Anda di halaman 1dari 15

PROGRAM BANDUNG MASAGI PILAR BELA NEGARA

BAB I
LATAR BELAKANG
Pendahuluan
Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus1945.Bangsa Indonesia
bertekad bulat untuk membela, mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan, serta kedaulatan negara
berdasarkan Pancasila dan UUD1945.Sebagai anak bangsa dan warga negara perlu memiliki kemampuan
partisipasi dalam usaha pembelaan negara.Kemampuan ini sangat penting agar Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) tercinta dapat melakukan fungsinya yakni mewujudkan tujuan bernegara. Tujuan NKRI
sangat mulia, yaitu: melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dengan berpartisipasi dalam usaha pembelaan negara sesuai
dengan kemampuan masing-masing, berarti telah melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga
negara.
Adapun yang mendasari penulisan laporan ini sebagai berikut:
1. UUD 1945 pasal 27 ayat 3
2. UUD 1945 pasal 30 ayat 1
3. UU No. 39 Tahun 1999
4. UU No. 3 Tahun 2002 pasal 9 ayat 1 dan 2
5. UU No 20 tahun 1982
6. UU No. 20 Tahun 2003
7. PP No. 19 Tahun 2005
B. Indikator Pendidikan Bela Negara
1) Mencintai tanah air.
2) Kesadaran berbangsa dan bernegara
3) Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara
4) Rela berkorban untuk bangsa dan negara
5) Memiliki kemampuan awal bela negara

Tujuan Pendidikan Bela Negara :


Tujuan pendidikan bela negara adalah mewujudkan warga negara Indonesia yang memiliki tekad,
sikap dan tindakan yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan guna menghadapi setiap
ancaman baik dari dalam maupun dari luar yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan
negara, kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan wilayah dan yuridis nasional serta nilai-nilai
Pancasila dan UUD 1945.
Sasaran
Terwujudnya warga negara Indonesia yang mengerti, menghayati dan sadar serta yakin untuk
menunaikan kewajibannya dalam upaya bela negara, dengan Cinta tanah air, Sadar berbangsa
Indonesia, Sadar bernegara Indonesia, Yakin akan kesaktian Pancasila sebagai ideologi Negara,
Rela berkorban untuk bangsa dan Negara, Memiliki kemampuan awal bela Negara.

BAB II
Kajian Teori

A. Pengertian
Pertahanan Keamanan Negara adalah pertahanan keamanan negara Republik Indonesia
sebagai salah satu fungsi pemerintahan negara, yang mencakup upaya dalam bidang pertahanan yang
ditujukan terhadap segala ancaman dari luar negeri dan upaya dalam bidang keamanan yang
ditujukan terhadap ancaman dari dalam negeri.
Bela negara adalah tekad, sikap, dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh,
terpadu, dan berkelanjutan yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan
bernegara Indonesia serta keyakinan akan kesaktian Pancasila sebagai ideologi negara dan kerelaan
untuk berkorban guna meniadakan setiap ancaman baik dariluar negeri maupun dari dalam negeri
yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan
wilayah dan yurisdiksi nasional serta nilai-nilai Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Upaya bela negara adalah kegiatan yang dilakukan oleh setiap warga negara sebagai
penunaian hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pertahanan keamanan negara.
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara disingkat PPBN adalah pendidikan dasar bela negara guna
menumbuhkan kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia, keyakinan
akan Kesaktian Pancasila, kerelaan berkorban bagi Negara, serta memberikan kemampuan awal bela
negara.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungan
sesuai dengan Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, keadaan geografi negara serta sejarah yang
dialaminya. Pada dasranya Wawasan Nusantara merupakan perwujudan nilai-nilai Pancasila sebagai
kesatuan yang bulat dan utuh di dalam kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatn.
Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam
menghadapi dan mengatasi segala ancaman, baik dariluar negeri maupun dari dalam negeri dalam
bentuk apapun, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas, keutuhan,
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta mencapai tujuan perjuangan nasionalnya. Begitu juga
dalam pembelaan negara di atur dalam undang-undang
Pasal 27 ayat (3) yaitu setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara. Pasal 30 (1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara. (2) Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.

Undang-undang no. 39 tahun 1999 tentang HAM, Pasal 30 Setiap orang berhak atas rasa
aman dan tenteram serta perlindungan terhadap ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat
sesuatu dan Pasal 31 (1) Tempat kediaman siapapun tidak boleh diganggu. (2) Menginjak atau
memasuki suatu pekarangan tempat kediaman atau memasuki suatu rumah bertentangan dengan
kehendak orang yang mendiaminya, hanya diperbolehkan dalam hal-hal yang telah ditetapkan oleh
undang-undang.

Undang-undang nomor.3 tahun 2002 Pasal 9 (1) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara. (2)
Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
diselenggarakan melalui: a. pendidikan kewarganegaraan; b. pelatihan dasar kemiliteran secara
wajib; c. pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib;
dan d. pengabdian sesuai dengan profesi.

Analisis Ketentuan UU No 20 tahun 1982 yaitu bahwa pertahanan keamanan


negara Republik Indonesia bertitik tolak padafalsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia untuk
menjamin tetap tegaknya NegaraKesatuan Republik Indonesia yang berdasar Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945,karena ternyata seluruh rakyat Indonesia telah rela berjuang dengan penuh pengorbanan
bahwa pertahanan keamanan negara Republik Indonesia merupakan upaya untuk mewujudkan satu
kesatuan pertahanan keamanan negara, dalam
rangka Wawasan Nusantara guna mencapai tujuan nasional, yaitu untuk melindungi segenap bangsa
danseluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial;· bahwa pertahanan keamanan negara Republik Indonesia merupakan bagian tidak terpisah
dari ketahanan nasional yang perlu ditingkatkan dengan menghimpun dan mengerahkan kemampuan nasional,
yang berintikan salah satu modal dasar pembangunan nasional

Sejalan dengan Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
pasal 3 menjelaskan bahwa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

Ciri-ciri upaya bela Negara adalah:


1) Cinta tanah air
Yaitu mengenal mencintai wilayah nasionalnya sehingga waspada dan siap membela tanah air
Indonesia terhadap segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang dapat
membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara oleh siapapun dan dari manapun.
2) Sadar berbangsa Indonesia
Yaitu selalu membina kerukunan, persatuan, dan kesatuan di lingkungan keluarga, pemukiman,
pendidikan, dan pekerjaan sera mencintai budaya bangsa dan selalu mengutamakan kepentingan
bangsa di atas kepentingan pribadi, keluarga, dan golongan.
3) Sadar bernegara Indonesia
Yaitu sadar bertanah air, bernegara dan berbahasa satu yaitu Indonesia, mengakui dan menghormati
bendera Merah Putih, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Lambang Negara Garuda Pancasila dan
Kepala Negara serta mentaati seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4) Yakin akan kesaktian Pancasila sebagai ideologi Negara
Yaitu yakin akan kebenaran Pancasila sebagai satu-satunya falsafah dan ideologi bangsa dan negara
yang telah terbukti kesaktiannya dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara,guna
tercapainya tujuan nasional.
5) Rela berkorban untuk bangsa dan negara
Yaitu rela mengorbankan waktu, tenaga,pikiran, dan harta baik benda maupun dana,untuk
kepentingan umum, sehingga pada saatnya siap mengorbankan jiwa raga bagi kepentingan bangsa
dan negara.
6) Memiliki kemampuan awal bela Negara
a) Diutamakan secara psikis (mental) memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras, mentaati
segala peraturan perundang-undangan yang berlaku, percaya akan kemampuan sendiri,
tahan uji, pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan untuk mencapai tujuan nasional.
b) Secara fisik (jasmaniah) sangat diharapkan memiliki kondisi kesehatan dan keterampilan jasmani,
yang dapat mendukung kemampuan awal bela negara yang bersifat psikis.
BAB III
Visi, Misi Bandung Masagi kegiatan di sekolah

Visi
Mewujudkan penyelengaraan pendidikan di SDN 050 Cibiru yang berwawasan Bela Negara sebagai
bagian implementasi 4(empat) Pilar Bandung Masagi

Misi
1. Mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari yang mencerminkan Cinta tanah air, Sadar berbangsa Indonesia, Sadar bernegara
Indonesia, Yakin akan kesaktian Pancasila sebagai ideologi Negara, Rela berkorban untuk
bangsa dan Negara, Memiliki kemampuan awal bela Negara.
2. Melakukan usaha bersama semua guru dan pinpinan sekolah melalui proses pembiasaan
secara aktif peserta didik di dalam dan luar KBM.
BAB IV
MATRIK ACTION PLAN
RENCANA TINDAK LANJUT EMPAT PILAR BANDUNG MASAGI

INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPONEN
NO KEGIATAN MATERI KEGIATAN
EMPAT PILAR SUDAH RENCANA TINDAK LANGKAH-LANGKAH
DILAKSANAKAN LANJUT PELAKSANAAN
1 BELA 1. CINTA 1. MELAKSANAKAN 1. SUDAH 2. DIRENCANAKAN 1. KOORDINASI DENGAN
NEGARA TANAH UPACARA BENDARA DILAKSANAKAN MELAKSANAKAN KEPALA SEKOLAH DAN
AIR SETIAP HARI SENIN UPACARA GURU
PAGI PENURUNAN 2. DIBUAT JADWAL
BENDARA SETIAP UPACARA PENURUNAN
SABTU SORE BENDERA
2. MENYANYIKAN 2. SUDAH 2. DIJADIKAN 1. DILAKSANAKAN
LAGU INDONESIA DILAKSANAKAN PROGRAM PEMANTAUAN
RAYA SETIAP AKAN SETIAP AKAN DI PEMBIASAAN 2. ADA EVALUASI KELAS
DIMULAI KEGIATAN MULAI KEGIATAN DARI KEPALA
BELAJAR BELAJAR SEKOLAH SERTA
MENGAJAR MENGAJAR SETIAP PENGAWAS
HARI
3. MENYANYIKAN 3. SUDAH 3. DIJADIKAN 1. DILAKSANAKAN
LAGU WAJIB DILAKSANAKAN PROGRAM PEMANTAUAN
NASIONAL SETIAP SETIAP SELESAI PEMBIASAAN 2. ADA EVALUASI KELAS
SELESAI KEGIATAN KEGIATAN BELAJAR DARI KEPALA
BELAJAR MENGAJAR SEKOLAH SERTA
MENAGAJAR PENGAWAS
4. PRAMUKA 4. SUDAH 4. MENGINTEGRASIKAN 1. MENSOSIALISASIKAN
DILAKSANAKAN NILAI-NILAI KURIKULUM
SETIAP HARI SABTU KEPRAMUKAAN KE PRAMUKA
PAGI DAN SORE BAGI DALAM 2. MEREALISASIKAN KE
SEKOLAH YANG PEMBELAJARAN DALAM RENACANA
MEMILIKI JADWAL PELAKSANAAN
MASUK SEKOLAH PEMBELAJARAN
PAGI DAN SIANG (2
PLUGH)
5. SEBELUM MASUK 5. SUDAH 5. DIJADIKAN 1. DILAKSANAKAN
KE KELAS PESERTA DILAKSANAKAN PROGRAM PEMANTAUAN
DIDIK DIBARISKAN SETIAP AKAN PEMBIASAAN 2. ADA EVALUASI KELAS
TERLEBIH DAHULU MASUK KE KELAS DARI KEPALA
UNTUK MELATIH SETIAP HARI UNTUK SEKOLAH SERTA
KEDISIPLINAN DAN SEMUA JENJANG PENGAWAS
CINTA TANAH AIR
6. PASUKAN 6. SUDAH 6. DIRENCANAKAN 1. DISOSIALISASIKAN
PENGIBAR DILAKSANAKAN DI TINDAK LANJUTNYA OLEH PIHAK
BENDARA BEBERAPA SEMUA PESERTA SEKOLAH KEPADA
(PASKIBRA) SEKOLAH DALAM DIDIK MENGIKUTI ORANG TUA PESERTA
BENTUK ESKUL PASKIBRA DIDIK KELAS 4-6
EKSTRAKURIKULER DALAM AWAL TAHUN
AJARAN/SITUASIONA
L SESUAI DENGAN
KEBUTUHAN
7. DOKTER KECIL 7. SUDAH 7. MELAKSANAKAN 1. MENGADAKAN
DILAKSANAKAN DI PELATIHAN TENTANG KERJASAMA ANTARA
SETIAP SEKOLAH DOKTER KECIL PIHAK SEKOLAH
BEKERJASAMA 8. MENGIKUTI LOMBA DENGAN PUSKESMAS
DENGAN DOKTER KECIL SETEMPAT
PUSKESMAS YANG DI
LINGKUNGAN
SEKOLAH
8. SEKOLAH 2. SUDAH 1. MENGADAKAN 1. MENGADAKAN
MEMBUAT DILAKSANAKAN DI REVISI TENTANG RAPAT SEKOLAH
PERATURAN UNTUK SETIAP SEKOLAH PERATURAN 2. MENSOSIALISASIKAN
SEMUA WARGA A. SUDAH SEKOLAH YANG PERATURAN HASIL
SEKOLAH DILAKSANAKAN TELAH DI BUAT REVISI
A. GURU DAN B. SUDAH
KARYAWAN DILAKSANAKAN
SEKOLAH
B. PESERTA DIDIK
9. MELAKSANAKAN HARI BESAR NASIONAL HARI BESAR NASIONAL 1. MENSOSIALISASIKAN
UPACARA HARI YANG SUDAH YANG DIRENCANAKAN PELAKSANAAN
BESAR NASIONAL DILAKSANAKAN UNTUK DILAKSANAKAN KEGIATAN HARI
ATAU KEGIATAN ANTARA LAIN : KEDEPAN : BESAR NASIONAL
LAINNYA. A. HARI KARTINI A. HARI PENDIDIKAN OLEH KEPALA
A. 21 APRIL HARI B. HARI NASIONAL SEKOLAH KEPADA
KARTINI KEMERDEKAAN B. HARI KEBANGKITAN SEMUA WARGA
B. 02 MEI HARI C. HARI PGRI DAN NASIONAL SEKOLAH
PENDIDIKAN GURU C. HARI JADI KOTA 2. MENYUSUN
C. 20 MEI HARI D. HARI IBU BANDUNG PERENCANAAN
KEBANGKITAN D. HARI KESAKTIAN PELAKSANAAN
NASIONAL PANCASILA KEGIATAN HARI
D. 17 AGUSTUS E. HARI TNI BESAR NASIONAL
HARI F. HARI SUMPAH
KEMERDEKAAN PEMUDA
E. 25 SEPTEMBER HARI PAHLAWAN
HARI JADI KOTA
BANDUNG
F. 01 OKTOBER
HARI
KESAKTIAN
PANCASILA
G. 05 OKTOBER
HARI TNI
H. 28 OKTOBER
HARI SUMPAH
PEMUDA
I. 10 NOVEMBER
HARI PAHLAWAN
J. 25 NOVEMBER
HARI GURU DAN
PGRI
K. 22 DESEMBER
HARI IBU
2. BANGGA 1. HIDUP RUKUN 1. SUDAH 1. MENYUSUN 1. SOSIALISASI
SEBAGAI DALAM DILAKSANAKAN INSTRUMEN KEPADA GURU DAN
BANGSA PERBEDAAN PERILAKU PESERTA PESERTA DIDIK
INDONES 2. TERTIB DI RUMAH DIDIK
IA DAN DI SEKOLAH
3. MELAKSANAKAN 2. SUDAH 2. MENYUSUN 2. SOSIALISASI
HIDUP GOTONG DILAKSANAKAN INSTRUMEN KEPADA GURU DAN
ROYONG WALAUPUN MASIH PERILAKU PESERTA PESERTA DIDIK
4. SIKAP DEMOKRATIS HARUS DIBIMBING DIDIK
5. MEMBERIKAN DAN BINA SECARA
BANTUAN KEPADA BERKALA DAN
KORBAN BENCANA BERKESINAMBUNG
6. MEMILKI HARGA AN
DIRI SEBAGAI (MENGGUNAKAN
INDIVIDU BUKU
7. MEMILKI PENGHUBUNG/JUR
KEBANGGAAN NAL) CONTOH
SEBAGAI BANGSA MENCATAT
INDONESIA KEGIATAN ) 3. MENYUSUN 3. SOSIALISASI KEPADA
8. KEBEBASAN 3. SUDAH INSTRUMEN GURU DAN PESERTA
BERORGANISASI DILAKSANANAKAN PERILAKU PESERTA DIDIK
9. MENGHARGAI SEPERTI DIDIK TENTANG
NILAI-NILAI JUANG MELAKSANAKAN GOTONG ROYONG
YANG TELAH PIKET KELAS,
DILAKSANAKAN BERSIH-BERSIH
OLEH PARA KETIKA TERJADI
PAHLAWAN KITA BENCANA BANJIR,
10. MENGGUNAKAN GERAKAN PUNGUT
BAHASA INDONESIA SAMPAH DAN LAIN-
DENGAN BAIK DAN LAIN. 4. MENYUSUN 4. SOSIALISASI KEPADA
BENAR DALAM 4. SUDAH INSTRUMEN GURU DAN PESERTA
PERCAKAPAN DILAKSANAKAN PERILAKU PESERTA DIDIK
SEHARI-HARI SEPERTI MEMILIH DIDIK TENTANG
ORGANISASI DI SIKAP DEMOKRATIS
KELAS
5. SUDAH 5. MENYUSUN
DILAKSANAKAN INSTRUMEN 5. SOSIALISASI KEPADA
SEPERTI BANTUAN PERILAKU PESERTA GURU DAN PESERTA
BENCANA BANJIR DIDIK TENTANG DIDIK
DI BALEENDAH, MEMBANTU
LONGSOR KORBAN BENCANA
DISOREANG DLL. 6. MENYUSUN 6. SOSIALISASI KEPADA
6. SUDAH INSTRUMEN GURU DAN PESERTA
DILAKSANAKAN PERILAKU PESERTA DIDIK
SEPERTI TIDAK DIDIK TENTANG
MENCONTEK, HARGA DIRI
BERKATA JUJUR, INDIVIDU
MEMBERIKAN
HADIAH UNTUK
MOTIVASI DLL,
TINDAK
LANJUTNYA ADA
BIMBINGAN DAN
PEMBINAAN DARI 7. MENYUSUN
GURU 7. MENYUSUN INSTRUMEN
7. SUDAH INSTRUMEN PERILAKU PESERTA
DILAKSANAKAN PERILAKU PESERTA DIDIK TENTANG
SEPERTI DIDIK TENTANG GOTONG ROYONG
MENCINTAI DAN KEBANGGAAN
MENGGUNAKAN SEBAGAI BANGSA 8. MENYUSUN
PRODUK-PRODUK INDONESIA INSTRUMEN
DALAM NEGERI. PERILAKU PESERTA
8. SUDAH 8. MENYUSUN DIDIK TENTANG
DILAKSANAKAN INSTRUMEN GOTONG ROYONG
SEPERTI MEMBUAT PERILAKU PESERTA
KELOMPOK DIDIK TENTANG
BELAJAR, REGU KEBEBASAN
PIKET, REGU BERORGANISASI
PRAMUKA DLL.
TINDAK
LANJUTNYA ADA
BIMBINGAN DAN 9. MENYUSUN
PEMBINAAN DARI INSTRUMEN
GURU ATAU PERILAKU PESERTA
PEMBINA DIDIK TENTANG
PRAMUKA 9. MENYUSUN GOTONG ROYONG
9. SUDAH INSTRUMEN
DILAKSANAKAN, PERILAKU PESERTA
SEPERTI DIDIK TENTANG
MEMBERSIHKAN MENGHARGAI 10. MENYUSUN
MONUMEN NILAI JUANG INSTRUMEN
HIZBULLAH YANG PAHLAWAN KITA PERILAKU PESERTA
ADA DI PESANTREN DIDIK TENTANG
CIJAWURA, GOTONG ROYONG
10. SUDAH
DILAKSANAKAN 10. MENYUSUN
INSTRUMEN
PERILAKU PESERTA
DIDIK TENTANG
MENGGUNAKAN
BAHASA INDONESA
DENGAN BAIK DAN
BENAR
Bab V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Usaha bela negara dan pertahanan keamanan negara sebenarnya bertumpu pada kesadaran setiap
warganegara akan hak dan kewajibannya. Kesadaran demikian perlu ditumbuhkan melalui proses motivasi untuk
mencintai tanah air dan untuk ikutserta dalam membela pertahanan dan keamanan negara. Proses motivasi untuk
membela negara dan bangsa akan berhasil jika setiap warga memahami keunggulan dan kelebihan negara dan
bangsanya. Di samping itu setiap warga negara hendaknya juga memahami kemungkinan segala macam
ancaman terhadap eksistensi bangsa dan negara Indonesia.

B. SARAN
Semangat rela berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan negara serta persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah Nusantara dan yuridiksinasional, serta nilai- nilai
pancasila dan UUD 1945

Anda mungkin juga menyukai