Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Akuntansi Biaya
yang berjudul “Sistem Perekonomian Indonesia” dengan tepat waktu. Shalawat beserta salam
tidak lupa pula kita ucapkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, dengan mengucapkan
Allahumma Shali ‘Ala Muhammad Wa ‘Ala Ali Muhammad.
Tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut serta membantu
kami dalam pembuatan makalah ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu, karena berkatnya
kami dapat menyusun makalah ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas pengetahuannya tentang “Sistem
Perekonomian Indonesia”, yang kami sajikan dari berbagai sumber informasi dan referensi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya teman-teman. Kami selaku penulis sadar bahwa makalah
ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami menerima berbagai
saran maupun kritikan yang bersifat membangun.Akhir kata kami ucapkan terimakasih, semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca

Pekanbaru, 19 Maret 2020

Kelompok 2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Suatu sistem muncul karena adanya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Pemenuhan kebutuhan manusia yang sangat bervariasi akan memunculkan sistem yang berbeda-
beda. Kebutuhan manusia yang bersifat dasar (pangan, pakaian, papan) akan memunculkan suatu
sistem ekonomi. Dalam memuaskan kebutuhan-kebutuhannya manusia membutuhkan manusia
lainnya, karena pada dasarnya manusia tidak dapat memuaskannya sendiri. Hubungan-hubungan
dengan orang lain akan membentuk suatu jaringan yang didalamnya suatu sistem pengaturan.
Dalam perkembangannya perekonomian mengalami transformasi, modernisasi bahkan inovasi
dalam pengaplikasian penerapannya dan tentu saja bersumber pada teori-teori atapun dasar-dasar
ekonomi yang telah ada. Namun, dalam praktiknya teori-teori ekonomi bersifat fleksibel sesuai
kebutuhan dari suatu negara ataupun lingkup yang mengaplikasikannya. Setiap negara senantiasa
mengharapkan agar perekonomian yang dicapai mengalami peningkatan terus-menerus.
Peningkatan perekonomian tersebut akan memupuk investasi serta kemampuan teknik produksi
agar hasil produksi terus meningkat. Jika hasil produksi meningkat, perekonomian mengalami
pertumbuhan, serta memberikan kesejahteraan ekonomi yang lebih baik bagi penduduk negara
tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

     1. Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi?


     2. Apa saja jenis – jenis sistem ekonomi?
     3. Bagaimana sejarah sistem perekonomian di Indonesia?
     4. Bagaimana sistem perekonomian dan landasannya di Indonesia ?    
5. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi sistem ekonomi di Indonesia?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui apa yang telah dirumuskan di
atas.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem Ekonomi


Menurut Dumairy (1966), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta
menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu
tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah
harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat
tempatnya berpijak.
Sistem ekonomi merupakan cabang ilmu ekonomi yang membahas
persoalan pengambilan keputusan dalam tata susunan organisasi ekonomi untuk
menjawab persoalan-persoalan ekonomi untuk mewujudkan tujuan nasional suatu
negara. Sistem ekonomi adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara
untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan
sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.
Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara
dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem
ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut
mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies)
memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil
produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur
faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.

2.2. Sejarah Sistem Perekonomian di Indonesia


2.2.1 Pemerintahan Orde Lama
Pada tanggal 17 agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.
Namun demikian, tidak berarti Indonesia sudah bebas dari Belanda. Tetapi setelah akhirnya
pemerintah Belanda mengakui secara resmi kemerdekaan Indonesia. Sampai tahun 1965,
Indonesia gejolak politik di dalam negeri dan beberapa pemberontakan di sejumlah daerah.
Akibatnya, selama pemerintahan orde lama, keadaan perekonomian Indonesia sangat buruk.
Seperti pertumbuhan ekonomi yang menurun sejak tahun 1958 dan defisit anggaran
pendapatan dan belanja pemerintahan terus membesar dari tahun ke tahun. Dapat
disimpulkan bahwa buruknya perekonomian Indonesia selama pemerintahan Orde Lama
terutama disebabkan oleh hancurnya infrastruktur ekonomi, fisik, maupun nonfisik selama
pendudukan Jepang. Dilihat dari aspek politiknya selama periode orde lama, dapat dikatakan
Indonesia pernah mengalami sistem politik yang sangat demokratis yang menyebabkan
kehancuran politik dan perekonomian nasional.

2.2.2 Pemerintahan Orde Baru


Maret 1966, Indonesia dalam era Orde Baru perhatian pemerintahan lebih ditujukan
pada peningkatan kesejahteraan masyarakat lewat  pembangunan ekonomi dan sosial tanah
air. Usaha pemerintah tersebut ditambah lagi dengan penyusunan rencana pembaangunan 5
tahun secara bertahap dengan target-target yang jelas sangat dihargai oleh negara-negara
barat. Tujuan jangka panjang dari pembangunan ekonomi di Indonesia pada masa Orde Baru
adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui suatu proses industrialisasi dalam
skala besar. Perubahan ekonomi struktural juga sangat nyata selama masa Orde Baru dimana
sektor industri manufaktur meningkat setiap tahun. Dan kondisi utama yang harus dipenuhi
terlebih dahulu agar suatu usaha membangun ekonomi dapat berjalan dengan baik, yaitu
sebagai berikut: kemampuan politik yang kuat, stabilitas ekonomi dan politik, SDM yang
lebih baik, sistem politik ekonomi terbuka yang berorientasi ke Barat, dan dan kondisi
ekonomi dan politik dunia yang lebih baik.

2.2.3 Pemerintahan Transisi


Mei 1997, nilai tukar bath Thailand terhadap dolar AS mengalami suatu goncangan
yang hebat, hingga akhirnya merembet ke Indonesia dan beberapa negara asia lainnya.
Rupiah Indonesia mulai terasa goyang pada bulan juli 1997. Sekitar bulan September 1997,
nilai tukar rupiah terus melemah, hingga pemerintah Orde Baru mengambil beberapa
langkah konkret, antaranya menunda proyek-proyek dan membatasi anggaran belanja
negara. Pada akhir Oktober 1997, lembaga keuangan internasional memberikan paket
bantuan keuangaannya pada Indonesia.
2.2.4 Pemerintahan Reformasi
Awal pemerintahan reformasi yang dipimpin oleh Presiden Wahid, masyarakat
umum menaruh pengharapan besar terhadap kemampuan Gusdur. Dalam hal ekonomi,
perekonomian  Indonesia mulai menunjukkan adanya perbaikan. Namun selama
pemerintahan Gusdur, praktis tidak ada satupun masalah di dalam negeri yang dapat
terselesaikan dengan baik. Selain itu hubungan pemerintah Indonesia di bawah pimpinan
Gusdur dengan IMF juga tidak baik. Ketidakstabilan politik dan sosial yang tidak semakin
surut selama pemerintahan Abdurrahman Wahid menaikkan tingkat country risk Indonesia.
Makin rumitnya persoalan ekonomi ditunjukkan oleh beberapa indikator ekonomi. Seperti
pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang
negatif dan rendahnya kepercayaan pelaku bisnis terhadap pergerakan nilai tukar rupiah
terhadap dolar AS.

2.2.5 Pemerintahan Gotong Royong


Pemerintahan Megawati mewarisi kondisi perekonomian Indonesia yang jauh lebih
buruk daripada masa pemerintahan Gusdur. Inflasi yang dihadapi Kabinet Gotong Royong
pimpinan Megawati juga sangat berat. Rendahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
masa pemerintahan Megawati disebabkan antara lain masih kurang berkembangnya investor
swasta, baik dalam negeri mauoun swasta. Melihat indikator lainnya, yakni nilai tukar
rupiah, memang kondisi perekonomian Indonesia pada pemerintahan Megawati lebih baik.
Namun tahun 1999 IHSG cenderung menurun, ini disebabkan kurang menariknya
perekonomian Indonesia bagi investor, kedua disebabkanoleh tingginya suku bunga
deposito.

2.3 Jenis – Jenis Sistem Perekonomian


Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di
negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi
lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa
sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem
lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di
dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut. Adapun jenis – jenis sistem ekonomi
adalah sebagai berikut :
2.3.1 Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat
tradisional secara turun temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja.
Ciri dari sistem ekonomi tradisional adalah :
a. Teknik produksi dipelajari secara turun temurun  dan bersifat sederhana.
b. Hanya sedikit menggunakan modal.
c. Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang)
d. Belum mengenal pembagian kerja.
e. Masih terikat tradisi.
f. Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran.

          Kelebihan sistem ekonomi tradisional adalah sebagai berikut:

a. Tidak terdapat persaingan yang tidak sehat, hubungan antar individu sangat erat.
b. Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul.
c. Tidak individualistis.

           Kelemahan dari sistem ekonomi tradisional adalah :

a. Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitas rendah.


b. Mutu barang hasil produksi masih rendah.

Saat ini sudah tidak ada lagi negara yang menganut sistem ekonomi tradisional, namun di
beberapa daerah pelosok, seperti suku badui dalam, sistem ini masih digunakan dalam
kehidupan sehari - hari

2.3.2 Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)

Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai
dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar.
Sistem ini sesuai dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya An Inquiry Into the Nature
and Causes of the Wealth of Nations.
Ciri dari sistem ekonomi pasar adalah : 

a. Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal.


b. Setiap orang bebas menggunakan  barang dan jasa yang dimilikinya.
c. Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba.
d. Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta).
e. Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar.
f. Persaingan dilakukan secara bebas.
g. Peranan modal sangat vital.

Kebaikan dari sistem ekonomi antara lain:

a. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi.


b. Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi.
c. Munculnya persaingan untuk maju.
d. Barang yang dihasilkan bermutu tinggi, karena barang yang tidak bermutu tidak akan
laku dipasar.
e. Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif
mencari laba.

       Kelemahan dari sistem ekonomi antara lain:

a. Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan.


b. Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal.
c. Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat.
d. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasisumber daya oleh
individu.

2.3.3 Sistem Ekonomi Komando (Terpusat)

Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sangat dominan
dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian. Pada sistem ini pemerintah
menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, dengan cara atau metode bagaimana
barang tersebut diproduksi, serta untuk siapa barang tersebut diproduksi.
Ciri dari sistem ekonomi pasar adalah : 

a. Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah.


b. Hak milik perorangan tidak diakui.
c. Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan
perekonomian.
d. Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah.

      Kebaikan dari sistem ekonomi terpusat adalah:

a. Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi


lainnya.
b. Pasar barang dalam negeri berjalan lancar.
c. Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga.
d. Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
e. Jarang terjadi krisis ekonomi.

      Kelemahan dari sistem ekonomi terpusat adalah :

a. Mematikan inisiatif individu untuk maju


b. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
c. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya

2.3.4 Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran merupakan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat, dimana
pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi.

Ciri dari sistem ekonomi campuran adalah : 

a. Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat.


b. Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
c. Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan
kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.
d. Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang.
Penerapan sistem ekonomi campuran akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem
ekonomi pasar dan komando dan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.Secara
umum saat ini hampir tidak ada negara yang murni melaksanakan sistem ekonomi terpusat
maupun pasar, yang ada adalah kecenderungan terhadap ekonomi pasar seperti Amerika,
Hongkong, dan negara–negara eropa barat yang berpaham liberal, sementara negara yang
pernah menerapkan ekonomi terpusat adalah Kuba, Polandia dan Rusia yang berideologi
sosialis atau komunis. Kebanyakan negara-negara menerapkan sistem ekonomi campuran
seperti Perancis, Malaysia  dan Indonesia.
Namun perubahan politik dunia juga mempengaruhi sistem ekonomi, seperti halnya yang
dialami Uni Soviet pada masa pemerintahan Boris Yeltsin, kehancuran komunisme juga
mempengaruhi sistem ekonomi soviet,  dari sistem ekonomi terpusat (komando) mulai
beralih ke arah ekonomi liberal dan mengalami berbagai perubahan positif.

2.3.5 Sistem Ekonomi Kerakyatan

Sistem Ekonomi Kerakyatan adalah Sistem Ekonomi Nasional Indonesia yang berasas
kekeluargaan, berkedaulatan rakyat, bermoral Pancasila, dan menunjukkan pemihakan
sungguh-sungguh pada ekonomi rakyat.

Syarat mutlak berjalannya sistem ekonomi kerakyatan yang berkeadilan sosial :

a. Berdaulat di bidang politik


b. Mandiri di bidang ekonomi
c. Berkepribadian di bidang budaya

Yang mendasari paradigma pembangunan ekonomi kerakyatan yang berkeadilan sosial :

a. Penyegaran nasionalisme ekonomi melawan segala bentuk ketidakadilan sistem dan


kebijakan ekonomi
b. Pendekatan pembangunan berkelanjutan yang multidisipliner dan multicultural
c. Pengkajian ulang pendidikan dan pengajaran ilmu-ilmu ekonomi dan sosial di
sekolah-sekolah dan perguruan tinggi
2.4 Sistem Perekonomian di Indonesia
Indonesia tidak menganut Sistem ekonomi tradisional, Sistem ekonomi komando, Sistem
ekonomi pasar, maupun Sistem ekonomi campuran. Sistem ekonomi yang diterapkan di
Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung demokrasi
ekonomi maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi. Demokrasi Ekonomi berarti
bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pengawasan
pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi masyarakat berperan aktif,
sementara pemerintah berkewajiban memberikan arahan dan bimbingan serta menciptakan
iklim yang sehat guna meningkatkan keejahteraan masyarakat.
Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi adalah potensi, inisiatif, daya kreasi setiap warga
negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. Negara
sangat mengakui setiap upaya dan usaha warga negaranya dalam membangun perekonomian.
Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita karena bersifat
kontradiktif dngan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Sistem ”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitau manusia dan bangsa
lain;
2. Sistem “Etatisme”, negara sagat dominan serta mematikan potensi dan daya kresi unit-
unit ekonomi di luar sektor Negara
3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu keompok dalam bentuk monopoli yang
mergikan masyarakat.

Karena Indonesia menerapkan sistem ekonomi Pancasila maka perlu diketahui apa saja ciri –
ciri dari sistem ekonomi tersebut. Sistem Ekonomi Pancasila memiliki empat ciri yang
menonjol, yaitu :

1. Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara / pemerintah.


Contoh hajad hidup orang banyak yakni seperti air, bahan bakar minyak / BBM,
pertambangan / hasil bumi, dan lain sebagainya.
2. Peran negara adalah penting namun tidak dominan, dan begitu juga dengan peranan
pihak swasta yang posisinya penting namun tidak mendominasi. Sehingga tidak terjadi
kondisi sistem ekonomi liberal maupun sistem ekonomi komando. Kedua pihak yakni
pemerintah dan swasta hidup beriringan, berdampingan secara damai dan saling
mendukung.
3. Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan produksi dilakukan oleh
semua untuk semua serta dipimpin dan diawasi oleh anggota masyarakat.
4. Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian karena didasari atas asas
kekeluargaan antar sesama manusia.

2.5 Landasan Sistem Perekonomian Indonesia

Landasan ideal sistem perekonomian Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945. Dengan
demikian maka sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya kode etik agama bukan materialism) ; Kemanusiaan
yang adil dan beradab (tidak mengenal pemerasan atau eksploitasi); Persatuan Indonesia
(berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi dalam
ekonomi); Kerakyatan (mengutamakan kehidupan ekonomi rakyuat dan hajat hidup orang
banyak); serta Keadilan Sosial (persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama 
bukan kemakmuran orang-seorang). Keadilan menjadi sangat utama di dalam sistem ekonomi
Indonesia. Keadilan merupakan titik-tolak, proses dan tujuan sekaligus.

Dari butir-butir di atas, keadilan menjadi sangat utama di dalam sistem ekonomi Indonesia.
Keadilan  merupakan titik-tolak, proses dan tujuan sekaligus. Landasan perekonomian
Indonesia adalah pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4 UUD 1945 hasil Amendemen, yang berbunyi
sebagai berikut :

1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan;


2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara;
3. Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung si dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besranya kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.
Selain tercantum dalam penjelasan Pasal 33 UUD 1945, demokrasi ekonomi
tercantum dalam Tap MPRS No. XXII/MPRS/1996 sebagai cita-cita sosial dengan ciri-
cirinya. Selanjutnya, setiap Tap MPR tentang GBHN mencantumkan demokrasi ekonomi
sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dengan ciri-ciri posiif yang selalu harus dipupuk
dan dikembangkan. Ciri-ciri positif diuraikan dalam poin-poin berikut :

a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan;


b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara;
c. Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung si dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besranya kemakmuran rakyat.
d. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.
e. Warga memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan dan penghidupan yang layak;
f. Hak milik perseorangan diakui pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat;
g. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan salam batas-batas
yang tidak merugikan kepentngan umum;
h. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara dgunakan dengan pemufakatan lembaga-
lembaga perwakilan rakyat;
i. Fakir miskin dan anak-anka terlantar dipelihara oleh negara.

Pemikiran tokoh-tokoh ekonomi yang ikut mewarnai sistem ekonomi kita, diantaranya :

1. Pemikiran Mohammad Hatta (Bung Hatta)


Bung Hatta selain sebagai tokoh Proklamator bangsa Indonesia, juga dikenal
sebagai perumus pasal 33 UUD 1945. bung Hatta menyusun pasal 33 didasari pada
pengalaman pahit bangsa Indonesia yang selama berabad-abad dijajah oleh bangsa asing
yang menganut sitem ekonomi liberal-kapitalistik. Penerapan sistem ini di Indonesia
telah menimbulkan kesengsaraan dan kemelaratan, oleh karena itu menurut Bung Hatta
sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan di Indonesia harus berasakan kekeluargaan
2. Pemikiran Wipolo
Pemikiran Wipolo disampaikan pada perdebatan dengan Wijoyo Nitisastro
tentang pasal 38 UUDS (pasal ini identik dengan pasal 33 UUD 1945), 23 september
1955.menurut Wilopo, pasal 33 memiliki arti SEP sangat menolak sistem liberal, karena
itu SEP juga menolak sector swasta yang merupakan penggerak utama sistem ekonomi
liberal-kapitalistik
3. Pemikiran Wijoyo Nitisastro
Pemikiran Wijoyo Nitisastro ini merupakan tanggapan terhadap pemikiran
Wilopo. Menurut Wijoyo Nitisastro, pasal 33 UUD 1945 sangat ditafsirkan sebagai
penolakan terhadap sector swasta.
4. Pemikiran Mubyarto
Menurut Mubyarto, SEP adalah sistem ekonomi yang bukan kapitalis dan juga
sosialis. Salah satu perbedaan SEP dengan kapitalis atau sosialis adalah pandangan
tentang manusia. Dalam sistem kapitalis atau sosialis, manusia dipandang sebagai mahluk
rasional yang memiliki kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan akan materi saja.
5. Pemikiran Emil Salim
Konsep Emil Salim tentang SEP sangat sederhana, yaitu sistem ekonomi pasar
dengan perencanaan. Menurut Emil Salim, di dalam sistem tersebutlah tercapai
keseimbangan antara sistem komando dengan sistem pasar. “lazimnya suatu system
ekonomi bergantung erat dengan paham-ideologi yang dianut suatu negara Sumitro
Djojohadikusumo dalam pidatonya di hadapan School of Advanced International Studies
di Wasington, AS Tanggal 22 Februari 1949, menegaskan bahwa yang dicita-citakan
bangsa Indonesia adalah suatu macam ekonomi campuran. Lapangan-lapangan usaha
tertentu akan dinasionalisasi dan dijalankan oleh pemerintah, sedangkan yang lain-lain
akan terus terletak dalam lingkungan usaha swasta.

2.6 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Sistem Ekonomi di Indonesia

Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sistem ekonomi Indonesia adalah sebagai


berikut:
1. Faktor intern
a. Lembaga ekonomi
Lembaga ekonomi ialah pranata yang mempunyai kegiatan dalam bidang ekonomi demi
terpenuhinya kebutuhan masyarakat pada umumnya. Secara sederhana, lembaga
ekonomi dapat diklasifikasikan sebagai berikut ; sektor agraris yang meliputi sektor
pertanian, seperti sawah, perladangan, perikanan, dan pertenakan.
b. Sumber daya ekonomi
Potensi sumberdaya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi daerah pada
dasarna dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu sumberdaya yang dimiliki
oleh daerah baik yang tergolong pada sumberdaya (natural resources/endowment
factors) maupun potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit)
serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi) wilayah.
c. Faktor produksi yang dimiliki
Faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi
barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu
tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada
perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh
benda tangibel, baik secara langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh
perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik (physical resources). Selain itu,
beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai sebuah faktor produksi
mengingat semakin pentingnya peran informasi era globalisasi ini. (Griffin R: 2006)
secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga
kerja (labor), modal (capital) sumber daya fisik (phsical resources), kewirausahaan
(entrepreneurship), dan sumber daa informasi (information resourcs).
d. Ligkungan ekonomi
Lingkungan ekonomi adalah sebuah penggabungan dari beberapa faktor ekonomi,
seperti jumlah tenaga kerja, produktivitas, pendapatan, kekayaan, inflasi, dan suku
bunga. Faktor-faktor ini terpengaruhi pola pengeluaran individu dan perusahaan.
Lingkungan ekonomi dipengaruhi oleh:
 Pendapatan dan kekayaan : pendapatan perekonomian diukur dengan GDP,
GNP, dan pendapatan perkapita. Nilai tinggi faktor-faktor ini menunjukkan
suatu lingkungan ekonomi progresif.
 Tingkat pekerjaan : kerja yang tinggi merupakan gambaran positif
perekonomian. Namun, ada banyak pengangguran termasuk kerja parsial dan
setengah pengangguran.
 Produktivitas : ini adalah output yang dihasilkan dari jumlah yang diberikan
masukan tingkat tinggi mendukung produktivitas lingkunan ekonomi.
e. Organisasi dan manajemen
Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing di peran tertentu
dalam suatu sistem kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi
tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk
hasil.Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan
dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan semua sumber daya
yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya.

2. Faktor Ekstern
a. Falsafah Pancasila
Sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi kepada Ketuhanan
Yang Maha Esa. Dalam sila ini diberlakukannya  etik dan moral agama, bukan
materialisme. Kemanusiaan yang adil dan beradab yang tidak mengenal pemerasan atau
eksploitasi. Persatuan Indonesia berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan, sosio-
nasionalisme dan sosio-demokrasi dalam ekonomi. Kerakyatan mengutamakan
kehidupan ekonomi rakyat dan hajat hidup orang banyak. Serta Keadilan Sosial yang
mengutamakan persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama  bukan
kemakmuran orang-seorang.
b. Landasan Konstitusional UUD 1945
Pasal 33 UUD 1945 adalah pasal utama bertumpunya sistem ekonomi Indonesia. Pasal
33 UUD 1945 adalah pasal mengenai keekonomian yang berada pada Bab XIV UUD
1945 yang berjudul Kesejahteraan Sosial. Kesejahteraan sosial adalah bagian tak
terpisahkan dari cita-cita kemerdekaan. Pasal 33 UUD 1945 adalah pasal restrukturisasi
ekonomi, pasal untuk mengatasi ketimpangan struktural ekonomi. Ayat 1 Pasal 33 UUD
1945 menegaskan, bahwa perekonomian disusun sebagai usaha   bersama berdasarkan
atas asas kekeluargaan.Perkataan disusun artinya        direstruktur. Seorang strukturalis
pasti mengerti arti  disusun  dalam konteks restrukturisasi ekonomi, merubah ekonomi
kolonial menjadi ekonomi nasional, menghilangkan subordinasi ekonomi
dan menggantinya dengan demokrasi ekonomi. Perekonomian berdasar atas demokrasi
ekonomi, kemakmuran bagi semua orang. Sebab itu cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara dan menguasai hajad hidup orang banyak harus dikuasai oleh
negara. Kalau tidak tampuk produksi       jatuh ke tangan orang-orang yang berkuasa
dan rakyat banyak         ditindasinya. Pasal dalam UUD lainnya yang mempengaruhi
sistem ekonomi di Indonesia antara lain pasal-pasal 18, 23, 27 (ayat 2) dan 34.
c. GBHN
Berdasarkan TAP MPRS XXIII/1966, ditetapkanlah butir-butir Demokrasi Ekonomi
(kemudian menjadi ketentuan dalam GBHN 1973, 1978, 1983, 1988), yang meliputi
penegasan berlakunya Pasal-Pasal 33, 34, 27 (ayat 2), 23 dan butir-butir yang berasal
dari Pasal-Pasal UUDS tentang hak milik yuang berfungsi sosial dan kebebasan
memilih jenis pekerjaan. Dalam GBHN 1993 butir-butir Demokrasi Ekonomi ditambah
dengan unsur Pasal 18 UUD 1945. Dalam GBHN 1998 dan GBHN 1999, butir-butir
Demokrasi Ekonomi tidak disebut lagi dan diperkirakan dikembalikan ke dalam Pasal-
Pasal asli UUD 1945.
d. Keadaan kondisi politik
Politik juga menentukan sistem ekonomi.  Seperti misalnya apabila kondisi politik di
Indonesia yang tidak stabil seperti terjadi konflik di beberapa daerah yang disebabkan
oleh faktor ekonomi, maka sistem ekonomi pun akan diganti karena sudah tidak seuai
dengan kehidupan bangsa Indonesia.
e. Kepastian hukum
Kepastian hukum tentang sistem ekonomi tersebut berdasarkan pada Pancasila serta
UUD 45.
f. Masyarakat dalam arti luas
Yang dimaksud masyarakat dalam arti luas yaitu semua masyarakat Indonesia dari
golongan bawah hingga golongan atas yang berpastisipasi dalam perekonomian
Indonesia.
g. Pemerintah
Keputusan pemerintah dalam mengubah atau menetapkan sistem ekonomi sangatlah
penting. Karena keputusan tertinggi ada pada pemerintah. Walaupun masyarakat
menghendaki pengubahan tersebut, namun pemerintah tidak mengubahnya, maka sistem
ekonomi pun tidak akan berubah.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan demikian maka sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etik dan moral agama, bukan
materialisme);Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak mengenal eksploitasi);Persatuan
Indonesia(berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan sosiodemokrasi
dalam ekonomi);Kerakyatan (mengutamakan kehidupan ekonomi rakyuat); serta Keadilan Sosial
(persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama ± bukan kemakmuran pribadi).
Dari butir-butir tersebut, keadilan menjadi sangat utama di dalam sistem ekonomi Indonesia.

Dalam sistem ekonomi pancasila, perekonomian liberal maupun komando harus


dijauhkan karena terbukti hanya menyengsarakan kaum yang lemah serta mematikan kreatifitas
yang potensial. Persaingan usaha pun harus selalu terus-menerus diawasi pemerintah agar tidak
merugikan pihak-pihak yang berkaitan.Indonesia seharusnya sudah belajar pada krisis ekonomi
dan moneter yang mengguncang dunia pada tahun 1998, dengan hanya sektor pertanian dan
perkebunan yang tumbuh positif dan turut menyelamatkan ekonomi domestik.

Belajar dari kasus itu, Indonesia sudah saatnya memberi perhatian utama pada bidang
pertanian dan perkebunan, agar bisa keluar dari krisis pangan yang kini mengancam dunia. Maka
dari itu setiap komoditas harus didekati secara spesifik karena masing-masing memiliki
spesifikasi yang berbeda.Pertumbuhan Ekonomi di setiap negara berbeda – beda tergantung dari
tingkat pendapatan per kapita suatu negara tersebut dan tergantung dari berapa besar
pendapatan / penghasilan dari penduduknya.Jika pendapatan Negara itu tinggi maka
pertumbuhan ekonominya juga cepat tetapi sebaliknya jika pendapatan suatu negara itu di bawah
rata ± rata maka pertumbuhan ekonominya juga rendah.
DAFTAR PUSTAKA

http://monacuapcuap.blogspot.com/2013/06/makalah-sistem-perekonomian-indonesia.html

https://www.scribd.com/doc/73721159/Makalah-Sistem-Ekonomi-Indonesia

https://www.academia.edu/29962525/SISTEM_PEREKONOMIAN_INDONESIA

https://www.academia.edu/32611326/Makalah_sistem_ekonomi

https://www.ngken.com/2015/06/makalah-perekonomian-indonesia-sistem.html

http://sule-epol.blogspot.com/2016/10/makalah-sistem-ekonomi-indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai