Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN CHAPTER 5

MASALAH ETIKA DALAM BISNIS

ARTI ETIKA
Etika merupakan konsepsi hal yang benar atau salah. Etika mengajarkan kita
apakah perilaku kita bermoral atau tidak bermoral dan kerkaitan dengan hubungan
dasar antar manusia dan bagaimana kita berfikir dan berperilaku kepada terhadap
orang lain dan bagaimana kita mengharapkan orang lain berpikir dan bertingkah laku
kepada kita. Prinsip etika adalah mengarahkan perilaku moral. Ide mengenai etika saat
ini ada di seluruh kehidupan masyarakat, oraganisasi, dan indivisu pribadi meskipun
mereka berbeda. Etika seseorang mungkin akan berbeda dari satu-orang ke orang lain.
Pemikiran satu agama tertentu mungkin berbeda dengan agama yang lain. Apa yang
menjadi etika di suatu daerah mungkin saja justru dilarang di daerah lain.perbedaan
itu memunculkan masalah yang penting dan kontroversial yang disebut relativme
etika.
Apakah Etika Binsis?
Etika bisnis adalah penerapan prinsip-prinsip etika yang umum pada suatu
wilayah perilaku manusia yang khusus, yaitu kegiatan ekonomi dan bisnis. Jika
ketidakjujuran merupakan hal yang tidak etis atau tidak bermoral, maka setiap orang
di bisnis yang tidak jujur kepada stakeholder berarti telah bertindak tidak beretika atau
tidak bermoral.
Mengapa Bisnis Harus Bertindak Etis?
 Memenuhi keinginan stakeholder
Saat ini perkembangan dunia bisnis mulai mengarah kepada keinginan dimana
para stakeholder mengharapkan menjadi lebih peduli kepada masalah etika dan
juga pertanggungjawaban sosial. Dalam sebuah survei mengenai opini publik di
sepuluh negara menunjukkan bahwa publik di sembilan negara diantara sepuluh
negara tadi menginginkan adanya standar yang lebih tinggi atas etika.
 Meningkatkan kinerja bisnis
Seringkali dipertanyakan hubungan antar perilaku etis perusahaan dengan manfaat
yang akan diterima perusahaan secara ekonomis. Namun dalam sebuah penelitian
ditemukan adanya hubungan positif antara masalah etika dengan kondisi keuangan
perusahaan. Perusahaan akan memiliki rasio keuangan penting yang baik dan juga
profitabilitas yang baik jika mereka memiliki atau menerapkan etika dengan baik.
 Memenuhi persyaratan hukum
Seperti telah dijelaskan dan dibahas pada bab-bab sebelumnya, kecenderungan
saat ini perusahaan akan menghadapi tuntutan kriminal jika perusahaan tersebut
bertindak secara tidak etis. Di Amerika Serikat sendiri sudah berkembang
peraturan-peraturan yang memaksa perusahaan untuk bertindak dengan
memperhatikan etika. Peraturan yang pertama adalah U.S. Corporate Sentencing
Guidelines. Aturan ini menghasilakn insentiv yang kuat bagi bisnis untuk
mengembangkan etika dalam operasinya. Contoh yang lain adalah Sarbanes-
Oxley Act yang timbul sebagai reaksi atas munculnya skandal keuangan di Enron
dan WorldCom yang melibatkan masalah etika.
 Mencegah atau meminimalkan kejahatan
Dengan etika maka bisnis akan menjadi lebih memperhatikan kepentingan publik
(stakeholder). Salah satu prinsip dasar etika adalah ”jangan menyakiti”. Jika ini
dapat diterapkan oleh perusahaan maka kejahatan yang diakibatkan oleh dampak
operasu perusahaan kana dapat diminimalkan.
 Mengembangkan moralitas pribadi

ETIKA BISNIS LINTAS FUNGSI ORGANISASI


Etika Akuntansi
Fungsi akunansi dalam sebuah perusahaan sangatlah penting. Manajer
perusahaan, investor, pemerintah sebagai regulator, petugas pajak, dan persatuan
buruh bergantung pada data akuntansi untuk mengambil keputusan kunci. Kejujuran,
integritas, dan akurasi merupakan persyaratn yang sangat penting dalam fungsi
akuntansi. Karena itu, skandal yang melibatkan Arthur Andersen dalam insdustri
akuntansi sangat memukul integritas profesi akuntansi. Masalah utama yang sering
muncul dalam etika akuntansi adalah hubungan antara klien dengan akuntan publik
(auditor) sering muncul konflik kepentingan ketika akuntan publik menjalankan
kewajibannya. Telah dibuat banyak peraturan yang mengatur perilaku para akuntan
dan auditor agar mereka dapat lebih memperhatikan etika.
Etika Keuangan
Sama halnya dengan etika akuntansi, dalam bidang keuangan juga sering
muncul skandal-skadal seperti insider trading, perdagangan saham ilegal, dan
kekerasan dalam bidang keuangan yang lain yang melibatkan masalah etika. Juga
telah disusun peraturan-peraturan agar bidang keuangan ini dapat lebih
memperhatikan etika dengan menyusun persyaratan-persyaratan tertentu yang
berkaitan dengan bidang keuangan.
Etika Pemasaran
Hubungan dengan konsumen telah membawa banyak masalah etika. Masalah
itu antara lain adalah berkaitan dengan penetapan harga, promosi, periklanan,
informasi produk, hubungan antara agensi periklanan dan klien mereka, dan penelitian
di bidang pemasaran. Semuanya berpotensi menimbulkan masalah. AMA (American
Marketing Association) telah membuat kode etik agar anggotanya bertindak dengan
lebih mempertimbangkan etika.
Etika Teknologi Informasi
Perkembangan teknologi telah menimbulkan masalah etika tersendiri. Masalah
pengumpulan data, penyimpanan data, dan akses informasi pribadi dan bisnis
terutama terkait e-commerce, kerahasiaan komunikasi dengan e-mail, perlindungan
hak cipta software, musik dan kekayaan intelektual, dan juga maslaah-masalah yang
lain.telah dikembangkan kode etik agar pertanggungjawaban etika dapat ditegakkan.
Area Fungsional Yang Lain
Fungsi produksi dan perawatan yang kelihatannya jauh dari masalah etika
justru dapat menjadi sumber dari segala masalah etika. Dua fungsi tadi dapat saja
menghasilakn barang yang akan membahayakan atau bahkan mengakibatkan
kematian.

MENGAPA MASALAH ETIKA MUNCUL DALAM BISNIS


Keuntungan Dan Kepentingan Pribadi
Keuntungan pribadi, dan bahkan keserakahan, menyebabkan munculnya
berbagai masalah etika. Jika seseoang yang ada di dalam bisnis memiliki sifat seperti
itu maka mereka akan merugikan dan juga telah berbuat jahat kepada pegawai lain,
perusahaan, dan juga kepada masyarakat.
Tekanan Persaingan Keuntungan
Tekanan pesaingan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih dibandingkan
denga perusahaan kompetitor akan mendorong perusahaan untuk melakukan tindakan
yang tidak beretika. Terutama bagi perusahaan yang kinerja keuangannya berada
dibawah standar.
Tujuan Bisnis Vs. Nilai-Nilai Pribadi
Masalah etika juga dapat muncul jika top manajer menggunakan
kekuasaannya untuk memaksa dan menekan bawahannya untuk melakukan tindakan
yang tidak beretika. Hal ini dapat memunculkan adanya wistle-blower. Mereka ini
yang nantinya kana melaporkan adanya masalah etika dalam perusahaan.
Kontradiksi Lintas Budaya
Perbedaan budaya juga dapat menimbulkan masalah etika. Jika perusahaan
yang beroperasi di lebih dari satu negara misalnya, dapat saja melakukan suatu hal
yang dianggap tidak beretika di satu negara namun justru dianggap sebagai suatu hal
yang wajar di negara lain dengan budaya yang berbeda.

ETIKA DALAM EKONOMI GLOBAL


Salah satu contoh tidakan tidak etis yang sering terjadi adalah penyuapan dan
korupsi, ini sudah menjadi masalah yang sangat sering terjadi di berbagai negara. Di
Eropa misalnya. Di sana dilaporkan tiga puluh sampai enam puluh persen melakukan
transaksi suap diberbagai bidang dengan kisaran dua sampai delapan persen dari total
pendapatannya. Ada saja lembaga yang dibentuk untuk mengatasi masalah ini.
Pemerintah juga telah membuat intervensi dan juga peraturan untuk mengurangi
tindakan tidak etis ini.

ETIKA, HUKUM, DAN PERILAKU ILEGAL PERUSAHAAN


Banyak yang menganggap bahwa cara terbaik untuk mengukur perilaku etis
sebuah bisnis adalah dengan menuntut mereka untuk mematuhi hukum-hukum dalam
masyarakat. Namun hal ini tiedak semudah itu itu untuk dilkakukan. Hukum dan etika
tidak spenuhnya sama. Hukum mirip dengan etika karena keduanya sama-sama
mendefinisikan perilaku yang sesuai dan yang tidak sesuai. Secara umum, hukum
adalah usaha masyarakat untuk menyusun –dengan mengurangi aturan tertulis-
gagasan publik secara umum tentang konstitusi tingkah laku yang benar dan salah
dalam berbagai aspek kehidupan. Etika sifatnya lebih luas. Konsep rtika berkaitan
dengan permasalahan manusia yang sering melampaui bahasa hukum dan memaknai
aturan hukum. Dalam bisnis, sebuah perusahaan dituntut untuk mentaati hukum. Dan
disaat yang bersamaan masyarakat juga mengharapkan bisnis untuk mengakui bahwa
prinsip etika bersifat lebih luas dibandingkan hukum.karena hukungan yang tidak
sempurna antara keduanya, seoarng manajer perusahaan harus berusaha untuk
meningkatkan kebutuhan kinerja etika perusahaan mereka agar lebih sesuai dengan
hukum.
Tindakan perusahaan yang melanggar hukum membawa dampak secara
finansial. Tindakan yang melanggar hukum tersebut dapat dilihat dari tindakan fraud
yang telah merugikan perusahaan itu sendiri dan juga orang lain dalam nilai yang
sangat besar. Kecurangan yang terjadi di bidang kesehatan di Amerika Serikat
misalnya, telah merugikan negara tersebut sekitar USD 100 Milyar, sekitar sepuluh
persen dari anggarannya yang sebesat USD 1 Trilyun. Ini menunjukkan betapa
tindakan melanggar hukum tersebut membawa kerugian finansial yang sangat bsear.

Anda mungkin juga menyukai