Anda di halaman 1dari 20

STRATEGI ADIRA FINANCE MENJADI PERUSAHAAN

LEASING LOKAL TERBESAR DI INDONESIA

LAPORAN TUGAS MANAJEMEN STRATEJIK

KELOMPOK 5

TIEN MARDATILLAH 170304003


NESIA ANGGRAINI 170304015
CITRA PERMATA MANIK 170304029
IMMANUEL SURYA SINAGA 170304049
RIZKI PAUZI 170304116

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
PEKANBARU
2020
BAB I

PENDAHULUAN

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk atau Adira Finance didirikan pada
tahun 1990 dan mulai beroperasi pada tahun 1991. Sejak awal, Adira Finance
berkomitmen untuk menjadi perusahaan pembiayaan terbaik dan terkemuka di
Indonesia. Adira Finance hadir untuk melayani beragam pembiayaan seperti
kendaraan bermotor baik baru ataupun bekas. Melihat adanya potensi ini, Adira
Finance mulai melakukan penawaran umum melalui sahamnya pada tahun 2004 dan
Bank Danamon menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 75%. Melalui beberapa
tindakan korporasi, saat ini Bank Danamon memiliki kepemilikan saham sebesar
92,07% atas Adira Finance. Adira Finance pun menjadi bagian Temasek Holdings
yang merupakan perusahaan investasi plat merah asal Singapura.

Pada 2012, Adira Finance menambah ruang lingkup kegiatannya dengan


pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. Demi memberikan pengalaman layanan
pembiayaan yang maksimal, Perusahaan pun mulai menyediakan produk pembiayaan
durables bagi konsumennya. Hingga tahun 2015, Adira Finance mengoperasikan 558
jaringan usaha di seluruh Indonesia dengan didukung oleh lebih dari 21 ribu
karyawan, untuk melayani 3 juta konsumen dengan jumlah piutang yang dikelola
lebih dari Rp40 triliun.

LAPORAN POSISI KEUANGAN

Di tengah kondisi makroekonomi yang mengalami tekanan, Adira Finance


berhasil menutup tahun buku 2019 dengan kinerja yang cukup baik. Sejalan dengan
peningkatan aktivitas pembiayaan, posisi keuangan Perusahaan mampu membukukan
pertumbuhan dengan aset tumbuh sebesar 11,5% y/y menjadi Rp35,1 triliun; liabilitas
naik 10,5% y/y menjadi Rp27,0 triliun; dan ekuitas meningkat 14,9% y/y menjadi
Rp8,1 triliun.

ASET
Pada tahun 2019, Adira Finance membukukan pertumbuhan aset menjadi
sebesar Rp35,1 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 11,5% y/y dari tahun sebelumnya
sebesar Rp31,5 triliun. Kenaikan ini terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan total
piutang pembiayaan yang meningkat menjadi Rp29,9 triliun di tahun 2019
dibandingkan posisi tahun sebelumnya sebesar Rp27,9 triliun. Piutang pembiayaan
konsumen masih memiliki porsi dominan sebesar
76,3% dari total aset Adira Finance di tahun 2019

Produk-Produk Unggulan Adira Finance

1. Pembiayaan mobil

2. Pembiayaan motor

3. Pembiayaan barang elektronik dan furnitur

4. Pembiayaan multiguna 

Beli Mobil dan Motor Secara Online Lewat Adira Finance

1. Beli Mobil Secara Online Lewat Adira Finance (momobil.id)

2. Beli Motor Online Lewat Adira Finance (momotor.id) – Jawa Tengah

Pesaing Perusahaan ADIRA Finance

1. PT. Federal International Finance ( FIF ),


2. PT. Summit Oto Finance, 
3. PT. Wahana Ottomitra Multiartha (WOM),
4. PT. Bussan Auto Finance (BAF),
5. PT. Toyota Astra Financial Services (TA Finance),
6. PT. Indomobil Finance Indonesia,
7. PT. BCA Finance,
8. PT. Astra Credit Companies (ACC),
9. PT. Oto Multi Artha,

BAB II
Landasan Teori
2.1 Strategi Bisnis
Strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin
puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai suatu
penyusunan, cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai (Stephanie
K. Marrus). Strategi merupakan parameter-parameter sebuah organisasi dalam
pengertian menentukan tempat bisnis dan cara bisnis untuk bersaing. Strategi
menunjukan arahan umum yang hendak di tempuh oleh suatu organisasi (perusahaan)
untuk mencapai tujuannya. Sedangkan definisi strategi menurut M. Porter adalah
suatu pendekatan strategi perusahaan dalam rangka mengungguli pesaing dalam
industri sejenis.

Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok


orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Jadi, Strategi
bisnis adalah sebuah dokumen yang jelas mengartikulasikan arah bisnis akan
mengejar dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuannya. Strategi
bisnis itu adalah dalam satu kata, keunggulan bersaing. Satu-satunya maksud
perencanaan strategi adalah untuk memungkinkan suatu perusahaan memperoleh,
seefisien mungkin, kedudukan paling akhir yang dapat dipertahankan dalam
menghadapi pesaing-pesaingnya.

2.2 Jenis Strategi Bisnis


Menurut Michael Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu
organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi,
dan fokus.

1. Strategi biaya rendah (cost leadership)


Strategi biaya rendah (cost leadership) menekankan pada upaya memproduksi
produk standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya per unit yang sangat
rendah. Produk ini (barang maupun jasa) biasanya ditujukan kepada konsumen
yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga (price sensitive) atau
menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan.

2. Strategi pembedaan produk (differentiation)


Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk
sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya.
Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan suatu
perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari konsumen potensialnya.
3. Strategi fokus (focus)
Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu
segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani
kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan
keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga.
Lima model kekuatan Porter (Porter’s Five-forces Model) digunakan Adira
Finance untuk  menganalisis lingkungan  persaingan meliputi:
a.    Persaingan Antar perusahaan Saingan
Pada saat ini saingan terbesar PT Adira Dinamika Multi Finance adalah FIF (Federal
Internasional Finance) dan BAF (Bussan Auto Finance) karena pada tahun kuartal
pertama 2010, mereka bersama-sama berhasil membukukan kenaikan pembiayaan
baru sebesar 48,7% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2009. Dari
penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa persaingan antar perusahaan di Indonesia
dapat dikatakan menengah.
b.    Potensi Masuknya Pesaing Baru
Ancaman yang datang dari pendatang baru dalam industri pinjaman dana tunai adalah
Bank Syariah. Saat ini, Bank Syariah telah memberikan pinjaman dengan jaminan
emas seperti pegadaian. Bukan tidak mungkin ke depannya Bank Syariah turut
bermain dengan jaminan BPKB mobil dan motor. Dari penjelasan diatas, dapat
disimpulkan bahwa ancaman pesaing baru di Indonesia dapat dikatakan menengah
menuju tinggi.
c.    Potensi Pengembangan Produk-Produk Pengganti
Bank Pengkreditan Rakyat (BPR) merupakan ancaman bagi Adira Finance dalam
bidang pinjaman dana tunai dengan jaminan BPKB mobil dan motor. Dimana nilai
pinjaman dari BPR sebesar 50%-60% harga barang yang dijaminkan, sedangkan nilai
pinjaman Adira Finance besarnya minimal 80% harga pasar yang dijaminkan. Dari
penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa ancaman pengembangan produk
pengganti di Indonesia dapat dikatakan rendah.

d.    Daya Tawar Pemasok


Pemasok adalah sebutan untuk pihak yang memberikan input kepada proses. Input
untuk  perusahaan pembiayaan terdiri dari dua hal, yaitu order pembiayaan dan dana
tunai. Sementara prosesnya adalah proses pembiayaan.
  Input Order Pembiayaan: Pemasok untuk produk inti Adira Finance adalah
dealer, dapat dikatakan tidak memiliki pemasok tetap.
  Input Dana Tunai: Pemasok bagi Adira Finance adalah Bank Danamon. Sebagai
perusahaan induk Adira  Finance, Bank  Danamon memberikan pendanaan yang  tak
terbatas.Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa daya tawar pemasok di
Indonesia dapat dikatakan menengah.
e.    Daya Tawar Konsumen
Konsumen  Adira Finance adalah masyarakat yang memiliki kebutuhan mendesak
akan dana tunai misalnya untuk biaya pendidikan anaknya sekolah atau kendaran
bermotor yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas pekerjanya. Dimana Adira
Finance memberikan keringanan berupa bunga yang lebih rendah dengan
perpanjangan pelunasan pembayaran. Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan
bahwa daya tawar konsumen di Indonesia dapat dikatakan rendah menuju menengah.

2.3 Pertimbangan Memilih Strategi


Saat perusahaan bertujuan mendapat keuntungan yang banyak, maka salah satu
hal yang bisa dilakukan adalah dengan menyusun strategi bisnis. Dalam menyusun
strategi bisnis, perusahaan bisa mempertimbangkan dan memperhatikan hal-hal
berikut :
1. Target Pasar
Perusahaan harus kenal dulu dengan target pasar. Karena dengan mengenal target
pasar, maka perusahaan akan lebih mudah mengetahui kebutuhan konsumen.
Perusahaan juga lebih mudah menyusun strategi bisnis. Perusahaan bisa
menyediakan barang-barang atau jasa yang memang tepat sasaran, sehingga
perusahaan mendapatkan untung yang sesuai.
2. Kualitas Produk
Perusahaan harus memperhatikan kualitas produk. Dalam pasar persaingan
dagang, perusahaan mungkin tidak menjadi pemain tunggal, dalam artian banyak
juga pesaing dan kompetitor yang menjajakan barang atau jasa serupa dengan
yang ditawarkan.
3. Promosi
Dalam menyusun strategi bisnis, perusahaan bisa pikirkan dan perhatikan juga
strategi promosinya. Strategi promosi yang baik dan efektif akan membuat
produk perusahaan mudah dikenal pasar, dan perusahaan bisa menjangkau
konsumen secara luas.
4. Kreativitas dan Inovasi
Jika perusahaan hanya membuat strategi yang biasa atau yang sudah dijalankan
oleh kompetitor, mungkin perusahaan hanya akan bisa menyamainya, tidak
melebihinya. Untuk itu, perusahaan perlu lebih kreatif dan menciptakan inovasi
baru dalam strategi bisnis.
BAB III
Analisis Data dan Pembahasan
3.1. Analisis dan Pemilihan Strategi
Kerangka perumusan strategi:
Tahap 1
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) Adira Finance :
Faktor-faktor Eksternal Utama Skor
Bobot Peringkat
Peluang Bobot

1. Petumbuhan penduduk produktif meningkat tiap


tahun 0,15 3 0,45
2. Keinginan masyarakat akan kebutuhan kendaraan
pribadi semakin meningkat. 0,17 4 0,68
3. Kebutuhan masyarakat akan dana tunai selalu ada.
4. Berkembangnya teknologi pendukung operasi 0,08 2 0,16
pembiayaan.  Adanya aplikasi-aplikasi tersebut akan 0,10 3 0,30
. membantu mempercepat proses pembiayaan,
pembayaran angsuran, proses pemasaran, dan lain-
lainnya.

Ancaman

1 Resiko kredit macet yang tinggi 0,20 4 0,80


2. Kebijakan pemerintah mengenai kenaikan TDL dan 0,12 4 0,48
pembatasan BBM bersubsidi.
3. Peningkatan harga yang tidak stabil 0,09 1 0,09
4. Bertambahnya pesaing. 0,09 3 0,27

Total 1,0 3,23

Matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI) Adira Finance :


Faktor-faktor Internal Utama Skor
Bobot Peringkat
KEKUATAN Bobot

1. Memiliki budaya organisasi yang  kuat. 0,13 2 0,26


2. Jumlah jaringan usaha Adira Finance yang tersebar di 0,15 2 0,30
seluruh Indonesia sebanyak 319 dengan 31jaringan
usaha di area Jabodetabek. Jumlah jaringan usaha ini
direncanakan akan terus bertambah.
Karyawan yang banyak dengan kompetensi yang
3. terus berkembang mendukung proses inti bisnis dan 0,15 3 0,45
proses pendukung bisnis.
Kondisi keuangan Adira Finance yang sehat dengan
4. sumber pendanaan yang tak terbatas (dukungan dari 0,20 3 0,60
perusahaan induk, Bank Danamon).
Jumlah mitra ACM yang terus bertambah.

5. 0,15 1 0,15
KELEMAHAN
1. System penagihan yang masih lambat 0,15 3 0,45
2. Memiliki Layout kantor kurang menarik 0,07 2 0,14
Total 1,0 2,35

Matriks Profil Kompetitif Adira Finance :


ADF WOM Finance FIF BAF
Faktor-faktor
Bobot Skor Skor Skor Skor
keberhasilan peringkat peringkat peringkat peringkat
bobot bobot bobot bobot
utama
Pangsa Pasar
Posisi
0,15 3 0,45 2 0,30 3 0,45 2 0,30
keuangan
0,10 2 0,20 3 0,30 4 0,40 3 0,30
Kualitas
produk
0,20 4 0,80 3 0,60 2 0,40 3 0,60
Loyalitas
0,10 3 0,30 4 0,40 4 0,40 2 0,20
konsumen
Layanan
0,15 2 0,30 3 0,45 2 0,30 1 0,15
konsumen
Daya saing
0,10 1 0,10 2 0,20 4 0,40 4 0,40
harga
0,20 4 0,80 4 0,80 3 0,60 4 0,80
Pengalaman
Manajemen
Total 1,0 2,95 3,05 2,95 2,75

Matrik QSPM
Menambah
Fasilitas Menyewakan
Melakukan
Pada Motor Dan
Pembayaran
Faktor-Faktor Utama Bobot Kendaraan Mobil
Secara Online
secara Second
Kredit
AS TAS AS TAS AS TAS
PELUANG
1.      Petumbuhan penduduk produktif 0,15 2 0,30 3 0,45 4 0,60
meningkat tiap tahun
2.      Keinginan masyarakat akan 0,17 2 0,34 4 0,68 - -
kebutuhan kendaraan pribadi semakin
meningkat.
3.      Kebutuhan masyarakat akan dana
tunai selalu ada. 0,08 1 0,08 - - - -
4.      Berkembangnya teknologi
pendukung operasi pembiayaan.
Adanya aplikasi-aplikasi tersebut akan 0,10 4 0,40 2 0,20 3 0,30
membantu mempercepat proses
pembiayaan, pembayaran angsuran,
proses pemasaran, dan lain-lainnya.
ANCAMAN
1.      Resiko kredit macet yang tinggi 0,20 3 0,60 1 0,20 2 0,40
2.      Kebijakan pemerintah mengenai 0,12 - - 3 0,36 3 0,36
kenaikan TDL dan pembatasan BBM
bersubsidi.
3.      Peningkatan harga yang tidak stabil 0,09 - - - - 1 0,09
4.      Bertambahnya pesaing 0,09 - - 1 0,09 1 0,09
Jumlah 1,00
KEKUATAN
1.      Memiliki budaya organisasi yang  0,13 - - - - 2 0,26
kuat.
2.      Jumlah jaringan usaha Adira Finance 0,15 - - 3 0,35 1 0,15
yang tersebar di seluruh Indonesia
sebanyak 319 dengan 31 jaringan
usaha di area Jabodetabek. Jumlah
jaringan usaha ini direncanakan akan
terus bertambah.
3.      Karyawan yang banyak dengan 0,15 - - 4 0,60 2 0,30
kompetensi yang terus berkembang
mendukung proses inti bisnis dan
proses pendukung bisnis.
4.      Kondisi keuangan Adira Finance 0,20 4 0,80 3 0,30 2 0,40
yang sehat dengan sumber pendanaan
dari perusahaan induk, Bank
Danamon.
5.      Jumlah mitra ACM yang terus 0,15 2 0,30 3 0,35 2 0,30
bertambah.
KELEMAHAN
1.      Sistem penagihan yang masih
lambat. 0,15 4 0,60 - - - -
2.      Memiliki layout kantor kurang 0,07 - - 1 0,07 3 0,21
menarik.
Jumlah 1,00 3,42 3,65 3,46

Hasil Analisis:
Dari tabel diatas, tiga strategi alternatif, yaitu:
1) Melakukan pembayaran secara online, 2) Menambah Fasilitas Pada Kendaraan
secara Kredit, 3) Menyewakan motor dan mobil bekas. Jumlah keseluruhan daya
tarik total sebesar 3,42 ; 3,65 dan 3,46 analisis tersebut mengidikasikan bahwa
bisnis Adira Finance perlu melakukan berbagai inovasi produk.
2) Pertumbuhan penduduk produktif  meningkat tiap tahun.
Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat di usia produktif dirasa oleh
Adira Finance sebagai alasan stategis untuk memilih strategi penambahan
fasilitas pada  produk. Dimana dengan semakin banyaknya fasilitas yang
ditawakan oleh Adira Finance akan memenuhi kebutuhan, harapan dan keingin
masyarakat akan kendaraan bermotor.
3) Keinginan masyarakat akan kebutuhan kendaraan pribadi semakin meningkat.
Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah nasabah baru Adira Finance yang
semakin meningkat rata-rata  57%  tiap tahunnya. Dimana strategi penambahan
fasilitas pada produk kendaraan bermotor  dipilih oleh Adira Finance karena
dirasa peningkatan jumlah nasabah menandakan keinginan nasabah atau
masyarakat untuk memiliki kendaraan pribadi dan hal ini berkesinambungan
dengan peningkatan ekonomi masyarakat.  
4) Berkembangnya teknologi pendukung operasi pembiayaan.
Perkembangan teknologi yang terjadi pada saat ini, sedikit banyak mempengaruhi
kegiatan ekonomi yang terjadi di dunia. Teknologi telah menunjang kegiatan
operasional perusahaan. Dalam strategi penambahan fasilitas pada produk yang di
analisis oleh Adira Finance mengagap bahwa teknologi adalah penunjang dalam
implementasi strategi penambahan fasilitas pada produk.
5) Resiko kredit macet yang tinggi
Permasalahan utama yang dihadapi Adira Finance dalam pembiayaan adalah
resiko kredit macet yang dapat mengurangi laba atau kerugian bagi pihak Adira
Finance. Hal ini menunjang strategi penambahan fasilitas pada produk yang di
lakukan oleh Adira Finance.
6) Kebijakan pemerintah mengenai kenaikan TDL dan pembatasan BBM bersubsidi.
Tahun 2010-2012 pemeritah telah mengeluarkan kebijakan mengenai kenaikan
TDL dan pembatasan BBM bersubsidi. Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah
ini menjadi ancaman bagi Adira Finance karena akan menurunkan daya beli
masyarakat akan kendaraan bermotor yang  menggunakan BBM sebagai bahan
bakunya. Strategi penambahan fasilitas pada produk diharapkan mampu
mengurangi pemakaian bahan baku.
7) Bertambahnya pesaing
Semakin meningkatnya persaingan industri financial seperti Bank Syariah, PT
Jasra Internasional Multifinance, PT Sarana Global Finance Indonesia, PT PPA
Finance, dan PT SMFL Leasing Indonesia semakin meramaikan persaingan
dalam industri financial dimana strategi penambahan fasilitas pada produk
dibutuhkan Adira Finance agar memiliki kelebihan daripada industri financial
lainnya, sehingga selain untuk mempertahankan nasabah juga untuk
meningkatkan penjualan.
8) Jumlah jaringan usaha Adira Finance yang tersebar di seluruh Indonesia sebanyak
319. Peningkatan konsumen Jumlah jaringan usaha ini direncanakan akan terus
bertambah.
Adira Finance mendirikan cabang di setiap kota lebih dari satu, hal ini
menunjang  strategi penambahan fasilitas pada produk. Bila terjadi penumpukan
permitaan penambahan fasilitas kendaraan motor akan dapat di alihkan ke cabang
terdekat.
9) Karyawan yang banyak dengan kompetensi yang terus berkembang mendukung
proses inti bisnis dan proses pendukung bisnis.
Karyawan adalah aset bagi Adira Finance dimana intensitas interaksi dengan
nasabah yang cukup tinggi, sikap dan perilaku karyawan sangat menentukan
keputusan nasabah untuk memilih Adira Finance sebagai lembaga
pembiayaannya. Dimana strategi penambahan fasilitas pada produk juga
membutuhkan karyawan untuk menerapkan strategi tersebut.
10) Kondisi keuangan Adira Finance yang sehat dengan sumber pendanaan  dari
perusahaan induk, Bank Danamon
Kondisi keuangan Adira Finance yang mengalami peningkatan laba sampai 21%
pada tahun 2010 dan pendanaan dari Bank Danamon sebagai perusahaan induk,
penerbitan saham PT Adira Finance menunjang strategi penambahan fasilitas
pada produk yang menbutuhkan biaya cukup besar.
11) Jumlah mitra ACM yang terus bertambah.
Stretegi penambahan fasilitas pada produk menunjang peningkatan pada jumlah
mitra ACM Adira Finance. Dengan memberikan diskon atau potongan pada
penambahan fasilitas produk.
3.2 Strategi-Strategi dalam Adira Finance

Analisis pemilihan strategi Adir Finance yaitu:  

a) Pengembangan Pasar : berdasarkan misi Adira Finance mewujudkan hari esok


pada hari ini dimana adira memiliki tujuan tahunan sebagai pembiaya terbesar di
indonesia membuat Adira Finance memilih analisis strategi pengembangan pasar.
Dimana hal ini di dukung dari data internal yang menunjukkan jumlah
peningkatan konsumen baru tahun 2010 hampir 30% . peningkatan konsumen
baru yang melonjak tiap tahunnya membuat tingkat resiko kredit macet juga akan
semakin bertambah. Untuk mencegah resiko kredit macet yang tinggi maka Adira
Finance meningkatkan teknologi dengan cara pembayaran secara online dan
pendirian cabang baru.

b) Pengembangan Produk: berdasakan misi Adira Finance menunjang peningkatan


volume dan kualitas penjualan, mengelola bisnis dengan mengoptimalisasikan
sumber daya manusia yang unggul dan penggunaan teknologi yang kompetitif,
Memberikan layanan terbaik kepada konsumen dengan harga kompetitif dengan
tujuan jangka pendek sebagai pembiaya terbesar di Indonesia Adira Finance
memilih analisis strategi pengembangan produk dengan melakukan berbagi
inovasi produk. Dimana hali ini di dukung dari  pembatasan BBM dan TDL dari
pemerintah yang dapat menurunkan daya beli masyarakat akan kendaraan
bermotor.                                

·      Diversifikasi Terkait: berdasarkan misi Adira Finance mewujudkan impian esok
pada hari ini, menunjang peningkatan volume dan kualitas penjualan dengan tujuan
jangka pendek sebagai pembiaya terbesar di Indonesia Adira Finance memilih analisis
strategi diversivikasi terkait dengan menyewakan kendaraan motor maupun mobil
minimal 1 minggu. Dimana hal ini terjadi Konsumerisme dan karakter show-off
masyarakat menjadikan permintaan akan  produk-produk  tertentu  meningkat, tradisi
mudik pada momen tertentu berarti kebutuhan akan sarana transportasi. Berdasarkan
teori Michael Porter, strategi yang dilakukan Adira Finance dalam mejalankan
bisnisnya adalah Strategi Differensiasi dan Strategi Keunggulan Biaya dimana Adira
Finance berusaha menciptakan inovasi untuk melayani konsumen dengan beberapa
kegiatan yaitu :
1) Pembayaran kredit dapat dilakukan secara online. Adira Finance akan
berkerjasama dengan bank-bank swasta maupun negeri untuk mempermudah
nasabah dalam melakukan transaksi pembayaran. Konsumen yang melakukan
pembayaran kredit akan diminta untuk menandatangani surat utang atau wesel.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir tingkat risiko kredit macet dan juga
sebagai alternatif dana pembiayaan.
2) Memberikan menciptakan produk berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan
konsumen. Selain itu memberikan fasilitas tambahan pada kendaraan baik
motor atau mobil secara kredit yaitu dengan mengiritkan BBM pada mesin
motor dan memberikan fasilitas tambahan pada mobil seperti modifikasi
pelek, knalpot, merubah warna, sensor, penambahan TV, sound sistem dll.
3) Adira Finance memberikan pembiayan baru dengan cara menyewakan motor
dan mobil second minimal 1 minggu dengan harga di bawah pasar.
3.3. Penerapan Strategi: Isu-isu Manajemen dan Operasi
Rencana penerapan strategi  yang di pilih yaitu Memberikan fasilitas tambahan pada
kendaraan baik montor atau mobil.
Kendala-kendala yang mungkin akan terjadi :
 Teknologi
Teknologi yang semakin canggih membuat perusahaan seperti PT Adira Finance
harus mengikuti perkembangan tersebut. Untuk meningkatkan kinerja dan fasilitas
perusahaan.
 SDM (Karyawan)
SDM dalam Adira Finance belum menguasai tentang otomotif.
 Layout Kantor
Kurang efisiennya layout  kantor Adira Finance untuk divisi bengkel.
Solusi dari kendala strategi penambahan fasilitas pada produk:
 Teknologi
Membeli peralatan teknologi yang menunjang kinerja Adira Finace.
 SDM (Karyawan)
Dalam rencana penambahan fasilitas pada produk membuat PT Adira Finance harus
mengadakan pelatihan dan rekrutmen untuk meningkatkan kualitas SDM dalam
bidang otomotif dan IT.
 Layout kantor
Layout kantor lebih efisien dimana bagian atas digunakan sebagai kantor dan di
bawah digunakan sebagai bengkel untuk penambahan fasilitas kendaraan bermotor.
3.4. Penerapan Strategi: Isu-isu Pemasaran, Keuangan/Akuntansi, Litbang, dan
SIM
A.   Isu-isu pemasaran
Rencana penerapan strategi  yang di pilih yaitu Memberikan fasilitas tambahan pada
kendaraan baik montor atau mobil.
Kendala-kendala yang mungkin akan terjadi :
 Konsumen
Adanya kontra dari masyarakat akan strategi penambahan fasilitas pada produk yang
menyebabkan turunnya jumlah nasabah yang akan mengajukan pembiayaan atas
kepemilikan motor atau mobil baru.
 Pesaing
Banyak pesaing bengkel yang menawarkan penambahan fasilitas pada kendaraan
bermotor.
 Supplier
Kesulitan dalam berkerjasama dengan supplier peralatan penunjang fasilitas produk
yang berkualitas dengan harga yang kompetitif.
Solusi dari kendala strategi penambahan fasilitas pada produk:
 Konsumen
PT Adira Finance akan melakukan promosi pada masyarakat terhadap strategi
penambahan fasilitas pada kendaraan bermotor.  
 Pesaing
Kebanyakan pesaing menawarkan penambahan fasilitas pada kendaraan bermotor
secara tunai sedangkan PT Adira Finance melakukan pembiayaan terlebih dahulu
sehingga nasabah dapat melakukan pembayaran secara kredit.
 Supplier
Melakukan analisis pada supplier di setiap kota yang sesuai dengan peralatan
penunjang fasilitas kendaraan bermotor yang sesuai dengan trend dan keinginan
konsumen, dapat di ajak kerjasama dengan baik sehingga mendapatkan harga yang
kompetitif dalam kerjasama tersebut.
B.     Isu-isu Keuangan
 Modal
Dalam rencana menggunakan strategi penambahan fasilitas pada produk
membutuhkan modal yang cukup besar dikarenakan adanya pembiayaan tambahan
yang harus dikeluarkan Adira Finance dalam hal pembelian peralatan fasilitas.
Modal yang dapat dipilih sebagai alternatif pendanaan antara lain berasal dari modal
sendiri dengan menerbitkan surat-surat berharga berupa saham, melakukan hutang
dengan pihak ketiga atau melakukan kombinasi antara modal sendiri dengan hutang
kepada pihak ketiga.
Analisis EPS/EBIT alternatif pendanaan untuk peunjang strategi penambahan
fasilitas pada produk (Dalam Jutaan):
Jumlah yang diperlukan = 1,5 M
Suku Bunga = 8%
Tarif pajak = 28%
Harga Per saham =  Rp 0,1
Jumlah saham  beredar = 1 M
Pembiayaan Saham Biasa Pembiayaan Utang Pembiayaan Kombinasi
Reses Norma Meleda Resesi Norma Meleda Resesi Norma Meleda
i l k l k l k
EBIT 2M 3M 6M 2M 3M 6M 2M 3M 6M
Bunga - - - 0,12 0,12 0,12 0,06 0,06 0,06
(8%)
EBIT 2M 3M 6M 1,88 2,88 M 5,88 M 1,94 M 2,94 M 5,94 M
M
Pajak 0,56 0,84 M 1,68 M 0,53 0,81 M 1,65 M 0,54 M 0,82 M 1,66 M
(28%) M M
EAT 1,44 2,16 M 4,32 M 1,35 2,07 M 4,23 M 1,40 M 2,12 M 4,28 M
M M
Jumlah 2,5 M 2,5 M 2,5 M 1M 1M 1M 1,75 M 1,75 M 1,75 M
Saham
EPS 0,56 0,86 M 1,73 M 1,35 2,07 M 4,23 M 0,80 M 1,21 M 2,45 M
M M

Solusi yang akan diambil Adira Finace dalam  pendanaan strategi penambahan
fasilitas produk menggunakan pembiayaan  hutang. Sebagaimana diindikasi oleh 
nilai EPS tertinggi sebesar 1,38; 2,10; dan 4,26.  Hutang merupakan  alternatif 
pembiayaan terbaik untuk Adira Finance pada masa resesi, normal arau ledakan
ekonomi.
C.     Isu-isu litbang
Kendala-kendala yang mungkin akan terjadi
Permasalahan yang di hadapi Adira Finance dalam litbang adalah kesulitannya dalam
melakukan produsen dengan biaya rendah karena strategi penambahan fasilitas pada
produk masih baru akan diterapkan di Adira Finance.
Solusi dari kendala strategi penambahan fasilitas pada produk:
Melakukan riset dan penelitian tentang harga peralatan penunjang fasilitas tambahan
dengan melakukan kerjasama dengan supplier yang memberikan harga yang
kompetitif.   
D.    Isu-isu Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Kendala-kendala yang mungkin akan terjadi
Adanya perubahan proses sistem informasi manajemen dari stategi lama ke strategi
baru.
Solusi dari kendala strategi penambahan fasilitas pada produk:
Menambah teknisi dari ahli komputer. Dimana tugas dari teknisi komputer untuk
menyatukan strategi baru dengan visi dan strategi lain yang masih digunakan di
perusahaan Adira Finace.
3.5. Rencana Evaluasi Adira Finance
Adira Finance akan menerapkan Balanced Scorecard dalam mengukur evaluasi
kinerja organisasi yang menerapkan strategi pengembangan fasilitas pada kendaraan
bermotor. Dalam mengukur balanced scorecard melalui empat persfektif yaitu
perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal,
perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.
1. Perspektif Keuangan (Financial Perspective)
Dalam perspektif ini, Adira Finance mengukur kinerja keuangan dengan
mengidentifikasi apakah strategi pengembangan fasilitas pada kendaraan bermotor,
penerapannya, dan pelaksanaannya memberikan kontribusi pada peningkatan laba
bersih atau profit. Sasaran strategi dari perspektif keuangan Adira Finance adalah
dengan meningkatkan:
 ROI  (Return on Investment)
ROI (Return on Investment) merupakan kemampuan investasi perusahaan dalam 
menghasilkan laba bersih atau profit. ROI (Return on Investment) = Laba bersih
dibagi dengan jumlah investasi.
 ROA (Return on Asset)
ROA (Return on Asset) merupakan kemampuan asset perusahaan dalam
menghasilkan laba bersih atau profit. ROA (Return on Asset) = Laba bersih dibagi
dengan jumlah asset.
 ROE (Return on Equity)
ROE (Return on Equity) merupakan kemampuan ekuitas perusahaan dalam
menghasilkan laba bersih atau profit. ROE (Return on Equity) = Laba bersih dibagi
dengan jumlah ekuitas.
2. Perspektif Pelanggan (Customer Perspective)
Dalam perspektif pelanggan ini, Adira Finance mengidentifikasi bagaimana kondisi
pelanggan mereka dan segmen pasar yang telah dipilih oleh perusahaan untuk
bersaing dengan kompetitor mereka. Sasaran strategi dari perspektif pelanggan
diantaranya adalah:
·      Customer Satisfaction, pengukuran terhadap tingkat kepuasan pelanggan ini dapat
dilakukan dengan berbagai macam teknik diantaranya adalah: survey, interview
melalui telepon, atau personal interview.
·      Pengukuran pangsa pasar, pengukuran terhadap besarnya pangsa pasar perusahaan
mencerminkan proporsi bisnis dalam satu area bisnis tertentu yang diungkapkan
dalam bentuk uang, jumlah pelanggan, atau unit volume yang terjual atas setiap unit
produk yang terjual.
·      Customer Retention, pengukuran dapat dilakukan dengan mengetahui besarnya
prosentase pertumbuhan bisnis dengan jumlah pelanggan yang saat ini dimiliki oleh
perusahaaan.
3. Perspektif Proses Usaha Internal (Internal Business Process Perspective)
Dalam perspektif ini, Adira Finance melakukan pengukuran terhadap semua aktivitas
yang dilakukan oleh perusahaan baik manajer maupun karyawan untuk menciptakan
suatu produk yang dapat memberikan kepuasan tertentu bagi pelanggan dan juga para
pemegang saham. Dalam hal ini Adira Finance berfokus pada proses penambahan
fasilitas pada produk.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learn And Growth/Infrastructure
Perspective)
Dalam perspektif ini, Adira Finace terus memperhatikan karyawannya, memantau
kesejahteraan karyawan dan meningkatkan pengetahuan karyawan karena dengan
meningkatnya tingkat pengetahuan karyawan akan meningkatkan pula kemampuan
karyawan untuk berpartisipasi dalam pencapaian hasil ketiga perspektif di atas dan
tujuan perusahaan
BAB IV
KESIMPILAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Balanced Scorecard dalam mengukur evaluasi kinerja organisasi yang menerapkan
strategi pengembangan fasilitas pada kendaraan bermotor. Dalam mengukur balanced
scorecard melalui empat persfektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan,
perspektif proses bisnis internal, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.
1. Perspektif Keuangan (Financial Perspective)
2. Perspektif Pelanggan (Customer Perspective)
3. Perspektif Proses Usaha Internal (Internal Business Process Perspective)
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learn And Growth/Infrastructure
Perspective)

5. Saran
Adapun saran bagi perusahaan Adira Finance yaitu :
1. Perusahaan Adira Finance harus lebih meningkatkan strategi perusahaan
terutama dalam segi produk, agar lebih berinovasi dan lebih bermanfaat bagi
masyarakat.
2. Perusahaan Adira Finance harus konsisten dalam mengevaluasi setiap
operasional atau strategi agar tetap mampu bersaing dari kompetitor utama
yang kuat.
3. Perusahaan Adira Finance harus lebih meningkatkan kualitas service agar
konsumen terlayani dengan baik, bukan hanya pada konsumen juga kepada
karyawan, agar lebih baik dalam penuntasan tanggung jawabnya.
DAFTAR PUTAKA

Nawawi, Hadari, 2005, Manajemen Strategik, Yogyakarta: Gajah Mada University


Press

Michael E. Porter. (2008). Competitive Advantage (Keunggulan Bersaing):


Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul. Kharisma Publishing.
Tangerang.

Porter, Michael, E. 2008. Strategi Bersaing (Competitive strategy). Tanggerang:


Karisma publishing group.

Stephanie, K Marrus. 2002. Desain Penelitian Manajemen Strategik. Jakarta :


Rajawali Press Sudarmo. 2000. Produkti
https://www.adira.co.id/strategi-perusahaan/
https://www.adira.co.id/sekilas-adira-finance/
https://www.adira.co.id/laporan-tahunan/
http://bisnis.com

Anda mungkin juga menyukai