Ada beberapa cara bagi organisasi untuk mekasuki panca internasional salah satunuya
adalah dengan mencari sumberdaya bahan baku atau tenaga kerja yag lebih murah diluar
negeri, yang disebut dengan off shouring atau outsourcing global. Cara lainnya dengan
memperluas pasar barang jadi di luar negeri, yang dilakukan dengan cara ekpor, lisensi, dan
investasi langsung. Strategi-strategi memasuki pasar merupakan cara-cara alternatif untuk
menjual barang dan jasa ke luar negeri.
1. Ekspor.
Dengan melkukan ekspor (exporting) perusahaan tetap mempertahankan fasilitas
produksinya di dalam negeri dan menjual produknya ke luar negeri. Ekspor
memumbgkinkan perusahaan untuk menawarkan produknya ke negara lain,
dengan biaya sumber daya yang relatif rendah dan resiko terbatas.
2. Outsourcing.
Outsourcing global, dikenal juga dengan istilah offshouring, berarti melaksanakan
pembagian tenaga kerja secara nasional sehingga aktivitas pekerjaan dapat
dilakukan di negara-negara dengan sumber tenaga kerja dan pasokan termurah.
3. Lisensi
Lisensi, perusahaan disatu negara memastikan ketersediaan sumber daya bagi
perusahaan dinegara lain. Sumber dauya ini mencakup tenologi, keahlian
managerial, dan hak paten atau merek dagang, sumber daya ini juga
memungkinkan terlisensi untuk memproduksi dan memasarkan produk serupa
dengan yang di produksi oleh pelisensi.
4. Investasi Langsung
Investasi langsung berarti bahwa perusahaan terlibat dalam mengelola aset-aset
produksi, yang membedakan dengan strategi lain yang hanya memungkinkan
kontrol yang lemah. Saat ini jenis investasi langsung yang paling populer adalah
aliansi strategis dan komitmen.
5. China inc.
china dapat membuat hampir semua produk dengan biaya yang jauh lebih renah
dari pada produsen dari negara-negra barat. Namun dengan kelebihan ini,
perusahaan-perusahaan menyadari bahwa menjalankan bisnis di china tidak
berhasil begitu saja. Perusahaan matel menerima pelajaran pahit setelah menawari
jutaan mainan produksi china yang dilapisi dengan chat tima yang menimbulkan
kerugian financial dan menodai reputasi perusahaan. Jika perusahaan sebesar
matel yang telah beroprasi di china sejak akhir tahun 1950-an saja dapattertimpa
masalah bayangkan ketidak pastian yng harus dihdapi pendatang baru.
I.6.LINGKUNGAN EKONOMI
1. Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi terjadi di berbagai negara dan wilayah di dunia. Negar-
negara tersebut dapat di kategorikan sebagai negara berkembang atau negara
maju. Pengelompokkan negara-negara menjadi negara maju atau berkembang
adalah pendapatan perkapita, yaitu pendapatan yang dihasilkan dari produksi
barang dan jasa suatu negara di bagi dengan jumlah penduduk. Negara-negara
berkembang memiliki pendapatan perkapita yang rendah, negara-negara maju
memiliki pendapatan perkapita yang tinggi.
2. Pasar Sumber Daya dan Produk
Ketika menjalankan bsisnis di negara lain, para manajer harus mengevalsai
tuntutan pasar akan produk mereka. Jika tuntutannya tinggi, mereka dapat
memutuskan untuk mengekspor produk mereka ke negara tersebut.
3. Nilai Tukar
Nilai tukar adalah nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara
lain. Fluktuasi nilai tukar merupakan kekhawtiran utama bagi perusahaan-
perusahaan yang berbisnis di kanca internasional.
Resiko politik di definisikan sebagai resiko kehilangan aset, daya untung, atau kontrol
manajemen karena peratura atau tindakan politik dari pemerintah tuan rumah.
1. Nilai-nilai sosial
Satu cara bagi para manager untuk mengangani budaya lokal adalah dengan
memahami perbedaan nilai-nilai sosial.
Dimensi nilai hofstede, mengidentifikasi empat dimensi sistem nilai nasinal,
yang mempengaruhi hubungan kerja organisasi dan pegawai. Contohnya ;
A. Jarak kekuasaan
Bahwa orang menerima ketimpangan kekuasaan yang terjdi di lembaga,
organisasi, dan anggota masyarakat, sementara jarak kekuasaan yang kecil
berarti mereka mengharapkan adanya kesetaraan kekuasaan.
B. Tingkat penghindara ketidakpastian
Bahwa anggota suatu masyarakat merasa tidak nyaman dengan ketidak pastian
dan ambiguitas, sehingga lebih menyukai kepercayaan yang menjajikan
kepastian dan keseragaman.
C. Individualisme dan kolektivisme.
Individualisme adalah nilai kerangka sosial yang longgar, yang mengharapkan
para individu untuk mengurusi diri mereka sendiri, sedangkan kolektivisme
adalah pilihan erangka sosial ketat yang mengharapkan anggotanya untuk
saling menjaga dan mengharapkan organisasi untuk melindungi kepentingan
mereka.
D. Maskulinitas
Sikap yang mengutamkan prestasi heroism, sikap asertif, pekerjaan (yang
cendenrung menuntut), dan kesuksesan material.
Dimensi nilai proyek GLOBE, Penelitian mutakhir yang dilakukan oleh proyek
kepemimpinan global dan efektivitas perilaku organisasi memperdalam penelitian
hofstede dan memberikan pemahaman yang lebih luas bagi manajer masa kini. Ada
sembilan dimensi yang menjelaskan perbedaan budaya, termasuk yang diidentifikasi
oleh hofstede.
Salah satu perubahan paling kentara di kanca bisnis internasional selama beberapa
tahun terakhir adalah pendirian aliansi perdagangan regional dan dibuatnya persetujuan
perdagangan internasional.