Anda di halaman 1dari 30

PENGANTAR

Berbicara tentang aliran Lutheran dan Calvinis,


dengan sendirinya harus berbicara tentang
nama kedua tokoh tersebut yaitu :
Marthin Luther dan Johanes Calvin. Kedua
tokoh tersebut disebut gerakan Reformasi
dalam gereja pada abad ke-16.
Marthin Luther
Biografi Marthin Luther
•Martin Luther dilahirkan pada tanggal 10
November 1483 dalam sebuah keluarga petani.
Tanggal 11 November 1483, ia dibaptis di Gereja
Katolik Santo Peter dan Paul dengan nama baptis
Martinus.
Dalam waktu enam bulan setelah kelahiran
Martin Luther, keluarga Luther pindah ke
Mansfeld, Jerman. Hal ini dikarenakan ayahnya
pindah bekerja ke daerah tambang tembaga
Mansfeld.
Pendidikan Marthin Luther

•Pada tahun 1501, Martin Luther memasuki


Universitas Erfurt, suatu universitas yang
terbaik di Jerman pada masa itu.
•Martin Luther di tempat tersebut belajar
filsafat, terutama filsafat nominalis Occam dan
theologia Skolastika, serta untuk pertama
kalinya Martin Luther membaca Kitab Suci
Perjanjian Lama yang ia temukan dalam
universitas tersebut.
Lanjutan

•Tahun 1505, Martin Luther mendaftarkan diri


di fakultas hukum di Universitas Erfurt. Martin
Luther tekun belajar demi meniti karirnya
sebagai pengacara dan demi menyenangkan
keluarganya.
•Pada waktu itu ia terkena badai yang dahsyat,
ia pun ketakutan dan ia meminta mohon
kepada Santa Anna. Ia berjanji bahwa akan
menjadi Biarawan.
Lanjutan
•Tanggal 16 Juli 1505, Martin Luther memasuki
Biara Serikat Eremit Agustinus di Erfurt dengan
diiringi oleh para sahabatnya. Orang tuanya tidak
ikut mengantarkannya karena mereka tidak
menyetujui keputusan Martin Luther tersebut.
•Di dalam biara, Martin Luther berusaha untuk
memenuhi peraturan-peraturan biara melebihi
para biarawan lainnya. Ia banyak berpuasa,
berdoa, menyiksa diri, sehingga nampaknya
Martin Lutherlah yang paling saleh dan paling
rajin di antara semua para biarawan.
Lanjutan
•Tanggal 2 Mei 1507, Martin Luther ditahbiskan
menjadi imam.
•Orang tua serta beberapa sahabatnya hadir
pada upacara pentahbisan tersebut.
•Pada waktu yang sama, Martin Luther
memimpin perayaan Ekaristi untuk yang pertama
kali.
•Johann von Staupitz mengirim Martin Luther
untuk belajar teologia di Wittenberg sambil
mengajar filsafat moral di sana.
Lanjutan
•Martin Luther dipindahkan ke Biara Agustinus di
Wittenberg pada tahun 1508, namun
•Pada tahun berikutnya ia kembali lagi ke Erfurt untuk
mengajar dogmatika.
•Di Biara Erfurt, Martin Luther mendapat kepercayaan dari
pimpinan biara di Jerman untuk membahas soal peraturan-
peraturan serikatnya di Roma pada tahun 1510.
•Luther sangat gembira, karena dengan demikian ia akan
berhadapan muka dengan Bapa Suci di Roma, serta
berziarah ke tempat-tempat suci dan berdoa di Tangga
Pilatus.
Lanjutan
•Namun, di Roma, Martin Luther melihat keburukan-
keburukan yang luar biasa. Dalam kekecewaannya, Martin
Luther berkata; “Jika seandainya ada neraka, maka Roma
telah dibangun di dalam neraka.
•Pada tahun 1511, Martin Luther pindah ke pertapaan
Agustinus di Wittenberg.
•Pada tahun 1512, Martin Luther menjadi wakil pimpinan
dan kemudian menjadi pengawas pertapaan-pertapaan lain
di daerah itu.
•Setelah menyelesaikan studi teologi dan memperoleh gelar
doktor, Martin Luther menjadi dosen studi Kitab Suci di
Universitas Wittenberg.
Lanjutan
•Namun, di Roma, Martin Luther melihat keburukan-
keburukan yang luar biasa. Dalam kekecewaannya, Martin
Luther berkata; “Jika seandainya ada neraka, maka Roma
telah dibangun di dalam neraka.
•Pada tahun 1511, Martin Luther pindah ke pertapaan
Agustinus di Wittenberg.
•Pada tahun 1512, Martin Luther menjadi wakil pimpinan
dan kemudian menjadi pengawas pertapaan-pertapaan lain
di daerah itu.
•Setelah menyelesaikan studi teologi dan memperoleh gelar
doktor, Martin Luther menjadi dosen studi Kitab Suci di
Universitas Wittenberg.
Awal munculnya Reformasi Luther
Dalam bukunya Jan S. Aritonang, mengemukakan bahwa
Faktor munculnya reformasi Luther adalah :
•Perbedaan antara ajaran atau teologi dan praktik gereja
Katolik Roma dengan ajaran Alkitab.
• dalam Penjualan surat penghapusan siksa (alfat) di Jerman
oleh Johann Tetzel.
•Kemerosotan kepemimpinan dalam khotbah-khotbanya.
•Tetapi Marthin Luther tidak setuju dengan khotbah yang
disampaikan pada saat itu dianggap bahwa sudah
menyesatkan.
lanjutan
• Pada tanggal 31 Oktober 1517, Martin Luther proetsnya
memuncak tepatnya pada malam Pesta Semua Orang Kudus.
• Sehingga Martin Luther menempelkan 95 dalilnya di pintu
gerbang Gereja Universitas Wittenburg.
•Isi dari 95 dalil yang ditetapkan oleh Martin Luther ini
sebagian besar berisi keberatannya tentang surat
indulgensia yang dipakai untuk membangun Basilika Santo
Petrus, penolakannya terhadap kuasa Paus atas api
penyucian, dan perhatiannya terhadap kesejahteraan orang
berdosa.
•Pemikiran Martin Luther menegaskan bahwa ia hanya
tunduk pada tuntunan Alkitab dan dengan alasan pikiran
sehat.
Pokok-Pokok Ajarannya
Firman/Kitab Suci

• Martin Luther memiliki semboyan sola


scriptura, merupakan hanya Alkitab yang
menjadi satu-satunya sumber kebenaran dan
menjadi dasar semua kebenaran yang
diwahyukan Allah.
• Alkitablah yang mengatur iman,
keterpurukan moral martabat manusia dan
ketidakmampuan manusia untuk
menyenangkan hati Allah, yang di prakarsai
oleh kasih karunia Allah.
Sakramen

• Pandangan Martin Luther, hanya ada dua


sakramen yang hanya mensyahkan iman yang
telah dianugerahkan Allah kepada manusia
yaitu Sakramen Baptisan (permandian) dan
Sakramen Ekaristi (perjamuan kudus).
Jabatan dan Tata Gereja
• Luther melihat bahwa secara hakiki tidak ada
pemisahan antara kaum klerus dan awam ataupun
hierarki atau penjenjangan di antara jabatan-
jabatan gerejawi.
• Martin Luther menghapus perbedaan antara
imam dan kaum awam, dan membuka hubungan
khusus yang sebelumnya hanya ada antara imam
dan Allah bagi semua orang.
• Martin Luther, setiap orang dapat menjalankan
tugas imamat dengan menghubungkan diri secara
langsung kepada Allah.
Tata Ibadah
• Suasana dan liturgi dalam ibadah di gereja-gereja Lutheran
tidak banyak berbeda dari Gereja Katolik Roma.
• Bagi Luther(an) yang terpenting dalam ibadah adalah:
• Bagaimana agar jemaat mengalami dengan nyata tindakan
penyelamatan Allah di dalam Kristus,
• dan itu hanya bisa dialamai bila kepada mereka Firman
diberitakan dengan murni dan dalam bahasa yang dapat
dimengerti jemaat, dan sakramen dilayankan dengan benar.
• Dalam setiap ibadah Minggu harus ada pemberitaan Firman
yang murni (semata-mata dari Alkitab).
• Sedangkan Perjamuan Kudus tidak mesti diselenggarakan
pada setiap ibadah Minggu.
Awal Kehadiran Gereja di Indonesia

• Gereja/aliran Lutheran pertama kali masuk ke Indonesia


bersamaan dengan datangnya orang-orang Belanda/VOC, yakni
pada permulaan abad ke-17.
• Di antara para pegawai VOC ada orang-orang yang beraliran
Lutheran (kendati sangat sedikit), dan mereka inilah yang
pertama kali mendirikan Gereja Lutheran di Indonesia.
• Di kemudian hari aliran ini masuk dengan lebih deras lagi ke
Indonesia bersamaan dengan masuknya para penginjil
Rheinische Missions-gesellschaf (RMG), secara khusus di
Sumatera Utara mulai tahun 1861.
Lanjutan

• Di Indonesia ada sekurang-kurangnya delapan organisasi gereja


yang mengaku sebagai penganut paham atau termasuk aliran
Lutheran, yaitu:
• HKBP,GKPS, GPKB, GKPI, HKI, GKLI, GKPA dan GKPM; semuanya
(kecuali GPKB) berkantor pusat di Sumatera Utara dan
sekitarnya.
CALVINIS
Biografi Johannes Calvin
•Johannes Calvin (Jean Cauvin) (1509-1564) lahir
di Noyon, Perancis Utara, 10 Juli 1509. Ia belajar
ilmu hukum di Orleans 1528-1529 dan di Bourges
1529-1531
•Ia bekerja di Swiss, mula-mula di Basel dan
kemudian di Jenewa
• Di Basel menulis karyanya, Religionis Christian-ae Institutio ini
ditulis pada tahun 1535
• Tulisannya tersebut sampai ke negara Seantero benua Eropa dan
akhirnya meluas ke negara lain
• Untuk pengajar katekisasi, dua orang pengikut Calvin dari Jerman
Selatan (Zacharias Ursinus dan Caspar Olevianus) yang menyusun
Katekisms Heidberg
• Pada tahun 1535 ia menetap di Jenewa, ia memberlakukan asas-
asas reformasi dalam kehidupan gereja dan masyarakat. Ia
menekankan disiplin yang ketat. Ia melayani di Strasburg pada
tahun 1538. Tahun 1541 Calvin kembali ke Jenewa.
• Ia menyusun tata gereja yang baru yang diberi nama
Ordonnances Ecclesiastques (peraturan-peraturan gerejawi) dan
menekankan kedisiplinan
• Calvin meninggal tanggal 27 Mei 1564. Ia mewariskan kepada
dunia suatu wawasan teologi yaitu Institutio
4. Pokok Pengajaran Calvinisme
a. Pembenaran
• Orang yang berdosa yang sudah dibenarkan karena anugrah Allah
harus memelihara hidupnya sebagai orang yang dipilih Allah dan
dikuduskan oleh Allah. Pokok pengajaran ini disebut sanctificatio
(pengudusan)
• Dengan kata lain pengudusan (sanctificatio) adalah buah dari
pembenaran atau (justificatio)
b. Predistinasi. Penebusan Kristus terbatas pada orang-orang yang
dipilih
• Itu hanya disediakan bagi mereka yang sudah dipredistinasikan
(ditetapkan sebelumnya) untuk selamat
5. Hakikat Gereja
• Ia sangat menekankan jabatan pendeta sebagai pelaku
pemberitaan firman Tuhan dan pelayanan sakramen,hal ini
adalah pusat kehidupan gereja. Dengan demikian menurut
Calvin gereja mempunyai peranan kunci dalam hubungan antara
manusia dengan Allah sebagai sarana atau saluran pemberitaan
firman dan pelayan sakramen
6. Tata Gereja dan Jabatan Menurut Calvin
• Didalam gereja ada empat jabatan yaitu:
a. Gembala atau pendeta: memberitakan firman dan
melayangkan sakramen.
b. Pengajar (doctor): mencakup semua fungsionaris gereja dalam
tugas pengajaran yang berhubungan dengan iman kristiani,
mulai dari agama di sekolah, guru katekisasi sampai dengan
dosen teologi.
a. Penatua (Presbyter): Mengawasi kehidupan jemaat atau menegur
jemaat yang menyimpang dari ajaran dan peraturan gereja.
b. Syamas atau diaken (diacon): Dipercayakan tugas mengurusi orang-
orang sakit, miskin, berkemalangan

7. Sakramen Menurut Calvin


• Baptisan tersebut menandakan bahwa kita telah ikut kematian dan
kebangkitan Kristus dan kita telah satu dengan Dia. Baptisan
merupakan tanda bahwa kita masuk ke dalam persekutuan gereja.
• Perjamuan Kudus adalah tanda yang ditetapkan Allah melalui anak-
Nya Yesus Kristus, supaya melalui roti dan anggur orang beriman
dipersatukan dengan tubuh dan darah Kristus. Kristus membuat
makanan jasmani menjadi makanan rohani sehingga yang
mengikuti Perjamuan Kudus menerima apa yang disediakan Kristus
di kayu Salib, yaitu pengampunan dosa dan kehidupan kekal.
Mengenai kehadiran Kristus dalam Perjamuan Kudus Calvin
• Menegaskan bahwa keberadaan (eksistensi) roti dan anggur secara
lahiriah tidak dihilangkan oleh pengucapan rumusan perjamuan itu.
Menurut Calvin kehadiran Kristus di dalam perjamuan hanyalah
secara rohani dan dipahami dalam iman
8. Ibadah dan Tata Ibadah Menurut Calvin
• Bagi Calvin ibadah harus berpusat pada pemberitaan firman atau
khotbah dan perayaan Perjamuan Kudus
• Ciri ibadah gereja Calvinis adalah: firman Allah dikhotbahkan kepada
umat, ruangan, dan suasana ibabadah harus dibersihkan dari segala
sesuatu yang merusak kehidupan gereja. Ibadah gereja Calvinis
bercorak pengajaran.
9. Disiplin Gereja
a. Disiplin gereja yang disusun di jemaat Jenewa
b. Calvin tujuan utama disiplin gereja adalah mempertahankan
kesucian gereja sebagai persekutuan yang merayakan perjamuan
kudus, supaya nama Allah tetap dipermuliakan dan tidak
dicemarkan
• Tindakan yang melanggar disiplin yaitu:
a. Teguran oleh majelis jemaat
b. Larangan mengikuti Perjamuan Kudus
c. Pengucilan dari jemaat yang dilakukan atau diumumkan di depan
seluruh jemaat pada kebaktian umum.

10. Perkembangan Calvinisme di Dunia


a. Pengikut Calvin pertama-tama terbentuk di Swis dan Prancis
b. Di daratan Eropa: Jerman, Italia, Cekoslovakia dan Hongaria
c. Perkembangan Calvinis menyebar ke negara-negara bagian lainya
di Inggris Raya (England dan Irlandia) ke Amerika dan Indonesia
d. Di Indonesia yang mengaku Calvinisme adalah GPM, GMIM, GMIT,
GPIB, GBKP, GKI GKP, GKJ, GKJW, GKPB, GKS, GMIST, GKST, Gereja
Toraja (Rantepao maupun Mamasa), GKSS, Gepsultra, GMIH
bahkan juga GKE.
KESIMPULAN
Dalam pemikiran Marthin Luther dapat
disempulkan bahwa ia memberikan rumusan
baru tentang iman Kristen sehingga orang Kristen
dapat memperoleh pemahaman yang baru
tentang kebenaran Allah. Disamping itu itu
pemikiran tentang “imamat semua orang
percaya” dapat mencegah kecenderungan
memberikan prioritas kepada komunitas atau
Gereja sebagai kelompok yang memiliki
kedudukan melebihi individu.
• Calvin memperlihatkan dari kehidupan dan theologinya,
tentang seorang Kristen yang mengasihi Tuhan dengan
segenap pikirannya yang tidak curiga terhadap
kesarjanannya malahan tetap seorang pelajar Alkitab dan
kebudayaan seumur hidup.
• Dia ingin mendidik pikiran insani karena tidak mempercayai
perasaanya yang kurang mantap.
• Melalui Institiutio menjelaskan iman Kristen tentang
Kedaulatan Tuhan, Alkitab sebagai Firman Tuhan, Doktrin
manusia, Doktrin gereja, Peranan negara dalam rencana
Tuhan adalan inti pengajarannya.
• Calvin tidak mempercayai perasaan insani sebagai bukti
kedalaman iman, namun ingin menghasilkan warga dari
semua golongan umur yang menaklukkan diri kepada
Tuhan dalam kehidupan sehari-hari dengan mewujudkan
bukti pemilihan Tuhan Yesus Kristus.

Dalam pengajaran Calvin, jemaat dididik
melalui pengajaran agar tidak memperhatikan
jiwa secara pribadi saja, tetapi memandang
keluar dengan memanfaatkan iman untuk
mengubah masyarakat sekitarnya sesuai
dengan Injil.

Anda mungkin juga menyukai