Pada tahun 1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada
Jepang. Semenjak itu, perkeretaapian Indonesia diambil alih Jepang dan berubah
nama menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api). Selama penguasaan Jepang,
operasional kereta api hanya diutamakan untuk kepentingan perang. Salah satu
pembangunan di era Jepang adalah lintas Saketi-Bayah dan Muaro-Pekanbaru
untuk pengangkutan hasil tambang batu bara guna menjalankan mesin-mesin
perang mereka. Namun, Jepang juga melakukan pembongkaran rel sepanjang 473
km yang diangkut ke Burma untuk pembangunan kereta api disana.
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus 1945, beberapa hari kemudian dilakukan pengambilalihan stasiun dan
kantor pusat kereta api yang dikuasai Jepang. Puncaknya adalah pengambil alihan
Kantor Pusat Kereta Api Bandung tanggal 28 September 1945 (kini diperingati
sebagai Hari Kereta Api Indonesia). Hal ini sekaligus menandai berdirinya
Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI). Ketika Belanda
kembali ke Indonesia tahun 1946, Belanda membentuk kembali perkeretaapian di
Indonesia bernama Staatssporwegen/Verenigde Spoorwegbedrif (SS/VS),
gabungan SS dan seluruh perusahaan kereta api swasta (kecuali DSM).
B. Profil Perusahaan
PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang selanjutnya disingkat sebagai KAI atau
“Perseroan” adalah Badan Usaha Milik Negara yang menyediakan, mengatur, dan
mengurus jasa angkutan kereta api di Indonesia. Namun, seiring dengan dinamika dunia
usaha dan berkembangnya tuntutan pasar, saat ini KAI juga menyelenggarakan kegiatan
usaha penunjang lainnya dengan memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya.
Diantaranya adalah pengelolaan properti yang terkait dengan jasa kereta api, pariwisata
berbasis kereta api, restoran di kereta api (on train services) dan di stasiun, termasuk jasa
catering dan distribusi logistik.
C. Visi Dan Misi
1. Visi
2. Misi
a. Untuk menyediakan sistem transportasi yang aman, efisien, berbasis digital,
dan berkembang pesat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
b. Untuk mengembangkan solusi transportasi massal yang terintegrasi melalui
investasi dalam sumber daya manusia, infrastruktur, dan teknologi.
c. Untuk memajukan pembangunan nasional melalui kemitraan dengan para
pemangku kepentingan, termasuk memprakarsai dan melaksanakan
pengembangan infrastruktur-infrastruktur penting terkait transportasi.
D. Logo Perusahaan
1. Bentuk
Terinspirasi dari bentuk REL KERETA yang digambarkan dengan garis
menyambung ke atas pada huruf A, KAI diharapkan terus maju dan menjadi
solusi ekosistem transportasi terbaik yang terintegrasi, terpercaya, bersinergi,
dan kelak dapat menghubungkan Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Dengan menggunakan typeface italic yang dinamis dan di modifikasi pada
huruf A menggambarkan karakter KAI yaitu progresif, berfikiran terbuka, dan
terpecaya. Grafik yang tegas namun ramah dengan perbedaan warna pada huruf
diharapkan dapat mencerminkan hubungan yang harmonis dan kompeten antara
KAI dan seluruh pemangku kepentingan.
2. Warna
Perpaduan antara warna biru tua yang menunjang stabilitas,
profesionalisme, amanah dan kepercayaan diri, yang ditambah dengan aksen
warna oranye, yang menunjukan antusiasme, kreativitas, tekad, kesuksesan dan
kebahagiaan.
E. Budaya Perusahaan
1. Amanah/Akuntabel
2. Kompeten
3. Harmonis
4. Loyal
5. Adaptif
6. Kolaboratif
Berikut penjelasan secara lebih rinci mengenai budaya perusahaan PT. KAI :
a. Amanah/akuntabel
PT. KAI menerapkan core value BerAKHLAK dalam melakukan
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat pengguna jasa kereta api, core values
itu sendiri terdiri dari
1). Berorientasi pelayanan
2). Akuntabel
3). Kompeten
3). Harmonis
4). Loyal
6). Adatif
7). Kolaboratif
Akuntabel adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap
level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan
pertanggungjawaban pelayanan masyarakat. Dengan demikian PT KAI memegang
teguh prinsip core values akuntabel dengan memegang teguh kepercayaan yang
diberikan oleh masyarakat dalam melakukan pelayanan yang prima. Perilaku
akuntabel tersebut dituangkan sebagai berikut :
a). Memenuhi janji dan komitmen
b). Bertanggung jawab atas tugas, keputusan, dan tindakan yang dilakukan.
c). Berpegang teguh kepada nilai moral dan etika.
b. Kompeten
Kompeten dalam konsep Berakhlak adalah terus menerus belajar untuk
meningkatkan kompetensi diri agar sukses dan berhasil menjawab tantangan yang
selalu berubah (VUCA). Dalam konteks kompeten para kru PT.KAI mempunyai
sertifikat yang dikeluarkan oleh Dirjen perkereta apian dan harus diperbaharui 4
tahun sekali yang didapatkan melewati proses ujian.
Semenjak Pandemi Covid-19, PT.KAI terus menerus melakukan
pengembangan dalam pelayanan dan juga PT.KAI mengembangkan kapabilitas
baru bagi para pegawainya di bidang digital, property, project financing, asset
management, dan logistic. Konsumen yang sedemikian maju, PT KAI juga
melakukan pembenahan dengan ikut terjun ke dunia digital agar relevan dengan
market saat ini, dengan fitur KAI Acces yang meliputi KA wisata, Rail food,
KAIPay,KAI Logistik Express dan program membership. Untuk mengoptimalkan
pengoperasian kereta api pada era pandemi, PT.KAI melakukan perubahan strategi
dengan Optimalisasi angkutan barang.
PT KAI memulai perbaikan pelayanan dengan transformasi sistem.
Awalnya penumpang harus antre di loket tiket. Akan tetapi, saat ini penumpang
dapat menggunakan kartu langganan yang digunakan di gerbang masuk stasiun.
Hal ini tentu dapat mengurangi jumlah antrian di loket tiket. Kenyamanan
konsumen terus diperhatikan, PT. KAI banyak mereaktifkan kembali beberapa
jalur kereta api kembali dan adanya penambahan fasilitas dalam memakai moda
transportasi seperti penambahan terminal listrik, pendingin udara, atau kedai
makan. Dari semua perubahan yang dihadirkan, sistem tiket online didahulukan
karena merupakan titik temu antara konsumen dan perusahaan.
c. Harmonis
Implementasi nilai HARMONIS pada PT. Kereta Api Indonesia (KAI),
diwujudkan melalui adanya pola hubungan saling peduli antar segenap tim dalam
mewujudkan sarana transportasi darat yang handal serta siap operasi. Menjalin
keharmonisan dalam PT. KAI diwujudkan dalam rangka bersinergi untuk
pencapaian tujuan bersama. Harmonis yang secara umum diartikan sebagai upaya
saling peduli dan menghargai perbedaan memiliki makna bahwa perbedaan akan
selalu ada, baik itu dari etnis asal karyawan, suku, budaya, jabatan, bidang, dsb.
Oleh karena itu, perlu cara untuk menghadapinya, yaitu bukan dengan
mengedepankan ego masing-masing, namun sebaliknya diperlukan keselarasan
hidup diantara perbedaan tersebut, sehingga tercipta keselarasan dan keseimbangan.
d. Loyal
Salah satu pelayanan dari PT.KAI dapat kita lihat dari loyalitas dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan aktualisasi CPNS panduan
perilaku loyal “KoDeKoNasAb” (komitmen kontribusi Dedikasi Nasionalisme
pengabdian) PT.KAI menerapkan perilaku Loyal. sebagai berikut,
1) Komitmen
2) Kontribusi
3) Dedikasi
4) Nasionalism
e. Adaptif
PT KAI, adalah BUMN yang memilki kinerja cukup baik tertutama di
bidang transportasi dibandingkan BUMN lain. Kinerja baik PT KAI ini didasari
dengan kebijakan-kebijakan adaptif yang diambil guna mendukung pelayanan, dan
menyesuaikan perkembangan zaman. Terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan ataupun menghadapi perubahan dengan Panduan perilaku yang
digunakan PT.KAI adalah cepat menyesuaikan diri untuk menjadi lebih baik, terus
menerus melakukan perbaikan mengikuti perkembangan teknologi dan bertindak
proaktif.
Salah satu Contoh paling sederhana pola adaptif yang dilakukan PT KAI
adalah kemudahan akses tiket untuk para penumpang. Sekarang, pembelian tiket
kereta api, bisa diakses secara digital. PT KAI meluncurkan aplikasi KAI Access.
KAI Access Bisnis Perusahaan Company Business KAI Access adalah aplikasi
resmi milik KAI yang tidak hanya memiliki fitur untuk penjualan tiket namun
beberapa fitur lain yang mendukung kemudahan dan kenyamanan layanan
pelanggan.
f. Kolaboratif
Penerapan nilai kolaboratif bagi PT Kereta Api Indonesia dilakukan
dengan menjalin berbagai kerjasama dengan banyak sektor baik itu pemerintah
sendiri maupun pihak swasta. Perwujudan kolaboratif sangat beiringan dengan
visi PT KAI selama ini, yakni menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk
Indonesia. kolaborasi yang dilakukan oleh PT KAI ini juga merupakan wujud
implementasi misi perusahaan pada poin ketiga yakni untuk memajukan
pembangunan nasional melalui kemitraan dengan para pemangku kepentingan.
Beberapa tahun terakhir ini KAI cukup gencar melakukan berbagai kerja
sama dengan sejumlah pihak lain. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut :
1) Kerja sama dengan sektor swasta
a) Mendirikan konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia China bersama PT
Wijaya Karya, PT Jasa Marga, dan PT Perkebunan Nasional VIII (PTPN
8) dan konsorsium Tiongkok dalam pengerjaan megaproyek Kereta Cepat
Jakarta - Bandung.
b) Kerjasama dengan penyedia aplikasi ojek online yaitu Gojek dan Grab
untuk menyediakan kemudahan pembelian tiket KAI dan transportasi dari
stasiun ketempat yang tujuan akhir penumpang
c) Kerjasama KAI dengan perusahaan PT Bumi Serpong Damai (BSD) Tbk
untuk pembangunan, stasiun baru di Km 36+700 hingga Km 37+200
antara Cicayur-Parung Panjang di Desa Jatake, Pagedangan, Tangerang,
Banten.
1) Kerjasama dengan sektor pemerintah
a) kerjasama untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di
bidang Perkeretaapian dengan Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Perhubungan (BPSDMP).
b) Kerjasama bisnis dengan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dalam rangka
memenuhi kebutuhan Industri Baja Nasional maupun Industri lainnya,
pengangkutan hasil produksi Krakatau Steel dan optimalisasi
penggunaan angkutan kereta api.
c) Kerjasama PT KAI dengN BPH Migas dalam untuk memberikan
pelayanan distribusi batu bara dengan optimal.
Berdasarkan beberapa bukti Kerjasama inilah terlihat bahwa PT KAI
amat sanagt menerapkan konsep kolaboratif dalam menjalankan
perusahaannya. Kolaborasi yang dilakukan pun tidak pandang latar belakang
baik sektor swasta maupun sektor pemerintah, seluruh sektor di ajak untuk
berkolaborasi bersama. Sebagai sebuah perusahan yang bergerak di bidang
transportasi, KAI sadar bahwa perusahaannya tidak boleh hanya bekerja
sendirian, melainkan harus melibatkan banyak pihak demi terciptanya cita-
cita bangsa yaitu kesejahteraan sosial dan kemajuan perekonomian nasional.
Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=VjkqIQH5MAw
https://www.youtube.com/watch?v=fU4dPwd4gpo
https://www.kai.id/information/full_news/4912-terapkan-core-value-akhlak-pada-
perusahaan-kai-group-raih-8-penghargaan-dari-menteri-bumn
https://www.kai.id/information/full_news/1753-layanan-baru-kai-access-pada-tahun-
inovasi-kai
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200809/98/1276850/begini-bentuk-kolaborasi-pt-kai-
dengan-gojek-dan-grab
https://www.bumn.info/info-utama/seri-akhlak-implementasi-pt-kai-dari-membentuk-
culture-agent-hingga-jalin-banyak-kolaborasi
https://konstruksimedia.com/genjot-angkutan-barang-kai-perbanyak-kolaborasi/
https://www.kai.id/information/full_news/5228-kolaborasi-kembangkan-bisnis-kai-dan-
krakatau-steel-tanda-tangani-mou
https://www.kai.id/information/full_news/5203-kolaborasi-kai-dan-bph-migas-di-atas-
kereta-inspeksi