Anda di halaman 1dari 12

REFORMASI

GEREJA
Table of Contents
01 PENGERTIAN

02 LATAR BELAKANG
SERTA AWAL PERGERAKAN

03 TOKOH-TOKOH

04 TUJUAN & DAMPAK


PENGERTIAN
Pengertian Reformasi Gereja

Reformasi Gereja adalah upaya untuk melakukan perubahan ajaran kekristenan, agar sesuai dengan
Alkitab. Dengan kata lain, reformasi gereja merupakan upaya yang dilakukan untuk memperbaiki dan
mengembalikan ajaran gereja ke jalan yang lurus.

Reformasi ini berlangsung di Eropa pada pertengahan abad ke-15 Masehi. Reformasi gereja merupakan
gerakan reformasi yang sikap kritis terhadap penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh pihak
gereja Katolik ketika itu.

Reformasi ini tidak terlepas dari gagasan Renessaince yang mulai berkembang di Italia pada awal abad
ke-15 Masehi. Paham-paham baru seperti sekulerisme, individualisme dan humanisme berusaha untuk
meruntuhkan dominasi gereja dari tatanan kehidupan masyarakat Eropa.
LATAR BELAKANG
Pada 31 Oktober 1517, Martin Luther yang seorang biarawan Jerman menghadap gereja di
Wittenberg dan menuliskan 95 dalil yang berisi kritik terhadap otoritas Gereja Katolik.
Peristiwa inilah yang menjadi cikal bakal gerakan Reformasi Gereja di Eropa dan meluas ke
seluruh dunia yang selanjutnya melahirkan gagasan atau kepercayaan Protestantisme.

Luther menilai begitu banyak penyalahgunaan yang telah dilakukan oleh pihak Gereja
Katolik terhadap ajaran Kristiani seperti, penjualan indulgensi, penyimpangan sakramen
suci, mitologisasi dan takhayul, bahkan praktik korupsi berupa pajak yang membebani
masyarakat.
AWAL PERGERAKAN

Pada tahun 1519, Luther mengkritik Gereja Katolik dalam debat publik di Leipzig yang menyebutkan
bahwa, “orang awam yang dipersenjatai kitab suci lebih unggul dari Paus beserta dewan kardinalnya.”
Atas kritiknya tersebut, Luther mendapatkan ancaman pengucilan dari anggota gereja dan tidak boleh
ikut sakramen.
Kemudian pada tahun 1520, Luther menerbitkan tiga risalah sebagai jawaban dari ancaman yang
diterimanya, antara lain:

1.”Seruan kepada Bangsawan Kristen”, yang berpendapat bahwa semua orang Kristen adalah imam
dan mendesak pihak penguasa gereja untuk melakukan reformasi.
2.”Tawanan Babilonia Gereja”, yang berisi pengurangan tujuh sakramen menjadi dua yakni
pembaptisan dan perjamuan kudus.
3.”Tentang Kebebasan Seorang Kristen”, yang menyatakan bahwa orang-orang Kristen sudah terbebas
AWAL PERGERAKAN
Selanjutnya Luther mendirikan Gereja Protestan yang dinamakan Lutheran Church. Di gereja ini ia menerjemahkan
Alkitab dari bahasa Latin ke dalam bahasa Jerman agar lebih banyak orang yang dapat membacanya dan juga
mengerti.

Hingga abad ke-16, gagasan Luther tersebut semakin berkembang dan tersebar ke seluruh dunia menjadi sebuah
reformasi yang juga menimbulkan revolusi, perang, dan persekusi. Berikut beberapa catatan peristiwa sejarahnya:

•Berkembangnya Protestanisme dengan berbagai nama di beberapa Negara Eropa seperti Calvinis di Belanda,
Presbyterianism di Skotlandia, dan Puritans di Inggris.
•Terjadi beberapa konflik agama di Perancis yang berujung perang.
•Spanyol dan Perancis berperang melawan Protestan Belanda.
•Di Jerman terjadi konflik berdarah yang lebih dikenal dengan Perang Tiga Puluh Tahun (1618-1648) dan menewaskan
sekitar 7,5 juta jiwa.
JOHN CALVIN
John Calvin lahir di Noyon, Perancis, pada 10 Juli 1509 dan meninggal di
Jenewa, Swiss, pada 27 Mei 1564. Dalam pandangan terkait Reformasi
Gereja, Calvin secara tidak langsung dipengaruhi oleh Desiderius
Erasmus, seorang Teolog asal Belanda. Calvin berpendapat bahwa
keselamatan dan pengampunan dosa hanya diperoleh melalui iman,
bukan dengan perbuatan baik.

Ia juga dikenal menyuarakan kepercayaan "predestinasi", yang


bermakna bahwa seseorang dari awal telah dipilih Tuhan untuk
diselamatkan. Namun, hal itu menimbulkan kontroversi karena dianggap
JOHN KNOX
tidak adil apabila Tuhan telah menentukan keselamatan seseorang
terlepas dari bagaimana iman dan perbuatannya.
John Knox lahir di Haddington pada 1514, dan meninggal pada 24
November 1572 di Edinburg, Skotlandia. Pemikirannya banyak
dipengaruhi oleh John Calvin dan turut serta dalam gerakan
Reformasi Gereja dengan membangun Gereja Presbitarian. Ia
mendirikan gereja tersebut di Skotlandia, setelah melihat banyak
rakyat yang marah dengan kekayaan yang ditimbun gereja.
Selain itu, praktek asusila yang dilakukan gereja juga menjadi
salah satu penyebab John Knox mendukung Reformasi Gereja
MARTIN LUTHER
Titik awal dimulainya reformasi adalah ketika Martin Luther memaku
selembar kertas yang berisi 95 kritik terhadap otoritas Gereja Katolik.
Aksi ini dilakukan di depan sebuah gereja di Wittenberg, Jerman, pada
31 Oktober 1517. Saat itu, Martin Luther dikenal sebagai seorang
biarawan dan dosen di sebuah universitas di Wittenberg.

Pada 1521, Luther dipanggil ke hadapan Dewan Worms dan secara resmi
dikucilkan oleh Gereja Katolik. Tidak hanya itu, Dewan Worms mengutuk
aksi Luther dan melarang warga Kekaisaran Romawi Suci untuk
membela ataupun menyebarkan gagasan-gagasannya. Atas
Huldrych Zwingli
perlindungan Frederick III, Luther kemudian menerjemahkan Alkitab
dari bahasa latin ke bahasa Jerman.
Huldrych Zwingli lahir pada 1 Januari 1484 di Toggenburg, Swiss,
dan meninggal pada 11 Oktober 1531. Dalam gerakan Reformasi
Gereja, Zwingli sepakat dengan Martin Luther tentang
keselamatan oleh iman dan kasih. Namun, ia berbeda pendapat
dengan Luther terkait kehadiran Kristus dalam sakramen
ekaristi atau ritual keagamaan. Zwingli berpendapat bahwa
kehadiran Kristus dalam sakramen lebih bersifat spiritual.
TUJUAN
Tujuan Reformasi Gereja
Adapun tujuan dari reformasi gereja adalah
untuk mengembalikan ajaran Katolik, karena
sudah dianggap menyimpang. Sehingga
memunculkan reformasi yang dimulai oleh
beberapa tokoh. Tokoh reformasi gereja yang
terkenal adalah Martin Luther, Yohanes Calvin,
dan Zwingli.
DAMPAK
pada masa itu gereja memang memiliki peran yang sangat kuat terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakatnya.
Bahkan praktik indulgensi atau proses penghapusan siksa dosa tertuang dalam Katekismus Gereja Katolik 1471.
Dengan segala keadaan tersebut yang telah berlangsung lama, Reformasi Gereja pastinya memberikan dampak yang
memengaruhi banyak sektor bahkan mengakibatkan konflik, kerusuhan, dan juga perang yang memakan banyak
korban jiwa.

Dampak Reformasi Gereja juga berhasil menerjemahkan Alkitab ke berbagai bahasa sehingga pemaknaannya tidak
hanya dipegang oleh satu pihak. Selain itu, Reformasi Gereja juga melahirkan berbagai praktik gereja seperti
Lutherisme, Calvinisme, Evangelis, Anglikan, Methodis, Pentakosta, dan lain sebagainya.
Hingga saat ini, populasi masyarakat dunia yang menganut kepercayaan Protestan berjumlah 560 juta pada tahun 2017.
Setiap tanggal 31 Oktober diperingati sebagai Reformasi Gereja untuk berbagai aliran gereja Protestan, khususnya
Lutheran.
DO YOU HAVE
ANY QUESTION?
—KELOMPOK 3
-AMANAH AHMAD
-KEYSHA AMIRA HANNY
-M ARIQ SHAFA F
-M NAUFAL ABRAAR H
-NISRINA MAWADDAH
A picture Is Worth a
Thousand Words

Anda mungkin juga menyukai