Anda di halaman 1dari 41

REFORMASI GEREJA

Tugas Sejarah Peminatan Kelas XI IPS

Kelompok :

Bonaventura Videl Hasian Manek


Johanes Maximillien Adhi
Juan Carlo Suban Mukin
Simon Christo Alexander Tito
Vincentius Abhisa Danesvara
APA ITU REFORMASI GEREJA ?

 Reformasi Gereja adalah sebuah upaya perbaikan dan kembali pada


ajaran gereja yang lurus, gerakan reformasi berupa sikap kritis terhadap
penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh pihak Gereja Katolik pada
waktu itu.
 Reformasi gereja merupakan sebuah proses sejarah ketika sekelompok orang
berpisah dari gereja Katolik dan menyatakan diri sebagai Kristen Protestan.
Reformasi ini menjadi kelanjutan dari Renaissans. Reformasi memiliki pandangan
bahwa manusia makhluk yang jahat dan bejat sehingga manusia butuh iman
Kristen yang sesungguhnya. Meski terdapat perbedaan, keduanya sama-sama
melawan Gereja Katolik yang mendominasi abad pertengahan.
Latar Belakang Reformasi

• Kondisi Gereja yang memburuk , klerus tak


memperhatikan harapan umat.
• Jabatan dan indulgensi diperjualbelikan.
• Menjelang abad XVI, orang Kristen ingin
mereformasi Gereja yang diawali oleh Desidrius
Erasmus (1466-1536)
Latar Belakang Reformasi

 Belanda, Jerman dan negara-negara lain – negara-negara


Skandinavia- ingin melawan pemerintahan Imperium Romawi Suci
untuk bebas dari kekatolikan.
Contoh :
- Pangeran Albert dari Brandesburg ingin menjadi uskup agung
Mainz dengan memberi bayaran besar pada otoritas gereja.
- Seorang Dominikan, Johan Tetzel , menipu umat bahwa dengan
membayar indulgensi yang dijual maka dosa jiwa-jiwa di api
pencucian akan terbebas.
SIAPAKAH TOKOH UTAMANYA
???
Martin Luther

1.MasaKecil
Martin Luther lahir pada 10 November 1483 di Eisleben, Mansfeld
County, wilayah Kekaisaran Roma Suci. Putra dari pasangan Hans
Luther dan Margarethe Lindemann. Orangtuanya merupakan petani
meski Hans juga menuai kesuksesan dalam bidang pertambangan.
Hans yang ambisius ingin Luther menjadi pengacara. Karena itu di usia
tujuh tahun ayahnya mengirim Luther ke sekolah bahasa Latin di
Mansfeld, kemudian ke Magdeburg di 1497. Setahun kemudian, dia
kembali ke Eisleben dan mempelajari tata bahasa, retorika, dan
logika. Pelajaran yang disebutnya "Pembersihan dan Neraka". Pada
1501 saat dia berusia 17 tahun, dia masuk Universitas Erfurt dan
memperoleh gelar Master of Art di bidang tata bahasa, logika,
retorika, dan metafisika.
2.Menjadi Biarawan
Salah satu momen terpenting dalam hidup Luther terjadi pada 2 Juli 1505. Saat itu, dia
sedang berada dalam perjalanan kembali ke kampus. Di saat hujan badai, petir
menyambar dekat Luther. Kepada ayahnya, dia berujar begitu takut akan kematian dan
penghakiman abadi. Dia kemudian memutuskan berhenti dari sekolah hukum. Dia menjual
bukunya, dan memasuki Biara St Augustine di Erfurt pada 17 Juli 1505. Sebuah keputusan
yang mendapat respon negatif baik dari keluarga maupun teman-temannya. Luther
mendedikasikan hidupnya bagi Ordo Augustine. Di antaranya berpuasa, berdoa, berziarah,
dan melaksanakan pengakuan dosa. Meski begitu, awal kehidupan Luther tidaklah mudah.
Sebabnya, dia tidak menemukan pencerahan rohani seperti yang selama ini dia cari.
Mentornya, Johann von Staupitz, mencoba mengarahkan Luther agar dia hanya fokus
kepada Yesus Kristus. Von Staupitz mengajarkan bahwa pertobatan sejati tidak melibatkan
hukuman. Namun dimulai dari perubahan diri sendiri. Pada 3 April 1507, Bishop
Brandenburg Jerome Schults menahbiskan Luther di Katedral Erfurt. Setahun kemudian, dia
dikirim untuk mengajarkan Teologi di Universitas Wittenberg. Dia menerima gelar Sarjana
Studi Kitab Suci pada 9 Maret 1508 dan menerima gelar sarjana lain di bidang Dour
Books of Sentences oleh Peter Lombard di 1509. Dia menerima titel Doktor Teologi pada
19 Oktober 1512 dan dua hari kemudian, dia diterima menjadi anggota Senat Fakultas
Teologi Universitas Wittenberg.
Dimulainya Reformasi Protestan

Di 1516, seorang Imam Ordo Dominikan bernama Johann Tetzel dikirim ke Jerman oleh Kekaisaran
Roma Suci untuk menjual surat pengampunan. Pengalamannya sebagai imam pengampunan antara
1503-1510 membuatnya dilantik menjadi Komisioner Jenderal oleh Uskup Agung Mainz Albrech
von Brandenburg. 31 Oktober 1517, Luther menulis surat kepada Von Brandenburg memprotes
penjualan surat pengampunan demi mendapat dana membangun Basilika Santo Petrus di Roma. Di
umur 27 tahun, Luther berkesempatan menjadi delegasi konferensi Gereja Katolik di Roma. Di
sana, dia merasa sedih dengan korupsi dan perbuatan amoral di antara imam. Di tengah studinya
tentang Kitab Suci, dia mengalami pencerahan tatkala membaca Mazmur 22 saat mempersiapkan
bahan kuliah. Di sana tertulis tentang ratapan dan penderitaan Yesus ketika menghadapi
penyaliban. Sebuah ratapan yang mirip dengan kekecewaan Luther kepada agama dan Tuhan.
Dua tahun kemudian ketika mempersiapkan bahan kuliah tentang surat Rasul Paulus kepada jemaat
di Roma, dia membaca "orang benar bakal hidup oleh iman". Dia sempat merenungkan kalimat
tersebut sebelum dia paham bahwa kunci keselamatan rohani bukan diperbudak dogma agama,
tetapi percaya bahwa iman itu sendiri yang membawa keselamatan. Pada periode inilah, dia
mengalami perubahan besar dalam hidupnya sekaligus menandai terjadinya Reformasi Protestan.
Surat protes kepada Uskup Agung Von Brandenburg kemudian dikenal sebagai Ninety-five Theses
yang dalam dua pekan, salinannya menyebar ke seluruh Jerman. Kemudian tulisan tersebut
menyebar hingga ke Perancis, Inggris, maupun Italia pada 1519. Para cendekiawan menuju
Wittenberg untuk mendengarkan kuliah Luther.
Ekskomunikasi dengan Kepausan

Setelah Theses menyebar, pada Juni atau Juli 1519, Luther menyatakan Kitab Suci tak
memberi Paus hak eksklusif untuk menginterpretasikan. Pernyataan itu merupakan bentuk
serangan langsung kepada otoritas kepausan. 15 Juni 1520, Paus Leo mengirim surat
berisi ancaman. Surat itu berisi ancaman Luther bakal mendapat ekskomunikasi kecuali
dia menarik 41 kalimat dalam suratnya, termasuk Theses dalam waktu 60 hari. Di 10
Desember 1520, Luther membakar surat tersebut yang membuat Paus Leo menjatuhkan
ekskomunikasi pada 3 Januari 1521. Pada 18 April 1521, dia dipanggil untuk datang
ke Diet of Worms, sebuah pertemuan otoritas sekuler Kekaisaran Roma Suci di kota
Worms. Di sana, Luther kembali bersikukuh dia tak bersalah, dan meminta ditunjukkan
dalil untuk mematahkan argumentasinya, yang tak bisa dilakukan dewan. Karena itu
pada 8 Mei 1521, dewan mengeluarkan Dekrit Worms berisi larangan bagi Luther untuk
menulis, dan mengumumkannya sebagai "terpidana bidaah". Dekrit itu membuatnya
seolah dikutuk dan buronan. Seorang teman kemudian membantu menyembunyikannya di
Kastil Wartburg. Selama dalam masa persembunyian, Luther menerjemahkan kitab
Perjanjian Baru ke bahasa Jerman supaya masyarakat bisa memahaminya.
Aliran Lutheran

Meski berada dalam ancaman penangkapan, Luther memutuskan


kembali ke Kastil Gereja Wittenberg yang berada di Eisenach. Di
Mei 1522, dia mengatur sebuah gereja baru yang dikenal
sebagai Lutheranisme yang ternyata mendapat dukungan para
pangeran Jerman dan pengikut. Saat Perang Petani pecah di
1524, Luther memiluh untuk berpihak kepada para penguasa
supaya gerejanya tetap bertumbuh. Setahun kemudian, Luther
menikah dengan Katharina von Bora, mantan biarawati yang
meninggalkan biara dan mengungsi ke Wittenberg, dan punya
enam anak.
Masa Akhir dan Kematian

Antara 1533 hingga 1546, Luther mengabdi sebagai Dekan


Teologi di Universitas Wittenberg. Saat itu, kesehatannya mulai
menurun. Dia menderita Penyakit Meniere, vertigo, masalah
pencernaan, dan katarak di salah satu matanya. Sakit dan
masalah emosional memengaruhi tulisannya. Beberapa karyanya
berisi bahasa yang menyinggung dan kasar terhadap beberapa
elemen masyarakat. Antara lain kalangan Yahudi. Pada 18
Februari 1546 pukul 02.45, Luther meninggal dunia dalam usia
62 tahun di Eisleben setelah terserang stroke. Jenazahnya
dimakamkan di Wittenberg.
Pengalaman Martin Luther
 Pengalaman iman Martin Luther yang pertama adalah saat mempersembahkan
Perayaan Ekaristi perdana pada 2 Mei 1507. Dalam Perayaan Ekaristi itu,
Luther mengalami keagungan dan kekudusan Allah yang begitu menakutkan
baginya. Dalam Perayaan Ekaristi itu, Luther mempertanyakan bagaimana dia
yang seorang berdosa dapat berhadapan dengan Yang Ilahi dan Mahatinggi.
 Martin Luther memberikan pengajaran dalam bidang teologi. Kegiatannya
mengajar dalam bidang teologi membuatnya dapat mengkritik prasyarat-
prasyarat pemikiran Aristotelian yang tumbuh cepat dalam sebuah kritisme
terhadap seluruh teologi skolastik.
 Ia memiliki karisma unggul yang lain, yakni berkotbah. Lantaran Ia juga
mempunyai tanggun jawab untuk mengelola Paroki Wittenberg. Ia menyukai
pendekatan homiletik, yang mengikuti sangat dekat bacaan injil. Ia mempunyai
tafsiran individual atas Injil Kristus dan menyukai teks doa sentral, seperti
Sepuluh Perintah Allah dan Doa Bapa Kami.
Martin Luther dalam Reformasi Gereja

 Martin Luther (1483-1546) mengkritisi,menolak, dan mengetahui


praktek jual beli indulgensi dan kesepakatan tersembunyi
antara Pangeran Albert dan Tetzel. Ia merilis 95 dalil dan
memasangnya di pintu gereja Wittenberg.
 Ia mengembangkan ajaran Sola Scriptura (Alkitab merupakan
otoritas final bagi segenap umat kristiani) dan Sola Fides
(Keselamatan hanya karena iman semata bukan kebaikan)
 Alkitab hendaknya dimiliki seluruh umat.
 Roma meminta Luther untuk menarik semua dalilnya namun ia
menolaknya. Gagasannya mempengaruhi nasionalisme Jerman.
Martin Luther dalam Reformasi Gereja

 Paus kemudian melawan risalahnya dengan bulla berjudul


Exurge Domine
 Bulla tersebut DIBAKAR dan Luther pun
DIEKSKOMUNIKASI
 Pangeran Charles V terpaksa mengutuknya dan pengikutnya
karena mereka yang tetap pada pendiriannya.
 Ia pun masih mendapat dukungan dari pejabat kota dan
mendapat perlindungan.
 Luther kemudian hidup berkeluarga dan meninggal tahun
1546
95 DALIL MARTIN LUTHER
95 DALIL MARTIN LUTHER
1. Bagian pertama terdiri atas empat poin (1-4) yang berbicara tentang
pertobatan menurut Injil melipuiti seluruh kehidupan. Inti dari dalil
dalam urutan ini adalah pertobatan bukan hanya dari aspek batiniah
semata, karena yang batiniah tiada artinya jika tidak menghasilkan
pelbagai perbuatan lahiriah yang mematikan daging.
2. Dalil pada urutan 5 hingga 7 berbicara mengenai “Kuasa Paus untuk
mengampuni dosa dan menghapus hukuman”. Poin penting yang dapat
diambil dari dari dalil dalam urutan ini adalah paus tidak mau dan tidak
punya kuasa untuk menghapuskan hukuman dan mengampuni kesalahan
apapun.
3. Bagian ketiga terdiri dari dalil nomor 8-29 tentang penghapusan
hukuman untuk mereka yang sudah mati. Hal penting dari dalil bagian
ketiga adalah hukum disiplin Gereja hanya berlaku bagi orang-orang yang
masih hidup. Dalam dalil bagian ini, Luther mengecam dengan keras
bahwa tindakan membuat hukuman-hukuman disiplin gereja bagi orang-
orang yang hendak mati adalah tindakan yang bodoh dan jahat.
95 DALIL MARTIN LUTHER
4. Bagian keempat merupakan dalil nomor 30-40. Bab ini berbicara tentang
“Mengenai penghapusan hukuman bagi mereka yang masih hidup”
5. Bagian kelima terdiri atas dalil pada urutan 41-52. Bagian ini membahas
tentang “Penghapusan hukuman dan perbuatan amal”. Pada bagian ini,
Luther mengemukakan bahwa pembelian surat penghapusan hukuman
bagaimanapun juga sebanding dengan amalan belas kasihan. Amal kasih
maka kasih itu bertambah besar dan manusia menjadi lebih baik,
sedangkan dengan penghapusan itu ia tidak menjadi lebih baik tetapi
hanyalah lebih bebas dari hukuman.
6. Bagian keenam terdiri atas urutan 53-55. Bagian ini mengkritisi soal
“Mengenai cara Gereja memperkenalkan penghapusan hukuman”. Luther
berambisi bahwa Paus sudah tentu menyetujui bahwa penghapusan
hukuman dirayakan dengan bunyi satu lonceng dan dengan satu
perarakan serta upacara, maka Injil harus diberitakan dengan memakai
seratus lonceng, dengan seratus perarakan, dan seratus upacara.
95 DALIL MARTIN LUTHER
7. Bagian ketujuh terdiri atas pasal 56-68 yang membahas mengenai “Harta
Gereja yang sejati adalah injil”. Luther mengutarakan bahwa harta injil
adalah jala yang dahulu kala dipaki untuk menangkap orang kaya, dan
harta penghapusan hukuman adalah jala yang dewasa ini dipakai untuk
menangkap kekayaan orang.
8. Bagian kedelapan terdiri atas pasal 69-80 tentang “Cara yang lazim
dipakai dalam memperkenalkan penghapusan hukuman bertentangan
dengan Injil”. Dalam pasal ini Luther dengan penuh keberanian
mengungkapkan bahwa uskup-uskup dan pastor-pastor diwajibkan
menyambut komisaris-komisaris yang menjual penghapusan hukuman
dari Paus dengan segala hormat. Barangsiapa membantah kebenaran
penghapusan hukuman oleh Paus itu, terkucil dan terkutuklah dia.
9. Bagian kesembilan terdiri atas pasal 81-91. Bagian ini berjudul “Kritik
yang sudah didengar di kalangan kaum awam”. Inti dari 11 pasal di
bagian ini adalah Pemberitaan penghapusan hukuman yang melampaui
batas itu menyebabkan orang terpelajar sekalipun sukar membela
kehormatan Paus terhadap fitnahan, apalagi terhadap pertanyaan-
pertanyaan yang tajam dari pihak kaum awam.
95 DALIL MARTIN LUTHER
10. Bagian kesepuluh terdiri atas pasal 92-95. Bab ini bertemakan
“Mengenai nabi palsu dan Salib Kristus”. Inti dari keempat pasal
ini adalah orang-orang Kristen harus diajak agar berupaya
mengikuti kepala mereka, Kristus melalui hukuman, kematian,
dan neraka. Agar dengan demikian mereka yakin akan masuk
surga bukannya dengan merasa aman dan tentram, melainkan
dengan menanggung banyak sengsara.
ANALISIS KE- 95 DALIL MARTIN
LUTHER
Penghapusan Hukuman
 Luther mengecam para penjual suat penghapusan
hukuman oleh mereka karenamereka berbuat
seolah melalui surat itu, manusia diperdamaikan
oleh Allah. Mereka bahkan menyatakan “salib yang
mereka tegakkan sama nilainya dengan salib
Kristus. Dalam hal ini mereka memberitakan
keselamatan semu pada orang percaya. Luther pun
mengecam nabi-nabi palsu yang menipu raja dan
rakyat Yehuda.
Api Penyucian
 Luther juga menyangkal tentang api penyucian.
Karena ia percaya bahwa orang yang hendak
meninggal sudah tidak lagi terjangkau oleh
undang-undang gereja. Karena jika yang hendak
meninggal mengasihi Allah, maka api penyucian
tidak diperlukan lagi karena kesuciannya. Luther
percaya pada saat kematian semua hukuman
dihapuskan yaitu hukuman dari gereja maupun dari
Allah dan langsung menikmati hidup kekal.
Kedudukan dan wewenang paus
 Menurut Luther kedudukan paus dan imam atau
uskup itu sama. Wewenang pun juga sama yaitu
mengarahkan doa kepada Allah agar sudi
meringankan atau menghapus hukuman orang
tertentu. Jadi luther menolak seakan paus lebih
tinggi dari imam atau uskup
Teologi Salib
 Luther yakin bahwa hukuman atas dosa ditentukan
dan dilaksanakan oleh Allah sendiri. Selain itu
menurut luther manusia harus merasakan kengerian
neraka selagi hidup
 Semua hukuman harus ditanggung sepanjang hidup
manusia karena semua bahkan kehidupan kristen
REFORMASI YANG
SALING TERKAIT
Reformasi Petani

 Banyak petani melawan tuannya akibat pengaruh reformasi.


 Petani-petani pengikut paham Luther membakar Gereja, Kastil, serta
membunuh penduduk –gerakan ini dipimpin Thomas Muntzer.
 Tindakan tersebut ditentang oleh Luther dan memberi ijin untuk “penyucian
atas pertumpahan darah “ maka petani-petani dibunuh oleh kerajaan.
 Luther menyebut kerajaan sebagai “Iblis”, akhirnya Luther kehilangan
kepercayaan dari kerajaan
 Tahun 1555 pecahlah perang antara Katolik dan Protestan.
 Muncul Pakta Augsburg yang menyatakan pangeran bebas menjadi
Protesan atau Katolik
 Tahun 1555 Lutheranisme diakui di Imperium romawi suci
Reformasi Di Swiss
 Tokoh : Ulrich Zwingli (1484- 1531)
- Pengikut Erasmus. Sama halnya dengan Erasmus ia menjadi awal
reformasi sebelum John Calvin.
- Ulrich menyerang ajaran Gereja dan Uskup Constanz. Ia mendesak
Zwingli berhenti namun Dewan Kota Zurich mendukung Zwingli.
- Dia melontarkan 67 artikel yang menyatakan tata tertib biara,
penghormatan terhadap orang kudus, absolusi, dan indulgensi tak
punya dasar biblis.
- Zwingli menganggap perjamuan kudus hanya merupakan
pengenangan kembali semata. Berbeda seperti pandangan Luther
yang sama seperti Gereja Katolik.
- Ia juga berselisih dengan kelompok anabaptis (kelompok yang tidak
percaya keabsahan baptis bayi.
Reformasi Di Swiss

• Tokoh : John Calvin (1509-1564)


- Berasal dari Perancis. Melarikan diri dari penganiayaan umat
protestan oleh raja Francis I
- Calvin menulis Institutes of Christian Religion. Memunculkan
gagasan cemerlang tentang perjamuan Tuhan,doa umat,
mazmur dll.
- 1538-1541 memimpin umat protestan dari Perancis.
- Calvin menjadi sumber inspirasi hakim di Jenewa untuk me-
restrukturasi aspek kehidupan sosial & agama di Jenewa
- Banyak orang belajar di Akademi Jenewa dan setelah lulus
para lulusan menyebarkan ajaran tersebut ke tempat asalnya
Reformasi Radikal

• Muncul kaum Anabaptis yang dianiaya oeleh


pemerintahan, Protestan, dan Katolik atas
pandangannya –orang yang dibaptis bayi harus
dibaptis ulang.
• Mereka menolak doktrin,praktek, dan keputusan
eklesial dalam kitab suci.
• Tokoh terkenalnya adalah Menno Simons dan Jakob
Ammann
Reformasi di Inggris

• Muncul reformasi di Inggris, padahal Inggris menolak protestan.


• Henry VIII berkuasa tahun 1509. ia memiliki istri Chaterine dari
Aragon dengan terpaksa (alasan politis)
• Namun Henry ingin menikahi Anne Boleyn,wanita inggris. Kemudian ia
mengajukan permohonan cerai ke Roma, namun tak boleh. Bahkan
sesudah meminta Kardinal Thomas Wolsey, namun tak mampu dan
Kardinal dipecat.
• Henry mengangkat Thomas Cranmer. Kemudian Cranmer menyetujui
perceraian itu.
• Maka semua ikatan yuridis administratif terputus dengan Roma.
• Raja Inggris menjadi pemimpin Gereja Inggris . Ia masih
mempertahankan tradisi Katolik Gereja Inggris.
Reformasi di Inggris

• Masuknya Protestan di Inggris


- Thomas Cromwell (1485-1540) menyebarkan Alkitab di Gereja & menutup
biara-biara.
- Cranmer mengaplikasikan Teologi Protestan di Inggris. Ia menetapkan 3
sakramen; Baptis, Perjamuan Tuhan, dan pengakuan dosa.
- Cranmer membujuk raja berikutnya Edward VI (1547-1553) untuk menerima
aliran Protestan, namun Edward meninggal dini.
- Digantikan oleh Ratu Mary I (1553-1558)–putri Chaterine dari Aragon. Ia
menghabisi semua protestan di Inggris sebab Mary adalah Katolik Fanatik.
- Ambisi Mary I terhenti ketika Elizabeth I (1558-1603) –putri Anne Boleyn.
Aliran kristen terpecah di Inggris menjadi Ekstremis Protestan dan Ekstremis
Katolik. Jalan keluar yang dipilih adalah ANGLIKAN.
*Kaum Puritan
• Puritan > Pure > Murni.
- Gerakan memperbarui Gereja Anglikan dari sisa Katolik Roma
di Inggris. Dimulai jaman Elizabeth I sampai akhir abad 17.
- Golongan ini ingin menyamakan reformasi seperti di Eropa
daratan, namun ditolak ratu, akhirnya pecah konflik antara
Anglikan dan Puritan.
- Puritan Ingin kekuasaan Gereja dari uskup pindah ke Penatua.
- Muncul pula puritan golongan dari Puritan (Konggregasional,
Presbiterianisme, independen, baptis, quaker)
- Karena dihambat mereka pindah ke Belanda dan AS. Tahun
1689 diadakan Edik Toleransi dan kaum puritan hidup dengan
bebas.
Reformasi Katolik

 Reformasi ini sering disebut juga sebagai reformasi internal (kontra reformasi),
yang kelanjutannya adalah semakin meningkatnya semangat perang salib.
 Reformasi ini untuk mengobati kenyataan bahwa selama berabad-abad
beberapa wilayah Gereja Katolik tidak memiliki imam dan uskup
berpendidikan baik, terlatih, dan bermoral.
 Tanda-tanda awal dari reformasi ini adalah munculnya ordo-ordo baru pada
tahun 1520-an, seperti Capusin, Theatine, Barnabite, dan Yesuit.
 Tujuan lain dari reformasi ini adalah untuk mencari dukungan otoritas kepausan
dalam melakukan pembaruan kedisiplinan dan kehidupan rohani. Titik tolak
keberhasilan tujuan ini adalah terselenggaranya Konsili Trente pada tahun
1545.
 Penanda Reformasi Katolik yang paling jelas adalah devosi luar biasa
terhadap Ekaristi, sehingga terdapat tabernakel untuk menyimpan Tubuh Tuhan
sebagai materi utama dalam perayaan ini dan menjadi ciri pokok Gereja
Katolik hingga saat ini.
Konsili Trente
 Konsili ini dicanangkan oleh Paus Paulus III pada tahun 1542. Akan tetapi,
pembukaannya baru terlaksana pada 1545. Konsili ini dinamakan Konsili Trente
karena mengambil tempat di Trente, Italia Utara.
 Tahap pertama dalam konsili berlangsung hingga 1549. Tahap ini membahas
tentang pembenaran-justificatio dan kewajiban para uskup tinggal di dioses
masing-masing. Konsili ini juga menguatkan kembali syahadat Nicea sebagai
dasar atau fondasi iman dan menetapkan tentang teologi tujuh sakramen atau
sakramentologi.
 Konsili ini sempat terhenti setelah dapat menolak doktrin-doktrin Zwingli,
Calvinis, dan Lutheran.
 Konsili ini meneguhkan kembali praktik keagamaan dan doktrin abad
pertengahan, seperti kehidupan selibat klerus dan keberadaan api penyucian.
 Prinsip kehendak bebas melawan doktrin Luther tentang keterikatan kehendak,
dan menolak doktrinnya tentang keselamatan hanya oleh iman semata, dengan
menggaris bawahi pentingnya kasih dan harapan bagi persoalan keselamatan.
Konsili Trente

 Pada akhir masa Konsili Trente tahun 1563, para uskup yang
hadir meminta paus untuk mengumumkan dekret dan kanon
Gereja hasil konsili, suatu tanda yang menekankan pentingnya
kedudukan Roma sebagai pusat Gereja dan Umat Katolik.
 Hasil fisik dari Konsili Trente ini adalah didirikanya seminari untuk
mendidik calon imam, katekismus dicetak, berbagai devosi
populer dibangkitkan kembali, serta para uskup diperintahkan
untuk mereformasi keuskupan mereka.
 Setelah konsili ini, tidak ada lagi perubahan hingga diadakannya
Konsili Vatikan II sekitar tahun 1960-an.
DAMPAK DARI
REFORMASI
GEREJA
DAMPAK DARI REFORMASI GEREJA
 Dampak lainnya adalah Reformasi menyebabkan adanya kelompok-
kelompok kecil pada agama Kristen. Kita seringkali hanya mengetahui
pengertian reformasi Gereja membentuk dua kelompok Kristen yaitu
Protestan dan Katolik.
 Lebih dari itu, terbentuk kelompok-kelompok Lutherisme, Calvinisme,
Anglicanisme, Quakerisme, dan Katholikisme. Pengelompokannya
berdasarkan pelopor pemberi ajaran. Selanjutnya, setelah masa
Reformasi pun, semakin banyak pula terbentuk kelompok pada agama
Kristen yang sering kita sebut dengan denominasi.
 Berdasarkan prinsip kepercayaan, memang tidak ada perbedaan yang
berarti. Semuanya tetap bergantung pada Alkitab. Namun, hal ini
membuat adanya perpecahan jemaat seperti Jerman Utara dan Jerman
bagian selatan,
DAMPAK DARI REFORMASI GEREJA

 Pemahaman yang kita miliki mengenai keselamatan. Kita


menjadi semakin mengerti bahwa bukan tindakan kita,
bukan prosesi yang menyelamatkan kita.
 Banyaknya terjemahan Alkitab ke berbagai bahasa
sehingga setiap orang bisa membaca dan memahami
Alkitab.
 Reformasi juga membuat kita dapat membedakan mana
praktek-praktek gereja yang mulai menyimpang dan
tidak sesuai dengan ajaran Alkitab.
Sumber
 Kamus Sejarah Gereja, Drs. F.D Willem, M. Th,, 1994,
Jakarta : BPK Gunung Mulia
 A. Eddy Kristiyanto, OFM, cs,.Martin Luther, Musa Jerman.
OBOR & BPK Gunung Mulia Jakarta, 2017
 Van den End, Th. 95 Dalil Martin Luther. Jakarta : BPK
Gunung Mulia.
 https://renoafriano.wordpress.com/2017/09/17/pos-
blog-pertama/ - diakses pada 22 Juli 2019 pukul
09.32 AM
 http://tuhanyesus.org/pengertian-reformasi-gereja -
diakses pada 22 Juli 2019 pukul 09.33 AM

Anda mungkin juga menyukai