Anda di halaman 1dari 4

Pemuda dan Kesadaran Bela Negara

Bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh

kecintaan kepada negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD

1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Pembelaan negara bukan semata-mata tugas TNI, tetapi segenap warga negara sesuai

kemampuan dan profesinya dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

Pemuda dan kesadaran bela Negara adalah sesuatu yang memiliki keselarasan dalam

jiwa masing-masing orang terutama dari dalam diri pemuda. Membangun Kesadaran Bela

Negara pada pemuda merupakan sesuatu yang penting dan tidak bisa dianggap suatu hal yang

sepele, karena pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang tidak dapat didisparitaskan

dari sejarah bangsa ini. Kendati pun demikian, kesadaran bela negara ini jangan pula ditafsir

hanya berhubungan dengan angkat senjata melawan musuh dari negara luar belaka,

melainkan harus lebih luas memandangnya, sehingga dalam pengejawantahannya, pemuda

lebih kreatif mengimplementasikan arti bela negara ini dalam kehidupannya tanpa

menghilangkan hakekat bela negara itu sendiri.

Dalam hal ini Pemuda harus sadar bahwa masa depan bangsa dan kepemimpinan

negara berada di tangannya. Karena itu pemuda harus mengetahui asas kepemimpinan.

Asas Kepemimpinan adalah kesadaran dan kemauan. Sikap dan ciri pemimpin yang baik

adalah:

1. Berilmu, berakhlak, berintegritas, professional, dan pandai

2. Dapat membuat keputusan dan bertangguing jawab atas keputusannya.

3. Dapat mempengaruhi bukan dipengaruhi dan mampu menjadi contoh

4. Bersedia mendengar masukan dan kritik

5. Bisa memberi semangat dan motivasi


Serta pemuda perlu memiliki pengetahun tentang kepemimpinan. Dari apa itu

pemimpin, ciri-ciri, dan tugasnya. Pemimpin adalah seseorang yang pandai dan

menggunakan kepandaian tersebut untuk menggerakkan diri, organisasi dan masyarakat.

Diantara kepandaian yang harus dikuasai adalah:

1) Pandai mengurus diri dan organisasi, termasuk mengatur waktu, keperluan diri sendiri,

dan kerja

2) Pandai mendengar dan menghormati apapun pendapat dan kritikan

3) Pandai menganalisa dalam membuat keputusan

4) Pandai berkomunikasi dengan bahasa yang santun

5) Pandai menulis dan mendokumentasi dan mengerti Iptek

Ada pun seorang pemuda dituntut untuk tidak apatis (masa bodoh) atas segala

masalah yang menimpa bangsa dan negara. Baik itu masalah bencana alam sampai bencana

sosial ekonomi dan politik yang dimana alam bernegara dirusak oleh kebanyakan generasi tua

yang haus akan kekuasaan. Pemuda sebagai generasi penerus dan pemegang tali kekuasaan,

harus melawan segala kerbobrokan yang ada. Baik di area sosial atau pun politik.

Salah satu solusi jangka panjang menjaga keutuhan, keamanan, dan kenyamanan

hidup berbangsa dan bernegara, Indonesia membutuhkan fundamental ekonomi, budaya, dan

pertahanan keamanan nasional yang kuat dan kokoh. Tanpa fundamental ketahanan nasional

yang kuat, ancaman keamanan dan kenyamanan bangsa sangat rentan. Untuk itu, solusinya

adalah pendidikan kewarganegaraan melalui pendidikan bela negara.

Pendidikan bela negara ini menjadi penting, karena pertama kebutuhan legal. Secara

hukum, khususnya merujuk Pasal 30 UUD 1945, setiap warga negara memiliki kewajiban

bela negara. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan bela negara menjadi sesuatu hal yang

legal dan dipayungi konstitusi negara yang sangat kuat.


Kedua, sebagaimana merujuk pada penjelasan di atas, pendidikan bela negara menjadi

sesuatu yang wajib, sejalan dengan kenyataan empiris yang berkembang saat ini, yaitu jika

dikaitkan dengan kondisi empiris Indonesia yang berada pada persimpangan kepentingan

dunia. Realitas empiris inilah yang menjadi satu kebutuhan Indonesia untuk melakukan

reorientasi sistem ketahanan nasional.

BELA NEGARA

Dan salah satu upaya lain dalam bela Negara yang dapat dilakukan generasi muda

adalah dengan mengikuti Resimen Mahasiswa. Resimen Mahasiswa (disingkat menwa)

adalah salah satu kekuatan sipil yang dilatih dan dipersiapkan untuk mempertahankan NKRI

sebagai perwujudan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata).

Markas komando Menwa bertempat diperguruan tinggi di kesatuan masing-masing yang

anggotanya adalah mahasiswa atau mahasiswi yang berkedudukan di kampus tersebut.

Menwa merupakan komponen cadangan pertahanan negara yang diberikan pelatihan dasar

militer seperti penggunaan senjata, taktik pertempuran, survival, terjun payung, bela diri

militer, senam militer, penyamaran, navigasi dan sebagainya.

Jadi apabila seluruh para pemuda sudah memiliki bekal dalam diri mereka berupa

pengetahuan terhadap kesadaran bela Negara mak a dengan otomatis mereka tidak akan ada

keraguan lagi untuk membela Negara ini terutama dari Negara lain dizaman yang telah maju

ini.

Tetapi terkadang ada juga individu-individu yang tidak mempedulikan Negara dimana

ia dilahirkan dan dibesarkan orang-orang ini lah yang dapat merusak bangsa ini. Kita sebagai

warga Negara harus memiliki kesadaran dari dalam diri kita demi kemajuan bangsa ini dan

membela Negara ini.


Hal penting yang harus disadari pemuda adalah bahwa pemuda tidak dapat

melepaskan diri dari tanggung jawab atas problematika bangsa yang dihadapi saat ini.

Pemuda harus berperan serta dan berada dalam garis terdepan, dalam melakukan

perubahan, hanya dengan demikianlah pemuda menjaga keutuhan bangsa ini, mempersiapkan

diri dalam menghadapi tantangan yang lebih besar, untuk mengantisipasi terjadinya

penjajahan gaya baru disegala aspek, atas derasnya arus globalisasi yang tak terbendung juga

merupakan salah satu menjaga negara ini.

Hal lain yang tak kalah pentingnya, pemuda harus memiliki kepekaan sosial dan

memiliki tanggung jawab atas kondisi masyarakat saat ini, maka harus turut serta mencari

solusinya.

Dengan membangun kesadaran itulah, maka pemuda telah melakukan salah satu dari

sekian banyak aspek untuk menjaga keutuhan Negara ini yaitu Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI).

Anda mungkin juga menyukai