Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

PERKEMBANGAN PERKERETAAPIAN INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


SIA 457 – Rekayasa Jalan Rel

Dosen: Sofyan Triyana S.T.,M.T

Disusun oleh:

Nadya Mutiarani Isa 22-2016-001

PROGRAM STUDI

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

BANDUNG

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah
“Perkembangan Perkeretapian Indonesia” ini.

Makalah telah disusun dengan maksimal untuk memenuhi persayarat kelulusan mata
kuliah SIA-457 Rekayasa jalan rel. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih
kepada dosen pengampu yang telah membimbing dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu penulis merima segala
saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki kualitas lebih baik kedepannya.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat dan memberi inspirasi
untuk para pembaca.

Bandung , 16 Desember 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 4

1.2 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 5

1.3 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 6

2.1 Sejarah Perkeretaapian Indonesia .................................................................... 6

2.2 Perkembangan Perkeretaapian Indonesia ......................................................... 9

2.3 Kondisi Perkeretaapian Saat ini ........................................................................ 12

BAB III KESIMPULAN ` ................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor infrastruktur merupakan salah satu sektor vital untuk memacu pertumbuhan
ekonomi yang pada dasarnya merupakan sektor antara yang menghubungkan berbagai macam
aktivitas ekonomi. Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, transportasi memiliki posisi
yang penting dan strategis dalam pembangunan bangsa dan hal ini harus tercermin pada
kebutuhan mobilitas seluruh sektor dan wilayah.

Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda
perekonomian, memperkukuh persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi semua aspek
kehidupan bangsa dan negara. Pentingnya transportasi tersebut tercermin pada semakin
meningkatnya kebutuhan akan jasa angkutan bagi mobilitas orang serta barang dari dan ke
seluruh pelosok tanah air, bahkan dari dan ke luar negeri.

Di samping itu, transportasi juga berperan sebagai penunjang, pendorong, dan penggerak
bagi pertumbuhan daerah yang berpotensi namun belum berkembang, dalam upaya
peningkatan dan pemerataan pembangunan serta hasil-hasilnya.

Kebutuhan akan moda transportasi massal yang efisien, cepat, nyaman, dan murah
merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak. Pilihan pada pengembangan
perkeretaapian sebagai transpotrasi masal untuk mengatasi kemacetan di perkotaan adalah
sangat tepat.

Perkeretaapian merupakan salah satu moda transportasi yang memiliki karakteristik dan
keunggulan khusus terutama dalam kemampuannya untuk mengangkut baik penumpang
maupun barang secara masal, hemat energi, hemat dalam penggunaan ruang, mempunyai
faktor keamanan yang tinggi, dan tingkat pencemaran yang rendah serta lebih efisien dibanding
dengan moda transportasi jalan raya untuk angkutan jarak jauh dan untuk daerah yang padat
lalu lintas, seperti angkutan kota.

4
Kereta api juga merupakan pilihan yang tepat dalam mobilisasi barang, rmengalihkan atau
mengurangi beban jalan raya. Fenomena banyaknya kendaraan berat yang membawa muatan
melebihi izin saat melewati suatu jalan tertentu sudah menjadi suatu hal yang lazim akhir-akhir
ini.

1.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penilitian dari makalah ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui perkembangan perkeretaapian di Indonesia.


2. Untuk mengetahui kondisi perkeretaapian di Indonesia saat ini.

1.3 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai, yaitu:

1. Dapat memberikan informasi untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai


perkeretaapian Indonesia.
2. Diharapkan dapat dijadikan referensi literatur kepada pembaca.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkeretaapian Indonesia

Indonesia adalah Negara kedua di Asia ( setelah India ) yang mempunyai jaringan kereta
api tertua. Cina dan Jepang baru menyusul kemudian. Setelah periode tanam paksa (1830-
1850), hasil pertanian di Jawa tidak lagi sekedar untuk memenuhi kebutuhan sendiri tetapi juga
untuk pasar internasional. Oleh karena itu, diperlukan sarana transportasi untuk mengangkut
hasil pertanian dari pedalaman ke kota-kota pelabuhan.

• 1864
Pencangkulan pertama jalur kereta api Semarang Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta)
oleh Gubernur Jenderal Hindia-Belanda.
• 1867

Dalam catatan sejarah, kereta api Indonesia pertama kali dioperasikan di ruang publik
pada Sabtu, 10 Agustus 1867. Pada percobaan perdana itu, jalur Kereta api yang
digunakan menghubungkan Desa Kemijen di Semarang Timur dengan Desa
Tanggungharjo di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, melalui relasi Stasiun Samarang
– Stasiun Tanggung. Panjang lintasannya hanya mencapai 27 kilometer. Pada operasi
perdana, kereta api ini singgah di Stasiun Alas Tua dan Stasiun Brumbung sebelum
akhirnya berhenti di tujuan akhirnya. Saat itu, adanya fastnitas Kereta api digunakan
untuk memasok kebutuhan militer dan mobilitas hasil bumi Belanda di Kota Semarang.

• 1875
Hindia-Belanda membangun jalur kereta api Negara melalui Staatssporwegen (SS)
dengan rute Surabaya-Pasuruan-Malang. Selanjutnya membangun jalur kereta api
sebagai berikut : (sama dgn yg lama).
• 1876-1922
Mulainya pembangunan jalur kereta api Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat,
Sumatera Selatan, dan Sulawesi.

6
• 1928
Panjang jalan kereta api dan trem Indonesia 7.464 km, sepanjang 4.089 km milik
pemerintah dan 3.375 km milik swasta.
• 1942-1945
Perkeretaapian Indonesia diambil alih Jepang dan berubah nama menjadi Rikuyu
Sokyuku (Dinas Kereta Api).
• 1945
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indoneisa Merdeka. Maka dilakukan pengambil alihan
stasiun dan kantor pusat kereta api yang dikuasai Jepang, yang puncaknya di Kantor
Pusat Kereta Api Bandung tanggal 28 September 1945 dikenal menjadi Hari Kereta
Api Indonesia.
• 1946
Belanda kembali ke Indonesia, membentuk kembali Staatssporwegen/Verenigde
Spoorwegbedrif (SS/VC), gabungan SS dan seluruh perusahaan kereta api swasta
(kecuali Delispoorweg Maatschappij/DSM).
• 1950
Pengalihan dan penggabungan antara DKARI dan SS/VS menjadi Djawatan Kereta Api
(DKA). Pada tanggal 25 Mei DKA berganti menjadi Perusahaan Negara Kereta Api
(PNKA).
• 1971
Pemerintah mengubah struktur PNKA menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA)
• 1981
Pada tanggal 18 Mei 1981 didirikan PT INKA, yang merupakan perusahaan rolling
stock dan otomotif.
• 1991
PJKA berubah bentuk menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka).
• 1992
Ditetapkannya Undang-Undang No.13 Tahun 1992 tentang Perkeretaapian
• 1998
Perumka berubah menjadi Perseroan Terbatas, PT Kereta Api (Persero)
• 2005
Terbentuknya Direktorat Jenderal Perkeretaapian
• 2007
Terbentuknya Undang-Undang No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian
7
• 2008
Pada 17 Juni 2008, terbentuknya PT MRT Jakarta dengan salah satu ruang lingkup
kegiatannya pengusahaan dan pembangunan prasarana dan sarana MRT. Pada 12
Agustus 2008 terbentuknya PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) merupakan salah
satu anak perusahaan di lingkungan PT KAI yang mengelola KA Commuter
Jabodetabek.
• 2009
Terbit PP No. 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian dan PP No. 72
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api.
• 2011
Terbit PM No. 43 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional
(RIPNas) sebagai acuan bagi pembangunan seluruh elemen penyelenggaraan
perkeretaaian nasional. PT KAI (Persero) meluncurkan logo baru.
• 2013
Pada 25 Juli 2013 beroperasinya KA Akses Bandara Kualanamu oleh PT Railink, yang
merupakan anak perusahaan dari PT KAI dengan PT Angkasa Pura II. Pada September
2013 pelaksanaan konstruksi MRT Jakarta
• 2014
Selesainya pembangunan double-track Lintas Utara Jawa sepanjang 725 km. Pada 12
Agustus 2014 groundbreaking jalur KA Makassar-Parepare. Terbentuknya Balai
Teknik Perkeretaapian, Balai Perawatan, dan Balai Pengujian.
• 2015
Pada 9 September 2015 groundbreaking atas dimulainya pengembangan jaringan Light
Rail Transit (LRT) Jabodetabek.
• 2016
Pada 21 Januari 2016 groundbreaking kereta cepat Jakarta Bandung oleh PT Kereta
Cepat Indonesia China (KCIC), yang merupakan perusahaan patungan yang didirikan
untuk membangun kereta cepat yang membentang sejauh 150 kilometer antara Jakarta
dan Bandung. Perubahan PP No. 72 Tahun 2009 menjadi PP No. 61 Tahun 2016 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api.
• 2017
Perubahan PP No. 56 Tahun 2009 menjadi PP No. 6 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Perkeretaapian. Panjang jalur kereta api Indonesia yang dimiliki oleh

8
pemerintah sepanjang 5.368 km. Operator Perkeretaapian saat ini antara lain : PT KAI,
PT Railink, PT KCJ, PT MRT Jakarta, PT KCIC.

2.2 Perkembangan Perkeretaapian Indonesia

Moda transportasi kereta api kini menjadi salah satu favorit para perantau saat pulang
kampung di musim lebaran atau liburan. Selain tidak macet, harganya pun terjangkau. Namun,
perjalanan dengan menggunakan kereta api sesungguhnya pernah menjadi pengalaman yang
kurang menyenangkan.

Setidaknya, hal itu terjadi hingga awal tahun 2011 atau sekitar 9 tahun lalu ketika PT
Kereta Api Indonesia (Persero) belum bertransformasi. Asap rokok membaur dengan aroma
toilet kotor dan ruang gerak yang sangat terbatas karena gerbong kereta selalu overload,
menjadi suasana yang umum terjadi.

Beruntung mulai tahun 2011, transformasi besar-besaran yang dilakukan oleh Dirut KAI
pada waktu itu, Ignasius Jonan bersama timnya membuahkan hasil. Penumpang tak lagi harus
berebut tempat duduk. Satu kursi untuk satu penumpang sehingga tak ada lagi yang usil duduk
di dalam toilet atau sandaran kursi.

Setelah transformasi, wajah kereta api Indonesia benar-benar berubah. Stasiun-stasiun


menjadi lebih tertata karena hanya calon penumpang saja yang boleh masuk peron. Antrean di
depan mesin loket juga tidak mengular karena pemesanan tiket bisa dilakukan secara online.

Di sisi fasilitas kereta, AC sudah dipasang di semua gerbong kereta termasuk kelas
ekonomi, juga toilet yang jauh lebih bersih dari sebelumnya. Satu lagi, kita tidak akan bertemu
pedagang asongan di dalam kereta maupun di peron.

9
*) dirangkum dari Laporan Tahunan KAI 2011-2018

Pada tahun 2014, Ignasius Jonan ditunjuk menjadi Menteri Perhubungan oleh Presiden
Joko Widodo. Posisinya sebagai Direktur Utama digantikan oleh Edi Sukmoro. Lulusan
Teknik Sipil Insitut Teknologi Bandung ini bergabung dengan KAI pada tahun 2013.

Pasca transformasi besar-besaran yang dilakukan Jonan, tugas Edi Sukmoro adalah
melanjutkan pembenahan dan perbaikan di berbagai aspek. Salah satu kemajuan yang terlihat
di masa kepemimpinannya adalah KAI yang makin relevan dengan perkembangan zaman,
utamanya teknologi. Dalam bidang transportasi, khususnya perkeretaapian yang dalam satu
dekade terakhir telah mengalami transformasi dan kemajuan, konsistensi berinovasi adalah
kuncinya.

Perubahan radikal dalam tubuh PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai BUMN
operator yang bertanggungjawab atas pelayanan kereta api secara perlahan membuahkan hasil.
Service oriented dan customer focused menjadi paham yang wajib diimplementasikan oleh

10
setiap pekerjanya di seluruh wilayah, baik di Jawa maupun Sumatera. Paham itu pun
menempatkan inovasi sebagai salah satu nilai utama dan kewajiban dalam pelayanannya.

Sejak pelayanan menjadi fokusnya, maka inovasi KAI terus berjalan seiring dinamika
kebutuhan pengguna jasa. Hasilnya, moda transportasi kereta api semakin mendapat tempat di
hati masyarakat. Hal ini terbukti dengan meningkatnya volume penumpang kereta api dari
tahun ke tahun.

Pada 2016, KAI mengangkut 352,3 juta penumpang. Di tahun 2017, jumlahnya naik 12%
menjadi 394,1 juta penumpang. Lonjakan penumpang berlanjut di tahun 2018 dengan jumlah
total 425 juta penumpang atau naik 8%. Sampai dengan Semester I 2019, terjadi peningkatan
sebesar 2% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Pada Semester I
2019 PT Kereta Api Indonesia (Persero) melayani 210,7 juta penumpang. Sedangkan di
Semester I 2018, KAI melayani 207 juta penumpang. Angka-angka tersebut muncul dari proses
yang tidak mudah, namun KAI konsisten untuk terus berinovasi.

Misalnya, KAI memanfaatkan kelebihan teknologi informasi yang memampukan setiap


hal dikerjakan dengan cepat dan praktis sekaligus transparan. KAI telah mengembangkan
aplikasi resminya, yakni KAI Access yang memungkinkan penggunanya dapat mengakses
berbagai layanan dengan mudah tanpa harus bersusah payah ke stasiun ataupun mengantri di
loket. Online reservation, online cancelation, online reschedule, e-boarding pass, reservasi
KA bandara, dan reservasi tiket KA Lokal adalah sedikit dari sekian banyak fitur dalam KAI
Access.

Dalam bidang sarana, kereta-kereta secara bertahap terus diremajakan dan ditingkatkan
fasilitasnya. Sejak 2018, KAI sudah mendatangkan 438 kereta baru dari INKA. Untuk
memberikan alternatif bagi penumpang yang menginginkan kenyamanan lebih, KAI bahkan
menghadirkan seri Luxury Train yang pada tahun 2019 ini telah hadir generasi keduanya.

Yang terbaru, untuk menjawab kebutuhan masyarakat khususnya generasi milenial yang
dinamis, KAI telah menyediakan fasilitas coworking space di berbagai stasiun. Fasilitas ini
memudahkan penumpang yang ingin bekerja dengan ruang yang nyaman dengan koneksi
internet mumpuni saat berada di stasiun sebelum atau sesudah naik KA. Saat ini, fasilitas
Coworking Space telah hadir di sembilan stasiun yakni Gambir, Jakarta; Juanda, Jakarta; BNI
City, Jakarta; Bandung; Cirebon; Semarang Tawang; Yogyakarta; Surabaya Gubeng; dan
Jember. Kedepannya akan dihadirkan di berbagai stasiun lainnya.

11
Masih dalam bidang prasarana, KAI pun tengah gencar mengerjakan reaktivasi jalur kereta
api di Jawa Barat, salah satunya yang sedang dalam progress pengerjaan adalah rute Cibatu-
Garut-Cikajang (47,5 km). Reaktivasi jalur ini sangat potensial bagi pengembangan wilayah
Priangan timur dan tenggara.

Konsistensi untuk selalu menghadirkan kemudahan bagi masyarakat pun diwujudkan


melalui integrasi antarmoda. Bersinergi dengan berbagai pihak, KAI berkomitmen untuk
mewujudkan kenyamanan bertransportasi publik agar masyarakat mulai beralih meninggalkan
kendaraan pribadi. Misalnya, LRT Sumatera Selatan terintegrasi dengan Trans Musi dan
Damri, Stasiun Batu Ceper kini dilengkapi skybridge untuk mengkoneksikan KRL dan KA
Bandara Soetta, dan yang terbaru KAI telah mengoperasikan KA Bandara Internasional
Yogyakarta YIA.

Di bidang angkutan barang, KAI pun berinovasi dengan mengoperasikan KA Angkutan


Limbah pertama di Indonesia. Rangkaian yang terdiri dari sepuluh gerbong datar (GD) dengan
kapasitas 20 Teus atau setara dengan 360 ton ini diberangkatkan dari Stasiun Kalimas menuju
Stasiun Nambo, Bogor.

Di tengah laju perkembangan yang makin kencang, KAI pun konsisten memperhatikan
masyarakat yang tinggal di sekitar rel kereta api atau stasiun dengan menghadirkan Kereta
Kesehatan atau Rai Clinic. Sudah empat tahun berjalan, Rail Clinic memberikan layanan
kesehatan tingkat pertama yang bisa diakses gratis oleh penduduk yang tinggal di sekitar jalur
dan stasiun kereta api namun sulit mengakses layanan kesehatan.

2.3 Kondisi Perkeretaapian Saat ini

Memasuki tahun 2020, seluruh dunia tiba-tiba dihantam kejadian luar biasa yang kita sebut
sebagai pandemi corona virus (COVID-19). Hampir seluruh aspek dan segala pihak di
kehidupan terdampak pandemi tersebut sehingga mengharuskan kita untuk tanggap
beradaptasi. Perusahaan atau industri yang beroperasi menjalankan fungsi-fungsi penunjang
hidup juga ikut terpukul menghadapi pandemi COVID-19 ini, tak terkecuali industri
transportasi nasional.

Berdasarkan data BPS, jumlah penumpang domestik maupun internasional mengalami


penurunan tajam. Untuk angkutan udara jumlah penumpang turun 20,84% sementara untuk

12
angkutan laut turun 3,78% dari bulan sebelumnya. Hal tak jauh berbeda juga menimpa PT
Kereta Api Indonesia (KAI) yang bergerak di industri penyediaan layanan transportasi
darat. PT KAI mengalami dampak yang cukup signifikan baik dari jumlah penumpang
maupun pendapatan akibat dari pandemi COVID-19. Sejumlah layanan seperti perjalanan
kereta jarak jauh pun harus terpaksa diberhentikan sementara dan dibatasi operasionalnya.
Sejak 23 Maret 2020, PT KAI telah membatalkan sebanyak 401 perjalanan kereta api.

Hal tersebut juga dilakukan demi mendukung arahan Presiden Joko Widodo mengenai
pelarangan kegiatan mudik. Selain itu, jumlah penumpang yang dapat diangkut di masa
pandemi ini juga disesuaikan hanya berkisar 60 orang per gerbong dari kapasitas 200 orang per
gerbong untuk mematuhi protokol COVID-19.

Berikut adalah perbandingan jumlah penumpang kereta api PT KAI pada 6 bulan pertama
tahun 2019 dan 2020. Perbedaan drastis mulai terjadi di bulan Maret 2020 kemudian
menyentuh angka terendahnya di bulan Mei 2020 dengan total penumpang sebanyak 5.484.
Jika dibandingkan dengan bulan Mei 2019, maka telah terjadi penurunan penumpang sebesar
84,37 %. Selain itu, menurut data BPS untuk layanan KRL Commuterline sebelum ada

13
pandemi jumlah penumpang bisa mencapai 900.000 orang per harinya dan kemudian per April
2020 menurun menjadi hanya 183.000 orang per harinya.

Pemberhentian layanan sementara dan berkurangnya jumlah penumpang kemudian


berujung pada menurunnya pendapatan juga laba bersih PT KAI yang dapat kita lihat dari
kinerja kuartal I 2020. Pada periode tersebut laba bersih perseroan tercatat turun 42,72% dari
pencapaian kuartal I 2019.

14
BAB III
KESIMPULAN

Perkeretaapian di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat dari tahun 1867
hingga sampai sekarang tahun 2020. Penumpang tak lagi harus berebut tempat duduk. Satu
kursi untuk satu penumpang sehingga tak ada lagi yang usil duduk di dalam toilet atau sandaran
kursi. KAI juga telah mengembangkan aplikasi resminya, yakni KAI Access yang
memungkinkan penggunanya dapat mengakses berbagai layanan dengan mudah dan
pemesanan tiket bisa dilakukan secara online tanpa harus bersusah payah ke stasiun ataupun
mengantri di loket.

Di sisi fasilitas kereta, AC sudah dipasang di semua gerbong kereta termasuk kelas
ekonomi, juga toilet yang jauh lebih bersih dari sebelumnya. Service oriented dan customer
focused menjadi paham yang wajib diimplementasikan oleh setiap pekerjanya di seluruh
wilayah, baik di Jawa maupun Sumatera. Paham itu pun menempatkan inovasi sebagai salah
satu nilai utama dan kewajiban dalam pelayanannya.

KAI juga meningkatkan fasilitas bahkan menghadirkan seri Luxury Train yang pada tahun
2019 ini telah hadir generasi keduanya. Banyak inovasi dan transformasi yang telah dilakukan
PT. KAI menjadi makin relevan dengan perkembangan zaman, utamanya teknologi untuk
meningkatkan kenyamanan penumpang.

15
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jendral Anggaran, Kajian Anggaran Bidang Perkeretaapian Sebagai Pendukung


Pembangunan Bidang Infrastruktur Di Indonesia, 2015.

https://mediaindonesia.com/nusantara/262071/kemajuan-perkeretaapian-buah-konsistensi-
berinovasi

Badan Pusat Statistika, Jumlah Penumpang Melalui Transportasi Kereta Api Indonesia Tahun
1987–2017

https://www.inka.co.id/

16

Anda mungkin juga menyukai