Anda di halaman 1dari 3

Nama : Gusti Ray Hardiyanti Matakuliah: BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE

NIM : 55119120164 Tugas : Ke 11

Question : Dilema Etika mempengaruhi:

•Shareholders
•Employmees
•Sociaty
Answer :
Suatu hari ada seorang bapak-bapak dibawa oleh keluarganya ke salah satu Rumah Sakit di
kota Surakarta dengan gejala demam dan diare kurang lebih selama 6 hari. Selain itu bapak-bapak
tersebut (Tn. A) menderita sariawan sudah 3 bulan tidak sembuh-sembuh, dan berat badannya turun
secara berangsur-angsur. Semula Tn. A badannya gemuk tapi 3 bulan terakhir ini badannya kurus dan
telah turun 10 Kg dari berat badan semula. Tn. A ini merupakan seorang sopir truk yang sering pergi
keluar kota karena tuntutan kerjaan bahkan jarang pulang, kadang-kadang 2 minggu sekali bahkan
sebulan sekali.
Tn. A masuk UGD kemudian dari dokter untuk diopname di ruang penyakit dalam karena
kondisi Tn. A yang sudah sangat lemas. Keesokan harinya dokter yang menangani Tn. A melakukan
visit kepada Tn. A, dan memberikan advice kepada perawatnya untuk dilakukan pemeriksaan
laboratorium dengan mengambil sampel darahnya. Tn. A yang ingin tahu sekali tentang penyakitnya
meminta perawat tersebut untuk segera memberi tahu penyakitnya setelah didapatkan hasil
pemeriksaan. Sore harinya pukul 16.00 WIB hasil pemeriksaan telah diterima oleh perawat tersebut
dan telah dibaca oleh dokternya. Hasilnya mengatakan bahwa Tn. A positif terjangkit penyakit
HIV/AIDS. Kemudian perawat tersebut memanggil keluarga Tn. A untuk menghadap dokter yang
menangani Tn. A. Bersama dokter dan seijin dokter tersebut, perawat menjelaskan tentang kondisi
pasien dan penyakitnya. Keluarga terlihat kaget dan bingung. Keluarga meminta kepada dokter
terutama perawat untuk tidak memberitahukan penyakitnya ini kepada Tn. A. Keluarga takut Tn. A
akan frustasi, tidak mau menerima kondisinya dan dikucilkan dari masyarakat.
Perawat tersebut mengalami dilema etik dimana satu sisi dia harus memenuhi permintaan
keluarga namun di sisi lain perawat tersebut harus memberitahukan kondisi yang dialami oleh Tn. A
karena itu merupakan hak pasien untuk mendapatkan informasi.

PEMBAHASAN KASUS

Kasus diatas menjadi suatu dilema etik bagi perawat dimana dilema etik itu didefinisikan
sebagai suatu masalah yang melibatkan dua ( atau lebih ) landasan moral suatu tindakan tetapi tidak
dapat dilakukan keduanya. Ini merupakan suatu kondisi dimana setiap alternatif tindakan memiliki
landasan moral atau prinsip. Pada dilema etik ini sukar untuk menentukan yang benar atau salah dan
dapat menimbulkan kebingungan pada tim medis yang dalam konteks kasus ini khususnya pada
perawat karena dia tahu apa yang harus dilakukan, tetapi banyak rintangan untuk melakukannya.
Menurut Thompson & Thompson (1981) dilema etik merupakan suatu masalah yang sulit dimana
tidak ada alternatif yang memuaskan atau situasi dimana alternatif yang memuaskan atau tidak
Nama : Gusti Ray Hardiyanti Matakuliah: BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE
NIM : 55119120164 Tugas : Ke 11

memuaskan sebanding. Untuk membuat keputusan yang etis, seorang perawat harus bisa berpikir
rasional dan bukan emosional.
Perawat tersebut berusaha untuk memberikan pelayanan keperawatan yang sesuai dengan
etika dan legal yaitu dia menghargai keputusan yang dibuat oleh pasien dan keluarga. Selain itu dia
juga harus melaksanakan kewajibannya sebagai perawat dalam memenuhi hak-hak pasien salah
satunya adalah memberikan informasi yang dibutuhkan pasien atau informasi tentang kondisi dan
penyakitnya. Hal ini sesuai dengan salah satu hak pasien dalam pelayanan kesehatan menurut
American Hospital Assosiation dalam Bill of Rights. Memberikan informasi kepada pasien
merupakan suatu bentuk interaksi antara pasien dan tenaga kesehatan. Sifat hubungan ini penting
karena merupakan faktor utama dalam menentukan hasil pelayanan kesehatan. Keputusan keluarga
pasien yang berlawanan dengan keinginan pasien tersebut maka perawat harus memikirkan alternatif-
alternatif atau solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan berbagai konsekuensi dari
masing-masing alternatif tindakan.
Dalam pandangan Etika penting sekali memahami tugas perawat agar mampu memahami
tanggung jawabnya. Perawat perlu memahami konsep kebutuhan dasar manusia dan bertanggung
jawab dalam memenuhi kebutuhan dasar tersebut tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan
fisiknya atau psikologisnya saja, tetapi semua aspek menjadi tanggung jawab perawat. Etika perawat
melandasi perawat dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut. Dalam pandangan etika keperawatan,
perawat memilki tanggung jawab (responsibility) terhadap tugas-tugasnya.
Penyelesaian kasus dilema etik seperti ini diperlukan strategi untuk mengatasinya karena tidak
menutup kemungkinan akan terjadi perbedaan pendapat antar tim medis yang terlibat termasuk
dengan pihak keluarga pasien. Jika perbedaan pendapat ini terus berlanjut maka akan timbul masalah
komunikasi dan kerjasama antar tim medis menjadi tidak optimal. Hal ini jelas akan membawa
dampak ketidaknyamanan pasien dalam mendapatkan pelayanan keperawatan. Berbagai model
pendekatan bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah dilema etik ini antara lain model
dari Megan, Kozier dan Erb, model Murphy dan Murphy, model Levine-ariff dan Gron, model Curtin,
model Purtilo dan Cassel, dan model Thompson dan thompson.

Kasus 2
Ketidakpastian etis mengelilingi isu memanipulasi harga barang dan jasa di berbagai negara
penetapan harga dan diskriminasi harga. Penetapan harga, yang merupakan standarisasi sengaja
harga barang dan jasa, tidak diperbolehkan di banyak negara, tetapi perusahaan-perusahaan
multinasional dapat beroperasi di wilayah di mana godaan untuk mengangkat dan menetapkan
harga dengan pesaing mereka tinggi - terutama jika orang lain melakukannya . Harga escrimination
terjadi ketika organisasi biaya pelanggan tertentu, seperti di negara-negara lain, jauh meningkat
harga untuk produk mereka atau produk sampah dengan harga rendah untuk mendorong pesaing
keluar dari bisnis.Organisasi global juga menghadapi dilema etika Ketika datang ke keamanan
produk. Beberapa produk yang ilegal di negara-negara tertentu karena mereka bertentangan standar
keamanan yang sangat ketat. Jika Anda menjual ini "tidak aman" produk ke negara-negara yang
kekurangan standar yangketat seperti itu? Keuntungan mungkin mengimbangi biaya. Sebagai
Nama : Gusti Ray Hardiyanti Matakuliah: BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE
NIM : 55119120164 Tugas : Ke 11

contoh, beberapa pestisida murah dengan sifat merugikan yang dilarang di negara-negara maju,
tetapi hukum di negara-negara berkembang. Amerika Latin: Hadiah harus diberikan selama
pertemuan sosial, bukan dalam perjalanan bisnis
Cina: hadiah harus disajikan secara pribadi, dengan pengecualian hadiah seremonial kolektif pada
perjamuan.
Eropa: tidak berisiko kesan suap dengan menghabiskan terlalu banyak pada hadiah.
Dunia Arab: tidak memberikan hadiah saat pertama kali bertemu seseorang; mungkin
diinterpretasikan sebagai suap.

Anda mungkin juga menyukai