Anda di halaman 1dari 4

Nama : Siti Aisyah

Nim : 2019110050
Kelas : A (semester V)
MK : Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

1. A. Apa yang dimaksud dengan kliring?


A. Kliring merupakan jasa penyelesaian utang piutang antarbank dengan cara saling
menyerahkan warkat-warkat yang akan dikliringkan di lembaga kliring
B. Beberapa istilah dalam proses penyelesaian kliring?
l Kliring keluar, yaitu membawa warkat-warkat kliring ke lembaga kliring dan
menyerahkan kepada yang berhak.
l Kliring masuk, menerima warkat di lembaga kliring dan diproses di bank yang
bersangkutan.
l Pengembalian kliring (clearing retour), yaitu pengembalian warkat-warkat kliring
yang tidak memenuhi syarat yang ditentukan
C. Warkat yang dapat dikliringkan berasal dari dalam kota, seperti:
l Cek
l Bilyet Giro (BG)
l Wesel bank
l Surat Bukti Penerimaan Transfer dari luar kota
l Lalu Lintas Giral (LLG)/nota kredit

2. A. Apa yang dimaksud dengan kredit?


Jawab:
A. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka
waktu ttt dg pemberian bunga
B. Unsur-unsur dalam kredit.
ü Kepercayaan
Suatu keyakinan bahwa kredit yg diberikan akan benar-benar akan diterima kembali
dimasa yg akan datang
ü Kesepakatan
Dituangkan dalam surat perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani
hak dan kewajibannya masing-masing
ü Jangka waktu
Jangka pendek, menengah atau panjang
ü Resiko
Resiko yg disengaja atau resiko yang tidak disengaja
ü Balas jasa
Konvensional > bunga
Syariah > bagi hasil
C. Prinsif pemberian kredit
l Capacity (kemampuan)
Untuk melihat kemampuan nasabahnya dalam bidang bisnis yang dihubungkan
dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur dengan kemampuannya
dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan pemerintah. Pada akhirnya akan
terlihat “kemampuannya” dalam mengembalikan kredit yang disalurkan.
l Capital (modal)
Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporan keuangan (neraca
dan laporan rugi laba) degan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas,
solvabilitas, rentabilitas dan ukuran lainnya. Capital juga harus dilihat dari sumber
mana saja modal yang ada sekarang ini.
l Collateral (agunan)
Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang besifat fisik maupun
non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga
harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang
dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin.
l Collateral (agunan)
Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang besifat fisik maupun
non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga
harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang
dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin.
l Condition of economy (kondisi perekonomian)
Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik sekarang
dan dimasa yang akan datang sesuai sektor masing-masing, serta prospek usaha
dari sektor yang dijalankan. Penilaian prospek bidang usaha yang dibiayai
hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit
tersebut bermasalah relatif kecil.

3. Jenis - jenis Bank Umum


l Bank Umum Konvensional
Bank umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat
jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan
yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah. Bank
umum sering disebut bank komersil (commercial bank).
l Bank Umum Syariah
Bank Umum Syariah adalah Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah adalah BPR yang melaksanakan
kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran. Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan
hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembayaran
kegiatan usaha, atau kegiatan lain yang dinyatakan sesuai dengan syariah. Berdasarkan
bentuk hukumnya bank dapat berupa perseroan terbatas, perusahaan daerah atau koperasi.

4. Flat Rate dan sliding rate

FLAT RATE
Jumlah Pinjaman
Pokok Pinjaman =
Jangka waktu pinjaman

Rp. 120,000,000
12 bulan

= Rp. 10,000,000

Bunga Besar Bunga x Jumlah Pinjaman


=
Jangka Waktu Pinjaman

22% x 120,000,000
=
12 bulan
= 2,200,000

Angsuran = Pokok Pinjaman + Bunga


10,000,000 + 2,200,000 = 12,200,000

Anda mungkin juga menyukai