Anda di halaman 1dari 17

PENGANTAR EKONOMI

PEMBANGUNAN
Indikator Pembangunan
Sub Pokok Bahasan
• Perlunya Indikator Pembangunan Indikator Moneter
• Indikator Sosial
• Kelemahan Indikator pendapatan per kapita Indikator
Kesejahteraan Ekonomi Bersih dan Alternatif indikator
Pembangunan lainnya
Indikator adalah
sebuah instrument yang menunjukkan keterkaitan
berbagai hal.Mis. Pemerintah, secara regular
mensurvei rumahtangga ataupun perusahaan untuk
mempelajari aktivitas dan dampak kegiatan mereka
terhadap kesejahteraannya.

Adapun pentingnya indikator-indikator pembangunan


ekonomi adalah sebagai berikut :
1) Memantau perilaku perekonomian
2) Kepentingan analisis ekonomi
3) Dasar pengambilan keputusan
4) Dasar perbandingan internasional
Pembangunan Ekonomi memiliki tiga Indikator
pokok:
A.INDIKATOR MONETER
Indikator ini berkaitan dengan uang. Uang disini berupa
tingkat income yang diterima oleh masyarakat. Dalam
indicator moneter, ada beberapa indicator yang dapat
diukur, yakni :
 
• Pendapatan Per Kapita
Pendapatan per kapita dapat memberikan gambaran tentang laju
pertumbuhan kesejahteraan masyarakat di berbagai Negara dan
dapat menggambarkan perubahan corak perbedaan tingkat
kesejahteran masyarakat yang sudah terjadi di antara berbagai
Negara.
Melalui indikator pendapatan perkapita ini Bank Dunia (2003)
mengklasifikasikan negara menjadi tiga golongan, yaitu

1. Negara berpenghasilan rendah (low-income economies) Negara-negara


ini memiliki Pendapatan perkapita Kurang atau sama dengan US$ 745
pada tahun 2001.
2. Negara berpenghasilan menengah (middle-income economies)
Kelompok Negara ini memiliki Pendapatan perkapita lebih dari US$ 745
namun kurang dari US$ 8.626 pada tahun 2001. kelompok Negara ini
dibagi menjadi :
a) Negara berpenghasilan menengah papan bawah (lower-
middle-income economies)dengan GDP perkapita antara US$ 746
sampai US$2.975.
b) Negara berpenghasilan menengah papan atas (upper- middle-
income economies) dengan GDP perkapita antara US$2.976
sampai US$ 9.025.

3. Negara berpenghasilan tinggi (high- income economies) Negara di


dalam kelompok ini mempunyai GDP perkapita sebesar US$ 9.206 atau
lebih pada tahun 2001.
Identifikasi kelemahan pendapatan Identifikasi kelemahan pendapatan per kapita
1. Kelemahan Pengukuran Pendapatan Per Kapita

• Data pendapatan per kapita sebenarnya tidak bisa digunakan


untuk mengetahui tingkat kesejehteraan masyarakat suatu negara
• Harusnya melihat dari berbagai faktor mis. Faktor sosial, politik
dan kebudayaan
• Apabila mengacu dari adanya kelemahan-kelemahan dari
penggunaan tolak ukur ini pada hakekatnya dapat digolongkan
menjadi dua:
• Kelemahan yang bersumber dari kenyataan, bahwa tingkat kesejahteraan
penduduk bukan saja ditentukan oleh tingkat pendapatannya, tetapi juga
ditentukan oleh faktor-faktor lain.
• Kelemahan-kelemahan yang bersumber dari ketidak sempurnaan
dalam menghitung tingkat pendapatan perkapita. Disebabkan
keterbatasan data.
• Oleh sebab itu ukuran ini tidak dapat menunjukkan
bagaimana pendapatan nasional didistribusikan dan siapa
yang sebetulnya menikmati pertumbuhan ekonomi.
• Sebab dapat saja pertumbuhan pendapatan nasional dan
pendapatan nasional perkapita menyembunyikan
kenyataan, bahwa posisi ekonomi golongan miskin tidak
bertambah baik atau malah bertambah buruk bersamaan
dengan bertambah lebarnya jurang perbedaan di antara
yang kaya dengan yang miskin.
2. Kelemahan Metodologis Pendekatan Pendapatan per Kapita

• Di Negara sedang berkembang (NSB) biasanya proporsi


penduduk di bawah umur dan orang usia muda adalah
lebih tinggi daripada Negara-negara maju.
• Selain tingkat pendapatan itu sendiri, struktur umur
penduduk, nilai mata uang nasional dan distribusi
pendapatan nasional. merupakan faktor penting lainnya
yang menentukan kesejahteraan masyarakat. Ada
beberapa kelemahan yang sering dialami oleh Negara
sedang berkembang dan Negara maju terkait
kesejahteraan masyarakatnya yang diukur dari indikator
pendapatan per kapita, yakni :
• Pola pengeluaran masyarakat di berbagai Negara
sedang berkembang, kadangkala sangat berbeda dan
perbedaan ini menyebabkan dua Negara yang
pendapatan per kapitanya sama belum tentu menikmati
tingkat kesejahteraan yang sama. Misalnya dicontohkan
dengan dua orang dengan pendapatan yang sama, tetapi
salah seorang di antaranya harus mengeluarkan ongkos
angkutan yang lebih tinggi untuk pergi ketempat kerja dan
salah seorang lagi harus berpakaian rapih dan mewah,
maka dapat dikatakan kedua orang tersebut mempunyai
tingkat kesejahteraan yang sama tingginya.
• Perbedaan iklim juga menimbulkan perbedaan pola
pengeluaran masyarakat di Negara yang sudah maju dan
Negara yang sedang berkembang. Masyarakat di Negara
maju harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk
mencapai suatu tingkat kesejahteraan yang sama dengan
Negara sedang berkembang. Pada umumnya iklim di
Negara maju adalah lebih dingin jika dibandingkan dengan
Negara yang sedang berkembang pada umumnya. Oleh
karena penduduk di Negara maju menginginkan suasana
iklim yang hangat yang sama dengan tingkatan
kesejahteraan Negara sedang berkembang tersebut, maka
penduduk di Negara yang maju akan mengeluarkan uang
yang sedikit lebih banyak. jika dibandingkan dengan Negara
maju dalam hal memenuhi tingkat kesejahteraan yang
sama.
- Komposisi (struktur) produksi nasional yang berbeda
juga akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan dua
masyarakat yang mempunyai pendapatan per kapita yang
sama. Suatu masyarakat akan menikmati tingkat
kesejahteraan yang lebih rendah jika proporsi pendapatan
nasional yang digunakan untuk anggaran pertahanan dan
pembentukkan modal lebih tinggi daripada Negara lain
yang memiliki pendapatan per kapitanya sama.
B. INDIKATOR NON MONETER
Indikator ini merupakan indikator yang diambil dari beberapa hal pokok yang
berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Sama halnya dengan indikator sebelumnya,
Indikator memiliki beberapa macam-macam sub- Indikator. Berikut ini adalah uraiannya.

Indikator Sosial
• Indeks Pembangunan Manusia/Human Development Index (HDI)
a. HDI dibuat oleh United Nations Development Program (UNDP)
b. HDI mencoba merangking semua negara dalam skala 0 sampai 1. skala 0
merupakan tingkat pembangunan manusia suatu negara terendah. Skala 1
merupakan nilai tertinggi
c. Indeks pembangunan manusia diukur berdasarkan 3 tujuan atau produk
pembangunan, yaitu :
• Usia panjang yang diukur dengan tingkat harapan hidup
• Pengetahuan yang diukur dengan rata-rata tertimbang dari jumlah orang dewasa yang dapat
membaca dan rata-rata tingkat sekolan
• Penghasilan yang diukur dengan pendapatan riil yang telah disesuaikan, yaitu disesuaikan menurut
daya beli mata uang masing- masing negara dan asumsi menurunnya utilitas marginal penghasilan
dengan cepat.
2 . Indeks Kualitas Hidup/Physical Quality Life Index (PQLI)
• merupakan indeks gabungan dari 3 indikator utama, yaitu :
• Angka harapan hidup pada usia satu tahun
• Angka kematian
• Tingkat melek huruf

• Untuk masing-masing indikator, kinerja ekonomi suatu negara


dinyatakan dalam skala 1 hingga 100, dimana nilai 1
merupakan kinerja terjelek dan nilai 100 merupakan kinerja
terbaik. Jika kinerja ekonomi suatu negara dinyatakan dalam
skala 1 – 100 untuk masing-masing indikator tersebut, maka
indeks kompositnya dapat dihitung dari rata-rata penilaian atas
ke 3 indikator dengan memberikan bobot yang sama untuk
masing-masing indikator (Morris D. Morris dalam Mudrajad K,
1997).
Indikator Ekonomi
1. Indikator ekonomi
Laju pertumbuhan ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi merupakan indikator
ekonomi yang paling utama dalam menilai keberhasilan pembangunan.

2. Pendapatan Nasional Perkapita (Income Perkapita/GNP


• Untuk memperoleh data perhitungan pendapatan nasional perkapita suatu
masyarakat dapat diperoleh dengan cara menghitung pendapatan nasional
atau GNP suatu negara dibagi dengan jumlah penduduk
• Perhitungan pendapatan perkapita suatu masyarakat pada umumnya
dilakukan tiap satu tahun sekali
• Dari data yang diperoleh ini dapat diambil manfaat:
• Dengan adanya data pendapatan perkapita suatu masyarakat dari tahun ke tahun ini dapat
memperlihatkan perkembangannya dari tahun ke tahun.
• Dengan tersedianya data di masa lalu ini dapat digunakan sebagai suatu
acuan dalam mengambil kebijakan di masa yang akan datang.
data perkembangan pendapatan perkapita masyarakat
suatu negara dari tahun ke tahun akan dapat memberikan
suatu gambaran mengenai antara lain :
 Laju perkembangan tingkat kesejahteraan penduduk
suatu negara.
Perubahan dalam corak perbedaan tingkat kesejahteraan
penduduk suatu negara.
Dapat meramalkan tingkat pendapatan perkapita
penduduk suatu negara untuk masa yang akan datang.
3. Gross Domestic Product (GDP) per perkapita dengan
Purcashing Power Parity
•  Dalam metode Purchasing Power Parity dikenal dua versi
yaitu versi absolut dan versi relatif (Kuncoro, 2001: bab
10). Versi absolut menjelaskan bahwa kurs spot
ditentukan oleh harga relative dari sejumlah barang yang
sama (ditunjukkan oleh indeks harga).Sedangkan, versi
relatif mengatakan bahwa persentase perubahan kurs
nominal akan sama dengan perbedaan inflasi di antara
kedua negara.
Sekian

Anda mungkin juga menyukai