Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No.

1 (Februari, 2020)
Open Access at : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAGI MAHASISWA


UPAYA KOMITMEN CINTA NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA (NKRI) DAN BELA NEGARA

Muzayanah
Fakultas Hukum, Universitas Stikubank (UNISBANK) Semarang
Email: muzayanah@.edu.unisbank.ac.id

Abstrak
Dalam mewujudkan tujuan nasional bangsa Indonesia, salah satu cara adalah
memberikan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan upaya yang dilakukan oleh
Pemerintah dalam rangka memberi bekal ilmu pengetahuan bagi generasi muda
khususnya mahasiswa untuk mampu melaksanakan pergantian generasi di masa
mendatang sebagai generasi yang bertanggungjawab terhadap negara dan bangsa
Indonesia. Untuk mewujudkan pembangunan Negara ini, melalui pola mencerdaskan
kehidupan bangsa, maka Pendidikan Kewarganegaraan memberikan bekal ilmu
pengetahuan bagi mahasiswa untuk mampu mewujudkan hidup bersatu dalam
beraneka ragam budaya dan adat-istiadat, hidup dalam masyarakat yang beraneka
ragam suku-bangsa serta kebiasaan-kebiasaan baik yang hidup dalam masyarakat, serta
mampu menjadikan kebiasaan hidup bersama dalam keanekaragaman budaya akan
mampu menguatkan rasa kebersamaan dalam di Negara Indonesia. Mata kuliah ini
sangat perlu diberikan dan diajarkan bagi mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa
untuk selalu mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui serta menjelaskan tentang Pendidikan Kewarganegaraan
mampu menumbuhkan rasa cinta tanah air dan senantiasa siap sedia dalam pertahanan
dan keamanan negara atau yang seringkali kita kenal dengan bela negara. Hasil yang
didapatkan bahwa dengan diberikannya pendidikan kewarganegaraan kepada
mahasiswa, khususnya mahasiswa universitas Stikubank Semarang, maka mahasiswa
menjadi lebih mengerti tentang pentingnya pendidikan kewarganegaraan ini sehingga
mampu menumbuhkan semangat dan berkomitmen untuk cinta Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) dan rela untuk bela Negara.

Kata kunci: Pendidikan Kewarganegaraan, cinta NKRI, bela negara

Abstract
In realizing the national goals of the Indonesian nation, one way is to provide
Citizenship Education is an effort made by the Government in order to provide
knowledge to young people, especially students, to be able to carry out the replacement
of future generations as the generation responsible for the state and nation of
Indonesia. To realize the development of this country, through the pattern of educating
the life of the nation, Citizenship Education provides the provision of knowledge for
students to be able to realize a united life in a variety of cultures and customs, living in
a diverse community of people and good habits live in society, and be able to make the
habit of living together in cultural diversity will be able to strengthen a sense of
togetherness in the State of Indonesia. This subject really needs to be given and taught
to students as the next generation to always love the Unitary State of the Republic of
Indonesia (NKRI). This study aims to find out and explain about Citizenship Education
is able to foster a sense of love for the motherland and always be available in the

P-ISSN : 2599-2694, E-ISSN : 2599-2686 79


Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 1 (Februari, 2020)
Open Access at : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP

defense and security of the country or which we often know as defending the country.
The results obtained that by providing citizenship education to students, especially
students of the University of Stikubank Semarang, students become more understanding
about the importance of citizenship education so that they are able to foster enthusiasm
and commitment to love the Unitary Republic of Indonesia (NKRI) and are willing to
defend the State.

Keywords: Citizenship Education, NKRI love, defending the country

Pendahuluan menjadi kewajiban pemerintah yang


Negara Kesatuan Republik menjadi tugas pokok negara.
Indonesia telah diproklamirkan oleh Mahasiswa sebagai generasi muda
Pendiri Negara ini. Beliau adalah yang memiliki peran penting di masa
Ir.Soekarno, pada tanggal 17 Agustus depan sangat potensial untuk memiliki
1945. NKRI telah berusia lebih dari 74 peran dan tanggungjawab penuh dalam
Tahun Yang lalu, sehingga dapat memikul tanggungjawab masa depan
dikatakan sebagai negara berkembang serta untuk mewujudkan tujuan bangsa
untuk mewujudkan Negara Yang adil Indonesia. Pemerintah Negara Republik
dan makmur serta sejahtera berdasarkan Indonesia sangat berkepentingan dalam
Falsafah Pancasila dan UUD tahun upaya mengajak semua rakyat Indonesia
1945. melalui mahasiswa yang diberikan
Mahasiswa sebagai genarasi muda pendidikan kewarganegaraan. Untuk
memiliki tanggungjawab agar negara mewujudkan tujuan nasional bangsa
Republik Indonesia Merdeka ini tetap Indonesia, perlu upaya dalam
utuh dan bersatu dalam wujud NKRI mencerdaskan mahasiswa sebagai
sebagai harga mati. Hal ini sering generasi penerus bangsa.
menjadi semangat untuk tetap cinta Pendidikan kewarganegaraan
NKRI dan Negara Indonesia merdeka. yang diberikan kepada mahasiswa
Mahasiswa memiliki tanggungjawab sebagai upaya untuk menyadarkan serta
penuh untuk melanjutkan tongkat memiliki komitmen untuk tetap
estafet kepemimpinan masa depan, memiliki Negara Kesatuan Republik
sehingga pendidikan kewarganegaraan Indonesia (NKRI) dan selalu akan
merupakan pemahaman yang wajib berusaha untuk bertekad tetap berada
dimiliki dan merupakan proses dalam Negara merdeka dan Negara
pembelajaran untuk tetap berusaha yang tetap bersatu.
memiliki Negara Kesatuan Republik Mata kuliah ini merupakan hak
Indonesia (NKRI). yang berdasarkan konstitusi yang wajib
Untuk memahami serta diberikan kepada mahasiswa dengan
menjunjung tinggi keberadaan negara maksud untuk membekali mereka
serta bangsa dan tetap berdiri kokoh tentang pentingnya materi
sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat kewarganegaraan.
adil dan makmur serta dalam kehidupan Sebagai mahasiswa, warga negara
di negara Republik Indonesia sangat memiliki hak untuk mewujudkan rasa
diperlukan dukungan dan komitmen persatuan dan kesatuan bangsa,
yang sungguh-sungguh dari setiap sehingga NKRI merupakan wujud
individu. Untuk menjadikan masyarakat Negara merdeka yang harus dijaga
sebagai warga negara yang baik, hal ini sebaik mungkin. Pendidikan
kewarganegaraa ini membekali

P-ISSN : 2599-2694, E-ISSN : 2599-2686 80


Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 1 (Februari, 2020)
Open Access at : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP

mahasiswa untuk menumbuhkan sebagai bagian dari pendidikan


semangat untuk mencintai bangsa dan Kewarganegaraan. Materi yang disusun
negaranya serta semangat untuk bela untuk Pendidikan Kewarganegaraan di
negara. Masa reformasi yang Perguruan Tinggi oleh Hamdan
dikumandangkan pada tahun 1998 Mansoer, 2005, disusun
dalam pelaksanaan negara yang sebagai berikut:
menganut demokrasi, menginginkan 1. Mewujudkan mahasiswa menjadi
seluruh rakyatnya memiliki etos kerja generasi muda penerus bangsa
yang baik, bertanggungjawab serta yang memiliki wawasan hidup
peduli terhadap negara, nusa dan bangsa berbangsa dan bernegara,
sehingga negara Republik Indonesia 2. Mewujudkan mahasiswa menjadi
tetap bersatu sebagai Negara Kesatuan warga negara yang komit terhadap
Republik Indonesia. hak dasar Manusia dan hidup
Mahasiswa memperoleh dalam Negara yang berkedaulatan
pendidikan kewarganegaraan dengan rakyat,
materi pembelajaran yang sangat padat. 3. Berperanserta dalam :
Bahan kajian berdasarkan Surat a. Usaha untuk mencegah dan
Keputusan Direktorat Jenderal mengantisipasi tumbuhnya
Pendidikan Tinggi No. 38/Dikti/20012 kebiasaan dalam tindakan
tentang Rambu-rambu Pelaksanaan kekerasan kepada kehidupan
Mata Kuliah Pengembangan yang aman, tenteram dan
Kepribadian di Perguruan Tinggi. dalam iklim sejuk serta
Khususnya mengenai bahan- menghormati supremasi
bahan kajian Pendidikan hukum, dan
Kewarganegaraan dengan materi b. Berusaha untuk sadar dalam
meliputi: Pengantar pendidikan menyikapi problem hukum
kewarganegaraan, Hak asasi Manusia, yang dihadapi untuk
Hak dan Kewajiban warga negara, Bela menyelesaikan konflik dalam
Negara, Demokrasi, Wawasan masyarakat dilandasi oleh
Nusantara, Ketahanan Nasional, Politik nilai- nilai Pancasila secara
Strategi Nasional. Namun berdasarkan Universal.
Petunjuk Pelatihan Dosen MPK 4. Mahasiswa mampu berperan serta
Pendidikan Kewarganegaraan 2005, aktif dalam menyelesaikan
Pendidikan Kewarganegaraan edisi baru permasalahan yang dihadapi serta
memuat materi: Filsafat Pancasila, mampu untuk andil dalam
Identitas Nasional, Hak dan Kewajiban berkontribusi terhadap penyelesaian
Warga Negara, Demokrasi dan masalah yang timbul dari berbagai
Pendidikan Demokrasi, Hak Asasi persoalan dalam kebijakan publik.
Manusia, Rule of Law atau negara 5. Mahasiswa mampu membekali diri
hukum, Geopolitik Indonesia dalam untuk memperkaya diri dengan
materi Wawasan Nusantara dan memahami informasi serta
gostrategi Indonesia dalam materi pengertian yang bersifat
Ketahanan Nasional. Internasional tentang “Civil
Apabila kita cermati mengenai isi Society” untuk menjadi warga
materi Pendidikan Kewarganegaraan negara yang cerdas.
tahun 2005 menunjukkan adanya Kajian materi ini, berupaya untuk
perubahan, yaitu dengan mengembangkan secara luas
dimasukkannya materi filsafat Pancasila pendidikan kewarganegaraan dalam

P-ISSN : 2599-2694, E-ISSN : 2599-2686 81


Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 1 (Februari, 2020)
Open Access at : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP

sudut pandang baru, yang artinya bahwa a. Bahan Hukum Utama, meliputi
pendidikan kewarganegaraan diarahkan UUD 1945; Undang-Undang no 20
sejauh mungkin agar mahasiswa sebagai Tahun 2003; Surat Keputusan
generasi muda yang demokratis Dirjen Dikti No.
memiliki pemahaman terhadap 267/Dikti/Kep/2000; Surat
demokrasi, demokratisasi, hak asasi Keputusan Dirjen Dikti No.
manusia dan konsep hubungan antara 38/Dikti/2002; Surat Keputusan
warga negara dengan negara. Adapun Dirjen Dikti No. 43/Dikti/2006
materi yang membekali mengenai yang secara keseluruhan mengatur
pendidikan bela negara seperti materi tentang Pendidikan
tentang wawasan Nusantara, Ketahanan kewarganegaraan di Perguruan
Nasional diupayakan secara ilmiah dan Tinggi.
logis, jauh dari kesan doktriner dan b. Materi Hukum Sekunder, meliputi
militeristik. hasil pemikiran kaum Cendikia,
Harapan kepada mahasiswa adalah hasil maupun bentuk Jurnal
bahwa sebagai mahasiswa untuk selalu penelitian, konsep pemikiran kaum
menjaga agar negara Republik intelektual dan akademisi yang ahli
Indonesia ini senantiasa tetap bersatu di bidang hukum dan karya ilmiah
dan merupakan negara yang maju dari kalangan Penulis sarjana
berkembang. hukum yang tulisan dan
pemikirannya meliputi
Perumusan Masalah permasalahan yang diteliti.
Dengan latarbelakang pada c. Materi Hukum Pendukung,
pendahuluan tersebut , maka masalah merupakan materi yang mendukung
dapat dirumuskan bahwa apakah penelitian ini sehingga melengkapi
pendidikan kewarganegaraan bagi materi Utama dan Materi Hukum
mahasiswa merupakan upaya dan Sekunder yang ada kaitannya,
komitmen menumbuhkan rasa cinta seperti bahan atau materi jurnal
NKRI dan bela negara ? yang berkaitan dengan obyek
penelitian ini. Juga Kamus Bahasa
Metode Penelitian Inggris-Indonesia dan kamus
Penelitian ini termasuk penelitian hukum.
hukum normative.Penelitian ini Selanjutnya sumber-sumber dalam
memiliki tujuan, dan untuk mencapai penelitian ini dikumpulkan dan diolah
tujuan penelitian ini digunakan metode dan menggambarkan serta menjelaskan
menggambarkan dan menjelaskan serta sehingga mudah dimengerti serta
menganalisa, yang kemudian ditarik mampu dipahami dengan baik.
kesimpulan akhir. Oleh sebab itu perlu
dijelaskan manfaat yang diharapkan Pembahasan
terhadap diberikannya Pendidikan kewarganegaraan
pendidikan kewarganegaraan bagi merupakan materi pembelajaran yang
mahasiswa dan upaya menumbuhkan telah diberikan kepada mahasiswa, agar
cinta tanah air dan bela negara diuraikan mampu memahami tentang materi
sebagai berikut: Materi hukum utama, pembelajaran yang meliputi:
Materi hukum sekunder dan Materi a. Pancasila sebagi dasar dan
hukum tersier, Adapun data yang Ideologi Negara
digunakan dalam penelitian ini adalah b. Identitas dan Integrasi,
bersumber dari :

P-ISSN : 2599-2694, E-ISSN : 2599-2686 82


Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 1 (Februari, 2020)
Open Access at : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP

c. Kewarganegaraan, hak dan menyadarkan bahwa seluruh rakyat


kewajiban Indonesia merupakan kumpulan dari
d. Konstitusi Negara Indonesia, berbagai suku bangsa yang menyatu
e. Demokrasi dan bersepakat untuk bersatu serta
f. HAM memiliki identitas yang
g. Geopolitik Bangsa Indonesia merupakan ciri khas bangsa Indonesia.
dalam Wawasan Nusantara, Menyadari akan perbedaan berbagai hal
h. Geostrategi Bangsa Indonesia misalnya budaya, kebiasaan-kebiasaan,
dalam Ketahanan Nasional. adat-istiadat, maka hal ini
Adapun hasil penelitian yang menumbuhkan rasa adanya persamaan
ditemukan adalah mengenai rasa cinta dalam hidup yang berbeda dalam
tetap bertekad untuk berpegang teguh menjalani keseharian dalam
pada NKRI, sebagai Negara merdeka menjalankan kehidupan berbangsa dan
bersatu dan berdaulat serta adil dan bernegara. Beberapa bentuk identitas
makmur. Pemahaman terhadap NKRI nasional Indonesia yang dimiliki dapat
diperoleh dalam memahami dan dikemukakan dengan adanya : a).
melaksanakan apa yang diperoleh Bahasa Indonesia. b). Bendera
selama dalam mengikuti pembelajaran Indonesia, Sang Merah Putih, merah
tentang materi Pendidikan artinya berani dan putih berarti suci,
kewarganegaraan yang dapat dijelaskan dengan demikian merupakan identitas
sebagai berikut: negara Indonesia. c). Lagu Kebangsaan
1. Identitas dan Integrasi, Indonesia, “Indonesia Raya” sebagai
a. Bangsa dan Identitas lagu kebangsaan Negara Indonesia. d).
Mahasiswa dapat memahami Garuda Pancasila sebagai lambang
mata Kuliah kewarganegaraan ini negara. e). Semboyan Negara
Khususnya pada sub pokok Bahasan Bhinnekka Tunggal Ika, bersuku-suku
yang menjelaskan mengenai Identitas bangsa yang menyatu menjadi
dan Integrasi dapat dijelaskan masyarakat Indonesia, f). Pancasila
sebagai berikut: dasar falsafah negara serta menjadi cita-
Bahwa suatu bangsa memiliki ciri khas cita negara; Hal ini sebagai karakter
yang dapat membedakan negara atau atau Ciri-ciri Nasional bangsa
bangsa tersebut dengan bangsa yang Indonesia. g). UUD 1945 sebagai
lain. Ciri khas dimiliki itu merupakan konstitusi bangsa Indonesia, i).
identitas dari bangsa tersebut. Kebudayaan Daerah yang beraneka
Sementara identitas yang telah ragam corak dan seni yang menjadi
disepakati bersama oleh seluruh identitas bangsa Indonesia.
kelompok suku bangsa yang ada di
dalam negara tersebut, disepakati c. Indonesia Negara Kesatuan
menjadi identitas nasional. Di samping Pada intinya Negara Kesatuan
identitas suatu negara, untuk suatu Republik Indonesia (NKRI)
negara juga memiliki integrasi yang merupakan Negara yang telah
dimaksudkan untuk menjamin dan diproklamasikan lebih dari 74 tahun
mempertahankan kesatuan negara yang lalu. Mencintai NKRI merupakan
tersebut. komitmen rakyat Indonesia terhadap
Negara ini. Bentuk semangat
b. Identitas Nasional Indonesia kebangsaan, sering kita sebut dengan
Memahami Identitas bangsa Nasionalisme. Nasionalisme artinya
Indonesia akan menumbuhkan dan tekad orang-orang yang berada di

P-ISSN : 2599-2694, E-ISSN : 2599-2686 83


Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 1 (Februari, 2020)
Open Access at : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP

wilayah suatu negara yang sama geografi memang bukan negara


untuk membangun masa depan yang terpadu dengan ketat, meskipun
bersama walaupun warga masyarakat dalam hal tertentu masalah
itu berbeda dalam ras, etnik, agama, integrasi politik tidak seberat yang
ataupun ragam budaya. Sebagai dihadapi negara lain. Hambatan secara
negara bangsa, adat-istiadat yang garis lurus atas ke bawah, yakni
tumbuh dan berkembang dengan baik celah perbedaan antara penguasa dan
dari masing-masing wilayah, daerah rakyat umumnya. Penyebab
serta suku bangsa yang majemuk serta perbedaan ini berlatar belakang
beraneka ragam kebiasaan yang tumbuh karena pendidikan dan kemajuan
dan berkembang sehingga terjaga perkembangan kehidupan di perkotaan
harmonisasi kehidupan dalam Negara. akan berbanding terbalik dengan
kehidupan di daerah yang dialami oleh
d. Penyatuan Wilayah dan masyarakat pedesaan yang hidup secara
Pemerintahan. tradisonal.
Penyatuan wilayah dan Sementara pembelahan secara
Pemerintahan sangat mutlak untuk horizontal atau mendatar adalah
dilakukan. Hal ini mengigatkan merupakan halangan yang terjadi karena
pentingnya unsur yang harus dipenuhi perbedaan yang ada dalam masyarakat,
untuk adanya suatu Negara. Syarat yang berkaitan dengan perbedaan suku
untuk adanya sebuah Negara antara lain bangsa, adat-istiadat, kebiasaan-
harus memenuhi syarat adanya wilayah kebiasaan yang berlaku dalam tempat
Negara dan pemerintah Yang berdaulat. yang berbeda serta perbedaan yang
Selain masih juga harus dipenuhi unsur berkaitan dengan keagamaan dan
adanya Rakyat tertentu yang ada dalam kehidupan yang majemuk. Integrasi
Negara tersebut. Demikian pula akan mudah terjadi apabila setiap
Penyatuan wilayah dan bangsa, yang individu mampu untuk mengalahkan
diartikan merupakan kumpulan berbagai perbedaan yang ada.
suku bangsa yang ada dari berbagai
daerah yang menyatu dalam kesatuan 2. Masyarakat dalam Negara
wilayah dan kepemimpinan yang Pembahasan tentang Warga negara
berdaulat, yang menyatu dalam dan kewarganegaraan ini akan meliputi:
kesatuan organisasi dalam Negara dan 1. Masyarakat dalam suatu Negara
menjadikan Negara Indonesia sebagai dengan sebutan lain warga Negara.
Negara yang makmur berdasarkan nilai Warga negara sering kita sebut
ketuhanan dan nilai keagamaan yang dengan citizen. Istilah warga negara
sangat baik. telah menjadi sebutan yang lazim
sebagai terjemahan dari citizen.
e. Pengembangan Penyatuan Demikian pula istilah warga negara
Wilayah untuk Indonesia menggantikan sebutan kawula(bhs:
Negara Indonesia menghadapi Jawa) negara. Untuk sebutan rakyat
halangan untuk integrasi. dan penduduk, maka istilah rakyat
Ada 2 (dua) bentuk halangan lebih merupakan konsep politis dan
integrasi yaitu Halangan integrasi menunjuk kepada orang-orang yang
yang pembelahan horizontal dan berada di bawah satu pemerintahan
halangan integrasi pembelahan dan tunduk pada pemerintahan itu.
vertikal. Secara horizontal dalam arti Untuk istilah rakyat pada umumnya
konfigurasi etnis, agama dan dihadapkan dengan penguasa.

P-ISSN : 2599-2694, E-ISSN : 2599-2686 84


Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 1 (Februari, 2020)
Open Access at : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP

Sementara yang dimaksud dengan hokum yang terjadi dalam


penduduk merupakan kumpulan hubungan hokum antara warga
masyarakat yang berdiam di suatu Negara dengan Negara,
wilayah dan memiliki pemimpin memberikan perlindungan
kelompok yang dipercaya untuk Neggara kepada warga
memimpin kelompok tersebut, yang Negara.
kemudian kelompok tersebut Pemerintah mempunyai
menjadi lebih besar dan kelompok kepentingan untuk
besar ini bergabung menjadi memberikan dan wajib
kelompok yang dinamakan rakyat menyelenggarakan
dalam suatu Negara. Dengan kepentingan warga negaranya.
adanya kelompok besar dalam Pelaksanaan dalam
suatu Negara ini memiliki menyelenggarakan
pemimpin yang dipilih dengan kepentingan terhadap warga
system demokrasi sehingga Negara diwujudkan dalam
memiliki kedaulatan rakyat yang bentuk pemenuhan kebutuhan
memberikan kepercayaannya untuk yang berkaitan dengan
memimpin negaranya. Setiap statusnya sebagai warga
orang yang ada di suatu wilayah Negara.
Negara disebut dengan penduduk, Dalam hal status
karena harus tunduk dan patuh kewarganegaraan, maka setiap
terhadap pemerintah Negara orang yang lahir di Negara
tersebut. Negara ini tentu saja Indonesia memiliki dan diakui
memiliki batas wilayah tertentu. oleh Negara sebagai warga
Selanjutnya penduduk negara dapat Negara Indonesia.
dibedakan menjadi warga negara Ada beberapa azas
dan orang asing atau bukan negara. kewarganegaraan yang berlaku
di Indonesia, namun Negara
2. Kewarganegaraan Indonesia menganut azas
Pengertian kewarganegaraan Monopatrid atau
dibedakan menjadi 2(dua) Yaitu : Kewarganegaraan Tunggal.
Kewarganegaraan dalam arti Yuridis b) Kewarganegaraan dalam arti
dan Sosiologis: sosiologis tidak ditandai
a) Kewarganegaraan dalam arti dengan ikatan hukum, tetapi
Yuridis ditandai dengan katan emosional, seperti
adanya ikatan hukum antara misalnya ikatan perasaan,
orang-orang dengan negara ikatan satu keturunan, ikatan
atau kewarganegaraan sebagai sejarah.dll.
status legal. Ikatan hukum
menimbulkan akibat-akibat 3). Kedudukan Warga Negara
hukum tertentu. Dengan Dalam Negara
demikian orang tersebut Setiap negara berdaulat memiliki
berada di bawah kekuasaan wewenang untuk menentukan warga
negara yang bersangkutan. negaranya. Dalam menentukan status
Ikatan hukum yang kewarganegaraan, maka suatu negara
dimaksudkan misalnya dengan harus taat kepada “general principles”.
diterbitkannya Surat Bukti Untuk menentukan kewarganegaraan
Kewarganegaraan. Ikatan seseorang, Penentuan kewarganegaraan

P-ISSN : 2599-2694, E-ISSN : 2599-2686 85


Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 1 (Februari, 2020)
Open Access at : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP

yang berbeda-beda oleh setiap negara Demikian juga bagi anak-anak yang
akan mengakibatkan problem masalah memiliki status kewarganegaraan
kewarganegaraan bagi seseorang warga Ganda Terbatas. Tentu saja ada batasan-
negara. Problem kewarganegaraan batasan yang mengatur tentang seorang
adalah munculnya kondisi apatride dan anak yang memiliki status sebagai Anak
bipateride. Apatride adalah istilah untuk berkewarganegaraan Ganda Terbatas.
orang-orang yang tidak memiliki Kapan waktu yang membatasi status
kewarganegaraan. Sedangkan bipatride Kewarganegaraan Ganda Terbatas ini.
adalah istilah untuk orang-orang yang Demikian juga status
memiliki kewarganegaraan kewarganegaraan dapat diperoleh
ganda(dobel). Bahkan juga sebutan dengan cara melaksanakan pernikahan
multi patride atau kewarganegaraan beda kewarganegaraan, misalkan warga
yang lebih dari 2 (dua). Negara Indonesia kawin dengan warga
Negara Belanda. Selain hal tersebut,
4). Warga Negara Indonesia Status Kewarganegaraan Juga dapat
Dengan UUD 1945 ini mengenai diperoleh dengan Cara
penduduk Indonesia, diharapkan tidak Pewarganegaraan dan Naturalisasi,
ada lagi perbedaan antara penduduk tentunya dengan syarat-syarat tertentu
Indonesia atas golongan pribumi dan yang wajib dipenuhi untuk memperoleh
keturunan yang dapat memicu konflik status kewarganegaraan Indonesia
antar penduduk Indonesia. melalui Pewarganegaraan maupun
Warga Negara merupakan status naturalisasi.
seseorang dalam suatu negara. Demikian pula ada cara seseorang
Demikian pula bagi warga Negara menjadi kehilangan status
Indonesia, merupakan status hukum kewarganegaraannya. Antara lain
bagi seseorang yang memiliki hubungan karena seseorang menanggalkan Status
hukum antara seorang dengan WNI dengan menerima Status WNA.
Pemerintahnya. Ada kewajiban bagi Demikian pula bagi warga Negara
Pemerintah untuk menyelenggarakan Republik Indonesia yang masuk
segaal sesuatu yang berkaitan dengan menjadi Tentara Asing, maka seseorang
kepentingan warga Negara dengan ini akan kehilangan status
negaranya. Dalam Undang-Undang kewarganegaraannya.
Kewarganegaraan memberikan Permasalahan tentang
kepastian hukum bagi seseorang yang Kewarganegaraan sangat komprehensif,
menjadi warga Negara Republik karena hak ini berkaitan dengan Hak
Indonesia. dan kewajiban sebagai warga Negara.
Pengaturan mengenai
Kewarganegaraan mengatur tentang 5). Hak dan Kewajiban Warga
siapa saja yang dapat menjadi warga Negara Indonesia
Negara Republik Indonesia. Demikian UUD 1945 mengatur tentang hak
juga Undang-Undang Kewarganegaraan Dan kewajiban warga negara
juga tentang cara-cara untuk Indonesia yang diatur dalam ketentuan
memperoleh kewarganegaraan Republik pasal 27 hingga pasal 34 nya. Hal ini
Indonesia. Cara-cara untuk kehilangan dapat dipahami dan dimengerti oleh
kewarganegaraan Republik Indonesia. setiap warga negara agar mengetahui
Sebab-sebab yang menjadi alas an sesungguhnya apa saja yang menjadi
seseorang kehilangan status hak dan kewajiban setiap warga
kewarganegaraannya. negaranya. Setiap mahasiswa yang

P-ISSN : 2599-2694, E-ISSN : 2599-2686 86


Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 1 (Februari, 2020)
Open Access at : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP

mempelajari ketentuan pasal –pasal kemerdekaan bangsa-bangsa yang ada


yang menyebutkan tentang hak dan dimuka bumi ini. Saling menjaga dan
kewajiban setiap warga negara, maka menghormati kehidupan Internasional
akan menumbuhkan kesadaran akan hak secara Universal. Kita dilarang untuk
dan kewajiban sebagai warga negara. menindas bangsa lain, mengurangi hak
Dengan memahami hak dan kewajiban dan kemerdekaan masyarakat
bagi setiap warga negara, maka Internasional yang hidup dalam dunia
mahasiswa sadar bahwa sebagai ini. Kewajiban yang harus kita jaga
generasi muda akan berusaha untuk bersama adalah saling menghargai dan
menggunakan hak serta melaksanakan menghormati hak-hak hidup, hak untuk
segala kewajiban yang menjadi merdekan dan tidak boleh melakukan
tanggungjawabnya sebagai warga penjajahan serta penindasan terhadap
negara dan tentu dengan memahami warga di muka bumi ini.
tanggungjawabnya ini akan tekad yang Pembukaan UUD 1945 telah jauh-jauh
kuat mereka dalam mencintai dan memberikan rambu-rambu betapa
membela negaranya. Ada beberapa hak pentingnya menjaga hubungan baik
yang dimiliki oleh setiap warga Negara antar bangsa. Ini merupakan kewajiban
Indonesia, antara lain Hak yang yang harus dijunjung tinggi dalam
tercantum dalam UUD tahun 1945. hidup bersama secara Universal.
Beberapa pasal mengatur tentang hak
asasi manusia yang dirinci dalam 3. Wawasan Nusantara sebagai
ketentuan pasal 28 a; 28 b; 28 c; 28 d; Geopolitik Indonesia
28 e; 28 f; 28 g; 28 h; 28 I; 28 j. Dalam mempertahankan Bangsa
Demikian pula kewajiban yang harus dan negara Indonesia, pemahaman akan
ditunaikan oleh setiap Warga Negara Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik
Indonesia. Kewajiban terhadap bangsa Indonesia merupakan
Kepatuhan pada Peraturan-perundang- kepentingan mutlak yang harus ada.
undangan, Kewajiban untuk Wawasan Nusantara merupakan
Menjunjung tinggi Ideologi Pancasila, konsepsi politik dalam ketatanegaraan
Kewajiban untuk melaksanakan Hak- Republik Indonesia. Hakikat wawasan
hak Negara, kewajiban untuk nusantara adalah wujud keutuhan
melaksanakan dan memenuhi bangsa dan kesatuan wilayah nasional.
kepentingan sesama bagi setiap orang Apabila kita lihat keberagaman budaya
yang ada di Indonesia. nusantara, mampu menumbuhkan
Pembukaan Undang-Undang Dasar kebiasaan-kebiasaan yang baik yang
Negara Republik yang diundangkan dapat kita saksikan . Demikian pula
pada tanggal 18 Agustus Tahun 1945 kesatuan wilayah dalam gugusan
juga terdapat kewajiban Universal yang kepulauan nusantara yang menyatu dan
dapat kita pahami dalam alinea Pertama bulat sehingga merupakan wilayah
: “bahwa sesungguhnya kemerdekaan suatu negara yang kita sebut dengan
itu ialah hak segala bangsa dan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebab itu, maka penjajahan di atas dunia (NKRI). Hasan Habib (1970)dalam
harus dihapuskan, karena tidak sesuai bukunya Winarno, 2016, Pendidikan
dengan perikemanusiaan dan Kewarganegaraan, hlm.177
perikeadilan”. Hal ini meyiratkan menyebutkan bahwa: Inti pokok tentang
kepada kita semua sebagai warga dunia Wilayah kepulauan yang menyatu
Internasional memiliki kewajiban untuk sebagai Wawasan Nusantara adalah:
menjaga dan menghormati hak-hak

P-ISSN : 2599-2694, E-ISSN : 2599-2686 87


Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 1 (Februari, 2020)
Open Access at : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP

a). Bagaimana bangsa Indonesia rasa cinta tanah air dan rela untuk bela
melihat keberadaan diri dan bangsanya negara yang menjadi tanggungjawab
serta wilayahnya baik darat, laut dan generasi penerus bangsa agar keutuhan
udara. Yang merupakan kebulatan negara Republik Indonesia senantiasa
wilayah nasional, termasuk wujud tetap diperjuangkannya.
kesatuan bangsa, satu tujuan dan tekad Dalam ketentuan pasal UUD 1945,
perjuangan , dan satu kesatuan hukum; khususnya ketentuan Pasal 25A, tentang
b). wawasan terhadap satu kesatuan wilayah negara, maka diatur lebih lanjut
sosial budaya; diatur dalam ketentuan Undang-Undang
c). wawasan terhadap satu kesatuan No. 43 Tahun 2008 tentang Wilayah
ekonomi; Negara yang sebelumnya telah berlaku
d). wawasan terhadap satu kesatuan UU no. 6 Tahun 1996. Tentang perairan
Pertahanan dan keamanan Negara. Indonesia.yang sampai saat ini masih
Hal ini menumbuhkan kesadaran berlaku. UU No. 43 Tahun 2008.
mahasiswa untuk memahami bahwa Dalam bagian konsiderans UU no. 43
negara Indonesia memiliki visi yang Tahun 2008 dikatakan bahwa negara
jelas dengan konsep wawasan Kesatuan Republik Indonesia sebagai
nusantara. negara kepulauan yang bercirikan
Konsep wawasan nusantara nusantara yang memiliki kedaulatan
menumbuhkan komitmen rasa cinta penuh terhadap negaranya, dan sebagai
NKRI dan bela Negara dalam wujud Negara yang merdeka, berdaulat
negara kesatuan dengan wilayah yang memiliki kepentingan untuk mengelola
luas, meliputi darat, laut dan udara. sumber daya alam yang ada di
Memahami dan tumbuhnya kesadaran dalamnya. Demikian juga sumber
mahasiswa untuk cinta tanah air dan kekayaan yang dimiliki baik yang ada di
bela negara, yang penuh dengan cita- dasar laut sebagai kekayaan tambang
cita tinggi untuk tetap memiliki minyak, kekayaan hutan belantara yang
tanggungjawab penuh terhadap masih sangat luas, yang dimiliki untuk
keberlangsungan hidup berbangsa dan dikelola bagi sebesar-besar untuk
bernegara. kemakmuran dan kesejahteraan rakyat
Kesadaran yang tinggi inilah yang Indonesia. Selain kekayaan yang ada di
akan memupuk rasa cinta tanah air dan dasar laut, juga kekayaan alam yang
bela negara. Konsepsi wawasan terkandung didalam tanah dan yang ada
nusantara dituangkan dalam ketetapan di atasnya termasuk seluruh sumber
MPR mengenai GBHN. kekayaan yang terkandung di dalamnya.
Dalam UUD 1945 dalam ketentuan Mengingat wilayah Negara Indonesia
pasal 25 A UUD 1945 yang berbunyi : sangatlah luas, maka perlu waspada
“Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam menjaga wilayah Negara
adalah sebuah negara kepulauan yang Indonesia ini. Agar wilayah Negara
bercirikan nusantara dengan wilayah Indonesia tetap terjaga, maka setiap
yang batas-batasnya dan hak-haknya warga Negara Republik Indonesia
ditetapkan dengan Undang-Undang”. berkepentingan untuk menjaganya.
Pada hakikatnya gugusan
kepulauan di wilayah Negara kita 4. Ketahanan Nasional sebagai
adalah “keutuhan Nusantara atau Geostrategi Indonesia
Nasional” Untuk memahami keutuhan Ketahanan nasional
Nusantara ini memberikan pemahaman terdapat dalam GBHN sebagaimana
kepada mahasiswa untuk menumbuhkan Wawasan Nusantara. Konsep

P-ISSN : 2599-2694, E-ISSN : 2599-2686 88


Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 1 (Februari, 2020)
Open Access at : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP

Ketahanan Nasional lahir pada tahun dan makmur. Komitmen ini ada dalam
1969. Sebagai bangsa Indonesia yang tekad dan kehendak untuk tetap
memiliki kesetiaan kepada Negara, berpegang teguh terhadap NKRI dan
maka perlu kita mengerti bahwa sejarah tidak selalu bersifat kegiatan fisik,
mencatat konsepsi Ketahanan Nasional seperti misalnya memanggul senjata
Indonesia berawal dari konsepsi dalam peristiwa perang. Akan tetapi
kekuatan nasional yang dikembangkan meliputi keseluruhan kegiatan yang
oleh kalangan militer. Pemikiran konsep bersifat mempertahankan kelangsungan
Ketahanan Nasional ini menjadi doktrin hidup bangsa dan negara. Dalam
dasar nasional setelah dicantumkannya perkembangan ketatanegaraan saat ini
ke dalam GBHN. dengan system pemerintahan
Geostrategi dalam konsep demokrasi, dan pada masa era
ketahanan Nasional agar ditanamkan globalisasi ini apakah untuk melakukan
untuk menumbuhkan kesadaran bela negara masih relevan atau sangat
bernegara terhadap generasi muda agar dibutuhkan demi kelangsungan dan
memahami dan mengerti tentang kehidupan suatu Negara?. Bahwa setiap
pentingnya ketahanan nasional untuk masyarakat yang menjadi warga Negara
tetap menjaga keutuhan Negara bangsa Indonesia harus siap dan bertekad untuk
Indonesia. Hal ini merupakan upaya bela Negara. Hal ini tidak terkecuali
baik secara langsung maupun tidak juga bagi mereka, mahasiswa
langsung agar generasi muda mampu memahami untuk tetap berusaha untuk
dan senantiasa bertekad untuk tetap mempertahanan atau melakukan sikap
memegang teguh Negara Kesatuan yang menunjukkan adanya kemampuan
Republik Indonesia (NKRI). untuk ikut serta dalam memupuk
Masyarakat Indonesia, melalui kekuatan dalam mewujudkan ketahanan
mahasiswa yang merupakan sebagian Nasional.
Individu yang harus memiliki tekad Demikian pula juga disebutkan
yang kokoh dan kuat untuk tetap tentang “Setiap warga negara juga
menjaga, sehingga tetap setia kepada berhak dan wajib ikut serta dalam
Negara Republik Indonesia. Konsep pertahanan negara” yang tercantum
memahami, mengerti serta mampu dalam ketentuan Pasal 30 Ayat 1 UUD
untuk mewujudkan kesetiaan kepada 1945 bahwa” Tiap-tiap warga negara
Negara, bangsa dan kemerdekaan berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
Indonesia, perlu pemahaman dan tetap pertahanan dan keamanan negara”.
harus terjaga dalam jiwa dan raga Kemudian mahasiswa juga
generasi muda, khususnya pada memiliki kepentingan untuk menjaga
mahasiswa agar Negara Republik stabilitas nasional dengan
Indonesia tetap lestari sepanjang masa. mengedepankan kepentingan negara di
atas kepentinganpribadi maupun
5. Bela Negara dan Cinta Tanah golongan. Tentunya peran serta
Air mahasiswa dalam menjaga kondisi dan
Sesungguhnya bela negara suasana kehidupan yang stabil dan
merupakan wujud komitmen tetap aman sangat diperlukan dalam menjaga
berpegang teguh kepada NKRI. situasi yang tenteram dalam kehidupan
Kegiatan untuk tetap komitmen dalam bermasyarakat, berbangsa dan
terhadap NKRI adalah merupakan bernegara.Pentingnya pendidikan
kesetiaan kepada Negara Indonesia kewarganegaraan merupakan salah satu
merdeka yang bersatu, berdaulat adil cara untuk mengaplikasikan semangat

P-ISSN : 2599-2694, E-ISSN : 2599-2686 89


Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 1 (Februari, 2020)
Open Access at : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP

bela negara oleh mahasiswa sadar akan kepada Negara kesatuan Republik
hak dan kewajiban untuk terus – Indonesia (NKRI) sebagai Negara
menerus memperjuangkan keutuhan Kesatuan yang aman dan dan damai
wilayah, rakyat Indonesia. serta hendak mewujudkan cita-cita
nasional bangsa Indonesia
Kesimpulan sebagaimana yang tercantum dalam
1. Pendidikan Kewarganegaraan Pembukaan UUD Tahun 1945
menyadarkan mahasiswa untuk khususnya pada Alinea keempat.
tetap mempertahankan Identitas 7. Pendidikan Kewarganegaraan
karakter bangsa Yang bersatu mampu memberikan pemahaman
dalam keberagaman, dengan kepada mahasiswa tentang
berbagai suku bangsa yang berbeda pentingnya status kewarganegaraan
satu dengan yang lain. Memiliki bagi setiap warga Negara untuk
Adat-istiadat yang dijunjung tinggi melaksanakan hak dan
oleh setiap suku bangsa yang ada di kewajibannya sebagai warga
wilayah negara Republik Indonesia. Negara.
2. Pendidikan Kewarganegaraan 8. Pendidikan Kewarganegaraan
membekali dan memahamkan mampu memberikan pemahaman
mahasiswa terhadap kedudukannya kepada mahasiswa tentang
sebagai generasi muda yang harus pentingnya nilai persatuan dan
dijunjung tinggi agar mampu kesatuan bangsa bagi seluruh rakyat
melaksanakan tanggungjawab Indonesia dalam mewujudkan
sebagai warga negara. kesejahteraan dan keadilan social.
3. Pendidikan Kewarganegaraan 9. Pendidikan Kewarganegaraan
mampu untuk menumbuhkan mampu memberikan pemahaman
tanggungjawab mahasiswa sebagai dan pengetahuan tentang cara hidup
generasi muda yang menjunjung antar individu, masyarakat dan
tinggi negara dan bangsa Indonesia warga Negara yang berebhinnekka
sebagai negara hukum yang Tunggal Ika.
berdasarkan konstitusi negara 10. Pendidikan Kewarganegaraan
Republik Indonesia. mampu memberikan pemahaman
4. Pendidikan Kewarganegaraan dan membekali mahasiswa dalam
mampu menumbuhkan sikap hidup bermasyarakat yang
demokrasi yang memberikan heterogen dalam bidang social dan
kesempatan kepada generasi muda budaya serta menghormati,
untuk menyampaikan pendapat dan menghargai dalam beraneka adat-
berbicara yang tidak melanggar istiadat yang hidup dalam
peraturan yang ada. masyarakat.
5. Pendidikan Kewarganegaraan 11. Pendidikan Kewarganegaraan
mampu menumbuhkan saling mampu memberikan pemahaman
menghormati antar warga dan kepada mahasiswa tentang
masyarakat serta mampu untuk bagaimana memahami suatu
menyatukan rasa cinta tanah air dan permasalahan yang berkaitan
wilayah negara Republik Indonesia dengan kewarganegaraan, sehingga
memliki wilayah kepulauan yang mampu menyelesaikan secara
sangat luas. teoritis berkaitan dengan penerapan
6. Pendidikan Kewarganegaraan ketentuan perundang-undangan
menumbuhkan komitmen setia yang berlaku.

P-ISSN : 2599-2694, E-ISSN : 2599-2686 90


Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 1 (Februari, 2020)
Open Access at : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP

12. Pendidikan Kewarganegaraan Nasional No. VI, Agustus


mampu memberikan pemahaman 2001.
kepada mahasiswa tentang Depdiknas.2002.Kapita Selekta
pentingnya mengerti serta Pendidikan Kewarganegaraan.
mempelajari berbagai kasus yang Bagian I. Jakarta: Proyek
terjadi yang berkaitan dengan hak- Peningkatan Tenaga
hak dan kewajiban warga Negara. Akademik, Dirjen Dikti,
13. Pentingnya memberikan mata Depdiknas.
kuliah pendidikan Hanityo Soemitro, 1990, Metodologi
kewarganegaraan untuk tetap Penelitian Hukum dan
menjaga Negara Republik Jurimetri, Ghalia Indonesia.
Indonesia sebagai Negara Kesatuan Hamid S.Attamimi. 1991. Pancasila
Republik Indonesia (NKRI) dan Cita Hukum dalam Kehidupan
usaha Bela Negara. Hukum Bangsa Indonesia.
14. Pentingnya memberikan mata Dalam Pancasila sebagai
kuliah pendidikan kewarganegaraan Ideologi dalam berbagai
untuk tetap menumbuhkan Kehidupan Bermasyarakat,
kesadaran dalam hidup Berbangsa dan Bernegara.
bermasyarakat, berbangsa dan Jakarta: BP-7 Pusat.
bernegara dalam wadah Negara Hamdan Mansur,2007, Pendidikan
Kesatuan Republik Indonesia Kewarganegaraan, Lembaga
(NKRI). Ketahanan Nasional, Jakarta.
Jimly Asshiddiqqie, 2007, Pokok-pokok
Daftar Pustaka Hukum Tata Negara Indonesia
Armaidy Armawi, 2012. Karakter Pasca Reformasi, Bhuana Ilmu
Sebagai Unsur Kekuatan Populer, Jakarta.
Bangsa. Makalah disajikan Kaelan. 2002. Filsafat pancasila,
dalam ” Workshop Pendidikan Pandangan Hidup Bangsa
Karakter bagi Dosen Indonesia, Yogyakarta:
Pendidikan Kewarganegaraan Paradigma.
Di Perguruan Tinggi”, tanggal Lembaga Pengkajian dan
31 Agustus – 2 September Pengembangan Kehidupan
2012 di Jakarta. Bernegara.2005.Pedoman
Adeng Muchtar Ghazali. 2004. Civics Umum Implementasi Pancasila
Education: Pendidikan dalam Kehidupan Bernegara.
Kewarganegaraan Perspektif Jakarta: LPPKB.
Islam. Bandung: Benang Press. Lexy J. Moleong, 2003, Metode
Asykuri Ibn Chamim, dkk.2003. Civic Penelitian Kualitatif, Remaja
Education,Pendidikan Adikarya, Yogyakarta.
Kewarganegaraan. Mahfud M.D. 1993. Demokrasi dan
Yogyakarta: Ditlitbang Konstitusi di Indonesia.
Muhammadyah dan LPP Yogyakarta: Liberty.
UMY. Mustafa kamal Pasha. 2002. Pendidikan
Ermayana Suradinata. Geopolitik dan Kewarganegaraan.
Geostrategi dalam Yogyakarta: Citra Karsa
Mewujudkan Negara Kesatuan Mandiri.
Republik Indonesia (NKRI).
Dalam Jurnal Ketahanan

P-ISSN : 2599-2694, E-ISSN : 2599-2686 91


Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 1 (Februari, 2020)
Open Access at : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP

Safroedin Bahar. 1996. Integrasi Cendikia Hukum, Vol.3.No.2,


Nasional. Jakarta: Ghalia Maret 2018.
Indonesia.
Soegito. 2004. Nasionalisme Indonesia. Peraturan Perundang-Undangan:
Makalah untuk Pelatihan Undang-Undang Dasar Tahun 1945
Dosen Pengembangan Undang-undang No 12 Tahun 2006
Kepribadian Pendidikan Tentang Kewarganegaraan
Pancasila Di Denpasar. 2-4
Oktober 2004.
Sunarso. Dkk. 2006. Pendidikan
Kewarganegaraan, Buku
Pegangan kuliah Mahasiswa,
Paradigma Baru. Yogyakarta:
UNY Press.
Winarno, 2017, Paradigma Baru
Pendidikan Kewarganegaraan
kuliah di Perguruan Tinggi,
Bumi Aksara, Jakarta.
Subagyo, 2013. Pendidikan
Kewarganegaraan. UPT MKU
Universitas Negeri Semarang.
Tim Lemhanas. 2000. Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta:
Lemhanas.
Usman Sunyoto. 1998. Integrasi dan
Ketahanan Nasional.di
Indonesia. DalamSumbangan
Ilmu Sosial Terhadap
Ketahanan Nasional.
Yogyakarta: UGM Press.
Winarno, 2017. Paradigma Baru
Pendidikan Kewarganegaraan
kuliah di Perguruan Tinggi.
Bumi Aksara, Jakarta.
----------------2002. Integrasi Nasional.
Buku Pegangan Kuliah.
Surakarta: UNS Press.

Jurnal:
Andi Desmon, Penafsiran Konstitusi
Dalam Bingkai Hukum
Pancasila, Jurnal Cendikia
Hukum, Vol.3, No 2, Maret
2018
Arpan Zaman, Usaha-usaha
Memasyarakatkan Hukum
Dalam Masyarakat, Jurnal

P-ISSN : 2599-2694, E-ISSN : 2599-2686 92

Anda mungkin juga menyukai