Anda di halaman 1dari 53

KRISTUS DALAM PERJANJIAN

LAMA


` 2 Raja-raja 5:14
LAI TB, Maka turunlah ia membenamkan
dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan sesuai
dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah
tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan
ia menjadi tahir.
KJV, Then went he down, and dipped himselI
seven times in Jordan, according to the saying oI
the man oI God: and his Ilesh came again like
unto the Ilesh oI a little child, and he was clean.
Hebrew,
x : : : c: : v : v : c ; : : z :z o:: : :: : c:: c: n: x n c:
: n o: : ;o ; v : c : : : c z
Translit, VAYRED VAYITBOL BAYARDN
SYEVA' PE'MM KIDVAR 'SY
H'ELOHM VAYSYV BESR KIVSAR
NA'AR QTON VAYITHR.


Salah satu ajaran asasi dalam Perjanjian Baru
ialah bahwa Yesus Kristus (sang Mesias) adalah
penggenapan Perjanjian Lama. Penulis Surat
Ibrani mengemukakan bahwa Yesus adalah
pewaris dari semua yang telah dikatakan Allah
melalui para nabi (Ibrani 1:1-2). Yesus sendiri
menandaskan bahwa Ia datang untuk
menggenapi Taurat dan kitab nabi-nabi (Matius
5:17). Setelah kebangkitan-Nya yang penuh
kemuliaan, Ia menunjukkan kepada para
pengikut-Nya dari Taurat Musa, kitab nabi-nabi,
dan kitab Mazmur (yaitu, ketiga bagian utama
Perjanjian Lama Ibrani) bahwa Allah sudah sejak
lama menubuatkan segala sesuatu yang terjadi
pada diri-Nya (Lukas 24:25-27, 44-46). Untuk
memahami dengan lebih jelas nubuat-nubuat
Perjanjian Lama tentang Yesus Kristus, kita
harus membahas tipologi.



PRINSIP-PRINSIP TIPOLOGI

Suatu penelaahan Perjanjian Lama yang cermat
menyatakan unsur-unsur (disebut tipe atau
lambang dari bahasa Yunani, "tuao - tupos")
yang digenapi di dalam kedatangan Mesias (yang
merupakan antitipe); dengan kata lain, terdapat
persesuaian di antara berbagai oknum, peristiwa,
atau hal dalam Perjanjian Lama dan Yesus
Kristus dalam Perjanjian Baru.

Perhatikan dua prinsip dasar berhubungan
dengan pola nubuat dan penggenapan ini.

1) Dalam melihat bagaimana sebuah nas
Perjanjian Lama menunjuk ke depan kepada
Kristus, kita harus selalu mulai dengan melihat
nas itu sebagai mengungkapkan suatu peristiwa
dalam sejarah penebusan Allah, yaitu kita harus
mempelajari dahulu nas Perjanjian Lama sebagai
peristiwa sejarah dan baru kemudian melihat
bagaimana nas tersebut menunjuk kepada
kedatangan Yesus Kristus sebagai Mesias yang
dijanjikan.

2) Kita harus menyadari bahwa penggenapan
Mesianis dari suatu nas Perjanjian Lama sering
kali terjadi pada tingkatan rohani yang lebih
tinggi daripada peristiwa Perjanjian Lama-nya.
Sebenarnya, orang Perjanjian Lama yang terlibat
dalam kisah itu mungkin tidak melihat bahwa
apa yang mereka alami itu menubuatkan
kedatangan Anak Allah. Misalnya, Daud
mungkin tidak sadar ketika menggubah Mazmur
22 (Mazmur 22:1-31) bahwa penderitaannya
menubuatkan penderitaan Kristus di salib.
Demikian pula, orang-orang buangan yang
meratap ketika melewati kuburan Rahel di Rama
(Yeremia 31:15) tidak mengetahui bahwa satu
hari air mata mereka akan digenapi di dalam
kematian semua bayi laki-laki seumur dua tahun
ke bawah di Betlehem (Matius 2:18). Sering kali
kita hanya dapat melihat sebuah nas Perjanjian
Lama sebagai nubuat tentang Tuhan kita bila
dipandang dari sudut penyataan Perjanjian Baru.



GOLONGAN-GOLONGAN TIPE NUBUAT.


Kita dapat menemukan setidak-tidaknya empat
pola berbeda yang dengannya Perjanjian Lama
menunjuk ke depan dan menubuatkan
kedatangan Kristus dalam Perjanjian Baru.

1) Nas-nas Perjanjian Lama khusus yang dikutip
dalam Perjanjian Baru. Beberapa nas Perjanjian
Lama jelas menubuatkan Kristus karena dikutip
demikian dalam Perjanjian Baru; misalnya,
Matius mengutip Yesaya 7:14 untuk
membuktikan bahwa Perjanjian Lama
menubuatkan kelahiran Kristus dari seorang
perawan (Matius 1:23), dan Mikha 5:1 untuk
membuktikan bahwa Yesus akan lahir di
Betlehem (Matius 2:6). Markus mengingatkan
para pembacanya (Markus 1:2-3) bahwa
kedatangan Yohanes Pembaptis sebagai
pendahulu Kristus sudah dinubuatkan oleh
Yesaya (Yesaya 40:3) dan Maleakhi (Maleakhi
3:1). Zakharia menubuatkan peristiwa Yesus
dielu-elukan di Yerusalem (Zakharia 9:9;
bandingkan dengan Matius 21:1-5; Yohanes
12:14-15). Pengalaman Daud sebagaimana
terungkap dalam Mazmur 22:19 menubuatkan
para tentara di salib yang membagi-bagi pakaian
Yesus (Yohanes 19:23-24), dan pernyataannya
dalam Mazmur 16:8-11 ditaIsirkan sebagai
sebuah nubuat yang jelas tentang kebangkitan
Yesus (Kisah Para Rasul 2:25-32; 13:35-37).
Penulis surat Ibrani menyatakan bahwa
Melkisedek (bandingkan dengan Kejadian 14:18-
20; Mazmur 110:4) melambangkan Kristus,
imam besar kekal kita. Masih banyak lagi contoh
yang bisa disebutkan.

2) Nas-nas Perjanjian Lama yang disinggung
penulis Perjanjian Baru. Pola lainnya yang
dengannya Kristus dapat dijumpai dalam
Perjanjian Lama adalah nas-nas Perjanjian Baru
yang tanpa mengutip nas Perjanjian Lama
tertentu, mengacu kepada oknum, peristiwa, atau
benda Perjanjian Lama sebagai nubuat tentang
Kristus. Misalnya, dalam ayat nubuat pertama
dalam Alkitab (Kejadian 3:15), Allah berjanji
akan mengutus keturunan wanita untuk
membinasakan keturunan ular. Pasti nas inilah
yang di pikirkan Paulus ketika mengatakan
bahwa Kristus dilahirkan dari seorang
perempuan untuk menebus mereka yang berada
di bawah hukum Taurat (Galatia 4:4-5;
bandingkan dengan Roma 16:20), sebagaimana
halnya Yohanes ketika mengatakan bahwa Anak
Allah datang untuk "membinasakan perbuatan-
perbuatan Iblis itu" (1 Yohanes 3:8). Acuan
Yohanes Pembaptis kepada Yesus sebagai Anak
Domba Allah yang menghapus dosa dunia
(Yohanes 1:29,36) mengacu ke belakang ke
Imamat 16:1-34 dan Yesaya 53:7, dan Yesus
yang disebut "anak domba Paskah kita" oleh
Paulus (1 Korintus 5:7) menunjukkan bahwa
pembunuhan anak domba Paskah menubuatkan
kematian Kristus bagi kita (Keluaran 12:1-14).
Yesus sendiri mengatakan bahwa hal Musa
meninggikan ular tembaga di padang gurun
(Bilangan 21:4-9) menubuatkan diri-Nya
tergantung di salib. Dan ketika Yohanes
mengatakan bahwa Yesus, Firman Allah itu, ikut
dalam penciptaan segala sesuatu (Yohanes 1:1-3)
mau tidak mau kita berpikir tentang Mazmur
33:6, "Oleh Firman Tuhan langit telah dijadikan,
oleh naIas mulut-Nya segala tentaranya"
(bandingkan dengan Ibrani 1:3, 10-12). Ini
hanyalah sebagian dari banyak nas Perjanjian
Baru yang menyinggung nas Perjanjian Lama
yang berhubungan dengan Kristus.

3) Oknum, peristiwa, atau benda Perjanjian
Lama yang berIokus pada tema penebusan.
Keluaran Israel dari Mesir, yang sepanjang
Perjanjian Lama dipandang sebagai peristiwa
penebusan terbesar di bawah perjanjian yang
lama, melambangkan Kristus dan penebusan
yang dibawa-Nya di bawah perjanjian yang baru.
Beberapa tipe dalam kitab Keluaran
melambangkan Kristus dan penebusan-Nya
adalah Musa, Paskah, penyeberangan Laut
Merah, manna, air dari batu karang, Kemah Suci
dan perabotan-perabotannya, dan imam besar.

4) Pola-pola dalam peristiwa Perjanjian Lama
yang melambangkan cara Allah menghadapi kita
di dalam Kristus. Banyak kisah dalam Perjanjian
Lama menyatakan suatu pola tentang urusan
Allah dengan umat-Nya yang digenapi di dalam
Yesus Kristus. Perhatikan contoh-contoh
berikut:

(a) Abraham harus menunggu dengan sabar
hampir 25 tahun sebelum Allah membuka
kandungan Sara dan memberi mereka Ishak.
Tidak satu pun usaha Abraham dapat
mempercepat lahirnya putra yang dijanjikan
Allah. Pola ini digenapi dalam Perjanjian Baru,
ketika Allah mengutus Anak-Nya sebagai
Juruselamat dunia ketika sudah genap waktunya
(Galatia 4:4); tidak ada usaha manusia yang
dapat mempercepat kedatangan Kristus.
Keselamatan kita adalah karena inisiatiI Allah
(bandingkan dengan Yohanes 3:16) bukan usaha
manusia.

(b) Sebelum bangsa Israel keluar dari Mesir
dengan kuasa Allah yang bermurah hati, mereka
harus berseru dalam keadaan putus asa kepada
Allah agar dibebaskan dari musuh mereka
(Keluaran 2:23-24; 3:7). Peristiwa ini
menubuatkan rencana penebusan Allah di dalam
Kristus untuk kita. Sebelum kita dapat
mengharapkan pembebasan oleh kasih karunia
Allah dari dosa-dosa dan musuh-musuh rohani
kita, kita harus berseru kepada-Nya dan
memohon kasih karunia-Nya yang
menyelamatkan (bandingkan dengan Kisah Para
Rasul 2:37-38; 16:29-33; 17:30-31). Barangsiapa
yang berseru kepada nama Tuhan akan
diselamatkan.

(c) Ketika Naaman, orang Aram, mencari
kesembuhan penyakitnya dari Allah Israel, ia
diperintahkan untuk mencuci dirinya tujuh kali di
dalam Sungai Yordan. Sekalipun pada mulanya
Naaman marah, ia harus merendahkan diri dan
harus tunduk serta memandikan diri di Sungai
Yordan agar sembuh (2 Raja-raja 5:1-14). Nas
ini melambangkan Yesus dan perjanjian baru
bahwa kasih karunia Allah yang menyelamatkan
itu menjangkau sampai di luar bangsa Israel
(bandingkan dengan Lukas 4:27; Kisah Para
Rasul 22:21; Roma 15:8-12), dan bahwa untuk
menerima keselamatan itu, kita harus
meninggalkan kesombongan kita dan
merendahkan diri di hadapan Allah (bandingkan
dengan Yakobus 4:10; 1 Petrus 5:6), dan mencari
pembasuhan di dalam darah Yesus, persediaan
Allah untuk pembersihan kita (bandingkan
dengan Kisah Para Rasul 22:16; 1 Korintus 6:11;
Titus 3:5; 1 Yohanes 1:7,9; Wahyu 1:5).


Secara ringkas, sekalipun Perjanjian Lama
menceritakan kisah-kisah tentang orang-orang
saleh pada masa lampau yang menjadi teladan
bagi kita (bandingkan dengan 1 Korintus 10:1-
13; Ibrani 11:1-40; Yakobus 5:16-18),
sebenarnya ia berbuat lebih dari itu, karena
Perjanjian Lama "adalah penuntun bagi kita
sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan
karena iman" (Galatia 3:24).


Sumber : Yohannes/ Biblika




Top




BP
!489 8:-jec9: Re: KRISTUS DALAM PERJANJIAN LAMA
!489ed: Sat Aug 29, 2009 4:40 am


Merdeka dlm Kristus



oined: Fri Jun 09, 2006
5:20 pm
Posts: 7561
KRISTUS DALAM
TYPOLOGI PERJANJIAN
LAMA



I. Pendahuluan


Tersembunyi dalam Perjanjian Lama
terdapat banyak sekali kebenaran yang
bersiIat Kristologis di dalam bentuktipe-
tipe alkitabiah. Dibandingkan dengan
baqian-baqian lain dari
theologia, typologi selalu mengalami
kelemahan-kelemahan tertentu sehingga
sering tidak dipercayai. Oleh karena
alasan ini dan berbagai alasan yang lain
makatypologi secara tidak adil telah
diabaikan dalam pembahasan theologis.
Patrick Fairbairn mengatakan dalam
pembukaan tulisannya mengenai pokok
ini.
"Typologi Alkitab merupakan salah
satu bagian yang paling diabaikan
dalam pengetahuan theologis. Typologi
tidak pernah sama sekali bebas dari
sasaran keragu-raguan dan ketidak
pastian. Sebagian ahli berpandangan
bahwa typologi -- karena siIatnya --
adalah suatu lapangan yang tak dapat
memuaskan untuk diselidiki atau
dikembangkan guna memberikan hasil
yang pasti dan dapat dihargai."|1|

Kesulitan dengan typologi ialah
bahwasanya siIatnya lebih banyak tunduk
pada pandangan pribadi seseorang yang
menyelidikinya dari pada kepada cara-
cara penaIsiran yang biasa.
Sering typologi dikacaukan dengan
penaIsiran allegoris. typologi adalah
contoh dari sesuatu, sedangkan allegori
adalah lambang, ibarat, kiasan tentang
sesuatu. Keduanya berbeda. Maka
penaIsiran typologi yang dikacaukan
dengan allegori menghasilkan ajaran yang
tidak sejalan dengan ajaran-ajaran dalam
bagian-bagian Alkitab yang lain.

typologi terutama berusaha menerapkan
suatu Iakta bersejarah sebagai suatu
contoh dari sebuah kebenaran rohani.
Webster menjelaskan dalam kamusnya,
sebuah tipe adalah "suatu gambar atau
gambaran dari sesuatu yang akan
datang." |2| Oleh karena itu siIatnya
meramalkan, dan dari ini kita dapat
mengharapkan bantuan yang memadai
bagi ajaran tentang Kristus. Suatu studi
mengenai typologi yang bersiIat
Kristologis mencakup kira-kira lima
puluh tipe-tipe penting tentang Kristus --
ini merupakan separuh dari seluruh tipe
yang diakui dalam typologi|3|.

Dalam Perjanjian Baru ada dua kata
Yunani yang dipergunakan untuk
menyatakan sebuah tipe ; "tuao -
tupos" danuaoociu - hupodeigma.
Lewis Sperry ChaIer menyatakan,
"Typos berarti suatu cap yang
berIungsi sebagai sebuah contoh atau
pola, dan yang bersiIat contoh dalam
Perjanjian Lama adalah contoh atau
pola dari apa yang bersiIat kenyataan
dalam Perjanjian Baru.

Kata "tuao - tupos" ini diterjemahkan
dalam beberapa kata seperti:
'Contoh' - 1 Korintus 10:11:
'Teladan' - Filipi 3:17; 1 Tesalonika
1:7; 2 Tesalonika 3:9; 1 Petrus 5:3; 1
Timotius 4: 12;
'Gambaran' - Roma 5: 14; bekas
(paku) - Yohanes 20:25 ....

uaoociu - hupodeigma berasal dari
kata ociu -
deigma berarti contoh atau model, dan
kalau digabungkan dengan uao
hupo menunjukkan sesuatu yang
mudah kelihatan oleh mata manusia.

uaoociu - hupodeigma diterjemahkan
sebagai :
'Teladan' - Yohanes 13: 15;
'Contoh' - Ibran i 4:11; 8:5;
'Lambang' (pola) - Ibrani 9:23."|4|

Typologi sebagai sebuah cabang dari
pernyataan Alkitabiah didirikan di dalam
Kitab Suci sendiri sebagaimana terbukti
dari seringnya dipakai dalam Perjanjian
Baru. Misalnya di sini bukan
pembicaraan yang lebih luas
mengenaitypologi itu sendiri, melainkan
apa sumbangannya terhadap Kristologi.

Dalam studi tentang typologi kita harus
menghindari dua buah ekstrim :
!ertama, kecenderungan
membatasi typologi hanya pada
contoh-contoh yang jelas disebut dalam
Perjanjian Baru. Memang contoh-
contoh yang disebut dalam Perjanjian
Baru jelas bersiIat menggambarkan.
Misalnya, beberapa kasus (kisah dua
anak Abraham, Galatia 4 :22-31)
barangkali akan dianggap ekstrim
apabila tidak disokong oleh otoritas
Perjanjian Baru.

|i|Kedua, sebaliknya ada orang-orang
yang "menemukan" typologi dalam
hampir seluruh keadaan di Perjanjian
Lama sehingga mengabaikan cara
penaIsiran yang utama. PenaIsiran yang
bersiIat typologi ada beraneka ragam,
mulai dari yang tampaknya merupakan
typologis langsung, sampai pada yang
hanya suatu persamaan belaka. Kita
tidak bisa terlalu menekankan bahwa
gambaran-gambaran yang tidak
mempunyai otoritas Alkitabiah yang
tegas adalah bersiIat ilustrasi, dan
bukan bukti bagi pokok-pokok ajaran.

Sebagaimana ditunjukkan oleh banyak
penulis, typologi menyangkut hal-hal :
1) orang;
2) peristiwa;
3) benda;
4) lembaga-lembaga; dan
5) upacara-upacara.

Tidak mungkin mengumpulkan ke dalam
suatu pembicaraan singkat
kekayaan typologi mengenai Kristus yang
terdapat dalam Perjanjian Lama. Tetapi
dari pada menghilangkan sama sekali
sumbangan yang penting ini, kita akan
berusaha membuat ihtisar dari tipe-tipe
yang perlu dan sumbangannya yang
bersiIat nubuat .


Catatan :
|1| Patrick Fairbaim, The Typology oI Scripture , 1,1.
|2| Webster's New International Dictionary oI the English Language,
edisi kedua.
|3| Lihat Lewis S.ChaInr, Systematic Theoloqv. I, x x x.
|4| Lihat Lewis S.ChaIer, Systematic Theology, I, xxxi.




Top



BP
!489 8:-jec9: Re: KRISTUS DALAM PERJANJIAN LAMA
!489ed: Sat Aug 29, 2009 10:57 am


Merdeka dlm Kristus
II. Orang-Orang Yang Menggambarkan



oined: Fri Jun 09, 2006
5:20 pm
Posts: 7561
Kristus


1. Har:3

Kitab Suci terutama kitab Ibrani
memberikan dasar yang kokoh untuk
mempercayai bahwa Harun adalah suatu
tipe dari Kristus.

Sebagai seorang imam, Harun dipanggil
untuk memangku jabatan yang suci itu
(Ibrani 5:4) sebagaimana Kristus sebagai
Imam (Ibrani 5:5-6). Harun dipanggil
untuk pelayanan di bumi, sedangkan
Kristus untuk palavanan di sorga (Ibrani
8: 1-5). Harun melayani perjanjian yang
lama sedangkan Kristus perjanjian yang
baru (Ibrani 8:6). Harun dipanggil untuk
mempersembahkan korban setiap hari
sedangkan Kristus mempersembahkan
diriNya sendiri sekali untuk selamanya
(Ibrani 7:27). Type Harun ini menyatakan
Kristus di dalam kemanusiaannya yang
sejati dan di dalam pekerjaanNya sebagai
Imam. Sebagaimana Harun tetap
merupakan bagian dari Israel, bahkan
ketika ia sedang melayani sebagai
pengantara, demikian pula Kristus tetap
manusia sejati, sewaktu di bumi la
mengenal kelemahan, batas-batas tertentu,
penderitaan dan pergumulan, dan bahkan
sesudah naik ke sorga la terus di dalam
kemanusianNya yang se ben arnya.
Walaupun kitab I bran i menyatakan
kontras antara Harun dan Kristus, tetapi
jelas terdapat bayang-bayang yang
mengga,mbarkan Kristus di dalam
keimaman Harun sebagai manusia. Harun
sebagai imam adalah gambaran Kristus
sebagai Imam.

Artikel terkait :
YESUS SANG MESIAS IMAM
BESAR AGUNG, di yesus-sang-mesias-
imam-besar-agung-vt1000.html#p3071


2. Ha-el

Dalam tipe ini kita melihat Kristus
disajikan sebagai Gembala yang sejati
yang mempersembahkan korban berdarah
yang diterima oleh Allah sebagai ketaatan
terhadap perintah Allah. Sebagaimana
Habel dibunuh oleh Kain, yang
melambangkan dunia, demikian pula
Kristus dibunuh. Sebagaimana
persembahan Habel diterima oleh Allah,
demikian pula persembahan Kristus
diterima. Kenyataan bahwa persembahan
Habel diterima karena dipersembahkan
dengan iman (Ibrani 11 :4) tidaklah
membuang siIatnya yang penting. Karena
Habel percaya pada pernyataan Allah
mengenai korban-korban. maka ia
mempersembahkan korban domba yang
bertentangan dengan persembahan Kain
yang tak berdarah.

Oleh karena itu Habel merupakan tipe
dari Kristus dalam hidupnya sebagai
gembala, dalam persembahannya, dan
dalam kematiannya.


. Adam

Salah satu tipe penting yang diakui oleh
Kitab Suci ialah Adam. Adam adalah
kepala ciptaan lama. Kristus adalah
kepala dari ciptaan baru. Ini jelas
dikatakan dalam Roma
5:14, "Sungguhpun demikian maut telah
berkuasa dari zaman Adam sampai
kepada zaman Musa juga atas mereka,
yang tidak berbuat dosa dengan cara yang
sama seperti yang telah dibuat oleh Adam,
yang adalah gambaran Dia yang akan
datang."

Baik Adam maupun Kristus masuk ke
dalam dunia ini melalui tindakan istimewa
dari Allah. Keduanya masuk ke dunia
tanpa dosa. Kedua-duanya mewakili suatu
kaum. Dosa Adam dipertentangkan
dengan ketaatan Kristus. Pembicaraan
Kitab Suci mengenai pokok ini tidak
menimbulkan keraguraguan sedikitpun
atas unsur-unsur utama dari tipe ini
(Roma 5:12-21).

Kata "Adam yang pertama" dan" Adam
yang terakhir" dan perkataanperkataan
yang serupa adalah dikenakan kepada
masing-masing Adam dan Kristus (1
Korintus 15:45-47), Adam sebagai suami
Hawa juga merupakan tipe Mempelai
laki-laki dalam hubungan dengan gereja
sebagai mempelai perempuan (EIesus
5:22-331 .

Artikel terkait :
ADAM AKHIR YANG MEMBERI
HIDUP, di adam-akhir-yang-memberi-
hidup-vt839.html#2168


4. Be3ami3

Dalam kedua nama dari Benyamin
terdapat bayang-bayang dua aspek tentang
pribadi Kristus -- penderitaanNya dan
kemuliaan yang mengikutinya. Sambil
menghembuskan naIasnya yang
penghabisan, Rahel menamai anak laki-
lakinya yang baru lahir sebagai Ben-oni,
berarti "anak kesedihan." Tetapi Yakub
menamai dia Benyamin, berarti"anak
tangan kanan ku." Sebagai Ben-oni,
Kristus adalah Anak kesedihan bagi
ibuNya (Lukas 2: 35) dan Seoran g yang
mengalami penderitaan se bagai Manusia
yang menderita dan mati. Sebagai
Benyamin, Kristus adalah "Anak tangan
kananku" bagi Allah Bapa, setelah la
menang atas dosa, sebagaimana
Benyamin menang atas suku-suku yang
berperang dengannya.


5. Da:d

Hubungan sejarah dan nubuat di
antara Daud dan Kristus sudah umum
dikenal, tetapi hubungan secara typologis
dariDaud sering diabaikan. Daud adalah
tipe tentang Kristus sebagai seorang yang
mula-mula gembala, kemudian menjadi
raja. Daud mengalami panggilan Allah,
penolakan oleh saudara-saudaranya,
senantiasa mengalami bahaya dalam
hidupnya karena ia diurapi sebagai raja,
dan selama tahun-tahun penolakannya ia
mengambil isteri dari bangsa kaIir, yang
merupakan gambaran gereja. Kemudian ia
memerintah atas Israel dengan kuasa dan
kedaulatan penuh. Arti typologis dari
peristiwa-peristiwa ini, maupun berbagai
kejadian kecil dalam hidupnya, adalah
bayang-bayang tentang Kristus.


. I8ak

Dalam Perjanjian Baru Ishak dianggap
sebagai menggambarkan gereja, yang
terdiri dari anak-anak rohani Abraham
(Galatia 4:28) dan sebagai gambaran dari
siIat baru yang dilahirkan oleh Roh,
berlawanan dengan siIat lama yang
digambarkan oleh Ismael (Galatia 4:29).
Adalah menarik perhatian
bahwasanya Ishak diambil sebagai tipe
dari dua perkara yang berlainan dalam
dua ayat yang berurutan di Perjanjian
Baru.

Dalam pribadi Ishak terdapat banyak
kebenaran-keben aran yang
menggambarkan Kristus yang tidak
disebut dalam Perjanjian Baru.
Kelahiran Ishak maupun Kristus sama-
sama merupakan mujizat tulen. Keduanya
terlibat dalam kelepasan yang dijanjikan
mula-mula kepada Hawa. Kelahiran
keduanya merupakan janji-janji Allah
jauh sebelumnya. Keduanya dikasihi oleh
bapa-bapa mereka, dan keduanya
dinyatakan sebagai "anak yang tunggal"
(Yohanes 3:16; Ibrani 11 :17),
walaupun Ismael dilahirkan
sebelum Ishak, dan semua orang percaya
di dalam Kristus menyebut Allah sebagai
Bapa mereka.

Dalam kitab Kejadian 22
pengorbanan Ishak di gunung Maria
membayangkan kematian Kristus. Dalam
type itu,Ishak diselamatkan pada saat
terakhir dan diberi gantinya. Dalam
kenyataannya, Kristus yang benar-benar
dikorbankan oleh BapaNya, tidak
mempunyai pengganti.
Sungguh, Ishak hidup karena Kristus
mati. Dalam kisah indah dari Kejadian 24,
pencarian seorang mempelai
bagi Ishak juga merupakan gambaran
yang bersiIat nubuat, yaitu tentang Roh
Kudus yang mencari dan menyiapkan
seorang mempelai bagi Kristus, dan kisah
ini lengkap dengan seluruh seluk-
beluknya |1|.Kehidupan Ishak memberika
n suatu lukisan yang jelas dan lebih
lengkap tentang pribadi dan pekerjaan
Kristus dari pada tokoh lain sebelumnya
di dalam Kitab Suci |2|.

Catatan :
|1| Karya George E.Guille, Ishak and Rebekah.
|2| The New ScoIield ReIerence Bible memberikan banyak
keterangan tentang segala type Kristus dan ini perlu dipelajari.


. Y:8:1

Walaupun Perjanjian Baru sama sekali
tidak menyebutkan bahwa YusuI adalah
gambaran dari Kristus, berbagai Iaktor
hidup YusuI yang menunjuk kepada
kesimpulan ini menyatakan bahwa YusuI
adalah gambaran yang paling lengkap
tentang Kristus dalam Perjanjian Lama.
Baik YusuI maupun Kristus dilahirkan
oleh campur tangan khusus dari Allah
(Kejadian 30:22-24; Lukas 1 :35).

Keduanya dikasihi secara khusus oleh
bapa-bapa mereka (Kejadian 37:3; Matius
3:17; Yohanes 3:35). Keduanya dibenci
oleh saudara-saudaranya (Kejadian 37:4;
Yohanes 15:24 -25). Keduanya ditolak
sebagai pemimpin saudara-saudaranya
(Kejadian 37:8; Matius 21:37-39). Jubah
keduanya dirampas (Kejadian 37:23;
Matius 27:35). Keduanya menjadi korban
persepakatan jahat dan diletakkan di
lobang kematian (Kejadian 37:18,24;
Matius 26:3-4; 27:35 -37). Keduanya
dijual dengan nilai uang perak (Kejadian
37:28; Matius 26:14-15). Keduanya
menjadi hamba (Kejadian 39:4; Filipi
2:7). Keduanya dijatuhi hukuman
meskipun tak bersalah (Kejadian 39:11-
20; Yesaya 53:9; Matius 27:19,24).

YusuI adalah gambaran Kristus dalam
kehinaan, dan juga dalam kemuliaan.
Keduanya diangkat dari kehinaan ke
dalam kemuliaan oleh kuasa Allah.
Bahkan Firaun melihat di dalam YusuI
ada Roh Allah (Kejadian 41:38), dan
Kristus dinyatakan dalam kuasa
kebangkitan sebagai Anak Allah.
Keduanya, selama waktu pemuliaan itu
terus ditolak oleh saudara-saudaranya,
lalu mengambil seorang mempelai kaIir
dan menjadi berkat bagi orang kaIir
(Kejadian 41:1-45; Kisah Para Rasul
15:14; Roma 11:11-12; EIesus 5:25-32).

Sesudah saat orang kaIir mulai berakhir,
keduanya diterima oleh saudara-
saudaranya dan dikenal sebagai
penyelamat dan pelepas (Kejari ian 45: 1 -
15; Roma 11: 1 -27). Keduanya
mengangkat saudara-saudara mereka ke
tempat kehormatan dan aman (Kejadian
45:16-18; Yesaya 65:1725).


. Y48:a

Perhatian ditujukan
kepada Yosua pertama-tama karena
namanya berarti "YHVH
menyelamatkan." Nama Perjanjian Lama
ini sama dengan nama Yunani "YESUS"
(lihat artikel nama-yesus-
vt52.html#p118 ). Sebagai gambaran
Kristus, Yosua menggantikan Musa sama
seperti Kristus
menggantikan Musa dan hukum
Taurat (Yohanes 1:17; Roma 8:2-4; Ibrani
7:18-19; Galatia 3:23-25). Yosua seperti
Kristus memenangkan kemenangan di
mana Musa gagal (Roma 8:3-4). Di saat
konIlik dan kekalahan
baik Yosua maupun Kristus berdoa bagi
umatnya (Yosua 7:5-9; Lukas 22:32; I
Yohanes 2:1). Yosua membagi-bagikan
bagian-bagian umat Israel, sebagaimana
Kristus memberikan karunia dan pahala
bagi umatNya (Yosua 13 dst.).


9. Sa:dara-!e3e-:8

Di seluruh Perjanjian Lama terdapat
petunjuk terus menerus mengenai saudara
Penebus (Ibrani, :x: - GAAL). Terbukti
bahwa contoh-contoh ini merupakan
bayang-bayang typologis tentang Kristus
sebagai Penebus kita. Hukum yanq umum
mengenai penebusan di dalam Perjanjian
Lama adalah jelas. Penebusnya harus
sanak saudara laki-laki, seseorang yang
mempunyai hubungan keluarga dengan
orang atau warisan yang akan ditebus
(Imamat 25:48-49; Rut 3:12-13; Ibrani
2:14-15). Kristus menggenapi hal ini
dengan jalan menjadi Manusia dan
dengan menerima dosa dunia ke atas
diriNya. Penebus di Perjanjian Lama
harus sanggup menebus seperti Kristus
juga sanggup di Perjanjian Baru (Rut 4:4-
6; Yohanes 10: 11,18; 1 Petrus 1: 18).
Penebusan itu dicapai dengan pembayaran
suatu harga (Imamat 25:27; Roma 3:24-
26; 1 Petrus 1:18-19; Galatia 3:13).
Seluruh aturan Perjanjian Lama tentang
penebusan merupakan suatu gambar
nubuat tentang Kristus yang akan datang
untuk menebus manusia melalui
pengorbanan diriNya sendiri.


10. Melki8edek

Dalam Kejadian 14 Melkisedek sebagai
raja Salem mempersembahkan roti dan
anggur sebagai imam Allah yang maha
tinggi dan memberkati Abraham sesudah
Abraham kembali dari mengalahkan raja-
raja. Kitab Suci mencatat bahwa Abraham
memberikan
kepada Melkisedek sepersepuluh dari
semuanya. Kemudian di dalam Mazmur
110:4 dinubuatkan bahwa Kristus akan
menjadi Imam selama-lamanya
menurut Melkisedek. Kedua bagian kitab
ini dibicarakan lagi di dalam Ibrani 5-7 di
mana Kristus dinyatakan sebagai Imam
sesuai dengan nubuat mazmur itu. Dengan
menggabungkan berbagai unsur yang
ditampilkan dalam bagian-bagian itu, jelas
bahwa Kitab Suci
menjaminMelkisedek sebagai gambar
tentang Kristus.

Nama Melkisedek adalah gabungan dari
dua kata yang berarti "raja" dan
"kebenaran", yang digabung dengan kata
Salem yang berarti "damai," dan nama ini
menyatakan Kristus sebagai imam-rajani
yang benar, yang adalah raja Salem, yang
mempunyai arti bahwa Kristus adalah
Raja Damai. Sebagai orang yang
mempersembahkan roti dan anggur,
diusulkan artinya sebagai terutama
menunjuk kepada Kristus yang bangkit.
Dalam Perjanjian
BaruMelkisedek diartikan sebagai
membuktikan kekekalan keimaman
Kristus dan keunggulannya atas
keimaman Lewi, didasarkan pada alasan
bahwa Lewi membayar perpuluhan
kepada Melkisedek melalui Abraham
nenek moyangnya (bd. Ibrani 5:6,10;
6:20; 7:17,21).

Artikel terkait :
KEIMAMAN MELKISEDEK ADALAH
TYPOLOGY KEIMAMAN YESUS
KRISTUS, di melkisedek-
vt262.html#p870


11. M:8a

Sebagai salah satu nabi dan pemimpin
terbesar di Perjanjian Lama, tidak
mengherankan bila Musa juga
menggambarkan
Kristus. Musa meramaikan kepada umat
Israel -- atas dasar wahyu yang diberikan
kepadanya oleh TUHAN -- bahwa
seorang Nabi akan datang yang sama
seperti dirinya, kepada Siapa mereka
harus mendengarkannya (Ulangan 18: 15
-19).

Typologi Musa adalah didasarkan
terutama atas pentingnya peristiwa-
peristiwa dalam hidupnya, yang
membayangkan kedatangan Kristus.
Seperti Kristus, Musa di waktu kanak-
kanak berada dalam bahaya dibunuh,
karena ia dilahirkan semasa Israel di
bawah penindasan Mesir. Oleh pemilihan
Allah menurut kehendakNya sendiri,
keduanya dipilih menjadi juruselamat dan
pelepas (Keluaran 3:7-10; Kisah Para
Rasul 7:25). Keduanya ditolak oleh
saudara-saudaranya (Keluaran 2:11-15;
Yohanes 1:11; Kisah Para Rasul 7:23-28;
18:5-6). Semasa penolakan itu keduanya
melayani orang kaIir dan memperoleh
mempelai dari orang kaIir, yang
menggambarkan gereja (Keluaran 2: 16-
21; 2 Korintus 11: 2; EIesus 5: 25-32).

Musa, sesudah periode perpisahan dengan
saudara-saudaranya selesai, kembali
untuk melepaskan Israel, dan Kristuspun
diramalkan akan kembali untuk
membebaskan Israel. Pada kedatangannya
yang kedua kali, keduanya diterima oleh
Israel (Keluaran 4:19-31; Roma 11:24-26;
Kisah Para Rasul 15:14,17).

Seperti Kristus, Musa adalah nabi
(Bilangan 34: 1 -2; Yohanes 12: 29;
Matius 13: 57; 21: 11; Kisah Para Rasul
3: 22-23); imam pengantara (Keluaran 32:
31-35; 1 Yohanes 2: 1-2) dan sebagai
pengantara (Keluaran 17:1-6; Ibrani
7:25); dan raja atau pemimpin (Ulangan
33:4-5; Yohanes 1.49).

Seperti Kristus, Musa harus mati sebelum
umat Israel dapat masuk ke tanah
perjanjian, yang menggambar kan milik
orang Kristen. Sebagaimana Ishak dan
YusuI, Musa adalah contoh yang
menyolok dari kebenaran typologis yang
berharga dalam membayangkan
kehidupan dan pelayanan Kristus.

Diambil keseluruhannya, typologi dari
orang-orang ini menyatakan bahwa
Perjanjian Lama berpusatkan Kristus , dan
mempunyai maksud utama dalam
membayangkan pribadi dan pekerjaan
Kristus. Ini adalah sumber renungan studi
yang berlimpah-limpah, tetapi sayang
sangat diabaikan.

Artikel terkait :
TIPOLOGI: PELAYANAN MUSA
MENGGAMBARKAN PELAYANAN
TUHAN YESUS KRISTUS, di musa-
vt263.html#p554

NABI SEPERTI MUSA, di nabi-seperti-
musa-vt556.html#p1103




Top



BP
!489 8:-jec9: Re: KRISTUS DALAM PERJANJIAN LAMA
!489ed: Sat Aug 29, 2009 4:42 pm


Merdeka dlm Kristus



oined: Fri Jun 09, 2006
5:20 pm
Posts: 7561
III. Peristiwa-Peristiwa Yang
Menggambarkan Kristus


Begitu banyak peristiwa dalam Perjanjian
Lama yang dapat ditinjau dari sudut
typologi sehingga tak mungkin
mempelajari semuanya bagi Kristologi .
Di bawah ini adalah beberapa contoh
peristiwa yang menggambarkan Kristus :


1. !akaia3 Adam da3 Hawa

Di tengah-tengah reruntuhan dosa dan
hukuman yang mengikuti kejatuhan
Adam dan Hawa, Kitab Suci mencatat
suatu perkara yang indah yang dikerjakan
oleh Allah bagi umat manusia yang telah
jatuh itu. Dalam Kejadian 3:21 ditulis,
"Dan TUHAN Allah membuat pakaian
dari kulit binatang untuk manusia dan
untuk isterinya itu, lalu mengenakannya
kepada mereka." Tentu saja ini adalah
suatu pemberian terhadap kebutuhan
jasmani manusia akan pakaian yang
diakui pula oleh Allah, tetapi hal itu
agaknya mengandung arti yang lebih
dalam lagi. Allah sedang menggambarkan
kepada mereka suatu Iakta bahwa la akan
mengaruniakan apa yang akan menutupi
ketelanjangan dari dosa dan memberikan
penutup kebenaran melalui kematian
Kristus, dan buah pikiran ini berulang kali
dikatakan oleh Kitab Suci (Ayub 29; 14;
Mazmur 132:9; Yesaya 61: 10; 64:6;
Roma 3:22; Wahyu 19:8).

Artikel terkait :
IV. KISAH PARA NABI SEGALA
ZAMAN, di keselamatan-dari-allah-
vt214.html#p420


2. !emeliaraa3 Dalam Ba9era

Suatu peristiwa dramatis lainnya dalam
sejarah permulaan dari umat manusia
adalah pemeliharaan Nuh dan
keluarganya dalam sebuah bahtera, Di
tengah-tengah hukuman yang sedang
dijatuhkan kepada hampir seluruh dunia,
Allah mengecualikan orang yang benar
dan memeliharanya dari hukuman itu. Ini
menggambarkan bahwa Allah
melepaskan mereka yang benar dari
hukuman, suatu aspek utama dari
pekerjaan Juruselamat. Tepat seperti
Allah menyelamatkan Nuh
sambil "mendatangkan air bah atas dunia
orang-orang Iasik" (2 Petrus 2:5) dan
sebagaimana Allah "menyelamatkan Lot,
orang yang benar" (2:7) dari Sodom,
Petrus menyimpulkan, "Tuhan tahu
menyelamatkan orang-orang saleh dari
pencobaan dan tahu menyimpan orang-
orang jahat untuk disiksa pada hari
penghakiman"(2:9). Kelepasan ini,
bagaimanapun juga, tidak rnengabaikan
kemungkinan mati sebagai syahid seperti
ternyata dalam pengalaman Paulus (2
Timotius 4: 18).


. !em-e-a8a3 dari Me8ir

Seluruh lukisan tentang Israel yang
dibebaskan dari Mesir dan dibawa
melalui padang belantara ke dalam tanah
perjanjian merupakan suatu sumber
utama dari typologi dan lukisan yang
menggambarkan pekerjaan keselamatan
dari Kristus. Unsur-unsur utama dari
pemrebasan itu, mala petaka,
didirikannya Paskah, dan selamatnya
Israel melalui Laut Merah, semuanya
berbicara tentang Kristus. Malapetaka itu
menggambarkan hukuman ke atas dunia
yang jahat dan sebagai contoh bagaimana
kelak Israel akan dibebaskan lagi di
tengah-tengah masa sengsara besar.
Paskah itu menggambarkan kematian
Kristus sebagai satu-satunya tempat
keselamatan bagi orang percaya dari
hukuman dan kematian yang menimpa
dunia. Di Laut Merah Israel dilepaskan
melalui air yang sama yang
menghancurkan orang-orang Mesir, ini
menggambarkan kemati an Kristus dalam
kuasanya melepaskan orang percaya dari
dunia. Padang belantara dengan manna
dari sorga (Keluaran 16:4) berbicara
tentang Kristus sebagai roti hidup.
Sedangkan air yang keluar dari batu itu
(Keluaran 17:6) berbicara tentang Kristus
yang dipukul supaya kita dapat hidup.
Dan banyak lagi peristiwa lain di sini
yang berbicara tentang pekerjaan Kristus
bagi kaumNya.


4. Ma8:k ke Ta3a !erja3jia3

Penyeberangan sungai Yordan dan
penaklukan Kanaan sesudah itu diakui
sebagai suatu typologi, walaupun
penaIsirannya berbeda-beda. Lebih
dahulu perlu diperhatikan bahwa Kanaan
bukan gambaran sorga, melainkan
gambaran keadaan yang penuh konIlik
sekarang inidari semua orang percaya,
dan gambaran milik orang percaya di
dalam Kristus. Menyeberangi sungai
Yordan melalui air yang terbelah,
menggambarkan kematian Kristus
sebagai jalan kemenangan, gldalah pintu
masuk ke dalam tempat untuk menikmati
harta rohani di dalam Kristus. Malaikat
TUHAN, yang adalah Kristus sendiri,
berjalan di depan umat Israel, dan oleh
kuasaNya mereka memperoleh
kemenangan. Pengalaman Yosua ini
sejajar dengan yang di dalam kitab
EIesus. Orang-orang percaya memiliki
harta rohani di dalam Kristus, oleh
kematianNya dan oleh kuasa Allah.


5. Be3da-Be3da Ya3
Me3am-arka3 Kri89:8

Sebuah dalil penting dari theisme ialah
bahwa ciptaan menyatakan Penciptanya.
Dunia materi ini direncanakan oleh Allah
untuk menggambarkan perkara-perkara
rohani. Unsur-unsur seperti hidup dan
mati, terang dan gelap, matahari, bulan
dan bintang-bintang -- dalam satu kata
baik yang makro maupun yang mikro --
sebenarnya berbicara tentang hal-hal yang
sama di dalam dunia rohani. Apabila studi
ini dibatasi pada gambaran-gambaran
yang lebih terang, maka terdapat dua
macam typologi:

korban-korban Perjanjian Lama dan
kemah sembahyang. Keduanya
direncanakan dan dinyatakan oleh Allah
sendiri,dan tak salah lagi dimaksudkan
untuk menjadi gambaran dan contoh-
contoh dari kebenaran rohani. Sebagai
tambahan, ada beberapa benda-benda lain
yang menggambarkan Kristus di
Perjanjian Lama seperti tongkat Harun,
ular tembaga, dan batu yang dipukul.


. K4r-a3-K4r-a3 !erja3jia3 Lama

Korban-korban ini jelas dimaksudkan
sebagai gambaran yang membayangkan
pengorbanan Kristus. Hampir setiap
aspek dari arti kematian Kristus
digambarkan sebelumnya. Pusat dari
korban-korban itu ialah penumpahan
darah, yang memandang kepada
pengorbanan Kristus. Penjelasan yang
diberikan dalam Perjanjian Lama ialah
bahwasanya darah itu ditumpahkan untuk
mengadakan penrlamaian, "Karena nyawa
makhluk ada di dalam darahnya dan Aku
telah memberikan darah itu kepadamu di
atas mezbah untuk mengadakan
pendamaian bagi nyawamu, karena darah
mengadakan pendamaian dengan
perantaraan nyawa" (Imamat 17: 11).
Kebenaran yang utama ini menunjukkan
typologi dari korban-korban itu.

Di antara korban-korban yang
dipersembahkan, yang paling umum ialah
domba. Korban domba ini diberikan
bahkan sebelum adanya hukum Musa (bd.
Kejadian 4:4; 22:7). Pada waktu diadakan
Paskah, domba dipakai oleh orang Israel
untuk dikorbankan. Di bawah upacara
Imamat, seekor domba dipersembahkan
pagi dan malam sebagai satu korban, dan
dua ekor domba dipersembahkan pada
hari Sabat. Tanpa kecuali domba-domba
itu harus tidak bercacat cela dan darahnya
dicurahkan. Perjanjian Baru memberi
penjelasan bahwa eli dalam semua
korban.korban ini domba itu
membayangkan "Anak domba Allah,
yang menghapus dosa dunia" (Yohanes 1
:29). Domba itu menggambarkan
kesucian Kristus (1 Petrus 1: 19). k
nlernah lembutan clan ketaatan Kristus
kepacla kehendak Allah (KISdh Para
Rasul 8:32; 1 Petrus 2:21-23) dan
penggantian -- menanggung dosa yang
bukan milikNva. Di dalam Wahyu,
Kristus sering diberi gelar "Anak
Domba."

Tentu saja binatang-binatang lain juga
dipakai dan kadang-kadang
diperintahkan: sapi jantan atau sapi jantan
muda untuk korban bakaran (Imamat 1:5;
Bilangan 7:87-88; 2 Samuel 24:22; 2
Tawarikh 5:6; 7:5), dan untuk korban
karena dosa (Imamat 4:3,14). Sapi jantan
yang dikorbankan itu menggambarkan
Kristus sebagai seorang yang "taat sampai
mati" dan menanggung beban serta dosa-
dosa orang lain.

Hewan lain yang sering dikorbankan ialah
kambing. Seperti domba, kambing ini
digunakan sebelum adanya hukum Musa
(Kejadian 15:9), diijinkan untuk dipakai
pada hari Paskah (Kuluar an 12:5),
dipakai sebagai. korban bakaran (Imamat
1: 10),sehagai korban karena dosa
(Imamat 4:24; Bilangan 15:27), dan
sebagai korban pendamaian (Bilangan
7:17). Yang istimewa ialah penggunaan
dua ekor kambing pada Hari Raya
Pendamaian, dimana yang seekor dibunuh
dan yang lain dilepaskan (Imamat 16: 5-1
0). Dalam semua contoh ini penggunaan
kambing agaknya untuk menekankan
gagasan "pengganti" sebagaimana sering
kita dengar adanya istilah sehari-hari
"kambing hitam," yang artinya seorang
yang harus menanggung kesalahan orang
lain. Hal ini menyatakan sebelumnya
bahwa Kristus akan menjadi penanggung
dosa seluruh dunia. Kambing yang
dilepaskan hidup-hidup dalam Imamat 16
ini menggambarkan Kristus membawa
pergi dosa-dosa kita dari hadapan Allah --
yaitu, pekerjaan Kristus sekarang ini
sebagai Pengantara yang berbeda dengan
pekerjaanNya yang sudah selesai di kayu
salib. Korban khusus berupa lembu muda
berbulu merah dimaksudkan sebagai
pembersihan dari apa yang najis
(Bilangan 19:17). Korban ini menyatakan
Kristus membersihkan orang-orang
percaya dari kenajisan dosa melalui
pengorbananNya.

Korban-korban lain hanya memperjelas
kebenaran typologis yang disebut tadi.
Burung dara merupakan korban dari
orang miskin,dan khusus menunjuk
kepada kenyataan bahwa Kristus menjadi
miskin agar kita rnenjadi kaya (2
Korintus 8:9): Burung merpati diterima
sebagai korban bakaran (Imamat 1: 14),
korban karena dosa (Imamat 5:7), korban
karena salah (Imamat 5:7), dan untuk
berbagai upacara penyucian (Imamat
12:6, 8; 14:22-23, 30-31; 15: 13-14, 29-
30). Pola yang umum ialah me
ngorbankan seekor burung dara sebagai
korban karena dosa dan seekor lagi untuk
korban bakaran. Yang menarik perhatian
Ialah bahwasanya Maria, ketika
mempersembahkan persembahan bagi
pentahirannya sesuai dengan Imamat
12:6-8, membawa persembahan orang
miskin (lihat Lukas 2:24). Dua ekor
burung itu juga dipakai dalam upacara
pentahiran orang yang sakit kusta
(Imamat 14:4-7) di mana seekor dibunuh
dan yang lain dicelupkan ke dalam darah
lalu dilepaskan, agak sama dengan pola
dua ekor kambing pada hari raya
Pendamaian Dalam korban ini kita sekali
lagi melihat dua aspek dari pekerjaan
Kristus bagi orang berdosa kematianNya
dan pekerjaanNya sekarang.

Diambil keseluruhannya, korban-korban
itu menunjuk kepada satu korban, yaitu
Kristus, yang selama-lamanya menghapus
dosa dunia. Korban-korban itu
menjadikan kematian Kristus penting
dalam rencana keselamatan dari Allah
dan ini adalah kebenaran-kebenaran yang
terdalam dari Alkitab.

Artikel terkait :
KEMATIAN MARTIR DAN
KEMATIAN KORBAN, di kematian-
martir-dan-kematian-kurban-
vt475.html#p931


. Kema Sem-aa3

Dari semua benda-benda yang
menggambarkan Kristus dalam Perjanjian
Lama, kemah sembahyang merupakan
gambar yang paling lengkap tentang
kebenaran rohani. Kemah itu
direncanakan oleh Allah untuk tempat
sembahyang sementara bagi umat Israel
dalam pengemharaannya, dan juga untuk
melukiskan IlI'IbClcil d an pekerjaan
Kristus sampai suatu ukuran yang tak
datap dilukiskan oleh hal-hal lain |1|.

Diambil keseluruhannya, kemah
sembahyang dalam setiap bagiannya
berbicara mengenai Kristus Di dalamnya
dilukiskan pribadi, pengorbanan,
pengantaraan, dan perlengkapan dari
Sang Juruselamat bagi yang percaya
kepadaNya. Kemah sembahyang itu
adalah Injil dalam lukisan dan tentulah
lebih kaya artinya bagi orang percaya
pada masa ini dari pada bagi orang kudus
Perjanjian Lama yang hanya mengerti
secara samar-samar semua gambaran
typologis ini. Kemah sembahyang itu
tetap merupakan sumber yang hampir
tidak ada habisnya dari contoh tentang
hal-hal rohani yang berkenaan dengan
Anak Allah

Catatan :
|1| Untuk mengetahui lebih banyak aspek-aspek penting dari Kemah
sembahyang, lihat Merrill Funger, "The Temple Vision oI Ezekiel,"
Bibliotheca Sacra, cv (Oct-Dee 1948),407-13|/color|

Artikel terkkait :
TABERNAKEL (KEMAH SUCI), di tabernakel-vt318.html#p677


|colordarkred|. Be3da-Be3da T54l4i8 Ya3 Lai3

Beberapa benda-benda lain dalam
Perjanjian Lama yang dapat disebut di
sini ialah, tongkat Harun yang bertunas
menggambarkan kebangkitan Kristus
(bd.Bilangan 17; Ibrani 9;4). Ular
tembaga dari kitab Bilangan 21:5-9
memberi kesaksian tentang Kristus
sendiri (Yohanes 3:14-16). Batu yanq
dipukul dalam Keluaran 17:5-7
menggambarkan Kristus (1 Korintus
10:4). Ini melukiskan kenyataan bahwa
Kristus yang dipukul dan disalibkan
menghasilkan air keselamatan yang sama
sekali memuaskan. Bahtera Nuh
menggambarkan kepada umat Allah di
segala zaman tentang pekerjaan Allah
dalam melepaskan umatNya dari
hukuman. Hal ini sering disebut dalam
Perjanjian Baru pada berbagai hubungan
(Matius 24:37-38; Lukas 17:26-27; Ibrani
11: 17; 1 Petrus 3:20; 2 Petrus 2:5-9),
Dan masih banyak lainnya yang dapat
disebut satu per satu.

Artikel terkait :
ULAR TEMBAGA, Bilangan 21:4-9 & 2
Raja2 18:1-6, di ular-tembaga-bilangan-
21-4-9-2-raja2-18-1-6-vt487.html#p948




Top



BP
!489 8:-jec9: Re: KRISTUS DALAM PERJANJIAN LAMA
!489ed: Sun Aug 30, 2009 11:00 am


Merdeka dlm Kristus



oined: Fri Jun 09, 2006
5:20 pm
Posts: 7561
IV. Lembaga-lembaga dan Upacara-
upacara yang Menggambarkan Kristus


Sebagai tambahan terhadap berbaqai
typologis dari orang, peristiwa dan benda-
benda. yang membayangkan pribadi dan
pekerjaan Kristus dalam Perjanjian Lama,
maka di sini kita juga akan membahas
lernbaga-lembaga dan upacara-upacara.
Karena Yesus Kristus adalah tema agung
dari Alkitab, maka tidak he ran bahwa
kebanyakan tipe-tipe ini berbicara tentang
Dia sendiri. Banyak dari tipe-tipe yang
sudah dibicarakan di muka ada
hubungannya dengan lembaga-lembaga
dan upacara upacara ini.

Lembaga dan upacara yang penting ialah
keimamanPerjanjian Lama; korban-
korban kepada Yehovah, hari-hari raya,
kota-kota perlindungan dan hari Sabat.
Paling sedikit inilah yang kita bahas di
sini, dan semuanya memberikan
keindahan lain dari pribadi dan pekerjaan
Kristus.


1. K4r-a3-K4r-a3

Perlu disinggung di sini bahwa korban-
korban yang dibahas di depan di bawah
benda-benda yang menggambarkan
Kristus, adalah merupakan juga lembaga-
lembaga typoloqis. Korban karena dosa,
korban karena salah, korban makanan,
korban pendamaian, dan korban bakaran
menduduki tempat utama. Semua ini dan
korban-korban lainnya' merupakan suatu
bagian lengkap dari upacara Imamat yang
dinyatakan dan dituntut oleh Allah.
Semua korban itu menunjuk kepada
pribadi dan pekerjaan Kristus
sebagaimana diterangkan dalam
Perjanjian Baru. Korban-korban itu
menjadikan tuntutan utama tentang
penumpahan darah dipenuhi di dalam
rencana ilahi bagi keselamatan orang-
orang yang terhilang dan bagi orang-
orang kudus yang jatuh ke dalam dosa.


2. Keimama3 dalam !erja3jia3 Lama

Baik keimaman Harun maupun
Melkisedek merupakan gambaran dari
keimaman Kristus. Macam keimaman
yang mula-mula dalam Perjanjian Lama
mengikuti pola patriarch (kepala
keluarga). Dalam sistem ini ayah atau
kepala keluarga juga memegang peranan
sebagai imam. Secara umum bahwa
keimaman macam ini juga menunjuk
kepada Kristus, tetapi dalam Harun dan
Melkisedek ada diberikan pernyataan
yang lengkap dan terperinci,

Menurut aturan keimaman, Melkisedek
menggambarkan kenyataan bahwa
Kristus adalah unggul atas semua
keimaman yang lain, sebagai suatu aturan
yang baru sama sekali; yaitu kekal, tak
punya pengganti, tak punya permulaan
dan akhir, serta tidak dapat dipindahkan
kepada orang lain (Ibrani 7:24). Dan
bahwa hal ini didasarkan atas
kebangkitanNya, digambarkan lebih dulu
dalam unsur-unsur peringatan, roti dan
anggur, Pentingnya pernyataan ini
dibahas lebih lanjut nanti mengenai
keimaman Kristus.

Dalam seluk beluknya keimaman Harun
memberikan terang ke atas pekerjaan dari
Kristus sebagai Imam dan kwaliIikasi
rohani yang dimiliki Kristus bagi jabatan
itu. Harun menyatakan keimaman Kristus
baik dengan persamaan maupun dengan
kontras. Harun melayani di bumi, Kristus
di sorga (Ibrani 8:1-5). Kristus melayani
yang sebenarnya, bukan hanya bayangan
(Ibrani 8: 5). Kristus melayani suatu
perjanjian yang baru, bukan perjanjian
Musa (Ibrani 8:6). Kristus dalam
mempersembahkan diriNya sebagai
korban merupakan korban terakhir bagi
dosa yang sekali untuk selama-lamanya,
dan tidak perlu mempersembahkan
korban setiap hari

(Ibrani 7:27). Dalam semua ini Kristus
menggenapkan apa yang diharapkan oleh
Harun. Selain itu juga ada banyak
persamaan. Seperti Harun, Kristus
melayani di tempat suci (Ibrani 5:1),
dijadikan Imam oleh Allah sendiri (Ibrani
5:4-10), merupakan Pengantara yang
sejati (1 Timotius 2:5), merupakan bagian
dari umat manusia sebagai Adam kedua,
sebagaimana Harun merupakan bagian
dari umat Israel, yang mempersembahkan
korban kepada Allah dan atas dasar
korban itu, menjadi pengantara (Ibrani
7:25). Jelaslah bahwa keimaman Harun
bukan hanya suatu tindakan sementara
dari Allah melainkan juga dimaksudkan
untuk melukiskan Kristus sebagai Imam
dan apa yang dilakukanNya.


. Hari-Hari Be8ar TUHAN

Pentingnya hari-hari besar Yehovah di
dalam kehidupan beragama Israel tidak
bisa dilebih-Iebihkan. Ketujuh hari besar
itu, yang ditulis dalam Imamat 23 dan
diberi uraian lebih lanjut di tempat lain,
merupakan tulang punggung dalam
sistem Imamat. Kebanyakan di antaranya
mempunyai arti typoloqis yang tertentu
dalam hubungan dengan Kristologi.

Paskah merupakan yang pertama dan
dalam banyak hal adalah pesta yang
paling penting. Paskah ini dirayakan di
bulan pertama dan menunjukkan
kelepasan dari hukuman di Mesir. Domba
yang dikorbankan jelas menggambarkan
Kristus. Dalam Perjanjian Baru Kristus
dinyatakan menggenapi arti rohani dari
Paskah itu dan orang-orang yang datang
untuk diselamatkan oleh darahNya yang
tertumpah dipanggil bagi kehidupan yang
suci (1 Korintus 5:7; 1 Petrus 1:15-19).

Pesta kedua, hari raya Roti Tak Beragi,
Ini dirayakan segera sesudah Paskah.
Menggambarkan Kristus sebagai Roti
Hidup, berjalan dalam kesucian bagi
orang percaya sesudah ditebus, dan
persekutuan dengan Kristus. Tidak
memakai ragi itu menggambarkan Kristus
yang tak berdosa dan persekutuan orang-
orang percaya dalam kesucianNya.
Larangan untuk bekerja selama hari raya
itu menunjukkan Iakta 'bahwa kehidupan
suci orang percaya, seper.ti
penebusannya, bukanlah hasil usahanya
melainkan pemberian Allah.

Hari raya Buah Sulung dirayakan Israel
ketika musim menuai yang pertama di
tanah perjanjian sesudah kelepasan dari
Mesir. Ini menggambarkan kebangkitan
Kristus, "Kristus telah dibangkitkan dari
antara orang mati, sebagai yang sulung
dari orang-orang yang telah meninggal.
Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya:
Kristus sebagai buah sulung, sesudah itu
mereka yang menjadi milikNya pada
waktu kedatangannya" (1 Korintus 15:
20-23). Pesta ini berlangsung pada "hari
sesudah sabat" (I mamat 23: 11), yaitu
hari pertama dalam minggu itu. Kristus
dibangkitkan pada hari pertama 'dalam
minggu. Seperti pesta Buah Sulung,
kebangkitan Kristus mendahului tuaian
yang lain, yaitu kebangkitan orang-orang
kudus.

Hari raya Roti, tepat lima puluh hari
sesudah hari raya Buah Sulung. Ini
membayangkan hari Penta kosta di waktu
mana dua ketul roti, yang
menggambarkan orang kaIir dan Israel,
disatukan menjadi satu tubuh, yaitu gereja
(EIesus 2:14). Ini tidak mernpunvai arti
Kris toloqis yang khusus kecuali sebagai
akibat dari pekerjaan Kristus. Hari raya
Terompet, juga berbicara tentang
pengumpulan kembali Israel ke tanah itu,
dan ini tidak menunjuk kepada Kristus.

Hari Raya Pendamaian, ini
menggambarkan secara luas pekerjaan
Kristus di kayu salib. Tentu saja korban
bagi imam besar dan segala persiapannya
tidak perlu bagi Kristus, tetapi korban dan
upacara bagi segenap umat itu
membayangkan pekerjaan Kristus. Hari
raya Pendamaian ini berpusat pada
pekerjaan imam besar, sama seperti
pekerjaan keselamatan berpusat pada
Kristus. Imam besar yang dipersiapkan
dan diberi pakaian menurut aturan
tertentu mengerjakan upacara-upacara
yang diperlukan bagi kepentingan umat
Israel dan segenap rakyat itu. Mula-mula
kambing untuk korban dosa itu
dipersembahkan lebih dahulu, kambing
tersebut dibunuh, dan darahnya dibawa ke
dalam tempat maha suci dan di percikkan
kepada tutup pendamaian (Imamat 16:
15). Kemudian kambing yang lain, yang
hidup, dibiarkan lepas ke padang
belantara sesudah dosa-dosa umat Israel
diakui dengan penumpangan tangan
imam besar ke atas kepala kambing itu.
Seluruh upacara ini berbicara tentang
Kristus sebagai Pengganti kita, mati dan
menyucikan kita dengan darahNya, dan
membawa pergi dosa-dosa kita dari
hadapan Allah, sebagaimana
digambarkan oleh kambing hitam itu.
Darah Kristus membuka jalan ke tempat
maha suci, dan ke tempat peti perjanjian
itu -- yang menggambarkan kesucian
Allah -- menjadi tempat pendamaian!

Hal ini jelas ditunjukkan dalarn Perjanjian
Baru (Roma 3:25; Ibrani 9:7-8, 23-28).

Aspek lain dari Hari raya Pendamaian ini
juga berbicara tentang pekerjaan Kristus.
Kambing bagi korban karena dosa itu
dibawa keluar kemah dan dibakar,
sebagaimana Kristus dikorbankan di luar
Yerusalem (Ibrani 13:11-13). Sebagai
tambahan terhadap korban karena dosa,
juga dipersembahkan korban bakaran
(Imamat 16:24), dan ini berbicara tentang
ketaatan dan penyerahan Kristus dalam
kematianNya dan membentuk dasar bagi
pengampunan untuk orang percaya, yaitu
: pembenaran. Yang paling penting
adalah kontras antara imam besar
menurut Harun yang masuk ke tempat
maha SUCI setahun sekali dan jalan
masuk yang terbuka bagi setiap orang
percaya sebagai imam di zaman sekarang
ke tempat hadirat Allah sendiri di sorga.
Maka hari raya Pendamaian itu tidak
hanya mernberikan bentuk sementara
untuk beribadah bagi Israel, tetap:
merupakan gambar yang Indah untuk
direnungkan yang membayangkan
keajaiban-keajaiban pekerjaan Kristus di
kayu sailib.

Hari raya Tabernakel agaknya
mempunyai dua arti. Pertama menunju k
kepada kelepasan Israel dari Mesir, dan
kedua merupakan pengumpulan kembali
Israel di masa depan dan akan terjadi di
zaman kerajaan seribu tahun (Zakharia
14:16-19). Sebagai kontras terhadap
pesta-pesta lain yang menunjuk kepada
pekerjaan Kristus yang telah selesai, pesta
ini menggambarkan pekerjaan Kristus
yang belum selesai dan rencana Allah
bagi pengumpulan Israel yang tercerai
berai di masa depan dan berkat bagi
mereka di tanah Palestina.


4. K49a-K49a !erli3d:3a3

Dalam hukum Musa dibuat suatu
perlindungan bagi mereka yang tidak
bersalah telah mengambil nyawa orang
lain. Enam kota perlindungan dibangun,
tiga di sebelah sisi sungai Yordan dan tiga
di sisi lainnya, dan keenam kota itu
ditempatkan cli bawah pengawasan
orang-orang Lewi (Bilangan 35; Ulangan
19:1-13; Yosua 20). Apabila diputuskan
tidak bersalah dalam sesuatu
pembunuhan, pihak yang tidak bersalah
itu dapat menyelamatkan diri dari
pembalasan darah selama ia tinggal di
kota perlindungan itu. Bila imam besar
meninggal dunia, ia dapat pulang dengan
aman ke rumahnya, tetapi tidak
sebelumnya.

Kota-kota perlindungan ini jelas
merupakan gambaran perlindungan di
dalam Kristus di mana orang berdosa
mendapatkan perlindungan dari hukuman
dosa dan dibebaskan oleh kematian Imam
Besar. Allah sering disebut sebagai
tempat perlindungan di dalam Perjanjian
Lama (Mazmur 46:2; 142:6; Yesaya 4:6)
dan juga di dalam Perjanjian Baru (Roma
8:33 -34; Ibrani 6:18~19). Walaupun
Allah senantiasa tempat perlindungan
bagi orang-orang kudusNya, tetapi
hanyalah oleh kematian Imam Besar,
yang digenapkan di dalam Kristus, maka
kelepasan sempurna itu diberikan.

Dari keseluruhannya, upacara-upacara
dan lembaga-lembaga yang
menggambarkan Kristus di dalam
Perjanjian Lama ini mempunyai tema
utama yaitu pribadi dan pekerjaan Tuhan
Yesus Kristus. Jadi, di dalam kehidupan
beragama dari orang-orang kudus
sebelum Kristus terdapat unsur-unsur
penting dari pernyataan Perjanjian Baru
mengenai Kristus. Gambar-gambar dalam
Perjanjian Lama itu indah. tetapi lebih
indah Kristus -- yang digambarkan itu --
dan jiwa-jiwa yang saleh dapat
merindukan pernyataan sepenuhnya di
masa depan dari Dia yaitu ketika kita
akan memandangNya muka demi muka.


Sumber :

John F Walvoord, esus Kristus Tuhan
Kita, Yakin 1969, hlm. 54-69

Anda mungkin juga menyukai