Anda di halaman 1dari 17

PERANAN IPTEK DALAM KEHIDUPAN

MANUSIA (KESEHATAN)

Mata kuliah: IAD, IBD, ISD

Dosen: Adriadi, M.Pd

Disusun oleh:
- Nurul Afifah
- Risma Dewi
- Winda Pratiwi
- Yudi Saputra
- Yulia Ariyanti
- Zefry

STAI Syekh H Abdul Halim Hasan Al-Ishlahiyah


BINJAI
TAHUN 2015

I
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji syukur hanya milik Allah subhanahu wa ta’ala. Shalawat serta
salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam, serta umatnya yang selalu istikamah hingga yaumulakhir.

Alhamdulillah, dengan Izin-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang


berjudul “Peranan IPTEK Dalam Kehidupan Manusia (Kesehatan)”. Semoga
bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi kita semua. Kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.

Kw.Begumit, Desember 2015

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................II

BAB I.....................................................................................................................IV

Pendahuluan.......................................................................................................IV

A. Latar Belakang Masalah......................................................................IV

B. Pembatasan Masalah...........................................................................IV

C. Tujuan Penulisan.................................................................................IV

D. Manfaat Penulisan...............................................................................IV

BAB II......................................................................................................................5

Kajian Teori..........................................................................................................5

BAB III....................................................................................................................5

Pembahasan..........................................................................................................6

A. Definisi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi............................................5

B. Peranan IPTEK dalam Kehidupan Manusia di bidang Kesehatan........6

C. Dampak Positif dan Negatif yang Ditimbulkan IPTEK di Bidang


Kesehatan..........................................................................................................7

BAB IV..................................................................................................................14

Penutup...............................................................................................................14

A. Kesimpulan..........................................................................................14

B. Saran....................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

III
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, manusia tidak lepas dari teknologi di dalam kehidupannya. Inilah
yang kita rasakan saat ini. Banyak bermunculan alat-alat canggih yang dapat
membantu manusia dalam melangsungkan hidupnya. Kemajuan teknologi adalah
sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan
teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.

Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan


untuk memberikan kemudahan dan sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas
manusia. Kemajuan teknologi ini tidak hanya menimbulkan dampak positif,
melainkan juga akan menimbulkan dampak negatifnya di dalam kehidupan
manusia itu sendiri. Untuk itu di dalam makalah ini kami akan membahas tentang
IPTEK dan peranannya dalam kehidupan manusia terkhusus pada bidang
kesehatan.

B. Pembatasan Masalah
1. Peranan IPTEK dalam kehidupan manusia di bidang kesehatan.
2. Dampak positif dan negatif yang ditimbulkan IPTEK di bidang
kesehatan.

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui peranan IPTEK dalam kehidupan manusia di bidang
kesehatan.
2. Mengetahui dampak positif dan negatif yang ditimbulkan IPTEK di
bidang kesehatan.

D. Manfaat Penulisan
1. Kegunaan teoritis
Diharapkan makalah ini dapat menjadi bahan acuan untuk penelitian sejenis
dan usaha pengembangan yang lebih lanjut di masa yang akan datang.
2. Kegunaan praktis

IV
- Bagi penulis, makalah ini diharapkan memperdalam dan menambah
wawasan penulis.
- Bagi masyarakat, makalah ini diharapkan menambah wawasan
masyarakat, dalam hal IPTEK dan peranannya dalam kehidupan manusia
di bidang kesehatan.

5
BAB II
Kajian Teori
A. Ilmu Pengetahuan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ilmu pengetahuan adalah
gabungan berbagai pengetahuan yang disusun secara logis dan bersistem dengan
memperhitungkan sebab dan akibat. Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah
seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan
pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. 1 Kata
ilmu dalam bahasa Arab “ilm”.2 yang berarti memahami, mengerti, atau
mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti
memahami suatu pengetahuan.
B. Teknologi
Teknologi bermakna metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis, ilmu
pengetahuan terapan, keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi yaitu
sebagai entitas benda maupun tak benda yang diciptakan secara terpadu melalui
perbuatan dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai.
Read Bain berpendapat bahwa teknologi meliputi semua alat, mesin, aparat,
perkakas, senjata, perumahan, pakaian, peranti pengangkut/pemindah dan
pengomunikasi, dan keterampilan yang memungkinkan kita menghasilkan semua
itu.
Bernard Stiegler mendefinisikan teknologi dalam dua cara: pertama sebagai
pencarian kehidupan, dalam artian lebih dari sekadar hidup dan kedua sebagai zat-
zat anorganik yang tersusun rapi.

1
B. Arief Sidharta, Apakah Filsafat dan Filsafat Ilmu itu?, Pustaka Sutra, Bandung, 2008, hlm. 7-
11.
2
Wahid, Ramli Abdul, Ulumul Qur’an, Grafindo, Jakarta, 1996, hlm. 7.

6
C. Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis. 3
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan, dan pencegahan gangguan
kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan, dan/atau perawatan
termasuk kehamilan dan persalinan.4

3
Siti Nafsiah, “Prof. Hembing pemenang the Star of Asia Award: pertama di Asia ketiga di
dunia”, Gema Insani, 2000, 979915703X, 9789799157034.
4
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia,
“Panduan bantuan hukum di Indonesia: pedoman anda memahami dan menyelesaikan masalah
hukum”, Yayasan Obor Indonesia, 2006, 9799662761, 9789799662767.

7
BAB III
Pembahasan
A. Peranan IPTEK dalam Kehidupan Manusia di bidang Kesehatan
Teknologi informasi juga berpengaruh di bidang kesehatan. Sekarang ini
teknologi informasi di bidang kesehatan sangat memiliki peran yang begitu
signifikan untuk menolong jiwa manusia serta riset-riset di bidang kedokteran.
Teknologi informasi digunakan untuk menganalisis organ tubuh manusia bagian
dalam yang sulit dilihat, untuk mendiagnosa penyakit, menemukan obat yang
tepat untuk mengobati penyakit, dan masih banyak lagi.

Pemanfaatan teknologi informasi ini tentunya sudah sangat membantu orang-


orang yang bergerak di bidang kesehatan, setidaknya bisa membantu mereka
dalam menangani para pasiennya sehingga sedikit banyak teknologi di bidang
kesehatan ini bisa meningkatkan kesehatan masyarakat. Adanya teknologi
informasi yang dimanfaatkan dokter dan perawat untuk memudahkan mereka
memonitor kesehatan pasien, memonitor detak jantung pasien lewat monitor
komputer, aliran darah, memeriksa organ dalam pasien dengan sinar-X. Dengan
teknologi modern bisa memonitor, bahkan menggantikan fungsi organ dalam
seperti jantung, paru-paru dan ginjal. Itu merupakan teknologi kesehatan yang
digabungkan dengan teknologi informasi dan komputer.

Teknologi-teknologi yang sudah dikembangkan di bidang kesehatan di


antaranya adalah:

- Sistem Computerized Axial Tomography (CAT), digunakan untuk


menggambar struktur bagian otak dan mengambil gambar seluruh organ
tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-X. Sedangkan untuk
yang bergerak menggunakan sistem Dynamic Spatial Reconstructor (DSR)
yang dapat digunakan untuk melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh.
CAT dan DSR biasa dikenal CT Scan.
- Single Photo Emission Computer Tomography (SPECT) merupakan sistem
komputer yang mempergunakan gas radioaktif untuk mendeteksi partikel-
partikel tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar. Bentuk lainnya adalah

8
Positron Emission Tomography (PET) juga merupakan sistem komputer yang
dapat menampilkan gambar yang menggunakan isotop radioaktif.
Pengembangan PET-SCAN ini tidak hanya dapat mendeteksi kanker, tetapi
juga dapat digunakan pada bidang-bidang kedokteran lainnya.
Dengan berkembangnya teknologi di bidang kesehatan sangatlah membantu
mereka yang bergerak di bidang kesehatan untuk melakukan pekerjaan mereka.
Mereka bisa dengan cepat menangani para pasien, bisa mendiagnosis penyakit
yang mereka derita dan kemungkinan salah diagnosis yang mungkin sudah sering
terjadi di dalam bidang kedokteran yang memakan banyak jiwa bisa berkurang.
Pemanfaatan teknologi informasi ini semakin mendukung peningkatan kualitas
kerja di bidang kedokteran, karena semakin canggihnya teknologi yang ada maka
akan semakin mudah kita mendapatkan pelayanan dengan kualitas baik.5

B. Dampak Positif dan Negatif yang Ditimbulkan IPTEK di Bidang


Kesehatan
Segala sesuatu yang memiliki dampak positif biasanya akan diikuti dengan
munculnya dampak negatifnya, termasuk dalam IPTEK di bidang kesehatan.
Berikut merupakan beberapa uraian dampak positif dan negatif yang ditimbulkan
IPTEK di bidang kesehatan.

- Dampak positif:
a) Ditemukannya mikroskop, sinar-X, antibiotik, obat-obat bius, transplantasi
vaksinasi bidang kedokteran dan pengobatan.
Dalam rangka peningkatan kesehatan masyarakat telah maju dengan pesat.
Penemuan dalam bidang-bidang tersebut telah membebaskan manusia dari bahaya
maut, akibat penyebaran wabah penyakit yang mengerikan seperti cacar, typus,
malaria, TBC, tumor, kanker, dan lain-lain.
b) Ditemukannya alat-alat pengganti organ tubuh manusia yang telah rusak.
Misalnya mata (baik mata buatan maupun donor mata), ginjal dan jantung.
c) Diketemukannya keahlian dalan bidang operasi plastik.

5
“Peran Teknologi Informasi dalam Bidang Kesehatan”, diakses dari
https://quamilanadia.wordpress.com/2013/12/17/peran-teknologi-informasi-dalam-bidang-
kesehatan.html, pada tanggal 1 Desember 2015 pukul 20.18.

9
Sehingga hidung yang kurang mancung dapat menjadi mancung, dan lain
sebagainya.
d) Diketemukannya tata menu makan setiap hari.
Dengan diketemukannya cara ini, sebagian besar masyarakat telah mengatur
menu makan dengan zat vitamin sehingga dapat memperlambat kehausan setiap
organ tubuh manusia, dengan begitu akan memberi kesempatan untuk lebih lama.
e) Diketemukannya peralatan untuk mengolah sampah dan limbah.
Sehingga sampah dan limbah tidak lagi mengganggu kelangsungan hidup
manusia.
f) Telemedicine (pengobatan jarak jauh).
Yaitu perawatan yang diberikan melalui telekomunikasi juga turut membantu
di dunia kedokteran. Sekarang telemedicine telah diimplementasikan oleh
administrator penjara Amerika, tempat di mana tahanan diberi jaminan perawatan
medis karena jumlah tahanan semakin banyak maka biaya kesehatan pun perlu
dikontrol.
g) Sistem Computerized Axial Tomography (CAT) dan Dynamic Spatial
Reconstructor (DSR).
h) Single Photo Emission Computer Tomography (SPECT) dan Positron
Emission Tomography (PET).
i) Meningkatkan ilmu dan fasilitas di bidang kedokteran.
Berkembangnya cabang-cabang ilmu di bidang pengobatan dan penemuan
alat kedokteran seperti mikroskop, banyak membantu pemecahan masalah di
bidang kedokteran.
j) Meningkatkan teknologi obat-obatan.
Dengan ditemukannya teknologi material, orang dapat mengetahui susunan
suatu zat, sifat-sifatnya, jumlah masing-masing bagian dari susunan suatu
persenyawaan. Dasar pemisahan suatu bersenyawa dari campurannya dan
pembentukan senyawa baru dari senyawa lain merupakan awal dari pembuatan
teknologi di bidang obat-obatan.
k) Memberantas penyakit menular

10
Perkembangan ilmu pengetahuan menyebabkan keberhasilan ilmu kedokteran
dalam mengikuti tingkah laku dinamika gelombang epidemic, sehingga mampu
mengadakan usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
- Dampak negatif:
a) Efek radiasi yang berpotensi menghasilkan penyakit baru.
Salah satu contohnya adalah penyakit kanker yang kita ketahui bersama
bahwa hingga saat ini penyakit tersebut belum memiliki obat yang bisa
mendeteksi hingga tercapainya suatu kesembuhan yang sempurna bagi para
penderitanya. Selain itu unsur zat radioaktif yang digunakan untuk mengobati
penderita kanker juga dapat menimbulkan radiasi yang berbahaya, dan tentunya
hal tersebut menjadi cikal bakal suatu penyakit baru yang berbahaya.
Begitu juga halnya dengan alat komunikasi yang sering kita gunakan.
Sejumlah penelitian yang dilakukan menunjukkan radiasi telepon genggam
berakibat buruk terhadap tubuh manusia. Misalnya meningkatkan risiko terkena
tumor telinga dan kanker otak, berpengaruh buruk pada jaringan otak, merusak
dan mengurangi jumlah sperma hingga 30%, mengakibatkan meningioma,
neurinoma akustik, accoustic melanoma, dan kanker kelenjar ludah. Sayangnya,
tidak satu pun 6 vendor telepon seluler terbesar di dunia merespon hasil-hasil
penelitian tersebut.
Meski belum ada kepastian terhadap hasil penelitian ini, pimpinan proyek
penelitian Franz Adlkofer menyarankan tindakan pencegahan dengan
menganjurkan penggunaan telepon genggam hanya dalam keadaan darurat saja.
Artinya, kalau di sekitar anda tersedia telepon biasa sebaiknya anda menghindari
memakai telepon seluler. Atau, menggunakan peralatan hands-free kapan saja
memungkinkan.
Begitu pula dengan halnya komputer yang beregenerasi menjadi laptop. Mata
adalah organ tubuh yang paling mudah mengalami penyakit akibat kerja, karena
terlalu sering memfokuskan bola mata ke layar monitor. Tampilan layar monitor
yang terlalu terang dengan warna yang panas seperti warna merah, kuning, ungu,
oranye akan lebih mempercepat kelelahan pada mata. Selain dari itu, pantulan
cahaya (silau) pada layar monitor yang berasal dari sumber lain seperti jendela,

11
lampu penerangan dan lain sebagainya, akan menambah beban mata. Pencahayaan
ruangan kerja juga berpengaruh pada beban mata.
Pemakaian layar monitor yang tidak ergonomis dapat menyebabkan keluhan
pada mata. Berdasarkan hasil penelitian, 77% para pemakai layar monitor akan
mengalami keluhan pada mata, mata merah, mata berair, sampai pada iritasi mata
bahkan kemungkinan katarak mata.
Bila operator komputer menggunakan soft lens (lensa mata), kelelahan mata
akan lebih cepat terasa, karena mata dalam keadaan memfokuskan ke layar
monitor akan jarang berkedip sehingga bola mata cepat menjadi kering dan ini
menyebabkan timbulnya gesekan antara lensa dan kelopak mata. Ruang
berpendingin (AC) akan lebih memperparah gesekan tersebut, karena udara
ruangan berAC akan kering sehingga air mata akan ikut menguap.
Menurut hasil penelitian, untuk operator komputer yang bekerja 8 jam per
hari terus menerus, ternyata radiasi yang keluar dari komputer (khususnya sinar-
X) sangat rendah yaitu sekitar 0,01739 m Rem per tahun. Harga tersebut jauh
lebih rendah dari pada radiasi yang berasal dari sinar kosmis dan dari radiasi bumi
(terresterial radiation) yang berkisar 145 m Rem per tahun. Akhir-akhir ini banyak
dijual kaca filter untuk layar monitor yang dipromosikan sebagai filter radiasi
yang keluar dari komputer. Kaca filter yang dijual di pasaran lebih sesuai sebagai
filter kesilauan (glare) dari cahaya layar komputer, bukan sebagai filter radiasi.
b) Efek ketergantungan.
Teknologi yang kian berkembang juga dapat menimbulkan timbal balik yang
bersifat negatif seperti sifat ketergantungan. Para pengkonsumsi obat antibiotik
yang banyak beredar di masyarakat ternyata tidak semata-mata hanya mengurangi
keluhan yang ada tetapi juga menimbulkan ketergantungan dengan intensitas yang
berbeda-beda dari masing-masing jenis antibiotik. Tidak hanya sampai pada hal
tersebut, akan tetapi timbul suatu kemungkinan yang menyebabkan penyakit
tersebut memiliki tingkat kekebalan terhadap antibiotik tertentu.
Pengaruh negatif lain bagi anak, adalah kecenderungan munculnya
“kecanduan” anak pada komputer. Kecanduan bermain komputer akan memicu
anak menjadi malas menulis, menggambar ataupun melakukan aktivitas sosial.

12
Begitu juga halnya dengan kecanduan komputer yang didominasi oleh usia
dini. Kecanduan bermain komputer bisa terjadi terutama karena sejak awal orang
tua tidak membuat aturan bermain komputer. Seharusnya, orang tua perlu
membuat kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer. Misalnya, anak
boleh bermain komputer sepulang sekolah setelah selesai mengerjakan PR hanya
selama satu jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan pada hari libur.
Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain
komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak. Pengaturan ini
perlu diperhatikan secara ketat oleh orang tua, setidaknya sampai anak berusia 12
tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu
mengatur waktu dengan baik demi mengurangi dampak teknologi ini.
c) Kesalahan persepsi yang diyakini masyarakat
Efek negatif yang juga dapat timbul karena kesalahan dari persepsi
masyarakat dalam mengkaji suatu pengetahuan yang ia dapatkan. Salah satu
contoh yang terjadi di kalangan masyarakat adalah maraknya keinginan para
penikmat kolesterol berlebih. Mereka memiliki anggapan yang mengatakan bahwa
untuk mengurangi berat badan maka salah satu hal yang harus dilakukan adalah
mengurangi jumlah porsi serta kuantitas makanan yang dikonsumsi. Dengan tidak
mengkonsumsi nasi di beberapa periode tertentu serta menggantikannya dengan
makanan yang memiliki kadar karbohidrat yang lebih rendah.
Ini merupakan suatu persepsi yang kurang benar di mata peneliti dan pakar
nutrisi. Bahwa yang dimaksud sebagai solusi untuk mengurangi kadar kolesterol
adalah disebutkan oleh pakar nutrisi untuk mengatur pola makan dengan
memperhitungkan takaran nutrisi sesuai dengan kebutuhan energi oleh tubuh.
Maka dari hal tersebut, persepsi masyarakat juga menentukan bagaimana
penerapan teknologi yang sedemikian modern tersebut dapat bermanfaat bagi
kehidupan masyarakat.
d) Proses publikasi perangkat kesehatan yang tidak tepat.
Sebuah kalkulator online yang dikembangkan periset umur panjang di
Sekolah Kedokteran Harvard dan Pusat Kedokteran Boston pada alamat
www.livingto100.com, dipublikasikan begitu saja kepada masyarakat. Hal ini
akan membawa dampak buruk terhadapa masyarakat yang meyakini bahwa hasil

13
perhitungan kalkulator tersebut benar adanya. Maka secara psikologis akan
mempengaruhi harapan untuk tetap hidup sejahtera. Berbahagia bagi mereka yang
tecatat memiliki umur panjang, tidak bagi yang tercatat sebaliknya.
e) Kerahasiaan seseorang tidak terjamin.
Majunya peradaban teknologi juga tidak menamin bahwa penggunanya
merasa aman atau terlindungi terhadap sesuatu yang berhubungan dengan privasi.
Sekarang telah diciptakan pula perangkat lunak yang bisa mengukur risiko kanker
payudara bagi wanita. Pasien bisa mengirin email untuk meminta rekaman medik
ke dokter. Namun hal ini masih dinilai memiliki permasalahan yang kaitannya
dengan privasi pasien dan keamanan data tersebut.
f) Terganggunya saraf.
Saraf manusia merupakan organ vital yang pelu dilindungi. Namun teknologi
juga menunjukkan indikasi bahwa dalam hal ini berbahaya bagi stabilitas saraf.
Salah satu contoh, printer yang menggunakan sistem buble jet kebisingannya
relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan printer sistem dot matrix. Saat ini
printer yang paling rendah kebisingannya adalah sistem laser printer. Kebisingan
yang tinggi dapat mempengaruhi saraf manusia dan hal ini dapat berakibat pada
kelelahan maupun rasa nyeri.
Adapun batas kebisingan yang diizinkan untuk bekerja selama kurang dari 8
jam per hari adalah 80 dB. Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan
kebisingan sekitar 40-50 dB. Apabila di dalam ruang kerja terdapat mesin
pendingin (AC), maka kebisingan akan bertambah selain dari suara printer.
g) Repetitive Strain Injury (RSI)
RSI merupakan sebuah terminologi yang mengacu pada beberapa variasi
keluhan kerangka otot (muscolkeletal). Ini menyangkut keluhan yang dikenal
dengan sakit urat otot. RSI meliput gangguan lengan atas berkaitan dengan kerja
(Work Related Upper Limb Disorder) dan luka penggunaan berlebihan yang
berhubungan dengan kerja (Occupational Overuse Injuries).
Keluhan ini terutama diderita oleh para pekerja dengan posisi duduk yang
statis saat menggunakan komputer atau menggunakan gerakan tangan berulang
(repetitive) setiap hari, beban kerja yang statis (seperti menggenggam mouse),
membiarkan lengan membengkok, dan sejenisnya dalam waktu yang cukup lama.

14
Ini akan bertambah buruk jika tempat kerja ridak didesain secara ergonomis,
misalnya posisi keyboard dan layar monitor yang terlalu tinggi atau terlampau
rendah, kursi tidak menopang badan untuk duduk tegak, dan sebagainya.
Hal ini akan semakin parah bila ditambah lingkungan kerja yang kurang
bergerak, kurang istirahat, mengandung stress tinggi dengan deadline dan laporan
rutin serta lainnya. Apalagi jika anda perokok, menderita kegemukan (obesitas),
lemah otot, memiliki tangan terasa dingin serta kurang berolah raga. Gejala awal
RSI dapat muncul pada berbagai tempat dari pangkal lengan hingga ke ujung
tangan. Gejala menjadi tanda peringatan menyangkut:
- Kesulitan membuka dan menutup tangan.
- Otot tangan terasa kaku (misalnya hingga kesulitan mengancing baju).
- Kesulitan menggunakan tangan (untuk membalik halaman buku, memutar
tombol atau bahkan memegang mug).
- Bangun dengan rasa sakit di pergelangan tangan atau mati rasa di tangan,
terutama di awal pagi hari.
- Tangan terasa dingin.
- Tangan gemetar (tremor).
- Tangan terasa canggung, bergetar atau bahkan mati rasa.6
h) Timbulnya penyakit kanker yang dianggap berasal dari kemajuan IPTEK,
yang sampai saat ini masih belum ditemukan obatnya, melainkan upaya untuk
mencegah meluasnya bagian yang terserang.
i) Timbulnya penyakit asbestos yang diderita karyawan pabrik asbes, diduga
disebabkan banyaknya debu yang berterbangan dan mengandung oksida
silicon.
j) Timbulnya penyakit karena kesibukan atau kekhawatiran ketika bekerja,
seperti darah tinggi, jantung, ginjal, liver dan lain-lain.
k) Timbulnya penyakit karena kesalahan gaya hidup, misalnya penyakit gagal
ginjal, mata rabun, kecanduan pornografi, stress dan AIDS.

6
“Dampak-dampak Negatif Perkembangan Teknologi Terhadap Kesehatan diakses dari
https://sikomputerkesehatan.wordpress.com/category/dampak-dampak-it-terhadap-kesehatan.
html, pada tanggal 1 Desember 2015 pukul 20.20.

15
BAB IV
Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, kita dapat mengambil inti sari atas apa yang telah
dirumuskan dalam perumusan masalah sebagai berikut:

1. Dengan berkembangnya teknologi di bidang kesehatan sangatlah membantu


mereka yang bergerak di bidang kesehatan untuk melakukan pekerjaan
mereka. Mereka bisa dengan cepat menangani para pasien, bisa mendiagnosis
penyakit yang mereka derita dan kemungkinan salah diagnosis yang mungkin
sudah sering terjadi di dalam bidang kedokteran yang memakan banyak jiwa
bisa berkurang.
2. Karena cukup banyak dampak positif dan dampak negatif yang ditimbulkan
IPTEK di bidang kesehatan, maka kami menyebutkan satu saja dari kedua
dampak.
Dampak positif:
- Ditemukannya mikroskop, sinar-X, antibiotik, obat-obat bius, transplantasi
vaksinasi bidang kedokteran dan pengobatan
Dampak negatif:
- Timbulnya penyakit karena kesalahan gaya hidup, misalnya penyakit gagal
ginjal, mata rabun, kecanduan pornografi, stress dan AIDS.

B. Saran
Bagi masyarakat yang menggunakan teknologi hendaknya memperhatikan dalam
penggunaan teknologi sesuai dengan kebutuhan, yaitu menggunakan teknologi
bila hal itu dibutuhkan dan mengunakan teknologi dengan batas-batas waktu
tertentu, menggunakan teknologi dengan waktu yang tidak lama karena jika
terlampau lama akan menimbulkan penyakit serta diiringi dengan pola hidup yang
sehat, di antaranya dengan berolah raga.

16
DAFTAR PUSTAKA

B. Arief Sidharta. 2008. Apakah Filsafat dan Filsafat Ilmu itu?. Bandung: Pustaka
Sutra.

Wahid, Ramli Abdul. Ulumul Qur’an. 1996. Jakarta: Grafindo.

Siti Nafsiah. 2000. “Prof. Hembing pemenang the Star of Asia Award: pertama di
Asia ketiga di dunia”, Gema Insani.

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Pusat Studi Hukum dan Kebijakan
Indonesia. 2006. “Panduan bantuan hukum di Indonesia: pedoman anda
memahami dan menyelesaikan masalah hukum”. Yayasan Obor Indonesia,.

“Peran Teknologi Informasi dalam Bidang Kesehatan”, diakses dari


https://quamilanadia.wordpress.com/2013/12/17/peran-teknologi-informasi-
dalam-bidang-kesehatan.html, pada tanggal 1 Desember 2015 pukul 20.18.

“Dampak-dampak Negatif Perkembangan Teknologi Terhadap Kesehatan diakses


dari https://sikomputerkesehatan.wordpress.com/category/dampak-dampak-it-
terhadap-kesehatan. html, pada tanggal 1 Desember 2015 pukul 20.20.

17

Anda mungkin juga menyukai