengan menjaga kepercayaan.
Respect for rules
Bisnis harus menghormati aturan domestik dan menjaga untuk
tidak melakukan aktivitas yang merugikan masyarakat walaupun
itu sah dihadapan hukum
Support for multilateral trade
Bisnis harus menghormati kesepakatan internasional dan
organisasi perdagangan dunia dengan menyesuaikan kebijakan
nasional dinegara tempat mereka beroperasi
Respect for the environment
Bisnis harus melindungi dan majukan lingkungan dengan
mencegah pemborosan penggunaan sumber alam. .
Avoidance of illicit operations
Bisnis harus dijalankan dengan menghindari segala macam uang
sogokan atau tindakan korup, dengan cara menjalin kerjasama
yang baik. Bisinis tidak boleh mendukung dan mendanai aktifitas
teroris, lalu lintas narkoba atau mengorganisir kejahatan lain

Anda mungkin juga menyukai