Anda di halaman 1dari 8

Pandangan umat

Allah mengenai
Perpuluhan dari
hasil dosa.
SHAWN NAINGGOLAN
(1752005)
Apa itu Perpuluhan? Untuk apa sih
bayar Perpuluhan?
 Persepuluhan adalah berkat yang harus kita kembalikan kepada
Tuhan sebesar 10%.
 Membayar persepuluhan adalah kesempatan istimewa yang sakral.
Ketika kita membayar persepuluhan, kita menunjukkan rasa syukur
atas semua pemberian Allah kepada kita dan mengembalikan
kepada-Nya sebagian dari yang kita terima. Persepuluhan
digunakan untuk membangun bait suci dan gedung pertemuan,
menerjemahkan serta menerbitkan tulisan suci, melakukan
pekerjaan misionaris serta sejarah keluarga, dan dengan cara-cara
lain membangun kerajaan Allah di bumi.
Berkat dari membayar Perpuluhan

 Maleakhi 3:10-12
 1. Kamu akan mengalami kebangunan rohani
2. Kamu akan mengalami kelimpahan yang besar
3. Musuh akan dilumpuhkan dan tidak akan menyentuh hidupmu
4. Keuanganmu akan aman
5. Keluargamu akan tenteram dari tangan sijahat
6. Kamu akan menjadi saksi yang luar biasa dari kuasa dan berkat
Tuhan terhadap bangsa-bangsa
7. Kamu akan sangat disukai orang dan Tuhan akan memakai kamu
menjadi alat untuk kemulianNya
Persepuluhan dari Hasil perbuatan
Dosa
 Sebagian orang mungkin dengan cepat akan menjawab secara
tegas: “tidak!”. Gereja tidak boleh menerima uang yang diperoleh
dengan cara-cara yang keliru. Ibadah kepada Allah harus dilakukan di
dalam roh dan kebenaran (Yoh 4:23-24). Allah menginginkan kita
memberi persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada-Nya
(Rm 12:1).
 Mereka yang menolak segala bentuk “uang haram” biasanya
memberikan dua alasan utama. Allah menghukum Ananias dan Safira
yang tidak jujur dengan persembahan mereka (Kis 5:1-11). Jika Allah
tidak mau menerima persembahan seperti itu, gereja juga perlu
menerapkan sikap yang sama. Alasan lain berkaitan dengan guru-guru
palsu. Alkitab berkali-kali mengajarkan bahwa guru-guru palsu
seringkali mengeruk keuntungan yang tidak benar dari pelayanan
mereka
 (Rm 16:17-19; 2 Pet 2:1-3). Gereja yang benar tidak sepatutnya mencari
keuntungan materi.
 Yang menjadi masalah dalam kisah Ananias dan Safira bukanlah
sumber uang. Uang mereka didapat dari cara yang halal, yaitu
menjual aset mereka. Yang salah adalah motivasi mereka yang
tidak lurus. Senada dengan hal di atas, persoalan utama dengan
guru-guru palsu adalah motivasi mereka dalam pelayanan. Mereka
menggunakan pelayanan untuk mendapatkan keuntungan materi.
Jadi, TUHAN JUGA MEMPEDULIKAN MOTIVASI SESEORANG DALAM
MEMBERI.
Contoh Persembahan pada Yesus
yang mungkin dari sumber haram.
 Contoh pertama adalah perempuan berdosa (Luk 7:37-50). Pada saat
Yesus sedang makan di rumah orang Farisi, seorang perempuan
berdosa (baca: pelacur) datang dan meminyaki kaki-Nya dengan
parfum yang mahal. Tatkala banyak orang mengecam tindakan
perempuan ini, Yesus justru memberikan pembelaan. Apakah Dia tidak
tahu bahwa perempuan ini orang berdosa? Apakah Dia tidak tahu
bahwa parfum itu dibeli dengan uang haram?
 Contoh lain adalah Zakheus (Luk 19:1-10). Sebagai seorang kepala
pemungut cukai pada zaman dulu, tidak mungkin uang Zakheus
diperoleh dengan cara-cara yang benar .Dia sendiri menyadari hal ini,
seperti tersirat dari perkataannya: “Sekiranya ada sesuatu yang
kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat” (ayat 8).
Menariknya, Yesus tidak menolak perjamuan makan yang diadakan
oleh Zakheus untuk Dia.
Pandangan Ellen G White

 "Pengumpulan uang yg telah dilaksanakan hingga batas-batas ekstrim


telah meninggalkan kesan yang buruk dalam banyak pikiran sehingga,
menampilkan seruan-seruan yg mendesak bukanlah gagasan yg
paling baik untuk mengumpulkan uang. Mengumpulkan uang
pendapatan atau pemberian dengan cara yg ekstrim atau tergesa-
gesa adalah motif yg keliru dan salah di pemandangan Tuhan.” (3.T
511).
 “Kita membutuhkan org yg berada di bawah roh suci,berani menegur
perjudian dan peminum yg banya membawa kejahatan pada zaman
akhir ini.” (Manuscript 117).
 “Sistem persepuluhan dan persembahan dimaksudkan untuk
mengesankan kepada pikiran manusia tentang kebenaran yang mu-
lia—bahwa TUHAN adalah sumber segala berkat bagi ciptaanNya, dan
kepadaNyalah rasa syukur manusia ditujukan atas berkat yang baik
yang disediakanNya. (Patriarch and Prophets, 525.)
Kesimpulan

 1. Gereja sebaiknya menolak persembahan dari seseorang yang


jenis pekerjaannya sudah jelas-jelas bertabrakan dengan firman
Tuhan.
 2. Gereja sebaiknya tidak menaruh kecurigaan berlebihan
terhadap semua orang
 3. Pihak gereja seharusnya mengajarkan secara konsisten dan
intensif tentang penggunaan uang yang benar.
 4. Gereja tidak boleh mengutmakan uang di atas segala-galanya
 5. Gereja perlu menunjukkan keseriusan dalam pengaturan
keuangan

Anda mungkin juga menyukai