Anda di halaman 1dari 18

IMAMAT

Kitab Imamat adalah kitab ketiga dalam kitab Taurat. Kitab Imamat di tulis oleh Musa. Kitab ini
menunjukkan kepada orang Israel bagaimana memuji Tuhan dan hidup kudus.

Kita belajar dalam kitab ini bahwa Tuhan itu kudus dan Tuhan mengharapkan kekudusan yang
sama dari umat-Nya.

Tuhan menerima pengorbanan dan pengampunan bagi yang berdosa. Musa dan Harun adalah
tokoh penting dalam kitab ini. Ketetapan-ketetapan dari Tuhan kepada bangsa Israel diberikan
sekitar tahun 1445 BC, di gunung Sinai.

Q & A bersama Bpk. Jack Kawira

Note : Terminologi najis pada pemahaman bahasa Indonesia mungkin mengandung


konotasi yang negatif. Tetapi dalam bahasa inggris atau aslinya diterjemahkan
sebagai unclean atau tidak bersih. Jadi, terminologi bahasa memang bisa ada
kesan yang berbeda dalam membaca teks firman.

1. Q: Kejadian 15:13 (TB) Firman TUHAN kepada Abram: "Ketahuilah dengan


sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri,
yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya,
empat ratus tahun lamanya. Keluaran 12:40 (TB) Lamanya orang Israel diam di Mesir
adalah empat ratus tiga puluh tahun lama orang Israel di Mesir. Bagaimana
pernyataan kedua ayat tersebut?
A: Di dalam Alkitab kita dapat memahami ada bagian yang bersifat round number dan
exact number yang diberikan. Sebagai contoh saya mengatakan jarak rumah saya ke
kampus 100 km (round number) sementara bila saya mengatakan 91km 323 meter
(exact number). Di dalam praktiknya kita sering mengatakan round number dan
dalam konteks tertentu kita akan memberikan exact number, demikian pula di
dalam Alkitab.

2. Q: Keluaran 30:14 (TB) Setiap orang yang akan termasuk orang-orang yang terdaftar itu,
yang berumur dua puluh tahun ke atas, haruslah mempersembahkan persembahan
khusus itu kepada TUHAN. Persembahan khusus? yang dimaksud di ayat ini
persembahan khusus yang bagaimana? dan persembahan khusus ini berlaku untuk
umur 20 tahun ke atas.
A: Keluaran 30:14. Persembahan yang dimaksud adalah persembahan yang harus
diberikan khusus ketika Pemimpin Israel menghitung jumlah orang Israel pada waktu
mereka didaftarkan (a.12). Persembahan tersebut berupa uang pendamaian untuk
nyawa mereka dengan besar masing-masing setengah syikal (a.13). dan orang yang
didaftarkan adalah yang berusia 20 tahun ke atas.
Kita dapat bandingkan dengan peristiwa dimana Tuhan menghukum bangsa Israel
ketika Daud melakukan sensus (2 Sam 24:1-17; 1 Taw 21:1-17). Fakta bahwa
persembahan tersebut akan menghindarkan mereka dari tulah seharusnya
mengingatkan mereka supaya tidak tergoda untuk menjadi sombong dengan jumlah
mereka melainkan harus tetap sadar untuk bersandar pada Tuhan. Di sisi lain, ada
pandangan yang melihat bahwa uang pendamaian tersebut juga menggambarkan
bagaimana membeli kita dengan darahNya (1 Pet 1:18-19 - kata ditebus disini
merefer ke uang persembahan yang ada di Keluaran 30:12).

3. Q: Maksud bahwa kitab Keluaran dituliskan oleh Musa, apakah sumber dan kisah
dituliskan secara langsung oleh beliau?, Mengingat pada zaman tersebut bahwa
hukum taurat masih ditulis di loh loh batu (masa dimana menulis masih mengukir
pada batu ).
A: Media penulisan Kitab Musa. Dalam Kel 17.14 contohnya, Tuhan memerintahkan
Musa untuk menuliskan di dalam kitab - atau dapat dimengerti sebagai scroll, yang
dapat berupa kulit binatang. Memang ada yang ditulis di batu-batu, namun tidak
semua di batu... tentu saja yang ditulis pada batu akan tahan lama sementara daya
tahan scroll sangat terbatas dan oleh sebab itu ada ahli-ahli kitab yang kemudian
mencatat ulang kembali dari generasi ke generasi.

4. Q: Apa yang menjadi kehendak Tuhan melalui semua perintah Tuhan kepada Musa
bahkan semua yang akan dibuat baik Kemah suci pembuatan pembuatan prabot dan
pakaian yang untuk Harum dan anak anaknya harus diatur semua oleh Tuhan kepada
Musa, begitupun persembahan hewan domba harus sesuai dengan apa yang Tuhan
perintahkan kepada Musa mohon dijelasin maksud untuk kita manusia dapat
menjalaninya dengan baik dan benar.
A: Tanggapan atas pertanyaan tersebut dapat dilihat pada Q&A 2020 Keluaran no. 26
Persembahan hewan = adalah sesuatu yang termasuk dalam ceremonial law, yang
telah digenapi secara ultimat oleh Kristus. Sehingga respon kita sekarang adalah
bagaimana kita menghidupi anugerah penebusan yang telah dikerjakan Kristus 1x
untuk selamanya. Dahulu pada jaman Musa, korban binatang adalah ditujukan untuk
menjadi korban penebusan dosa yang menggambarkan karya Kristus akan datang.
perihal baju imam dan ritual yang lain juga termasuk dalam ceremonial law, yang
juga telah digenapi oleh Kristus sebagai Imam Besar kita, lihat Surat Ibrani. Dengan
demikian Kristus adalah perantara Agung kita kepada Bapa disurga. Suatu relasi yang
haruslah kita hargai dengan melakukan apa yang menjadi kehendak Bapa disurga.

5. Q: Mohon penjelasan dengan istilah-istilah ini.


Keluaran 26 :
1 : kerub
4 : sosok sosok
15: kayu penaga
17: disengkang
35 : kandil
Keluaran 27 :
2 : seiras
3 : sodok sodok
A: Kerub = Malaikat
sosok-sosok = dalam bahasa Inggris loop, seperti bentuk laso, atau lingkaran yang
digunakan untuk dikaitkan.
Kayu penaga = Kayu Akasia
Disengkang = dipasang melintang atau palang.
kendil = periuk
seiras = terbuat dari satu bahan yang tidak bersambung.
sodok-sodok = sekop
6. Q: Mengingat Firaun yang dikeraskan hatinya oleh Tuhan!.. di study bible di bilang
berhubungan dengan kedaulatan Tuhan orang mendapat kasih karunia atau tidak,
berarti ini masuk ke dalam double predistinasi. Pertanyaannya: Apakah double
prediatinasi berhubungan dengan keselamatan saja atau berhubungan dengan
semua aspek kehidupan. Seperti contohnya hari ini Tuhan sudah tetapkan saya
untuk memakai baju warna merah dan bukan warna biru.
A: Double predestinasi umumnya dipahami dimana di dalam kedaultanNya Tuhan
memilih sebagian untuk selamat dan sebagian yang lain diijinkan untuk binasa. Dan
istilah ini umumnya hanya berkaitan mengenai keselamatan. Sementara dalam
kegiatan manusia sehari2, kita dapat mempertimbangkan jawaban Pak Tong dimana
Pak Tong menggunakan istilah yang lebih kontekstual. Pak Tong pakai istilah
ditentukan, diijinkan, atau dibiarkan Tuhan, yang mana semua sesuai dengan
kedaulatan Tuhan dan seiring berjalan dengan kebebasan manusia. Sehinggacontoh
Tuhan menetapkan seseorang memakai baju A bukan B sejalan dengan kehendak
bebasnya untuk memakai baju A dan bukan B pula.

6. Q: Tentang emas, perak, batu permata yang digunakan untuk kemah suci. Dari mana
orang Israel mendapatkannya? Apakah mereka melakukan eksplorasi? untuk kain
tenun, mereka mungkin belajar dari orang Mesir (sekarang Mesir terkenal sebagai
produsen kain dan pakaian dunia), sementara Kalau keahlian jelas ditanam didalam
hati oleh Tuhan.
A: Emas perak dan permata kemungkinan besar adalah barang-barang yang diberikan
oleh orang mesir. Dapat dilihat pada Keluaran 3:21-22.

7. Q: 1. Imamat 2:11, Kenapa untuk korban sajian tidak boleh beragi dan dari madu?
2. Imamat 2:13, Apa yang dimaksud dengan ‘garam perjanjian’?
3. Imamat 3:16-17 : (16) Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN, (17) “....janganlah
sekali-kali kamu makan lemak dan darah.” Apa maksudnya?
A: 1. Dapat lihat jawabannya pada jawaban Q&A 2021 Keluaran no. 15 dan 23,
demikian pula korban persembahan diharuskan murni dan tidak dicampur apa-
apa karena sedang menekankan konsep kekudusan. Sebagaimana halnya pada
pembuatan Mezbah dan Roti.
2. Sebagaimana fungsi garam adalah untuk mengawetkan, menjaga agar makanan
tidak rusak maka garam dalam perjanjian adalah suatu tanda yang
menggambarkan bahwa perjanjian tersebut akan terjaga terus menerus. Namun
hal ini secara ultimat telah digenapkan di dalam Karya Kristus. dimana Kematian
dan kebangkitan Kristus sudah menggenapkan janji Allah di dalam PL.
3. Lemak adalah sesuatu hal yang dikhususkan dalam persembahan kepada Tuhan,
hal ini kemungkinan besar berkaitan dengan aroma harum ketika lemak dibakar
sehingga digambarkan sebagai sebuah bentuk persembahan kepada Tuhan.
sementara darah adalah berbicara mengenai hidup baik binatang maupun
manusia, jadi dalam PL kita melihat ada larangan mengenai makan darah. PB
juga ada larangan sedemikian tetapi konteksnya adalah agar tidak menjadi batu
sandungkan kepada orang-orang percaya yang lain.

8. Q1 : Bagaimana mengerti imamat 3:16-17. Tentang lemak yang di suruh jangan makan.
Tetapi lemak itu di persembahkan kepada Tuhan. Bagaimana mengerti ini? Apakah
disini lemak dan darah itu sesuatu yang berharga? Karena jika konteksnya sekarang
itukan harusnya sesuatu yang kita hindari. Dan yang mungkin kita buang jika
berlebihan lemak.
A: Konteks dari imamat 3:16-17. Konsep persembahan dalam bagian ini adalah
persembahan yang dibakar, dan oleh sebab itu lemak yang dibakar akan
menghasilkan aroma yang wangi dalam konsep persembahan. Sementara darah,
dipersembahkan karena berkaitan dengan nyawa makhluk hidup tersebut.

Q2 : Saya pernah mendengar pak Jack katakan dalam konteks musa yang melakukan
kesalahan dan dihukum Tuhan. Pak Jack bilang orang yang dekat dengan Tuhan
kalau berdosa akan dihukum lebih berat, nah… di kitab Imamat dikatakan banyak
persembahan korban. Korban penghapus dosa dan lain-lain. Apakah korban
penghapusan dosa berlaku juga tidak untuk imam jikalau dia berdosa? Apakah
hukuman buat imam kalau dia berdosa?
A: Ibrani 7:26-27 menyatakan dengan jelas bahwa imam juga perlu mengorbankan
korban untuk dosa mereka sendiri sebelum memimpin korban penghapus dosa bagi
umat Tuhan. Selanjutnya, Imam digambarkan sebagai jabatan sakral karena
digambarkan langsung berhadapan dengan Tuhan. Sebagai contoh Nadab dan Abihu
anak Harun, yang diangkat menjadi imam (Keluaran 28:1) yang telah memandang
Allah dan duduk makan di hadapan Nya (Kel.24:9-11), dihukum sangat berat (yakni
kematian) ketika membubuhkan api asing (Imamat 10:1) - dalam bagian ini hukuman
kematian yang bersifat langsung, namun ada pula yang tidak langsung seperti anak
dari imam Eli.

Q3 : Bagaimana mengerti mengenai hal pakaian untuk imam yang begitu indah penuh
dengan permata dan benang emas. Untuk misalnya jaman sekarang seorang
pendeta kalau pelayanan berpakaian sopan dan sederhana saja. Mengingat juga
jaman katolik banyak sekali di museum saya melihat banyak pakaian untuk paps
yang sangat bernilai dan berharga. Karena jahitan tangan belum lagi emasnya dan
segala permatanya. Pertanyaannya adalah dengan perubahan dari yang begitu
mewah sampai sekarang hanya berpakaian rapi dan sederhana apa ada message
yang penting di balik ini?
A: Pakaian Imam yang mewah menyatakan suatu kekhususan, yang dipisahkan bagi
Allah. Namun dalam terang karya Kristus, pengkhususan tersebut haruslah kemudian
dimengerti dalam aspek spiritual, yakni seluruh umat yang telah ditebus oleh Tuhan
dikhususkan dan dikuduskan bagi Allah. Oleh sebab itu, dalam pengertian ini,
seluruh umat Tuhan memiliki jabatan imam. Namun jabatan imam secara formal
yang diterapkan oleh orang Yahudi telah tidak ada karena Kristus sendiri adalah
Imam Agung kita. Sehingga secara kontekstual Pendeta adalah penatua bukanlah
imam seperti pada masa PL, dan oleh sebab itu, Pendeta berperan sebagai gembala
yang menghantar jemaat makin dekat kepada Tuhan. Dengan pemahaman
sedemikian kita menyadari mengapa terjadi perbedaan pakaian.

9. Q: Keluaran pasal 17(11), Bagaimana dengan konteks saat ini? Apakah manusia tidak
boleh makan darah, walaupun Kristus telah mati karena dosa-dosa manusia?
A: Jawabannya dapat dilihat pada no. 8.3,
Jadi makan darah tidak berdampak pada keselamatan, tetapi jangan jadi batu
sandungan. tentu bukan hanya darah tetapi segala hal yang berpotensi jadi batu
sandungan bagi saudara seiman kita lebih baik tidak dilakukan. seperti minum
alkohol dan seterusnya.selain ada prinsip untuk menjaga kesehatan dan menghargai
anugerah yang Tuhan beri.

10. Q: Imamat 3:7-11, Mengapa lembu, domba dan kambing lemaknya dipisahkan sebagai
korban bakaran?
A: Jawabannya dapat dilihat pada jawaban no. 8.3, Diluar argumentasi ini pun kita bisa
setuju bila lemak yang diolah dengan baik adalah bagian yang paling lezat.

Tanggapan :
Q: Apa sikap yang kita harus lakukan dengan ayat-ayat tersebut jaman Now ?
A: Sebenarnya ketika membaca kitab Imamat kita harus memahami penekannya yakni
pada seriusnya Tuhan menuntut orang Israel untuk hidup kudus. Dimana tuntutan
kekudusan bukan hanya pada moralitas tetapi dalam kehidupan sehari-hari. Dan ini
menyatakan suatu konsep yang konsisten dan terintegrasi. Oleh sebab itu, pada
jaman sekarang kita perlu juga merenungkan (tanpa menjadi legalis) apakah kita
benar benar telah hidup Kudus sesuai dengan apa yang Tuhan tuntut atas kehidupan
UmatNya. Tentu untuk mampu hidup kudus ini pun adalah anugerah yang Tuhan
sendiri kerjakan dalam Karya Kristus yang menyelamatkan dan menebus kita.
11. Q: Kapan dan dalam kondisi bagaimana orang harus membawa korban bakaran, tebus
salah,sajian dan tebus salah?
A: Apakah bisa dijabarkan lebih jauh pertanyaannya? karena dalam Imamat 1-7
dijabarkan secara terperinci mengenqai jenis dan pelaksanaan dari masing-masing
Korban. pasal 1-7 sendiri terbagi dalam 2 bagian yaitu pasal 1:1-6:7 berbicara
mengenai 5 macam korban ((bakaran dan sajian - ini bentuknya persembahan;
korban bakaran dari binatang, sementara korban sajian bahan dasar dari tanaman);
korban keselamatan; penghapus dosa; dan penebus salah),
bagian kedua bicara teknis membahas pelaksanaan masing-masing korban tersebut.

Berikut ringkasan akan 5 macam korban tersebut (sumber esv study bible):

12. Q: Apa maksud dari Imamat 10:6 ? Setelah anak-anak Harun mati karena
mempersembahkan api yang asing, mengapa Harun dan keluarganya tidak boleh
berduka? dan mengapa bangsa Israel harus menangis?
A: Harun tidak boleh berduka karena dia digambarkan memegang jabatan imam dan
imam tidaklah boleh mendekati orang yang mati karena akan melanggar tuntutan
kekudusan Allah. Bisa lihat Imamat pasal 21 untuk informasi lebih lanjut. Sementara
orang awam boleh melakukannya karena dipasal 21 kita juga melihat konsep
bagaimana orang akan menjadi najis bila bersentuhan dengan orang yang sudah
mati.

13. Q: Kenapa Allah membuat cara mempersembahkan korban bakaran dengan aturan-
aturan yang ruwet dan detail sekali. apa ada maksud dan tujuan tertentu dari tiap
aturan itu? Seperti darah yang harus dimuncratkan ke dinding mezbah, apa artinya
dam tujuannya? kenapa harus ke dinding?
Seperti tidak beda jauh dari ritual-ritual keagamaan jaman purba oleh bangsa lain.
A: Memang terkesan ruwet dan detail namun hal ini berhubungan dengan cara
bagaimana Tuhan berinteraksi dengan umatNya pada masa itu, yakni interaksi
secara langsung. sementara kita hari ini melalui Kristus. rirual-ritual tersebut sedang
menekankan konsep mengenai kekudusan (bisa lihat jawaban no. 4), yakni tidak
sembarangan seseorang dapat bertemu dengan Tuhan. orang tersebut harus
disucikan, dan media-media yang dipakai juga menyatakan hal tersebut. roti tak
beragi, mezbah yang tidak boleh dipahat dan seterusnya.Hal ini secara hakiki
membedakan rirual-ritual penyembahan pada bangsa-bangsa Timur Dekat Kuno
yang lainnya dimana mereka tidaklah mengenal konsep kekudusan (lihat Imamat 18
& 19 yang berbicara sikap hidup orang orang Kanaan).Mengenai darah yang harus
dibubuhkan di tanduk mezbah dan bukan dikumpulkan ke mangkok atau sebagainya,
tentu ada makna yang mendasarinya. perihal pembubuhan darah pada tanduk dan
wangi-wangian yang dipersembahkan menggambarkan 2 hal yakni wangi-wangian
menggambarkan doa yang naik ke atas, dan pembubuhan darah sendiri menyatakan
pemurnian (kenapa menggunakan darah? karena nyawa itu dinyatakan terletak pada
darah, sehingga hal yang paling berharga dipersembahkan sebagai tanda dimana diri
kita yang seharusnya dikorbankan tetapi diganti darah binatang (korban ini yang
nanti digenapkan dalam Kristus, bisa lihat jawaban no.1 untuk hal-hal yang Kristus
genapkan). Sementara tanduk menggambarkan kuasa Tuhan dalam menyucikan dan
mendengarkan doa yang disampaikan.

14. Q: Imamat. 12 : 2-5, Dikatakan bahwa wanita yang melahirkan anak laki-laki, dia najis
selama 1 minggu dan dia akan tetap demikian selama 33 hari (setelah anaknya
disunat). Durasinya dua kali lipat ketika dia melahirkan seorang gadis. Dan
diferensiasi semacam ini sangat umum dalam Perjanjian Lama. Dengan menganalisis
dengan pandangan modern, orang mungkin tergoda untuk percaya bahwa kelahiran
seorang gadis kurang dihargai (bahkan wanita dengan menggeneralisasikan PL),
karena itu membuat wanita najis lebih lama. Bagaimana memahami ayat-ayat ini
dalam konteks budaya pada saat itu?
A: Perbedaan masa impurity ketika melahirkan anak laki dan perempuan.
Terdapat banyak perdebatan di kalangan para ahli mengenai bagian ini, namun
sebenarnya kita dapat memahami dari teks Alkitab pada perikop ini. Pertama,
impurity berkaitan dengan blood loss sama seperti pada masa datang bulan (Imamat
12:2). Oleh sebab itu, ada pandangan dimana perbedaan masa impurity melahirkan
anak laki dan perempuan adalah mengantisipasi dimana anak perempuan tersebut
juga akan mengalami masa datang bulan pada waktu anak tersebut dewasa. Kedua,
terdapat ritual sunat bagi anak laki-laki pada usia anak berumur 8 hari, sehingga
masa impurity sang ibu hanya sampai hari ke-7 sehingga sang Ibu dapat mengikuti
ritual sunat anaknya. Dimana seperti yang kita ketahui ritual sunat adalah hal yang
sangat penting, sehingga bahkan ketika Musa melakukan ritual ini, Tuhan berihktiar
membunuhnya.
Oleh sebab ini, bagian tersebut tidaklah dapat dimengerti sebagai bagian yang
menunjukkan inferioritas Perempuan thd laki-laki. Karena Alkitab dengan jelas
diberbagai bagian menekankan bahwa baik laki maupun perempuan diciptakan
seturut gambar Allah, tentu saja hal ini menjadi dasar di dalam Alkitab untuk
berbicara equalitas laki dan perempuan dari sesi hakikat sebagai manusia.
15. Q: Mohon pencerahan Imamat 13 : 12-15, Bagaimana seorang yang penyakit kustanya
sudah menutupi seluruh badan tetapi oleh Imam harus dinyatakan Tahir.
A: Mengenai Penyakit Kusta. Untuk memahami bagian ini, kita dapat melihat juga
terjemahan bahasa Inggrisnya. Dimana daging liar (Raw flesh) dimengerti berwarna
kemerahan, sementara kulit yang berwarna putih dijelaskan oleh beberapa
komentator menjadi pertanda bahwa ada terjadi pergantian kulit baru. oleh sebab
itu, di ayat 14, disebutkan kembali kalau terlihat daging liar (raw flesh) pada orang
tersebut ia menjadi najis berarti orang tersebut belum benar-benar sembuh.

16. Q: Imamat 13 dan 14 membicarakan Kusta pada pakaian dan rumah, apakah Kusta juga
bisa ada di pakaian dan dinding rumah?
A: Sebenarnya terminologi kusta jaman dahulu berbeda dengan pemahaman dengan
kusta saat ini. Mereka pada jaman dahulu menggunakan terminologi ini berdasarkan
observasi dari apa yang mereka bisa ketahui secara fenomena. Oleh sebab itu,
fenomena yang mereka lihat pada kulit, dinding dan pakaian dikatakan sebagai
kusta. selain itu, kusta pada jaman ini juga berasosiasi, meskipun tidak semua,
adalah berhubungan dengan hukuman Tuhan seperti kejadian pada Miriam atau
ketika Tuhan menunjukkan kuasaNya pada Musa.

17. Q: Imamat 15 : 2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka:
Apabila aurat seorang laki-laki mengeluarkan lelehan, maka najislah ia karena
lelehannya itu". Lelehan maksudnya apa yah? Dan mengapa begitu banyak penyakit
kulit menimpa orang-orang Israel pada saat itu? Kusta, kudis dan Panau=Panu?
A: Dalam bahasa aslinya aurat disini mengacu kepada alat kelamin laki-laki, dan kondisi
yang dijabarkan disini adalah suatu kondisi yang abnormal atau dalam keadaan sakit.
dan para ahli berpendapat lelehan tersebut seperti penyakit kencing nanah. jadi
dalam kasus ini bukan termasuk penyakit kulit.
Kita perlu memahami bahwa orang pada jaman tersebut standar kebersihannya
masih rendah, tidak seperti saat ini. oleh sebab itu, peraturan diberikan sangat detail
agar orang Israel memahami konsep kekudusan Allah juga dalam kebersihan sehari-
hari, termasuk diri dan lingkungan sekitar.

18. Q: Kejadian hingga Imamat 12. Tentang perempuan menjadi najis setelah melahirkan.
Sepertinya Tuhan sangat merendahkan perempuan ya? Kenapa?
Perempuan sudah mampus melahirkan lalu menjadi najis pula? Kalaupun Tuhan
menciptakan hawa dari tulang rusuk Adam untuk membantu dan menjadi 1
kesatuan, tapi faktanya para nabi terdahulu bisa punya istri dari 1.
Di Imamat, Tuhan sendiri yang bilang perempuan menjadi najis, setelah melahirkan,
juga pada waktu pendarahan. What???
Pertanyaannya:
Apa sebenarnya arti perempuan di mata Tuhan?
Kenapa Tuhan menciptakan 2 manusia yang tingkatannya sangat jauh berbeda?
Kenapa perempuan harus jadi hamba laki-laki?
selain Tuhan menciptakan yang indah dan dasyat, sepertinya Tuhan juga creat
problem from the beginning, But why?
A: Sebenarnya Tuhan tidak merendahkan perempuan, justru Alkitab adalah satu-
satunya yang menyatakan equalitas antara pria dan wanita dalam kejadian 1. Pria
maupun wanita adalah dicipta seturut gambar rupa Allah. Disini kita bisa melihat
dari segi esensi pria dan wanita sama. Tetapi ketika kita berbicara order of creation,
Tuhan menempatkan suami sebagai kepala keluarga. Ini bisa dilihat pada Kejadian
2:15 dimana digambarkan Tuhan menciptakan adam dan memberikan kepadaNya
tugas untuk mengelola taman Tuhan. Ini bukan tugas tukang kebun tetapi
menyatakan keberadaan Allah di seluruh bumi seiring meluasnya Taman melalui
keberadaan manusia. Perempuan Tuhan ciptakan sebagai penolong karena mandat
tersebut tidaklah bisa dikerjakan sendiri. Masing-masing mempunyai peran yang
unik dan saling melengkapi, maka Adam bilang ini tulang dari tulangku, daging dari
dagingku. Mereka bukan dua tapi satu. dan pasangan yang diberkati akan beranak
cucu dan menyatakan kehadiran image of God diseluruh muka bumi.
Tetapi semua tatanan yang baik ini rusak seiring dengan jatuhnya manusia
dalam dosa. Tindakan eksploitasi, kekerasan, dan sebagainya dan juga poligami.
Sehingga poligami dalam Alkitab bukan berarti hal yang disetujui Tuhan tapi
diizinkan oleh Tuhan sebagai dampak kejatuhan manusia dalam dosa. Buktinya
dalam PB kita melihat bagaimana konsep monogami ditekankan kembali. Kesan
perempuan menjadi hamba laki-laki itu adalah dampak dari kejatuhan. Oleh sebab
itu, seseorang harus benar-benar mencari pasangan yang takut dalam Tuhan karena
kita meyakini adanya perubahan dalam keluarga yang benar-benar mengikut
Tuhan.Tuhan juga tidak create problem - tetapi hawa nafsu manusialah yang menjadi
penyebabnya, dan bila kita melihat kejatuhan manusia Adam dan Hawa jatuh dan
kemudian mereka saling menyalahkan, lalu menghantar kepada kekacauan,
kekeraasan dan seterusnya dalam keluarga.
Mengenai kitab Imamat kita tahu kitab ini menekankan konsep kekudusan.
Dan segala sesuatu yang secara fenomena dinilai dapat berbahaya bagi kesehatan
akan dikategorikan sebagai najis (atau istilah sekarang harus karantina mandiri bila
kena covid) aspek kesehatan sangat penting untuk dipahami disini.
Mengapa setelah melahirkan menjadi najis (kotor) ini berbicara mengenai
darah yang keluar seperti waktu datang bulan, dengan dikatakan sebagai najis ini
justru melindungi juga kesehatan sang perempuan. Misalnya setelah melahirkan kita
tahu ada masa nifas (40 hari) dimana fisik ibu yang baru melahirkan belum fit, dan
bila pada masa tersebut melakukan hubungan suami istri ini bukankah bahaya bagi
sang ibu. Oleh sebab itu, peraturan-peraturan yang ada harus dilihat dari dua aspek,
yakni berbicara mengenai kekudusan dan juga standar kebersihan yang pada masa
itu belum umum.
Semoga dapat membantu.
19. Q: Imamat 16 (8) "dan harus membuang undi atas kedua kambing jantan itu, sebuah
undi bagi TUHAN dan sebuah bagi Azazel."
Siapa Azazel, kenapa Tuhan mengatakan pada Musa agar Harun membuang undi
bagi Tuhan dan Azazel? Apakah Azazel memiliki 'sesuatu' yang membuat ia harus
diundi juga?
A: Jawaban tersebut dapat dilihat pada file Q&A Imamat 2020 no.8, sebagai berikut:
Mengenai Azazel. Terdapat beberapa hal penting yang harus dipahami mengenai
Azazel:1. akar kata Azazel (hebrew. 'aza'zel) adalah gabungan kata kambing (Hb. 'ez)
dengan kata pergi (Hb. 'azel). Dimana terminologi ini dapat dilihat berhubungan
dengan penjelasan selanjutnya dimana kambing tersebut disuruh pergi ke padang
gurun (a.10). Berawal dari kata ini pula terminologi scapegoat berasal dan digunakan
dalam Alkitab English Tyndel translation tahun 1530, yang mana didukung oleh text
Alkitab Septuagint (Alkitab bahasa Yunani) dan Vulgata (Alkitab bahasa Latin).2.
secara metafora, Azazel kemudian dipahami sebagai "entire removal of Sin" ditandai
dimana kambing tersebut menjadi simbol dosa yang dibuang ke padang gurun.3.
dalam tradisi yahudi melihat Azazel sebagai nama tempat .4. ada yang melihat
Azazel sebagai dewa. tetapi pandangan ini tidak mendapat dasar didalam
Alkitab.Jadi penafsiran 1-3 dapat diterima.

20. Q: Imamat 16:29: baru diperkenalkan puasa, bagaimana cara berpuasa kristen menurut
Alkitab. Ada yang melakukan puasa 2 x seminggu ( orang Farisi).
A: Puasa merupakan suatu tema penting dalam kehidupan kerohanian umat percaya.
Sebelum Kristus menjelaskan makna akan puasa (Mat 6:16-18), orang Farisi jatuh
kepada ritual dan bahkan jauh dari esensi puasa yakni bergumul di hadapan Tuhan.
Saat ini umat Kristen dapat menjalankan puasa lebih flexible karena esensi puasa
adalah bergumul sungguh-sungguh di hadapan Tuhan sehingga tidak ada peraturan
yang mengikat kapan harus puasa, berapa jam, dan seterusnya. Tetapi eksesnya
adalah orang percaya menjadi tidak pernah puasa dan bergumul.

21. Q: 1. Imamat 16:8, Mohon penjelasan tentang ayat ini dan siapakah Azazel?
2. Imamat 19:9-10, Apa maksud dengan ayat ini?
3. Imamat 19:11, Apakah berbohong dan berdusta dalam ayat ini mempunyai arti
yang berbeda?
4. Imamat 19:16-17, Siapakah yang dimaksud “orang-orang sebangsamu?
dan siapa yang dimaksud dengan “saudaramu”?, apakah ini hanya berlaku untuk
sesama saudara?
5. Imamat 19:19, Mohon penjelasan tentang ayat ini
6. Imamat 19:26 “...Janganlah kamu melakukan telaah atau ramalan.” Apakah
melihat sesuatu dalam mimpi dan itu terjadi, apakah itu termasuk telaah atau
ramalan yang dimaksud dalam ayat ini?
A: 1. Mengenai Azazel dapat dilihat pada jawaban 19.
2. Imamat 19:9-10 - berbicara mengenai bagaimana Tuhan mengatur kehidupan
orang Israel (termasuk dalam civil law - lihat Q&A 20-21 Keluaran no.30).
Sehingga bagian ini menakankan belas kasihan yang harus dimiliki oleh orang
Israel karena Allah mereka juga adalah Allah yang penuh kasih, sehingga orang
asing dan miskin tidak mati kelaparan.
3. Imamat 19.11 - Dalam bahasa aslinya tidak banyak perbedaan makna antara
berbohong dengan berdusta. Meski begitu ada sedikit perbedaan berbohong -
bicara yang tidak benar; sementara berdusta berhubungan dengan transaksi.
Tetapi perbedaan tersebut tidak terlalu besar sehingga kita bisa lihat ini paralel
saja.
4. Imamat 19:16-17 - Iya benar kata saudara ini bicara relasi yang lebih dekat dari
pada orang-orang sekomunitas (sebangsa). Tentu orang yang mungkin untuk
dibenci adalah orang yang benar-benar dekat. klo jauh tidak ada alasan untuk
benci.
5. Imamat 19:19 - seluruh kitab imamat menekankan kekudusan, kemurnian
sehingga hal-hal praktis seperti mezbah batu, roti semua tidak boleh dicampur
dengan bagian lain. demikian juga pada hal ini. (untuk point no 5 bisa lihat
jawaban no. 8 juga).
6. Imamat 19:26 - iya semua orang di dunia ini ingin mencari tahu nasib mereka.
dan dengan demikian mereka tidak bersandar pada Tuhan. semua bentuk hal
tersebut adalah kekejian dimata Tuhan. termasuk telaah, ke dukun, dan bentuk-
bentuk ramalan, dan seterusnya.

22. Q: Imamat 18, dikatakan bahwa pernikahan dengan saudara dekat tidak
diperbolehkan. Sedangkan di kitab-kitab sebelumnya, pernikahan sedarah
diperbolehkan. Bahkan bisa dibilang pada zaman manusia-manusia pertama di bumi
(pada keluarga Adam Hawa yang pertama) tidak ada cara lain untuk beranak cucu
(bertambah banyak menurut perintah Tuhan) selain menikahi saudara saudaranya
sendiri. Apakah berarti dalam hal ini Tuhan berubah dalam memberikan hukumNya?
A: Untuk pertanyaan ini dapat melihat referensi jawaban no. 10 di Q&A 2020 kitab
Kejadian sebelumnya. Singkatnya, Tuhan tidak berubah melainkan dalam proses
awal manusia beranak cucu, Tuhan mengijinkan hal tersebut sampai durasi waktu
tertentu.

23. Q: Imamat 19 (28), "Janganlah kamu menggoresi tubuhmu karena orang mati dan
janganlah merajah tanda-tanda pada kulitmu; Akulah TUHAN." Bagaimana
hubungannya dengan tato saat ini?
A: Ayat ini memang bisa jadi referensi pada Tato, tetapi tidak secara langsung karena
teks ini berbicara praktik masa lalu yang dipraktekan pada orang-orang yang
menyembah berhala. Tato pada masa ini tidak ada asosiasi pada penyembahan
berhala. Meskipun demikian tato juga tidak baik karena tidak menghargai tubuh
yang Tuhan beri. Tubuh yang Tuhan beri baik adanya dan kita bertanggung jawab
untuk menghargainya. Tentu ini juga bicara aspek lain untuk jaga kesehatan.

24. Q: Imamat 19:28, apakah yang di maksud orang yang bertato? Apakah bertato itu
dosa?
A: Jawabannya dapat dilihat pada jawaban no.15,
Kalau ditanya dosa atau tidak, jawabannya semua hal yang dilakukan tanpa iman,
tidak menghargai ciptaan dan karya Tuhan, bahkan menentang Tuhan adalah dosa.
Tetapi tentu jika kita mengaku dosa dan pelanggaran kita maka Ia adalah Allah yang
setia dan adil, dimana Ia akan mengampuni dan menyucikan kita.

25. Q: Imamat pasal 11, menjelaskan tentang binatang-binatang yang boleh dimakan dan
tidak boleh dimakan sebab melihat kondisi saat ini hampir semua binatang menjadi
konsumsi umat manusia Contoh babi hutan. Mohon penjelasannya.
A: Civil dan ceremonial law sudah discontinue (bisa lihat Q&A 20-21 Keluaran no.30)
Kisah Para Rasul 10:14 menyatakan bahwa makan binatang yang haram tidak
berpengaruh pada keselamatan. Meski demikian tentu harus diperhatikan aspek
kesehatannya. Petrus disuruh makan makanan haram, mengapa? karena
menandakan keselamatan juga diberikan kepada bangsa-bangsa lain yang sudah
memiliki tradisi makan binatang-binatang yang dikatakan haram. Intinya harus
menggunakan hikmat untuk makan sesuatu. yang tidak sehat dihindari, yang
berpotensi membawa penyakit dihindari, bukan karena aspek keselamatan tetapi
aspek kesehatan dalam menghargai anugerah Tuhan.

26. Q1 : Dalam Imamat 20:2 ...menyerahkan seorang dari anak-anaknya kepada Molokh. Boleh
mohon penjelasan tentang Molokh ?
A: Molokh adalah dewa yang disembah oleh orang-orang Kanaan dengan mempersembahkan
korban manusia, yakni anak-anak. Dalam tradisi rabinic, disebutkan persembahan tersebut
dilakukan dengan memasukkan anak ke dalam perapian di dalam patung dari molokh
dengan diiringi tabuhan musik sehingga jerit tangis anak tersebut tertutup oleh suara
tersebut, dan Tuhan sangat benci hal ini.

Q2 : Apakah tahun Yobel masih diberlakukan oleh bangsa Israel di era Modern sekarang ini ?
A: Tahun Yobel sudah tidak berlaku karena sistem pemerintahan Teokrasi sudah berakhir
seiring dengan berakhirnya religious sistem di Israel, ditandai dengan hancurnya bait Allah.

27. Q: Mohon penjelasan artinya.


1. Imamat 8:8 arti dari urim dan Tumim, ayat ke 9 arti dari jamang;
2. Imamat 14:4 arti sari kayu aras dan hisop, Ayat 41 arti dari Lepa.
A: 1. Imamat 8:8 adalah berbentuk batu yang satu berwarna gelap dan satunya
berwarna terang yang pada masa itu digunakan untuk mencari jawaban ya atau
tidak dari Tuhan; jamang adalah mahkota
2. Imamat 14:4 kayu aras = dikenal juga sebagai cedar wood. punya aroma yang
harum. Hisop adalah tanaman yang juga wangi dimana biasa dipakai untuk
memerciki sesuatu misal dalam Kel 12.22; lepa adalah plester pada dinding.

28. Q: Imamat 6-10 ; Saat itu korban selalu dengan sembelihan kambing atau domba. Apa
ini ada ilustrasi kedatangan Yesus? Bagaimana dengan jaman sekarang sebagai
persembahan untuk Allah ? Apa makna dari penghapusan dosa, korban bakaran dan
korban keselamatan ?
A: Korban berupa domba atau kambing memang mensimbolkan Kristus. Dimana
Kristus juga dikatakan sebagai anak domba Allah yang dikorbankan.
Persembahan jaman ini kita perlu memahami tuntutan dalam PB adalah
mempersembahkan hidup kita seutuhnya kepada Tuhan sebagai persembahan yang
hidup yang berkenan kepada Tuhan. Tentu prakteknya adalah menjalankan semua
hal yang berkenan kepada Tuhan dalam hidup kita. Namun secara liturgical, kita
memberikan persembahan ke Gereja sebagaimana Tuhan pakai GerejaNya untuk
mengelola persembahan bagi pekerjaan Tuhan dan juga memperhatikan umat
Tuhan.
Korban penghapus dosa - pertobatan;
korban bakaran - Persembahan;
korban keselamatan - gambaran relasi dengan Tuhan.

29. Q: Imamat 24:10 “Pada suatu hari datanglah seorang laki-laki, ibunya seorang Israel
sedang ayahnya seorang Mesir, di tengah-tengah perkemahan orang Israel; dan
orang itu berkelahi dengan seorang Israel di perkemahan. “. Apakah mereka
dianggap bukan bagian dari orang Israel? Selanjutnya di ayat 11-23, menurut saya
adalah cara hidup yang dibenci Allah, tetapi kenapa hukumannya mengerikan?
A: Imamat 24:10-23. Terdapat beberapa hal yang menjadi prinsip dalam bagian ini :
Pertama, meskipun orang tersebut dikategorikan bukan sebagai orang Israel
(karena tradisi patriakah - dimana ayahnya adalah orang mesir) bukan berarti ia
tidak termasuk sebagai umat Tuhan, karena orang asing yang tinggal bersama-sama
orang Israel beribadah kepada TUHAN.
Kedua, Musa tidak lekas mengambil keputusan sepihak tetapi consult kepada
Tuhan, dan Tuhan memberikan peraturan yang sama dimana ayat 22 dikatakan,
"satu hukum berlaku bagi kamu, baik bagi orang asing maupun bagi orang Israel asli,
sebab Akulah TUHAN, Allahmu." di ayat sebelumnya dijelaskan yang menghujat
TUHAN akan dirajam sampai mati baik orang asing maupun Israel asli.
Ketiga, hukumannya terkesan mengerikan karena pelanggaran yang dilakukan
juga sebanding dengan hukuman yang diberikan. Menghujat nama Tuhan adalah
suatu perbuatan yang menentang Allah. suatu perbuatan dosa yang dilakukan bukan
karena kelemahan (contoh: dosa karena kelemahan seperti Petrus yang menyangkali
Kristus, dimana ia sebenarnya sungguh-sungguh mengatakan ia mau mati demi
Kristus namun karena takut ia menyangkal - sementara dosa menghujat Allah dapat
digambarkan seperti Yudas yang menjual Yesus untuk 30 keping uang perak).
Keempat, hukuman mata ganti mata, gigi ganti gigi ini sedang menkankan
prinsip keadilan di dalam masyarakat. Karena biasanya manusia membalas lebih dari
apa yang seharusnya. Tetapi kemudian di dalam Kristus kita juga mengenal hukum
kasih yang membuat seseorang dapat overcome ketidakadilan. Dalam bagian ini
bukan berarti prinsip keadilan (mata ganti mata - gigi ganti gigi) adalah prinsip yang
menyimpang. Ini masih menjadi prinsip keadilan, namun Kristus memperlihatkan
hukum kasih sehingga umatNya dapat meneladaniNya dan menyerahkan
pembalasan kepada Tuhan yang adil dimana pada akhir jaman Ia akan menyatakan
hukum dengan prinsip keadilan dimana semua manusia dihakimi menurut
perbuatannya. Dan bagi yang diselamatkan oleh karena perbuatan kebenaran
Kristus.

30. Q: Imamat 21-25, Apakah yang dimaksud hari Sabat pada waktu itu hari Sabtu atau
Minggu?
A: Jawaban mengenai hari sabat dapat dilihat pada Q&A Kejadian no. 9, sebagai
berikut:
Benar hari sabat yang dirayakan oleh orang ISrael adalah hari sabtu. Kita merayakan
hari sabat di hari minggu ada alasan teologis yang sangat kuat yakni hari dimana
Kristus bangkit adalah hari minggu. Ini pula yang dilakukan oleh orang Kristen mula
mula (Kis 20:7). Kristus bangkit adalah dasar bagaimana orang Kristen dapat masuk
ke dalam Sabat Tuhan, yang sifatnya eternal (lihat Ibrani 3). Selain itu ada perbedaan
sebelum dan setelah Kristus. orang dalam Perjanjian Lama digambarkan bekerja
dahulu baru menikmati Sabat, tetapi dalam Kristus kita telah diselamatkan dalam
Tuhan (sabat) baru bekerja.

31. Q: Imamat 24:13-14,17,20, Hukuman jaman dulu sangat menakutkan. Sangat


bertentangan setelah Yesus datang, misalnya ada seorang perempuan yang
kedapatan berjinah dihukum, begitu dibawa ke Yesus ..diampuni dosanya dan tidak
menghukum perempuan itu, hanya berkata pergilah dan jangan berbuat dosa lagi.
Bagaimana menurut pendapat bapak?
A: Untuk memahami bagian ini kita perlu memahami mengenai civil law bagi umat
Israel (bisa lihat juga pada Q&A 20-21 Keluaran no.30).
Civil law yang dimaksud adalah hukum negara bagi orang Israel. Seperti hukum
negara kita, yang misalnya memberi hukuman mati dalam kasus-kasus berat
tertentu. namun civil law tidak berlaku setelah orang Israel tidak memiliki kuasa
politik, tepatnya pada sekitar abad 3 Masehi dimana pemerintah Roma mengambil
alihat kuasa tersebut, sehingga orang Yahudi tidak bisa mengeksekusi mati Yesus
meskipun mereka sangat ingin melakukannya, meskipun demikian kasus-kasus
minor yang tidak menimbulkan gejolak politik dapat mereka lakukan sembunyi-
sembunyi.
Civil law harus dibedakan dari hukum kasih yang dinyatakan oleh Kristus karena
lingkupnya berbeda. Civil law bicara lingkup peraturan hukum negara sementara apa
yang Kristus nyatakan bersifat relasi personal atau aspek subjektif. Meskipun
demikian pada waktu Kristus menyatakan kasih kepada perempuan berzinah
tersebut, Ia menyatakan sebagai pribadi yang berotoritas dan berpengaruh pada
saat itu.
Selanjutnya, PL dan PB ketika berbicara keadilan Allah tetap konsisten. Apa yang
kita lihat sebagai hukuman fisik dalam PL, kita akan menemukan dalam PB hukuman
ultimat baik secara fisik maupun secara spiritual dalam penghakiman terakhir.
Semua manusia yang tidak diselamatkan akan dihakimi menurut perbuatan mereka.
Jadi bila kita telaah lebih lanjut, meski terkesan bertentangan, namun sebenarnya
aspek keadilan Tuhan selalu konsisten. Demikian pula bila kita bandingkan aspek
kasih ALlah dalam PL dan PB. Contohnya, Raja Ahab yang sangat jahat diizinkan
untuk tidak melihat penghakiman Tuhan atas keluarganya oleh sebab ia menyesal.

32. Q: Imamat 25:32-34, bagaimana suku Lewi diberi keistimewaan dalam hal penebusan
tanah?
A: Imamat 25:32-34. Pada saat tanah Israel dibagi kepada 12 suku, orang lewi tidak
mendapat bagian tanah karena dinyatakan Tuhanlah yang menjadi milik mereka,
oleh sebab itu Tuhan menyediakan pula kota-kota orang Lewi untuk melayani umat
Israel sampai selamanya. Namun tentu saja kata selamanya harus dipahami sebagai
waktu dimana orang Israel hidup setia kepada Tuhan.

33. Q: Kenapa masa najis melahirkan anak laki-laki berbeda dengan melahirkan anak
perempuan?
Sebenarnya saya tidak terlalu mempertanyakan perbedaan status laki-laki dan
perempuan karena kita bisa melihat sekarang ini kedudukan antara laki-laki dan
perempuan di mata hukum gereja sama / equal. Perempuan bisa berdoa walaupun
lagi mens, tidak ada perbedaan dengan laki-laki.
Saya menunggu kesempatan membaca Alkitab kapan aturan ini berubah. Apakah di
perjanjian lama atau di perjanjian baru lewat hadirnya Yesus.
A: Terdapat beragam penafsiran mengenai perbedaan masa najis antara
melahirkan anak laki dan perempuan. Namun diantara penfsiran, ada 2 penfsiran
yang dapat dilihat berkaitan dengan yang dinyatakan dalam teks.
1. Kenajisan berkaitan dengan kondisi yang tidak hygine berhubungan dengan darah
yang keluar pada masa melahirkan yang dibandingkan sama dengan pada saat
datang bulan (12.2) - berarti point pertama mengapa ada masa najis karena
berkaitan dengan darah yang keluar (kita sudah bahas juga mengenai aspek
kesehatan pada bagian sebelumnya);
2. Perbedaan masa najis antara melahirkan anak laki dan perempuan, kemungkinan
sangat besar berkaitan dengan ritual sunat yang diwajibkan pada anak laki-laki.
Sehingga perbedaannya adalah terhadap tuntutan sunat pada anak laki dan tidak
ada tuntutan ritual yang paralel terhadap anak perempuan. sehingga
digambarkan oleh sebab anak itu hendak di sunat maka sang Ibu juga
diperkenankan mengikuti ritual tersebut (penafsiran secara implisit).Alasan
secara ekplisit memang tidak bisa secara langsung kita temukan dalam teks,
tetapi perihal kesehatan dan ritual sunat dapat dilihat sebagai penafsiran yang
masih dapat diterima.Aturan tersebut bukan berubah tapi peraturan-peraturan
tersebut berkaitan dengan civil dan ceremonial law yang discontinue setelah
Israel tidak lagi memiliki kekuatan politik dan bait Allah hancur. Tetapi kita
melihat bagaimana peraturan-peraturan tersebut digenapkan oleh Kristus -
khususnya berbicara mengenai tuntutan kekudusan.
Peran pria dan wanita tidak pernah setara - dalam pemahaman equalitas yang
ditekankan pada jaman modern. Sebenarya ini sudut pandang yang sempit dan
terdistorsi karena dipengaruhi dosa yang mana membuat laki-laki banyak yang
menindas perempuan.
Alkitab justru menekankan peran unik yang Tuhan beri baik bagi pria dan
wanita. Mereka punya peran adalah saling melengkapi bukan saling mendominasi
ataupun berkompetisi (meski ini yang kita lihat dalam fenomena dunia berdosa).
Oleh sebab itu, baik bagi pria maupun wanita perlu merenungkan bagaimana peran
yang Tuhan inginkan untuk mereka kerjakan.
Selain itu, tentu kita juga melihat adanya ordo yang Tuhan tetapkan dalam
penciptaan. dan juga yang kita bisa lihat dalam Allah Tritunggal sendiri. Berbicara
Esensi - kita melihat kesetaraan antara Bapa, Anak dan Roh Kudus. Sebagaimana bila
kita melihat dalam esensi, baik laki, perempuan, tua, muda, setara, karena sama
sama manusia. Tetapi ketika berbicara tentang ordo, ini berbicara bagaimana design
yang Tuhan tetapkan dan yang kita lihat dalam Allah Tritunggal. Bapa yang mengutus
Anak, bukan sebaliknya, dan Bapa bersama Anak yang mengutus Roh Kudus. Sama
seperti Orang Tua yang mengajar anak, bukan sebaliknya. Demikian juga Suami
adalah kepala keluarga dan bukan istri. Dalam design yang kita lihat dalam kejadian
2 - Tuhan menciptakan Adam yang diberi mandat/tugas (Kej.2:15) baru Tuhan
menciptakan Hawa sebagai penolong. Ketika semua design tersebut dikacau
balaukan oleh karena dosa, kita akan melihat adanya kekacauan dalam relasi dan
rumah tangga - baik antara suami-istri, maupun orangtua-anak.

Oleh sebab itu, berbicara mengenai kesetaraan atau equalitas dalam peran itu
adalah kesalahan pemikiran yang mencampuradukan pemahaman esensi (sebagai
manusia) dengan ordo yang Tuhan telah tetapkan dalam penciptaan yang
berasosiasi dengan peran.

Tanggapan :
Q: Mengapa masa najis saat melahirkan anak perempuan itu berbeda dengan saat najis
saat melahirkan anak laki-laki ? Di sini saya berpikir ada faktor history / sejarah dan
buday umat Israel yang tidak dijelaskan dalam Alkitab. Bisakah lebih diperjelas lagi
jawabannya?
A: Mengenai point ke 2. Peraturan tersebut bukan berangkat dari budaya tetapi
peraturan tersebut berangkat dari ketentuan yang Tuhan berikan. Hal ini dapat
diselidiki melalui tanggapan para Rabi orang Yahudi sendiri seperti yang telah saya
sampaikan pada jawaban no. 113 point 1 dan 2.
Jadi memang yang menjadi penafsiran para Rabi dan beberapa penafsir perbedaan
tersebut berpengaruh karena hukum yang mengharuskan laki-laki disunat pada hari ke
8. Dan menarik, karena seperti pada masa datang bulan, perempuan menjadi najis
selama 7 hari. dan beberapa ahli berkata oleh sebab itu, anak baru disunat umur 8
hari, karena selama 1 minggu pertama anak juga secara implisit dikatakan najis karena
bersinggungan dengan darah yang keluar pada saat persalinan.

34. Q: Dalam Imamat 21, kenapa orang yang cacat badannnya dilarang untuk datang
membawa korban persembahannya kepada Tuhan?
A: Ini berkaitan dengan peran mereka sebagai imam. Memang hanya imam yang
boleh membawa persembahan kepada Tuhan. Dan secara konsisten, Tuhan menuntut
hal yang terbaik dipersembahkan kepada Tuhan - seperti perihal persembahan domba
yang tidak boleh bercacat, demikian juga Tuhan imam yang melayani Tuhan.
Tentu disisi lain, prinsipnya adalah memberikan persembahan yang terbaik kepada
Tuhan.
Anggota imam yang cacat masih boleh menerima makanan dari korban yang
dipersembahkan kepada Tuhan. Jadi, penekananya hanya kepada persembahan yang
terbaik kepada Tuhan.

35. Q: Imamat 21:3, kenapa istri tidak disebut?


A: Karena istri tidak termasuk kerabat dekat. istri dianggap 1 tubuh dengan suami. jadi
meski tidak disebutkan, adalah sesuatu yang pasti. kata kerabat dalam bahasa asli itu
adalah daging atau tubuh, dan dalam Kejadian 2.24 kita tahu bahwa laki dan
perempuan adalah 1 tubuh.

36. Q: Apakah Yang dimaksud haruslah membeli menurut jumlah Tahun se sudah Tahun
Yobel ( Imamat 25:15)?
A: Praktik membeli atau menjual sebenarnya dalam pengertian kita saat ini seperti
menyewa. Karena sebenarnya orang israel pada tahun Yobel akan kembali ke
tanahnya masing-masing. Oleh sebab itu, orang yang menjual harus hitung harganya
berdasarkan berapa tahun yang telah lewat semenjak tahun yobel atau berapa tahun
sampai ke tahun yobel berikutnya. Tahun Yobel itu setiap 50tahun. sehingga harga
properti adalah berdasarkan berapa lama tanah itu dapat dipakai sebelum
dikembalikan kepada yang memilikinya.

37. Q: Tolong penjelasannya :


1. Imamat 26:29 “dan kamu akan memakan daging anak-anakmu lelaki dan anak-
anakmu perempuan.” Apakah maksud daging disini adalah daging anak-anak yang
sesungguhnya?
2. Imamat 27:2, “...Apabila seorang mengucapkan nazar khusus kepada TUHAN
mengenai orang menurut penilaian yang berlaku untuk itu”Apa maksud ayat ini?
Imamat 27:3-4, Nilai bagi laki-laki lebih besar dan bagi perempuan lebih kecil. Kenapa
TUHAN membuat pembedaan nilai bagi laki dan perempuan?
A: 1. Imamat 26:29: ini adalah pernyataan yang dipahami secara literal sebagai akibat
hukuman Tuhan atas bencana kelaparan - bisa lihat referensi lain dalam Ratapan
4:10 sebagai contoh.
2. Imamat 27:2-4: Ini adalah berkaitan dengan sebuah sumpah/nazar yang
mendedikasikan seseorang untuk mengkhususkan dirinya melayani Tuhan (dalam
konteks dalam rumah Tuhan). Tentu ada pekerjaan yang hanya bisa dilakukan oleh
Imam yang hanya keturunan lewi tetapi ada pula pekerjaan-pekerjaan umum
seperti mengangkat air, membelah kayu dan seterusnya.dimana orang bisa
membuat nazar tersebut. namun apabila ia tidak mampu menepati nazarnya atau
nazar yang disebutkan memang akan diberikan dalam bentuk uang maka bagian ini
mengatur ketentuannya. Lantas mengapa ada perbedaan ketentuan jumlah yang
dibayarkan, hal ini berkaitan dengan sistem pengupahan pada jaman dulu, yang
umum bagi pekerja. ada penafsir yang mengatakan karena pekerjaan fisik maka
tentu laki-laki harus membayarkan lebih besar jumlah yang harus diganti apabila ia
tidak dapat menepati nazarnya.

38. Q: Hukuman Tuhan pada waktu itu apakah masih berlaku sampai sekarang?
A: Hukuman Tuhan yang didasarkan pada civil dan ceremonial law sudah discontinue
(untuk penjelasan lebih lanjut silahkan lihat Q&A 20-21 Keluaran no.30). namun
prinsip yang mendasari hukum tersebut masih tetap yakni kekudusan, dan keadilan
Allah atas tindakan yang dilakukan oleh manusia.

39. Q: Dalam pembacaan kitab, tentang korban yang di maksud dgn korban yang tak bercacat
dan bercela, maksudnya tidak bercela yang bagaimana?
A: Korban yang diberikan harus sempurna, sehat, tidak ada luka, dan tidak ada tulang
yang terpelecok atau bahkan yang patah.

40. Q: Bagaimana kondisi pada zaman itu saat imamat 11 di tulis mengenai makanan yang
haram ?
A: Kondisi pada saat itu adalah orang Israel hidup diantara bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Tuhan, dan Tuhan ingin menyatakan perbedaan umat-Nya dalam hal yang
paling sehari-hari yakni urusan makanan. Makanan pada saat itu juga berasosiasi
dengan persembahan kepada dewa-dewa.

Anda mungkin juga menyukai