Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

DEFINISI PERPULUHAN/PERSEPULUHAN DAN KONTEKSNYA MASA KINI

Disusun Untuk memenuhi Tugas


Yang diberikan oleh Rapi Gultom M.Th

Oleh

Ratih Margareth Harefa

2019.77.202.017

Sekolah Tinggi Alkitab Penyebaran Injil (STAPIN) MAJALENGKA

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


Persepuluhan atau perpuluhan adalah kegiatan memberikan 10% dari penghasilan kepada tempat
ibadah. Sekarang persepuluhan biasanya dilakukan dengan sukarela dan dibayar dengan uang,
cek, atau saham. Dulunya persepuluhan dibayar dalam bentuk produk pertanian atau sejenisnya.

Perpuluhan adalah cara untuk mengajar kita bahwa Allah adalah prioritas nomor satu di dalam
hidup kita. Ada dalam Alkitab, "Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh
dari seluruh hasil benih yang tumbuh di ladangmu, tahun demi tahun. Di hadapan TUHAN,
Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya untuk membuat nama-Nya diam di sana, haruslah
engkau memakan persembahan persepuluhan dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu,
ataupun dari anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu, supaya engkau belajar
untuk selalu takut akan TUHAN, Allahmu (Ulangan 14: 22-23)

Bagaimanakah perpuluhan digunakan pada masa lalu di Israel? Ada dalam Alkitab, Mengenai
bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di
antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka,
pekerjaan pada Kemah Pertemuan (Bilangan 18: 21)

Kristus melegitimasikan perpuluhan. Ada dalam Alkitab,Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat
dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas
manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu:
keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan
diabaikan (Matius 23:23).

Apakah perpuluhan wajib atau tidak?


Tuhan telah menetapkan hukum persepuluhan, dan karena itu adalah hukum-Nya, itu menjadi
kewajiban kita untuk menaatinya jika kita mengasihi Dia dan memiliki hasrat untuk menaati
perintah-perintah-Nya dan menerima berkat-berkat-Nya.
Apa perbedaan persepuluhan dan perpuluhan?

Persepuluhan adalah mengembalikan apa yang menjadi milik Tuhan, bukan membayar.
Biasanya, alasan seseorang untuk memberikan persepuluhan adalah sebagai berikut:
Anjuran/ajaran pendeta karena perpuluhan adalah hak milik Tuhan yang harus dikembalikan.
Berharap uang/benda perpuluhan bisa kembali berlipat ganda.

Persepuluhan diberikan kepada siapa?


Persembahan persepuluhan adalah bagian Tuhan yang harus kita kembalikan pada
perbendaharaan Rumah Tuhan yaitu sepuluh persen dari penghasilan kita.

Persepuluhan adalah isu yang digumuli kebanyakan orang Kristen. Di banyak gereja,
persepuluhan terlalu ditekankan. Pada saat yang sama, banyak orang Kristen menolak untuk
menaati pengajaran Alkitab sehubungan dengan memberi persembahan kepada Tuhan.
Persepuluhan/persembahan seharusnya menjadi hal yang menyenangkan. Sayang sekali, hal itu
jarang terjadi pada gereja zaman sekarang.

Persepuluhan adalah konsep Perjanjian Lama. Persepuluhan adalah peraturan Hukum Taurat, di
mana setiap orang Israel memberi 10% dari segala yang mereka peroleh untuk Tabernakel/Bait
Suci (Imamat 27:30; Bilangan 18:26; Ulangan 14:24; 2 Tawarikh 31:5). Sebagian orang
menganggap persepuluhan dalam Perjanjian Lama sebagai pajak untuk mencukupi kebutuhan
dari para imam dan orang-orang Lewi dalam sistim korban.

Dalam Perjanjian Baru tidak ada perintah atau rekomendasi kepada orang Kristen supaya tunduk
kepada sistem persepuluhan sebagai hukum tertulis. Paulus hanya mengajarkan bahwa orang-
orang percaya sepatutnya menyisihkan sebagian dari penghasilan mereka untuk mendukung
gereja (1 Korintus 16:1-2).

Perjanjian Baru tidak menentukan persentase penghasilan yang harus disisihkan tapi hanya
mengatakan, “sesuai dengan apa yang kamu peroleh” (1 Korintus 16:2). Gereja Kristen sekarang
mengambil angka 10% dari Perjanjian Lama dan menerapkannya sebagai “rekomendasi
minimum” bagi orang Kristen ketika memberi persembahan.

Meski demikian, orang Kristen tidak perlu merasa diwajibkan memberi persepuluhan. Orang
Kristen sepatutnya memberi sesuai dengan apa yang mereka mampu, “sesuai dengan apa yang
kamu peroleh.”

Kadang-kadang, ini berarti memberi lebih dari persepuluhan, kadang-kadang, ia kurang dari
persepuluhan.

Setiap orang Kristen perlu berdoa dengan sungguh-sungguh dan meminta hikmat dari Allah
mengenai persembahannya, persepuluhan, dan berapa banyak yang harus dia berikan (Yakobus
1:5).

Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau
karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita (2 Korintus 9:7).

Imamat 27:30-34
“Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah
maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi
TUHAN. Tetapi jikalau seseorang mau menebus juga sebagian dari persembahan
persepuluhannya itu, maka ia harus menambah seperlima. Mengenai segala persembahan
persepuluhan dari lembu sapi atau kambing domba, maka dari segala yang lewat dari bawah
tongkat gembala waktu dihitung, setiap yang kesepuluh harus menjadi persembahan kudus bagi
TUHAN. Janganlah dipilih-pilih mana yang baik dan mana yang buruk, dan janganlah ditukar;
jikalau orang menukarnya juga, maka baik hewan itu maupun tukarnya haruslah kudus dan tidak
boleh ditebus." Itulah perintah-perintah yang diperintahkan TUHAN kepada Musa di gunung
Sinai untuk disampaikan kepada orang Israel.”
Perhatikan pada ayat terakhir di mana dikatakan bahwa persepuluhan adalah bagian dari
perintah-perintah, bagian dari hukum Taurat yang diperintahkan Allah kepada Musa di gunung
Sinai untuk disampaikan kepada orang Israel. Inilah hukum yang telah dihapuskan oleh
pengorbanan Kristus. Dan persepuluhan, sebagai bagian dari hukum Taurat, diberikan bukan
untuk diaplikasikan secara umum, melainkan hanya untuk orang-orang Israel sampai
dihapuskannya hukum itu oleh pengorbanan dan kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus. Berikut
beberapa bagian lain dari Firman Allah tentang persepuluhan:

Bilangan 18:20-32
“TUHAN berfirman kepada Harun: "Di negeri mereka engkau tidak akan mendapat milik pusaka
dan tidak akan beroleh bagian di tengah-tengah mereka; Akulah bagianmu dan milik pusakamu
di tengah-tengah orang Israel. Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka
segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk
membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan. Maka janganlah
lagi orang Israel mendekat kepada Kemah Pertemuan, sehingga mereka mendatangkan dosa
kepada dirinya, lalu mati; tetapi orang Lewi, merekalah yang harus melakukan pekerjaan pada
Kemah Pertemuan dan mereka harus menanggung akibat kesalahan mereka; itulah suatu
ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun. Mereka tidak akan mendapat milik
pusaka di tengah-tengah orang Israel, sebab persembahan persepuluhan yang dipersembahkan
orang Israel kepada TUHAN sebagai persembahan khusus Kuberikan kepada orang Lewi
sebagai milik pusakanya; itulah sebabnya Aku telah berfirman tentang mereka: Mereka tidak
akan mendapat milik pusaka di tengah-tengah orang Israel." TUHAN berfirman kepada Musa:
"Lagi haruslah engkau berbicara kepada orang Lewi dan berkata kepada mereka: Apabila kamu
menerima dari pihak orang Israel persembahan persepuluhan yang Kuberikan kepadamu dari
pihak mereka sebagai milik pusakamu, maka haruslah kamu mempersembahkan sebagian dari
padanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN, yakni persembahan persepuluhanmu dari
persembahan persepuluhan itu, dan persembahan itu akan diperhitungkan sebagai persembahan
khususmu, sama seperti gandum dari tempat pengirikan dan sama seperti hasil dari tempat
pemerasan anggur. Secara demikian kamupun harus mempersembahkan sebagai persembahan
khusus kepada TUHAN sebagian dari segala persembahan persepuluhan yang kamu terima dari
pihak orang Israel. Dan yang dipersembahkan dari padanya sebagai persembahan khusus kepada
TUHAN haruslah kamu serahkan kepada imam Harun. Dari segala yang diserahkan kepadamu,
yakni dari segala yang terbaik di antaranya, haruslah kamu mempersembahkan seluruh
persembahan khusus kepada TUHAN, sebagai bagian kudus dari padanya. Lagi haruslah engkau
berkata kepada mereka: Apabila kamu mengkhususkan yang terbaik dari padanya, maka bagi
orang Lewi haruslah hal itu dihitungkan sebagai hasil tempat pengirikan dan hasil tempat
pemerasan anggur; kamu boleh memakannya di setiap tempat, kamu dan seisi rumahmu, sebab
upahmulah itu, untuk membalas pekerjaanmu di Kemah Pertemuan. Dan dalam hal itu kamu
tidak akan mendatangkan dosa kepada dirimu, asal kamu mengkhususkan yang terbaik dari
padanya; demikianlah kamu tidak akan melanggar kekudusan persembahan-persembahan kudus
orang Israel, dan kamu tidak akan mati.”

Ayat-ayat dari kitab Imamat yang kita baca sebelumnya berhubungan dengan perintah yang
disampaikan kepada orang Israel untuk memberi persepuluhan. Ke manakah persembahan
persepuluhan ini dialirkan dan digunakan untuk apa? Pertanyaan ini dijawab oleh ayat-ayat
dalam kitab Bilangan di atas: Ayat 21 mengatakan kepada kita:
Bilangan 18:21
“Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan
persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang
dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan.”

Persembahan persepuluhan diberikan kepada bani Lewi, suku yang ditetapkan sebagai sebagai
imam dari antara bangsa Israel, yaitu 1/12 dari Israel. Persepuluhan itu menjadi upah atas
pekerjaan mereka di Kemah Pertemuan dan kelak di Bait Suci. Bilangan 18:31 mengatakannya
dengan jelas: “sebab upahmulah itu, untuk membalas pekerjaanmu di Kemah Pertemuan.”
Persembahan persepuluhan yang diterima oleh orang Lewi itu diperhitungkan oleh orang Lewi
sendiri sebagai “hasil tempat pengirikan dan hasil tempat pemerasan anggur” (Bilangan 18:30).
Jadi, orang Lewi pun harus memberikan persepuluhan mereka sendiri dari persepuluhan yang
mereka terima. Persepuluhan orang Lewi ini diberikan kepada Harun dan menjadi persembahan
khusus bagi Tuhan. Banyak orang mencomot ayat-ayat di atas dan secara salah mencoba
menerapkannya di era Perjanjian Baru, di zaman kita sekarang, dengan mengatakan bahwa kita
pun seharusnya memberi persepuluhan kita untuk membayar gaji para pendeta atau yang
dianggap imam pada umumnya. Tetapi, cara pandang ini tidak dapat dibenarkan karena di dalam
Perjanjian Baru tidak ada yang namanya kelompok khusus para imam atau pendeta.
Sebagaimana Petrus dan Yohanes katakan kepada kita, orang-orang yang percaya kepada Tuhan
Yesus Kristus:

I Petrus 2:5
“Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah
rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena
Yesus Kristus berkenan kepada Allah.”

I Petrus 2:9
“Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan
Allah sendiri”

Wahyu 1:5-6
“Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya--
dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-
Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

Juga sebagaimana dikatakan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya:

Matius 23:8-12
“Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah
saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu,
yaitu Dia yang di sorga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu
Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi
pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa
merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”
Ayat-ayat ini tidak ditujukan kepada sekelompok khusus orang tetapi kepada semua orang
percaya. Semua orang percaya telah dijadikan imam-imam oleh Tuhan Yesus Kristus bagi Allah
Bapa-Nya. Apakah ini berarti kita tidak perlu lagi memberi dukungan finansial kepada orang-
orang percaya yang berpindah misalnya dari satu kota ke kota lainnya untuk mendirikan jemaat
baru dan melayani Tuhan sebagai misionaris? Bukan demikian maksudnya dan kita akan belajar
mengenai hal ini dalam studi kita selanjutnya. Yang dimaksud di sini adalah bahwa dukungan
dan pemberian di dalam Perjanjian Baru tidak lagi diatur oleh hukum Taurat mengenai
persepuluhan. Sebaliknya, ada prinsip-prinsip lain mengenai pemberian di dalam Perjanjian Baru
dan kita akan melihatnya dalam penelaahan kita selanjutnya. Pasal ini berfokus pada apa yang
TIDAK dikatakan oleh Alkitab mengenai pemberian—meskipun mungkin itulah yang justru
dikatakan oleh orang-orang. Dalam pasal-pasal selanjutnya, kita akan berfokus pada apa yang
Alkitab katakan bagi kita.

Kembali ke persepuluhan: Apakah persepuluhan bagi bani Lewi di atas adalah satu-satunya jenis
persepuluhan? Tampaknya bukan, karena di dalam Ulangan 14:22-29, kembali kita melihat
tentang persepuluhan tetapi untuk konteks yang berbeda dan tampaknya juga untuk tujuan yang
berbeda. Kita membaca dalam ayat-ayat ini bahwa setiap tahun orang Israel harus “memakan
persembahan persepuluhan dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, ataupun dari anak-
anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu” (Ulangan 14:23) dan pergi ke tempat yang
akan dipilih Tuhan dan mereka: “makan di sana di hadapan TUHAN, Allahmu dan bersukaria,
engkau dan seisi rumahmu” (Ulangan 14:26). Apabila tempat yang dipilih Tuhan itu terlalu jauh,
mereka diperbolehkan untuk menjual benda-benda itu, mendapat uang dari hasil penjualan,
kemudian “haruslah engkau membelanjakan uang itu untuk segala yang disukai hatimu, untuk
lembu sapi atau kambing domba, untuk anggur atau minuman yang memabukkan, atau apapun
yang diingini hatimu, dan haruslah engkau makan di sana di hadapan TUHAN, Allahmu dan
bersukaria, engkau dan seisi rumahmu (Ulangan 14:26). Tampaknya ini adalah persepuluhan
untuk kemeriahan atau perayaan. Orang-orang memakai persepuluhan ini dan menggunakannya
untuk makan dan minum di hadapan Allah di tempat yang dipilih-Nya. Perhatikan bahwa
persepuluhan ini digunakan oleh mereka sendiri. Ini berbeda dengan apa yang telah kita baca
dalam kitab Imamat dan Bilangan sebelumnya, di mana persepuluhan diberikan kepada orang
Lewi. Jadi persepuluhan yang ini berbeda. Sesungguhnya, di setiap tahun ketiga, persepuluhan
ini harus dipergunakan secara berbeda: pada akhir tahun ketiga tersebut, persepuluhan
dikumpulkan “maka orang Lewi, karena ia tidak mendapat bagian milik pusaka bersama-sama
engkau, dan orang asing, anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu, akan datang makan dan
menjadi kenyang” (Ulangan 14:29). Lebih jauh lagi, setiap tahun ketujuh, tanah harus mendapat
perhentian penuh sebagai sabat, di mana tanah tidak ditaburi dan tidak dituai oleh pemiliknya
(Imamat 25:1-5), tetapi semua orang harus memakan apa yang menjadi hasil tanah yang tumbuh
sendiri selama sabat itu (Imamat 25:6-7) juga hasil yang melimpah dari tahun keenam yang
Allah janjikan untuk diberikan kepada mereka (Imamat 25:20-22).

Kesimpulan

Mari kita simpulkan apa yang telah kita pelajari sampai sejauh ini. Kita telah belajar bahwa
persepuluhan adalah bagian dari Taurat Musa, bagian dari perintah-perintah Allah yang
disampaikan kepada orang Israel melalui Musa. Saya melihat di sini ada dua jenis persepuluhan.
Persepuluhan jenis pertama adalah yang diberikan kepada bani Lewi dan persepuluhan jenis
kedua adalah yang digunakan oleh orang Israel sendiri dengan bersukaria di hadapan Allah atau
dikumpulkan untuk orang miskin dan (juga) untuk orang Lewi di setiap tahun ketiga.
Persepuluhan adalah bagian dari Taurat Musa dan persepuluhan berada dalam kategori yang
sama dengan pengorbanan binatang dan juga beragam peraturan lain yang dinyatakan dalam
hukum Taurat. Lebih jauh, kita telah belajar bahwa Perjanjian Baru menyatakan dengan tegas
dan jelas bahwa hukum Taurat beserta segala perintah dan ketentuannya telah dihapuskan oleh
pengorbanan Tuhan kita Yesus Kristus. Oleh karenanya, kita tidak perlu lagi melakukan
pengorbanan binatang. Bila seseorang bertanya mengapa kita sekarang tidak melakukan
pengorbanan binatang, kita dapat menjawab dengan benar, yaitu “karena itu adalah bagian dari
hukum Taurat Musa dan hukum itu sudah tidak valid lagi. Yesus Kristus, melalui pengorbanan-
Nya di kayu salib, melalui kematian-Nya sebagai manusia, telah membatalkan hukum Taurat
dengan segala perintah dan ketentuannya. Kita sekarang tidak lagi berada di bawah hukum
Taurat”. Alasan yang sama mengapa kita tidak lagi melakukan pengorbanan binatang berlaku
juga untuk persepuluhan. Persepuluhan, juga perintah dan ketentuan lainnya adalah bagian dari
hukum Taurat. Hukum Taurat menjadi usang kira-kira 2000 tahun yang lalu melalui
pengorbanan Kristus. Bersamaan dengan itu, pengorbanan binatang, persepuluhan, perintah serta
ketentuan hukum Taurat lainnya pun menjadi usang! Kita dapat belajar dari hukum Taurat, tetapi
bukan berarti hukum Taurat itu harus diterapkan secara langsung oleh kita. Jadi, apakah
persepuluhan itu alkitabiah? Ya. Persepuluhan adalah sesuatu yang alkitabiah karena hal itu
terdapat di dalam Alkitab. Namun, apakah persepuluhan relevan dan valid bagi orang-orang
kristiani? Di sini jawabannya adalah tidak! Penerapan langsung bagi kita dalam hal memberi
haruslah sesuai dengan apa yang ditulis dalam Perjanjian Baru. Dan di dalam Perjanjian Baru
kita tidak akan melihat istilah persepuluhan atau pemberi persepuluhan. Yang ada adalah
pemberian yang diberikan secara sukarela menurut kemampuan masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai