Anda di halaman 1dari 5

Nama : Della Futvy Sekarningrum

Nim : 19312130
Prodi : PPKn

Sinopsis

WEBINAR UNIVERSITAS PERTAHANAN BERKOLABORASI DENGAN KCD 12


TASIKMALAYA

A. Inti Pembahasan Materi

BELA NEGARA

Pemateri : Dr. Deden Koswara. Drs, M.Si

Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam
menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Bela mengandung arti menjaga,
memelihara, merawat, menolong, melepaskan diri dari bahaya, melindungi, mempertahankan. Kemudain
Negara yaitu memuat suatau oraganiasasi yang sah dan menduduki suatu wilayah tertentu. Kita berada di
suatu wilayah Negara yang subur dan mempunyai kekayaan yang melimpah alamnya, sebagai warga ngara
kita bertanggungjawab atas kekayaan alam tersebut untuk mengolah suatau Negara yang berkembang maju
dan stabil di setiap masa kemasa atau dari waktu kewaktu. Sebagai warga Negara wajib ikut serta dalam
bela Negara, hal ini juga tertuang pada UU:

 Pasal 27 ayat 3 Menyatakan bahwa semua warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara.
 Pasal 30 ayat 1 Menyatakan tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
 Pasal 30 ayat 2 Menyatakan usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui
sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Kepolisian RI sebagai
kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.
 Pasal 30 ayat 3 Menyatakan TNI terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan
Udara sebagai alat negara. Bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara.
Keikutsertaan warga Negara dalam membela Negara merupakan penghormatan kepada Negara.
Karena kita sebagai warga Negara mempunyai hak dan kewajiban mengikuti dan terlibat dalam warga
Negara. Kenapa kita harus ikut dalam bela Negara ?, karena dalam suatu Negara itu memiliki fungsi yaitu:

 menyiapkan dan memfasilitasi setiap warga Negara dari pendidikan, ekonomi, politik dan HAM.
 Melindungi setiap warga Negara dari segala ancaman (jaminan keamanan)
 Melindungi warga Negara dari kelaparan (kesetahteraan)

Perjalanan bangsa Indonesia berusaha untuk mewujudkan cita-cita dari masa lampau hingga masa
sekarang, dari orde lama, orde baru, reformasi. Guna mewujudakan semua itu Negara memerlukan
sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan mempunyai intregritas untuk bela Negara. Lalu apa
itu bela Negara yang di inginkan suatu Negara?, yakini tekat sikap tindakan WNI yang teratur,
menyeluruh, terpadu, berlanjut berdasarkan:

1) Cinta, masukud cinta ialah mencintai Negara dan tanah air, karena jika kita sudah mencintai
sesuatu kita akan ada rasa menjaga, merawat dan mempertahankan. Cinta tanah air meliputi
mengenal, mencintai lingkungan, mencintai perbedaan, menciptakan lingkungan yang
harmonis, dan mengharumkan nama Negara melalui kompetisi, olah raga dll.
2) Sadar berbangsa dan bernegara, guna menciptakan kerukunan persatuan dan kesatuaan
demi mengutamakan kepentingan bangsa Indonesia.
3) Yakin akan kesaktian pancasila sebagai dasar Negara dan pendangan hidup berbangsa dan
bernegara.
4) Rela berkorban, rela berkoban waktu, tenaga, pikiran guna meniadakan meniadakan
ancaman, gangguan dan hambatan yang membahayakan kemerdekaan, kedaulatan,
persatuan, keutuhan NKRI dan Dasar Negara.

Tujuan dari warga Negara mendiamai suatu Negara secara khusus ialah kesadaran bela Negara
yang menciptakan etos kerja, disiplin, dedikasi demi terwujudnya sumber daya manusia (SDM)
yang unggul. Kemampuan bela Negara di bedakan menjadi 2 yakini mental yang meliputi disiplin,
ulet, kerja keras, taat aturan. Fisik yang meliputi sehat, keterampilan jasmani.
WAWASAN KEBANGSAAN

Pemateri : Dr. Deden Koswara. Drs, M.Si

Wawasan kebangsaan menggambarkan jiwa, cita - cita, ataupun falsafah hidup yang tidak
lahir dengan sendirinya. Ia sebetulnya ialah hasil konstruksi dari kenyataan sosial serta politik
(sociallyand politicallyconstructed). pemahaman kebangsaan merupakan bagian berarti dari
konstruksi elit politik terhadap bangunan citra (image) bangsa Indonesia. Serta selisih haluan elit
tersebut, anggapan itu sudah membentuk kerangka berpikir publik tentang wawasan kebangsaan.
wawasan kebangsaan berkembang sesuai pengalaman yang dirasakan oleh seorang , serta pengalaman ialah
penumpukan dari proses tataran sistem yang lain, merupakan sistem sosial, sistem ekonomi, serta sistem
politik. Agar wilayah NKRI ini tidak pecah maka harus adanya wawasan kebangsaan. Kita sebagi Negara
yang besar idealnya sejatinya kita punya wawasan yang bersifat nasional, dan wawasan yang bersifat
nasional di Negara ini ialah wawasan kebangsaaan, karena kita mendiamai pulau-pulau dan pulau-pulau itu
maka wawasan kita juga disebut wawasan nusantara.

Wawasan nusantara ada dua pengertian krasi daerah jajahan Negara ini sebelum berdiri sendiri
pernah dijajah bangsa asing, wawasan nusantara modern ialah satu kesatuan wilayah Indonesia secara utuh,
dimana pulau-pulau itu bukan sebagai pemisah tetepai sebagai pemersatu yang ada di Indonesia. Dicetuskan
pemuda pada tahun 1928. Yang tertuang pada sumpah pemuda. Keputusan ini menegaskan cita-cita akan
ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia". Ada 3 hal yang perlu kita tahu
tentang wawasan kebangsaan yakini :

1) Menetapkan nilai kebangsaan yang mudah dipahami warga Negara Indonesia untuk seluruh lapisan
masyarakat. Mencetak generasi muda yang paham akan wawasan kebangsaan dan nusantara Negara
Indonesia. Menghasilkan sinergi rasa paham nasionalisme.
2) Paham wawasan kebangsaan untuk mewujudkan masa depan Negara yang ingin dicapai.
3) Rasa kebangsaan, rasa kebangsaan pada kondisi bangsa menuju cita-cita Negara. Jika ada salah satu
wilayah Indonesia terluka atau mengalami bencana alam, maka seluruh warga Negara ikut
mengalami dan merasakan, persatuan tolong-menolong bahu membahu dalan suatu Negara itu di
perlukan.

Ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengenalkan wawasan kebangsaan kepada masyarakat
missal melalui pentas seni budaya : tarian daerah, kesenian dll, kegiatan upacara bendera, mapel seni
budaya, bazar makanan daerah Indonesia, dialog pemuda dengan pelaku sejarah, penanaman hormat pada
lambang Negara, dialog dengan TKI terlantar. Paham kebangsaan dalam mewujudkan masa depan
contohnya : jamboree nasional, lomba budaya daerah, koprasi usaha kecil, cagar wisata alam. Semangat
kebangsaan ketangguhan hadapi tantangan, hambatan dalam mewujudkan wawasan kebangsaan yang di
harapkan suatu Negara bisa dilakukan dengan cara berorganisasi, prestasi, keahlian dan prestasi IPTEK.
Nilai- nilai kebangsaan yang bersumber dari NKRI yakini: Nilai kesatuan wilayah, persatuan bangsa,
kemandirian. Nilai kesatuan wilayah merupakan cara pandang terhadap wilayah NKRI yang utuh dan tidak
bisa dipisahkan. Wilayah kesatuan meliputi: suatu kesatuan geografi politik, ekonomi, sosial budaya,
yuridis, hankam. Indonesia sebagai Negara kepulauan yakini laut ebagai pengikat pulau-pulau nusantara.
Nilai persatuan bangsa ialah kesadaran bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk yang
terdiri dari bebagai berbedaan yang diikat oleh tujuan bersama dan tata hubungan dalam masyarakat.
Perbedaan membuat sinergi untuk saling menguatkan. Nilai kemandirian yang dimaksud ialah bangsa yang
merdeka dengan kekuatan sendiri, kemedekaan bukan suatu hadiah. Bangsa yang bisa mengarahkan diri
dalam berfikir dan bertindak tidak bergantung pada bangsa lain, bangsa yang mampu berjuang dengan
kekuatanya sendiri dengan segala akal dan sumber daya yang dimiliki. Yang perlu diingat tenang wilayah
NKRI ialah :

a) Nilai kesatuan wilayah


b) Nilai persatuan bangsa
c) Nilai kemandirian

Nilai nilai kebangsaan yang di sosalisaikan MPR dan DPR yang menganalkan dengan istilah empat pilar
yaitu:

1) Pancasila, yang mencangkup nilai religious, nilai kekeluargaan, nilai keselarasan, nilai kerakyatan,
nilai keadilan.
2) UUD 1945, mencangkup nilai demokrasi, nilai kesamaan derajat, nilai ketaatan hukum.
3) NKRI, mencangkup nilai persatuan bangsa, nilai kemandirian.
4) Benika tunggal ika, mencangkup nilai toleransi, nilai keadilan, nilai gotong royong.

B. Kesimpulan

Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Bela mengandung
arti menjaga, memelihara, merawat, menolong, melepaskan diri dari bahaya, melindungi,
mempertahankan. Kemudain Negara yaitu memuat suatau oraganiasasi yang sah dan menduduki
suatu wilayah tertentu. Kita berada di suatu wilayah Negara yang subur dan mempunyai kekayaan
yang melimpah alamnya, sebagai warga ngara kita bertanggungjawab atas kekayaan alam tersebut
untuk mengolah suatau Negara yang berkembang maju dan stabil di setiap masa kemasa atau dari
waktu kewaktu. Sebagai warga Negara wajib ikut serta dalam bela Negara, hal ini juga tertuang
pada UU: Pasal 27 ayat 3 Menyatakan bahwa semua warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara.Melindungi warga Negara dari kelaparan. Perjalanan bangsa
Indonesia berusaha untuk mewujudkan cita-cita dari masa lampau hingga masa sekarang, dari orde
lama, orde baru, reformasi. Guna mewujudakan semua itu Negara memerlukan sumber daya
manusia Rela berkorban, rela berkoban waktu, tenaga, pikiran guna meniadakan meniadakan
ancaman, gangguan dan hambatan yang membahayakan kemerdekaan, kedaulatan, persatuan,
keutuhan NKRI dan Dasar Negara. Wawasan kebangsaan menggambarkan jiwa, cita - cita, ataupun
falsafah hidup yang tidak lahir dengan sendirinya. Ia sebetulnya ialah hasil konstruksi dari
kenyataan sosial serta politik . pemahaman kebangsaan merupakan bagian berarti dari konstruksi
elit politik terhadap bangunan citra Benika tunggal ika, mencangkup nilai toleransi, nilai keadilan,
nilai gotong royong.

C. Saran Dan Rekomendasi

Berdasarkan webinar, diskusi dan kesimpulan, ada beberapa saran yang dapat di
pertimbangkan menyangkut pelaksanaan webinar Universitas Pertahaman Berkolaborasi Dengan
KCD 12 tasikmalaya. antara lain:

1. Saat pelaksanaan webinar jangan terlalu lama, karena mengingat pelaksanaanya melalui
online, hal ini guna meminilasir kerusakan perangkat elektronik seperti laptop, Smartphone,
tablet/iPad dll.
2. Penyampaian materi yang pelan dan jelas, jangan terlalu tergesa-gesa membuat Susana
tidak kondusif dan tidak nyaman dalam menyimak dan mendengarkan pemateri yang
menyampaikan.
3. Moderator menguasai forum webinar sehingga tidak ada gangguan suara kerena ada yang
belum di mute saat pemateri menyampaikan materi.

4. Moderator mengatur waktu pelaksanan webinar dengan tepat agar tidak ada kemoloran
yang menyebabkan durasi terlalu lama.

Dari hasil webinar yang sudah di laksanakan, telah di temukan beberapa hal yang dapat
menjadi diskusi serta saran – saran yang telah di sebutkan, namun agar dapat terealisasikan dengan
baik ada beberapa rekomendasi yang dapat menjadi masukan bagi pihak yang berkaitan,
Rekomendasi – rekomendasi tersebut adalah Direkomendasikan agar melaksanakan evaluasi guna
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai lingkup bela Negara
dan wawasan kebangsaan.

Anda mungkin juga menyukai