Anda di halaman 1dari 12

PERSEMBAHAN

SULUNG
“Lagipula setiap tahun kami akan membawa ke
rumah TUHAN hasil yang pertama dari tanah
kami dan buah sulung segala pohon.”
Nehemia 10:35
Persembahan Buah Sulung ini sebagai ucapan syukur
atas panenan yang diperoleh, maka petani Israel
menyerahkan sebagian hasil panennya kepada Allah.
Pada waktu semula mereka persembahkan buah-hasil
yang pertama.
Di waktu kemudian sering terjadi, bahwa yang mereka
persembahkan adalah yang kwalitatif terbaik (gandum,
buah anggur, buah Zaitun, bulu domba). 
1. PENGAKUAN ATAS PIMPINAN DAN
PENYERTAAN TUHAN
Ia membawa kami ke tempat ini, dan
memberikan kepada kami negeri ini, suatu
negeri yang berlimpah-limpah susu dan
madunya.
Oleh sebab itu, di sini aku membawa hasil
pertama dari bumi yang telah Kauberikan
kepadaku, ya TUHAN. Kemudian engkau
harus meletakkannya di hadapan TUHAN,
Allahmu; engkau harus sujud di hadapan
TUHAN, Allahmu, Ulangan 26:9-10
Bangsa Israel mempersembahkan hasil
panen pertama mereka kepada Tuhan
sebagai pengakuan bahwa Dialah pemilik
tanah itu
Dalam Ulangan 16:1-11 terdapat
pengakuan iman dari orang-orang Israel
saat mereka mempersembahkan buah
sulungnya di Bait Suci. Dengan
mempersembahkan buah sulung, maka ini
menjadi tanda pengucapan syukur dan
ketergantungan pada Tuhan.
Persembahan adalah jawaban kita atas
doa yang telah dikabulkan Tuhan (Ulangan
26:5-11). Umat Tuhan diarahkan untuk
memahami bahwa Allah adalah pemberi
hidup, Dialah yang menganugerahkan
segala yang diperlukan, sehingga ketika
umat mempersembahkan hasil pertama
mereka di tanah yang diberikan Tuhan
Allah kepada mereka, itu merupakan milik
Allah, juga sebagai tanda bahwa hanya
karena kemurahan dan kebaikan Allah,
mereka ada di negeri yang telah dijanjikan
oleh Allah
2. PERSEMBAHAN BUAH SULUNG UNTUK
MEMULIAKAN DAN MEMPRIORITASKAN
TUHAN DALAM KEHIDUPAN KITA
Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil
pertama dari segala penghasilanmu,
Amsal 3:9
Kata-Nya lagi kepada Allah menginginkan bagian
mereka: "Berjaga-jagalah pertama dari penghasilan kita. Ini
dan waspadalah terhadap menunjukkan bahwa Allah, bukan
segala ketamakan, sebab harta, yang mendapat tempat
walaupun seorang pertama di dalam kehidupan kita
berlimpah-limpah dan bahwa kekayaan kita adalah
hartanya, hidupnya milik-Nya (kita hanyalah pengelola).
tidaklah tergantung dari
pada kekayaannya itu.“
Lukas 12:15 Memberi kepada Allah menolong
kita mengalahkan ketamakan,
mengelola secara tepat sumber
daya milik Allah, dan membuka
peluang kita untuk menerima
berkat-berkat khusus Allah.
3. TABURAN DI AWAL MUSIM
‘Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim
menabur dan menuai’. Kej 8:22.
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air
mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil
menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil
membawa berkas-berkasnya. Mazmur 126:5-6
Kita menabur benih di awal musim baru, agar kita
dapat menuai hasilnya
MEMBAWA
PERSEMBAHAN SULUNG
1. Di bawa pada awal tahun baru (Neh. 10:35)
2. Diberikan atas dasar Berkat Tuhan yang sudah diterima,
bukan yang  masih akan diterima. (Ul. 26:9-10; Amsal 3:9)
3. Persembahan Buah Sulung bagi bangsa Israel bukan
berarti semua hasil panen tersebut diserahkan kepada
Tuhan, tetapi hanya “sebakul” atau “seberkas”, dan yang
dipersembahkan adalah hasil terbaik dari gandum, buah-
buahan, domba, bulu domba, dan lain sebagainya
(Imamat 23:10)
BERKAT DARI
PERSEMBAHAN SULUNG
1. Memuliakan Tuhan (Amsal 3:9)
2. Menjaga kesinambungan tuaian secara
maximal
maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh
sampai melimpah-limpah, dan bejana
pemerahanmu akan meluap dengan air buah
anggurnya. Amsal 3:10
3. Menjaga hati dari ketamakan dan cinta
akan uang (Lukas 12:15)
Kesimpulan
1. Membawa persembahan sulung adalah bukti pengakuan
Tuhan atas kehidupan kita, serta sikap hati kita yang
memprioritaskan Tuhan
2. Persembahan buah sulung yang kita berikan kepada Tuhan
adalah mengingat Tuhan sebagai pemberi berkat dalam
kehidupan kita serta ekspresi kasih kita kepada-Nya.
3. Persembahan Buah sulung bukanlah tuntutan legalistik yang
mutlak harus dilakukan seperti sepuluh perintah Allah,
namun apabila kita melakukannya maka kita akan melihat
bagaimana Tuhan akan membuka pintu-pintu mujizat bagi
kita.

Anda mungkin juga menyukai