Nim : 201510043
Kelas : MN2B
Jurusan : Manajemen
2 Jelaskan perbedaan antara tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
Jawaban :
Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost) adalah gaji atau upah yang dibayarkan
untuk semua tenaga kerja yang terlibat secara langsung dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang jadi. Contohcontoh tenaga kerja langsung adalah pekerja-pekerja yang
bertugas sebagai operator-operator mesin di pabrik atau yang bertugas di bagian pemotongan
kayu dalam pembuatan meja dan kursi.
Selain biaya tenaga kerja langsung terdapat pula biaya tenaga kerja tidak langsung
(indirect labour) merupakan gaji atau upah yang dibayarkan untuk semua tenaga kerja yang
tidak terlibat secara langsung dalam memproduksi barang jadi. Biaya tenaga kerja tidak
langsung ini sulit dan tidak ekonomis untuk ditelusuri ke barang jadi yang dihasilkan.
Termasuk dalam biaya tenaga kerja tidak langsung adalah gaji atau upah untuk penjaga
malam pabrik, penyelia pabrik, karyawan administrasi pabrik dan karyawan bagian
pemeliharaan pabrik.
5. Apa yang dimaksud dengan objek biaya dan mengapa objek biaya tersebut penting?
Jawaban :
Objek biaya (cast object) merupakan suatu dasar melakukan perhitungan biaya.
Perusahaan dapat dapat dijadikan sebagai objek biaya, diantaranya adalah :
1. Produk
2. Jasa
3. Proyek
4. Pelanggan
5. Merek
6. Aktivitas
7.Departemen
Objek biaya yang paling umum digunakan oleh perusahaan adalah produk, departemen,
dan aktivitas.
Mengapa objek biaya tersebut penting karena, untuk menulusuri serta memilih seberapa
obyektif biaya tersebut diandalkan maupun dihasilkan.
Berikut rumus yang bisa pakai sebagai metode atau cara menghitung suatu harga pokok
produksi, yaitu:
Rumus untuk menghitung bahan baku yang digunakan adalah sebagai berikut.
Saldo awal bahan baku + Pembelian bahan baku – Saldo akhir bahan baku = Bahan baku
yang digunakan
Bahan baku yang digunakan + Biaya tenaga kerja langsung + Biaya overhead produksi =
Total biaya produksi
Ketika sudah melewati dua tahap diatas, selanjutnya kita perlu menghitung harga pokok
produksinya. Rumus yang digunakan untuk menghitung harga pokok produksi adalah sebagai
berikut.
Total biaya produksi + Saldo awal persediaan barang dalam proses produksi – Saldo akhir
persediaan barang dalam proses produksi = Harga Pokok Produksi
Setelah mendapatkan harga pokok produksi, kita bisa mulai menghitung harga pokok
penjualan atau yang biasa disebut dengan HPP. Rumus menghitung HPP adalah sebagai
berikut.
Harga pokok produksi + Persediaan barang awal – Persediaan barang akhir