JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS BISNIS
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.1. VISI
Menjadikan Solusi Ekosistem Transportasi Terbaik Untuk Indonesia
1.1.2. MISI
1. Untuk menyediakan system transportasi yang aman, efisien, berbasis
digital dan berkembang pesat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
2. Untuk mengembangkan solusi transportasi massal yang terintegrasi
melalui investasi dalam sumber daya manusia, infrastruktur dan teknologi.
3. Untuk memajukan pembangunan nasional melalui kemitraan dengan para
pemangku kepentingan, termasuk memprakarsa dan melaksanakan
pengembangan infrastruktur-infrastruktur penting terkait transportasi.
1.1.3. STRUKTUR ORGANISASI
Bidang Usaha
PT. Kereta Api Indonesia, Tbk adalah suatu usaha di bidang transportasi serta
optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perseroan untuk menghasilkan
barang atau jasa yang bermutu dan berdaya asing uat untuk mendapatkan dan mengejar
keuntugan guna untuk meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip
Perseroan Terbatas.
PERMASALAHAN
2.1 PROSPEK USAHA PT. KAI TBK PASCA PANDEMI COVID 19 DAN
KEBIJAKAN STRATEGI 2021 DI MASA PANDENMI
PT. KAI ini merupakan perusahaan yang bergerang di bidang transportasi massal
yang mempunyai prospek cukup tinggi untuk pengembangan angkutan.
Adapun beberapa prospek untuk masa yang akan datangdi tahun 2021 antara lain:
Analisisnya adalah:
a. Ditemukan beberapa perubahan dalam realisasi sarana produksi, tingkat jumlah
penumpang dan angkutan barang.
b. Bagaimana upaya agar tingkat penurunan tidak terlalu besar untuk kinerja di pt kai tbk
Akuntansi Pertanggungjawaban
Adalah suatu proses pengumpulan dan pencatatan atas transaksi atau data keuangan
yang terjadi pada suatu perusahaan. Pusat pertanggungjawaban sendiri yaitu suatu unit
organisasi yang dipimpin oleh manajer yang bertanggungjawab atas kinerja unit bisnisnya.
Pada PT.KAI TBK ini penerapan akuntansi pertanggungjawabannya yaitu seperti biaya
terkendali dan biaya tidak terkendali, Biaya terkendali yang yaitu biaya yang dapat dipengaruhi
secara signifikan oleh manajer dalam waktu tertentu sedangkan biaya tak terkendali adalah
biaya yang diterpengaruhi secara signifikan oleh manajer pusat. (Supriyono, 2001:15)
Selain itu dalam penerapan akuntansi yang baik bisa melakukan penyusunan anggaran
,penilaian kinerja.
PT.Kereta Api Indonesia Tbk yang bergerak dibidang usaha transportasi hasil dari
analisis hal tersbut bisa dibilang bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawabannya belum
melakukan pemisahan antara biaya terkendali dan tidak tekendali.
Harga Transfer
Harga Transfer atau Transfer pricing merupakan suatu kebijakan yang telah diatur oleh
perusahaan dalam menentukan suatu transaksi baik pada harga barang,jasa, harta tak berwujud
atau pada transaksi finansial yang dilakukan berusahaan. Tentunya dengan beberapa tujuan
antara lain seperti menyediakan sinyal ekonomi yang tepat supaya mampu mempengaruhi
manajer dalam mengambil keputusan, harga transfer serta urutan pengukuran laba seharusnya
memberikan informasi yang akurat dan bermanfaat, harga transfer dapat berupa secara sengaja
dalam penentuannya dengan pemindahan laba antara alokasi perusahaan
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 PROSPEK USAHA, KEBIJAKAN STRATEGI 2021 DIMASA PANDEMI,
TANTANGAN KENDALA YANG DI HADAPI DAN SOLUI YANG DILAKUKAN
Dalam menerapkan prospek usaha dan kebijakan strategi 2021 di masa pandemi,
yang harus dilakukan adalah yaitu menerapkan analisis SWOT untuk mengetahui kebijakan
strategi yang ada pada PT. KAI TBK. Analisis tersebut adalah:
Dalam kondisi ini, PT. KAI TBK memerlukan sebuah solusi. Solusi tersebut adalah:
1. Mengebangkan KAI Access Sebagai sumber pendapatan yang baru
2. Meningkatkan standarisasi pada layanan untuk pelanggan
3. Optimalisasi Big data pelanggan supaya meningkatkan layanan perusahaan
4. Digitalisasi data dengan data analytic untuk mendukung strategi pemasaran ditahun
yang akan datang
5. Memperbaiki sistem agar lebih efektif dan efisien
6. Efisiensi biaya terdahap keadaan yang belum pasti
7. Selalu konsisten dan mendukung akan protokol kesehatan
3.2 ANALISIS ANAK PERUSAHAAN DAN TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN
PT. KAI TBK
Hasil dari analisis diatas berdasarkan logika ditemukannya beberapa perubahan antara lain:
a. Pada sarana produksi yang meliputi Lokomitif, Kereta rel diesel(krd), Kereta Rel
Listrik (KRL), kereta, Gerbong. Terlihat pada sarana lokomotif mengalami peningkatan
hal ini desebabkan karena perwatan lokomitf di dipo terealisasi lebih cepat, pada KRD
juga mengalami peningkatan yang disebabkan oleh perawatan yang lebih cepat dan
minim kerusakan, KRL mengalami peningkatan yang disebabkan oleh kecepatan dalam
perawatannya dan minim kerusakan karena minim penumpang disaat pandemi, berbeda
dengan yang lain kereta justru mengalami penurunan karena adanya pembatan operasi
perjalanan KA, dan yang terakhir gerbong pada hal ini mengalami peningkatan karena
adanya tambahan armada yang dianggarkan dari investasi pengadaan gerbong baru
ditahun 2020.
b. Pada Tingkat jumlah penumpang
KA Utama Kelas Eksekutif : mengalami penurunan yang cukup signifikan dengan
selisih 74%
KA Utama Kelas Bisnis : mengalami penurunan yang cukup tinggi dengan selisih 77%
hasil dari 2.371.189 menjadi 523.378
KA Utama Kelas Ekonomi : mengalami penurunan dari 30.307.685 menjadi 9.996.455
dengan selisih presentase 67%
KA Lokal eksekutif : mengalami peurunan dari135.909 menjadi 20.432 dengan selisih
presentase 84%
KA Lokal Ekonomi : mengalami penurunan dari 379.936.283 menjadi 172.007.059
dengan selisih presentase 54%
Pada angkutan barang sperti batu bara dan lainnya mengalami penurunan dengan
selisih 5,24 %
c. Upaya dalam tingkat penurunan yang relatif tinggi yaitu mengoptimalisasi angkutan
dengan menampah mitra baru gunanyauntuk meningkatkan volume dan memenuhi
dalam kebutuhan pasar lokal. Perusahaan juga akan memberikan stimulus diskon
kepada para mitra gunanya untuk meningkatkan volume angkutan sehingga bisa
menstabilkan pendapatan dari angkutan batu bara.
3.3 ANALISIS AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DAN POTENSI
MASALAH HARGA TRANSFER PT. KAI TBK
Berdasarkan analisis diatas mengenai Harga Transfer / Transfer Pricing sebagai berikut :
Harga transfer memiliki beberpa syarat untuk mencapainya, antara lain :
1. Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk
menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan usaha
2. Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita. Maksudnya adalah system
harus merancang sedemikian rupa sehingga keputusan yang meningkatkan laba unit
usaha juga akan meningkatkan laba perusahan
3. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual
4. System tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan hasil analisis yang telah
dibahas pada bab-bab sebelumnya mengenai pengaruh bauran pemasaran yang
dilaksanakan PT. Kereta Api dengan keputusan pengguna jasa, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Pelaksanaan program bauran pemasaran yang telah dilakukan oleh PT. Kereta
Api adalah dengan menawarkan produknya berupa menyediakan tempat duduk
Parahyangan eksekutif setiap jam keberangkatannya, memberikan pelayanan
yang berkualitas, memberikan keamanan yang terjamin, menyediakan jadwal
keberangkatan yang alternatif; memberikan tarif kereta api yang terjangkau,
menawarkan potongan harga; menyediakan loket-loket penjualan yang mudah
dijangkau oleh pengguna jasanya, memberikan informasi yang luas serta
menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat dinikmati oleh pengguna jasa. Semua
ini dilakukan oleh PT. Kereta Api dengan tujuan agar dapat mempengaruhi
pengguna jasa untuk menggunakan kereta api eksekutif Parahyangan atas
bauran pemasaran yang diberikan oleh pihak Kereta Api.
b. Pada umumnya tanggapan pengguna jasa atas pelaksanaan bauran pemasaran
yang dilakukan oleh PT. Kereta Api adalah cukup baik. Hal ini dapat terlihat
dari beberapa variabel pernyataan mengenai mutu pelaksanaan bauran
pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan, dimana mayoritas responden
memberikan penilaian yang cukup baik terhadap mutu dari pelaksanaan bauran
pemasaran perusahaan
4.2 SARAN
Mengingat masih ada konsumen atau pengguna jasa yang memberikan penilaian yang
kurang baik atas pelaksanaan program bauran pemasaran yang dilakukan PT. Kereta
Api, maka berikut ini penulis mengemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat
bermanfaat bagi pihak perusahaan. Saran-saran tersebut antara lain adalah :
1. PT. Kereta Api diharapkan dapat melakukan strategi bauran pemasaran yang
lebih baik di masa yang akan datang, dengan tetap mempertahankan
faktorfaktor bauran pemasaran yang telah mendapat tanggapan baik dari
pengguna jasa, serta lebih memusatkan perhatian pada perbaikan faktor bauran
pemasaran yang mempengaruhi pengguna jasa untuk menggunakan kereta api
eksekutif Parahyangan.
2. Walaupun pelaksanaan bauran pemasaran memperoleh tanggapan yang baik
dari responden, diharapkan PT. Kereta Api dapat lebih meningkatkan
pelaksanaan bauran pemasaran, misalnya :
Untuk produk, diharapkan terus meningkatkan keamanan sehingga menimbulkan
rasa aman bagi pengguna jasa, terus memperbanyak alternatif jadwal
keberangkatan, terus meningkatkan kualitas pelayanan, dan memperbanyak
persediaan tempat duduk atau menambah gerbong kereta api.
Untuk harga, diharapkan adanya potongan diskon bagi pengguna jasa di akhir tahun
atau awal tahun.
DAFTAR PUSTAKA